trend library cafe dalam mendukung minat baca...

126
TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA GENERASI MUDA Studi Kasus Moco Library Cafe Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: ANITA ADITYA NIM: 1112025100098 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: nguyenxuyen

Post on 09-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG

MINAT BACA GENERASI MUDA

Studi Kasus Moco Library Cafe

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

ANITA ADITYA

NIM: 1112025100098

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1439 H / 2018 M

Page 2: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara
Page 3: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara
Page 4: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara
Page 5: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

i

ABSTRAK

Anita Aditya (NIM: 1112025100098). Trend Library Cafe dalam Mendukung

Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe. Skripsi di

bawah bimbingan Dr. Ida Farida, MLIS Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Moco Library Cafe dalam

mendukung minat baca masyarakat, dan kendala yang dihadapi Moco Library Cafe

dalam meningkatkan minat baca generasi muda. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan

adanya peran Library Cafe dalam mendukung minat baca generasi muda. Moco

Library Cafe memiliki tiga peran perpustakaan yang dimiliki Moco Library Cafe

yaitu menyelenggarakan story telling, meningkatkan fasilitas perpustakaan, dan

menyelenggarakan kegiatan penunjang. Dalam meningkatkan fasilitas

perpustakaan, Moco Library Cafe sudah menerapkan konsep yang berbeda yaitu

menyediakan berbagai macam makanan dan minuman serta buku-buku yang dapat

dibaca secara santai. Selanjutnya dalam menyelenggarakan kegiatan penunjang,

Moco Library Cafe memfasilitasi kegiatan penunjang seperti seminar dan bedah

buku. Kegiatan tersebut membuat pengunjung mengetahui keberadaan Moco

Library Cafe. Kendala yang dihadapi Moco Library Cafe ialah adanya jaringan

internet di dalam Moco Library Cafe, lokasi yang kurang strategis, dan tidak adanya

klasifikasi buku.

Kata Kunci: Minat Baca, Moco Library Cafe.

Page 6: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah

SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam pun saya haturkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik, tidak lepas dari bantuan

banyak pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam

menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.

5. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang membantu,

mengarahkan, dan menuntun peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Alfida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademis yang telah membantu

dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Perpustakaan yang telah

memberikan ilmunya begitu banyak untuk peneliti dan turut juga memperlancar

setiap kegiatan aktivitas peneliti.

Page 7: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

iii

8. Orang Tua peneliti Alm. Bapak Karyadi dan Ibu Ratni, adik kandung Apriyanto

Pambudi yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam berbagai hal

berupa motivasi, semangat, perhatian serta mendoakan peneliti sehingga dalam

penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

9. Ali Zaenal Abidin S.Kom dan Syarifa Rahimah selaku manager dan owner

yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di Moco Library

Cafe.

10. Terima kasih kepada “Pura-Pura Ninja Squad” sahabat peneliti Dede Nurfiyani,

Annisa Rahmawati, dan Siti Sulthonah yang selalu ada dalam suka maupun

duka dari awal semester, yang selalu membantu dan memberikan semangat

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Terima kasih kepada “Girl’s Squad” sahabat peneliti Elfriyana Awalita Putri

dan Ayu Wiranda yang telah mendoakan dan membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi.

12. Terima kasih kepada “Rumpita Squad” sahabat peneliti Vonni Lidia Said, Gina

Tahara, dan Wahyu Fitriyana yang selalu mengingatkan, memotivasi, dan

mendoakan untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Terima kasih kepada “The Comel Squad” sahabat peneliti Eka Adelia, Astri

Oktaviani, Khairunisya Manza, Dian, Anida, Anca, dan Dea yang selalu

mengingatkan dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Terima kasih pula kepada teman-teman peneliti Mohamad Nur, S.Ip, Santi

Puspita Dewi, Adelia Rachma, Eriza Anindy, Vinny Editia Awalin, Gita Dwi

Noviani, dan teman-teman seperjuangan Jurusan llmu Perpustakaan angkatan

2012 terutama kelas IPI C yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang

Page 8: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

iv

telah membantu peneliti dan memberi semangat sehingga skripsi ini dapat

selesai.

15. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di KKN AMPERA 2015 yaitu

Icha, Syifa, Adel, Sharfina, Rani, Virzah, Muchus, Lupita, Yudis, Aris, Dirga,

Eko, Rasis, Arif, Irham, dan Erick yang selalu memberi motivasi peneliti agar

cepat lulus.

Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang

tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk segalanya, semoga Allah

SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada

peneliti. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang membangun.

Jakarta, 03 Januari 2018

Anita Aditya

Page 9: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9 E. Definisi Istilah .............................................................................................. 9 F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 12 A. Kafe Perpustakaan ...................................................................................... 12

1. Pengertian Kafe Perpustakaan .............................................................. 12 2. Tujuan Kafe Perpustakaan .................................................................... 13 3. Pengguna Kafe Perpustakaan ............................................................... 14

B. Minat Baca ................................................................................................. 14 1. Pengertian Minat Baca.......................................................................... 15 2. Tujuan Membaca .................................................................................. 16 3. Manfaat Membaca ................................................................................ 17 4. Faktor Pendukung Pembinaan Minat Baca .......................................... 20 5. Peran Perpustakaan dalam Peningkatan Minat Baca ............................ 24

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 27 D. Peta Literatur Penelitian ............................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 33

B. Sumber Data ............................................................................................... 34 C. Kriteria Informan ....................................................................................... 34 D. Subjek Penelitian (Informan) ..................................................................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 36 F. Teknik Pengujian Keabsahan Data ............................................................ 37 G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 38 H. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 41 A. Profil Moco Library Cafe ........................................................................... 41

1. Sejarah Moco Library Cafe .................................................................. 41 2. Fasilitas Moco Library Cafe ................................................................. 44 3. Layanan Pengunjung Moco Library Cafe ............................................ 44

Page 10: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

vi

4. Program Kegiatan Moco Library Cafe ................................................. 45 5. Koleksi Buku Moco Library Cafe ........................................................ 47

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 47 1. Peran Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat Baca

Masyarakat.............................................................................................48 2. Kendala yang dihadapi oleh Moco Library Cafe dalam Meningkatkan

Minat Baca Generasi Muda .................................................................. 57 C. Pembahasan ................................................................................................ 59

1.Peran Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat Baca

Masyarakat............................................................................................ 60 2. Kendala yang dihadapi oleh Moco Library Cafe dalam Meningkatkan

Minat Baca Generasi Muda .................................................................. 72

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74 A. Kesimpulan ................................................................................................ 74 B. Saran ........................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Peta Literature Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca

Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe ................................ 31

Tabel 3.1 Daftar Informan..................................................................................... 36

Page 12: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Rak Buku Berbentuk READ ............................................................. 43

Gambar 4.2 Rak Buku Berbentuk Ranting ........................................................... 43

Gambar 4.3 Kartu Keanggotan ............................................................................. 45

Gambar 4.4 Suasana Seminar di Moco Library Cafe oleh Bapak Pardamean...... 45

Gambar 4.5 Kegiatan Parenting oleh Bapak Wahyu Aditya ................................. 46

Gambar 4.6 Kegiatan Bedah Buku oleh Candra Malik......................................... 46

Gambar 4.7 Kegiatan Story Telling ...................................................................... 47

Page 13: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia merupakan negara yang kondisi minat bacanya cukup

memprihatinkan. Berdasarkan studi “Most Littered Nation In The World” yang

dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu,

Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal kondisi

minat bacanya.1

Minat baca di era globalisasi saat ini merupakan hal penting yang harus

ditingkatkan dalam mendapatkan berbagai informasi. Setelah mendapatkan

informasi tersebut, seseorang dapat memperoleh pengertian yang meluaskan

wawasan, dapat menganalisis aspek-aspek yang dibaca, serta dapat mengaitkan

informasi dengan berbagai informasi lain.

Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat secara terus menerus terhadap sesuatu (orang,

benda, dan kegiatan) yang disertai keinginan untuk mengetahui dan

mempelajari serta membuktikannya lebih lanjut. Minat juga dapat dikatakan

sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginan. Dengan

demikian minat merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk

1 “World’s Most Literate Nations,” CENTRAL CONNECTICUT STATE UNIVERSITY

(blog), diakses 27 Mei 2017, http://www.ccsu.edu/wmln/rank.html.

Page 14: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

2

memperoleh sesuatu yang diminatinya.2 Sedangkan membaca adalah proses

untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur

bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat

intisari dari bacaan.3 Minat membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh

setelah seseorang dilahirkan. Dengan demikian minat membaca bukanlah

kebiasaan bawaan. Oleh karena itu minat membaca dapat dipupuk, dibina, dan

dikembangkan.4 Minat juga merupakan faktor yang sangat penting yang harus

ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika

minat tidak ada, tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan

pada kita. Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki

tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sulit untuk melakukan kegiatan

membaca mengingat membaca merupakan suatu kegiatan seseorang dalam

memperoleh suatu informasi yang dibutuhkan.

Jadi, minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh

ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi

dengan diri sendiri agar pembaca dapat menentukan makna tulisan dan

memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk

mengembangkan intelektualitas dan pelajaran sepanjang hayat (life long

learning).

2 Undang Sudarsana, Pembinaan Minat Baca, 1 ed. (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2014), 7. 3 Kosam Rimbarawa, Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca dan

Menulis (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), 23. 4 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), 1.

Page 15: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

3

Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat membaca buku di

masyarakat antara lain:

1. Lingkungan sekitar yang tidak mendukung yaitu teknologi yang semakin

canggih.

2. Kurangnya dorongan untuk belajar dan kesadaran dalam membaca.

3. Rendahnya motivasi untuk membaca.

4. Kondisi perpustakaan yang tidak mendukung.

5. Kurangnya referensi buku di perpustakaan.

6. Suasana perpustakaan yang kurang nyaman.

Kini perpustakaan seharusnya tidak saja memberikan layanan konvensional

dan tertutup. Di era ini seharusnya tiap perpustakaan memberikan layanan

berbasis teknologi informasi dan terbuka kepada semua orang yang

memerlukan fasilitas dan jasa layanan perpustakaan. Dalam mendorong

peningkatan minat baca dan literasi informasi masyarakat, perpustakaan dapat

melaksanakan kegiatan antara lain: menumbuhkan minat baca sejak dini,

meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan keliling, menyelenggarakan story

telling, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penulisan,

menyelenggarakan pemilihan pemustaka terbaik, meningkatkan fasilitas

perpustakaan, menyelenggarakan reading corner di lembaga layanan publik,

serta menyelenggarakan kegiatan penunjang.5

Rendahnya minat masyarakat khususnya generasi muda untuk berkunjung

ke perpustakaan disebabkan oleh kondisi perpustakaan yang monoton dan

5 Lasa Hs, “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat,”

2009 11, no. 2 (2009): 13–14.

Page 16: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

4

kurang inovatif karena perpustakaan di Indonesia dibuat dengan desain resmi

atau formal dan identik dengan keseriusan, suasana tenang dan membosankan.

Hal inilah yang menyebabkan masyarakat malas untuk mendatangi

perpustakaan. Sehingga, generasi muda lebih memilih kafe untuk di kunjungi

dari pada perpustakaan. Tidak jarang pengunjung kafe datang untuk

mengerjakan tugas kuliah, tugas kantor, atau sekadar memperoleh informasi

terbaru dengan memanfaatkan fasilitas jaringan Wi-Fi yang disediakan oleh

kafe tersebut, sambil mencicipi berbagai jenis makanan dan minuman yang di

tawarkan. Upaya kreatif penggabungan konsep kafe dan perpustakaan bertujuan

untuk tetap mengeksiskan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat. Selain

membangun sebuah citra baru perpustakaan, konsep kafe dengan perpustakaan

ini diharapkan mampu menunjang generasi muda mendapatkan komposisi yang

seimbang antara hiburan dan edukasi.

Definisi perpustakaan menurut Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989

adalah salah satu saran pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan

mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan

kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional.6 Selain itu, perpustakaan merupakan

tempat atau ruangan yang mengumpulkan koleksi-koleksi sebagai salah satu

repository yang diciptakan masyarakat untuk kepentingan masyarakat demi

kemajuan informasi yang tersedia.7

6 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, 2001, 3. 7 Mohammad Nur, “Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi Menggunakan Sistem

Self Service Pada Perpustakaan Kementerian Perdagangan RI” (Universitas Islam Negeri Jakarta,

2017), 1.

Page 17: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

5

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas

mengumpulkan, menyimpan, mengatur, dan menyajikan bahan pustaka untuk

masyarakat umum. Perpustakaan umum sering dikatakan sebagai Universitas

Rakyat atau Universitas Masyarakat. Itu berarti bahwa perpustakaan umum

merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum yang menyediakan

informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar

untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan

masyarakat.8 Perpustakaan juga merupakan salah satu sumber referensi yang

memiliki beragam koleksi bagi masyarakat yang membutuhkan data dan

informasi. Koleksi-koleksi tersebut memiliki berbagai jenis yang terkadang

berkaitan dengan hobi berbagai lapisan masyarakat.

Minat baca seseorang dapat ditingkatkan dengan adanya salah satu unsur

penting yaitu motivasi. Motivasi tersebut bisa didapatkan dari rasa cinta

seseorang terhadap bidang apa yang dibaca, yang bisa berupa hobi atau minat

seseorang. Hal itu dimaksud agar seseorang dapat melakukan kegiatan

membaca dengan penuh hasrat dan keinginan. Ketika pembaca telah memenuhi

hasrat dan keinginannya dalam membaca, maka kegiatan membaca tersebut

bisa dijadikan sebagai salah satu rutinitas sehingga kedepannya, kegiatan

membaca akan menjadi kebutuhan bagi pembaca. Jika membaca telah menjadi

kebutuhan seseorang, maka bidang apapun yang dibaca akan terasa

menyenangkan.

8 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), 32.

Page 18: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

6

Selain bersifat formal, saat ini banyak perpustakaan yang bersifat informal

dengan menjadi campuran modifikasi antara kafe dengan perpustakaan

membentuk kafe perpustakaan. Hal ini merupakan inovasi baru yang bertujuan

agar generasi muda tertarik terhadap buku-buku yang disediakan di kafe

perpustakaan dan secara tidak langsung bisa menjadi faktor bertambahnya

minat baca umumnya pada masyarakat. Inovasi tersebut dilakukan karena saat

ini, banyak sekali kedai kopi yang menjadi incaran anak muda untuk

menghilangkan kepenatan dalam mengerjakan pekerjaan maupun tugas kuliah

atau tugas sekolah. Adanya kafe perpustakaan tersebut diharapkan menjadi

salah satu sarana penunjang generasi muda untuk meningkatkan minat baca.

Serta secara tidak langsung dapat mengubah kebiasaan generasi muda yang

biasanya ke kafe langsung melihat gadget, menjadi melihat buku-buku yang

tersedia di kafe.

Tujuan utama dibuatnya kafe perpustakaan ialah untuk memberikan

kenyamanan pemustaka dalam menggali informasi dan meningkatkan minat

baca. Sehingga, dengan dibuatnya kafe perpustakaan tersebut seseorang dapat

merasakan kenyamanan saat membaca.

Peneliti melakukan penelitian di beberapa kafe perpustakaan yaitu di daerah

Jakarta Selatan dan Depok. Di Jakarta Selatan peneliti mengunjungi The

Reading Room yang letaknya di Kemang Raya dan Bookopi yang letaknya di

Apartemen Kalibata City. Menurut peneliti, suasana yang berada di “The

Reading Room” dari segi ruang, kurangnya pencahayaan membuat tidak

nyaman saat membaca, serta buku-buku yang disediakan hanya sebagai hiasan

di dinding dan suasana di “Bookopi” tempatnya terlalu sempit dan koleksi

Page 19: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

7

bukunya terlalu sedikit. Sedangkan di daerah Cinere Depok peneliti

mengunjungi Bookshelf dan Moco Library Cafe. Suasana yang berada di

“Bookshelf” terdapat dua lantai, lantai yang pertama digunakan untuk menjual

koleksi buku, lantai kedua terdapat kafe dan berbagai koleksi buku yang bisa

dibaca, tetapi koleksi buku tersebut tidak dapat dipinjam. Dari keempat kafe

perpustakaan tersebut, peneliti lebih memilih Moco Library Cafe karena

menurut owner visi serta misi dari kafe ini yaitu lebih menunjang dalam

meningkatkan minat baca masyarakat terutama anak muda.

Moco Library Cafe merupakan kafe yang unik, karena selain menjual

makanan dan minuman juga memiliki koleksi buku yang bisa dibaca dan juga

dipinjam. Ide kreatif ini muncul dari sang pemilik yang awalnya memiliki hobi

membaca dan mengoleksi buku.

Generasi muda Indonesia belum mempunyai budaya gemar membaca.

Menurut hasil survei peneliti, generasi muda masih sering memainkan

gadgetnya di banding membaca buku. Karena tingkat kesadaran membaca di

Indonesia yang masih sangat minim itulah menginspirasi Moco Library Cafe

untuk didirikan, dengan harapan para pengunjung dapat gemar membaca di kafe

perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji

“TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA

GENERASI MUDA: STUDI KASUS MOCO LIBRARY CAFE” sehingga

peneliti mengetahui peran serta kendala dari Moco Library Cafe dalam

meningkatkan minat baca masyarakat.

Page 20: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Adapun pembatasan dan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan skripsi lebih terarah serta tidak meluas, maka peneliti

memberikan batasan masalah yang akan diteliti pada Moco Library Cafe

tentang:

a. Peran Moco Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Masyarakat.

b. Kendala yang dihadapi Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat

Baca Generasi Muda.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana peran yang dilakukan Moco Library Cafe dalam mendukung

minat baca masyarakat?

b. Apa kendala yang dihadapi Moco Library Cafe dalam meningkatkan

minat baca generasi muda?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah peneliti

ingin mengetahui:

1. Untuk mengetahui peran Moco Library Cafe dalam mendukung minat baca

masyarakat.

Page 21: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

9

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi Moco Library Cafe dalam

meningkatkan minat baca generasi muda.

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

banyak pihak, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan adanya kafe perpustakaan, penelitian ini mampu

meningkatkan minat baca pada masyarakat khususnya generasi muda.

2. Manfaat Praktis

Melalui kegiatan penelitian ini peneliti mengetahui library cafe dapat

membantu meningkatkan minat baca masyarakat.

E. Definisi Istilah

Untuk memudahkan penyamaan persepsi dalam penelitian ini maka istilah

yang berkaitan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Trend adalah suatu kondisi yang berkembang dan banyak diikuti oleh

beberapa orang.

