trees of the cityprofil tanaman hutan untuk perkotaan

89
TREES OF THE CITY Profil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan PENYUSUN PENYUNTING Yulianti Bramasto M. Zanzibar Endang Pujiastuti Safrudin Mokodompit Nurhasybi Dede Jajat Sudrajat Danu Dida Syamsuwida Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan W i l a y a h J a w a B a r a t , B a n t e n d a n D K I J a k a r t a Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Jl. Pakuan Ciheuleut Bogor PO BOX 105 Bogor Telepon/Fax. (0251) 8327768 Email : [email protected]

Upload: vanlien

Post on 17-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

TREES OF THE CITY Profil Tanaman HutanUntuk Perkotaan

PENYUSUN

PENYUNTING

Yulianti BramastoM. Zanzibar Endang Pujiastuti Safrudin Mokodompit

Nurhasybi

Dede Jajat Sudrajat

Danu Dida Syamsuwida

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman HutanBadan Penelitian Pengembangan dan Inovasi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

W i l a y a h J a w a B a r a t , B a n t e n d a n D K I J a k a r t a

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman HutanJl. Pakuan Ciheuleut Bogor PO BOX 105 Bogor

Telepon/Fax. (0251) 8327768 Email : [email protected]

Page 2: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Trees of The City

Balai Penelitian Teknologi PerbenihanTanaman Hutan

2015

Page 3: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan untuk Perkotaan Wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta

Penyusun:Yulianti BramastoNurhasybiDanuDida SyamsuwidaM. ZanzibarEndang PujiastutiSafrudin Mokodompit

Penyunting:Dede Jajat Sudrajat

Desain Sampul dan Tata Letak:Endang Pujiastuti

Publikasi khusus diterbitkan oleh :Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman HutanJl. Pakuan Ciheuleut Po Box 105 Bogor 16001Telp./Fax. : (0251) 8327768Website : bptpbogor.litbang.dephut.go.idE-mail : [email protected]

Cetakan pertama : Desember 2006Cetakan kedua : Desember 2011Cetakan ketiga : Desember 2015

ISBN : 979-3339-10-0

Page 4: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Kondisi ruang terbuka hijau di perkotaan semakin berkurang sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Keadaan ini akan menimbulkan penurunan kualitas lingkungan diperkotaan, sehingga dalam jangka panjang akan menurunkan pula kualitas sumber daya manusia. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan beberapa pendekatan yaitu antara lain membuat suatuperencanaan tata ruang perkotaan yang mengalokasikan luasan untuk dijadikan ruang terbuka hijau.Salah satu bentuk ruang terbuka hijau adalah hutan kota.

Dalam buku ini penyusun mencoba untuk menginventarisasi jenis-jenis tanaman hutan yangdapat digunakan dalam program penanaman hutan kota. Adapun informasi jenis-jenis yang umumdigunakan di perkotaan khususnya di daerah Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dikumpulkanberdasarkan informasi yang diberikan oleh beberapa kota dan kabupaten yang berada di wilayah tersebut.Hasil informasi ini diperdalam dengan penambahan informasi hasil-hasil penelitian serta literatur. Titikberat uraian tentang buku "Trees of The City” adalah tentang kesesuaian tempat tumbuh, budidaya serta manfaat bagi lingkungan di perkotaan. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pemilihan jenis tanaman bagi daerah-daerah yang ingin membangun suatu hutan kota.

Semoga Buku ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2011

Kepala Balai,

Ir. Kusmintarjo, M.Agr

i

Kata PengantarCetakan Kedua

Page 5: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Dalam rangka penyebarluasan hasil penelitian dalam bentuk yang lebih praktis Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) telah menerbitkan buku “Trees of The City” yang dimaksudkan untuk memberikan arah dalam pemilihan jenis-jenis tanaman hutan yang dapat digunakan dalam membangun hutan kota dengan memperhitungkan segi estetika, arsitektural, fungsi lingkungan dan kemanfaatan. Buku “Trees of The City” dilengkapi dengan informasi kesesuaian lahan untuk tumbuh, keterangan botani dan kegunaannya.

Buku “Trees of The City” memperoleh respon yang positif dari berbagai kalangan di antaranya instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum. Berkaitan dengan hal tersebut mengakibatkan banyaknya permintaan terhadap buku “Trees of The City” ini. BPTPTH secara bertahap melakukan pencetakan ulang buku “Trees of The City”, yang di dalam buku cetakan ketiga tersebut telah dilakukan penyempurnaan antara lain nama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menambah penyunting buku, dan perbaikan redaksional lainnya.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan Buku “Trees of The City” cetakan ketiga. Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada para Peneliti BPTPTH, Tim Penyusun dan Penyunting, berkat kontribusinya Buku “Trees of The City” cetakan ketiga ini dapat disusun dan dicetak ulang kembali.

Semoga Buku ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2015

Kepala Balai,

Ir. Suhariyanto, M.M

ii

Kata PengantarCetakan Ketiga

Page 6: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Daftar IsiKATA PENGANTAR CETAKAN KEDUA ......................................................

KATA PENGANTAR CETAKAN KETIGA .......................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

I. PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................

B. Maksud dan Tujuan .................................................................................

C. Metode Pengumpulan Data .....................................................................

II. PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI PERKOTAAN ...........................A. Penurunan Kualitas Lingkungan Kota ....................................................

B. Penurunan Kualitas Daerah Penyangga ..................................................

C. Penurunan Kualitas Lingkungan Perkotaan di Jawa Barat,

Banten dan DKI Jakarta ..........................................................................

1. Identifikasi Permasalahan .................................................................

2. Implikasi Terhadap Kualitas Lingkungan .........................................

III. KONSEP HUTAN KOTA DAN TAMAN KOTA ........................................

A. Kota ........................................................................................................

B. Hutan Kota .............................................................................................

C. Peranan Hutan Kota ................................................................................

D. Tipe dan Bentuk Hutan Kota ..................................................................

-IV. JENIS JENIS TANAMAN HUTAN UNTUTK PERKOTAAN ...................

V. REKOMENDASI .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

i

ii

iii

1

1

2

3

56

7

7

7

9

11

11

12

12

14

17

20

27

iii

Page 7: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

LAMPIRAN :DESKRPSI JENIS TANAMAN HUTAN KOTA

1. Agathis/Damar (Agathis lorantifolia Salisb.) . .................................2. Akasia (Acacia mangium Willd) . ...................................................3. Angsana (Pterocarpus indicus Willd) . ............................................4. Asam jawa (Tamarindus indicus L) . ...............................................5. Bisbul (Diospyros blancoi A.D.C.) . ..............................................6. Bungur (Lagerstoemia speciosa Pers.) ............................................7. Buni (Antidesma bunius L. Sprengel) ............................................8. Cempaka kuning (Michelia champaca L.) . ...................................9. Cemara laut (Casuarina equisetifolia L.) . ......................................10. Delima (Punica granatum L.) . .......................................................11. Ekaliptus /Ampupu (Eucalyptus urophylla ST Blake) ...................12. Flamboyan (Delonix regia G) . ......................................................13. Gandaria (Bouea macrophylla Griff ) ............................................14. Gmelina (Gmelina arborea Roxb) . .................................................15. Jamblang (Eugenia cuminii L. Druce) ............................................16. Jambu Dipa (Diospyros diepenhorstii Miq.) .................................17. Jamuju (Podocarpus imbricatus Bl.) .............................................18. Jati (Tectona grandis Lihh.F.) .........................................................19. Johar (Cassia siamea Lamk.) .........................................................20. Kayu afrika (Maesopsis eminii Engl) ..........................................21. Kecapi (Sandoricum koetjape (burm.f.) MERR) . .........................22. Kemang (Mangifera caesia Jack ex Wall) . ....................................23. Kenari (Canarium indicum L.) . ...............................................24. Kersen (Muntingia calabura L.) . ....................................................

25. Kesemek (Diospyros Khaki L.f.) .....................................................26. Ketapang (Terminalia cetappa L.) . .................................................27. Kluwek (Pangium edule Reinw) . ....................................................28. Kopo (Syzygium suringarianum Koord. & Valeton) ........................29. Kupa (Syzygium polycephalum (Miq.) MERR & perry ..................

30. Pulai (Alstonia sp.) . ....................................................................31. Lobi-lobi (Flacortia inermis Roxb.Var. inermis) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .32. Mahoni (Swietenia macrophylla King) .......................................33. Maja (Aegle marmelos (L.) Corea) ..............................................34. Mangga (Mangifera indica L.) . ......................................................35. Manggis (Garcinia mangostana L.) . ...........................................36. Manglid (Magnolia blumei P.) . .....................................................37. Markisa (Passiflora edulis Sims.) .................................................38. Mindi (Melia azedarach Linn.) .....................................................39. Nona (Annona reticulata L) . ..........................................................40. Perca (Palaquium gutta (Hook.f.) Baill.) . ..........................................41. Pinang (Areca catechu Linn) . ..........................................................42. Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vries) ......................................43. Puspa (Schima wallichii Korth.) ....................................................44. Rasamala (Altingia exelsa N.) . ........................................................45. Rengas (Gluta renghas L.) . ..........................................................46. Rotan (Calamus sp.) ......................................................................47. Saninten (Castanopsis javanica (Bl) A.DC.) ................................48. Sarikaya (Annona squamosa Linn.) ...............................................49. Sawo duren (Chrysopyllum cainito LINN) ...................................50. Sawo Kecik (Manilkara kauki (L) Dubard) ....................................51. Suren (Toona sinensis Roem) ......................................................52. Tanjung (Mimusops elengi L.) . ......................................................

31323334353637383940414243444546474849505152535455565758596061626364656667686970717273747576777879808182

iv

Page 8: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 9: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

1

1PendahuluanA. Latar Belakang

Kota identik dengan pemukiman penduduk dalam jumlah besar pada suatu kawasan dengan sarana

pendukung seperti perkantoran, kawasan industri, sekolah, rumah ibadah, pusat-pusat perbelanjaan,

gelanggang olah raga, tempat rekreasi dan kawasan hijau. Perkembangan perkotaan di Indonesia berjalan

sangat cepat setelah tahun 1900, ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk akibat arus urbanisasi,

membengkaknya jumlah perumahan baru yang dibangun di sekeliling kota, munculnya pusat-pusat

industri, pusat belanja, perkantoran, hotel, dan sekolah. Tetapi perkembangan ini berbanding terbalik

dengan semakin menurunnya luas lahan yang digunakan untuk kawasan hijau seperti hutan kota

yang disebabkan mahalnya harga lahan dan kebijakan penggunaan lahan. Menurunnya kualitas lingkungan

seperti polusi udara akibat buangan bahan bakar kendaraan bermotor dan industri, seharusnya

membutuhkan hutan kota dengan alokasi lahan yang cukup luas.

Pembangunan kota cenderung meminimalkan ruang terbuka hijau. Areal yang ditumbuhi pepohonan

beralih fungsi menjadi kawasan perdagangan, pemukiman, industri, jaringan transportasi serta sarana dan

prasarana kota lainnya. Lingkungan perkotaan berkembang secara ekonomi namun menurun secara ekologi

sehingga keseimbangan ekosistem perkotaan terganggu, yang ditandai antara lain oleh naiknya suhu dan polusi

udara, menurunnya permukaan tanah dan meningkatnya bahaya banjir. Dalam jangka waktu yang lama,

kondisi ini akan menyebabkan penurunan produktivitas kegiatan ekonomi dan mengganggu kenyamanan

hidup di perkotaan (Samsoedin, 2009).

Page 10: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

2

B. Maksud dan Tujuan

Pembangunan hutan kota merupakan suatu keharusan ditengah semakin menurunnya kualitas

lingkungan hidup di perkotaan dan daerah pinggiran. Hutan kota dapat berbentuk barisan pepohonan di

sepanjang jalan, bangunan terbuka, lahan-lahan yang terbuka, kawasan luar kota, kawasan perdagangan

dan kawasan industri, kelompok vegetasi di taman-taman, danau, empang, jalur hijau sepanjang sungai,

padang penggembalaan, yang dapat menyambung ke kawasan hutan di luar kota. Luas hutan kota

minimum 0,4 hektar, jika berbentuk jalur minimum lebarnya 30 meter (Dahlan, 2004).

Daerah perkotaan di sebagian besar daerah Jakarta, Jawa Barat dan Banten, telah tumbuh sangat

pesat dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Menurut data statistik 60 % industri terletak di

Jawa Barat dan Banten. Polusi di daerah industri Jawa Barat dan Banten serta Jakarta sudah pada tahap

mengkhawatirkan. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung serta kota-kota lainnya dengan jumlah

penduduk banyak, jumlah kendaraan bermotor sangat tinggi dan sarana jalan yang terbatas menimbulkan

terjadinya penumpukan dan kemacetan yang meningkatkan polusi udara melalui pembakaran BBM di

jalan-jalan. Lahan yang sempit dengan jumlah penduduk yang banyak memerlukan sarana rekreasi dan

tempat bermain bagi anak-anak seperti lapangan sepak bola, basket, sarana atletik dan lain-lain, yang

dapat dikombinasikan hutan kota dengan vegetasinya yang berfungsi sebagai penyedia oksigen, penyerap

polutan, pelindung terhadap matahari, pelindung tanah terhadap erosi, koleksi tanaman dan

beragam fungsi lainnya.

Penyusunan buku Trees of The City: Profil Tanaman Hutan untuk Perkotaan Wilayah Jawa Barat, Banten dan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan

mengenai jenis-jenis tanaman hutan yang dapat digunakan dalam membangun hutan kota dengan

memperhitungkan segi estetis, arsitektural, fungsi lingkungan dan kemanfaatan. Tujuan penulisan ini

adalah untuk memberikan arah dalam pemilihan jenis-jenis tanaman hutan dalam pembangunan hutan

kota yang dilengkapi dengan informasi kesesuaian lahan untuk tumbuh, keterangan botani, dan manfaat/

kegunaannya.

Page 11: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

3

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman hutan yang umum ditanam sebagai

hutan kota di setiap kota di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, maka dilakukan pengumpulan informasi

melalui penyebaran kuisioner ke beberapa kabupaten/kota di propinsi tersebut. Adapun isi

kuisioner meliputi bentuk, luas, fungsi dan kondisi hutan kota yang terdapat pada masing-masing

wilayah. Informasi utama adalah jenis-jenis yang ditanam serta bagaimana pengadaan benih serta bibit

dari setiap jenis tersebut.

Pengiriman kuisoner dilakukan ke 25 kabupaten/kota di Jawa Barat, Banten dan DKI

Jakarta. Berdasarkan hasil informasi tersebut diperoleh data 52 jenis tanaman yang umumnya ditemui di

berbagai wilayah tersebut. Masing-masing jenis mempunyai fungsi yang berkaitan dengan upaya

perbaikan lingkungan perkotaan.

Page 12: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 13: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

5

2Permasalahan Lingkungandi Perkotaan

Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia telah menjadi perhatian besar sejak tahun 1970-an

yaitu ketika diselenggarakannya seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional di

Bandung pada tahun 1972. Saat itu yang menjadi topik adalah masalah pencemaran karena informasi

berasal dari negara Barat. Permasalahan lingkungan tidak hanya berasal dari kemajuan teknologi tetapi

juga berasal dari perubahan alam.

Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia.

Dengan cepatnya pertumbuhan populasi akan mengakibatkan perubahan yang besar dalam lingkungan

hidup.

Jadi inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup khususnya manusia

dengan lingkungan hidupnya. Mutu lingkungan hidup yang dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah

kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Dengan demikian makin tinggi derajat

mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut dan

sebaliknya.

Mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu

merupakan sumber daya. Sumber daya misalnya lahan atau sepetak hutan, udara, air sungai, laut dan ikan laut

yang dimiliki oleh publik, perorangan ataupun badan usaha harus dikelola secara bijaksana sehingga

mendukung program pembangunan lestari dan berkelanjutan.

Page 14: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

6

A. Penurunan Kualitas Lingkungan Kota

Urbanisasi adalah salah satu bentuk migrasi yang banyak terjadi di Indonesia yaitu perpindahan

penduduk dari desa ke kota. Terjadinya urbanisasi karena ada dua kekuatan besar yaitu dorongan dari

desa dan tarikan dari kota. Dorongan dari desa adalah kepadatan penduduk yang melampaui daya dukung

lingkungan sehingga lapangan kerja di sektor pertanian berkurang sehingga tidak mencukupi dan lingkungan

mengalami kerusakan. Selain itu kepadatan penduduk dapat juga karena buruknya keamanan dan bencana

alam, sehingga menimbulkan keinginan untuk berpindah ke tempat lain yaitu kota. Tarikan dari kota adalah

berita tentang adanya kesempatan kerja di kota, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan citra

tentang kedudukan sosial orang kota yang lebih tinggi.

Urbanisasi menimbulkan banyak masalah, diantaranya adalah menurunnya sanitasi, kualitas

pemukiman yang buruk dan banjir di perkotaan. Banjir di perkotaan terjadi karena makin berkurangnya

kawasan resapan air seperti jalur hijau dan taman. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan jumlah penduduk

yang memerlukan penambahan rumah dan kenaikan kebutuhan perumahan yang tidak disertai dengan

peraturan serta kesadaran lingkungan yang baik. Banyak rumah yang dibangun di atas bantaran sungai bahkan

di atas sungai dengan tiang rumah di alur sungai yang menyebabkan terhambatnya penyaluran air.

Sementara itu di bagian hulu sungai banyak hutan mengalami kerusakan. Akibatnya waktu hujan,

debit air di sungai meningkat dan menimbulkan banjir di bagian hilir (kota). Untuk kota di pantai misalnya

Jakarta, risiko banjir diperbesar oleh topografi yang landai dan oleh adanya air pasang yang mempersulit

pembuangan air ke laut.

Kerusakan lingkungan yang disebabkan kemajuan teknologi seperti banyak daerah industri

atau pabrik-pabrik di perkotaan menimbulkan pencemaran udara yang berasal dari buangan asap

industri pabrik. Buangan yang berupa cairan juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan pada air

sungai atau air tanah, sehingga sering menimbulkan berbagai penyakit kulit.

Kerusakan lingkungan dapat juga bersifat sosial budaya seperti timbulnya perasaan kesal dan

dongkol akibat kepadatan lalu lintas, gangguan kesehatan, kenyamanan dan bau busuk yang disebabkan

tumpukan sampah di setiap sudut kota dan timbulnya kejahatan, prostitusi karena pekerjaan di kota yang

didambakan tidak diperoleh.

Page 15: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

7

B. Penurunan Kualitas Lingkungan

C. Penurunan Kualitas Lingkungan Perkotaan

Daerah Penyangga

di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta

1. Identifikasi Permasalahan

Reaksi terhadap kenaikan jumlah penduduk adalah dengan upaya menaikkan lahan yang digunakan

untuk pertanian. Reaksi itu merupakan kekuatan yang disebut tekanan penduduk. Tekanan penduduk

yang bertambah besar menyebabkan, lahan pertanian digunakan untuk keperluan lain misalnya

pemukiman, jalan dan pabrik. Pertanian yang subur akhirnya makin habis.

Perluasan mulanya dilakukan pada lahan yang sesuai untuk pertanian yaitu lahan yang datar atau

berlereng landai dan subur. Namun lama kelamaan terambil juga lahan yang kurang sesuai, tidak subur dan

lerengnya curam. Perubahan peruntukan atau alih fungsi lahan terjadi jika adanya kebutuhan yang tidak dapat

dihindari, baik itu untuk kepentingan pribadi/swasta maupun kepentingan publik. Misalnya, alih fungsi lahan

yang terjadi di kawasan strategis di kawasan Puncak Cisarua dan sekitarnya, dimana kativitas pariwisatanya

sangat meningkat pesat di wilayah ini. Kawasan pariwisata ini menjamur dikarenakan pesona alam yaitu

persawahan yang dikelilingi pegunungan dan aliran sungai yang jernih. Ditambah lagi dengan ketersediaan

infrastruktur yang dinilai cukup memadai untuk memfasilitasi pertumbuhan kawasan pariwisata. Oleh karena

itu, harus diambil langkah pengendalian dan penertiban pembangunan khususnya di daerah kritis dengan lebih

selektif di dalam memberikan izin untuk membangun.

Apabila hutan hilang, fungsi perlindungan hutan terhadap tanah jug hilang, maka terjadi erosi. Erosi

makin besar dengan makin curamnya dan panjangnya lereng serta makin tingginya hujan. Akibatnya terjadi

penurunan kesuburan tanah dan turunnya produksi yang akan mengurangi pendapatan petani.

Efek erosi tidak hanya lokal, tapi menyebar jauh ke hilir. Tanah yang tererosi terbawa air dan ketika

arus air berkurang maka terjadi pengendapan lumpur. Akibatnya pendangkalan sungai, waduk, pelabuhan

dan saluran pengairan terjadi dan pada waktu musim penghujan, air sungai yang melewati kota akan

meluap lebih besar. Akhimya banjir menjadi hal yang rutin di kota.

Dengan demikian, kerusakan lingkungan di daerah penyangga akan berdampak besar ke

lingkungan kota, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dimana urbanisasi dapat terjadi akibat adanya

tekanan dari desa yang berupa kerusakan lingkungan atau bencana alam.

Beberapa hal dapat diidentifikasi menjadi penyebab terjadinya penurunan kualitas lingkungan di daerah

perkotaan Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, yaitu antara lain :

Page 16: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

8

a. Jumlah Penduduk

Penyebab kualitas lingkungan di perkotaan sangat identik dengan peningkatan jumlah penduduk

yang sangat tajam. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari

desa ke kota sebagai salah satu faktor meningkatnya kepadatan penduduk di perkotaan tidak akan terjadi

kalau sistem sentralisasi dalam pemusatan kegiatan hanya ada di beberapa lokasi saja. Terjadinya

urbanisasi dapat terjadi antara lain karena lapangan mata pencaharian di pedesaan semakin berkurang dan

terjadinya perubahan dalam pola pandang atau pola hidup masyarakat.

Tekanan penduduk di daerah DKI Jakarta adalah yang terbesar, karena jumlah penduduk dan lahan

yang tersedia tidak seimbang, sehingga kepadatan penduduk sangat tinggi. Demikian pula untuk

beberapa kota di Jawa Barat dan Banten, terutama di kota yang berdiri industri, pusat pemerintahan dan

pariwisata. Kepadatan yang tidak seimbang antara jumlah penduduk dan lahan yang tersedia

menyebabkan tidak perdulinya orang terhadap sanitasi, kebersihan, nilai-nilai estetika lingkungan serta

ruang terbuka hijau.

b. Pembangunan Berbagai Industri

Menurut data statistik, 60 % industri terletak di Jawa Barat dan Banten. Hal ini terjadi karena

pusat pemerintahan atau kekuasaan terdapat di Jakarta, sehingga Jawa Barat dan Banten merupakan

daerah terdekat dengan Jakarta menjadi pilihan utama para investor untuk menanamkan modalnya.

Dengan semakin dekatnya lokasi dimana investor menanamkan modalnya dengan pusat kekuasaan,

maka biaya operasional yang harus dikeluarkan akan lebih sedikit, namun akibatnya kepadatan industri

semakin tinggi di Jawa Barat dan Banten. Pembangunan industri yang tidak dikendalikan dan diawasi

dengan ketat akan mengakibatkan industri yang dibangun tidak mengikuti pola industri yang berbasis

ramah lingkungan atau hanya mengejar keuntungan finansial. Buangan industri menjadi penyumbang

cukup besar dalam peningkatan polusi di perkotaan, baik buangan dalam bentuk gas, partikel debu,

ataupun dalam bentuk limbah cair, sehingga analisa dampak lingkungan dari suatu industri yang akan dibangun

merupakan suatu parameter dari industri tersebut dalam menyumbangkan penurunan kualitas lingkungan di

sekitarnya.

c. Perubahan Budaya Agraris Menjadi Industri

Seiring dengan kemajuan zaman, pola budaya suatu kelompok masyarakat atau bangsa akan

mengalami penubahan. Budaya agraris atau pertanian merupakan budaya pertama yang dikenal oleh

masyarakat, yaitu pola bercocok tanam dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan. Namun sesuai

dengan sifat manusia yang tidak pernah puas dan rasa ingin tahu yang besar, maka terjadi perubahan

perilaku dari budaya primitif, sederhana hingga teknologi tinggi. Apabila perubahan terjadi secara

evolusi, dampak yang ditimbulkan akan minimal, lain halnya apabila perubahan terjadi secara revolusi,

Page 17: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

9

Perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, bagi sebagian masyarakat

mungkin sudah siap, namun sebagian besar tidak siap. Akibatnya alam atau lingkungan yang menjadi

korban dan tidak secara disadari merugikan pula terhadap masyarakat itu sendiri.

