troubleshooting motherboard

4
Troubleshooting Motherboard Ditulis oleh R4hm4t Jumat, 02 Januari 2009 19:51 - Pemutakhiran Terakhir Minggu, 18 Januari 2009 11:17 Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal.  Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri.  Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.  Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.  Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga kian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek. Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya. Repair or Replace Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru. Back to Basics ! - Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar. - Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas. - Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay 1 / 4

Upload: ijo-bapuk

Post on 29-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Troubleshooting Motherboard

Troubleshooting Motherboard

Ditulis oleh R4hm4tJumat, 02 Januari 2009 19:51 - Pemutakhiran Terakhir Minggu, 18 Januari 2009 11:17

Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggapmerupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat”kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal.  Pada komputer generasi awal,komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisadiganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yangbersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat padamotherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluangpeningkatan teknologi PC itu sendiri. Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejakmotherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kitadihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh.Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harusmengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepatmembutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru sepertiteknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanyaberkumpul pada lahan yang sama : motherboard. Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tariksuatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramaimenyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secaramassal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis. Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga kianmembuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesaidengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimanamengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit sajabisa membuat PC termehek-mehek.Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat delambelantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengankemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya. Repair or ReplaceKeputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi padasebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat dayadukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakanbarang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masihterhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalankeluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru. Back toBasics !

- Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwatidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar. - Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakahpemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikanbahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas. - Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksadulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay

1 / 4

Page 2: Troubleshooting Motherboard

Troubleshooting Motherboard

Ditulis oleh R4hm4tJumat, 02 Januari 2009 19:51 - Pemutakhiran Terakhir Minggu, 18 Januari 2009 11:17

dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yangdirekomendasikan pada buku manual. - Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup,kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini,selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubunganpendek alias konslet. - Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti danbenar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan.Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak mau hidup. - Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibatpenguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuatlistrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.

Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA CardMasalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafispada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagianmotherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidakakan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu grafisadd on ditancapkan dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudiantidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali. Langkahpertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard Anda. Ketika Sudahmasuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Anda pakai. Setelah itu,lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu ini,Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi inikeluarlah dari BIOS dan matikan sistem. Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCIsesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar padaslot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartugrafis add on sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yangsesuai dengan kartu grafis tersebut. Sistem tidak bekerja ketika prosesor digantiKejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgradedengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketikaPentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOSAnda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ. Agar sistem mau bekerja kembali,ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan mengantiFSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistemmotherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggidibanding yang dipakai.  Cara lainadalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOSAnda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesorAnda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini. 

2 / 4

Page 3: Troubleshooting Motherboard

Troubleshooting Motherboard

Ditulis oleh R4hm4tJumat, 02 Januari 2009 19:51 - Pemutakhiran Terakhir Minggu, 18 Januari 2009 11:17

Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR digantiAda beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacamini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yangdipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau maslah tipememori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yanghdipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yangberakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak maudipsangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitasmotherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, updateBIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu. Kemungkinan kedua adalah tipe memoriyang dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memorisebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunyaadalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yangmengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan memorinya.Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5. Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasangBisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliranlistrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yangmengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrikyang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala,bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir. Kedua, kemungkinan power suplay yangtidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah mengantipower suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus.Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Inimemang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untukmengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegaklurus terhadap motherboard.Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power ataukoneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Inimenyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.

Sistem tiba-tiba hang ketika di overclockAda beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponenyang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupunPCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensikerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk kemenu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara iniriskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor,memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akanmempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang. Sistem tidak bekerja karenahardisk tidak terdeteksiMasalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukanpada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanyamuncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda

3 / 4

Page 4: Troubleshooting Motherboard

Troubleshooting Motherboard

Ditulis oleh R4hm4tJumat, 02 Januari 2009 19:51 - Pemutakhiran Terakhir Minggu, 18 Januari 2009 11:17

tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboardtidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisadilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondaryuntuk CD-ROM drive atau yang lain. Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasangIni biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup bak.Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidakterpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fanbekerja untuk melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasangkabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatissistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fanCPU pada pin yang sesuai. Ketika booting sistem nyatakan disk failMasalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masihdifungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini. Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter digantiIni biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengankartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidaksesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunyalangkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabutbaterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk memaksamotherboard kembali pada posisi default. Setelah booting dapat dilakukan, masuk pada menuBIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafis yang dipasang.Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add on. BIOSyang terkunci PasswordPassword BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer. Danbila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikanbateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut.Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOSmode, gunakan pilihan “ Command prompt only”Pada C:> prompt, ketik :DEBUGTekan enter. Anda akan melihat tanda ( - ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2ePada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :o 71 ffTekan enter, terakhir ketik :QTekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:> promptSekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS punsudah lenyap. Sumber : http://troubleshootingkomputer.blogspot.com/2008_07_01_archive.html

4 / 4