Library Cafe adalah suatu tempat berupa kafe yang memiliki konsep

perpustakaan, didalam kafe tersebut pengunjung selain bisa memesan makanan

dan minuman juga bisa sambil membaca koleksi buku yang sudah disediakan.

Minat Baca adalah aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan

cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri

sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh

Page 22: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

10

informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan

intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat.

Kafe adalah tempat yang didatangi oleh pengunjung untuk sekedar

bersantai bersama teman bahkan dapat memesan makanan dan minuman.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi atas lima bab dan masing-

masing bab berisi beberapa bagian seperti yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membuat argumentasi seputar penelitian, meliputi: latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang digunakan

dalam kegiatan penelitian. Bagian pertama dari bab ini berisi

landasan teori yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung

kegiatan penelitian dan penulisan hasil penelitian. Sedangkan bagian

kedua berisi penelitian terdahulu terkait dengan subyek penelitian

yang peneliti lakukan dengan berbagai referensi tersebut.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode-metode yang dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan penelitian ini. Bab ini mencakup jenis dan

Page 23: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

11

pendekatan penelitian, sumber data, kreteria informan, subyek

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian keabsahan

data, teknik analisis data, serta tempat dan waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan gambaran umum Moco Library Cafe dan

hasil penelitian tentang Trend Library Cafe dalam Mendukung

Minat Baca Generasi Muda.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, yang meliputi:

penarikan kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-

saran. Baik kesimpulan dan saran wajib menjawab tujuan penelitian

secara singkat dan padat.

Page 24: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Kafe Perpustakaan

Berikut ini hal yang berkaitan dengan kafe perpustakaan, yang mencakup

pengertian, tujuan, dan pengguna kafe perpustakaan.

1. Pengertian Kafe Perpustakaan

Kafe perpustakaan merupakan gabungan dari dua tempat yaitu kafe dan

perpustakaan. Maka dari itu peneliti akan mendeskripsikan tentang kafe dan

perpustakaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa kafe adalah kedai

kopi atau tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman

seperti kopi, teh, dan kue-kue bahkan pengunjung dihibur dengan musik.9

Pengertian perpustakaan tercantum dalam Undang-Undang No. 43

tahun 2007 pasal 1 ayat 1 tentang perpustakaan yang menyebutkan bahwa

perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan

atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi para pemustaka.10

9 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1 ed.

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), 376. 10 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), 3.

Page 25: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

13

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sederhana bahwa kafe

merupakan tempat dimana pengunjung dapat melakukan aktivitas makan

dan minum dengan santai. Sedangkan perpustakaan merupakan tempat yang

berisi koleksi buku, majalah atau sebagainya yang dapat digunakan dan

dipinjam. Seiring perkembangan zaman ada beberapa orang yang berfikir

untuk menggabungkan dua fungsi tempat tersebut menjadi satu yang biasa

disebut Library Cafe atau dalam Bahasa Indonesia ialah Kafe Perpustakaan.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Kafe Perpustakaan merupakan

tempat yang menyediakan makanan, minuman dan koleksi buku-buku, yang

di dalamnya pengunjung dapat menikmati makanan maupun minuman

sambil membaca buku-buku yang disediakan dengan mengedepankan

suasana yang santai dan menyenangkan. Sehingga kafe perpustakaan

merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan perpustakaan yang

didesain dengan suasana kafe didalamnya, menyediakan makanan dan

minuman ringan di perpustakaan, suasana yang santai dan nyaman dengan

tetap mengutamakan fungsi perpustakaan.11

2. Tujuan Kafe Perpustakaan

Kafe perpustakaan merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan

perpustakaan sebagai upaya peningkatan pengunjung, meningkatkan minat

baca masyarakat, serta pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan sebagai

sumber informasi dan pendidikan sepanjang hayat.12

11 Ketut Masiani, “Perpustakaan Kafe: Konsep Unik Sebagai Usaha Peningkatan Minat

Baca dan Interaksi Sosial,” 2016 2, no. 2 (2016): 100–101. 12 Ketut Masiani, 100.

Page 26: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

14

Selain itu ada beberapa keuntungan besar yang diperoleh dari

didirikannya kafe dengan konsep perpustakaan yaitu:13

a. Menjadikan masyarakat gemar berkunjung ke perpustakaan yang dapat

menumbuhkan atau meningkatkan minat baca masyarakat sehingga

mampu mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Mampu menyediakan tempat yang nyaman dan menyenangkan

sehingga dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai

perpustakaan sebagai tempat yang membosankan menjadi tempat yang

menyenangkan.

c. Mengembalikan fungsi perpustakaan sebagai sumber informasi.

3. Pengguna Kafe Perpustakaan

Kombinasi antara kafe dengan perpustakaan dimaksudkan untuk

menarik perhatian calon pengunjung dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

Untuk anak-anak, dapat disiapkan perpustakaan taman bermain hingga

story telling. Untuk remaja dan dewasa nantinya menyediakan buku-buku

yang cukup lengkap dan menarik, sehingga setiap pengunjung kafe

perpustakaan dapat santai sambil baca buku.14

B. Minat Baca

Adapun pembahasan yang berkaitan dengan minat baca yaitu sebagai

berikut:

13 Ketut Masiani, 105. 14 Imran Benawi, “Perpustakaan Kafe dan Warkop Adalah Sebuah Perpustakaan Inovasi

Masa Kini,” 2012 06, no. 02 (2012): 17.

Page 27: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

15

1. Pengertian Minat Baca

Pengertian minat dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah

kemauan yang terdapat dalam hati atas sesuatu, gairah dan keinginan.15

Minat adalah keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-unsur suatu

dorongan untuk berbuat sesuatu atau belajar pada suatu perangkat mental

yang terdiri dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka dan rasa takut,

kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada

suatu pilihan tertentu.16

Pengertian membaca menurut E. Koswara adalah suatu proses

penafsiran dan pemberian makna tentang lambang-lambang oleh seorang

pembaca dalam usahanya untuk memperoleh pesan yang disampaikan

penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis.17 Menurut H. G Tarigan

mengatakan membaca merupakan suatu proses yang menuntut agar

kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam

pandangan sekilas agar makna kata-kata secara individual akan dapat

diketahui, kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersirat tidak akan

tertangkap dengan baik.18

Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan atau kecenderungan

untuk membaca.19 Dari beberapa pengertian minat baca diatas, dapat

15 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 3 ed. (Jakarta:

Modern English Press, 2002), 979. 16 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 156. 17 E. Koswara, Dinamika Informasi Dalam Era Globalisasi (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998), 226. 18 H. G Tarigan, Aceng Ruhendi Saifullah, dan Kholid A. Harnas, Membaca Dalam

Kehidupan (Bandung: Angkasa, 1989), 7. 19 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, 2001, 61.

Page 28: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

16

disimpulkan bahwa pengertian minat baca adalah kecenderungan atau

kesukaan seseorang terhadap buku dengan topik atau tema tertentu.

2. Tujuan Membaca

Tujuan umum orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi

baru. Dalam kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan

membaca, yaitu:20

a. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah

membaca novel, surat kabar, majalah dan komik. Menurut David Eskey

tujuan membaca semacam ini adalah reading for pleasure. Bacaan yang

dijadikan obyek kesenangan menurut David adalah sebagai “bacaan

ringan”.

b. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca

buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca untuk

meningkatkan pengetahuan disebut juga dengan reading for intelectual

profit.

c. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik

perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep

masakan, membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu. Kegiatan

membaca ini dinamakan dengan reading for work.

d. Membaca untuk mengorganisir belajar seperti mengidentifikasi isi teks

yang penting. Menjawab pertanyaan khusus dan menentukan mana

untuk belajar dari suatu teks.

20 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja

(Jakarta: Grasindo, 2007), 215.

Page 29: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

17

e. Membaca untuk belajar bahasa seperti menerjemahkan teks,

mempelajari kosa kata baru, mengidentifikasi pengguna struktur,

menggunakan teks sebagai model untuk menulis dan melatih

pengucapan dan pelafalan.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan membaca banyak dan

beragam dari yang sederhana seperti hiburan sampai yang rumit seperti

belajar. Seseorang yang membaca pasti memiliki suatu tujuan dan dari

membaca terdapat banyak manfaat yang dirasakan.

3. Manfaat Membaca

Membaca memiliki manfaat dan banyak makna. Dengan banyak

membaca kita akan memperoleh pengalaman dan pelajaran dari orang lain.

Bahkan dengan membaca buku, seseorang dapat terhindar dari kerusakan

jaringan otak di masa tua. Beberapa manfaat membaca antara lain:21

a. Merangsang Sel-Sel Otak

Membaca merupakan proses berpikir positif karena menyerap ide

dan pengalaman orang lain. Kegiatan ini akan merangsang sel-sel otak.

Otak sebagai pengatur kegiatan manusia memiliki struktur dan sifat

yang unik, misteri, dan penuh keajaiban.

Otak memegang peran penting dalam kehidupan intelektual karena

seluruh saraf diatur oleh otak ini. Maka otak perlu dijaga vitalitasnya,

dijaga kesegarannya, dan dicegah proses penuaannya. Penuaan dan

penyusutan otak sebenarnya dapat dikurangi bahkan bisa dicegah.

21 Lasa Hs, “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat,”

9.

Page 30: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

18

Secara medis, kesegaran dan vitalitas otak dapat diatasi dengan cara

mengatur pola makanan yang bergizi seimbang. Beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa konsumsi beragam makanan sayuran

dan buah-buahan segar dapat mencegah penuaan dini dan memperbaiki

kemampuan kognitif otak.

Secara psikologis, agar otak terjaga vitalitasnya, hendaknya

digunakan untuk berpikir positif, rasional, obyektif, husnudzon, dan

rileks. Oleh karena itu perlu dijauhi pola pikir yang negatif, subyektif,

dan emosional. Sebab pikiran-pikiran itu dapat menimbulkan stres dan

merusak kesehatan. Orang yang mampu mengoptimalkan kerja

intelektual otak dengan mengahasilkan pemikiran yang positif (buku,

artikel, kebijakan dan lain-lain), inovatif, dan membawa kemaslahatan

manusia adalah orang yang mampu memperpanjang usia otak secara

fisik dan psikologis.

b. Menumbuhkan Kreativitas

Dengan membaca kita memperoleh wawasan, pandangan,

penemuan, dan pengalaman orang lain. Hasil bacaan ini kemudian kita

renungkan dan pikirkan untuk dipraktikkan dan dikembangkan. Cara

baca inilah sebenarnya merupakan cara baca yang berkualitas. Sebab

dalam proses baca ini tidak saja terjadi proses penyerapan informasi,

tetapi ada proses seleksi, pengolahan, dan usaha kreatif untuk

dikembangkan. Maka dapat dipahami bahwa mereka yang

kreativitasnya menonjol, rata-rata memiliki kemampuan baca yang

Page 31: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

19

tinggi. Hanya orang-orang yang kreatif dan beranilah yang mampu

membawa perubahan.

c. Meningkatkan Perbendaharaan Kata

Banyaknya kata-kata yang diserap seseorang mempengaruhi

kelancaran komunikasi lisan maupun tertulis. Maka membaca sebagai

upaya penyerapan kosakata, pengetahuan tata bahasa, dan pengenalan

ungkapan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

perbendaharaan kata.

Dengan membaca kita mengenal; persuasi, implikasi, sifat nada, dan

unsur ekspresi lain. Unsur-unsur ini sangat penting bagi mereka yang

bergerak di dunia kesenian, keilmuan, pendidikan, dan kemasyarakatan.

d. Membantu Mengekspresikan Pemikiran

Banyak orang yang lancar berbicara, ceramah, orasi, dan ngobrol

dalam mengekspresikan pemikirannya. Tetapi begitu sedikitnya orang

yang mampu menulis dengan baik. Hal ini sangat mungkin disebabkan

kurangnya proses baca.

Ekspresi melalui tulisan berbeda dengan ekspresi melalui lisan.

Kegiatan menulis memerlukan penguasaan materi, pemilihan kata,

perenungan masalah, dan penyusunan kalimat. Semua kegiatan ini

dilakukan dengan cermat, teliti, dan penuh pertimbangan. Maka kualitas

dan kuantitas bacaan akan mempengaruhi kualitas tulisan. Kata Peter

Bolsiuss “if you do not read, you do not write”.22

22 Nurudin, Menulis Artikel Itu Gampang (Semarang: Effhar, 2004), 81.

Page 32: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

20

4. Faktor Pendukung Pembinaan Minat Baca

Terdapat beberapa faktor-faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi pembinaan minat baca di perpustakaan, diantaranya sebagai

berikut:

a. Faktor-Faktor Internal23

a) Kurangnya Tenaga Pengelola Perpustakaan

Jumlah tenaga pengelola perpustakaan, baik yang berpredikat

pustakawan, yang berpendidikan jurusan ilmu perpustakaan maupun

tenaga struktural masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu

kebanyakan mereka kurang menaruh perhatian terhadap pembinaan

minat baca yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab

yang harus dilaksanakannya.

b) Kurangnya Dana Pembinaan Minat Baca

Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa

pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas dan tanggung

jawab, namun banyak di antaranya yang terbentur pada keterbatasan

dana. Biaya yang dibutuhkan untuk pembinaan minat baca cukup

besar, antara lain untuk menambah koleksi bahan pustaka yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, untuk pencetakan

brosur-brosur, poster-poster, dan yang sejenisnya, untuk

mengadakan berbagai kegiatan peningkatan minat baca seperti

penyelenggaraan pameran, pengadaan berbagai macam lomba,

23 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, 2001, 87–89.

Page 33: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

21

penyelenggaraan seminar atau ceramah atau temukarya yang dapat

mendorong setiap orang untuk memiliki minat baca.

c) Terbatasnya Bahan Pustaka

Keterbatasan bahan pustaka ini bukan sekadar jumlah dan

variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa

perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang

dilayankan di perpustakaan. Karena dana yang terbatas, sulit bagi

perpustakaan untuk menyediakan bahan pustaka yang bermutu,

yang dibutuhkan masyarakat.

d) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan

Kebanyakan perpustakaan baru pada tingkah pemberian layanan

peminjaman. Layanan-layanan lainnya, seperti layanan referensi,

layanan pemutaran film, layanan bercerita, layanan penelusuran

informasi, dan lain-lain banyak yang belum disajikan di

perpustakaan. Oleh karena itu layanan perpustakaan menjadi

membosankan dan pasif. Ini menyebabkan kurangnya minat

masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan

koleksi yang tersedia di dalamnya.

e) Terbatasnya Ruangan Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang ruangannya belum dilengkapi

dengan ruang-ruang seperti: ruang baca, ruang anak-anak, ruang

remaja/dewasa, dan lain-lain. Bahkan banyak perpustakaan yang

menempati ruangan sempit, khusus hanya menyimpan koleksi bahan

Page 34: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

22

pustaka. Hal ini menyebabkan pengunjung tidak merasa nyaman

membaca buku di perpustakaan.

f) Terbatasnya Perabot dan Peralatan Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang belum memiliki peralatan yang

dapat mendukung pembinaan minat baca, seperti berbagai macam

proyektor (proyektor film, proyektor untuk slide/filmstrip, proyektor

untuk transparasi), mesin fotokopi, mesin pembaca bentuk mikro

(micro-reader), dan lain-lain.

g) Kurang Sentralnya Lokasi Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena

letaknya yang tidak strategis. Lokasi perpustakaan banyak yang

ditaruh di bagian belakang gedung, sehingga banyak yang segan

mendatangi.

h) Kurangnya Promosi/Pemasyarakatan Perpustakaan

Kurangnya promosi atau pemasyarakatan perpustakaan

menyebabkan tidak banyak anggota masyarakat memanfaatkan jasa

layanan perpustakaan. Akibatnya mereka kurang tertarik pada

perpustakaan.

b. Faktor-Faktor Eksternal24

1) Kurangnya partisipasi pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan

minat baca. Hal ini tampak antara lain, di lingkungan keluarga

banyak orang tua yang kurang memperhatikan pengembangan minat

baca anak-anaknya. Di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi

24 Mudjito, 94.

Page 35: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

23

banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan

pengembangan minat baca peserta didiknya. Demikian pula di

kantor-kantor, baik instansi pemerintah maupun swasta, para

pemimpin kantor banyak yang kurang memperhatikan

pengembangan minat baca pegawainya. Juga di lingkungan lembaga

atau organisasi sosial, pimpinan lembaga atau organisasi tersebut

kurang menaruh perhatian terhadap pengembangan minat baca

anggotanya.

2) Kurang terbinanya jaringan kerjasama pembinaan minat baca antar

perpustakaan. Belum banyak upaya yang dilakukan untuk

menggiatkan jaringan kerjasama pembinaan minat baca antar

perpustakaan. Bahkan banyak perpustakaan yang belum

menggunakan pembinaan minat baca.

3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca.

Sektor swasta seperti industri, perusahaan serta usaha bisnis lainnya

belum banyak berpartisipasi dan melibatkan diri dalam pembinaan

minat baca, baik bagi pegawainya maupun masyarakat di sekitarnya.

4) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.

Banyak penerbit yang orientasi penerbitannya berdasarkan

perhitungan keuntungan semata-mata dan kurang memenuhi

kebutuhan masyarakat. Jumlah karya cetak, khususnya buku, yang

diterbitkan sangat terbatas baik jumlah maupun judulnya.

5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.

Para penulis, baik pengarang, penyadur, maupun penerjemah belum

Page 36: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

24

banyak berpartisipasi dalam pembinaan minat baca. Yang ditulis

mereka terutama yang diperkirakan laris di pasaran. Mereka kurang

memperhatikan kebutuhan masyarakat yang bermacam ragam.

5. Peran Perpustakaan dalam Peningkatan Minat Baca

Sesuai tuntutan masyarakat pemustaka, kini telah banyak perpustakaan

yang memanfaatkan teknologi informasi dalam memberikan layanan.

Dalam hal ini perpustakaan perlu menjalin jaringan dengan perpustakaan,

pusat informasi, dan lembaga terkait di seluruh dunia. Dengan demikian

masyarakat pemustaka dapat memanfaatkan jaringan tersebut dalam akses

informasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Untuk mendorong peningkatan minat baca dan literasi informasi

masyarakat, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah atau BPAD,

Perpustakaan Kota atau Kabupaten, Perpustakaan Kecamatan, Perpustakaan

Desa, dan perpustakaan masyarakat lainnya dapat melaksanakan kegiatan

antara lain:25

a. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini

Membaca memiliki pengertian dalam arti luas yaitu memacu nalar

dan melatih konsentrasi. Banyak orang yang berhasil dalam karirnya

justru berasal dari keluarga yang gemar membaca. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa buku, media rekam dan media penyampai lain

bisa mengubah nasib seseorang.