Dampak utama dari terjadinya perubahan pola budaya agraris menjadi pola industri adalah

menyusutnya lahan untuk pertanian, karena kegiatan ini sudah ditinggalkan dan lahan pertanian menjadi

daerah pengembangan industri, perkantoran dan pusat pusat perbelanjaan.

2. Implikasi Terhadap Kualitas Lingkungan

Uraian di atas menyatakan beberapa hal yang diidentifikasi menjadi penyebab terjadinya

penurunan kualitas lingkungan secara umum di perkotaan Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Uraian

berikut adalah menjelaskan implikasi dari faktor-faktor yang telah dibahas tersebut. Dampak yang

ditimbulkan antara lain :

a. Polusi

Dampak utama dari padatnya penduduk serta pembangunan industri adalah terjadinya polusi.

Polusi dapat ditimbulkan dari limbah rumah tangga, limbah industri serta kendaraan bermotor. Tingkat

polusi di daerah Jakarta sudah cukup mengkhawatirkan, terutama yang disebabkan oleh kendaraan

bermotor. Limbah rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik menyebabkan terganggunya sistem

pembuangan atau aliran saluran air yang ada, sehingga dapat menimbulkan banjir.

b. Terganggunya Sistem Sanitasi

Sistem sanitasi meliputi sistem pembuangan, ruang terbuka untuk pertukaran udara serta tata ruang

di perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan lahan untuk tempat tinggal semakin sempit,

sehingga tidak memperhatikan lagi sistem tata ruang yang ada. Akibatnya mutu lingkungan menurun

dan berpengaruh terhadap mutu sumber daya.

c. Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau atau dikenal juga sebagai hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota

akan terkalahkan keberadaannya oleh pembangunan fisik lainnya karena manfaat ekonomi dari hutan

kota tidak dapat dirasakan langsung dibandingkan dengan pembangunan fisik lainnya.

d. Hilangnya Sumber Plasma Nutfah

Perkembangan kota yang pesat menyebabkan lahan-lahan di sekitar perkotaan berubah fungsi.

Lahan-lahan tersebut pada awalnya merupakan habitat dan populasi suatu jenis tanaman atau binatang yang

spesifik untuk daerah tersebut. Namun dengan adanya tekanan, maka lahan berubah fungsi dan hilangnya

sebagian jenis-jenis tanaman atau binatang yang spesifik dari daerah tersebut, yang juga merupakan sumber

plasma nutfah bagi kehidupan manusia.

Page 18: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 19: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

11

3Konsep Hutan Kotadan Taman Kota

A. Kota

1. Pengertian Kota (Dahlan, 2004) :

a. Suatu areal dimana terdapat atau terjadi pemusatan penduduk dengan kegiatannya dan merupakan tempat

konsentrasi penduduk dan pusat aktifitas perekonomian (seperti industri, perdagangan dan jasa).

b. Kota merupakan sebuah sistem, baik secara fisik maupun sosial ekonomi, bersifat tidak statis yang sewaktu-

waktu dapat menjadi tidak beraturan dan susah untuk dikontrol.

c. Mempunyai pengaruh terhadap lingkungan fisik seperti iklim dan sejauh mana pengaruh itu sangat tergantung

kepada perencanaannya.

2. Klasifikasi Kota Menurut Bank Dunia :

a. Urban adalah kota yang memiliki penduduk lebih dari 20.000 jiwa

b. Cities adalah kota yang memiliki penduduk lebih dari 100.000 jiwa

c. Big Cities adalah kota yang memiliki penduduk lebih dari 5. 000.000 jiwa.

Page 20: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

12

B. Hutan Kota

C. Peranan Hutan Kota

1. Pengertian Hutan Kota

Dalam membangun hutan kota dapat dilakukan dua pendekatan (Dahlan, 1992):

a. Hutan kota merupakan bagian dari suatu kota. Pada pendekatan ini luas hutan kota dapat berdasarkan

(a) prosentase dari luasan kota, (b) kepadatan dan jumlah penduduk kota, (c) isu utama suatu kota.

b. Hutan kota adalah seluruh areal suatu kota, yakni mencakup pemukiman, perkantoran, dan kawasan

industri.

2. Definisi Hutan Kota adalah :

a. Hutan kota merupakan tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan

manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam proteksi, estetika, rekreasi dan kegunaan khusus

lainnya (Fakuara, 1987).

b. Hutan kota sebagai suatu lahan yang bertumbuhan pohon-pohonan di dalam wilayah perkotaan di

dalam tanah negara maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalah hal

pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dalam luasan yang solid

yang merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohonan, serta areal tersebut ditetapkan oleh pejabat

berwenang sebagai hutan kota (Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan,1991).

c. Menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang ruang terbuka hijau, hutan kota

merupakan bagian dari program ruang terbuka hijau sebagai ruang-ruang dalam kota atau wilayah

yang lebih luas, baik dalam bentuk membulat maupun dalam bentuk memanjang/jalur yang dalam

penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan.

1. Identitas Kota

Jenis tanaman dan hewan yang dikoleksi dalam areal hutan kota merupakan simbol atau lambang

suatu kota.

Page 21: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

13

2. Pelestarian plasma nutfah

Hutan kota dapat dijadikan sebagai tempat koleksi plasma nutfah dan areal pelestarian

keanekaragaman hayati flora dan fauna di luar kawasan konservasi secara eksitu terutama kelompok

burung.

3. Penahan dan penyaring gas dan partikel padat dari udara serta penghasil oksigen

Dengan adanya hutan kota partikel padat (asap kendaraan, debu, H SO , HNO , karbon monoksida,2 4 3

karbon dioksida) yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi dapat dibersihkan oleh tajuk pohon

melalui proses jerapan (menempel) dan serapan, sehingga udara kota menjadi lebih bersih dan sehat.

4. Peredam kebisingan dan cahaya silau

Pohon dapat meredam suara dan cahaya dengan cara mengabsorpsi gelombang suara atau oleh daun,

cabang dan ranting.

5. Penahan angin

Hutan kota dapat mengurangi angin kencang mencapai 75% - 80 % (Dahlan, 1992).

6. Penyerap dan penapis bau

Tanaman dapat menyerap bau secara langsung atau menahan gerakan angin yang berbau (Dahlan,

1992).

7. Pelestarian air tanah, mencegah intruksi air laut dan abrasi pantai

Tanaman yang memiliki sistem perakaran yang lebat, serasah yang banyak tetapi daya transpirasinya

rendah mampu menyimpan air yang lebih banyak sehingga dapat mencegah intrusi air laut. Disamping itu

tanaman yang memiliki sistim perakaran kuat dapat mencegah abrasi pantai terutama hutan mangrove.

8. Mengatasi genangan

Tanaman yang memiliki daya transpirasi yang tinggi mampu menyerap air yang banyak. Jenis tanaman

yang memenuhi kriteria ini adalah tanaman yang mempunyai jumlah daun dan stomata yang banyak.

9. Ameliorasi iklim

Hutan kota dapat meningkatkan kenyamanan penghuninya, karena dengan adanya hutan kota dapat

menurunkan suhu di siang hari dan menghangatkan suhu di malam hari.

10. Produksi terbatas

Tanaman hutan kota dapat juga bermanfaat sebagai penghasil kayu dan buah-buahan secara

terbatas.

11. Meningkatkan industri pariwisata

Hutan kota dapat mendatangkan pengunjung baik dari lokal maupun mancanegara jika hutan kota

yang dimiliki mempunyai keunikan, indah dan menawan.

Page 22: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

14

a. Tipe Pemukiman

Hutan kota di daerah pemukiman dapat berupa taman dengan komposisi tanaman pepohonan yang tinggi

dikombinasikan dengan semak dan rerumputan. Umumnya dipergunakan untuk sarana olah raga,

bersantai, bermain dan sebagainya.

b. Tipe Kawasan Industri

Kawasan hutan kota yang didominasi dengan pepohonan yang dapat bertahan terhadap polusi dan daya

serap yang tinggi terhadap karbon, serta dapat menghasilkan oksigen yang tinggi.

c. Tipe Rekreasi dan Keindahan

Kawasan hutan kota dapat berupa taman yang didominasi pepohonan dan tanaman bunga sehingga

berfungsi untuk tempat rekreasi dan keindahan.

d. Tipe Pelestarian Plasma Nutfah

Hutan kota yang berfungsi sebagai hutan konservasi dengan tujuan untuk mencegah kerusakan,

perlindungan dan pelestarian terhadap sumber daya alam. Khususnya untuk konservasi plasma nutfah secara

ex-situ dan perlindungan terhadap kehidupan burung-burung.

e. Tipe Perlindungan

Hutan kota yang berfungsi perlindungan terhadap abrasi pantai, persediaan air tanah, mencegah intrusi air

laut.

f. Tipe Pengamanan

Hutan kota berupa jalur hijau di sepanjang jalan yang didominasi tanaman yang tidak enak rasanya seperti:

perdu yang liar, tanaman pisang hutan, dan tanaman yang merambat sehingga berfungsi untuk

mengurangi kecelakaan di jalan.

D. Tipe dan Bentuk Hutan Kota

1. Tipe Hutan Kota

Page 23: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

15

2. Bentuk Hutan Kota

a. Jalur Hijau

Hutan atau taman berbentuk jalur sepanjang jalan raya, jalan bebas hambatan, di bawah jalur

listrik tegangan tinggi, tepi jalan kereta api, tepi sungai, kawasan reparian (delta sungai, kanal, saluran

irigasi, tepian danau, tepian pantai).

b. Taman Kota

Taman kota adalah tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik yang alami maupun buatan

untuk menciptakan keindahan kota.

c. Kebun dan Halaman

Jenis pohon yang ditanam di kebun dan halaman terdiri atas jenis pohon yang dapat menghasilkan

buah.

d. Kebun Raya, Hutan Raya, dan Kebun Binatang

Kebun raya, hutan raya dan kebun binatang dapat dimasukkan ke dalam salah satu bentuk hutan kota.

e. Hutan Lindung, daerah di dalam maupun di tepi kota dengan lereng yang curam harus dijadikan

kawasan hutan kota untuk mencegah longsor. Demikian pula dengan daerah pantai yang rawan akan

abrasi laut.

Page 24: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 25: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

17

4Jenis-Jenis Tanaman Hutanuntuk Perkotaan

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi dari berbagai Kabupaten/Kotamadya di Jawa Barat,

Banten dan DKI Jakarta diperoleh masukan jenis jenis tanaman hutan yang umum ditanam dalam ruang

terbuka hijau. Adapun jenis-jenis tersebut sebagian merupakan jenis andalan atau asli setempat, namun

banyak pula merupakan jenis introduksi yang telah beradaptasi dan beraklimatisasi dengan daerah

tersebut sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Berdasarkan masukan tersebut

berhasil diidentifikasi 52 jenis tanaman yang umum ditanam pada hutan kota atau taman kota di masing-

masing wilayah mereka. Selain itu diperoleh informasi pula tentang kondisi hutan kota dan taman kota di

masing-masing wilayah perkotaan.

Umumnya hutan kota berupa jalur hijau yang berfungsi sebagai peneduh jalan, namun hutan kota

yang sifatnya berupa hutan raya yang berfungsi sebagai areal konservasi belum semua kota memilikinya.

Hasil identifikasi dari 52 jenis tanaman tersebut, terbagi dalam berbagai fungsi antara lain sebagai :

1. Penahan angin dan penyaring gas dan partikel padat dari udara serta penghasil oksigen.

2. Peredam kebisingan dan cahaya silau

3. Penahan angin

4. Penyerap dan penapis bau

5. Konservasi tanah dan air

6. Mencegah intrusi air laut dan abrasi pantai

Page 26: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

18

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat,

Banten dan DKI Jakarta diperoleh masukan jenis-jenis tanaman hutan yang umum ditanam dalam ruang

terbuka hijau. Adapun jenis-jenis tersebut sebagian merupakan jenis andalan atau asli setempat, namun

banyak pula merupakan jenis introduksi yang telah beradaptasi dan beraklimatisasi dengan daerah

tersebut sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Berdasarkan masukan tersebut

berhasil diidentifikasi 52 jenis tanaman yang umum ditanam pada hutan kota atau taman kota di masing-

masing wilayah mereka. Selain itu diperoleh informasi pula tentang kondisi hutan kota dan taman kota di

masing-masing wilayah perkotaan.

Umumnya hutan kota berupa jalur hijau yang berfungsi sebagai peneduh jalan, namun hutan kota

yang sifatnya berupa hutan raya yang berfungsi sebagai areal konservasi belum semua kota memilikinya.

Hasil identifikasi dari 52 jenis tanaman tersebut, terbagi dalam berbagai fungsi antara lain sebagai :

1. Penahan angin dan penyaring gas dan partikel padat dari udara serta penghasil oksigen

2. Peredam kebisingan dan cahaya silau

3. Penahan angin

4. Penyerap dan penapis bau

5. Konservasi tanah dan air

6. Mencegah intrusi air laut dan abrasi pantai

7. Mengatasi genangan

8. Ameriolasi iklim

9. Pelestarian plasma nutfah

10. Produksi terbatas

11. Estetika

12. Sebagai habitat satwa

Adapun jenis jenis tanaman tersebut adalah sebagai berikut :

1. Agathis/Damar (Agathis loranthifolia)

2. Akasia (Acacia mangium Willd)

3. Angsana (Pterocarpus indicus Willd)

4. Asam jawa (Tamaricus indicus L)

5. Bisbul (Diospyros blancoi A.D.C.)

6. Bungur (Lagerstoemia speciosa Pers.)

7. Buni (Antidesma bunius L. Sprengel)

8. Cempaka kuning (Michelia champaca L.)

9. Cemara laut (Casuarina equisetifolia L.)

10. Delima (Punica granatum L.)

11. Ekaliptus /Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T. Blake)

12. Flamboyan (Delonix regia G)

13. Gandaria (Bouea macrophylla Griff )

Page 27: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

19

14. Gmelina (Gmelina arborea Roxb)

15. Jamblang (Eugenia cuminii L. Druce)

16. Jambu Dipa (Diospyros diepenhorstii Miq.)

17. Jamuju (Podocarpus imbricatus Bl.)

18. Jati (Tectona grandis Linn.F.)

19. Johar (Cassia siamea Lamk.)

20. Kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.)

21. Kecapi (Sandoricum koetjape (burm.f.) MERR)

22. Kemang (Mangifera caesia Jack ex Wall)

23. Kenari (Canarium indicum L.)

24. Kersen (Muntingia calabura L.)

25. Kesemek (Diospyros khaki L.f.)

26. Ketapang (Terminalia cetappa L.)

27. Kluwek (Pangium edule Reinw)

28. Kopo (Syzigium suringarianum Koord & Valeton)

29. Kupa (Syzigium polycephalum (Miq. MERR & Perry)

30. Lame (Alstonia sp.)

31. Lobi-lobi (Flacourtia inermis Roxb. Var. inermis)

32. Mahoni (Swietenia macrophylla King)

33. Maja (Aegle marmelos (L.) Corea)

34. Mangga (Mangifera indica L.)

35. Manggis (Garcinia magostana L.)

36. Manglid (Magnolia blumei P.)

37. Markisa (Passiflora edulis Sims.)

38. Mindi (Melia azedarach Linn.)

39. Nona (Annona reticulata L.)

40. Perca (Palaquium gutta (Hook.f.) Baill.)

41. Pinang (Areca catechu Linn)

42. Pinus (Pinus merkusii Jungh ed de Vries)

43. Puspa (Schima wallichii Korth.)

44. Rasamala (Altingia exelsa N.)

45. Renghas (Gluta renghas L.)

46. Rotan (Calamus sp.)

47. Saninten (Castanopsis javanica (BL) A.DC.)

48. Sarikaya (Annona squamosa Linn.)

49. Sawo duren (Chrysophyllum cainito LINN)

50. Sawo kecik (Manilkara kauki (L) Dubard)

51. Suren (Toona sinensis Roem)

52. Tanjung (Mimusops elengi L.)

Page 28: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

5 RekomendasiKota merupakan suatu wilayah yang mempunyai permasalahan yang sangat kompleks. Salah

satu masalah utama yang saat ini menjadi isu seluruh dunia adalah masalah penurunan kualitas

lingkungan, yang juga terjadi di wiiayah perkotaan. Banyak hal yang dapat menjadi pemicu turunnya

kualitas suatu lingkungan, namun isu utama yang berkaitan dengan masalah lingkungan adalah semakin

berkurangnya hutan yang berfungsi sebagai paru-paru dunia.

Hutan tidak hanya berada di suatu wilayah yang terpisah dari kehidupan masyarakat, namun di

dalam suatu wilayah perkotaan juga dapat ditemui suatu kumpulan tanaman/pohon yang menyerupai

hutan dan berfungsi sebagai hutan. Karena letaknya yang berada di wilayah perkotaan maka dikenal

dengan nama hutan kota. Hutan kota merupakan tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan

yang memberikan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam proteksi, estetika, rekreasi dan

kegunaan khusus lainnya.

Pembangunan suatu hutan kota sangat dipengaruhi oleh komposisi tegakan atau jenis tanaman

yang akan ditanam serta fungsi dari setiap jenis tanaman tersebut terhadap lingkungan di sekitarnya.

Untuk dapat membuat suatu rekomendasi dalam pemilihan jenis, maka perlu diketahui terlebih dahulu

faktor-faktor yang dapat menimbulkan permasalahan secara umum di daerah perkotaan, serta

permasalahan yang spesifik untuk setiap kota. Rekomendasi yang akan diuraikan di bawah ini, merupakan

bekal pengetahuan mengenai jenis-jenis tanaman hutan yang dapat dipergunakan dalam membangun

hutan kota khususnya perkotaan di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

20

Page 29: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 30: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Tabel 1. Jenis-Jenis Tanaan Hutan untuk Perkotaan di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta

No Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Status

Tanaman Tempat Tumbuh

– Bisbol (Diospyros blancoi) Langka Bogor, Jawa Barat – Buni (Antidesma bunius) Langka Bogor, Jawa Barat

– Gandaria (Bouea macrophylla) Langka Bogor, Jawa Barat

– Kemang (Mangifera caesia )

Langka Bogor, Jawa Barat

– Kenari (Canarium commune)

Tidak langka Bogor, Jawa Barat

– Asam (Tamarindus indicus)

Tidak langka Daerah kering

– Johar (Cassia siamea) Tidak langka Daerah kering

– Agathis/damar (Agathis lorantifolia)

Tidak langka Daerah sejuk-tinggi

– Jamblang/duwet (Eugenia cuminii )

Langka Jakarta

– Akasia (Acacia mangium) Tidak langka Semua kota

– Angsana (Pterocarpus indicus)

Tidak langka Semua kota

Bungur (Lagerstomia speciosa)

Tidak langka Semua kota

– Mahoni (Swietenia macrophyla)

Tidak langka Semua kota

– Glodogan tiang (Polyathea longifolia)

Tidak langka Semua kota

1 Penahan dan penyaring gas dan partikel padat dari udara

serta penghasil oksigen Kriteria Tanaman : – Permukaan daun berbulu

halus atau berlilin – Stomata pada daun

cukup lebar

– Tanjung (Mimusops elengi) Tidak langka Semua kota

– Bisbol (Diospyros blancoi) Langka Bogor, Jawa Barat

– Buni (Antidesma bunius) Langka Bogor, Jawa Barat

– Kenari (Canarium commune)

Tidak langka Bogor, Jawa Barat

– Jati (Tectona grandis) Tidak langka Daerah kering – Sawo kecik

(Manilkara kauki ) Langka Daerah kering

– Manggis (Garci nia mangostana )

Mulai langka Daerah sejuk tinggi

– Kesemek (Diospyros khaki) Mulai Garut, Jawa garat

– Jamblang/duwet (Eugenia cuminii )

Langka Jakarta

– Kecapi (Sandaricum koetjape)

Mulai langka Jawa Barat

– Cemara laut (Casuarina equisetifolia)

Tidak langka Pinggir pantai

– Rasamala (Altingia excelsa )

Tidak langka Peg. Jawa Barat

– Asam (Tamarindus indicus )

Tidak langka Semua kota

– Puspa ( Schima wallichii ) Tidak langka Semua kota

2 Penahan angin Kriteria tanaman : – Batang dan percabangan

kuat, kokoh dan tidak kaku

– Daun dan percabang an yang lentur

– Sawo Duren (ChrysopyIlum cainito)

Tidak langka Semua kota

22

Page 31: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

No Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Status

Tanaman Tempat Tumbuh

– Cempaka (Michelia champaca ) Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

3 Penyerap dan Penapis bau Kriteria tanaman : Berbunga harum

– Tanjung (Mimusops elengi) Tidak langka Semua kota

– Jati (Tectona grandis ) Tidak langka Daerah kering 4 Mengatasi penggenangan

Kriteria tanaman . Akar mampu bertahan pada daerah tergenang air

– Mahoni (Swietenia macrophylla )

Tidak Iangka Semua kota

– Kenari (Canarium commune )

Tidak langka Bogor, Jawa barat

– Johar (Cassia siamea ) Tidak langka Daerah kering

– Agathis /damar (Agathis lorantifolia)

Tidak langka Daerah sejuk-tinggi

– Pinus/tusam (Pinus merkusii)

Tidak Iangka Daerah sejuk-tinggi

– Akasia (Acacia mangium) Tidak langka Semua kota

– Angsana (Pterocarpus indicus)

Tidak langka Semua kota

– Bungur (Lagerstomia speciosa)

Tidak langka Semua kota

– Flamboyan (Delonix regia) Tidak langka Semua kota

– Mahoni (Swietenia macrophyIla)

Tidak langka Semua kota

– Tanjung (Mimusops elengi ) Tidak langka Semua kota

5 Ameliorasi iklim/peneduhjalan dan peredam kebisingan Kriteria tanaman : - Bertajuk rimbun dan

rindang - Mempunyai arsitektur

pohon yang indah - Daunnya tebal

– Ketapang (Terminalia cettapa)

Tidak langka Tepi pantai

– Manggis (Garcinia mangostana)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Cemara laut (Casuarina equisetifolia)

Tidak langka Pantai

6 Konservasi Air Tanah Kriteria tanaman : Perakaran dalam dengan akar serabut banyak

– Bungur Lagerstomia speciosa

Tidak langka Semua kota

– Cemara laut (Casuarina equisetifolia) Tidak langka Pantai

– Ketapang (Terminalia cettapa) Tidak langka Pantai

7 Mengamankan pantai terhadap abrasi Kriteria tanaman : – Akar mampu tergenang

dalam air laut/asin – Perakaran dalam dan

akar serabut lebat – Angsana

(Pterocarpus indicus) Tidak langka Semua kota

– Bisbol (Diospyros blancoi) Langka Bogor, Jawa Barat

– Buni (Antidesma bunius) Langka Bogor, Jawa Barat

– Gandaria (Bouea macrophyIla)

Langka Bogor, Jawa Barat

– Kemang (Mangifera caesia)

Langka Bogor, Jawa Barat

– Cempaka kuning (Michelia champaca)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Markisa (Passiflora edulis) Tidak Iangka Daerah sejuk-tinggi

– Ketapang (Terminalia cettapa)

Tidak Iangka Pantai

– Bungur (Lagerstomia s peciosa)

Tidak langka Semua kota

8 Untuk estetika/keindahan Kriteria Tanaman : – Arsitektur pohon indah – Berbunga indah – Berbunga harum – Bentuk dan warna daun

yang indah – Bentuk dan warna buah

yang indah

– Delima (Punica granatum) Mulai langka Semua kota

23

Page 32: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

No Tanaman Jenis Tanaman Status

Tanaman Tempat Tumbuh

– Flamboyan (Delonix regia) Tidak langka Semua kota – Glodogan tiang

(Polyatthea longifolia) Tidak langka Semua kota

– Sawo duren (Crisophyllum cainito)

