ttentang tahajud, hajat, sholat jenazah
DESCRIPTION
tahajudTRANSCRIPT
Namun Rosullah setelah bertahajjud membaca doa seperti berikut ini :
Dan tata cara serta bacaan Sholat Hajat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Niat sholat Hajat di dalam hati: “Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillaahi ta’aala” (aku niat sholat sunah
hajat karena Allah)
2. Lalu Takbiratul Ihram.
3. Membaca do’a Iftitah, dilanjutkan dengan surat Al Fatihah kemudian membaca salah satu surat di dalam Al
Quran.
4. Ruku’ sambil membaca Tasbih tiga kali.
5. I’tidal sambil membaca bacaannya.
6. Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih tiga kali Duduk antara dua sujud sambil membaca
bacaannya.
7. Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat
kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir.
8. Setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Jumlah rakaat dalam shalat hajat paling banyak 12 rakaat dan paling sedikit dua rakaat. Untuk shalat hajat yang di
lakukan lebih dari dua rakaat dengan cara setiap dua rakaat salam, dan banyaknya rakaat dalam shalat hajat
mungkin tergantung pada besar kecilnya hajat yang dibutuhkan, jika hajatnya kecil mungkin cukup hanya dua rakaat
saja, tapi jika hajatnya besar maka tidak cukup hanya dengan dua rakaat saja.
Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x,selesai membaca istigfar lalu
membaca shalawat nabi 100x, Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah
mengabulkannya. Amin
Bacaan Sholat Jenazah | Tata Cara Shalat Jenazah - Kucoba.com - Shalat Jenazah atau Mayit fardhu kifayah
hukumnya dikerjakan dan diwakili salah satu keluarganya si mayit jika tidak maka pihak keluarga yang ditinggalkan
akan menanggung dosa.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa
menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua
qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)
Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia
mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban).
Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim jika ada Muslim lainnya
yang meninggal dunia.
Tata cara shalat jenazah akan diterangkan secara lengkap di bawah ini silakan simak selengkapnya tentang bacaan
niat sholat jenazah berikut ini:
Bacaan niat shalat jenazah untuk mayit laki-laki
Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
Artinya:
Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah.
Bacaan niat shalat jenazah untuk mayit perempuan
Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.
Tata Cara Shalat Jenazah
Setelah membaca niat
2. Takbir Pertama
Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan
kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,
Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”
3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut:
Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim.
Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim
fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi
rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para
keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI
seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”
Lebih sempurna lagi jika membaca doa:
� ح�يم الر� ح�من� الر� �ه� الل � م �س� ب
�ه� عن واع�ف� وعاف�ه� حم�ه� وار� ه� ل اغ�ف�ر� �ه�م� الل
ق�ه� ون د� ر �ب وال �ج� �ل والث �ماء� �ال ب �ه� ل واغ�س� ه� ل م�د�خ ع� �ووس ه� ل �ز� ن �ر�م� ك وأ
س� الد�ن م�ن� ض �ي ب األ� �و�ب الث �ت ق�ي ن ما ك ا �خطاي ال م�ن�
�ه� ه�ل أ م�ن� ا �ر7 ي خ ه�ال7 وأ دار�ه� م�ن� ا �ر7 ي خ ا دار7 �ه� �د�ل ب وأ
�ة ن �ج ال �ه� ل د�خ� وأ و�ج�ه� ز م�ن� ا �ر7 ي خ و�ج7ا وز
�ار الن عذاب� م�ن� و� أ �ر� �قب ال عذاب� م�ن� ع�ذ�ه� وأ
Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa)
wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa
yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min
ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah
kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari
segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik
dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang
dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka .” (HR. Muslim)
Keterangan:
Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.
Jika mayit anak-anak doanya adalah:
ا وذ�خ�ر7 ف7ا ل وس �ه� وي ب ال� ط7ا فر �ه� اج�عل �ه�م� لل ا
ه�ما �ن مواز�ي �ه� ب ق�ل� ث و �ع7ا ف�ي وش ا ار7 �ب واع�ت وع�ظة7
ع�ده� ب �ه�ما �ن ف�ت ت وال �ه�ما �و�ب ق�ل Jلىع �ر الص�ب ف�ر�غ� وا
ه� ج�ر ا م�ه�ما ح�ر� ت وال
Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
wa laa tahrim humaa ajrahu
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang
didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-
bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi
ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:
ه� ول نا ل واغ�ف�ر� ع�ده� ب ا �ن ف�ت ت وال ه� ج�ر أ ح�ر�م�نا ت ال �ه�م� لل ا
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.Artinya:“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Kemudian setelah salam membaca:As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.Artinya:“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”