25 Lasa Hs, “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat,”

13–14.

Page 37: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

25

Konon Thomas Alva Edison dulunya seorang yang bodoh, drop out

dari sekolah dasar dan sempat menjadi pedagang asongan. Berkat

kegemarannya membaca dan melakukan berbagai penelitian dan

diskusi, beliau menghasilkan lebih dari 3.000 penemuan atas nama

dirinya dan berhasil menempatkan diri sebagai ilmuwan terkemuka

tingkat dunia.

Memang diakui bahwa melihat, mendengar, dan membaca

merupakan alat utama manusia untuk belajar dan mengembangkan ilmu

pengetahuan. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan satu dari

yang lain tetapi juga saling terkoneksi. Dalam konteks saat ini, melek

huruf dapat dikembangkan dengan melek informasi, melek teknologi,

melek politik, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar.26

b. Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Layanan Keliling

Jangkauan layanan perpustakaan keliling perlu diperluas. Sebab,

sebagian besar penduduk kita tinggal di pedesaan. Faktor geografis,

pendidikan, dan ekonomi yang menyebabkan mereka memiliki

keterbatasan dalam akses informasi.

Koleksi perpustakaan keliling perlu ditingkatkan kualitas dan

kuantitasnya sesuai kebutuhan masyarakat yang dilayani. Sebab,

pemberian sesuatu yang pas akan menggembirakan dan diharapkan

mampu memotivasi pihak yang diberi apalagi yang diberi ialah buku.

Rasa ingin tahu tentang buku yang diberikan akan menumbuhkan minat

baca dan bisa membuat pembaca ingin terus membaca buku yang lain.

26 F.A Wiranto, Perpustakaan dalam Dinamika Pendidikan dan Kemasyarakatan

(Semarang: Unika Soegijapranata, 2008), 123.

Page 38: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

26

c. Menyelenggarakan Hari/Jam Cerita/Story Telling

Di sekolah, perpustakaan umum, taman bacaan, atau dalam

masyarakat perlu dikondisikan masyarakat untuk membaca atau belajar

pada hari dan jam tertentu. Sebab, suatu perubahan itu akan terjadi

dengan menciptakan keadaan yang kondisional.

d. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Penulisan

Penumbuhan minat baca diharapkan akan berlanjut pada

meningkatnya minat tulis. Orang akan membutuhkan bacaan apabila

ada kebutuhan untuk melakukan kegiatan, menyampaikan pikiran lewat

lisan (pidato, ceramah, sambutan, dan lain-lain) atau kegiatan menulis

(makalah, artikel, karya akademik, dan lain-lain). Minat tulis ini dapat

ditumbuhkan antara lain melalui lomba karya tulis atau

penyelenggaraan pelatihan-pelatihan yang terpantau.

e. Menyelenggarakan Pemilihan Pemustaka Terbaik

Salah satu indikator minat baca dan minat ilmu yang tinggi antara

lain dapat diukur dari tinggi rendahnya kunjungan ke perpustakaan dan

pemanfaatan fasilitas perpustakaan. Untuk itu dapat juga dilakukan

pemilihan pemustaka yang paling banyak pinjam buku, berkunjung,

memanfaatkan internet, dan lain-lain pada periode tertentu.

f. Meningkatkan Fasilitas Perpustakaan

Agar masyarakat tertarik dan betah di perpustakaan, kiranya perlu

adanya peningkatan sarana dan fasilitas perpustakaan seperti tata ruang

yang baik, pencahayaan, penghawaan, penyediaan kafetaria, mushola,

Page 39: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

27

dan lainnya. Dengan begitu, masyarakat akan lebih merasa nyaman

berada di wilayah perpustakaan.

g. Menyelenggarakan Reading Corner di Lembaga Layanan Publik

Pemerintah Daerah maupun BPAD bisa menyelenggarakan tempat-

tempat bacaan atau reading corner di tempat-tempat yang banyak

dikunjungi masyarakat seperti stasiun, bandara, bank, kantor pos, mall,

pos ronda, dan lainnya. Tentunya bacaan yang dipasang disana dikelola

dengan baik menghindari kemungkinan koleksi-koleksi itu hilang.

h. Menyelenggarakan Kegiatan Penunjang

Perpustakaan umum (daerah, kabupaten, kecamatan, desa, dan lain-

lain) dapat menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang mampu

menarik perhatian masyarakat seperti kursus keterampilan tertentu,

pertunjukan, pameran, diskusi topik-topik menarik. Sebab masyarakat

kita masih memerlukan rangsangan-rangsangan untuk meningkatkan

minat baca mereka.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah hasil karya ilmiah yang memiliki tema serupa

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Berikut adalah beberapa

topik penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti yang memiliki

topik yang serupa di antaranya:

1. Upaya Pembinaan Minat Baca Masyarakat Studi Kasus TBM Sanggar

Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu. Penelitian ini diajukan oleh

Ludfia mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini

Page 40: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

28

bertujuan untuk mengetahui upaya TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan

TBM Jendela Ilmu dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat baca

terhadap masyarakat melalui program-program yang dilaksanakan dan

dikembangkan serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan program-program minat baca terhadap masyarakat. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pembinaan minat baca melalui

program-program di TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela

Ilmu adalah menyelenggarakan pentas seni, membuat MADING, membaca

buku selama 15 menit kemudian membuat ringkasan, mensirkulasi buku

selama 1 minggu sekali dengan tema yang berbeda, menyelenggarakan

kelas pekerjaan tangan, lomba memasak, pemutaran film atau video, story

telling, pameran buku dan bedah buku fiqih. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang pengambilan datanya

melalui observasi dan wawancara dengan informan terkait. Teknik

penelitian ini menggunakan purposive sampling.27

2. Perilaku Pemanfaatan Perpustakaan Kafe (Library Cafe) Sebagai Gaya

Hidup (Life Style) Masyarakat Kota Surabaya. Penelitian ini diajukan

oleh Aniatus Sa’diyah mahasiswi Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat

Kota Surabaya dalam memanfaatkan Perpustakaan Kafe (Library Cafe)

sebagai gaya hidup. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep untuk

menggambarkan perilaku pemanfaatan perpustakaan kafe (library cafe),

27 Ludfia, “Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat Studi Kasus TBM

Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu” (Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015).

Page 41: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

29

dan menggunakan teorinya Chaney untuk mengetahui gaya hidup yang di

kembangkan oleh masyarakat kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa perilaku masyarakat kota Surabaya dalam

memanfaatkan perpustakaan kafe (library cafe) dengan alasan

memanfaatkan karena tempatnya nyaman sebesar 54,7%; intensitas

kunjungan yang cenderung sering (1-4 kali) dalam satu bulan sebesar 80%;

kemudian responden yang datang ke perpustakaan kafe (library cafe)

cenderung tidak baca sebesar 32,0%; sedangkan bagi pengunjung yang

baca, koleksi yang dibaca adalah jenis koleksi kesenian sebesar 30,7%; dan

aktivitas yang dilakukan cenderung menikmati makanan dan minuman

sebesar 36%; nongkrong sebesar 19%; dan diskusi dengan teman 13%.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik incidental

sampling.28

D. Peta Literatur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memaparkan beberapa penelitian terdahulu

yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang “Trend Library

Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library

Cafe”. Tema yang akan dibahas adalah Library Cafe untuk mendukung minat

membaca, terdiri dari tiga subtopik yaitu: Perpustakaan Umum, Minat Baca,

dan Kafe.

28 Aniatus Sa’diyah, “Gambaran Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat Kota Surabaya

dalam Memanfaatkan Perpustakaan Kafe (library cafe)” (Airlangga, 2016).

Page 42: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

30

Gambar dibawah ini merupakan contoh peta literatur yang mengilustrasikan

literatur-literatur yang berkaitan denga Library Cafe untuk Mendukung Minat

Membaca.29

1. Peneliti menempatkan topik penelitian di kotak hierarki paling atas.

2. Selanjutnya, peneliti mencari penelitian-penelitian lain di database

terkomputerisasi, lalu menyusunnya ke dalam tiga subtopik umum yaitu:

Perpustakaan Umum, Minat Baca, dan Kafe. Dalam setiap kotak itu pula

disertakan referensi-referensi relevan lain yang terkait.

3. Setelah menyusun literatur-literatur dalam bentuk diagram hierarkis,

kemudian menyajikan cabang-cabang lanjutan dari setiap kotak untuk

menunjukkan keluasan penelitian.

4. Peneliti membuat kotak Fokus Penelitian di bagian peta paling bawah yang

menunjukkan penelitian yang di ajukan, yaitu Manfaat Kafe Perpustakaan,

lalu menggambar garis-garis untuk literatur-literatur sebelumnya. Semua ini

disusun untuk membuktikan bahwa proyek penelitian dapat memperluas

literatur-literatur tersebut.

29 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, 3 ed.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 55–57.

Page 43: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

31

Tabel 2.1 Peta Literature Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe

Library Cafe

Untuk

Mendukung

Minat

Membaca

Perpustakaan

UmumMinat Baca Kafe

Inovasi

Perpustakaan

(Imran

Benawi,

2012)

Library

Cafe s

(William,

1997)

Minat Baca di

Indonesia

(Mikhael

Gewati, 2017)

Peningkatan

Minat Baca

(Lasa HS,

2009)

Interaksi

Sosial

(Ketut, 2016)

Gaya Hidup

Masyarakat

(Aniatus,

2016)

Konsep

Perpustakaan

(Ghaferra,

2014)

Perancangan

(Peggy, 2014)

Membaca

Sebagai Suatu

Pengantar

Membaca

(Henry, 2008)

Fokus Penelitian:

Manfaat Kafe Perpustakaan

Page 44: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

32

Library Cafe merupakan salah satu outlet yang menyediakan makanan dan

minuman. Salah satu tujuan didirikannya library cafe ialah untuk meningkatkan

pendapatan usaha. Saat ini, ada beberapa library cafe yang melakukan inovasi

dengan mengubah konsep kafe pada umumnya menjadi kafe perpustakaan. Hal

ini menjadikan kafe memiliki fungsi sebagai pusat informasi untuk

menumbuhkan peningkatan minat baca (Lasa Hs, 2009). Inovasi pada

perpustakaan itu sangat dianjurkan untuk benar-benar diadakan agar dapat

menumbuhkan daya minat baca (Imran Benawi, 2012). Inovasi pada

perpustakaan tersebut harus dibangun dan dirancang secara matang agar dapat

berjalan sesuai rencana.

Kafe perpustakaan saat ini bukan hanya sebagai tempat untuk makan dan

minum melainkan untuk meningkatkan minat membaca masyarakat yang saat

ini sudah menjadi gaya hidup dimasyarakat (Aniatus, 2016). Kafe perpustakaan

memiliki banyak koleksi dari owner yang sudah banyak dimanfaatkan oleh

pengguna. Untuk mengetahui seberapa jauh library cafe dalam meningkatkan

gemar membaca maka dibutuhkan ajakan yang tepat.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni wawancara terhadap

owner, analisa tempat, dan bertanya serta mengadakan interaksi sosial (Ketut,

2016). Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa referensi-referensi

yang terdapat pada gambar 2.1 mengenai trend library cafe untuk meningkatkan

minat baca mencakup seluruh keterkaitan mengenai manfaat kafe perpustakaan

dalam meningkatkan minat baca.

Page 45: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antara fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian deskriptif analisis ini, peneliti

akan menjadikan subjek yang diteliti adalah owner, manager, dan pengunjung dari

Moco Library Cafe.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini lebih mengarah kepada penelitian deskriptif analisis, yaitu

penelitian dimana metode penelitian untuk membut gambaran mengenai situasi

atau kejadian dengan mengajukan data-data dan teori yang relevan melalui

observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

memilih pendekatan kualitatif karena dalam penelitian kualitatif metode yang

biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen. Pendekatan ini menghasilkan data dan mengolah data yang sifatnya

deskriptif seperti transkripsi wawancara, observasi, pengamatan lapangan,

gambar, foto dan lain sebagainya dalam menyelesaikan masalah ini. Pendekatan

kualitatif lebih mudah digunakan untuk mengungkap kenyataan yang bersifat

ganda, menyajikan secara langsung antara peneliti dan informannya. Hal

tersebutlah yang mendasari peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Page 46: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

34

B. Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting

yang dijadikan pertimbangan dalam mengumpulkan data. Adapun sumber data

dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara atau

langsung dari sumbernya.30 Data primer dapat berupa opini subjek (orang)

secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu benda, kejadian atau

kegiatan dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan

data primer yaitu survei dan observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya.31 Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan.

C. Kriteria Informan

Menurut Lexy J. Moleong dalam buku “Metodelogi Penelitian Kualitatif”

informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian.32 Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah

agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang didapat, karena

30 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2004), 60. 31 Prasetya Irawan, 87. 32 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remajda Karya, 1989),

90.

Page 47: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

35

informan dimanfaatkan untuk berbicara atau bertukar pikiran atau

membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya.

Dalam penelitian kualitatif, informan adalah orang yang dipilih langsung

oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai topik yang diteliti.

Semakin banyak wawancara, pengamatan dan dokumen yang diperoleh, maka

semakin bervariasi pula bukti yang akan terkumpul dan yang ditemukan.

Informan tersebut dipilih berdasarkan kriteria yang dianggap dapat mewakili

untuk mendukung dan memperkaya penelitian ini yaitu, owner, manager, dan

pengunjung dari Moco Library Cafe.

D. Subjek Penelitian (Informan)

Informan adalah orang yang memberikan keterangan atau narasumber yang

menjadi sumber data dalam penelitian.33 Informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian.34 Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian yaitu,

owner, manager, dan pengunjung Moco Library Cafe. Informan yang

melakukan wawancara untuk memperoleh data penelitian di lapangan adalah

sebagai berikut:

33 J.S. Badudu, Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:

Kompas, 2003), 153. 34 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, revisi (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), 3.

Page 48: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

36

Tabel 3.1 Daftar Informan

No. Informan Kriteria Informan

1. Syarifa Rahimah Owner Moco Library Cafe.

Berlatar belakang SMK jurusan tata

boga.

2. Ali Zaenal Abidin S.Kom Manager Moco Library Cafe.

Berlatar belakang ilmu komunikasi dan

sudah pernah berpengalaman dalam

mengelola sebuah bisnis.

3. Yudha Harpian Pengunjung Moco Library Cafe.

Dalam 1 minggu mengunjungi kafe

sebanyak 2 kali.

4. Mutia Shahab Pengunjung Moco Library Cafe.

Dalam 1 minggu mengunjungi kafe

sebanyak 2 kali.

5. Riesuryanita Pengunjung Moco Library Cafe.

Dalam 1 minggu mengunjungi kafe

sebanyak 2 kali.

6. Astri Pengunjung Moco Library Cafe.

Dalam 1 minggu mengunjungi kafe

sebanyak 2 kali.

7. Saiful Bachri Pengunjung Moco Library Cafe.

Dalam 1 minggu mengunjungi kafe

sebanyak 2 kali.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan

penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui wawancara yang diubah dari bentuk rekaman

menjadi tulisan. Data sekunder diperoleh dari penelusuran data dan informasi

dari dokumen atau catatan yang dimiliki keterkaitan dengan objek penelitian.

Beberapa teknik yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengambilan data yang bertumpu pada pengamatan

langsung terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan kunjungan secara

langsung ke lokasi tempat observasi yang akan diteliti untuk mendapatkan

Page 49: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

37

informasi relevan yang nantinya dapat digunakan untuk memberikan suatu

kesimpulan atau diagnosis. Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah

Moco Library Cafe. Dimana peneliti harus mengamati secara langsung dan

objektif situasi dan kondisi sebenarnya yang terjadi disana.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik yang datanya dikumpulkan melalui

mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai tema yang akan diteliti

kepada informan, sehingga informasi yang didapatkan lebih akurat dan

relevan. Teknik ini digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada,

khususnya yang berkaitan dengan pengaruh pengunjung terhadap minat

baca.

3. Kajian Kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah teknik mengumpulkan data dan informasi

dengan memanfaatkan literatur-literatur yang tersedia sebagai pedoman

dalam menemukan informasi yang relevan. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan teori pendukung, pada penelitian meliputi artikel, buku,

internet, bahan referensi, dan lain-lain.

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan suatu kegiatan untuk mengurangi perluasan

pemahaman peneliti dan informan, untuk menjamin bahwa yang dikumpulkan

benar-benar telah mempresentasikan fenomena yang menjadi fokus peneliti. Uji

keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji kreadibilitas, transferability,

dependability, dan convirmability.

Page 50: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

38

Trianggulasi merupakan metode yang dilakukan peneliti sebagai kroscek

keabsahan dan menganalisis data. Menurut Sugiyono, triangulasi diartikan

sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.35 Peneliti

menggunakan teknik trianggulasi data dilakukan dengan menggunakan

pengumpulan data seperti observasi dan studi kepustakaan. Kemudian data

diperoleh dan dikelola dalam menganalisis agar penelitian ini terjamin

kebenarannya. Dalam teknik trianggulasi ini peneliti menggunakan tiga tahap

teknis penelitian trianggulasi yakni:36

1. Trianggulasi sumber, untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Trianggulasi teknik, menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Trianggulasi waktu, dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan

wawancara, observasi dan teknik lain dalam waktu yang berbeda.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif, karena pada analisis penelitian kualitatif terjadi suatu proses

analisis data, yang dimulai mencari dan menemukan pola penelitian, sehingga

dapat mengetahui informasi apa saja yang dapat dipelajari dan diberitahukan

kepada orang lain. Lexy J. Moleong menyatakan bahwa analisis data kualitatif

merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 6 ed. (Bandung: Alfabeta,

2016), 330. 36 Sugiyono, 373–374.

Page 51: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

39

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, memanifestasikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.37 Data akan diolah dengan tiga tahapan, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam

penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memilih hal-hal penting dari

data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, pertama-tama peneliti

mengumpulkan seluruh data dari hasil wawancara di Moco Library Cafe,

mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan informan sesuai dengan

pertanyaan yang serupa, menghilangkan pertanyaan-pertanyaan informan

yang tidak berkaitan dengan objek penelitian, setelah itu merangkum hal-

hal pokok dari hasil wawancara, kemudian hasil wawancara tersebut

disusun ulang tanpa mengubah maksud atau interprestasi dan informan

mengenai pertanyaan yang diajukan peneliti.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Penyajian data digunakan untuk mempermudah dalam memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut. Dalam penyajian data, peneliti memberikan gambaran

mengenai kegiatan yang dilakukan di Moco Library Cafe, serta kendala dan

37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 1989, 103.