Tidak langka Semua kota

– Tanjung (Mimusops elengi) Tidak langka Semua kota

– Bisbol (Diospyros blancoi) Langka Bogor, Jawa Barat – Buni ( Antidesma bunius) Langka Bogor, Jawa Barat

– Gandaria (Bouea macrophylla)

Langka Bogor, Jawa Barat

– Kemang (Mangifera caesia)

Langka Bogor, Jawa Barat

– Kupa (Syzygium polyceohalum)

Langka Bogor, Jawa Barat

– Lobi-lobi (Flacourtia inermis)

Langka Bogor, Majalengka

– Sawo kecik (Manilkara kauki )

Mulai langka Daerah kering

– Cempaka kuning (Michelia champaca)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Manggis (Garcinia mangostana)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Rasamala (Altingia exelsa) Mulai langka Daerah sejuk-tingg

– Saninten (Castanopsis javanica)

Langka Daerah sejuk-tinggi

– Kesemek (Diospyros kaki) Mulai langka Garut, Jawa Barat

– Kecapi (Sandaricum koetjape)

Mulai langka Jawa Barat

– Jamblang/duwet (Eugenia cuminii)

Langka Jakarta, Soreang

– Manglid (Magnolia blumei)

Mulai langka Majalengka, Sumedang

9 Pelestarian plasma nutfah / konservasi in -situ dan ek - situ Kriteria Tanaman : - Jenis yang sudah mulai

langka - Mempunyai potensi yang

tinggi

– Kluwek (Pangium edule ) Mulai langka Majalengka, J abar

– Sawo kecik (Manilkara kauki )

Mulai langka Daerah kering

– Manggis (Garcinia mangostana)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Markisa (Passiflora edulis ) Tidak langka Daerah sejuk-tinggi

– Duwet/Jamblang (Eugenia cuminii)

Langka Jakarta

– Nona (Annona reticulata) Mulai langka Majalengka, Bandung

– Delima (Punica granatum) Mulai Iangka Semua kota

– Mangga (Mangifera indica)

Tidak langka Semua kota

10 Tanaman kebun dan halaman Kriteria Tanaman : - Tajuk rindang - Buahnya dapat dimakan - Berbunga indah - Kayunya bern ilai

ekonomis

– Sarikaya (Annona squamosa) Mulai langka Soreang, Bandung

– Jati (Tectona grandis) Tidak langka Daerah kermg – Pinus (Pinus merkusii) Tidak langka Daerah sejuk tinggi

– Suren (Toona sureni) Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

– Mindi (Melia azedarach) Tidak langka Daerah sejuk-tinggi

– Rasamala (Altingia excelsa)

Mulai langka Daerah sejuk-tinggi

11 Produksi terbatas Kriteria tanaman : - Kayunya mempunyai

nilai ekonomis - Banyak dikenal dan

dimanfaatkan oleh masyarakat – Akasia (Acacia mangium) Tidak langka Semua kota

24

Page 33: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

No Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Status

Tanaman Tempat Tumbuh

– Mahoni (Swietenia macrophylla)

Tidak langka Semua kota

– Gmelina (Gmelina arborea)

Tidak langka Semua kota

– Puspa (Scima walichii) Tidak langka Semua kota

– Aren (Arenga pinnata) Tidak langka Semua kota

– Bambu (Bambusa spp.) Tidak langka Semua kota

– Beringin (Ficus benyamina)

Tidak langka Semua kota

– Dadap (Erythrina variegata)

Tidak langka Semua kota

12 Habitat satwa Kriteria Tanaman – Buahnya tidak beracun – Bunga berwarna menarik

– Dangdeur (Gossampinus heptaphylla)

Tidak langka Semua kota

25

Page 34: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Daftar PustakaDahlan, E.N. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bemuansa Hutan Kota. IPB Press

bekerjasama dengan Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Dahlan, E.N. 1992. Hutan Kota : Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Danu. 2000. Gmelina (Gmelina arborea Linn.). Atlas Benin Tanaman Hutan Indonesia Jilid I. BalaiTeknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Danu. 2000. Mindi (Melia azedarach Linn.). Atlas Benin Tanaman Hutan Indonesia Jilid I BalaiTeknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Danu. 2000. Tusam (Pines merkusii Jungh et de Vriese.j Atlas Benin Tanaman Hutan Indonesia Jilid I. Balai Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Departemen Kehutanan, 1987. Penyusunan Konsepsi Pengembangan Hutan Kota. Kerjasama antara Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan (1) dengan Fakultas Kehutanan Institut PertanianBogor. Jakarta.

Dewi, A.R. 2003. Kumpulan Tanaman Langka Indonesia. Pusat Dokumentasi dan Informasi Kehutanan. Manggala Wanabakti. Jakarta.

Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen Kehutanan. 1991. Pedoman Umum Pembangunan Hutan Kota. Jakarta.

Djaman, D.F. 2001. Cempaka Kuning (Michelia campaka L.). Atlas Benin Tanaman Hutan Indonesia JilidII. Balm Litbang Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

27

Page 35: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Djaman, D.F dan Kartiana, E.R. 2001. Suren (Toona sureni Merr.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II. Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Fakuara, Y, E.N. Dahlan, Y A. Husin, Ekarelawan, LA.S. Danur, H. Pringgodigdo dan Sigit. 1990. Studi Toleransi Tanaman terhadap Pencemar Udara dan Kemampuannya dalam Menyerap Timbal dari Kendaraan Bermotor. Makalah Seminar Hasil Penelitian di Universitas Trisakti Tanggal 30November 1990. Jakarta. 52p.

Fakuara, Y. 1987. Hutan Kota Ditinjau dariAspek Nasional. Seminar Hutan Kota DKI Jakarta. Jakarta.

Kartiko, H.D.P. dan Kartiana, EX 2002. Kecapi (Sandaricum koetjape Merr.). Atlas Benih TanamanHutan Indonesia Jilid III. Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Nazaruddin. 1996. Penghijauan Kota. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurhasybi. 2000. Damar (Agathis lorantifolia S). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I BalaiTeknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Nurhasybi. 2000. Jati (Tectona grandis. L.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I. BalaiTeknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Nurhasybi. 2000. Mahoni (Swietenia macropylla. King.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I. Balai Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Nurhasybi. 2000. Mangium (Acacia mangium Willd.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I.Balai Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Nurhasybi. 2002. Kayu Afrika (Maesopsis eminii E.). Atlas Benih Tanaman Hutan Jilid II. Balai Lit-bang Perbenihan Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan.

Nurhasybi. 2002. Tanjung (Mimusops elengi L.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid III. Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Badan Litbangkehutanan. Bogor.

Putri, K.P. dan E. Suita. 2001. Sonokembang (Pterocarpus indicus Willd.). Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II. Balai Litbang Teknologi Perbenihan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Samsoedin, I. 2009. Rencana penelitian integrative (RPI) tahun anggaran 2010-2014; Pengembangan hutan kota/ lansekap perkotaan. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan (tidak diterbitkan).

28

Page 36: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

Lampiran

Page 37: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan
Page 38: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

31

Agathis/Damar Agathis loranthifoliaSalisb

Famili : AraucariaceaeNama Daerah : Damar

Status Tanaman :Hingga saat ini agathis atau damar masih belum termasuk jenis langka, karenabudidaya tanaman ini sudah cukup banyak, dan ditanam pada daerah perkotaansebagai peneduh jalan atau tanaman tepi. Sedangkan pada lahan hutan ditanamsebagai tanaman produksi kayu terutama pada daerah pegunungan atau dataran agak tinggi.

Ekologi danTempatTumbuh :Agathis merupakan tumbuhan asli Indonesia, jenis ini tumbuh menyebar di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan,Sulawesi, Maluku dan Irian. Tumbuh pada daerah-daerah dengan kondisi tanahberbukit-bukit dengan ketinggian 100 - 1.500 m dpl, curah hujan 2.400 - 4.800mm/tahun. Damar tumbuh pada hutan primer, yang adakalanya membentuk tegakan hampir murni. Tumbuh pada tanah berdrainase baik, toleran terhadap tanah padat dan asam.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai 45 m, dengan diameter batang dapat mencapai + 200cm, umumnya tinggi bebas cabang cukup panjang. Batang lurus bulat, tidak melilit/terpuntir, biasanya tidak bercabang, tidak ada akar papan. Tajuk berbentukkerucut dan sempit, ketebalan kulit batang mencapai 1-1,5 cm, mengandung banyakgetah, dikenal dengan getah damar. Warna daun hijau tua, daunnya lebar danberbentuk bundar, panjang sampai jorong, pipih dan bertangkai pendek.

Pembungaan dan Pembuahan:Umumnya agathis berbunga dan berbuah sepanjang tahun, bervariasi menurut tempat. Namun buah masak dapat ditemui pada Bulan Agustus - Oktober. Buah masakdicirikan dengan warna kulit kerucut, hijau tua atau bagian ujung kerucut berwarna kecoklatan dengan sisik berwarna coklat.

Buah dan Benih :Buah berbentuk kerucut, eliptis sampai bulat, dengan diameter 20 - 26 cm, dalam satu cone/buah berisi 90 - 96 benih, jumlah benih per kg + 4.950 butir.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan umumnya menggunakan biji, dengan media semai campuran tanah +pasir+ kompos (7 : 2:1). Bibit siap tanam setelah berumur 1 tahun.

Manfaat dan Kegunaan :1. Karena bentuk arsitektur pohon yang bagus, yaitu bentuk tajuk simetris dan

menyempit, maka agathis banyak ditanam di daerah perkotaan sebagai tanamantepi atau peneduh, selain itu tajuknya selalu terlihat hijau.

2. Kayunya cukup baik untuk kayu pertukangan, sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi.

3. Menghasilkan getah damar yang benilai niaga tinggi dan merupakan bahan ekspor yang penting.

Page 39: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

32

Akasia Acacia mangium Willd

Famili : LeguminoceaeNama Daerah : Mangium

Status Tanaman :Di Jawa Barat, Banten dan DKI jenis ini merupakan jenis introduksi, namun banyak ditanam karena sifatnya yang cepat tumbuh serta mempunyai adaptibilitas yangtinggi. Saat ini populasi tanaman akasia cukup mudah ditemui di daerah Jawa Barat,Banten dan DKI.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran alami terdapat di Irian dan Maluku, namun sudah diintroduksi di Jawa.Tumbuh pada ketinggian 500 - 1.200 m dpl, dengan curah hujan diatas 1.920mm/tahun. Tumbuh pada tanah subur berpasir, toleran terhadap tanah asam, miskinhara dan drainase jelek.

Deskripsi Tanaman :Termasuk tanaman cepat tumbuh, tinggi tanaman dapat mencapai 20 - 25 m, dengan diameter lebih dari 100 cm. Batang lurus silindris, namun jika kurang, pemeliharaanmaka akan terbentuk percabangan yang dimulai dari bawah (fork). Tajuk umumnyalebat, bunga berbentuk malai, berwarna kuning, sedangkan buahnya berbentuk polong.

Pembungaan dan Pembuahan:Pembungaan umumnya terjadi pada awal musim kemarau yaitu Maret - April dan buah masak pada bulan Juli - Agustus.

Buah dan Benih :Buah berbentuk polong. Polong yang masak berwarna coklat, jumlah benih per kgadalah 98.000 butir. Benih berbentuk oval berwarna hitam, ukuran benih relatif kecil. Benih dikeluarkan dari polong, dengan cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dipukul-pukul dengan memakai kayu hinggapolongnya hancur. Benih dipisahkan dari kotorannya dengan ditampi. Benih dapat disimpan pada kondisi kadar air rendah.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan dapat melalui cara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan melalui generatif adalah menggunakan benih. Benih sebelum disemai terlebih dahuludirendam dalam air panas yang selanjutnya dibiarkan dingin selama 24 jam. Benihditabur pada media campuran tanah pasir (1:1). Benih mulai berkecambah pada harike-6 setelah disemai. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukanmelalui cangkok atau stek.

Manfaat dan Kegunaan :1. Akasia termasuk jenis cepat tumbuh sehingga banyak ditanam sebagai tanaman

peneduh pada areal baru di perkotaan.2. Tajuk dan daun akasia mampu menyerap karbon yang cukup tinggi sehingga sesuai

untuk tanaman di daerah industri atau jalan-jalan dengan kepadatan kendaraanyang cukup tinggi. Dapat digunakan sebagai tanaman untuk menyerap polusi.

3. Kayunya cukup baik dan banyak digunakan sebagai kayu subtistusi untuk kayu pertukangan.

Page 40: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

33

Angsana Pterocarpus indicusWilld

Famili : PapilionaceaeNama Daerah : Sonokembang, angsana, kayu merah, nala, nara, sendana,

candana, Iiguan

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan, masih mudah didapat, di perkotaan digunakan sebagai tanaman peneduh.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tumbuh tersebar secara alami di sekitar pantai dan di hutan alam campuran, namunsudah banyak dibudidayakan. Dapat tumbuh pada semua kondisi lahan, namun akan tumbuh baik sampai ketinggian 500 m dpl, pada tanah liat berpasir, dalam dan gemburatau tanah berbatu-batu. Di Jawa Barat, Banten dan DKI tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 600 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Pohon angsana dapat mencapai tinggi 45 m dengan diameter 200 cm, percabanganberat, kebanyakan bengkok dan bercabang rendah. Akar papan kecil dengan alur-alur dangkal, kulit batang gelap dan kasar, pepagannya bergetah dan berwarna merah.Tajuk lebat, hijau tua, daun bentuk bulat telur, merupakan daun majemuk berseling.Pada waktu berbunga tajuk berwarna kuning menarik.

Pembungaan dan Pembuahan:Pohon angsana berbunga pada Bulan Maret -April dan buah masak pada Bulan Mei -Juni.

Buah dan Benih :Buah (polong) yang masak berwarna coklat atau minimal sayapnya telah berwarnacoklat. Buah berbentuk polong bundar dengan pinggiran tipis berbentuk sayap polong, ukurannya 4- 6 cm, dalam satu buah terdapat 1- 3 biji yang berbentuk pipih berukuran0,5 - 1 cm, dan berwarna coklat kemerah-merahan. Jumlah benih 21.736 -19.762butir per kg. Benih angsana dapat disimpan dalam kantong plastik atau wadah kedapudara lainnya dan diletakkan di lemari pendingin pada suhu 4° C.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman angsana dapat diperbanyak baik melalui bagian-bagian vegetatif maupun generatif. Umumnya untuk perbanyakan vegetatif digunakan metode stek, sedangkan untuk perbanyakan generatif melalui biji atau stump, ukuran stump dianjurkanberukuran panjang batang 10 - 20 cm, diameter batang 1,5 - 2 cm. Pertumbuhannyacepat sekali pada waktu muda, tetapi setelah dewasa tumbuhnya lambat.

Manfaat dan Kegunaan :1. Pohon angsana bertajuk lebat dan berbunga indah, maka banyak digunakan sebagai

tanaman penghias di perkotaan, terutama sebagai tanaman peneduh, penyerap kebisingan dan penyerap polusi.

2. Kayunya berwarna coklat keemasan atau kuning sampai merah, berbau mawardengan pola yang indah pada permukaannya selain itu cukup kuat dan awet.Sehingga kayu ini termasuk dalam kayu mewah, dengan harga yang cukup tinggi

3. Pepagannya dapat direbus untuk dijadikan obat.

Page 41: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

34

Asam Jawa Tamarindus indicus L

Famili : LeguminoceaeNama Daerah : Asam, asam jawa, tambaring

Status Tanaman :Tanaman asam jawa sudah banyak dibudidayakan karena manfaat yang cukup banyak.Di Jawa Barat, Banten dan DKI banyak ditanam di lahan masyarakat ataupun sebagai tanaman peneduh di taman kota. Status tanaman ini masih mudah ditemukan.

Ekologi dan Tempat TumbuhTempat tumbuh asalnya diperkirakan di daerah Afrika Tropis tetapi telah lama dibudidayakan di Asia, termasuk diIndonesia terutama menyebar di Jawa. Dapat tumbuh pada kondisi yang beragam, baik tanah maupun iklim, selainitu dapat tumbuh di dataran rendah hingga tinggi (dapat hidup pada ketinggian diatas 1.000 m dp1). Nanun padadaerah dengan curah hujan tinggi yaitu > 4.000 mm/tahun tanaman tidak dapat berbunga dan berbuah. Sistemperakarannya menyebar luas dan dalam, sehingga mampu tumbuh pada daerah kering (tahan kekeringan) sertatahan terhadap serangan angin.

Deskripsi Tanaman :Pohon bertajuk hijau, tinggi dapat mencapai 30 m, dengan tinggi bebas cabang 1- 2 m, diameter batang dapatmencapai 2 m, kulit batang kasar, berwarna abu-abu kecoklatan, daun majemuk, berselang-seling, daun berukuran13 cm x 5 cm dan terdiri dari 8-16 pasang daun. Bunga berbentuk malai, panjangnya mencapai lebih dari 13 cm.Berwarna coklat hingga coklat muda.

Pembungaan dan Pembuahan :Masa pembungaan pada tanaman asam ini cukup panjang, yang mulai terjadinya bunga hingga buah masakmemakan waktu ± 8 bulan. Buah masak umumnya pada bulan Juni hingga September. Penyerbukan dibantu olehserangga.

Buah dan Benih :Buah termasuk buah polong, berbentuk silindris, lurus atau melengkung, ukuran 14 cm x 4 cm , dalam 1 polong terdapat 10 biji. Biji bentuknya tidak beraturan, biasanya pipih, dengan panjang 18 mm, sangat keras dan berwarna coklat. Dalam satu kilogram terdapat 1.800 - 2.600 benih. Watak benih ortodoks dan harus disimpan pada kadar air rendah. Jika disimpan pada suhu 5-10 °C benih dapat dipertahankan viabilitasnya beberapa tahun.

Perbanyakan Tanaman :Asam jawa umumnya diperbanyak melalui biji. Biji mulai berkecambah setelah 2 minggu disemai. Namunsebelum disemai benih sebaiknya diberi perlakuan terlebih dahulu yaitu dengan cara.perendaman di air mendidihkemudian dibiarkan hingga dingin atau dengan menggunakan pemecah benih. Perbanyakan vegetatif dapatdilakukan melalui stek, sambungan celah dan okulasi. Untuk perbanyakan melalui sambungan dan okulasisebaiknya dilakukan pada bulan Nopember- Januari dan ditanam pada bulan Mei - Juni

Manfaat dan Kegunaan :1. Buah asam, mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sudah banyak digunakan sebagai salah satu bahan

baku industri makanan dan jamu.2. Bentuk perakarannya yang menyebar dan dalam serta tajuk yang lebat, maka Pohon asam banyak ditanam

di perkotaan sebagai tanaman penahan angin, peneduh serta untuk penahan erosi.3. Bagian-bagian tanaman lainnya seperti daun, kulit batang, dan biji banyak memiliki kegunaan.

Page 42: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

35

Bisbul Diospyros blancoi A.D.C

Sinonim : Diospyros discolor WilldFamili : EbenaceaeNama Daerah : Mambela, misbul, kisbui (Indonesia); bisbol, bisbul (Sunda);

sambolo (Jawa).

Status Tanaman :Sudah mulai langka ditemui, menjadi khas di daerah Majalengka, khususnya di daerah Jatiwangi

Ekologi dan TempatTumbuh :Pohon bisbul tumbuh baik di daerah iklim monsoon, sampai dengan ketinggian 800 mdpl, serta menyukai tanah yang basah dan berdrainase baik. Bisbul merupakantanaman yang terkenal dari Philipina dan tersebar secara luas di daerah hutan dataran rendah dan sedang, banyak dibudidayakan sebagai tanaman untuk halaman rumah atau kebun. Jenis ini telah pula dikembangkan di negara-negara tropis lainnya.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon antara 7- 15 m, namun ada yang mencapai 32 m, dengan diameter batang antara 50 - 80 cm. Bertajuk rimbun yang bentuknya bulat, kadang-kadang menyerupai kerucut. Terdapat bunga jantan dan betina, berwarna putih kekuningan serta berbauharum. Berdaun tunggal, daun tersusun secara berseling, helaian daun berbentuk bulat memanjang, tepi rata dengan ukuran daun 8- 30 cm x 2,5 -12 cm.

Pembungaan dan Pembuahan:Tanaman bisbul mulai berbunga pada bulan Maret - Mei dan buah masak pada bulan September - Oktober.

Buah dan Benih :Buahnya berbentuk bulat, agak pipih, berukuran 5-12 cm x 8-10 cm. Kulit buah berwarna merah muda atau jingga kekuningan, dengan bulu halus yang berwama kemerahan dan berbau seperti mentega. Daging buahnya dapatdimakan setelah kulitnya yang berbulu dihilangkan. Dalam satu buah terdapat 10 biji atau lebib, namun adapulabuah yang tidak berbiji. Biji berukuran 4 x 2,5 x 1,5 cm dan berwarna coklat.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat melalui generatif dan vegetatif yaitu melalui biji atau dapat pula melalui cangkok dan sambungan (grafting). Perbanyakan melaiui biji dilakukan dengan menyemaikan terlebih dahulu benih pada mediatabur, setelah berkecambah dan keluar daun pertama semai disapih ke dalam kantong plastik dan selanjutnya dirawatdi bedeng sapih hingga bibit siap tanam.

Manfaat danKegunaan :1. Karena bentuk arsitektur tajuknya yang rimbun, serta buahnya yang berwarna, maka tanaman ini banyak

digunakan sebagai tanaman pelindung jalan atau taman kota.2. Kayunya dapat digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga atau bahan kerajinan.3. Buahnya dapat dimakan, adapun kandungan dan buah mi adalah 83,0 - 84,3 gr air, 2,8 gr protein; 0,2 gr

lemak; 11,8 gr karbohidrat; 1,8 gr serat; 46 mg kalsium; 18 mg phospor, 0,6 mg zat besi; 35 IU Vitamin A;0,02 mg thiamin serta 18 mg Vitamin C. Rata-rata nilai energinya adalah 332 KJ/100gr.

Page 43: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

36

Bungur Lagerstoemia speciosaPers

Famili : LythraceaeNama Daerah : Bungur, wungur, ketangi, laban

Status Tanaman :Umumnya tanaman liar, namun banyak dibudidayakan untuk tanaman di perkotaan,karena bunganya yang indah. Masih mudah untuk ditemukan:

Ekotogi dan TempatTumbuh :Tempat tumbuh cukup beragam, dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi, hingga ketinggian 800 m dpl. Dapat tumbuh pada tanah marjinal.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon bungur dapat mencapai 10 - 45 m, daun berbentuk oval, elips danberwarna hijau tua, bunga berbentuk malai dan berwarna putih, merah muda dan ungu.

Pembungaan dan Pembuahan :Tanaman bungur berbunga dan berbuah hampir sepanjang tahun namun puncak dari pembungaan hingga terbentuknya buah pada Bulan Juli hingga Oktober

Buah dan Benih :Buah bungur berbentuk bola sampai bulat memanjang, sedangkan bijinya bersayap.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman bungur mudah dikembangbiakan baik melalui biji maupun stek. Adapunstek yang digunakan adalah stek batang.

Manfaat dan Kegunaan :1. Tanaman bungur terutama banyak dimanfaatkan sebagai tanaman Was di kota,

karena tanaman ini mempunyai bunga yang menarik, tajuk yang rimbun danmudah untuk ditanam.

2. Bagian-bagian tanaman antara lain daun dapat digunakan untuk penyakit kulit,bubur daunnya untuk obat malaria, rebusan daun tua dan buah masak untuk obat diabetes, sedangkan kulit batang untuk obat diare.