Page 52: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

40

hambatan yang muncul. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk

tabel disertai uraian singkat berupa penjelasan dan interprestasi peneliti.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir adalah membuat penarikan kesimpulan. Penarikan

kesimpulan dalam penelitian kualitatif bersumber dari data-data yang

terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif peneliti. Penarikan

kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Dalam tahapan

ini, peneliti mengambil intisari dari data-data yang diperoleh serta hasil

analisis dan membentuk suatu kesimpulan. Peneliti juga memberikan saran

serta masukan terhadap permasalahan yang dihadapi Moco Library Cafe.

H. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Moco Library Cafe yang berlokasi di Jl. Cinere

Raya No. 102G, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan

dari bulan Agustus 2016 sampai dengan Januari 2018.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Tahun 2016-2018

November-

Desember

Januari-

Agustus

September-

November

Desember Januari

1. Observasi Awal

dan Penyerahan

Proposal Skripsi

2. Pelaksanaan

Bimbingan

Skripsi

3. Pengumpulan

Literatur Skripsi

4. Pelaksanaan

Penelitian

Observasi dan

Wawancara

5. Analisis Data

dan Pengolahan

Data

6. Penyerahan

Skripsi

7. Sidang Skripsi

Page 53: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Moco Library Cafe

Berikut ini merupakan pembahasan tentang Moco Library Cafe yang berisi

tentang sejarah, fasilitas, layanan pengunjung, program kegiatan, serta koleksi

buku Moco Library Cafe.

1. Sejarah Moco Library Cafe

Moco Library Cafe merupakan hasil relaunch dari kafe sebelumnya

yaitu Delice Cafe. Nama unik ini berasal dari kata bahasa Jawa yaitu

“moco” yang bermakna “membaca”. Awal terbentuknya yaitu, April 2016

dan berlokasi di Jl. Cinere Raya No. 102G, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

Konsep perpustakaan sendiri merupakan hasil diskusi dari owner bernama

Syarifa Rahimah dengan orang tuanya yang merupakan pemilik Mizan

Publishing House salah satu penerbit terbesar di Indonesia. Owner

mempercayakan management Moco Library Cafe kepada kerabat dekatnya

yaitu Ali Zaenal Abidin.

Strategi yang digunakan untuk menarik minat pengunjung adalah

pendaftaran membership. Dimana, pengunjung membeli makanan atau

minuman dengan harga minimal Rp30.000,- sehingga pengunjung akan

mendapatkan kartu member dan bisa meminjam buku untuk dibawa pulang

dengan batas maksimal peminjaman ialah 5-7 hari. Batas waktu 5 hari

berlaku untuk koleksi buku yang baru terbit, karena peminat untuk

Page 54: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

42

membaca buku tersebut masih banyak sedangkan batas waktu 7 hari untuk

koleksi buku yang sudah lama terbit. Hal itu membuat Moco Library Cafe

mendapatkan 2 (dua) keuntungan yakni keuntungan mendapatkan

pengunjung dan keuntungan dikonsumsinya menu yang disediakan untuk

konsumen.

Koleksi buku Moco Library Cafe hingga saat ini mencapai kurang lebih

500 buku. Sebagian besar koleksi buku berasal dari hibah Penerbit Mizan,

mengingat Sarah (salah satu pendiri Moco Library Cafe) merupakan anak

pemilik penerbit buku tersebut. buku-buku koleksi miliknya pun turut

dihibahkan ke Moco Library Cafe termasuk koleksi buku berbahasa Inggris

di lantai dua Moco Library Cafe.

Moco Library Cafe terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama, di sisi kiri

dinding ada sebuah rak buku unik berbentuk ejaan kata ‘READ’. Setiap

huruf, semisal huruf ‘R’ membentuk satu buah rak, demikian seterusnya.

Sehingga ada empat rak unik nan minimalis. Pada rak buku tersebut terdapat

buku-buku kategori fantasi, parenting, religi, psikologi, sastra, bisnis,

biografi, dan buku pelajaran.

Page 55: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

43

Gambar 4.1 Rak Buku Berbentuk READ

Sedangkan di sisi kanan berikutnya ada sejejeran rak buku berbentuk

ranting pohon yang berisi buku anak-anak. Pada dinding juga dipasang

berbagai bingkai yang di dalamnya memuat beragam jenis tulisan seperti

puisi, artikel, dan kutipan.

Gambar 4.2 Rak Buku Berbentuk Ranting

Keberadaan Moco Library Cafe diharapkan mampu meningkatkan

minat baca tidak hanya di kalangan remaja yang cenderung menyukai kafe

tetapi jug untuk seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, Moco Library Cafe

Page 56: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

44

diharapkan mampu meningkatkan interaksi secara langsung melalui media

buku tanpa harus terpaku kepada gadget.

2. Fasilitas Moco Library Cafe

Moco Library Cafe memiliki fasilitas ruangan yang cukup menarik

yang bisa membuat pengunjung merasa nyaman ketika membaca. Hal ini

bisa dilihat dari desain interior ruangan yang modern dan elegan. Moco

Library Cafe juga menyediakan tempat dengan desain lucu sebagai tempat

berfoto bagi pengunjung. Pada sudut ruangan didesain nyaman dan menarik

untuk anak-anak sebagai media story telling yang dilakukan oleh pegawai

Moco Library Cafe.

3. Layanan Pengunjung Moco Library Cafe

a. Waktu pelayanan Moco Library Cafe

Senin-Minggu : 09:30 – 21:30 WIB

Alamat : Jl. Cinere Raya No. 102G, Cinere, Kota Depok,

Jawa Barat

b. Keanggotaan

Untuk menjadi membership Moco Library Cafe, caranya dengan

membeli makanan atau minuman minimal seharga Rp30.000,- (tiga

puluh ribu rupiah). Jumlah anggota Moco Library Cafe saat ini sebanyak

24 orang.

Page 57: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

45

Gambar 4.3 Kartu Keanggotan

4. Program Kegiatan Moco Library Cafe

Moco Library Cafe pernah mengadakan beberapa kegiatan yang

bertujuan untuk menarik minat pengunjung, yaitu:

a. Seminar

Kegiatan seminar yang diadakan Moco Library Cafe dilakukan

dengan cara mengundang narasumber untuk berbagi ilmu dengan tujuan

untuk membahas berbagai kegiatan dikehidupan masyarakat.

Gambar 4.4 Suasana Seminar di Moco Library Cafe oleh Bapak Pardamean

Page 58: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

46

b. Parenting

Kegiatan parenting adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

diberikan kepada orang tua untuk memahami bagaimana berinteraksi

kepada anak-anak.

Gambar 4.5 Kegiatan Parenting oleh Bapak Wahyu Aditya

c. Bedah Buku

Kegiatan yang dilakukan dengan cara mengundang penulis yang

bukunya sedang best seller untuk mengadakan meet and greet agar

semakin dekat antara penulis buku dengan pembaca buku tersebut.

Gambar 4.6 Kegiatan Bedah Buku oleh Candra Malik

Page 59: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

47

d. Story Telling

Kegiatan story telling dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita

kepada anak-anak dengan metode yang mudah dipahami.

Gambar 4.7 Kegiatan Story Telling

5. Koleksi Buku Moco Library Cafe

Koleksi buku yang terdapat di Moco Library Cafe itu beragam. Moco

Library Cafe memiliki koleksi buku sekitar 500 buku. Berikut adalah

pengelompokan koleksi di kafe perpustakaan: 45% fantasi, 10% parenting,

10% religi, 5% psikologi, 15% sastra, 5% bisnis, 5% biografi dan 5% buku

pelajaran.38 koleksi yang dimiliki oleh Moco Library Cafe diperoleh dengan

cara hibah dan pembelian.

B. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang akan dibahas terkait peran

Moco Library Cafe dalam meningkatkan minat baca. Penelitian ini dilakukan

dengan proses wawancara dan observasi. Selain wawancara dan observasi

38 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017).

Page 60: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

48

dilakukan analisis kajian pustaka sumber-sumber yang terkait dengan peran

Moco Library Cafe dalam meningkatkan minat baca. Adapun hasil penelitian

yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Peran Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat Baca

Masyarakat

Beberapa pertanyaan sudah diajukan peneliti kepada informan terkait

peran Moco Library Cafe dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

a. Tujuan dibangunnya Moco Library Cafe

1) Mendapatkan Omset

Memiliki hobi memasak dan membaca membuat pemilik berniat

untuk membuka usaha.

“...saya hobi masak dan punya beberapa buku jadi berniat

untuk buka usaha...”39

Tentunya tujuan utama dibangunnya Moco Library Cafe adalah

untuk mendapatkan omset, mengingat kafe merupakan salah satu

bisnis yang menjanjikan.

“...tujuan didirikannya y omset, karena kafe ini bergerak di

bidang ekonomi yaitu bisnis...”40

Sebenarnya Moco Library Cafe ini merupakan hasil pembaharuan

dari kafe sebelumnya, tetapi omset pada kafe sebelumnya masih

39 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 40 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe.

Page 61: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

49

belum stabil sehingga owner memutuskan untuk mengubah konsep

menjadi kafe perpustakaan atau library cafe.

“...kita merubah konsep menjadi kafe perpustakaan dan

Alhamdulillah ada peningkatan cuma masih lambat...”41

2) Menunjang Minat Baca

Owner merasa prihatin dengan kondisi minat baca di Indonesia

karena Indonesia masuk ke dalam posisi tiga terendah dari seluruh

dunia tentang minat baca.

“...selain itu, kita juga ingin meningkatkan minat baca karena

di Indonesia ini termasuk tiga terendah di dunia tentang minat

baca...”42

Membuat konsep baru agar masyarakat tertarik untuk

mengunjungi Moco Library Cafe.

“...dan saya ingin membuat kafe ini berbeda, karena konsep

kafe perpustakaan yang mendukung minat baca belum ada,

kalaupun ada buku-bukunya hanya sebagai hiasan...”43

3) Mengubah Mindset Soal Perpustakaan

Pengunjung akan merasa lebih santai ketika membaca buku

dengan suasana yang berbeda.

“...biasanya orang tidak mau ke perpustakaan karena

tempatnya yang terlalu resmi, nah kita membuat inovasi

perpustakaan dengan cara membuat konsep kafe

perpustakaan...”44

41 Ali Zaenal Abidin. 42 Ali Zaenal Abidin. 43 Ali Zaenal Abidin. 44 Ali Zaenal Abidin.

Page 62: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

50

b. Manfaat dibangunnya Moco Library Cafe

1) Membangun Interaksi Sosial

Agar orang-orang yang berkunjung ke kafe bisa lebih

memanfaatkan waktunya saat berkumpul dengan teman-temannya.

“...agar semua orang bisa saling bersosialisasi...”45

“...biasanya di kafe, orang-orang kalau nongkrong itu 15

menit di awal untuk mengobrol lalu 45 menit itu untuk bermain

gadget. Nah kita ingin membuat ya minimal kalau enggak

baca buku bisa buat orang berdiskusi...”46

2) Memperluas Pengetahuan

Buku merupakan salah satu media belajar bagi berbagai kalangan.

Buku juga memiliki macam-macam genre yang mampu memperluas

pengetahuan bagi yang membacanya.

“...agar semua orang yang datang kesini bisa mendapatkan

ilmu-ilmu dari buku-buku yang sudah kita sediakan disini...”47

Begitupun seperti yang dimiliki Moco Library Cafe dengan

berbagai macam genre buku. Moco Library Cafe sedikit banyaknya

mampu memenuhi kebutuhan pengunjung dalam memperluas

pengetahuan sesuai genre yang diinginkan.

“...kita disini mempunyai beberapa koleksi seperti buku novel,

bisnis, komik, agama, politik, biografi, humor dan

edukasi...”48

45 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 46 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 47 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 48 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe.

Page 63: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

51

3) Meningkatkan Minat Baca

Hadirnya buku-buku yang berada di kafe secara tidak langsung

membuat pengunjung yang datang tertarik untuk membaca.

“...kita kerjasama dengan Go-Food dan Grab Food ketika

driver memesan makanan sambil menunggunya itu mereka

membaca buku yang kita sediakan, bahkan tidak jarang ketika

mereka sedang tidak ada pesenan mereka datang ke sini untuk

membaca buku...”49

Tidak jarang dengan adanya koleksi buku yang disedikan

membuat pengunjung yang datang karena ingin membaca buku.

“...saya sering kesini ketika pulang sekolah karena saya suka

baca buku...”50

Bahkan seorang ibu membawa anaknya ke Moco Library Cafe

untuk diajarkan gemar membaca sejak dini.

“...lumayan sering kesini soalnya selain bisa bermain dengan

anak-anak bisa sambil belajar dan membuat anak gemar

membaca sejak dini...”51

4) Tempat yang Masa Kini

Moco Library Cafe merupakan tempat yang nyaman untuk

dikunjungi karena memiliki spot foto yang masa kini. Oleh karena

itu kafe ini sangat menarik untuk dikunjungi.

“...yang sering ke sini itu kebanyakan anak muda, karena

Moco Library Cafe merupakan salah satu tempat

Instagramable...”52

49 Ali Zaenal Abidin. 50 Yudha Harpian, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 51 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 52 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe.

Page 64: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

52

“...bagus buat foto-foto...”53

“...tempatnya instagramable bikin makin hitz...”54

“...disini banyak spot foto yang bagus...”55

c. Kegiatan yang dilakukan Moco Library Cafe untuk Meningkatkan

Minat Baca

1) Story Telling

Diselenggarakannya kegiatan story telling di Moco Library Cafe

memiliki tujuan merangsang minat baca anak dimulai dengan

menceritakan isi sebuah buku sehingga lambat laun anak akan

memiliki keinginan untuk mencari tahu sendiri dengan mulai

membaca buku.

“...jadi setiap hari Minggu kita rutin mengadakan kegiatan

story telling untuk anak-anak...”56

Maka dari itu Moco Library Cafe menyediakan tempat khusus

untuk anak-anak dalam mengisi kegiatan story telling.

“...nah di lantai dua itu ada tempat khusus untuk anak-anak.

Jadi mereka bisa lebih bebas untuk bermain dan membaca

buku-buku yang disediakan Moco Library Cafe. Tempat itu

juga bisa buat story telling bagi anak-anak...”57

Maka dari itu Moco Library Cafe menyediakan tempat khusus

untuk anak-anak dalam mengisi kegiatan story telling.

53 Riesuryanita, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 54 Astri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus

Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 55 Saiful Bachri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe, Audio hp (Depok, 2017). 56 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 57 Ali Zaenal Abidin.

Page 65: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

53

“...nah di lantai dua itu ada tempat khusus untuk anak-anak.

Jadi mereka bisa lebih bebas untuk bermain dan membaca

buku-buku yang disediakan Moco Library Cafe. Tempat itu

juga bisa buat story telling bagi anak-anak...”58

Anak-anak yang datang bisa sambil bermain dan belajar bersama

orang tuanya.

“...anak saya senang kesini pas kegiatan story telling, bisa

sambil bermain dan belajar...”59

2) Launching dan Bedah Buku

Salah satu cara membuat pengunjung tertarik ke Moco Library

Cafe dengan diadakannya kegiatan launching dan bedah buku.

“...kita mengundang penulis untuk menjadi pembicara...”60

“...kita itu pernah mengadakan acara launching dan bedah

buku tujuannya untuk menarik minat pengunjung untuk datang

dan menikmati suasana di Moco Library Cafe...”61

Acara launching buku membuka kesempatan kepada para calon

pembaca untuk mengulas isi buku yang biasanya diisi langsung dari

sang penulis buku.

“...dengan kegiatan tersebut pengunjung bisa secara langsung

berinteraksi dengan penulis buku...”62

58 Ali Zaenal Abidin. 59 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 60 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 61 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 62 Ali Zaenal Abidin.

Page 66: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

54

3) Seminar

Kegiatan seminar ini dilakukan Moco Library Cafe agar

pengunjung yang menghadiri kegiatan ini bisa saling berinteraksi

satu dengan yang lainnya.

“...kita mengundang moderator untuk mengisi seminar

dengan tema yang sudah ditentukan...”63

“...kita pernah mengundang Bpk. Haidar Bagir sebagai salah

satu narasumber, beliau ini adalah pemilik Mizan yang

memberikan materi untuk kegiatan seminar yang diadakan

oleh Moco Library Cafe...”64

d. Fasilitas yang diberikan Moco Library Cafe untuk Menarik dan

Meningkatkan Minat Baca Masyarakat

1) Library Cafe

Moco Library Cafe menyediakan suasana kafe yang berbeda pada

umumnya.

“...ada beberapa orang yang membutuhkan kenyamanan saat

berada didalam kafe...”65

Dengan menyediakan fasilitas berbagai jenis koleksi buku yang

bisa dibaca oleh pengunjung.

“...sebenarnya kita sudah memfasilitasi kafe ini dengan

adanya buku dan tempatnya pun asik...”66

63 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 64 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 65 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 66 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe.

Page 67: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

55

Membaca buku terasa lebih santai dengan menikmati menu yang

sudah disedikan.

“...tempatnya nyaman bisa sambil makan dan minum dan

membaca jadi lebih santai...”67

“...lebih santai dibanding perpustakaan formal...”68

Tidak jarang pula orang tua mengajak anaknya berkunjung ke

Moco Library Cafe.

“...karena saya punya anak kecil kalau di perpustakaan

formal gak sebebas disini...”69

“...soalnya lebih dekat kesini...”70

2) Makanan dan Minuman

Makanan merupakan faktor penunjang dari kafe perpustakaan,

karena selain bisa membaca buku kita juga bisa menyantap makanan

yang ada di Moco Library Cafe.

“...kita sediakan makanan dan minuman disini, kadang-

kadang saya sendiri yang memasak untuk pengunjung...”71

“...disini kita menyediakan berbagai makanan yang lezat serta

minuman yang enak sebagai pendamping saat membaca

buku...”72

67 Yudha Harpian, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 68 Saiful Bachri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 69 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 70 Astri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus

Moco Library Cafe. 71 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 72 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe.

Page 68: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

56

“...sesekali kalau kesini suka sambil makan dan minum tapi

lebih sering baca buku...”73

“...anak-anak suka makanan dan minuman disini soalnya

enak...”74

“...makan dan minum sambil baca buku yang ada disini...”75

“...makanan dan minuman disini enak dan gak terlalu

mahal...”76

“...kalau kesini pasti makan dan minum, soalnya makanan dan

minuman disini enak...”77

3) Koleksi Buku

Koleksi buku yang dimiliki oleh Moco Library Cafe cukup

banyak, jadi pengunjung tidak akan merasa bosan ketika berada di

kafe.

“...disini kita punya banyak koleksi buku, yang bisa dibaca

oleh pengunjung...”78

“...Moco Library Cafe punya kurang lebih ada 500 buku, dari

berbagai genre...”79

“...saya sering kesini buat baca buku komik yang genre nya

action...”80

“...disini ada banyak koleksi anak dan beberapa koleksi

parenting, jadi bisa buat belajar...”81

73 Yudha Harpian, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 74 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 75 Riesuryanita, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 76 Astri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus

Moco Library Cafe. 77 Saiful Bachri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 78 Syarifa Rahimah, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 79 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 80 Yudha Harpian, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 81 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe.

Page 69: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

57

“...saya suka baca buku novel yang genre nya horor...”82

“...saya kalau kesini suka baca buku komik yang genre nya

romace...”83

4) Wi-Fi

Wi-Fi yang disediakan disini sangat cepat sehingga membuat

pengunjung merasa nyaman saat berada di Moco Library Cafe.

“...disini kita mempunyai Wi-Fi yang cukup kencang...”84

“...kadang sih soalnya kalau kesini seringnya langsung baca

buku... ”85

“...pernah sesekali...”86

“...sering dong...”87

“...selalu soalnya Wi-Fi disini kencang...”88

“...iya selalu pakai...”89

2. Kendala yang dihadapi oleh Moco Library Cafe dalam Meningkatkan

Minat Baca Generasi Muda

Kendala yang dialami Moco Library Cafe dalam meningkatkan minat

baca generasi muda adalah sebagai berikut:

82 Riesuryanita, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 83 Astri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus

Moco Library Cafe. 84 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 85 Yudha Harpian, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 86 Mutia Shahab, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 87 Riesuryanita, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. 88 Astri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus

Moco Library Cafe. 89 Saiful Bachri, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe.

Page 70: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

58

a. Adanya Jaringn Internet di dalam Moco Library Cafe

Keberadaan Moco Library Cafe yang memiliki konsep perpustakaan

dengan tata ruang yang menarik membuat fokus pengunjung bukan

terhadap koleksi buku yang disediakan melainkan membuat pengunjung

lebih tertarik untuk melakukan kegiatan berfoto.

“...kita sudah membuat konsep kafe perpustakaan yang

menyediakan buku-buku, tempat yang benar-benar enjoy , kalau

mereka mau foto-foto tidak jadi masalah...”90

Pengunjung yang sebagian besar remaja lebih sering bermain gadget

karena adanya fasilitas Wi-Fi.

“...generasi milenial ini beda karena mereka lebih senang

menggunakan media elektronik berupa internet...”91

Wi-Fi yang seharusnya sebagai penunjang para pengunjung malah

menjadi suatu kendala, pengunjung jadi jarang memanfaatkan koleksi

buku.

“...kadang-kadang tuh anak-anak yang datang kesini bersama

ibu dan bapaknya bukan membaca buku malah ngegame bahkan

menonton film karena Wi-Fi yang disini kencang...”92

b. Lokasi yang Kurang Strategis

Letak bangunan Moco Library Cafe yang berada dipojok barisan

pertokoan menjadi salah satu penyebab sepinya Moco Library Cafe hal

ini disebabkan karena kurang terlihat dari jalan raya.

“...nah pertanyaan bagus, sebenarnya posisi Moco Library Cafe

tidak strategis karena berada di ujung deretan toko jadi,

kebanyakan orang tidak begitu tahu kalau disini ada kafe

perpustakaan...”93

90 Ali Zaenal Abidin, Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. 91 Ali Zaenal Abidin. 92 Ali Zaenal Abidin. 93 Ali Zaenal Abidin.

Page 71: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

59

Kebanyakan pengunjung mengetahui lokasi Moco Library Cafe dari

teman-teman yang sudah pernah mengunjungi.

“...justru kebanyakan orang tahu tentang kafe ini karena tahu

dari teman-temannya...”94

c. Tidak Adanya Klasifikasi Buku

Keberadaan klasifikasi buku memang sangat penting. Oleh karena

itu, di kafe perpustakaan ini disusun sesuai abjad agar pengguna lebih

mudah saat mencari buku yang mereka baca.

“...awalnya buku-buku yang ada di Moco Library Cafe kita susun

sesuai abjab...”95

Namun seiring berjalannya waktu, kedisiplinan pelanggan mulai

tidak terkontrol sehingga menyebabkan buku yang mereka telah baca

tidak dikembalikan ke tempat semula membuat letak buku menjadi tidak

sesuai tempat.

“...tetapi setelah pengunjung membacanya buku-buku di letakkan

gak sesuai dengan tempat semula...”96

Akibatnya, sekarang posisi koleksi buku tidak beraturan dan harus

mencari sendiri ketika ingin membacanya.

“...Jadinya pengunjung disini sekarang kalo mau nyari buku rada

ribet sendiri karena bukunya gak sesuai dengan abjad...”97

C. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan dijelaskan hasil penelitian dari bab IV. Hasil

penelitian Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe dengan penerapan konsep kafe perpustakaan

94 Ali Zaenal Abidin. 95 Ali Zaenal Abidin. 96 Ali Zaenal Abidin. 97 Ali Zaenal Abidin.

Page 72: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

60

dan penyelenggaraan kegiatan penunjang untuk memberikan stimulan kepada

masyarakat dalam meningkatkan minat baca.

1. Peran Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat Baca

Masyarakat

Dari hasil penelitian ditemukan beberapa hal yang didapat pada Moco

Library Cafe dalam mendukung minat baca masyarakat, antara lain sebagai

berikut:

a. Tujuan dibangunnya Moco Library Cafe

Indonesia termasuk ke dalam urutan tiga terendah tentang minat

baca di dunia. Dengan demikian, pemilik kafe mengubah konsep kafe

sebelumnya menjadi Library Cafe yang merupakan salah satu tempat

alternatif yang dapat dikunjungi berbagai kalangan mulai dari anak-anak

sampai dewasa dengan konsep kafe perpustakaan yang menarik.

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Mudjito, ada beberapa

faktor yang mampu mempengaruhi minat baca, diantaranya sebagai

berikut:

1) Faktor-Faktor Internal98

a) Kurangnya Tenaga Pengelola Perpustakaan

Jumlah tenaga pengelola perpustakaan, baik yang

berpredikat pustakawan, yang berpendidikan jurusan ilmu

perpustakaan maupun tenaga struktural masih jauh dari yang

diharapkan. Oleh karena itu kebanyakan mereka kurang

98 Mudjito, Pembinaan Minat Baca, 2001, 87–89.

Page 73: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

61

menaruh perhatian terhadap pembinaan minat baca yang

merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab yang harus

dilaksanakannya.

b) Kurangnya Dana Pembinaan Minat Baca

Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa

pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas dan tanggung

jawab, namun banyak di antaranya yang terbentur pada

keterbatasan dana. Biaya yang dibutuhkan untuk pembinaan

minat baca cukup besar, antara lain untuk menambah koleksi

bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

perpustakaan, untuk pencetakan brosur-brosur, poster-poster,

dan yang sejenisnya, untuk mengadakan berbagai kegiatan

peningkatan minat baca seperti penyelenggaraan pameran,

pengadaan berbagai macam lomba, penyelenggaraan

seminar/ceramah/temukarya yang dapat mendorong setiap orang

untuk memiliki minat baca.

c) Terbatasnya Bahan Pustaka

Keterbatasan bahan pustaka ini bukan sekadar jumlah dan

variasinya yang belum memenuhi kebutuhan pengguna jasa

perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka yang

dilayankan di perpustakaan. Karena dana yang terbatas, sulit

bagi perpustakaan untuk menyediakan bahan pustaka yang

bermutu, yang dibutuhkan masyarakat.

d) Kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan

Page 74: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

62

Kebanyakan perpustakaan baru pada tingkah pemberian

layanan peminjaman. Layanan-layanan lainnya, seperti layanan

referensi, layanan pemutaran film, layanan bercerita, layanan

penelusuran informasi, dan lain-lain banyak yang belum

disajikan di perpustakaan. Oleh karena itu layanan perpustakaan

menjadi membosankan dan pasif. Ini menyebabkan kurangnya

minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan

memanfaatkan koleksi yang tersedia di dalamnya.

e) Terbatasnya Ruangan Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang ruangannya belum dilengkapi

dengan ruang-ruang seperti: ruang baca, ruang anak-anak, ruang

remaja/dewasa, dan lain-lain. Bahkan banyak perpustakaan yang

menempati ruangan sempit, khusus hanya menyimpan koleksi

bahan pustaka. Hal ini menyebabkan pengunjung tidak merasa

nyaman membaca buku di perpustakaan.

f) Terbatasnya Perabot dan Peralatan Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang belum memiliki peralatan yang

dapat mendukung pembinaan minat baca, seperti berbagai

macam proyektor (proyektor film, proyektor untuk

slide/filmstrip, proyektor untuk transparasi), mesin fotokopi,

mesin pembaca bentuk mikro (micro-reader), dan lain-lain.

g) Kurang Sentralnya Lokasi Perpustakaan

Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung

karena letaknya yang tidak strategis. Lokasi perpustakaan

Page 75: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

63

banyak yang ditaruh di bagian belakang gedung, sehingga

banyak yang segan mendatangi.

h) Kurangnya Promosi/Pemasyarakatan Perpustakaan

Kurangnya promosi atau pemasyarakatan perpustakaan

menyebabkan tidak banyak anggota masyarakat memanfaatkan

jasa layanan perpustakaan. Akibatnya mereka kurang tertarik

pada perpustakaan.

2) Faktor-Faktor Eksternal99

a) Kurangnya partisipasi pihak-pihak yang terkait dengan

pembinaan minat baca. Hal ini tampak antara lain, di lingkungan

keluarga banyak orang tua yang kurang memperhatikan

pengembangan minat baca anak-anaknya. Di lingkungan

sekolah dan perguruan tinggi banyak tenaga kependidikan yang

kurang memperhatikan pengembangan minat baca peserta

didiknya. Demikian pula di kantor-kantor, baik instansi

pemerintah maupun swasta, para pemimpin kantor banyak yang

kurang memperhatikan pengembangan minat baca pegawainya.

Juga di lingkungan lembaga atau organisasi sosial, pimpinan

lembaga atau organisasi tersebut kurang menaruh perhatian

terhadap pengembangan minat baca anggotanya.

b) Kurang terbinanya jaringan kerjasama pembinaan minat baca

antar perpustakaan. Belum banyak upaya yang dilakukan untuk

menggiatkan jaringan kerjasama pembinaan minat baca antar

99 Mudjito, 94.

Page 76: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

64

perpustakaan. Bahkan banyak perpustakaan yang belum

menggunakan pembinaan minat baca.

c) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca.

Sektor swasta seperti industri, perusahaan serta usaha bisnis

lainnya belum banyak berpartisipasi dan melibatkan diri dalam

pembinaan minat baca, baik bagi pegawainya maupun

masyarakat di sekitarnya.

d) Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat

baca. Banyak penerbit yang orientasi penerbitannya berdasarkan

perhitungan keuntungan semata-mata dan kurang memenuhi

kebutuhan masyarakat. Jumlah karya cetak, khususnya buku,

yang diterbitkan sangat terbatas baik jumlah maupun judulnya.

e) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat

baca. Para penulis, baik pengarang, penyadur, maupun

penerjemah belum banyak berpartisipasi dalam pembinaan

minat baca. Yang ditulis mereka terutama yang diperkirakan

laris di pasaran. Mereka kurang memperhatikan kebutuhan

masyarakat yang bermacam ragam.

Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mudjito

bahwa minat baca berarti adanya perhatian, kesukaan atau

kecenderungan untuk membaca.100

Selain itu banyak diketahui bahwa keberadaan perpustakaan umum

jarang diminati oleh banyak orang karena kebanyakan perpustakaan

100 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), 61.

Page 77: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

65

memiliki fasilitas yang kurang memadai maupun konsep yang kurang

menarik, sehingga hal tersebut menjadi salah satu penyebab pengunjung

merasa jenuh. Sementara itu, banyak perpustakaan yang mengubah

konsepnya menjadi perpustakaan yang berada di dalam kafe agar

menjadikan suasana perpustakaan berbeda. Para pemilik ingin

mengubah pola pikir (mindset) soal perpustakaan agar minat baca para

pengunjung meningkat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dibangunnya

Moco Library Cafe masih belum sesuai dengan teori di atas yaitu untuk

meningkatkan minat baca dan mengubah pola pikir masyarakat terhadap

perpustakaan dengan cara mengubah konsep kafe perpustakaan yang

menarik dan menyediakan fasilitas yang memadai.

b. Manfaat dibagunnya Moco Library Cafe

Pemilik Moco Library Cafe ingin menciptakan suasana yang baru

kepada para pengunjungnya. Kebanyakan pengunjung yang datang ke

kafe ini lebih sering bermain gadget, sedangkan keinginan pemilik

membangun kafe perpustakaan ialah untuk membangun interaksi sosial

atau setidaknya pengunjung bisa berdiskusi tanpa bermain dengan

gadgetnya jika tidak ingin membaca buku.

Selain itu, keberadaan Moco Library Cafe juga dapat menambah

pengetahuan melalui bacaan buku-buku yang telah disediakan oleh

pemilik perpustakaan kafe. Berbagai macam jenis buku tersedia

sehingga menambah dan mempermudah para penikmat buku untuk

menambah wawasan dari berbagai macam bidang ilmu pengetauan.

Page 78: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

66

Konsep Library Cafe dapat meningkatkan minat baca pengunjung

yang minat bacanya masih tergolong rendah, maka di kafe ini pemilik

dapat menarik pengunjung agar gemar membaca untuk meningkatkan

minat baca masyarakat Indonesia.

Menurut Lasa Hs peran perpustakaan dalam peningkatan minat baca

khususnya menumbuhkan minat baca sejak dini,101 yaitu membaca

memiliki pengertian dalam arti luas yaitu memacu nalar dan melatih

konsentrasi. Banyak orang yang berhasil dalam karirnya justru berasal

dari keluarga yang gemar membaca. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa buku, media rekam dan media penyampai lain bisa mengubah

nasib seseorang.

Konon Thomas Alva Edison dulunya seorang yang bodoh, drop out

dari sekolah dasar dan sempat menjadi pedagang asongan. Berkat

kegemarannya membaca dan melakukan berbagai penelitian dan

diskusi, beliau menghasilkan lebih dari 3.000 penemuan atas nama

dirinya dan berhasil menempatkan diri sebagai ilmuwan terkemuka

tingkat dunia.

Hal tersebut juga sesuai dengan teori Mujiran, memang diakui

bahwa melihat, mendengar, dan membaca merupakan alat utama

manusia untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan satu dari yang lain tetapi

juga saling terkoneksi. Dalam konteks saat ini, melek huruf dapat

101 Lasa Hs, “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat,”

13.

Page 79: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

67

dikembangkan dengan melek informasi, melek teknologi, melek politik,

berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar.102

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manfaat dibangunnya

Moco Library Cafe belum sesuai dengan teori di atas, tujuan awal

dibuatnya Moco Library Cafe ialah agar Moco Library Cafe bisa

menjadi tempat dalam meningkatkan minat baca di seluruh kalangan

masyarakat dan agar mampu meningkatkan interaksi secara langsung

melalui media buku tanpa terpaku dengan gadget. Namun hal tersebut

masih sulit dicapai mengingat pengunjung yang datang ialah

kebanyakan remaja dan lebih memilih foto-foto dibanding membaca

buku.

Moco Library Cafe juga memiliki tempat yang unik, dilihat dari

fasilitas yang ada menandakan sang pemilik memiliki ide atau kreatifitas

yang luar biasa, sehingga para pengunjung merasa nyaman untuk

menikmati sajian ataupun buku bacaan di kafe tersebut dengan cara

mengabadikan foto, baik selfie atau foto bersama dengan latar tempat

yang kekinian.

c. Kegiatan yang dilakukan Moco Library Cafe untuk Meningkatkan

Minat Baca

Moco Library Cafe telah melakukan beberapa kegiatan untuk

meningkatkan minat baca yaitu story telling, launching dan bedah buku

serta seminar.

102 F.A Wiranto, Perpustakaan dalam Dinamika Pendidikan dan Kemasyarakatan, 123.

Page 80: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

68

Kegiatan story telling yang diadakan oleh Moco Library Cafe

merupakan salah satu strategi Moco Library Cafe dalam menarik anak-

anak untuk mengunjungi kafe tersebut serta untuk meningkatkan minat

baca anak sejak dini. Story telling ini diadakan setiap hari Minggu

khusus untuk anak-anak yang datang akan dibacakan dongeng oleh

pegawai kafe, manager atau owner.

Menurut Lasa Hs peran perpustakaan dalam peningkatan minat baca

khususnya dalam kegiatan menyelenggarakan story telling,103 yaitu di

sekolah, perpustakaan umum, taman bacaan, atau dalam masyarakat

perlu dikondisikan masyarakat untuk membaca atau belajar pada hari

dan jam tertentu. Sebab, suatu perubahan itu akan terjadi dengan

menciptakan keadaan yang kondisional.

Kegiatan Launching dan bedah buku juga pernah dilakukan di Moco

Library Cafe. Kegiatan ini dilakukuan untuk menarik para pembaca agar

bisa mengkaji secara langsung isi buku tersebut dengan penulisnya,

sehingga para penikmat buku disini bisa dengan nyaman dan tertarik

untuk sekedar datang maupun ikut di acara yang diadakan di kafe ini.

Kegiatan seminar yang diadakan di kafe ini turut mengundang

narasumber hebat yang sudah lebih dulu terjun langsung di dunia

perbukuan. Tujuan kafe ini mengadakan seminar ialah untuk melakukan

atau mendapatkan studi tentang ilmu yang di dapat dari sebuah buku,

agar minat pembaca dan pengunjung juga semakin banyak datang ke

kafe ini.

103 Lasa Hs, “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat,”

14.