Page 44: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

37

Buni Antidesma buniusL. Sprengel

Famili : EuphorbiaeceaeNama Daerah : Buni (Indonesia); huni, wuni (Sunda)

Status Tanaman :Mulai sulit ditemui, umumnya tumbuh di lahan masyarakat. Dapat dijadikan tanaman untuk hutan kota, dan diandalkan di daerah Soreang Bandung.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Menyebar dari India, Himalaya, Srilanka, Myanmar, Malaysia dan banyakdibudidayakan di Indonesia terutama di Jawa. Jenis ini tidak hanya tumbuh di daerah Tropika namun juga tumbuh dan berbuah di daerah Florida. Di daerah tropis dapattumbuh hingga di atas 1000 m dpl. Di Indonesia tumbuh pada daerah iklim kering,yaitu di daerah Timur namun juga tumbuh baik di daerah basah. Tanaman iniumumnya ditemui pada hutan sekunder yang telah mengalami suksesi. Tumbuh baik padatanah berdrainase baik, dengan tekstur liat berpasir.

Deskripsi Tanaman :Tumbuhan ini menggugurkan daun, dapat mencapai tinggi 3 - 30 m, batang lurus, percabangan mulai dari bawah. Daun berbentuk lanset lonjong berselang seling,dengan ukuran 19 - 25 cm x 4- 10 cm, agak mengkilap. Bentuk bunga malai, dengan panjang 6- 20 cm, berwarna kemerahan.

Pembungaan dan Pembuahan:Pembungaan dan pembuahan untuk jenis ini jarang terjadi, sangat bervariasi antar satu pohon dengan pohon lainnya, sehingga terjadi intensitas pembungaan yang berbeda. Namun umumnya di Indonesia buni berbunga pada Bulan September - Oktober danbuah matang pada Bulan Februari - Maret. Pohon mulai berbuah pada umur 4- 5 tahun, produksi buah 270 -400 kg buah/pohon/musim.

Buah dan Benih :Buah termasuk buah berdaging dan berair, berbentuk bulat lonjong dengan diamater 8-10 mm, berwama kuning kemerahan hingga ungu tua. Bijinya berbentuk bulat telur lonjong dengan ukuran 6-8 mm x 4,5 -5,5 mm.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman berkembang biak dengan biji ataupun bagian bagian vegetatifnya sepertistek, cangkok, okulasi dan sambungan.

Manfaat danKegunaan :1. Bentuk tajuk yang indah dan selalu hijau, membuat tanaman ini banyak digunakan

sebagai tanaman penghias kota atau tanaman hutan kota.2. Buahnya dapat dimakan, daun yang masih muda dapat dimakan sebagai lalapan.3. Tanaman ini dapat digunakan untuk mereklamasi tanah tanah kritis karena dapat

mengungguli (menekan) pertumbuhan alang-alang.

Page 45: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

38

Cempaka Kuning Micheliachampaka L.

Sinonim : Michelia pilifera Bakh f., Michelia velutina auct. Non DC. Magnolia champacaFamili : MagnoliaceaeNama Daerah : Cempaka kuning (Indonesia), jeumpa (Aceh), kantil (Jawa)

capaka (Halmahera).

Status Tanaman :Cempaka kuning sudah banyak dibudidayakan, banyak ditanam untuk tanaman pekarangan dan peneduh serta pohon pinggir jalan. Tanaman ini masih mudah untuk ditemukan.

Ekologi danTempat Tumbuh :Sebaran alaminya terdapat di Asia Tenggara termasuk Indonesia seperti di Sumatera,Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Sunda Kecil. Tumbuh sampai ketinggian 1.200 m dpl dan di lahan yang subur, pada temperatur maksimum 35 - 40 °C dantemperatur minimum 3 -10 °C.

Deskripsi Tanaman :Tanaman cempaka kuning dapat berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai 50 m, namun umumnya mencapai 15 - 25 m, dengan diameter rata-rata 40 - 50 cm. Batang umumnya lurus silindris dari tanpa banir. Kulit batang berwarna abu-abu atau kecoklatan.

Pembungaan dan Pembuahan:Bunga berkelamin ganda atau biseksual. Bunga betina masak terlebih dahulu dibanding bunga jantan sehingga tidak memungkinkan terjadi penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi melalui perantara kumbang. Tanaman mulaiberbunga dan berbuah setelah berumur 6 tahun. Musim bunga dan buah berlangsung sepanjang tahun. Di Indiadilaporkan bahwa musim berbunga dan berbuah April sampai Juli.

Buah dan Benih :Buah berkelompok dalam untaian, buah masak ditandai dengan adanya perubahan warna buah dan hijau menjadicoklat tua. Ekstraksi benih dari buah dilakukan dengan cara buah masak disimpan dan digantung pada suhu kamarsampai kulit buah merekah, kemudian benih yang berwarna hitam dipisahkan dan kulitnya. Getah yang menempelpada buah dapat menyebabkan gatal-gatal. Benih berwatak rekalsitran, daya kecambahnya menurun sangat cepat,bila tanpa perlakuan seringkali hanya mampu disimpan selama 2 minggu. Benih dapat disimpan dalam ruangandingin bersuhu 5°C. Dengan cara ini viabilitas benih dapat dipertahankan sampai sekitar 7 bulan. Untukmempercepat perkecambahan, sebelum ditabur benih direndam dalam air dingin selama 48 jam kemudianditiriskan selama 1- 2 hari.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya tanaman diperbanyak melalui biji (generatif), benih ditabur dengan cara ditanam sedalam 0,5 cm padamedia tanah, calon akar menghadap ke bawah, kemudian ditutup dengan satu lapis media. Perkecambahanumumnya terjadi setelah 15 hari. Setelah terjadi perkecambahan, naungan harus segera dipindahkan. Penyapihanke dalam polibag setelah berumur 30 had. Bibit yang telah berumur 12 - 15 bulan dengan diameter sekitar 1,5 cmbiasanya dibuat stump sebelum ditanam di lapangan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Bunga cempaka berwama indah dan harum sehingga banyak ditanam di halaman dan sebagai pohon peneduh

di perkotaan.2. Salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri.

Page 46: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

39

Cemara Laut Casuarinaequisetifolia L.

Famili : CasuarinaceaeNama Daerah : Cemara laut, agoho

Status Tanaman :,Tanaman in sudah banyak dibudidayakan, terutama untuk tanaman hias serta

pengendali erosi dipantai.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Termasuk tanaman asli Indonesia, penyebarannya di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa,Madura, Ternate dan Halmahera. Tumbuh pada lahan dan iklim yang bervariasi mulai dari pantai hingga ke lereng pegunungan yang tinggi, dengan iklim tropis panas dan semi arid dan ketinggian mulai 0 hingga 1500 m dpl.Tumbuh paling baik di daerah pantai dengan pH tanah berkisar antara 5- 8. Tahan terhadap kekeringan selama 6- 8bulan. Suhu maksimum rata rata 30 - 35 ° C

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman cemara laut berkisar antara 15 - 25 m dengan diameter berkisar antara 30 - 40 cm, tajuk ringan.Kulit batang abu-abu coklat terang, kasar dan pohon tua beralur. Ranting-ranting terkulai, menyerupai jarum, kecilsekali daun mengecil tersusun dalam 7- 8 helai.

Pembungaan dan Pembuahan :Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin. Pembungaan dan pembuahan terjadi sepanjang tahun. Kerucut betinamasak 18 - 20 minggu setelah antesis kemudian membuka sebentar, melepaskan buah-buah kecil. Buah tidak masak serempak dalam satu pohon. Buah sebaiknya dikumpulkan sebelum runjung merekah, biasanya di tandai denganwarna runjung kuning dan sedikit membuka. Kulit benih coklat dan endosperm keras.

Buah dan Benih :Buah berbentuk runjung (cone), berbiji tunggal. Biji terdapat dalam runjung, biji berbentuk pipih dan lonjongberukuran kecil (panjang 0,5 -1,2 cm), pada bagian ujung terdapat sayap tipis. Bem1i akan keluar dengan sendirinya, apabila ninjung dijemur selama 1- 2 hari. Satu kilogram kerucut menghasilkan 20 - 60 g benih. Terdapat 370.000 -700.000 benih bersih per kg. Pada kondisi ruang kamar benih mampu disimpan sampai 3 bulan. Namun apabiladisimpan pada wadah kedap udara dengan suhu 3°C pada kadar air 5 - 9 %, maka benih dapat dipertahankanviabilitasnya untuk beberapa tahun.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan benih atau stek. Benih disemai pada media pasir atau campuran mediapasir dan lumut. Perkecambahan biasanya selesai dalam waktu 2 minggu. Anakan disapih setelah tingginya 1,0 -15cm dan siap tanam setelah tingginya mencapai 50 - 70 cm pada umur 5 8 bulan. Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabken lodoh. Naungan 50 % dibuat sampai bibit siap tanam, tanah untuk pembibitan sebaiknya mengandung mikoriza dan Frankia (jamur penghasil nitrogen pada Casuarina). Di Thailand dan India, stek dibuat dan cabang-cabang kecil (diameter 2 mm dan panjang 10 - 15 cm) dan perakaran dirangsang dengan hormon IBA dan IAA. DiCina Selatan stek diambil dari cabang (diameter 1 mm dan panjang 5 cm) direndam dalam larutan NAA sebelum dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Manfaat dan Kegunaaan :1. Bentuk arsitektur pohon yang indah, maka cemara laut banyak digunakan sebagai tanaman hias, baik ditanam

pada halaman rumah, pekarangan maupun untuk jalur hijau di perkotaan.2. Karena sifat tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan suhu tinggi maka akan sangat sesuai ditanam pada

daerah kering atau pantai, seperti DKI Jakarta dan Serang.3. Nilai kayunya cukup baik, karena dapat dipergunakan untuk kayu pertukangan.

Page 47: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

40

Delima Punica granatum L.

Sumber : Prosea

Famili : PunicaceaeNama Daerah : Delima (Indonesia)

Status Tanaman :Sebagai tanaman yang umumnya ditanam di halaman rumah dan diambil buahnyauntuk dimakan atau dirujak untuk acara upacara tujuh bulan kehamilan. Buah delima melambangkan kekayaan dan kesuburan sehingga mempunyai nilai sakral bagisebagian masyarakat. Banyak ditemui di daerah Majalengka dan Soreang Bandung.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tanaman ini berasal dari Iran, Afghanistan dan Himalaya. Menyebar di daerah tropidan sub tropik, dapat bertahan hidup pada kondisi yang ekstrim yaitu suhu rendah. Tumbuh sampai ketinggian 1600 m dpl dan pada tipe tanah serta iklim dengan kisaranyang luas. Namun pertumbuhan tanaman serta buah yang dihasilkan dari daerahberiklim basah akan mempunyai kualitas yang rendah.

Deskripsi Tanaman :Pohon perdu dengan tinggi 6- 10 m, daun berbentuk lonjong sampai lanset, agak mengkilap, dengan ukuran 1- 9 cm x 0,5 - 2,5 cm. Bunga terdapat pada ujung,berkelompok 1- 5 dan berlilin. Ukuran bunga 4 cm x 5 cm berwarna merah ataukuning pucat.

Pembungaan dan Pembuahan :Di daerah sub tropis tanaman berbunga pada saat musim semi dan buah matang 5- 7bulan setelah musim panas, namun di daerah tropis pembungaan berlangsungbersamaan dengan keluamya tunas baru. Produksi buah per pohon dapat meacapai 17 -25 kg atau ton/ha/tahun pada tanaman dewasa dan terpelihara.

Buah dan Benih :Buahnya termasuk buah berdaging, bulat, berukuran diameter 6- 12 cm berwarnahijau kekuningan sampai ungu kehitaman. Biji berbentuk segi empat, berwarnamerah, merah jambu atau putih kekuningan.

Perbanyakan Tanaman :Dapat diperbanyak secara generatif (biji) atau vegetatif (stek batang, cangkok).Cangkok dapat disapih setelah berumur 3- 4 bulan, yaitu setelah perakaran terjadi sempurna.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan segar atau dibuat sari buah untuk dijadikan minuman segar

dan digunakan sebagai buah untuk rujakan dalam upacara tujuh bulanan.2. Kulit akar dan cabang untuk obat cacing, rebusan kulit batang, daun dan buah

mentah untuk obat diare atau disentri, sedangkan kulit buah yang dikeringkandapat digunakan scbagai obat demam.

3. Tanaman ini dapat dijadikan tanaman hias di halaman dan taman kota.

Page 48: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

41

Ekaliptus/Ampupu Eucalyptus urophylla

S.T. Blake

Sinonim : Eucalyptus decaisneana Bl.Famili : MyrtaceaeNama Daerah : Ekaliptus, ampupu

Status Tanaman :Merupakan tanaman hutan yang sudah dibudidayakan, umumnya untuk hutantanaman, namun karena sifatnya yang cepat tumbuh maka banyak ditanam diperkotaan sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini masih mudah ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan tumbuhan alami di Indonesia yaitu di daerah Nusa Tenggara Timur,tepatnya di Gunung Mutis Soe, Pulau Timor Timur. Jenis ini tumbuh tersebar pada ketinggian 200 - 1.500 m dpl dengan curah hujan 1.300 - 2.400 mm/tahun. Tumbuhbaik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam.Jenis ini tahan terhadap api.

Deskripsi Tanaman :Pohon ini dapat mencapai tinggi hingga 35 m dengan diameter + 120 cm. Batangnyalurus dengan kulit luar yang mengkilat, berwarna coklat abu-abu dan mengelupassecara tidak teratur. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur sampai lanset,mengandung bintik-bintik minyak dan berbau harum. Bunganya mengelompok (inflorence), berwarna putih.

Pembungaan dan Pembuahan:Musim bunga berlangsung antara bulan Januari - Maret, sedangkan buah masak dansiap dipanen pada bulan Juni - September. Pembuahan terjadi setiap tahun secaraperiodik.

Buah dan Benih :Buah berbentuk kapsul (atau lonceng), jika sudah masak kapsul akan merekah. Benih dikatakan telah masak apabila buah sudah mulai mengeras dan berwarna coklat tuadan tutup buah mulai terbuka sebagian, tetapi benih belum keluar dari buah. Hal inisangat penting untuk diperhatikan karena sifat benihnya yang halus. Pengumpulanbuah dilakukan secara pemanjatan. Produksi buah per pohon rata-rata 7,92 -11,2 kgatau dalam bentuk benih 214,7 - 358,2 gram per pohon. Benih mampu disimpan lama hingga 3,5 tahun dengan kadar air awal 10 %, disimpan dalam wadah kedap udara(plastik atau kaleng tertutup rapat) dan disimpan dalam ruang AC.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman ekaliptus umumnya diperbanyak melalui biji. Biji disemaikan pada media campuran tanah top soil dan pasir (1 : 1), setelah benih ditabur kemudian ditutup plastik selama + 7 hari, dan disiram setiap pagi dan sore hari, dengan semprotan yang halus.Benih mulai berkecambah pada hari ke-10. Setelah semai berumur 1 bulan kemudian disapih pada kantong plastik dan dipelihara di bedengan selama + 3 bulan atau tinggibibit telah mencapai 20- 30 cm bibit siap ditanam di lapangan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kegunaan yang utama dari tanaman ini adalah kayunya banyak digunakan sebagai

bahan baku dalam pembuatan kertas.2. Jenis ini baik untuk penghijauan karena tumbuhnya cepat, dan sangat cocok untuk

ditanam di daerah beriklim kering dan tanah miskin.3. Untuk daerah perkotaan yang beriklim kering jenis sangat sesuai untuk ditanam dan

dijadikan tanaman peneduh.

Page 49: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

42

Flamboyan Delonix regia G

Fami6 : LeguminosaeNama Daerah : Flamboyan, kayu koset, saga

Status Tanaman : Jenis ini bukan jenis asli Indonesia, berasal dari Madagaskar. Tanaman ini mudahditemui di perkotaan terutama digunakan sebagai tanaman hias, namun budidayanya belum banyak diketahui.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tumbuh baik pada daerah dataran rendah dan agak kering dan panas. Toleran terhadap lahan marjinal, namun akan tumbuh baik pada daerah subur.

Deskripsi Tanaman :Tanaman berbentuk pohon, dengan tinggi dapat mencapai 28 m dan diameter batang hingga 80 cm. Umumnya mempunyai percabangan yang berat tajuk rindang. Daunnya termasuk daun majemuk dan berbunga indah.Buahnya berbentuk polong, dengan ukuran cukup besar, menyerupai pedang.

Pembungaan dan Pembuahan:Bunga terjadi pada saat tanaman mulai menggugurkan daun, dan umumnya berlangsung pada akhir tahun. Warnabunga sangat menarik, yaitu berwarna oranye kemerahan. Buah polong, apabila masak berwarna kecoklatan.

Buah dan Benih :Buah termasuk buah polong, ukuran polong besar dan menyerupai pedang. Polong masak berwarna kecoklatan dan merekah. Dalam satu polong terdapat beberapa benih. Benih diperkirakan termasuk benih keras, dan dapatdigolongkan dalam benih ortodok. Hingga saat ini perbenihan tanaman ini belum banyak diketahui.

Perbanyakan Tanamau :Tanaman diperbanyakan melalui biji dengan perantara angin atau satwa. Informasi budidaya belum banyakdiketahui.

Manfaat dan Kegunaan :1. Sangat baik untuk dijadikan tanaman hias, karena berbunga indah serta dapat juga dijadikan tanaman peneduh di

tepi jalan.2. Kayunya sangat awet, tahan terhadap keadaan lembab dan serangga.

Page 50: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

43

Gandaria Bouea macrophyllaGriff.

Sinonim : Bouea gandaria Blume ex Miq.Famili : AnacardiaceaeNama Daerah : Gandaria, raman (Indonesia), remieu (Gayo), gandoriah

(Mingakabau), jantake (Sunda), gandaria (Jawa), pao gandaria (Madura), borania, ngayu (Dayak), mates (Manado), kalawasa,rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis).

Status Tanaman :Jenis ini sudah mulai langka, sehingga sulit untuk ditemui. Umumnya tumbuh di pekarangan rumah atau kebunpenduduk. Untuk beberapa daerah di Kabupaten Bogor jenis ini cukup dikenal masyarakat dan keberadaannyainasih dapat ditemui di beberapa lokasi. Buah gandaria mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tajuknyayang rimbun dan berwana hijau tua dapat menjadikan jenis ini sebagai tanaman untuk hutan kota.

Ekologi danTempat Tumbuh :Gandaria merupakan tanaman asli dari Sumatera Utara, Semenanjung Malaysia dan Jawa Barat. Jenis ini telahdikembangkan sebagai pohon penghasil buah di Sumatera, sebagian Jawa (terutama yang beriklim basah),Kalimantan dan Ambon serta Thailand. Jenis ini merupakan tanaman daerah tropis basah dan membutuhkan tanahyang subuh dan ringan, tumbuh pada dataran rendah di bawah 300 m dpl, namun dapat tumbuh pula pada ketinggiandi atas 850 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Berbentuk pohon dengan tinggi 15 - 27 m dan garis tengah 40 - 55 cm. Daun gandaria berbentuk lanset panjang,berukuran 11 - 45 cm x 4 - 13 cm halus serta mengkilap dan untaiannya menggantung. Bunga berbentuk malai,tumbuh diujung cabang muda pada ketiak daun dan berwarna kuning muda yang akan berubah menjadi coklat.

Pembungaan dan Pembuahan :Musim bunga berlangsung dari Bulan Juni - Nopember dan buah masak pada Bulan Maret - Juni. Tanaman yangberasal dari biji akan berbuah setelah berumur 8 - 10 tahun, namun tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatifakan berbuah setelah berumur 5 - 6 tahun. Produksi buah pada tanaman dewasa adalah 200 kg buah per pohon permusim.

Buah dan Benih :Buahnya berbentuk buah batu, berbentuk bulat lonjong dengan ukuran diameter 2,5 - 5 cm, buah yang telah masakBerwarna kuning atau merah muda. Daging buah tebal, berani rasanya ada yang asam dan ada yang manis.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan melalui generatif (biji) atau vegetatif (cangkok, okulasi). Untukmata okulasi digunakan kayu yang berumur satu tahun dan tidak bergagang.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buah gandaria yang telah masak dapat dimakan mentah atau segar, juga dapat dibuat sirup atau sari buah. Buah

yang masih muda dapat digunakan untuk rujak atau pengganti jeruk pada sambal. Harga buah gandaria diJakarta pada saat tidak musim dapat mencapai 3 dollar US per kg (+ 50 butir buah/kg).

2. Kayunya dapat digunakan untuk kayu bangunan atau barang kerajinan seperti sarung kering.3. Daun muda dapat digunakan sebagai lalapan.

Page 51: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

44

Gmelina Gmelina arborea Roxb.

Famili : VerbenaceaeNama Daerah : Jati putih, kayu titi

Status Tanaman :Bukan tanaman asli Indonesia, namun sudah banyak dibudidayakan, karena tanamanini mampu tumbuh baik dan beradaptasi pada berbagai kondisi lahan. Umumnyaditanam di lahan hutan, namun saat ini sudah banyak ditanam di lahan masyarakat maupun di perkotaan sebagai tanaman peneduh. Sudah banyak dikenal masyarakat, mudah untuk mencarinya.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran alami gmelina meliputi Birma dan India, namun di Indonesia sudah banyak dibudidayakan terutama di Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Tumbuh baik diJawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dapat tumbuh pada ketinggian 0 - 800 m dpl, dengan curah hujan 1.200 - 3.000 mm/tahun. Jenis ini tumbuh baik pada tanahberlapisan dalam, subur dan berdrainase baik. Namun gmelina juga cukup toleran terhadap tanah berlapisan dangkal, berpasir, tanah padat, tanah asam asalkan tidakpada tanah berdrainase jelek.

Deskripsi Tanaman :Pohon gmelina dapat mencapai tinggi 20 - 25 m, dengan diamater dapat mencapai30 cm.

Pembungaan dan Pembuahan:Pohon gmelina umumnya berbunga pada awal bulan April - Juni dan buah masak pada bulan Juli - Agustus. Ciribuah masak yaitu kulit buahnya berwarna hijau kekuningan. Cara penumpulan buah terbaik dengan cara memanjatatau menumpulkan dari lantai hutan, diusahakan jangan memungut buah yang telah membusuk (buah berwarna coklat).

Buah dan Benih :Buah gmelina termasuk buah batu, dalam satu buah memiliki 2- 3 biji. Buah berukuran 2- 3 cm, warna buah masakhijau kekuningan, jumlah buah per kg adalah 1.000 - 1.200 butir atau 2.000 - 3.600 butir benih per kg. Benih dapat disimpan pada kadar air rendah (5 - 8%), dikemas dalam wadah kedap (plastik) pada ruang AC.

Perbanyakan Tanaman :Gmelina mudah diperbanyak dengan cara generatif (biji) ataupun vegetatif (stek dan okulasi). Media semai yang digunakan untuk penaburan benih adalah campuran tanah pasir (1:1). Daya kecambah benih mencapai 60 - 70 %.

Manfaat dan Kegunaan :1. Awalnya jenis ini diintroduksi untuk hutan tanaman, namun karena jenis ini cepat tumbuh maka banyak ditanam

pada lahan masyarakat maupun daerah perkotaan sebagai tanaman penghijauan.2. Kayunya diminati masyarakat karena dapat digunakan untuk kayu pertukangan.

Page 52: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

45

Jamblang Eugenia cuminiiL. Druce

Sinonim : Syzygium cuminii (L) Skeels, Myrtus cuminii (L.), Eugenia jambolana Lamk., Syzygium jambolanum (Lamk) DC.

Famili : MyrtaceaeNama Daerah : Jambe kleng (Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalong

(Sumbar), jamblang (Jabar), duwet (Jawa), duwak (Madura),juwet (Bali), klayu (Sasak), duwe (Bima), jambolan (Flores),rapo-rapo, alicopeng (Sulsel).