Page 81: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

69

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang

dilakukan Moco Library Cafe sesuai dengan teori di atas. Kegiatan ini

dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan minat baca akan tetapi

bermanfaat sebagai hiburan agar anak tidak merasa jenuh dalam

membaca dan mempunyai keinginan untuk gemar membaca dengan

lebih giat. Story telling, launching buku dan bedah buku serta seminar

dapat membangun interaksi antara pendongeng dengan pendengar.

d. Fasilitas yang diberikan Moco Library Cafe untuk Menarik Minat

Baca Pengunjung

Di Universitas Indonesia, terdapat kafe yang berada di satu gedung

perpustakaan dengan lantai yang berbeda dengan koleksi perpustakaan.

Hal ini berarti bahwa kafe dengan koleksi perpustakaan tidak menyatu

layaknya kafe perpustakaan. Hal tersebut masih menjadi kekurangan

dari segi fasilitas dalam menarik perhatian pengunjung agar mau

mengunjungi perpustakaan dan secara tidak langsung juga

meningkatkan minat baca. Sehingga perlu diadakannya konsep yang

berbeda dari perpustakaan agar menarik banyak minat pengunjung.

Konsep kafe perpustakaan merupakan salah satu inovasi dari

perpustakaan pada umumnya guna menarik minat baca masyarakat

khususnya para anak muda. Pada dasarnya anak muda lebih sering

menghabiskan waktunya dengan mengunjungi kafe dibanding

perpustakaan, karena kafe lebih santai untuk dikunjungi.

Page 82: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

70

Menurut Lasa Hs peran perpustakaan dalam peningkatan minat baca

khususnya dalam meningkatkan fasilitas perpustakaan,104 yaitu agar

masyarakat tertarik dan betah di perpustakaan, kiranya perlu adanya

peningkatan sarana dan fasilitas perpustakaan seperti tata ruang yang

baik, pencahayaan, penghawaan, penyediaan kafetaria, mushola, dan

lainnya. Dengan begitu, masyarakat akan lebih merasa nyaman berada

di wilayah perpustakaan.

Hal tersebut juga sesuai dengan teori Ketut Masiani dengan judul

jurnal Perpustakaan Kafe: Konsep Unik Sebagai Usaha Peningkatan

Minat Baca dan Interaksi Sosial.105 Kafe perpustakaan merupakan salah

satu inovasi dalam pengembangan perpustakaan yang didesain dengan

suasana kafe didalamnya, menyediakan makanan dan minuman ringan

di perpustakaan, suasana yang santai dan nyaman dengan tetap

mengutamakan fungsi perpustakaan.

Sementara di Kemang, terdapat kafe perpustakaan yang bernama

Reading Room. Reading room juga berkonsep kafe perpustakaan, hanya

saja terdapat beberapa kekurangan dari segi pencahayaan ruang dan

pengelolaan buku yang kurang rapi. Pencahayaan ruang di Reading

Room tidak sesuai standar cahaya yang digunakan ketika membaca,

sedangkan pengelolaan buku di Reading Room tidak terlalu

diperhatikan. Seolah, buku yang berada di Reding Room hanya sebagai

pajangan saja, bukan sebagai faktor pendukung minat baca.

104 Lasa Hs, 14. 105 Ketut Masiani, “Perpustakaan Kafe: Konsep Unik Sebagai Usaha Peningkatan Minat

Baca dan Interaksi Sosial,” 100-101.

Page 83: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

71

Moco Library Cafe juga merupakan kafe perpustakaan yang

memiliki fasilitas yang memadai dan menyediakan makanan dan

minuman pelengkap sebagai penunjang dari kafe ini. Berbagai makanan

dan minuman lezat yang dengan mudah dapat di pesan oleh pengunjung

sebagai pendamping saat membaca buku-buku yang ada di kafe ini.

Berbagai macam buku tersedia di Moco Library Cafe, dari bidang

politik, budaya, agama, bisnis, biografi, komik, humor dan edukasi ada

di kafe ini. Para pengunjung dapat dengan mudah membaca dan

menambah wawasan dengan membaca beragam koleksi buku disini.

Moco Library Cafe juga memiliki Wi-Fi yang sangat membantu para

pengunjung yang datang. Hal ini di karenakan Wi-Fi dengan sinyal yang

sangat kuat dapat membantu para pengunjung dapat dengan mudah

menggunakannya, tetapi para pengunjung disini banyak yang salah

mengartikan keberadaan Wi-Fi tersebut dengan menggunakan tidak

sesuai ketentuan seperti halnya bermain game, maka dari itu faktor ini

yang menjadi kendala minat baca pengunjung.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan fasilitas

perpustakaan yang dilakukan Moco Library Cafe sesuai dengan teori di

atas. Dengan menggabungkan kedua konsep tersebut yaitu kafe dan

perpustakaan membuat pengunjung merasakan hal yang baru dalam

mengunjungi kafe.

Page 84: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

72

2. Kendala yang dihadapi oleh Moco Library Cafe dalam Meningkatkan

Minat Baca Generasi Muda

a. Adanya Jaringan Internet di dalam Moco Library Cafe

Menurut peneliti, Moco Library Cafe belum memenuhi target dalam

meningkatkan minat baca untuk semua kalangan. Hal ini disebabkan

karena masih banyak anak muda yang datang hanya sekadar berfoto-

foto dan bermain gadget serta memaksimalkan fasilitas Wi-Fi namun

bukan untuk manfaat keilmuan atau membaca buku. Padahal Moco

Library Cafe sudah menyediakan banyak koleksi buku yang bisa dibaca.

Seharusnya dilakukan pembatasan penggunaan internet saat

menggunakan Wi-Fi di Moco Library Cafe dengan mengunci akses

media sosial tertentu sehingga pengunjung hanya dapat mengakses

informasi keilmuan atau karya tulis lainnya.

b. Lokasi yang Kurang Strategis

Menurut peneliti, lokasi Moco Library Cafe kurang strategis karena

letak Moco Library Cafe berada di paling ujung ruko. Sehingga masih

banyak pengunjung yang belum mengetahui tempat tersebut. Sebagian

pengunjung mengetahui keberadaan Moco Library Cafe itu dari teman-

teman yang sudah pernah mengunjunginya.

Sebenarnya Moco Library Cafe mengadakan promosi melalui media

sosial atau bahkan lebih menarik lagi dengan promosi di depan kafe.

Bisa juga pembuatan banner nama Moco Library Cafe lebih besar dan

lebih menarik lagi agar menarik pengunjung untuk datang.

Page 85: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

73

c. Tidak Adanya Klasifikasi Buku

Klasifikasi buku pada koleksi merupakan suatu hal terpenting

karena dengan adanya klasifikasi buku memudahkan pengunjung dalam

menemukan koleksi yang ingin dibaca. Moco Library Cafe tidak

menerapkan hal tersebut karena salah satu alasannya tidak ingin

merusak atau mengotori buku tersebut.

Seharusnya Moco Library Cafe mengadakan SDM dibidang

perpustakaan yang mampu mengolah klasifikasi buku yang ada disana

agar mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan pihak Moco Library

Cafe seperti merusak, menghilangkan atau mengotori buku-buku yang

ada disana.

Page 86: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, maka peneliti mengambil

beberapa kesimpulan tentang Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat

Baca Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe, yaitu:

1. Peran Moco Library Cafe tidak sebanding dengan teori yang ada. Dari

delapan peran perpustakaan hanya terdapat tiga peran perpustakaan yang

dimiliki Moco Library Cafe yaitu menyelenggarakan story telling,

meningkatkan fasilitas perpustakaan, dan menyelenggarakan kegiatan

penunjang. Kegiatan story telling yang dilakukan oleh Moco Library Cafe

pada setiap hari Minggu, sasarannya adalah anak-anak berusia 1-5 tahun.

Selanjutnya dalam meningkatkan fasilitas perpustakaan, Moco Library Cafe

sudah menerapkan konsep yang berbeda yaitu menyediakan berbagai

macam makan dan minuman serta buku-buku yang dapat dibaca secara

santai. Selanjutnya dalam menyelenggarakan kegiatan penunjang, Moco

Library Cafe memfasilitasi kegiatan penunjang seperti seminar dan bedah

buku. Kegiatan tersebut membuat pengunjung mengetahui keberadaan

Moco Library Cafe.

2. Kendala-kendala yang dihadapi Moco Library Cafe ialah adanya jaringan

internet di Moco Library Cafe, lokasi yang kurang stategis, dan tidak adanya

klasifikasi buku. Pengunjung yang sering datang ke Moco Library Cafe

kebanyakan anak muda, tetapi seiring berkembangnya teknologi dan

Page 87: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

75

hadirnya smartphone dengan banyaknya aplikasi yang di tawarkan

membuat banyak dari pengunjung yang datang ke Moco Library Cafe tidak

banyak membaca buku tetapi malah bermain gadget. Selanjutnya lokasi

Moco Library Cafe yang kurang strategis membuat pengunjung banyak

yang tidak mengetahui keberadaan kafe tersebut, karena lokasinya berada

di ujung pertokoan. Selanjutnya tidak adanya klasifikasi buku pada Moco

Library Cafe membuat pengunjung harus mencari satu per satu buku yang

ingin dibaca pada rak-rak yang telah disediakan.

B. Saran

Berdasarkan informasi mengenai kendala-kendala pada pembahasan,

peneliti menyarankan:

1. Walaupun lokasi Moco Library Cafe kurang strategis, seharusnya Moco

Library Cafe bisa memikirkan konsep di luar ruangan kafe yang bisa

menarik pengunjung. Misalnya memasang beberapa aksesoris seperti lampu

kelap-kelip pada plang nama kafe.

2. Moco Library Cafe juga bisa mengadakan beberapa kegiatan menarik di

luar kafe, mengingat kondisi luar kafe cukup luas. Dengan begitu,

masyarakat atau orang yang melintas ingin tahu lebih jauh tentang aktivitas

tersebut sehingga secara tidak langsung akan mengetahui keberadaan Moco

Library Cafe.

3. Moco Library Cafe bisa mengadakan acara makan gratis di luar kafenya

setiap satu minggu sekali atau satu bulan sekali, dengan syarat telah

membaca minimal 1 buah buku sehingga masyarakat termotivasi untuk

membaca buku lebih banyak.

Page 88: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

76

4. Moco Library Cafe seharusnya merutinkan mempromosikan kafe di media

sosial seperti mengunggah beberapa foto kafe, koleksi buku, desain interior,

dan beberapa kegiatan yang dilakukan.

5. Moco Library Cafe sebaiknya membuat penanda klasifikasi buku pada

lemari atau rak buku.

Page 89: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

77

DAFTAR PUSTAKA

Ali Zaenal Abidin. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi

Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Aniatus Sa’diyah. “Gambaran Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat Kota Surabaya

dalam Memanfaatkan Perpustakaan Kafe (library cafe).” Airlangga, 2016.

Astri. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi

Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.

Jakarta: Grasindo, 2007.

E. Koswara. Dinamika Informasi Dalam Era Globalisasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998.

F.A Wiranto. Perpustakaan dalam Dinamika Pendidikan dan Kemasyarakatan.

Semarang: Unika Soegijapranata, 2008.

H. G Tarigan, Aceng Ruhendi Saifullah, dan Kholid A. Harnas. Membaca Dalam

Kehidupan. Bandung: Angkasa, 1989.

Imran Benawi. “Perpustakaan Kafe dan Warkop Adalah Sebuah Perpustakaan

Inovasi Masa Kini.” 2012 06, no. 02 (2012): 17.

John W. Creswell. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.

3 ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

J.S. Badudu. Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:

Kompas, 2003.

Ketut Masiani. “Perpustakaan Kafe: Konsep Unik Sebagai Usaha Peningkatan

Minat Baca dan Interaksi Sosial.” 2016 2, no. 2 (2016): 100–101.

Kosam Rimbarawa. Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca dan

Menulis. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006.

Lasa Hs. “Peran Perpustakaan dan Penulis Dalam Peningkatan Minat Baca

Masyarakat.” 2009 11, no. 2 (2009): 13–14.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remajda Karya,

1989.

———. Metodologi Penelitian Kualitatif. Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

Page 90: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Ludfia. “Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat Studi Kasus

TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu.” Universitas

Islam Negeri Jakarta, 2015.

Mohammad Nur. “Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi Menggunakan

Sistem Self Service Pada Perpustakaan Kementerian Perdagangan RI.”

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017.

Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.

Mutia Shahab. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Nurudin. Menulis Artikel Itu Gampang. Semarang: Effhar, 2004.

Peter Salim, dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. 3 ed.

Jakarta: Modern English Press, 2002.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:

STIA-LAN, 2004.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1

ed. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Riesuryanita. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Saiful Bachri. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi Muda:

Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Sudarsono. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. 6 ed. Bandung:

Alfabeta, 2016.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2003.

Syarifa Rahimah. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi

Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Undang Sudarsana. Pembinaan Minat Baca. 1 ed. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2014.

Page 91: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

“World’s Most Literate Nations.” CENTRAL CONNECTICUT STATE

UNIVERSITY (blog). Diakses 27 Mei 2017.

http://www.ccsu.edu/wmln/rank.html.

Yudha Harpian. Trend Library Cafe dalam Mendukung Minat Baca Generasi

Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe. Audio hp. Depok, 2017.

Page 92: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

LAMPIRAN

Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara dengan Manager Kafe

Gambar 2. Wawancara dengan Owner Kafe

Page 93: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Gambar 3. Daftar Membership Moco Library Cafe halaman 1

Page 94: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Gambar 4. Daftar Membership Moco Library Cafe halaman 2

Page 95: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Gambar 5. Daftar Membership Moco Library Cafe halaman 3

Page 96: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Gambar 6. Daftar Membership Moco Library Cafe halaman 4

Page 97: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Lembar Pengajuan Dosen Pembimbing

Page 98: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Lembar Tugas Dosen Pembimbing

Page 99: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Surat Izin Penelitian

Page 100: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Lembar Perubahan Judul

Page 101: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Syarifa Rahimah

Jabatan : Pemilik Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2017; Sabtu, 16 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Latar belakang Moco Library kafe

1. Sejak kapan berdirinya Moco Library Cafe?

Jawab: sudah 2 tahun, bulan Agustus.

2. Apa tujuan didirikan Moco Library Cafe?

Jawab: semua untuk bersosial dan semua bisa mendapatkan ilmu-ilmu

dari buku-buku yang sudah kita sediakan disini.

3. Mengapa memilih konsep kafe perpustakaan (Library Cafe)?

Jawab: karena gini ya pertama mereka butuh ilmu, mereka butuh

ketenangan di dalam kafe tersebut dan juga mereka ingin membaca buku

tetapi mereka tidak bisa dapatkan jadinya kita sediakan perpustakaan

disini.

4. Apakah visi dan misi dari Moco Library Cafe?

Jawab: Moco itu untuk menampilkan yang berbeda dan juga dengan

memiliki ciri khas untuk kedepan bisa sukses.

5. Dimanakah lokasi Moco Library Cafe?

Jawab: Moco Library Cafe berlokasi di Jl. Cinere Raya No. 102G,

Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

6. Menurut anda apakah lokasi Moco Library Cafe strategis?

Jawab: kurang strategis soalnya kafe ini terdapat pada ujung deretan

toko.

7. Berapa kira-kira luas tempat Moco Library Cafe?

Jawab: kira-kira 5 x 20 m. Disini terdapat 3 lantai.

8. Berapa jumlah seluruh koleksi di Moco Library Cafe?

Jawab: jumlah koleksi buku kita sangat banyak tergantung dengan

kelompoknya.

9. Kegiatan apa saja yang dilakukan Moco Library Cafe?

Jawab: para penulis menjadi moderator pada setiap tema, bedah buku.

10. Berapa jumlah staff Moco Library Cafe?

Jawab: ada 4.

11. Sarana dan pra sarana apa saja yang disediakan oleh Moco Library

Cafe?

Jawab: perpustakaan, makanan, acara-acara.

Page 102: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Ali Zaenal Abidin S.Kom

Jabatan : Manager Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2017; Minggu, 17 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Latar Belakang Moco Library Kafe

1. Sejak kapan berdirinya Moco Library Cafe?

Jawaban: Kalau Moconya itu berdiri sejak bulan April 2016, tetapi

sebelumnya pada bulan Agustus 2015 nama kafenya itu Delice Cafe dan

kalau konsepnya itu biasa saja seperti kafe pada umumnya tetapi kalau

Moco konsepnya memang library cafe.

2. Apa tujuan didirikan Moco Library Cafe?

Jawaban: Tujuan didirikannya yaitu omset tetapi selain itu kita juga

ingin meningkatkan minat baca karena di Indonesia ini termasuk tiga

terendah di dunia tentang minat baca dan yang kedua yaitu ingin

membuat yang biasanya di kafe orang-orang kalau nongkrong itu 15

menit ngobrolnya 45 menit gadgetnya nah kita ingin membuat ya

minimal kalau enggak baca buku bisa membuat orang berdiskusi.

3. Mengapa memilih konsep kafe perpustakaan (Library Cafe)?

Jawaban: Karena konsep yang seperti ini belum ada, kalaupun ada

seperti di Reading Room yang berada di Kemang. Ada juga Bookshelf

yang dekat sini juga dan ada juga di Depok Margonda tapi bukunya

hanya sebagai hiasan dan kalau Bookshelf itu dia jualan buku,

sedangkan kalau di Moco Library Cafe bukunya bisa dipinjam.

4. Apakah visi dan misi dari Moco Library Cafe?

Jawaban: Untuk bidang sosial basicnya yaitu bidang cafe berupa

omset, kalau untuk Moco Library Cafe sendiri visinya untuk

mencerdaskan anak bangsa, karena juga event-event yang kita buat itu

yang kita tampilkan berupa film-film edukasi, bedah buku, diskusi buku,

dan yaitu sih visi misinya itu untuk mencerdaskan anak bangsa dan ya

itu sih food for taste food for thought makanan untuk dikecap makanan

untuk dipikir. Maksudnya tubuh kita butuh asupan makanan dan pikiran

kita juga butuh asupan makanan berupa buku.

5. Dimanakah lokasi Moco Library Cafe?

Jawaban: Moco Library Cafe berlokasi di Jl. Cinere Raya No. 102G,

Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

6. Menurut anda apakah lokasi Moco Library Cafe strategis?

Jawaban: Nah pertanyaan yang bagus nih, untuk tempat ini strategis

atau tidak karena kita sudah menyewa ruko ini selama 2 tahun, karena

Delice Cafe itu tidak berjalan dengan baik ya maksudnya ada

peningkatan cuma masih seperti denyut jantung yaitu naik turun. Nah

kalau Moco Library Cafe ini Alhamdulillah ada peningkatan cuma lama

Page 103: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

juga karena faktor tempat dan kita akan pindah di ruko seberang, cuma

rekonsep juga nah rekonsep dijadikan Maroco dan tetap akan ada

bukunya tetapi tidak banyak. Rekonsep karena sebenarnya antara omset

yang kita ingini belum mencapai target sejauh ini dan jadi rekonsep dan

tetap ada bukunya cuma kalau yang dulu kan konsepnya berubah dan

kalau yang ini konsepnya berubah makanannya berubah plus

dekorasinya berubah. Jadi benar-benar namanya berubah Menjadi

MorroCo, Moco besar ya tetap lah moco.

7. Berapa kira-kira luas tempat Moco Library Cafe?

Jawaban: kira-kira 5 x 20 m. Disini terdapat 3 lantai. Dua lantai kita

manfaatkan untuk cafe lalu 1 lantai di lantai 3 kita gunakan sebagai

kantor. Iya terdapat kantor manajemen pengelolaan Moco Library Cafe,

kantor online shop karena kita juga mempunyai online shop dan yang

disediakan untuk pengunjung adalah lantai 1 dan lantai 2 saja.

8. Berapa jumlah seluruh koleksi di Moco Library Cafe?

Jawaban: Kurang lebih 500 buku yang ada di sini.

9. Kegiatan apa saja yang dilakukan Moco Library Cafe?

Jawaban: Ada komunitas mom preneur yaitu ibu-ibu yang tidak

mempunyai kegiatan, ibu-ibu itu bisa melakukan kerajinan tangan

contohnya seperti tas yang dihias menggunakan sesuatu yang menarik

dan hasil karyanya itu bisa dijual. Ada juga berbagai macam komunitas

seperti komunitas musik, terus anak-anak muda yang mempunyai

kegiatan yoga, kelas tasawuf, bedah buku, story telling, desain dan

sampai yang terakhir kali kita buat nonton bareng tapi movie nya itu

temanya kehidupan, film dokumentasi berupa dokumenter.

10. Berapa jumlah staff Moco Library Cafe?

Jawaban: ada empat orang staff yang kita punya.

11. Sarana dan pra sarana apa saja yang disediakan oleh Moco Library

Cafe?

Jawaban: Kalau sarana dan prasarana untuk anak kita sudah

menyediakan space khusus untuk anak yang berada di lantai dua Buku

bahasa Inggris sampai komik itu semua khusus anak jadi anak bebas

melakukan apa saja di situ. Waktu itu saat launching pernah kita ada

cuma memang saat itu ramai sekali dan saya kurang mengontrol saat

dirapikan mainan. Ya sudah tidak ada karena dibawa pulang oleh anak-

anak ya sudah dari situ kita hanya menyediakan bantal saja dan kita

sediakan beberapa boneka tetapi ketika dirapihin kembali hilang

akhirnya dari situ kita sudah tidak menyediakan yang lain lagi.

II. Upaya yang dilakukan Moco Library Cafe dalam Meningkatkan Minat

Baca

12. Bagaimana pandangan anda mengenai minat baca pengunjung saat ini?

Jawaban: Kalau dari 100% pengunjung yang benar-benar mengikuti

kegiatan dan tujuannya adalah membaca mungkin hanya 35%, yang

lainnya asik foto-foto saja karena tempat ini Instagramable.

13. Bagaimana cara menarik minat baca masyarakat dengan adanya Moco

Library Cafe?

Jawaban: Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Moco Library

Cafe, kita juga kerjasama dengan instruktur yoga, mom preneur, anak-

Page 104: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

anak perkumpulan musik. Kita sediakan tempat untuk mereka

menyalurkan bakat mereka.

14. Apakah upaya yang telah dilakukan efektif dalam menumbuhkan dan

meningkatkan minat baca?

Jawaban: Alhamdulillah sudah dan kemarin dilirik dari Net TV sebagai

kafe baca, dongeng juga. Setiap buku baca anak ada dongeng, tapi

sekarang sudah tidak karena antusias anak kurang banyak pernah dalam

sebulan itu tidak ada kegiatan dongeng, tetapi juga pernah ada ibu dan

anak datang ke Moco Library Cafe nah anaknya kita dongengin dari

umur 1 hingga 5 tahun.

15. Apa saja kendala yang dihadapai Moco Library Cafe dalam

meningkatkan minat baca?

Jawaban: Sebenarnya kita sudah memfasilitasi kafe ini dengan adanya

buku dan tempatnya pun asik, cuman kadang-kadang tetap kembali lagi

kepada mindset nya orang-orang yang datang ke sini. Apakah mereka

datang ke sini untuk membaca, kadang-kadang ada orang yang suka

membaca buku 3-4 buku seharian, nah tapi ada juga orang yang datang

ibunya membuat tesis S2 anaknya bermain di atas. Nah waktu itu ada

playground di atas nah anaknya di tinggal di lantai 2 asyik bermain

membaca atau melakukan hal lain ibunya di lantai satu menyelesaikan

tesis. Jadi sebenarnya untuk minat baca yaitu tergantung diri pribadi

seseorang jadi contoh kalau misalnya mau baca kita support buku-

bukunya kita update terus, tapi kembali lagi karena kita tidak bisa

memaksa. Kita sebenarnya sudah memfasilitasi untuk meminjamkan

buku baca di tempat terus, event-event bedah buku cuma kembali lagi

kepada pribadi masing-masing.

16. Apakah dengan adanya sarana dan prasarana yang tersedia di Moco

Library Cafe dapat meningkatkan minat baca pengunjung?

Jawaban: Di sini mempunyai Wi-Fi yang cukup kencang tetapi ini bisa

menjadi kendala minat baca kadang-kadang anak-anak yang datang ke

sini sama ibu dan bapaknya bukan membaca buku malah ngegame. Ini

juga sebenarnya simalakama kalau kita tidak memasang Wi-Fi tidak

memungkinkan karena ideologis banget kalau kafe mempunyai Wi-Fi.

Nah kalau tidak memakai Wi-Fi kembali lagi orang itu

memanfaatkannya untuk apa ada juga orang yang memanfaatkannya

untuk menonton film itu kembali lagi ke pribadi orang masing-masing.

III. Bentuk-Bentuk Pengembangan Pelayanan pada Moco Library Cafe

dalam Meningkatkan Minat Baca

17. Apakah koleksi yang disediakan memenuhi kebutuhan pembaca?

Jawaban: Nah untuk koleksinya kita belum bisa memenuhi semua

kebutuhan pengunjung, seperti koleksi luar negeri itu kita hanya

menyediakan koleksi novel-novel saja dan beberapa yang edukasi. Ada

juga yang menanyakan buku filsafat tetapi dari luar dan belum bisa

mengadakan. Jadi sebenarnya dasarnya itu kurangnya. Kalau untuk

buku-buku yang lokal seperti buku novel dan cerita anak perempuan itu

masih bisa seperti apa juga tetapi untuk buku yang luar mungkin yang

kurang untuk dipenuhi.

18. Koleksi apa saja yang disediakan Moco Library Cafe?

Page 105: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Jawaban: Novel, bisnis, parenting, komik, agama, terus politik ada tapi

cuma beberapa saja terus biografi, humor, pembelajaran atau edukasi.

Memang untuk pertama kali kita rapihkan pertama dari judul jadi semua

orang meminjam tidak mungkin kembali seperti awal itu sudah pasti dan

ketika Sabtu Minggu kita rapikan tetapi masih saja kewalahan kalau gitu

kita coba bersegmen. Novel anak tetapi sama lagi. Nah ya sudah kita

biarkan seperti itu saja jadi ketika pengunjung ingin mencari buku yang

diinginkan mereka harus mencarinya sendiri, karena setiap hari kalau

kita ingin merapikan bukunya akan memakan waktu banyak.

19. Berapa banyak rata-rata pengunjung perhari?

Jawaban: Rata-rata per hari itu sekitar 15 orang.

20. Siapa saja yang sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: Yang sering ke sini itu anak-anak muda, kedua yang paling

sering orang-orang kantoran biasanya untuk meeting kita sediakan

tempat untuk meeting kita sediakan tempat untuk meeting, baru setelah

itu keluarga kalau untuk orang tua sendiri kecuali kita ada kelas mereka

baru ke sini. Paling kalau ada event baru ibu-ibu arisan ke sini.

IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Minat Baca pada Moco

Library Cafe

21. Faktor apa saja yang mendukung minat baca di Moco Library Cafe?

Jawaban: Buku yang disediakan di sini banyak dan tempatnya yang

asik mereka bisa membeli makanan dan minuman disini. Mereka juga

bisa membaca, kurangnya itu adalah jumlah buku yang lebih sering di

bahasa Inggris jadi yang memang tidak diterbitkan di Indonesia tapi

selain itu selain itu untuk enjoy ya sudah untuk jumlah bukunya sudah

lumayan banyak dan kita juga sudah menyediakan tempat khusus untuk

anak atau playground sendiri.

22. Apa harapan anda kedepannya untuk Moco Library Cafe?

Jawaban: Omsetnya naik, kalau dari segi kafe. Kalau dari segi

perpustakaan lebih banyak orang yang gemar membaca dan sadar bukan

hanya sekedar untuk nongkrong jadi memang sebenarnya buku ini

sebagai jendela dunia dan sebenarnya saya tetap untuk mengadakan

event untuk meningkatkan minat baca hanya cara mengundang

pembicara melalui bedah buku dan untuk meningkatkan minat baca.

Mungkin anak-anak generasi milenia ini beda karena mereka lebih

senang menggunakan media elektronik berupa internet dan itu

sebenarnya kembali lagi pada pribadi masing-masing kita sudah

membuat konsep kafe berupa perpustakaan menyediakan buku-buku,

tempat yang benar-benar enjoy kalau mereka mau foto-foto tidak jadi

masalah, bisa duduk sambil baca dan alhamdulillah ya kita kerjasama

dengan Gofood dan Grabfood itu banyak sekali driver-driver kalau

mereka pesan itu sambil menunggunya mereka membaca buku jujur

saya salut dan dari situ saya melihat mereka itu senang banget malah

kadang-kadang kalau dia sedang tidak narik ya mereka ke sini. Mereka

membaca buku, mereka menanyakan kalau saya membaca buku tapi

tidak memesan makanan apakah boleh? lalumu saya menjawab boleh,

saya malah senang dari menurunnya customer yang datang cuma

sekedar foto-foto yang lama ada yang benar-benar membaca buku dan

Page 106: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

ada pula sampai seharian. Berarti sebenarnya minat baca generasi

milenial dibanding generasi yang sebelumnya soal minat baca lebih

tinggi generasi sebelumnya atau generasi yang lebih tua. Tinggal dikasih

fasilitas seperti apa dan sebenarnya driver online itu sudah langganan,

ketika mereka memesan makanan mereka juga meminjam buku ketika

ada pesanan lagi mereka mengembalikan bukunya ada juga yang

memesan sebelumnya. Ketika mereka ingin ke Moco mereka

menghubungi kita untuk menyediakan buku yang akan driver itu

pinjam.

Page 107: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Yudha Harpian

Jabatan : Pengunjung Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : 9 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Pemanfaatan Perpustakaan Kafe

1. Darimana anda mengetahui Moco Library Cafe?

Jawaban: pertamanya diajakin temen waktu itu eh tempatnya cozy dan

asik juga jadi lama-lama suka kesini sendirian.

2. Apakah anda sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: lumayan sih seminggu bisa 2 atau 3 kali.

3. Berapa lamakah anda ketika berada di Moco Library Cafe?

Jawaban: kalau setelah pulang sekolah jam 15.30 sampai sebelum

magrib. Kalau weekend mungkin agak lama dari 13.30 sampai magrib

soalnya suka lupa waktu kalau udah baca.

4. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Wi-Fi setiap kali anda

berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: kadang sih soalnya kalau kesini seringnya langsung baca

buku.

5. Apakah anda memanfaatkan fasilitas seperti koleksi buku di Moco

Library Cafe?

Jawaban: iya.

II. Koleksi yang dibaca di Library Cafe

6. Jenis koleksi apa yang sering anda baca saat di Moco Library Cafe?

Jawaban: komik.

7. Genre bacaan apa yang paling anda sukai?

Jawaban: action.

8. Kenapa anda memilih jenis genre tersebut?

Jawaban: buat hiburan aja sih soalnya buat refresh otak setelah

kegiatan akademik di sekolah yang banyak banget.

9. Apakah anda sudah menjadi member di Moco Library Cafe?

Jawaban: sudah dong.

10. Apakah anda pernah meminjam buku di Moco Library Cafe?

Jawaban: pernah bahkan sering.

11. Bagaimana menurut anda koleksi yang disediakan oleh Moco Library

Cafe? Menarik atau biasa saja?

Jawaban: menarik soalnya banyak yang saya suka disini.

III. Penunjang Minat Baca Pengunjung

12. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika berada di Moco Library

Cafe?

Jawaban: baca, makan sesekali menggunakan Wi-Fi.

Page 108: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

13. Apakah fasilitas yang tersedia di Moco Library Cafe dapat membantu

memenuhi kebutuhan anda?

Jawaban: cukup memenuhi.

14. Bagaimana tentang suasana Moco Library Cafe?

Jawaban: cukup tenang.

15. Apakah dengan suasana seperti ini membuat anda nyaman saat

berkunjung?

Jawaban: nyaman sekali.

16. Bagaimana sikap pelayan terhadap pengunjung?

Jawaban: ramah, pelayanannya juga baik.

17. Apakah pelayan suka menawarkan buku-buku yang ada disini?

Jawaban: gak sih aku cari sendiri.

18. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan Moco Library Cafe

dalam mengembangkan minat baca?

Jawaban: lebih seringin untuk bedah buku setiap ada buku baru.

19. Menurut anda apakah sarana dan pra sarana Moco Library Cafe sudah

memadai?

Jawaban: cukup memadai.

20. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat

baca anda?

Jawaban: iya.

21. Kenapa anda memilih berkunjung ke Moco Library Cafe dari pada

berkunjung ke perpustakaan formal?

Jawaban: bisa sambil makan dan minum.

22. Apa motivasi anda berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: bisa baca dengan suasana lebih santai.

Page 109: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Mutia Shahab

Jabatan : Pengunjung Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : 9 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Pemanfaatan Perpustakaan Kafe

1. Darimana anda mengetahui Moco Library Cafe?

Jawaban: dari internet, waktu itu kebetulan ada acara story telling

makanya saya tertarik ke sini dan membawa anak saya.

2. Apakah anda sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: lumayan sering.

3. Berapa lamakah anda ketika berada di Moco Library Cafe?

Jawaban: 1-2 jam.

4. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Wi-Fi setiap kali anda

berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: pernah sesekali.

5. Apakah anda memanfaatkan fasilitas seperti koleksi buku di Moco

Library Cafe?

Jawaban: iya.

II. Koleksi yang dibaca di Library Cafe

6. Jenis koleksi apa yang sering anda baca saat di Moco Library Cafe?

Jawaban: koleksi anak dan parenting.

7. Genre bacaan apa yang paling anda sukai?

Jawaban: fantasi

8. Kenapa anda memilih jenis genre tersebut?

Jawaban: karena selain kita bisa bermain dengan anak-anak kita juga

bisa sambil belajar.

9. Apakah anda sudah menjadi member di Moco Library Cafe?

Jawaban: sudah.

10. Apakah anda pernah meminjam buku di Moco Library Cafe?

Jawaban: pernah.

11. Bagaimana menurut anda koleksi yang disediakan oleh Moco Library

Cafe? Menarik atau biasa saja?

Jawaban: cukup menarik.

III. Penunjang Minat Baca Pengunjung

12. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika berada di Moco Library

Cafe?

Jawaban: makan sambil baca.

13. Apakah fasilitas yang tersedia di Moco Library Cafe dapat membantu

memenuhi kebutuhan anda?

Jawaban: cukup memenuhi.

Page 110: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

14. Bagaimana tentang suasana Moco Library Cafe?

Jawaban: cukup nyaman.

15. Apakah dengan suasana seperti ini membuat anda nyaman saat

berkunjung?

Jawaban: iya.

16. Bagaimana sikap pelayan terhadap pengunjung?

Jawaban: ramah dan memuaskan.

17. Apakah pelayan suka menawarkan buku-buku yang ada disini?

Jawaban: gak pernah.

18. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan Moco Library Cafe

dalam mengembangkan minat baca?

Jawaban: kalau bisa kegiatan story telling untuk anak lebih sering biar

anak-anak yang dateng ke sini bisa senang bermain sambil belajar.

19. Menurut anda apakah sarana dan pra sarana Moco Library Cafe sudah

memadai?

Jawaban: iya cukup memadai.

20. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat

baca anda?

Jawaban: bisa.

21. Kenapa anda memilih berkunjung ke Moco Library Cafe dari pada

berkunjung ke perpustakaan formal?

Jawaban: karena saya punya anak kecil kalau ke perpustakaan formal

gak sebebas disini.

22. Apa motivasi anda berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: melatih anak-anak saya buat gemar membaca sejak dini.

Page 111: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Riesuryanita

Jabatan : Pengunjung Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : 17 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Pemanfaatan Perpustakaan Kafe

1. Darimana anda mengetahui Moco Library Cafe?

Jawaban: sering lewat daerah sini.

2. Apakah anda sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: jarang.

3. Berapa lamakah anda ketika berada di Moco Library Cafe?

Jawaban: sekali datang bisa 2 atau 3 jam.

4. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Wi-Fi setiap kali anda

berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: sering dong.

5. Apakah anda memanfaatkan fasilitas seperti koleksi buku di Moco

Library Cafe?

Jawaban: iya suka.

II. Koleksi yang dibaca di Library Cafe

6. Jenis koleksi apa yang sering anda baca saat di Moco Library Cafe?

Jawaban: novel.

7. Genre bacaan apa yang paling anda sukai?

Jawaban: horor.

8. Kenapa anda memilih jenis genre tersebut?

Jawaban: emang suka horor.

9. Apakah anda sudah menjadi member di Moco Library Cafe?

Jawaban: sudah.

10. Apakah anda pernah meminjam buku di Moco Library Cafe?

Jawaban: pernah.

11. Bagaimana menurut anda koleksi yang disediakan oleh Moco Library

Cafe? Menarik atau biasa saja?

Jawaban: menarik.

III. Penunjang Minat Baca Pengunjung

12. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika berada di Moco Library

Cafe?

Jawaban: ngemil, foto-foto dan baca

13. Apakah fasilitas yang tersedia di Moco Library Cafe dapat membantu

memenuhi kebutuhan anda?