Status Tanaman :Jenis ini sudah masuk dalam kategori langka, karena sudah jarang ditemukan. Tumbuh pada lahan pekarangan danbanyak digunakan untuk obat. Menjadi andalan untuk dikembangkan di daerah Soreang Bandung dan Jakarta.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran tumbuh tanaman ini meliputi daerah tropis dan sub tropis, di Indonesia tumbuh tersebar di Sumatera, Jawa,Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, dapat tumbuhhingga ketinggian 1.800 m dpl, namun tidak dapat berbunga dan berbuah, hanya untuk produksi kayu. Curah hujanyang ideal adalah diatas 1.000 mm/tahun dengan musim perbedaan musim kering yang tegas. Banyak ditemukantumbuh pada tepi sungai dan dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon dapat mencapai 20 - 30 m dengan diameter batang 40 - 50 cm. Tajuk tak beraturan dengan lebar 12 m, percabangan rendah. Daun berhadapan berbentuk bulat, lonjong atau jorong, berwarna hijau tua pada permukaandan hijau kuning pada bagian bawah. Panjang daun 7-16 cm dan lebar 5-9 cm dengan tangkai 1-3 cm. Kulit batangmudah pecah dengan jalur jalur yang dalam. Ball kulit batang maupun daun mengandung tanin (zat warna). Bunga berwama putih keabu-abuan sampai merah jambu, beraroma harum, kelopak bunga berbentuk lonceng merupakanbunga majemuk.

Pembungaan dan Pembuahan :Umumnya tanaman mulai berbunga pada umur 7- 8 tahun, namun untuk tanaman yang berasal dari okulasi ataugrafting mulai berbunga pada umur 3- 4 tahun. Umumnya di Jawa tanaman berbunga pada bulan Juli -Agustus danbuah masak pada bulan September - Oktober. Produksi buah per pohon dapat mencapai 100 kg. Pengumpulannyadapat melalui pemanjatan ataupun memungut di bawah pohon, umumnya buah tidak serempak masaknya.

Buah dan Benih :Buahnya buah buni, kecil-kecil berbentuk lonjong sampai bulat telur berwarna kuning kelabu sampai ungu tidakberbau. Buah berukuran 1 - 5 cm, rasanya masam manis-manis sepat. Biji berbentuk lonjong, keras dan berwarnahijau hingga coklat, dalam satu buah terdapat 0 - 5 butir dengan ukuran hingga 3,5 cm. Keping biji berwama hijaumuda.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat dilakukan melalui biji (generatif) atau bagian-bagian tanaman lain (vegetatif). Bijiakan berkecambah setelah dua minggu disemaikan, dan tumbuh cepat. Sedangkan perbanyakan vegetatif dapat menggunakan sambungan ataupun okulasi. Sebaiknya kegiatan sambungan ataupun okulasi dilakukan pada Bulan Nopember.

Manfaat dan Kegunaan :1. Bentuk tajuk yang rimbun dengan percabangan yang kokoh jenis ini dapat digunakan untuk pohon peneduh dan

penahan angin.2. Buahnya dapat dimakan, kayunya baik untuk kayu pertukangan, daunnya untuk penyakit kulit sedangkan kulit

batang dapat digunakan sebagai bahan pewarna.

Page 53: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

46

Jambu Dipa Diospyros diepenhorstiiMiq.

Sinonim : Diospyros copelandi Merr., Diospyros pyrifera Ridley., Diospyros juppii Merr.

Famili : EbenaceaeNama Daerah : Jambu dipa, belimbing utan

Status Tanaman :Termasuk tanaman yang sudah mulai langka ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tumbuh di Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Filipina serta daerah tropis lainnya. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah Sukabumi di Jawa Barat. Persyaratan tempat tumbuh menyerupai tanaman bisbul.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman berkisar 5 hingga 25 m, bentuk daun bulat telur dengan ukuranpanjang 10 - 40 cm dan lebar 3 - 12 cm. Daun agak tebal dan berbulu halus di permukaannya, warna daun hijau tua. Secara sepintas bentuk morfologi tanaman menyerupai tanaman bisbul.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan berlangsung sepanjang tahun, namun umumnya berlangsung dari April hingga Desember.

Buah dan Benih :Tipe buah adalah buah beri, dengan bentuk bulat telur, berukuran 6-10 cm x 5- 6 cm. Dalam satu buah terdapat 8 hingga 18 benih.

Perbanyakan Tananaman :Tanaman dapat diperbanyak melalui biji.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan namun rasanya asam.2. Bentuk pohon yang rindang cocok untuk tanaman tepi jalan atau peneduh, selain itu

dengan morfologi daun yang agak tebal dan berbulu maka tanaman ini didugamampu menyaring partikel-partikel debu atau lainnya yang dikeluarkan olehindustri.

Page 54: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

47

JamujuPodocarpus imbricatus Bl.

Sinonim : Dacryearpus imbricatusFamili : PodocarpaceaeNama Daerah : Jamuju

Status Tanaman :Umumnya tumbuh di hutan alam pada daerah dataran tinggi, dan di Jawa Barat dapat ditemukan pada hutan lindung, namun populasinya sudah mulai berkurang karenatingkat budidaya yang masih rendah.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tumbuh tersebar dalam hutan alam campuran, pada tanah liat, baik di dataran rendah ataupun pegunungan. Umumnya jamuju terdapat pada ketinggian 700 - 2.700 m dpl sehingga banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa Barat. Namun dapatditemui pula di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon dapat mencapai 60 m (di hutan alam) diameternya dapat mencapai 200cm, tidak berbanir, jikalau adapun kecil. Panjang batang bebas cabang sampai lebihdari 30 m. kulitnya berwarna coklat hampir hitam, tidak beralur dan tidak mengelupas. Tajuknya tipis, daunnya tunggal, kecil-kecil, berbentuk pita dengan ujung agak lancip.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan hampir setiap tahun dan puncak musim buah terjadi pada Bulan Maret April. Pengumpulan buah dilakukan dengan cara memungut dan lantaihutan atau dengan menghamparkan plastik di bawah tegakan terpilih, kemudian buah langsung diambil dari atas pohon dengan cara mengkait dan memotong ranting yang berbuah menggunakan galah berkait.

Buah dan Benih :Buah jamuju yang telah masak dicirikan dengan warna buah/biji hijau tua, mengkilap dan segar serta reseptakel berwarna ungu tua. Ekstraksi untuk memisahkan benih dilakukandengan cara melepaskan benih dari tangkainya yang membesar (reseptakel). Benihmampu disimpan hingga 3 bulan pada ruang simpan dengan temperatur 18 - 20 °Cdengan daya kecambah 62 %.

Perbanyakan Tanaman :Belum banyak dibudidayakan masyarakat, sehingga perbanyakan umumnya melalui anakan di bawah pohon (cabutan, stump) ataupun dengan biji, selain itu ada juga diperbanyak dengan tunggul. Benih yang baru dan langsung ditabur akanberkecambah setelah 7- 8 hari dengan daya kecambah 90 -100 %.

Manfaat dan Kegunaan :1. Walaupun tumbuhnya lambat namun tanaman ini mempunyai prospek untuk

dikembangkan pada hutan rakyat, karena kegunaan dan kayu jamuju ini sudahsangat dikenal masyarakat yaitu kayunya ringan dan mudah dikerjakan, terutama untuk kerajinan rakyat (tangkai sapu, sikat, dll.), serta kayu pertukangan.

2. Untuk skala industri dapat digunakan untuk alat-alat tulis, alat-alat peraga dan alat-alat olahraga.

Page 55: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

48

Jati Tectona grandis Linn.F.

Famili : VerbenaceaeNama Daerah : Jati, jate, jatos, kiate, deleg, dodolan

Status Tanaman :Tanaman jati adalah tanaman hutan yang paling lama sudah dibudidayakan orang,sehingga jenis ini sangat dikenal oleh masyarakat luas. Sangat mudah ditemukan,ditanam umumnya pada hutan tanaman, namun saat ini banyak ditanam oleh rakyatjuga ditanam sebagai jalur hijau di perkotaan, walaupun dari segi morfologi tanamantidak indah namun nilai kayunya sangat tinggi.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran alami jati terdapat di India, Myanmar dan Thailand. Penyebaran di Indonesia ditemukan di seluruh Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Lampung. Tumbuh pada ketinggian 0-900 m dpl dengan curah hujan 1.500 - 3.000 m dpl. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur, berdrainase baik dan netral. Toleran terhadap tanah padat. Tanaman ini tahan terhadap api dan angin.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai 45 m dengan diamater diatas 150 cm. Umumnyaberbatang lurus dan beralur, berwarna coklat kelabu, batang berbanir. Menggugurkan daun pada musim kemarau.

Pembungaan dan Pembuahan:Pembungaan mulai berlangsung pada bulan April - Mei dan buah masak pada bulan Juli Agustus. Buah masakdicirikan dengan kulit berwarna coklat. Pohon jati mulai berbunga dan berbuah pada umur 7 tahun. Produksi buah per pohon di Jawa bervariasi antara 0,5 - 3 kg.

Buah dan Benih :Untuk jenis jati pengertian buah juga merupakan benih. Buah berbentuk membulat dengan ukuran 1,38 -1,56 cm,namun umumnya untuk penanaman digunakan benih yang berukuran 1,4 cm. Jumlah benih per kg ± 1.500 butir.Benih dapat disimpan pada ruang simpan dengan temperatur di bawah 20 °C dan kelembaban relatif di bawah 60 %.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman jati umumnya menggunakan biji, namun daya kecambah biji jati masih rendah yaitu berkisar30-70%, sehingga banyak pula yang menggunakan stek pucuk.

Manfaat danKegunaan :1. Tanaman jati terkenal akan produk kayunya, baik untuk kayu pertukangan ataupun furnitur. Kayu jati awet dan

mempunyai nilai dekoratif yang tinggi, harganya mahal.2. Tanaman ini tahan tumbuh pada daerah kering, sehingga dapat ditanam sebagai tanaman penghijauan selain itu

tanaman ini tahan angin sehingga cocok untuk digunakan sebagai tanaman penahan angin.

Page 56: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

49

Johar Cassia siamea Lamk.

Sinonim : Senna siamea Lam., Cassiaflorida Vahl., Senna sumatrana Roxb., Cassia arayatensis Naves.

Famili : Fabaceae (Caesalpinaceae)Nama Daerah : Johar, juar.

Status Tanaman :Umumnya ditanam sebagai tanaman pembatas atau sekat dan tanaman tepi di hutanjati. Namun karena tanaman ini cepat tumbuh dan mempunyai tajuk yang rimbunmaka banyak ditanam di perkotaan sebagai tanaman di jalur hijau. Jenis ini masihmudah ditemui karena sudah banyak dibudidayakan.

Ekologi danTempat Tumbuh :Merupakan tanaman asli dari Asia Selatan dan Tenggara termasuk Indonesia, sebaran tumbuhnya cukup luas didaerah tropis. Dapat tumbuh dalam bentang iklim lebar, tetapi tumbuh lebih baik di dataran rendah, curah hujan 500 -2.800 mm, suhu rata rata 20 - 31 °C, musim kering 4- 8 bulan. Tidak tumbuh pada ketinggian di atas 1.300 m, tidaktahan suhu di bawah 10 °C. Menghendaki tanah lembab, drainase baik, subur, pH 5,5 - 7,5. Dapat tumbuh pada lahankritis, namun dianjurkan karena jenis ini tidak dapat memperbaiki nitrogen. Perakaran dangkal sehingga mudah runtuhbila ada angin besar.

Deskripsi Tanaman :Tanaman berukuran sedang, tinggi dapat mencapai 10 - 12 m kadang-kadang dapat mencapai 20 m. Batang pendek,tajuk rapat dan bundar ketika muda, sesudah tua tidak tentu dan terpisah, waktu muda kulit abu-abu, halus danterdapat retakan yang memanjang. Daun bersilangan, panjang daun 15 - 30 cm, majemuk, dengan 6-14 daun yang ujungnya halus. Bunga kuning terang besar, panjang lebih dai 60 cm, tegak lurus, malai berbentuk piramida.

Pembungaan dan Pembuahan :Berbunga dan berbuah sejak umur 2 - 3 tahun. Tanaman johar hanya berbuah sekali dalam setahun, yaitu pada bulan Agustus - Oktober. Pengumpulan buah dilakukan dengan cara pemanjatan. Polong masak berwarna coklat tuakehitaman dan dikumpulkan setelah polong merekah.

Buah dan Benih :Buah johar berbentuk polong yang berukuran panjang 15 - 20 cm. Dalam 1 polong terdapat 20 benih. Benihberbentuk pipih, agak licin dan berwarna coklat tua. Terdapat 35.000 - 45.000 benih/kg. Termasuk benih yang dapat disimpan, cukup disimpan dalam wadah kantong plastik atau kaleng kemudian ditempatkan di ruang kamar biasa.

Perbanyakan Tanaman :Johar umumnya diperbanyak dengan menggunakan benih. Benih sebelum disemai terlebih dahulu direndam dalamair panas, kemudian didinginkan selama 12 - 24 jam. Benih mulai berkecambah pada hari ke 12 - 17. Selain carageneratif, perbanyakan juga dapat dilakukan melalui vegetatif yaitu stek batang.

Manfaat dan Kegunaan :1. Bentuk arsitektur tajuk johar rindang, dengan percabangan yang rendah dan pohon tidak terlalu tinggi, maka banyak

digunakan untuk tanaman penghijauan, tanaman hias atau pelindung di perkotaan.2. Kayunya banyak digunakan untuk kayu bakar, daunnya untuk makanan ternak.3. Dapat digunakan untuk pengendali erosi dan reklamasi lahan.4. Sebagai tanaman inang untuk cendana.5. Daun untuk pupuk hijau dan makanan ternak, kambing dan domba, tetapi beracun untuk babi dan ayam.

Page 57: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

50

Kayu Afrika Maesopsis eminii Engl.

Famili : RhamnaceaeNama Daerah : Menii, kayu afrika

Status Tanaman :Jenis ini bukan tanaman asli Indonesia namun sudah banyak dikenal dandibudidayakan masyarakat terutama di daerah Jawa Barat. Masyarakat menanam terutama untuk produksi kayu, namun banyak juga ditanam sebagai tanaman jalurhijau, sehingga tanaman ini mudah ditemui.

Ekologi danTempat Tumbuh :Merupakan jenis eksotik dari daerah Tropika Afrika Timur. Tanaman ini di Indonesia diintroduksikan pertama kali di Jawa Barat. Jenis ini tumbuh baik pada ketinggian600 - 1.500 m dpl dengan curah hujan 1.200 - 3.600 mm/tahun. Tumbuh baik padasolum tanah yang dalam, subur dan bebas genangan air, toleran terhadap tanah tidak subur, tanah berpasir dan asam.

Deskripsi Tanaman :Pohon meranggas, tinggi mencapai 45 m dengan bebas cabang 2/3 tinggi total. Kulit batang abu-abu pucat, beralur dalam, kulit dalam merah tua. Daun sederhana, duduk daun saling berhadapan, panjang 6 - 15 cm dengan tepi daun bergerigi. Tandan terdiri banyak bunga, sepanjang ketiak daun, panjang 1 - 5 cm. Bunga kecil, berkelaminganda, mahkota putih kekuningan.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan dimulai ketika pohon berumur 4 - 5 tahun. Di Jawa Barat musim bunga berlangsungdari Februari - Mei dan buah masak pada bulan Juli - Agustus. Benih akan masak 2 bulan setelah pembungaan, Buahmasak dicirikan oleh warna kulit buah ungu kehitaman. Buah disebarkan oleh burung, monyet dan binatang pengerat. Pengumpulan buah dilakukan dengan pemanjatan atau pengumpulan dan lantai hutan.

Buah dan Benih :Buah berbentuk eliptis, berdaging lunak, buah masak berwarna ungu kehitaman, dalam satu buah terdapat 1, 2 biji.Benih dikeluarkan dengan cara membuang kulit buah hingga bersih. Benih berwarna coklat muda, berkulit keras, berbentuk oval. Terdapat 700 - 1.000 benih per kg. Benih dapat disimpan pada ruang temperatur rendah (4 - 8°C),dengan kadar air benih 4 - 9%. Wadah simpan yang digunakan sebaiknya agak kedap. Pada kondisi demikian benihdapat dipertahankan viabilitasnya sampai 3 tahun.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman diperbanyak melalui biji. Biji sebelum ditabur direndam terlebih dahulu.dalam larutan H SO (20 N)2 4

selama 20 menit, hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya kecambahnya. Namun dapat juga dilakukanperendaman benih dalam air dingin selama 3 hari, air diganti setiap hari. Setelah itu benih ditabur pada mediacampuran pasir, tanah (1:1), perkecambahan dapat berlangsung 4 bulan dengan daya kecambah biasanya mencapai65-80%.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayu afrika termasuk jenis cepat tumbuh, dengan daun yang rindang, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman

penghijauan diperkotaan, terutama di daerah yang agak tinggi.2. Kayunya banyak disukai masyarakat sehingga cocok untuk pengembangan hutan rakyat.3. Daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak (kambing).

Page 58: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

51

Kecapi Sandaricum koetjape(burm.f.) MERR.

Sinonim : Melia kvetjape Burm. E, Sandoricum indicum Cav., Sandoricum nervosum Blume.

Pamili : MeliaceaeNama Daerah : Kecapi, sentul, pono, hasapi, kasapi, wasuu, satulu, setung, suntu

Status Tanaman :Merupakan tanaman pekarangan di masyarakat, banyak dibudidayakan, masih mudah untuk ditemukan, namun perlu perhatian agar tidak menjadi langka, karena sebagian generasi muda terutama di kota besar tidak mengenal jenis ini.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tanaman kecapi berasal dari Indo China dan Malaysia Barat, dan sakarang sudah lama dikembangkan diberbagai negara Asia Tenggara, di antaranya di Indonesia. Di Indonesia tumbuh menyebar merata mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara hingga ke Sulawesi. Di Jawa dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 m dpl. Termasuk tanaman yang tahan terhadap kekeringan, namun akan tumbuh baik pada kondisi tanah lempung berpasir danberhumus serta gembur.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai 25 - 30 m dan diameter 70 - 90 cm. Daunnya bertangkai panjang, dengan anak daun samping bertangkai pendek dan anak daun ujung bentangkai panjang. Anak daunnya eliptis, memanjang atau bulat telur, kerapkali dengan ujung meruncing dan tepi rata ukuran panjang daun 18,5 cm. Bunga berbentuk malai dengan panjang hingga 25 cm. Warna kayu pada bagian tepi berwarna keputih-putihan, dan ke arah intinya menjadi lebih merah, bila mengering akan memucat dan berwarna kuning. Akar tanaman ini berbau rempah.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan pada tanaman kecapi ini berlangsung pada bulan Mei - Juni dan buah masak lima bulan kemudian yaitu antara bulan Oktober - Nopember. Tanaman kecapi yang berasal dari biji mulai berbunga pada umur 5 - 7 tahun sedangkan yang berasal dari perbanyakan vegetatif berbunga pada umur 3 - 4 tahun.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat sampai bulat pipih, merupakan buah berdaging dan kulit buah tebal. Buah berukuran garistengah 4 - 5 cm, wama buah kuning emas dan berbulu halus. Setiap buah mengandung 2 - 5 buah biji dan berwarna kuning sampai kuning kehijauan, daging biji berwarna putih dan lunak.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat dilakukan melalui biji yaitu disemaikan pada media pasir halus dan akanberkecambah pada hari ke-20. Selain itu dapat diperbanyak melalui stek, okulasi dan sambungan. Bibit siaptanam setelah mencapai tinggi 40 - 50 cm. Jarak tanam yang digunakan 8 m x 5 m. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kecapi merupakan tanaman yang mempunyai banyak kegunaan di antaranya adalah buah kecapi dapat dimakan.2. Kayunya banyak digunakan untuk kayu perlengkapan rumah tangga3. Pohon kecapi pertumbuhannya cepat, dengan bentuk ornamen tajuk yang indah sehingga baik digunakan sebagai

pohon hias atau tanaman pelindung.4. Kulit kayu dapat dijadikan obat kurap, dan akar yang direbus dengan jahe dapat dijadikan obat mulas karena

masuk angin.

Page 59: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

52

Kemang Mangifera caesiaJack ex Wall

Sinonim : Mangifera verticillata C.B. Robinson, Mangifera casia Jack var. Wanji Kostermans.Famili : AnacardiaceaeNama Daerah : Binjai, binglu putih, kemang, kemang badak, binje, wani

Status Tanaman :

Tanaman yang sudah mulai langka keberadaannya sehingga perlu upaya pelestarian.Tanaman ini merupakan buah khas dari daerah Bogor.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran alami dari tanaman kemang ini adalah di Sumatera, Jawa (terutama JawaBarat) serta Bali. Namun dapat ditemui pula di Semenanjung Malaysia danKalimantan. Tumbuhnya terbatas pada tanah subur di daerah dataran rendah, tropika basah, umumnya pada ketinggian 300 - 400 m dpl (jarang yang sampai ketinggian 800m dpl). Dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun sehingga tanaman ini sangat cocok tumbuh di daerah Bogor.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon antara 20 - 40 m, dengan diameter 50 - 80 cm, batang membulat tanpa banir. Tajuk berbentuk kubah dengan percabangan yang kokoh. Kulit batang berwarna abu kecoklatan dan pecah-pecah. Daunnya berbentuk memanjang dengan panjang sekitar 22 - 31 cm dan lebar 7 - 10 cm. Ujung daun meruncing dengan tepi daun rata. Bunga berbentuk malai, menyerupai bunga mangga yang tumbuh di ujung ranting, warna ungu tua dengan bagian tepi berwarna putih.

Pembungaan dan Pembuahan :Tanaman ini berbunga pada bulan Juni hingga Desember, buah masak umumnyaterjadi setelah 3 bulan dari pembungaan yaitu antara Desember hingga Maret, atau saat musim hujan. Jika pohon ini sedang berbunga tajuknya rimbun dan indah. Di Bogor banyak dijumpai buah kemang pada akhir tahun atau pada waktu musim hujan.

Buah dan Benih :Buah kemang berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 10 - 15 cm dan lebar 5 - 10 cm. Pada waktu masak buah berwarna kuning kecoklatan dan baunya seperti terpentin, kulit buah sangat tipis. Bijinya besar, daging buah berwarna kuning kotor mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman kemang umumnya diperbanyak dengan menggunakan bijinya. Budidayajenis ini masih belum banyak dikembangkan, sehingga informasi metode perbanyakan masih terbatas.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan, rasanya asam manis menyegarkan berbau harum.2. Daunnya dapat dimakan dijadikan lalab, khususnya masyarakat di Bogor.3. Bentuk tajuknya yang seperti kubah dan berbunga indah maka tanaman ini sangat

cocok untuk dijadikan tanaman hias di perkotaan, baik di jalan maupun perumahan.4. Kayu dapat digunakan untuk kayu perkakas rumah tangga.

Page 60: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

53

Kenari Canarium indicum L.

Sinonim : Canarium amboinase Hochr., C. commune L., C. molucconum Blume., C. zepyrinum Rumphius.

Famili : BurseraceaeNama Daerah : Kenari ambon (Sunda), jal (Ambon)

Status Tanaman :Untuk daerah Bogor cukup mudah ditemukan, dan dikenal baik terutama bijinya digunakan barang kerajinan atau cendera mata khas dari Kebun Raya Bogor. Saat inisudah banyak dibudidayakan, terutama untuk penghijauan atau pohon peneduh di perkotaan, khususnya Kota Bogor.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran tumbuh alaminya adalah didaerah Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua. Tumbuh pada dataran rendah hutan hujan tropika, namun dapat dibudidayakan pada ketinggian lebih dari 600 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai 40 m dengan diameter 100 cm. Umumnya tanaman ini mempunyai banir. Tipe daun adalah majemuk terdiri dari 3 - 7 daun, daun berbentukjugate (seperti kendi). Tipe bunga majemuk, besar, dalam satu kelompok terdapathingga 30 bunga.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember dan buah masak padabulan Juli hingga Desember. Namun umumnya pembungaan terjadi pada saat musim kemarau dan buah masak pada musim hujan. Penyerbukan dibantu oleh serangga danbenih tersebar melalui kelelawar atau monyet. Di Bogor kenari berbuah hampirsepanjang tahun.

Buah dan Benih :Buah berbentuk buah batu, berbentuk oval, dengan ukuran 3 - 6 cm x 2 - 3 cm,berbentuk bulat agak segitiga. Buah masak berwarna biru kehitaman. Buah masakdapat dikumpulkan dan bawah tegakan. Dalam satu buah terdapat 1 - 2 benih. Untuk mengeluarkan benih dan buah maka kulit buah harus dilunakkan terlebih dahulu.Dalam satu kg terdapat 200 - 1.350 benih. Benih dalam kondisi kering udara mampu disimpan hingga 1,5 tahun.