Jawaban: cukup memenuhi.

14. Bagaimana tentang suasana Moco Library Cafe?

Jawaban: cukup nyaman.

Page 112: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

15. Apakah dengan suasana seperti ini membuat anda nyaman saat

berkunjung?

Jawaban: cukup.

16. Bagaimana sikap pelayan terhadap pengunjung?

Jawaban: ramah.

17. Apakah pelayan suka menawarkan buku-buku yang ada disini?

Jawaban: tidak.

18. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan Moco Library Cafe

dalam mengembangkan minat baca?

Jawaban: memberikan reward kepada pengunjung yang sering datang

dan meminjam buku.

19. Menurut anda apakah sarana dan pra sarana Moco Library Cafe sudah

memadai?

Jawaban: cukup memadai.

20. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat

baca anda?

Jawaban: iya cukup menunjang.

21. Kenapa anda memilih berkunjung ke Moco Library Cafe dari pada

berkunjung ke perpustakaan formal?

Jawaban: enakan disini.

22. Apa motivasi anda berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: baca buku secara santai.

Page 113: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Transkip Wawancara

Identitas Informan

Informan : Astri

Jabatan : Pengunjung Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : 23 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Pemanfaatan Perpustakaan Kafe

1. Darimana anda mengetahui Moco Library Cafe?

Jawaban: dari teman.

2. Apakah anda sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: jarang.

3. Berapa lamakah anda ketika berada di Moco Library Cafe?

Jawaban: seenaknya aja soalnya sambil ngobrol, makan kadang baca

buku.

4. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Wi-Fi setiap kali anda

berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: selalu, soalnya Wi-Fi disini kencang.

5. Apakah anda memanfaatkan fasilitas seperti koleksi buku di Moco

Library Cafe?

Jawaban: jarang.

II. Koleksi yang dibaca di Library Cafe

6. Jenis koleksi apa yang sering anda baca saat di Moco Library Cafe?

Jawaban: komik.

7. Genre bacaan apa yang paling anda sukai?

Jawaban: romance

8. Kenapa anda memilih jenis genre tersebut?

Jawaban: bagus aja.

9. Apakah anda sudah menjadi member di Moco Library Cafe?

Jawaban: belum.

10. Apakah anda pernah meminjam buku di Moco Library Cafe?

Jawaban: belum.

11. Bagaimana menurut anda koleksi yang disediakan oleh Moco Library

Cafe? Menarik atau biasa saja?

Jawaban: biasa aja.

III. Penunjang Minat Baca Pengunjung

12. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika berada di Moco Library

Cafe?

Jawaban: makan sama foto-foto sesekali sih baca nya.

13. Apakah fasilitas yang tersedia di Moco Library Cafe dapat membantu

memenuhi kebutuhan anda?

Jawaban: cukup membantu.

14. Bagaimana tentang suasana Moco Library Cafe?

Jawaban: bagus.

Page 114: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

15. Apakah dengan suasana seperti ini membuat anda nyaman saat

berkunjung?

Jawaban: iya cukup nyaman.

16. Bagaimana sikap pelayan terhadap pengunjung?

Jawaban: baik.

17. Apakah pelayan suka menawarkan buku-buku yang ada disini?

Jawaban: gak.

18. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan Moco Library Cafe

dalam mengembangkan minat baca?

Jawaban: kalau bisa adain live music.

19. Menurut anda apakah sarana dan pra sarana Moco Library Cafe sudah

memadai?

Jawaban: cukup memadai.

20. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat

baca anda?

Jawaban: cukup menunjang.

21. Kenapa anda memilih berkunjung ke Moco Library Cafe dari pada

berkunjung ke perpustakaan formal?

Jawaban: tempatnya lebih dekat kesini sama tempatnya instagramable.

22. Apa motivasi anda berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: buat santai.

Page 115: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

TRANSKIP WAWANCARA

Identitas Informan

Informan : Saiful Bachri

Jabatan : Pengunjung Moco Library Cafe

Hari/Tanggal : 23 September 2017

Pertanyaan Wawancara

I. Pemanfaatan Perpustakaan Kafe

1. Darimana anda mengetahui Moco Library Cafe?

Jawaban: dari internet.

2. Apakah anda sering berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: lumayan.

3. Berapa lamakah anda ketika berada di Moco Library Cafe?

Jawaban: 1 jam.

4. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Wi-Fi setiap kali anda

berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: iya.

5. Apakah anda memanfaatkan fasilitas seperti koleksi buku di Moco

Library Cafe?

Jawaban: belum pernah.

II. Koleksi yang dibaca di Library Cafe

6. Jenis koleksi apa yang sering anda baca saat di Moco Library Cafe?

Jawaban: belum pernah

7. Genre bacaan apa yang paling anda sukai?

Jawaban: action.

8. Kenapa anda memilih jenis genre tersebut?

Jawaban: ya biasa laki mau apaan lagi selain itu, masa romance ha..ha..

9. Apakah anda sudah menjadi member di Moco Library Cafe?

Jawaban: belum.

10. Apakah anda pernah meminjam buku di Moco Library Cafe?

Jawaban: belum.

11. Bagaimana menurut anda koleksi yang disediakan oleh Moco Library

Cafe? Menarik atau biasa saja?

Jawaban: cukup aja.

III. Penunjang Minat Baca Pengunjung

12. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika berada di Moco Library

Cafe?

Jawaban: makan sama foto-foto.

13. Apakah fasilitas yang tersedia di Moco Library Cafe dapat membantu

memenuhi kebutuhan anda?

Jawaban: kurang deh kayak nya.

14. Bagaimana tentang suasana Moco Library Cafe?

Jawaban: enak soalnya sepi.

Page 116: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

15. Apakah dengan suasana seperti ini membuat anda nyaman saat

berkunjung?

Jawaban: lumayan.

16. Bagaimana sikap pelayan terhadap pengunjung?

Jawaban: cukup menyenangkan.

17. Apakah pelayan suka menawarkan buku-buku yang ada disini?

Jawaban: gak pernah.

18. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan Moco Library Cafe

dalam mengembangkan minat baca?

Jawaban: kalau ada buku-buku yang baru dan bagus adain bedah buku.

19. Menurut anda apakah sarana dan pra sarana Moco Library Cafe sudah

memadai?

Jawaban: cukup memadai.

20. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat

baca anda?

Jawaban: iya.

21. Kenapa anda memilih berkunjung ke Moco Library Cafe dari pada

berkunjung ke perpustakaan formal?

Jawaban: karena lebih santai di banding perpustakaan formal.

22. Apa motivasi anda berkunjung ke Moco Library Cafe?

Jawaban: cari suasana baru.

Page 117: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Hasil Observasi

No. Tanggal Observasi

Pengamatan

Hasil Observasi

1 24 Mei 2017 Ada 6 pengunjung

yang datang ke Moco

Library Cafe

- 3 orang remaja perempuan

datang untuk makan sambil

bermain gadget.

- 3 orang remaja laki-laki datang

untuk bermain gadget.

- Peneliti melakukan wawancara

kepada owner dan manager

kafe.

2 9 September

2017

Ada 10 pengunjung

yang datang ke Moco

Library Cafe

- 1 orang remaja laki-laki datang

untuk membaca buku.

- 2 orang remaja perempuan

datang untuk makan sambil

ngobrol.

- 4 orang remaja perempuan

datang untuk makan dan

berdiskusi.

- 1 orang ibu dan 2 orang anak

datang untuk bermain dan

membaca buku anak.

3 16 September

2017

Ada 5 pengunjung

yang datang ke Moco

Library Cafe

- 3 orang remaja perempuan

datang untuk makan dan

berfoto di area kafe.

- 2 orang remaja laki-laki datang

untuk makan dan bermain

gadget.

- Peneliti melakukan wawancara

kepada owner kafe.

4 17 September

2017

Ada 5 pengunjung

yang datang ke Moco

Library Cafe

- 2 orang remaja perempuan

datang untuk makan sambil

membaca buku.

- 2 orang remaja laki-laki datang

untuk makan.

- 1 orang remaja laki-laki datang

untuk bermain gadget.

- Peneliti melakukan wawancara

kepada manager kafe.

5 23 September

2017

Ada 4 pengunjung

yang datang ke Moco

Library Cafe

- Sepasang remaja perempuan

dan laki-laki datang untuk

makan.

- Sepang remaja perempuan dan

laki-laki datang untuk

berdiskusi.

Page 118: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Lembar Reduksi Data

Kategori Sub Kategori Informan Referensi

Tujuan

dibangunnya Moco

Library Cafe

Mendapatkan Omset “...saya hobi masak dan punya beberapa

buku jadi berniat untuk buka usaha...” (SR)

“...tujuan didirikannya ya omset, karena kafe

ini bergerak di bidang ekonomi yaitu

bisnis...” (AZ)

“...kita merubah konsep menjadi kafe

perpustakaan dan Alhamdulillah ada

peningkatan Cuma masih lambat...” (AZ)

2 orang 3 kali

Menunjang Minat Baca “...selain itu, kita juga ingin meningkatkan

minat baca karena di Indonesia ini termasuk

tiga terendah di dunia tentang minat baca...”

(AZ)

“...dan saya ingin membuat kafe ini berbeda,

karena konsep kafe perpustakaan yang

mendukung minat baca belum ada, kalaupun

ada buku-bukunya hanya sebagai hiasan...”

(AZ)

1 orang 2 kali

Mengubah Mindset Soal

Perpustakaan

“...biasanya orang tidak mau ke

perpustakaan karena tempatnya yang terlalu

resmi, nah kita membuat inovasi

1 orang 1 kali

Page 119: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

perpustakaan dengan cara membuat konsep

kafe perpustakaan...” (AZ)

Manfaat

dibagunnya Moco

Library Cafe

Membangun Interaksi

Sosial

“...agar semua orang bisa saling

bersosialisasi...” (SR)

"...biasanya di kafe, orang-orang kalau

nongkrong itu 15 menit di awal untuk

mengobrol lalu 45 menit itu untuk bermain

gadget. Nah kita ingin membuat ya minimal

kalau engga baca buku bisa buat orang

berdiskusi...” (AZ)

2 orang 2 kali

Memperluas Pengetahuan “...agar semua orang yang datang kesini bisa

mendapatkan ilmu-ilmu dari buku-buku yang

sudah kita sediakan disini...” (SR)

“...kita disini mempunyai beberapa koleksi

seperti buku novel, bisnis, komik, agama,

politik, biografi, humor dan edukasi...” (AZ)

2 orang 2 kali

Meningkatkan Minat

Baca

“...kita kerjasama dengan Go-Food dan Grab

Food ketika driver memesan makanan sambil

menunggunya itu mereka membaca buku

yang kita sediakan, bahkan tidak jarang

ketika mereka sedang tidak ada pesenan

mereka datang ke sini untuk membaca

buku...” (AZ)

“...saya sering kesini ketika pulang sekolah

karena saya suka baca buku...” (YH)

3 orang 3 kali

Page 120: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

“...lumayan sering kesini soalnya selain bisa

bermain dengan anak-anak bisa sambil

belajar dan membuat anak gemar membaca

sejak dini...” (MS)

Tempat yang Masa Kini “...yang sering ke sini itu kebanyakan anak

muda, karena Moco Library Cafe merupakan

salah satu tempat Instagramable...” (AZ)

“...bagus buat foto-foto...” (RA)

“...tempatnya instagramable bikin makin

hitz...” (AS)

“...disini banyak spot foto yang bagus...”

(SB)

4 orang 4 kali

Kegiatan yang

dilakukan Moco

Library Cafe untuk

Meningkatkan

Minat Baca

Story Telling “...jadi setiap hari Minggu kita rutin

mengadakan kegiatan story telling untuk

anak-anak...” (AZ)

“...nah di lantai dua itu ada tempat khusus

untuk anak-anak. Jadi mereka bisa lebih

bebas untuk bermain dan membaca buku-

buku yang disediakan Moco Library Cafe.

Tempat itu juga bisa buat story telling bagi

anak-anak...” (AZ)

2 orang 3 kali

Page 121: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

“...anak saya senang kesini pas kegiatan

story telling, bisa sambil bermain dan

belajar...” (MS)

Launching Buku dan

Bedah Buku

“...kita mengundang penulis untuk menjadi

pembicara...” (SR)

“...kita itu pernah mengadakan acara

launching dan bedah buku tujuannya untuk

menarik minat pengunjung untuk datang dan

menikmati suasana di Moco Library Cafe...”

(AZ)

“...dengan kegiatan tersebut pengunjung bisa

secara langsung berinteraksi dengan penulis

buku...” (AZ)

2 orang 3 kali

Seminar “...kita mengundang moderator untuk

mengisi seminar dengan tema yang sudah

ditentukan...” (SR)

“...kita pernah mengundang Bpk. Haidar

Bagir sebagai salah satu narasumber, beliau

ini adalah pemilik Mizan yang memberikan

materi untuk kegiatan seminar yang diadakan

oleh Moco Library Cafe...” (AZ)

2 orang 2 kali

Fasilitas yang

diberikan Moco

Library Cafe untuk

Konsep Library Cafe “...ada beberapa orang yang membutuhkan

kenyamanan saat berada didalam kafe...”

(SR)

6 orang 6 kali

Page 122: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

Menarik dan

Meningkatkan

Minat Baca

Pengunjung

“...sebenarnya kita sudah memfasilitasi kafe

ini dengan adanya buku dan tempatnya pun

asik...” (AZ)

“...tempatnya nyaman bisa sambil makan dan

minum dan membaca jadi lebih santai...”

(YH)

“...karena saya punya anak kecil kalau di

perpustakaan formal gak sebebas disini...”

(MS)

“...soalnya lebih dekat kesini...” (AS)

“...lebih santai dibanding perpustakaan

formal...” (SB)

Makanan dan Minuman “...kita sediakan makanan dan minuman

disini, kadang-kadang saya sendiri yang

memasak untuk pengunjung...” (SR)

“...disini kita menyediakan berbagai

makanan yang lezat serta minuman yang enak

sebagai pendamping saat membaca buku...”

(AZ)

“...sesekali kalau kesini suka sambil makan

dan minum tapi lebih sering baca buku...”

(YH)

7 orang 7 kali

Page 123: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

“...anak-anak suka makanan dan minuman

disini soalnya enak...” (MS)

“...makan dan minum sambil baca buku yang

ada disini...” (RA)

“...makanan dan minuman disini enak dan

gak terlalu mahal...” (AS)

“...kalau kesini pasti makan dan minum,

soalnya makanan dan minuman disini

enak...” (SB)

Koleksi Buku “...disini kita punya banyak koleksi buku,

yang bisa dibaca oleh pengunjung...” (SR)

“...Moco Library Cafe punya kurang lebih

ada 500 buku, dari berbagai genre...” (AZ)

“...saya sering kesini buat baca buku komik

yang genre nya action...” (YH)

“...disini ada banyak koleksi anak dan

beberapa koleksi parenting, jadi bisa buat

belajar...” (MS)

“...saya suka baca buku novel yang genre nya

horor...” (RA)

6 orang 6 kali

Page 124: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

“...saya kalau kesini suka baca buku komik

yang genre nya romace...” (AS)

Wi-Fi “...disini kita mempunyai Wi-Fi yang cukup

kencang...” (AZ)

“...kadang sih soalnya kalau kesini seringnya

langsung baca buku... ” (YH)

“...pernah sesekali...” (MS)

“...sering dong...” (RA)

“...selalu soalnya Wi-Fi disini kencang...”

(AS)

“...iya selalu pakai...” (SB)

6 orang 6 kali

Kendala yang

dihadapi oleh

Moco Library Cafe

dalam

Meningkatkan

Minat Baca

Masyarakat

Adanya Jaringan Internet

Pada Moco Library Cafe

“...kita sudah membuat konsep kafe

perpustakaan yang menyediakan buku-buku,

tempat yang benar-benar enjoy , kalau

mereka mau foto-foto tidak jadi masalah...”

(AZ)

“...generasi milenial ini beda karena mereka

lebih senang menggunakan media elektronik

berupa internet...” (AZ)

“...kadang-kadang tuh anak-anak yang

datang kesini bersama ibu dan bapaknya

1 orang 3 kali

Page 125: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

bukan membaca buku malah ngegame

bahkan menonton film karena Wi-Fi yang

disini kencang...” (AZ)

Lokasi yang Kurang

Strategis

“...nah pertanyaan bagus, sebenarnya posisi

Moco Library Cafe tidak strategis karena

berada di ujung deretan toko jadi,

kebanyakan orang tidak begitu tahu kalau

disini ada kafe perpustakaan...” (AZ)

“...justru kebanyakan orang tahu tentang kafe

ini karena tahu dari teman-temannya...” (AZ)

1 orang 2 kali

Tidak Adanya Klasifikasi

Buku

“...awalnya buku-buku yang ada di Moco

Library Cafe kita susun sesuai abjab...” (AZ)

“...tetapi setelah pengunjung membacanya

buku-buku di letakkan gak sesuai dengan

tempat semula...” (AZ)

“...Jadinya pengunjung disini sekarang kalo

mau nyari buku rada ribet sendiri karena

bukunya gak sesuai dengan abjad...” (AZ)

1 orang 3 kali

Page 126: TREND LIBRARY CAFE DALAM MENDUKUNG MINAT BACA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38865/1/ANITA... · Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara

BIODATA PENULIS

ANITA ADITYA. Lahir di Jakarta, 04 Oktober 1994,

anak pertama Ayahanda Karyadi dan Ibunda Ratni,

bertempat tinggal di Jl. Sadar Gg. Ganok RT.008 RW.04

No.36a Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta

Selatan. Pendidikan yang pernah ditempuh peneliti yaitu:

Sekolah Dasar Negeri 04 Pagi Ciganjur pada tahun (2000-

2006), Sekolah Menengah Pertama Negeri 253 Jakarta (2006-2009), Sekolah

Menengah Atas Suluh Jakarta (2009-2012). Pada tahun 2012 peneliti melanjutkan

pendidikan ke jenjang berikutnya S1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora. Dan, menulis skripsi dengan judul Trend Library Cafe dalam

Mendukung Minat Baca Generasi Muda: Studi Kasus Moco Library Cafe.

Peneliti memiliki beberapa pengalaman selama menjadi mahasiswa Ilmu

Perpustakaan. selama kuliah peneliti juga pernah melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di Perpustakaan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BHPN) pada

20 Januari s/d 16 Februari 2015) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

selama 1 bulan pada (31 Juli s/d 31 Agustus 2015). Volunteer Gebyar 5000 Yatim

Berprestasi.