Perbanyakan Tanaman :Kenari dapat diperbanyak melalui biji, namun sebelum biji dikecambahkan maka perluada perlakuan pendahuluan, yaitu kulit benih yang keras harus dilukai terlebih dahulu, dengan cara peretakkan atau direndam dalam air panas atau dingin. Hal ini dilakukanagar benih mudah untuk berkecambah. Perkecambahan harus dilakukan di bawah naungan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Digunakan sebagai tanaman peneduh, karena tajuk rimbun dan selalu hijau.2. Buahnya, dalam hal ini bijinya dapat dimakan, sedangkan bagian luar biji (exocarp)

dapat dijadikan bahan kerajinan tangan.3. Kayunya lunak dapat dijadikan kayu perkakas.

Page 61: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

54

Kersen Muntingia calabura L.

Famili : ElaeocarpaceaeNama Daerah : Cerri, kersen, talok (Jawa)

Status Tanaman :Jenis ini sangat mudah dijumpai, umumnya ditanam sebagai tanaman peneduh, namun budidayanya belum banyak diketahui.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tanaman ini bukan jenis ash Indonesia, merupakan jenis introduksi, namun mampu tumbuh dan berkembang dengan baik khususnya di daerah Jawa Barat, Banten danDKI Jakarta. Jenis ini merupakan tanaman pionir, tumbuh baik di daerah dataranrendah dan kering, namun dapat juga tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dpl. pH tanah yang disukai adalah 5,5 - 6,5 dan tidak toleran terhadap kandungan air asin.

Deskripsi Tanaman :Tanaman berbentuk pohon, namun tidak terlalu besar, tinggi berkisar antara 3 hingga12 m, namun umumnya dipangkas, dan bentuk tajuknya rindang membulat. Daun berbentuk lonjong, dengan ukuran 4 - 14 cm x 1 - 4 cm, bunga tunggal, hemaprodite.Buah termasuk buah berri, berbentuk bulat dengan jumlah biji yang banyak danberukuran halus.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan terjadi sepanjang tahun, buah matang setelah 6 - 8 minggu terjadinyaantesis atau daun mulai rontok. Buah matang berwarna kuning kemerahan.

Buah dan Benih :Buah termasuk buah berri atau berdaging, berbentuk bulat, berwarna merah dengan diameter buah sekitar 15 mm. Jumlah biji dalam satu buah sangat banyak, bijiberukuran halus. Perkecambahan akan lebih cepat apabila benihnya adalah benihyang dikeluarkan dari pencernaan kelelawar. Untuk berkecambah membutuhkan suhu tinggi.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya berkembang biak dengan biji, yaitu dengan mengumpulkan anakan dibawah pohon. Salah satu faktor pembantu dalam pengembangan tanaman (seeddispersal) ini adalah binatang kelelawar. Cara lain yang dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman adalah melalui cangkok.

Manfaat dan Kegunaan :1. Tanaman kersen banyak digunakan sebagai tanaman peneduh, karena tajuknya

yang rindang. Selain itu dapat digunakan juga sebagai penyaring debu atau polusi partikel-partikel yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.

2. Sebagai habitat bagi berbagai jenis satwa, di antaranya burung dan kelelawar.3. Buahnya dapat dimakan, karena mempunyai rasa yang manis.

Page 62: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

55

Kesemek Diospyros khaki L.f.

Sumber : Prosea

Famili : EbenaceaeNama Daerah : Kesemek, Buah kaki

Status Tanaman :Tanaman ini merupakan tanaman introduksi di Indonesia. Kurang dikenal masyarakat, sehingga budidaya masih belum banyak. Tanaman ini agak sulit ditemukan, hanya adaatau dikenal masyarakat di beberapa tempat di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut (diintroduksi pada tahun 1930). Namun mempunyai prospek untuk dikembangkan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan tanaman asli dari Cina, namun dibudidayakan di beberapa tempat di Asia, diantaranya di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Indonesia dapat dijumpai di JawaBarat dan Sumatera Utara. Walaupun berasal dari daerah sub tropis, namun jenis ini dapat dikembangkan pula di daerah tropis dan akan tumbuh baik pada ketinggian di atas 1.000m dpl. Tanaman ini toleran terhadap berbagai tipe tanah, namun akan optimal padatanah yang berdrainase baik, solum dalam serta mempunyai pH antara 5,5 - 6,5.

Deskripsi Tanaman :Merupakan tanaman yang lambat pertumbuhannya, biasanya menyerupai semak,tinggi tanaman mencapai 15 m, dengan batang yang membengkok dan tajuk yangrimbun. Daun berbentuk bulat telur sampai jorong berwama hijau kekuningan dan mengkilap berukuran 5 - 25 cm x 2,5 - 15 cm. Bunga bergerombol yang terdiri dari 3- 5 bunga, berwarna hijau kekuningan. Buahnya berwarna hijau kekuningan hinggamerah dan diselimuti tepung berwarna putih, sehingga dikenal pula sebagai buahberbedak (Jakarta).

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan terjadi setiap tahun, pembungaan terjadi pada bulan Nopember - Desember (awal musim hujan) dan buah masak pada bulan Juni - Juli.Waktu yang dibutuhkan antara terjadinya bunga hingga buah masak adalah 7 bulan. Pengumpulan buah dilakukan dengan pemetikan langsung dari pohon, buah yangdipetik adalah buah masak yang telah berwarna hijau kekuningan hingga merah.

Buah dan Benih :Buahnya termasuk buah buni berbentuk bulat agak persegi empat gepeng, mirip buah tomat, berwarna hijau kekuningan. Terdapat beberapa biji /lokus yaitu 0 - 10 bijidalam satu buah. Bijinya berbentuk bulat telur dan gepeng pada satu sisinya.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman kesemek umumnya diperbanyak menggunakan stek akar dari pohon yang dewasa, namun dapat juga menggunakan teknik grafting, sedangkan stek batang tidak dianjurkan karena sangat sulit terjadi perakaran. Perbanyakan secara generatifmelalui biji kurang baik karena tanaman yang dihasilkan nantinya mempunyai batangdan percabangan yang lemah.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan segar, rasanya manis dengan aroma yang khas.2. Getah atau tannin dapat dijadikan bahan pewarna yang mengawetkan seperti untuk

kain, kertas bahkan kerajinan tangan.3. Di Jepang digunakan sebagai bahan pencampur dalam pembuatan minuman sake

serta untuk pengobatan darah tinggi.4. Tanaman ini mempunyai tajuk yang rimbun dan tidak terlalu tinggi serta apabila

berbuah sangat menarik, maka dapat disarankan untuk dijadikan tanaman hiasuntuk di perkotaan.

Page 63: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

56

KetapangTerminalia cetappa

Famili : CombretaceaeNama Daerah : Geutapang, keutapang, katapeng, katapang, nausu

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan, umumnya ditanam sebagai tanaman peneduh, sangat cocok ditanam di daerah pantai.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan jenis tanaman tropis, tumbuh baik pada ketinggian 0 - 800 m dpl.Umumnya terdapat pada tanah berpasir atau berbatu, juga ditemui di sepanjang sungaidan dekat pantai, merupakan bagian dari formasi Barringtonia.

Deskripsi Tanaman :Ukuran tanaman sedang hingga besar, tinggi dapat mencapai 40 m dengan diametersampai diatas 150 cm dan kadang-kadang ditemui banir hingga setinggi 3 m. Kulitbatang beralur, berwarna abu abu hingga coklat. Daun berbentuk bulat telurmendekati lonjong, dengan ukuran 8 - 35 cm x 5 - 19 cm. Bunga berbentuk malaidengan panjang 8 - 16 cm. Tajuknya selalu hijau.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan terjadi hampir sepanjang tahun. Buah masak akan jatuh,kulit buah berwarna hijau kecoklatan.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat telur atau lonjong dengan ukuran 3,5 cm x 2 - 5,5 cm. Buah mempunyai sayap, dengan lebar sayap berkisar 2 mm. Buah termasuk berdaging,dengan bagian mexocarp yang cukup keras. Benih dikeluarkan dari buah dengan cara meretakkannya.

Perbanyakan Tanaman :Kenari dapat diperbanyak melalui biji, namun sebelum biji dikecambahkan makaperlu ada perlakuan pendahuluan, yaitu kulit benih yang keras harus dilukai terlebih dahulu, dengan cara peretakan atau direndam dalam air panas atau dingin. Hal inidilakukan agar benih mudah untuk berkecambah. Perkecambahan harus dilakukan di bawah naungan.

Manfaat danKegunaan :1. Digunakan sebagai tanaman peneduh, karena tajuk rimbun dan selalu hijau.2. Buahnya, dalam hal ini bijinya dapat dimakan, sedangkan bagian luar biji (exocarp)

dapat dijadikan bahan kerajinan tangan.3. Kayunya lunak dapat dijadikan kayu perkakas.

Page 64: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

57

Kluwek Pangium edule Reinw

Famili : FlacourtiaceaeNama Daerah : Kluwek, picung

Status Tanaman :Tanaman ini sudah mulai sulit ditemui, namun sebenarnya sudah sangat dikenal masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat dan Jawa T'imur. Karena buahnyadapat dijadikan bumbu masakan khas daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan jenis tanaman tropis, dapat dijumpai di daerah-daerah tropis atau yang mempunyai iklim tropis, khususnya di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, jenis inipun ditemukan di Filipina.

Deskripsi Tanaman :Pohon kluwek dapat mencapai tinggi 25 m, dengan diameter mencapai 50 cm. Ukuran daun sangat lebar, berbentuk membulat atau seperti bentuk hati, permukaan daunhalus. Warna daun coklat ke abu-abuan. Bunga berbentuk bunga majemuk, dan mengeluarkan aroma. Warna bunga hijau kekuningan. Pohon kluwek mempunyai percabangan yang berat, dengan wama batang coklat tua.

Pembungaan dan Pembuahan :Musim buah untuk jenis ini teijadi pada musim penghujan, dapat dijumpai pada bulan Januari - Maret. Berbunga dan berbuah secara periodik setiap tahun.

Buah dan Benih :Buah berukuran besar, lebih besar dan kepalan tangan orang dewasa, buah berwarnamerah kecoklatan. Dalam satu buah terdapat beberapa biji yang diselimuti selaput kekuningan. Kulit biji keras, berwama abu-abu kehitaman apabila telah tua. Biji yang masih segar bersifat racun, namun apabila telah diperam, dapat dimakan atau dijadikan bumbu masakan.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman kluwek diperbanyak dengan biji atau dengan cara mengumpulkan anakan yang ada di bawah tegakan (cabutan), atau diperbanyak dengan membuat persemaian. Namun umumnya masyarakat menggunakan cabutan untuk menanam pohon kluwek.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buah kluwek apabila masih segar dapat bersifat racun, namun apabila telah

diproses dengan cara diperam maka dapat dimakan yaitu dikenal dengan namakluwek (Jawa Timur) atau picung/dage (Jawa Barat).

2. Pohonnya cukup rindang, dengan daun yang lebar, dapat dijadikan pohon peneduhatau ditanam di pekarangan.

3. Kayunya kurang dikenal secara ekonomis.

Sumber : Prosea

Page 65: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

58

Kopo Syzygium suringarianumKoord. & Valeton

Sinonim : Eugenia suringariano Koord. &Valeton (1900)Famili : MyrtaceacNama Daerah : Kopo lalay (Sunda)

Status Tanaman :Termasuk jenis yang sudah langka untuk ditemukan. Manfaat dan budidayanya belum banyak diketahui.

Ekologi danTempat Tumbuh :Seperti umumnya jenis jambu jambuan, mempunyai kemampuan tumbuh yang cukup tinggi pada berbagai kondisi ekologi. Dapat ditemukan pada dataran rendah hinggatinggi. Jenis kopo tumbuh baik pada ketinggian 900 - 1.200 m dpl, baik pada hutanprimer ataupun sekunder di Jawa Barat.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai lebih dari 20 m, dengan diameter batang lebih dari 50cm. Warna kulit batang abu-abu. Daun berbentuk lonjong dengan ukuran 8 - 20 cm x 4 - 10,5 cm. Tajuknya selalu tampak hijau. Berbunga majemuk pada ujung-ujungranting, bunga berwarna putih, tetapi kadang-kadang berwarna merah muda.

Pembungaan dan Pembuahan :Pohon mulai berbunga pada umur 3 tahun, berbunga umumnya pada Bulan Juli hingga Desember dan buah masak pada Bulan September hingga Januari. Penyerbukanbiasanya dibantu oleh lebah dan kupu-kupu. Benih biasanya disebarkan oleh tupai,burung atau kelelawar kecil, juga dapat terbawa oleh arus sungai.

Buah dan Benih :Buah berdaging tebal dan berair, berbentuk membulat lonjong. Dalam satu buahterdapat 1 - 2 benih, jarang yang lebih dari itu. Dalam 1 kg terdapat 3.000 - 8.500benih. Benih sangat cepat kehilangan viabilitasnya setelah 4 - 6 mingga. Sehinggabenih harus segera ditabur setelah dikumpulkan. Benih mulai berkecambah setelah 1-3 minggu ditabur.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya jenis ini diperbanyak melalui biji atau cabutan yang berasal dari anakan di bawah tegakan. Namun dapat pula diperbanyak melalui bagian-bagian vegetatif.Dalam kegiatan perkecambahan sebaiknya benih yang telah ditabur pada media tanah, tidak terkubur, karena akan mengurangi daya berkecambah, namun harus diberinaungan.

Manfaat dan Keganaan :1. Kayunya baik untuk kayu konstruksi.2. Buahnya dapat dimakan, daun yang masih muda dapat dijadikan lalap.3. Tajuknya yang selalu hijau dan rindang sangat cocok digunakan untuk tanaman

peneduh.

Sumber : Prosea

Page 66: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

59

Kupa Syzygium polycephalum(Miq.) MERR & perry

Sinonim : EugeniapolycephalaMiq.Famili : MyrtaceaeNama Daerah : Gowok, kupa, dompjong (Jawa)

Status Tanaman :Dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman buah-buahan, namun belum banyak dibudidayakan, sehingga saat ini sudah mulai sulit ditemukan. Dapat ditanam padaareal pekarangan atau tanaman penghijauan yang berfungsi juga sebagai konservasi ek situ.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan tanaman asli Indonesia terdapat di Jawa dan Kalimantan. Umumnyamasih tanaman alam, pembudidayaan masih kurang. Tumbuh pada hutan sekunderpada ketinggian berkisar 200 - 800 m dpl. Ditanam sebagai tanaman pekarangansebagai tanaman buah-buahan.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon dapat mencapai 8 - 20 m dengan diameter 50 cm. Daun berbentuklonjong dengan ukuran 17 25 cm x 6 7 cm. Buah bergerombol dan berada di bagianpucuk.

Pembungaan dan Pembuahan :Tanaman ini berbunga pada bulan Agustus dan buah masak antara September -Oktober.

Buah dan Benih :Buahnya berdaging, berbentuk bulat agak gepeng dengan diameter berkisar 2 - 3 cm, berwarna ungu tua dan berkilat. Bentuk benih menyerupai buah namun dengan ukuran yang lebih kecil. Benih berwarna keputihan, tidak keras.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman kupa umumnya diperbanyak dengan menggunakan biji (generatif) atau juga melalui metode sambungan (vegetatif), namun hingga saat ini informasi lengkapmengenai budidaya jenis ini masih belum banyak.

Manfaat dan Kegunaan :1. Manfaat utama dari tanaman ini adalah buahnya. Masyarakat mengenal jenis ini

sebagai tanaman buah-buahan. Buahnya dimakan untuk dijadikan rujak.2. Daun kupa dapat dijadikan lalapan oleh masyarakat Jawa Barat.3. Kayunya dapat digunakan untuk kayu konstruksi bangunan.

Page 67: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

60

Lame Alstonia sp.

Famili : ApocynaceaeNamaDaerah : Pule (Jawa), lame (Sunda), polay (Madura), hanja lutung

(Kalimantan), kaliti (Maluku), rita (Ambon), sita jita (Flores), pohon susu (Irian).

Status Tanaman :Merupakan tanaman hutan yang banyak dibudidayakan pada hutan tanaman, namunbagi masyarakat Jawa Barat jenis ini dikenal sebagai tanaman penghasil kayu danditanam pada lahan mereka. Jenis ini masih mudah untuk ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Penyebarannya cukup luas yaitu mulai dari Asia Selatan, Asia Tenggara hingga Cina Selatan dan Australia Barat. Di Indonesia tumbuh menyebar di seluruh Nusantara.Tumbuh di daerah dataran rendah, dataran tinggi, juga pada hutan rawa sekunder,sampai pada ketinggian diatas 1.000 m dpl. Dapat tumbuh pada kisaran jenis tanahyang luas.

Deskripsi Tanaman :Batang lurus, tinggi dapat mencapai 40 - 45 m, dengan diameter 40 - 60 cm. Kulitbatang berwarna hijau terang atau hijau kekuningan, bergetah putih susu. Daunbersusun berbentuk bulat telur sampai lonjong. Permukaan daun bagian atas hijau mengkilap dan bagian bawah putih pucat. Bunganya harum berwarna putih sampai kekuningan.

Pembungaan dan Pembuahan :Musim berbunga dan berbuah berbeda menurut tempat, di daerah Sumatera Selatanpada bulan Oktober - Januari sedangkan di Jawa Barat pada bulan Juli - September.

Buah dan Benih :Buah berbentuk polong dengan panjang 30 - 50 cm. Pengunduhan polong dilakukanpada saat polong berwarna hijau tua hingga kekuningan, dengan cara dipetik langsungdari pohon, karena bentuk benih pulai yang tipis dan bersayap sehingga mudah terbang apabila polong telah merekah. Jumlah benih bersayap per kg adalah 544.400 butiratau setara dengan 701.600 butir benih tanpa sayap/kg. Benih dapat disimpan padaruang dengan temperatur rendah (ruang pendingin/lemari es) selama 6 bulan.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman dapat diperbanyak melalui biji, yaitu benih disemaikan pada mediacampuran tanah pasir (1:1), benih mulai berkecambah pada hari ke-14, dan disapihapabila telah keluar 2 daun, dapat disapih ke persemaian dengan naungan 50 - 70 %.Tanaman lame mudah dikembangbiakkan melalui stek batang, tanpa pemberianhormon stek tunas dan akar dapat tumbuh secara cepat dan normal.

Manfaat dan Kegunaan :1. Manfaat utama dari lame ini adalah kayunya, banyak digunakan masyarakat.2. Kulit, daun dan getah dapat dijadikan obat,yaitu rebusan kulit batang dijadikan obat

malaria, demam dan kolera, sedangkan rebusan daun untuk obat lever dan getahnya untuk obat bisul, koreng dan sakit gigi berlubang.

3. Arsitekstur tajuk pulai cukup indah yaitu menyerupai kubah bertingkat serta pertumbuhan yang cepat maka dapat dipilih untuk tanaman hias diperkotaan.

Page 68: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

61

Lobi-Lobi Flacourtia inermisRoxb. var. inermis

Famili : FlacourtiaceaeNama Daerah : Lobi-lobi, rukem, tome-tome atau tomo-tomi (Indonesia), lubi-

lubi (Minangkabau), lobi-lobi (Lampung), balakko (Batak), saradan kayu (Sunda), lobe-lobe (Makasar), tomu-tomu (Seram), tombi-tombi (Halmahera).

Status Tanaman :Tanaman ini sudah mulai langka untuk ditemui, namun menjadi jenis yang khas untuk daerah Majalengka, dapat ditemui di Cakrabuana, Kecamatan Lemahsugih.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tanaman lobi-lobi berasal dari Maluku dan Jawa Barat, serta terdapat pula diMalaysia, Kepulauan Pasifik serta daerah tropis lainnya. Tanaman ini dapat tumbuhpada semua jenis tanah, pada ketinggian di bawah 1.300 m dpl Jenis ini banyakditanam di pekarangan rumah dan digunakan sebagai pohon penghasil buah.

Deskripsi Tanaman :Berbentuk pohon dengan tinggi berkisar 5-15 m dan diameter batang ± 35 cm. Kulitbatang licin tidak berduri, daunnya berbentuk bulat telur, dengan daun muda berwarna merah muda. Tanaman ini memiliki bunga berkelamin dua.

Pembungaan dan Pembuahan :Musim berbunga pada bulan Januari dan Februari dan buah masak pada bulan Meisampai Juli.

Buah dan Benih :Buahnya berukuran kecil, bentuknya agak bundar, yang sudah masak berwarna merahtua. Berbiji lebih dari satu.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya perbanyakan tanaman melalui cara vegetatif yaitu cangkok, okulasi atau sambungan. Ditanam di lapangan dengan jarak tanam 14 m.

Manfaat dan Kegunaan :1. Warna daun muda sangat menarik sehingga banyak digunakan sebagai tanaman

hias.2. Buah masak dapat dimakan, yaitu dibuat sirup, selai, manisan, buah kalengan,

asinan dan rujak.3. Kayunya dapat digunakan untuk kayu perkakas dapur atau untuk kerajinan tangan.

Page 69: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

62

Mahoni Swietenia macrophyllaKing.

Famili : Meliaceae Nama Daerah : Mahoni

Status Tanaman :Tanaman eksotik yang sudah lama beradaptasi di Indonesia, khususnya di Jawa. Pembudidayaan sudah berkembang, mudah ditemukan. Banyak ditanam sebagaipohon peneduh dan pelindung di perkotaan.

Ekologi dan Tempat Tnmbuh :Mahoni berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Pertama masuk ke Indonesia tahun1872 dibawa oleh pedagang India. Merupakan jenis tropis, di Indonesia khususnyabanyak ditemui di seluruh P Jawa. Tumbuh pada ketinggian antara 50 - 1.400 m dpldengan curah hujan 1.920 - 4.800 mm/tahun. Jenis tanah yang paling sesuai adalahtanah yang berdrainase baik, toleran terhadap tanah liat dan basa.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon mahoni dapat mencapai 35 - 40 m, dengan diameter sampai 125 cm.Bentuk batang silindris, tajuk berbentuk kubah, daun berwama hijau gelap. Buahberbentuk bulat lonjong, berukuran besar dengan warna coklat.

Pembungaan dan Pembuahan :Pohon berbuah setiap tahun, dan berbuah sepanjang tahun, namun mencapaipuncaknya pada bulan Juli - Agustus.

Buah dan Benih :Buah merupakan buah batu (drupe), berukuran 9, 5 - 15,5. Warna buah siap panenapabila telah berwarna coklat tua keabu-abuan disertai dengan adanya bintik-bintikputih pada hampir separuh bagian kulit buah dan buahnya mudah dipecah, benih yang terdapat di dalamnya telah berwama coklat tua. Bentuk benih pipih melebar danbersayap. Jumlah benih dalam satu buah mencapai 29 - 58. Dalam satu kg berisi2.300 - 2.400 benih kering tanpa sayap, atau 2.000 benih bersayap. Benih dapatdisimpan dengan menggunakan wadah kantong plastik dan diletakkan pada ruang AC.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman ini termasuk mudah dalam pembudidayaannya, yaitu dapat diperbanyakdengan biji atau dengan stek. Perkecambahan benih dilakukan dengan caramenaburkan benih pada media campuran tanah pasir (1: 1), benih mulai berkecambah setelah 2 minggu penaburan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Produk utama tanaman ini adalah kayunya, karena kayu mahoni termasuk kayu

mewah sehingga harganya cukup tinggi.2. Buahnya dapat digunakan untuk obat malaria.3. Mahoni dibawa dari Amerika Tengah, dan masuk ke Indonesia, ditanam sebagai

tanaman pelindung, sehingga sampai saat ini tanaman mahoni banyak ditanam diperkotaan sebagai tanaman peneduh.

4. Tanaman ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menyerapdan menjerap partikel timbal serta debu seman, sehingga cocok ditanam di pinggirjalan serta pada daerah industri.

Page 70: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

63

Maja Aegle marmelos (L.) Corea

Famili : RutaceaeNama Daerah : Maja, maja batu

Status Tanaman :Belum banyak dikenal, merupakan tanaman eksotik dibawa oleh pedagang Indiamasuk Indonesia.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Pohon maja tumbuh liar di daerah kering di Asia Selatan, kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan daerah tropis lainnya. Di Indonesia ditemukan di beberapa tempat P.Jawa, di antaranya di Kota Majalengka. Jenis ini dapat tumbuh hingga ketinggiandiatas 1.200 m dpl, dengan variasi suhu yang cukup ekstrim yaitu mampu tumbuhpada suhu - 7°C hingga 49 °C. Di daerah Asia Tenggara tanaman ini hanya berbungabaik pada tempat-tempat yang musim keringnya tegas dan jarang ditemui diketinggian diatas 500 m dpl. Tanaman ini juga dapat tumbuh di daerah rawa, tanahkering dan toleran terhadap tanah basa atau bergaram.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman maja berkisar 10 - 15 m dengan diameter 25 - 50 cm. Daun berseling berbentuk menjari, ukuran daun 7,5 x 4,8 cm atau lebih, bunga berbentuk malaidengan panjang 4- 5 cm, berwarna hijau keputihan.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan paling baik terjadi pada saat musim kering, yaitu antaraJuni - Juli, tanaman mulai berbunga dan berbuah pada umur 5 tahun. Buah masakpada saat musim panas, yaitu antara Juni - Juli.

Buah dan Benih :Buah termasuk buah berdaging, dengan diameter 5 - 12,5 cm, terdiri dari 8 - 20rongga, dan jumlah benih berbuah adalah 6 - 10 butir. Bijinya melekat di tangan dandapat dimakan. Produksi buah per pohon berkisar 200 - 400 butir, buah dipetik satupersatu dari pohon.

Perbanyakan Tanaman :Pohon maja umumnya diperbanyak melalui biji, namun dapat pula dengan cara stekakar atau okulasi. Bibit siap tanam di lapangan setelah berumur I tahun, ditanamdengan jarak 6 - 9 m.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buah yang masak dapat dimakan, yaitu dapat dimakan segar atau diolah menjadi

minuman.2. Buah mentah, kulit batang dan daun dapat dijadikan obat diare dan disentri serta

penurun panas3. Kayunya dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan berukuran

kecil seperti gagang keris, dll.4. Tanaman ini dapat dibudidayakan sebagai tanaman buah-buahan dan

dikembangkan di pekarangan atau taman kota.

Page 71: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

64

ManggaMangifera indica

Famili : AnacardiaceaeNama Daerah : Mangga, mempelam

Status Tanaman :Tanaman mangga merupakan kelompok tanaman buah-buahan yang sudah lama dibudidayakan. Berbagai macam varietas saat ini sudah banyak ditemukan. Dikenal baik oleh masyarakat luas.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh hingga ketinggian 1.200 m dpl. Tanaman untuk produksi buah akantumbuh optimal pada kondisi lahan yang mempunyai musim kering lebih dari 3 bulan. Suhu optimal berkisar 24 °C -27 °C, dengan curah hujan berkisar 750 - 2500 mm/tahun. pH tanah yang paling disukai antara 5,5 - 7.

Deskripsi Tanaman :Tanaman ini selalu tampak hijau, tidak menggugurkan daun, tinggi berkisar 10 - 45 m dengan diameter batangmencapai 60 - 120 cm. Akar tunjang panjang dan dalam hingga 2,5 m sehingga tanaman ini tahan terhadapkekeringan. Daun berbentuk spiral yang teratur, daun muda berwarna kemerahan dan akar berubah warna menjadihijau tua dan mengkilap. Ukuran daun 8 - 40 cm x 2 - 10 cm, berbentuk lonjong. Tipe bunga adalah malai denganpanjang dapat mencapai 60 cm, berwarna kuning kehijauan.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan yang optimal terjadi pada saat musim kering, namun dengan sistem pengairan yang baik pada awal pertumbuhan tanaman di lapangan akan mendorong pertumbuhan yang optimal. Pada saat tanaman sudah cukupkuat dan besar maka pengairan dihentikan, hal ini untuk mendorong terjadinya pembungaan. Waktu yangdibutuhkan dan pembentukan bunga hingga bunga mekar secara penuh adalah 25 - 30 hari dan buah masak setelah 3 -4 bulan berikutnya, atau ada juga setelah 5 bulan. Penyerbukan dibantu oleh serangga (lalat dan lebah).

Buah dan Benih :Buah mangga termasuk buah batu berdaging, sangat beragam dalam bentuk, ukuran dan warna buah. Umumnyaberbentuk lonjong, berukuran 30 cm x 10 cm, berwarna hijau kekuningan hingga merah. Daging buah dapatdimakan, berair dan manis. Benih terdapat di dalam endokarp, terdiri dari satu atau lebih embrio. Umumnya benihmulai berkecambah setelah 2 minggu. Benih mangga menurun viabilitasnya setelah beberapa minggu dan akanberkecambah segera setelah diekstraksi, namun perkecambahan akan lebih cepat apabila dilepaskan endokarpnya.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman mangga umumnya menggunakan biji, namun pembiakan secara okulasi atau grafting umum dilakukan, untuk skala kecil adapula yang menggunakan stek akar dan cangkok. Perbanyakan vegetatif (okulasi,grafting, cangkok dan stek) merupakan suatu cara memperoleh tegakan yang seragam dan berasal dan induk yangunggul. Pembuahan tanaman di persemaian hingga tanaman siap tanam membutuhkan waktu 1- 2 tahun. Jaraktanam yang digunakan sebaiknya adalah 8 - 12 m x 8 - 12 m atau 69 - 156 pohon/hektar.

Manfaat dan Kegunaan :1. Manfaat utama dari tanaman ini adalah produksi buah. Buah mangga adalah salah satu jenis buah-buahan tropis

yang sudah sangat dikenal.2. Kulit benih setelah diproses dapat dijadikan makanan ternak.3. Daun yang masih muda dapat dimakan untuk dijadikan lalap.4. Kayunya cukup kuat, keras dan mudah dalam pengerjaannya, namun perlu diawetkan terlebih dahulu sebelum

digunakan untuk kayu pertukangan.5. Kayunya juga baik untuk dijadikan kayu bakar serta merupakan media pertumbuhan untuk jamur.6. Baik untuk tanaman pekarangan rumah.

Page 72: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

65

ManggisGarcinia mangostana L.

Sinonim : MangnstanagarciniaFamili : GuttiferaeNama Daerah : Manggis, manggu (Sunda)

Status Tanaman :Merupakan tanaman buah buahan khas daerah tropis, termasuk Indonesia. Walaupun sudah banyak dibudidayakan, tegakan manggis agak sulit ditemui. Biasanya ditanamdi halaman rumah.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tempat tumbuh alami adalah di Semenanjung Malaysia, menyebar ke seluruh Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Papua,hingga Mindanao. Jenis ini tumbuh pada daerah tropika basah umumnya ditanam berdekatan dengan durian.Mampu tumbuh hingga ketinggian di atas 1.000 m dpl, namun pertumbuhannya akan lebih baik di dataran rendah. Perakarannya toleran terhadap tanah-tanah padat, namun tetap membutuhkan sistim pengairan yang baik.

Deskripsi Tanaman :Berbentuk pohon, dengan tinggi mencapai 6 - 25 m, batang lurus, tajuk simetris yang membentuk piramid, semuabagian tanaman mengeluarkan getah apabila terjadi perlukaan. Daun berbentuk bulat telur atau lonjong, denganukuran 15 - 25 cm x 7- 13 cm, agak tebal. Bunga berbentuk tunggal dan berpasangan pada bagian ujung cabang.Bunga berwarna kuning kehijauan dan berwarna kemerahan pada bagian pinggir atau sisinya.

Pembungaan dan Pembuahan :Kondisi temperatur yang tinggi, dengan kelembaban tinggi pula dan musim panas yang pendek akan merangsang pembungaan. Pembuahan terjadi pada tanaman yang telah berumur 5 - 7 tahun. Waktu yang dibutuhkan dari mulai terbentuknya bunga hingga bunga mekar adalah 25 hari dan buah matang setelah 100 - 120 hari kemudian. Dibeberapa tempat pembungaan terjadi 2 kali dalam setahun, umumnya setelah musim panas yang pendek. Untukdaerah Bogor pembungaan terjadi pada bulan September - Desember.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat dan permukaannya halus, merupakan buah berdaging, dengan diameter 4 - 7 cm, apabilamatang berwarna ungu tua. Berbiji besar dan daging buah berwarna putih. Berat benih rata rata 1,3 gram - 2 gram.Benih yang berat lebih mudah berkecambah.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman umumnya menggunakan biji, termasuk benih yang tidak dapat disimpan, namunperkecambahan dapat ditunda dengan tidak mengeluarkan benih dari buahnya untuk beberapa minggu. Benih yang disemaikan adalah benih-benih berukuran besar. Tanaman ini pertumbuhannya lambat pada saat awal. Untukmencapai tinggi bibit 60 cm dibutuhkan waktu 2 tahun, dan selama waktu itu tanaman mengalami pemindahanpolibag sebanyak 3 kali.

Manfaat dan Kegunaan :1. Merupakan buah tropis yang cukup mahal harganya di pasaran, sehingga sangat prospektif untuk dikembangkan.2. Kulit buahnya apabila dihancurkan dapat digunakan sebagai pewarna kulit.3. Kayunya yang berwarna merah, berat dan kuat sangat baik untuk kayu perkakas rumah tangga.

Page 73: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

66

ManglidMagnolia blumei P.

Famili : MagnoliaceaeNama Daerah : Baros, manglid (Sunda), baros, cempaka bulus (Jawa), jatuh

(Batak), madang lumpaung sitibai (Minangkabau)

Status Tanaman :Tanaman ini masih belum banyak dibudidayakan, masyarakat menggunakan kayu ini dengan mengambilnya dari hutan. Namun saat ini sudah mulai dikembangkanterutama untuk hutan rakyat dan sudah mulai dilakukan eksplorasi untuk bahan pengembangan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tanaman ini tumbuh tersebar di Sumatera dan Jawa, pada ketinggian 400 -l.500 m dpldi hutan pegunungan. Termasuk tanaman dataran tinggi, masih dapat ditemui diTaman Nasional Gunung Halimun.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman dapat mencapai 25 - 30 m dengan diameter antara 80 - 100 cm. Batang berbentuk bulat, kayu gubal tipis dan berwarna putih, setelah kering angin warna kayu antara coklat muda dan laming kecoklatan. Kayu padat, strukturnya halus, mudah dikerjakan, ringan dan awet. Tekstur kayu manglid menyerupai kayu jati.

Pembungaan dan Pembuahan :Musim bunga dan buah berlangsung biasa terjadi sepanjang tahun, namun mencapai puncak pada bulan Oktober - Februari. Tanaman mulai berbunga dan berbuah setelah berumur 6 tahun dengan kumbang sebagai serangga penyerbuknya.

Buah dan Benih :Buah bertipe kapsul. Panjang 5 - 10 cm, karpel yang masak berbentuk bulat telur dan berkayu. Dalam satu tandan terdiri dari 10 - 25 karpel, akan merekah saat masak.Dalam satu karpel terdapat 2 atau lebih benih. Benih berbentuk persegi hingga bulat, berwarna coklat sampai hitam dengan aril berwarna jingga (orange), panjang sekitar0,4 mm, struktur permukaan kasar. Dalam 1 kg terdapat 17.000 - 20.000 benih tanpaaril.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya masyarakat memperbanyak tanaman dengan cara mengambil anakan dibawah pohon. Tanaman dapat diperbanyak dengan biji, stek pucuk dan stek batang,namun persentase tumbuh masih rendah. Dan saat ini sedang dicoba melalui kulturjaringan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Manfaat utama adalah kayunya. Kayu manglid menyerupai kayu jati, sehingga

mempunyai prospek untuk dikembangkan di hutan rakyat atau areal konservasilainnya.

2. Pertumbuhannya cepat, bunganya indah, maka dapat digunakan untuk tanamanhutan kota di daerah pegunungan.

Page 74: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

67

Markisa Passiflora edulis Sims.

Famili : PassifloraceaeNama Daerah : Buah negeri (Jawa), Pasi, Konyal (Sunda), Markisa

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan sebagai tanaman buah-buahan, banyak ditemui padadaerah pegunungan, prospeknya baik untuk lebih dikembangkan karena buahnya mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, sedangkan tanamannya yang merambat dapat dijadikan pula menjadi tanaman luas di taman kota.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Merupakan tanaman tropis berasal dari Brazil. Tetapi telah menyebar di negara tropislain termasuk di Asia Tenggara diantaranya di Indonesia. Merupakan tumbuhan didataran agak tinggi atau berhawa sejuk. Tetapi ada jenis markisa lain yang dapattumbuh di dataran rendah, sehingga tanaman ini dapat tumbuh pada kisaran 0 - 800 mdpl, dengan curah hujan 2.000 - 3.000 mm/tahun, dengan suhu rata-rata berkisar 20 -30 °C, pH tanah berkisar 6 - 8. Umumnya ditanam sebagai tanaman buah-buahan di halaman rumah.

Deskripsi Tanaman :Merupakan tanaman perenial, menjalar dan dapat mencapai panjang lebih dari 15 m, batangnya tidak berkayu penuh. Daun berbentuk menjari, dengan ukuran 10 - 15 cm x12 - 25 cm, bunga tunggal, berbau harum, sangat cantik, dengan ukuran 7,5 - 10 cm.Warna kelopak putih dengan dasar ungu.

Pembungaan dan Pembuahan :Berbunga dan berbuah sepanjang tahun, namun umumnya pembungaan mencapaipuncak pada akhir musim hujan dan buah masak setelah 60 - 90 hari kemudian.Tanaman mulai berbunga setelah umur 5 - 7 bulan ditanam di lapangan atau setelah mencapai panjang antara 10 - 15 m.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat atau lonjong, merupakan buah berdaging dengan ukuran 4 - 12cm x 4 - 7 cm, berwarna ungu tua atau kuning, kulit buah keras. Dalam satu buahterdapat banyak benih, melekat erat pada daging buah. Daging buah beraroma harum. Benih mudah hilang viabilitasnya setelah disimpan selama 2 bulan, namun jikadisimpan dalam wadah tertutup rapat (plastik) dan disimpan dalam ruang AC makabenih dapat bertahan hingga 12 bulan.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya diperbanyak melalui biji namun dapat juga menggunakan stek dansambungan. Untuk perbanyakan melalui biji, perkecambahan membutuhkan waktu 2 minggu, pertumbuhan lambat, untuk mencapai tinggi 20 - 25 cm membutuhkan waktu3 - 4 bulan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Tanaman ini menghasilkan buah yang cukup tinggi nilainya, karena dapat

dimakan dan diolah menjadi sirup markisa. Sangat potensial dikembangkan masyarakat untuk usaha industri rumah.

2. Tanaman ini merambat, berbunga indah dengan buah yang menarik maka cocok dikembangkan menjadi tanaman hias di taman kota.

Page 75: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

68

MindiMelia azedarach Linn.

Famili : MeliaceaeNama Daerah : Mindi, mementin, gringging (Jawa), renceh (Karo), jempinis

(NTB), belite, bere embore (NTT)

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan, karena kegunaan dari tanaman mindi cukup banyak, tegakan mindi mudah ditemukan terutama di lahan masyarakat.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Mindi seringkali tumbuh pada tanah tersier, pada tanah iiat, berbatu atau pasirvulkanis. Di daerah berbukit-bukit rendah sampai tinggi, atau antara 700 - 1.400 mdpl. Termasuk pohon cepat tumbuh dan ditanam di semua negara tropis dan sub tropis.Di Jawa mindi banyak ditemui di dataran tinggi di Bogor, Sukabumi, Cianjur danBandung (Jawa Barat) dan di Bondowoso (Jawa Timur), dengan curah hujan 900 mm/tahun. Tanaman ini pun tahan terhadap suhu dingin.

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon mencapai 40 m dengan batang bebas cabang 20 m, diameter berkisar 185cm, tidak berbanir. Kulit luar berwarna merah coklat sampai kelabu hitam, beralurdangkal sampai dalam, mengelupas kecil-kecil sampai kepingan besar. Percabangan melebar dan membentuk tajuk yang menyerupai payung agak membulat, warnabunganya sangat menarik berwarna lembayung dan berjumlah banyak, berbentukmalai yang panjangnya sampai 20 cm.

Pembungaan dan Pembuahan :Umumnya buah masak pada bulan Desember hingga Februari, walaupun kadang-kadang ada yang berbuah pada Bulan Juni. Buah masak dicirikan dengan kulit buah berwarna kuning.

Buah dan Benih :Buah mindi merupakan buah batu (drupe) yang terdiri dari 2 - 3 butir benih. Buahberukuran 1 - 1,5 cm, jumlah buah kering 1286 butir/ kg atau f 56.894 butir benih/kg.Benih dapat disimpan pada ruang AC (suhu ± 18 - 20° C) dalam wadah karung yangporous. Benih dapat disimpan selama 6 bulan atau lebih. Diusahakan kadar air benihtidak di bawah 10 %.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan dapat dilakukan melalui biji, namun sebelum dikecambahkan benihharus terlebih dahulu direndam dalam larutan H SO, selama 20 menit, atau diretakkanZ

kulit benihnya. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan melalui cangkok.

Manfaat dan Kegunaan :1. Pohon mindi mempunyai banyak kegunaan, yaitu kayu, daun, buah dan benihnya,

sehingga merupakan jenis tanaman serbaguna.2. Bunganya digunakan sebagai obat sakit kepala, daunnya untuk peluruh air seni dan

obat cacing, buahnya untuk obat penurun panas dan akarnya sebagai obat penyakit kulit.

3. Ekstrak daun mindi dapat menjadi insektisida alami.4. Pohon yang cepat tumbuh serta bunga yang indah, maka mindi dapat ditanam di

taman kota atau hutan kota.

Page 76: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

69

Nona Annona reticulata L.

Famili : AnnonaceaeNama Daerah : Buah nona, kanowa (Jawa), serba rabsa (Aceh), nona, nona kapri

(Melayu)

Status Tanaman :Merupakan tanaman eksotik, sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, tetapiterbatas sehingga termasuk tanaman yang langka.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tanaman nona ini berasal dari India Barat, namun sudah menyebar ke Asia Tenggara, diantaranya Indonesia serta daerah tropis lainnya, walaupun termasuk tanaman tropis,

otanaman ini mampu pula hidup di daerah dingin (suhu 2 C).

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman mencapai 10 m dengan diameter batang 35 cm. Tipe buah adalah buah semu, dengan bentuk bulat atau menyerupai jantung berukuran diameter 8 - 16 cm. Kayunya berwarna kekuningan.

Pembungaan dan Pembuahan :Berbunga dan berbuah setiap tahun, produksi buah per tahun pada pohon dewasaadalah 45 kg.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat atau menyerupai jantung, berwarna kuning kecoklatan, bermotif jala. Daging buah berwarna putih kotor dengan jumlah benih yang banyak. Benihyang keras bersifat ranum.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya perbanyakan melalui biji.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan, sedangkan bagian-bagian lainnya seperti daun dapat

dijadikan obat cacing dan juga untuk obat bisul, buah muda dan kulit batang untukobat diare dan disentri. Benih, daun dan buah muda bahan untuk insektisida.

2. Kayunya lunak, cukup kuat banyak digunakan untuk membuat barang perkakas.3. Bentuk arsitektur tanaman yang rindang serta bentuk buah yang menarik membuat

tanaman ini dapat ditanam di halaman/pekarangan atau juga untuk taman kota atau Pada areal tanaman obat-obatan.

Page 77: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

70

Perca Palaquium gutta(Hook.f.) Baill.

Famili : SapotaceaeNama Daerah : Perca, getah perca

Status Tanaman :Merupakan tanaman hutan, masyarakat menanam untuk diambil getahnya. Belum dikembangkan secara optimal, keberadaanya di daerah Jawa, hanya dapat ditemukan di hutan lindung atau lahan masyarakat.

Ekologi danTempat Tumbuh :Getah perca terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatera, Borneo dan Jawa. Tempat tumbuhnya adalah hutan tanah rendah dengan ketinggian kurang dari 500 m dpl, padatanah pasir dan tanah liat yang kering atau basah.

Deskripsi Tanaman :Pohon getah perca berukuran sedang dengan tinggi sampai + 30 m dan diameter + 50cm. Batangnya silindris sampai agak meruncing, berbanir kecil. Kulit batang retaksampai beralur dangkal, berwarna coklat tidak mengelupas. Pepagan berwarnakuning sampai merah muda, mengeluarkan getah putih. Daunnya tunggal, terkumpuldi ujung ranting, berbentuk bundar telur terbalik sampai bundar agak jorong,permukaan bawah berwarna coklat kemerahan. Bunga mengelompok pada ketiak daun.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan terjadi setiap tahun, buah masak pada bulan Juli September.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat telur sampai bulat berbulu halus. Benihnya tidak dapat disimpan lama, setelah satu minggu benih akan menurun daya kecambahnya.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya diperbanyak melalui cara generatif, benih dikecambahkan, setelah bibit mempunyai tinggi ± 20 dan diameter leher 0,5 cm, maka bibit siap tanam.

Manfaat dan Kegunaan :1. Banyak dimanfaatkan masyarakat untuk diambil getahnya.2. Kayunya dapat digunakan untuk bahan bangunan, alat olah raga dan alat rumah

tangga.3. Dapat dijadikan tanaman peneduh di perkotaan, dan ditanam pada hutan kota

untuk konservasi.

Sumber : Prosea

Page 78: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

71

PinangAreca catechu Linn.

Famili : PalmaeNama Daerah : Pinang (Sumatera), jambe (Sunda)

Status Tanaman :Tanaman asli di Indonesia, sudah banyak dibudidayakan, mudah ditemukan hampir di seluruh Nusantara. Karena sebagai bahan baku untuk makan sirih.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tumbuh baik pada tanah vulkanik yang berdrainase baik, pada ketinggian 300-1.200m dpl, bahkan hingga ketinggian 1.400 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Pinang merupakan salah satu jenis dari keluarga Palem, sehingga mempunyai bentuk karakteristik yang berbeda dengan tanaman dikotil. Tinggi pohon dapat mencapai 15 -20 m, dengan batang lurus, diameter hingga 15 cm. Tumbuh secara individual(tunggal), batang ramping, licin, lurus, terdapat tajuk pelepah panjang berwarna hijau sampai kuning. Daun melengkung ke bawah dengan susunan tulang daun menyirip.

Pembungaan dan Pembuahan :Pohon pinang berbuah setelah berumur 20 - 30 tahun, dan tetap produktif hinggaberumur 60 tahun. Letak bunga jantan di ujung dan berbau harum sedangkan bungabetina terdapat di pangkal batang. Berbunga pada awal dan akhir musim hujan. Rata-rata produksi buah per tahun per pohon adalah 300 buah.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat lonjong dengan bagian pangkal dan ujung runcing. Warna buahhijau kuning, buah berbiji satu.

Perbanyakan Tanaman :Pohon pinang diperbanyak melalui biji, biji/benih dikeluarkan dari kulit buah.Benih sebelum dikecambahkan terlebih dahulu harus diberi perlakuan yaitu dengan cara dikikir, setelah itu direndam dalam air selama 24 jam. Benih kemudiandikecambahkan pada media pasir halus dengan cara dibenamkan dengan posisi titik tumbuh berada di bagian bawah dan 3/4 bagian benih berada di dalam media. Waktuyang dibutuhkan selama perkecambahan cukup lama yaitu antara 1,5 - 4 bulan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Tanaman pinang terutama untuk dijadikan tanaman hias, juga sebagai tempat

habitat satwa di antaranya burung.2. Buah/bijinya dijadikan pelengkap makan sirih, juga sebagai bahan obat diare dan

cacing pita.3. Buahnya dapat digunakan untuk campuan bahan pernis.4. Pelepahnya dapat digunakan untuk pembungkus.

Sumber : Prosea

Page 79: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

72

Pinus Pinus merkusiiJungh et de Vries

Famili : PinaceaeNama Daerah : Sala (Aceh), tusam (Batak), uym (Gayo), sigi (Kerinci), susugi

(Minangkabau)

Status Tanaman :Tanaman yang sudah lama dbudidayakan, cukup dikenal masyarakat, tegakannyacukup mudah ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tambuh :Bukan tanaman asli di Jawa, namun lama dibudidayakan di Jawa. Pinus berasal dari Sumatera. Jenis ini dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, tanah berpasir,dengan iklim basah sampai kering, curah hujan 2.400 - 3.600 mm/tahun, padaketinggian 200 - 2.000 m dpl. Kadang-kadang tumbuh di bawah 200 m dpl mendekati pantai. Tumbuh baik secara berkelompok di daerah bekas gunung berapi. Toleranterhadap tanah pasir dan asam.

Deskripsi Tanaman :Tanaman berupa pohon dengan tinggi berkisar 20 - 60 m dan diameter dapat mencapai100 cm, tidak berbanir. Kulit luar kasar berwarna coklat kelabu tidak mengelupasberalur lebar dan dalam.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan berlangsung setiap tahun. Buah masak pada Bulan Juli - Nopember. Masak fisiologis benih ditandai dengan kulit kerucut yang berwarna hijautua dengan sisik berwarna coklat. Buah diunduh sebelum kerucut terbuka.

Buah dan Benih :Buah berbentuk kerucut, berwarna hijau tua, diameter buah berkisar 2,0 - 2,8 cm dan panjang buah 5- 9 cm. Jumlah benih per kerucut 23 butir. Dalam 1 kg benih terdapat 47.694 butir.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya pinus diperbanyak dengan menggunakan biji. Biji sebelum disemaikanterlebih dahulu direndam dalam air panas tang dibiarkan dingin selama 24 jam, setelahitu benih ditabur pada media campuran pasir tanah 1 : 1. Benih mulai berkecambahpada hari ke-14.

Manfaat dan Kegunaan :1. Manfaat utama dan pinus adalah kayunya, karena kayu pinus cukup baik untuk

furnitur, perkakas, dll.2. Getahnya dimanfaatkan untuk industri terpentin.3. Bentuk pohon yang indah dengan bentuk daun jarum dapat dijadikan tanaman peneduh

dan tanaman hias terutama di perkotaan yang berada di dataran tinggi.

Page 80: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

73

Puspa Schima wallichii Korth.

Famili : TheaceaeNama Daerah : Puspa

Status Tanaman :Tanaman puspa merupakan tanaman hutan yang banyak tumbuh di lahan masyarakat secara liar. Keberadaan tanaman puspa masih mudah untuk ditemukan, namun belum dikembangkan secara optimal.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tanaman puspa tumbuh menyebar di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Tanaman ini tumbuh pada kisaran tipe tanah yang luas yaitu pada tanah latosol merah, podsolik merah kuning berpasir yang asam sampai tanah vulkanis hitam yang subur. pada dataran rendah sampai di daerah pegunungan hingga ketinggian 3.300 m dpl. Tipe curah hujan A C. Di daerah pegunungan Jawa Barat puspa merupakan jenis utama dalam hutan primer dan merupakan jenis pionir.

Deskripsi Tanaman :Pohon puspa dapat mencapai tinggi sampai + 50 m dengan diameter 130 cm dan tidak berbanir. Batangnya tegak lurus, kulit luarnya coklat atau hitam ke abu-abuan, kasar, beralur dalam atau pecah menjadi kepingan yang tidak beraturan. Tajuknya bulat sampai lonjong, lebat, hijau tua, mengkilat dengan daun muda yang berwama merah jambu, daunnya daun tunggal berbentuk jorong, tebal. Bunganya putih, terdapat pada ketiak daun dan berkelompok pada ujung ranting, indah sekali.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan puspa dapat ditemukan sepanjang tahun, namun puncaknya terjadi pada bulan Agustus -Nopember. Buah masak berwarna coklat.

Buah dan Benih :Buahnya agak bulat, berwarna putih perak seperti sutra waktu masih muda, coklat dan pecah bila sudah tua. Tipe buahnya adalah buah batu (drupe) yang terdiri daribeberapa lokus berisi benih. Dalam 1 kg benih terdapat146.000 - 267.000 butir. Daya simpan benih tidak terlalu lama hanya + 3 bulan.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman dapat diperbanyak dengan biji. Daya kecambah termasuk rendah, karena banyak benih yang tidak bernas, sehingga umumnya masyarakat memperbanyak tanamm ini menggunakan stump atau trubusan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Di Jawa Barat kayu puspa cukup dikenal dan mempunyai nilai ekonomi, namun

pembudidayaannya belum optimal.2. Tanaman puspa dapat dijadikan tanaman penghijauan pada lahan-lahan di

perkotaan karena sifatnya yang pionir.3. Bunganya yang indah dapat menjadikan pohon puspa sebagai tanaman taman kota

atau peneduh.

Page 81: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

74

Rasamala Altingia exelsa N.

Famili : HamamelidaceaeNama Daerah : Rasamala, mala, ulasan, mandung.

Status Tanaman :Merupakan tanaman hutan, salah satu jenis andalan Jawa Barat. Dapat ditemukan di hutan alam, hutan tanaman dan tanaman pelindung jalan, sudah dibudidayakan.

Ekologi danTempat Tumbuh :Tumbuhan rasamala terdapat di Sumatera (pegunungan Bukit Barisan) dan hutan-hutan pegunungan Jawa Barat. Tumbuhnya tersebar atau berkelompok dalam hutan primer di daerah pegunungan, pada ketinggian 500 m dplsampai 1.700 m dpl. Dengan curah hujan tebih 100 mm per bulan. Rasamala biasanya tumbuh pada tanah subur danselalu lembab, tetapi dapat pula tumbuh pada tanah-tanah liat. Sumber benih terdapat di Sukabumi dan Cianjur.

Deskrlpsi Tanaman :Pohon rasamala, terutama yang terdapat di hutan alam umumnya tinggi, yaitu hingga mencapai 50 m lebih dengan diameter sampai 150 cm. Batangnya tegak dan luius. Kulit luarnya pecah dan mengelupas dan berwarna abu-abumerah atau sawo muda. Tajuknya lebat, bila telah tua menipis, warna tajuk selalu hijau. Daunnya tunggal, tersebardan berbentuk bundar atau bulat telur memanjang dengan pinggir daun bergerigi. Bunga berkelamin satu. Bungajantan dan betina terpisah pada pohon yang sama. Malai betina terdiri dan 14 - 18 bunga, berkumpul menyerupaikepala.

Pembungaan dan Pembuahan :Berbunga dan berbuah setiap tahun. Puncak pembungaan pada bulan April - Mei, sedangkan puncak pembuahandan saat terbaik untuk pengumpulan benih adalah bulan Agustus - Oktober. Vektor penyerbukan belum diketahui,tetapi diduga perantara penyerbukannya adalah angin, berdasarkan tinjauan bahwa bunga tidak memiliki kelopakdan mahkota, benang sari berlimpah dan kepala putiknya berupa papilla.

Buah dan Benih :Buah rasamala termasuk buah kotak, yang berbentuk bulat diselubungi sisik hijau. Buah tersebut berwarna coklat kekuning-kuningan, dengan panjang bush 1,2 - 2,5 cm dan lebar 1,2 - 2,2 cm. Warna buah yang masak fisiologisdicirikan oleh wama sisik buah hijau kecoklatan sampai coklat. Dalam satu buah terdapat sekitar 35 benih. Benihrasamala berukuran kecil, berbentuk pipih dan dikelilingi sayap yang berbau aromatik. Jumlah benih per kg 177.000butir atau 75.000 benih/liter. Viabilitas benih segar cepat menurun. Namun viabilitas dapat dipertahankan hingga12 minggu dengan cara menyimpan benih dalam wadah plastik kedap udara, disimpan pada ruang sejuk suhu 5- 8 °C, pada kadar air benih 5- 8%.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan bisa dilakukan dengan biji atau anakan yang diambil dari lantai hutan. Benih disemaikan pada media campuran antara pasir tanah (1:1), benih mulai berkecambah pada hari ke-10, kecambah siap sapih setelah semaikuat. Pertumbuhan awal tanaman rasamala termasuk lambat, namun setelah itu pertumbuhannya akan pesat.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayu rasamala sangat dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, banyak digunakan untuk kayu bangunan dan

konstruksi.2. Selain manfaat kayunya, pohon rasamala dapat dijadikan tanaman pelindung jalan, karena tajuknya yang selalu

hijau dan rimbun.3. Daun yang masih muda (pucuk) dapat dimakan.

Page 82: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

75

Rengas Gluta renghas L.

Sumber : Prosea

Sinonim : GlutacurtisiiFamili : AnacardiaceaNama Daerah : Rengas

Status Tanaman :Jenis ini sudah cukup dikenal namun belum banyak dibudidayakan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Banyak ditemui di daerah Jawa, khususnya Jawa Barat. Dapat ditemukan di hutanalam dataran rendah, dan daerah kering hingga hutan rawa gambut. Tumbuh sampai ketinggian 1.200 m dpl. Namun dapat juga ditemui di pinggiran sungai.

Deskripsi Tanaman :Ukuran tanaman sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 45 - 50 m, bentuk batang silindris, diameter 90 - 125cm, umumnya berbanir hingga 4 m. Kulit batang beralur, berwarna oranye-merah atau merah coklat. Daun spiral,bunga majemuk berumah dua.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan umumnya terjadi setelah musim hujan, atau sebelum daun pertama rontok. Masa pembungaan tidakselalu sama waktunya. Waktu yang dibutuhkan dari mulai terjadinya bunga hingga buah masak adalah 7 bulan danbuah akan jatuh setelah 11 bulan. Penyebaran buah dapat melalui air sungai (terbawa air sungai) atau juga olehmonyet dan tupai serta kelelawar pemakan buah.

Buah dan Benih :Buah berbentuk buah batu, ada yang bersayap. Dalam satu buah terdapat 1 biji yang menempel erat pada endokarp.Jumlah buah per kg 34 buah atau 3200 benih/kg. Benih mampu disimpan hingga 5 bulan, setelah itu dayakecambahnya akan menurun.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya menggunakan biji baik melalui persemaian atau ditanam langsung di lapangan, namun dapat pulamenggunakan stump. Persemaian langsung di lapangan (direct sowing) cukup baik dilakukan di bawah tegakan jati.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayunya sangat baik untuk dijadikan furnitur, panel serta kayu-kayu hiasan lainnya.2. Kayunya baik untuk dijadikan kayu bakar karena mempunyai kalori yang tinggi.3. Resinnya dapat dijadikan bahan pernis4. Cocok untuk penghijauan di daerah rawa/pantai serta bantaran sungai untuk mencegah erosi.

Page 83: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

76

Rotan Calamus sp.

Sumber : Prosea

Famili : PalmaeNama Daerah : Rotan sega (umum dalam perdagangan)

Status Tanaman :Merupakan tanaman asli Indonesia, tumbuh di seluruh wilayah Nusantara, termasuk di Jawa Barat dan Banten. Umumnya tumbuh pada hutan sekunder.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Umumnya rotan ditemukan pada daerah dataran rendah yaitu pada tanah alluvial, pinggiran sungai yang secara musiman tergenang air, tetapi capat juga ditemui padadaerah yang lebih kering hingga ketinggian 800 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Rotan merupakan tanaman menjalar, merumpun, panjangnya hingga 100 m. Batangtanpa pelepah, daun berdiameter 7-12 mm, dengan pelepah menjadi sekitar 20 mm,jarak antar ruas sampai 50 cm atau lebih. Daun berwarna hijau suram, berduri segitiga.

Pembungaan dan Pembuahan :Tanaman mulai berbunga pada umur 4- 5 tahun, musim berbunga dan berbuah disetiap tempat berlainan dan umumnya pada musim kemarau, yaitu antara Maret -April hingga Agustus. pada satu batang dapat terjadi 4 pembungaan, tiap pembuahanberisi 1.000 - 1.500 buah. Buah siap panen setelah masak fisiologis yang ditandaidengan kulit buah keras berwarna kuning kecoklatan, daging buah terasa manis.

Buah dan Benih :Buah rotan berbentuk bulat telur, berukuran 15 mm x 10 mm. Dibungkus sisik putih kehijauan yang melengkung rapi, jika mengering menjadi kekuningan. Buah rotanberbiji satu, ukuran benih 12 mm x 7 mm, dengan kulit buah berdaging. Untuk mengeluarkan benih dan buah, dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu merendam benih dalam air selama 2 hari, kemudian kulit dan daging buah dikupas secara manual, diikuti dengan pencucian dengan alkoho1 75 % selama satu menit,lalu dibilas denganair. Penyimpanan benih rotan dilakukan dengan menggunakan wadah yang kedapBenih yang akan disimpan harus benar-benar telah bersih dari sisa daging buah. Penyimpanan dilakukan dalam ruangan suhu 16 - 17 °C dan kelembaban nisbi 50 - 60 %, benih mampu disimpan hingga 2,5 bulan.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman rotan dapat dilakukan melalui tunas akar, namun yang palingumum adalah menggunakan biji. Biji/benih ditabur langsung pada media campurantanah dan pasir (1:1). Penaburan dilakukan dengan meletakkan tunas embriomenghadap keatas. Biji berkecambah dalam waktu 3 sampai 15 minggu. Biasanyabiji ditanam dalam bedengan yang dinaungi dan kemudian dipindahkan dalampolybag. Bibit siap tanam setelah 9- 12 bulan di persemaian, waktu penanaman membutuhkan penopang pohon.

Manfaat dan Kegunaan :1. Hasil utama rotan adalah batangnya, yaitu untuk furnitur atau alat rumah tangga

lainnya.2. Fungsi tanaman rotan dalam hutan kota adalah sebagai tanaman pembatas di

sepanjang jalan bebas hambatan serta dapat ditanam untuk kegiatan konservasi.

Page 84: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

77

Saninten Castanopsis javanica(Bl.) A. DC.

Famili : FagaceaeNama Daerah : Saninten, ki hiur(Sunda)

Status Tanaman :Termasuk salah satu jenis andalan Jawa Barat, dapat ditemukan pada hutan primer diJawa Barat. Belum banyak dibudidayakan namun potensial untuk dikembangkan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Jenis ini terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatera, Borneo dan Jawa Barat, dalamhutan primer atau kadang-kadang sekunder, pada ketinggian 90 - 1650 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Pohon saninten dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter 100 cm, berbanir.Batangnya umumnya lurus, dengan kulit luar beralur dangkal. Pepagannya tebal,berserat dan berwarna kuning muda sampai coklat. Tajuk melebar, berwama coklat keemasan. Daunnya bulat panjang agak jorong, permukaan atas berwarna hijau abu-abu pucat dan permukaan bawah coklat keemasan. Bunga berbentuk bulir, berwarnacoklat keemasan dan berbulu.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan terjadi pada bulan September - Maret dan berbuah pada bulan Maret - Desember. Pembungaan dan pembuahan terjadi setiap tahun.

Buah dan Benih :Buah berbentuk segitiga, berwama coklat dan sering berbulu. Mangkok buahnyaseperti kerucut, berduri tajam dan berwarna coklat.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan dapat dilakukan melalui biji. Biji disemaikan pada media campuran pasir tanah (1:1).

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan konstruksi.2. Buahnya dapat dimakan dan digunakan sebagai obat.3. Dapat ditanam sebagai tanaman pelindung jalan, ataupun pada areal hutan dan

taman kota untuk kegiatan konservasi eksitu.

Page 85: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

78

Sarikaya Annona squamosaLinn.

Famili : AnnonaceaeNama Daerah : Sarikaya (Sunda), srikaya, sarikaya (Jawa), delima bintang

(Aceh), atisu walanda (Minahasa), atis (Ternate).

Status Tanaman :Tanaman sarikaya umumnya ditanam pada halaman rumah sebagai tanaman hias ataupun buah-buahan. Sudah mulai langka ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tanaman ini merupakan tanaman eksotik, yaitu berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh di daerah tropis lainnya, menyebar di seluruh Indonesia. Sarikaya akantumbuh baik di tanah berbatu kering atau tanah berpasir dan liat berlempung dengan suhu yang tinggi, sehingga akan cocok pada daerah-daerah kering. Namun jenisinipun dapat tumbuh sampai pada ketinggian 1.000 m dpl.

Deskripsi Tanaman :Tumbuhan sarikaya berbentuk perdu dengan tinggi antara 3 - 6 m, daun berbentuk lonjong sampai jorong, dengan-ujung tumpul dan pangkal runcing. Panjang daun 6-17 cm dan lebar 2,5 - 7,5 cm, berwarna hijau keputih-putihan. Bunga sarikayamerupakan bunga tunggal, berbentuk lonceng dengan kelopak segitiga dan kecil. Mahkota bunga berdaging tebal dengan panjang 2 - 2,5 cm dan berwarna putih kekuningan.

Pembungaan dan Pembuahan :Berbunga dan berbuah sepanjang tahun dan pembungaan dapat dirangsang melalui pemangkasan. Buah akanbanyak dihasilkan pada saat musim hujan.

Buah dan Benih :Buah sarikaya merupakan buah buni, majemuk, berbentuk bulat dan berbongkol-bongkol dengan diameter 5 - 10 cmdan dilapisi lilin berwarna hijau. Dalam buah sarikaya terdapat banyak biji dengan kulit biji yang keras danmengandung 45 % minyak yang tidak mengering. Bentuknya bulat telur dan berwarna kuning.

Perbanyakan Tanaman :Tanaman sarikaya dapat diperbanyak melalui generatif (biji) maupun vegetatif (okulasi). Untuk memperoleh mataokulasi yang baik, sayatlah kayu yang cukup tua dan tidak bergagang. Batang bawah yang digunakan adalah darijenis yang sama.

Manfaat dan Kegunaan :1. Tanaman sarikaya dibudidayakan masyarakat karena buahnya dapat dimakan, selain itu mempunyai banyak

manfaat antara lain kulit batang untuk obat diare dan bisul, buah muda untuk obat cacing dan bijinya mempunyai sifat insektisida.

2. Selain rasanya yang enak, buah sarikaya mempunyai bentuk yang unik sehingga cocok untuk dijadikan tanamanhias di taman kota atau halaman.

Page 86: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

79

Sawo Duren Chrysopyllum cainitoLINN

Famili : SapotaceaeNama Daerah : Sawo duren (Indonesia), sawo ijo (Jawa), sawo kadu, sawo sijem,

sawohejo, sampole (Sunda).

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan, dan mudah ditemui di kota-kota besar maupun kecil.Umumnya digunakan sebagai tanaman peneduh, pelindung serta tanaman hias di taman kota. Salah satunya adalah di daerah Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Tempat tumbuh alami jenis ini adalah di benua Amerika yaitu pada daerah tropis, antara lain AmerikaTengah dan Selatan, namun telah dibudidayakan di daerah tropis lainnya, seperti Indonesia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura. Di Pulau Jawa tumbuh di daerah berketinggian 5 - 1.000 m dpl, namun akan tumbuh baik pada ketinggian di atas 400 m dpl. Umumnyatumbuh pada daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup tinggi, tetapi dengan musim kering yang tegas. Kondisi tanah yang disukai adalah subur, air cukup serta tanah agak asam (pH tanah antara 5 - 6).

Deskripsi Tanaman :Tinggi pohon dapat mencapai 10 - 20 in, tajuk pohon selalu hijau. Tanaman ini mengeluarkan getah berwarna putih,percabangannya berat dengan warna batang coklat dan berbulu halus. Tajuknya lebar dan daunnya berbentuk jorong seperti daun durian dengan tikuran 5 - 16 cm x 3 - 6 cm. Bunga berbentuk malai terdiri dari 5 - 35 kuntum bunga kecil, berwarna kekuninganhingga putih keunguan.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan biasanya terjadi persamaan dengan periode tumbuhnya tunas-tunas baru, umumnya pada saat musim hujan. Polinatornya adalah serangga dan biasanya terjadi persilangan sendiri. Buah masak 4 - 6 bulan setelah penyerbukan, di Indonesia umumnya terjadi pada gulan Mei - Juli. Namun buah sawo durian ini tergolong tanaman yang berbuah sepanjang tahun.Tanaman mulai berbuah pada umur 4 - 5 tahun. Tanaman dewasa dapat menghasilkan buah sebanyak 1.000 buah atau lebih pada setiap musim.

Buah dan Benih :Buah berbentuk bulat agak lonjong, dengan diameter 5 - 10 cm, merupakan buah berdaging, berwama coklat keungguan atauhijau kekuningan, kulit tipis, mengkilap. Daging buahnya saat masak berwarna putih susu. Dalam satu buah umumnya terdapat3-10 biji, bentuknya pipih agak lonjong dengan ukuran 2 cm x 1 cm x 0,5 cm, warna biji hitam keungguan. Ada 2 macam buahmasak berdasarkan perbedaan warnanya; (1) buah berwarna hijau muda mengkilap atau (2) buah berwarna hijau dan berubah menjadi ungu pucat atau ungu tua. Buah masak pada satu pohon tidak serempak. Hama yang dapat merusak buah sawo durenpada saat masih di atas pohon adalah satu jenis lalat pohon yaitu Dacus dorsalis. Hama ini dapat berbahaya apabila terkonsumsioleh manusia.

Perbanyakan Tanaman :Perbanyakan tanaman dapat dilakukan melalui biji, stek, okulasi atau sambungan. Biji dipilih dari buah yang benar-benar masak, namun sebelum disemai harus dicuci bersih terlebih dahulu, setelah itu disemai dan dibenamkan sedalam 1 cm dengan jarakantar biji 2 - 3 cm; penyemaian dilakukan di bedeng semai. Biji mulai berkecambah setelah satu bulan dan semai disapih apabila telah keluar 3 - 5 daun. Pada cara sambungan digunakan batang bawah (root stock) dari sapihan umur 6 - 8 bulan. Pada caracangkok, akar mulai muncul setelah 6 - 7 bulan, dan setelafi disapih halus dipelihara di pembibitan selama 3 bulan kemudianditanam di lapangan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 10 -12 m dan penanaman dilakukan pada saat awal musim hujan.

Manfaat dan Kegunaan :1. Buahnya dapat dimakan.2. Getah dari bagian batang, buah dan bijinya dapat digunakan sebagai obat.3. Kayunya yang berwarna coklat kemerahan dapat digunakan sebagai kayu konstruksi.4. Banyak digunakan sebagai tanaman hias di perkotaan, terutama untuk daerah dataran rendah yang kering

Page 87: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

80

Sawo Kecik Manilkara kauki(L) Dubard

Sinonim : Mimusops kauki L., Mimusops brawniana Benth.Famili : Sapotaceae 'Nama Daerah : Sawo jawa (Indonesia), keupula, peukula (Aceh), sawo kecik, sawo

jawa, sawo jawi (Jawa), sawo (Sunda), sabu (Madura), sawo (Bima),sabo (Bali), nani (Makasar), nane (Bugis).

Status Tanaman :Tanaman sawo kecik sejak dulu sudah dibudidayakan masyarakat terutama ditanam dipekarangan rumah sebagai pohon buah-buahan juga berfungsi sebagai pohon peneduh.Tanaman ini sudah mulai langka, karena semakin jarang orang menanamnya sehingga agaksulit untuk memperolehnya.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Pohon sawo kecik pada umumnya dijumpai pada daerah-daerah di dekat pantai yang kondisi tanahnya berpasir, daerah-daerahberbatu karang dan di hutan musim sampai pada ketinggian 300 m dpl. Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tahunanberkisar antara 1.000 mm - 1.400 mm atau daerah-daerah yang bertipe iklim E (klasifikasi Schmidt dan Ferguson) merupakantempat tumbuh yang cocok bagi pertumbuhan sawo kecik.

Deskripsi Tanaman :Pohon sawo kecik tingginya dapat mencapai 30 m, mempunyai batang yang tebal dengan diameter lebih dari 100 cm. Batangnya berbanir tebal, tinggi banir sampai 1,5 m dan berwarna coklat abu-abu sampai coklat tua dengan kulit batang retak-retak danberalur. Daun berbentuk bulat telur terbalik, berukuran 4 - 15 cm x 3 - 8 cm, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua danlicin sedangkan warna bagian bawah kelabu kecoklatan, berbulu halus seperti beludru. Bunga tumbuh di ketiak daun, l - 3 bunga berkumpul, berwarna putih kekuningan.

Pembungaan dan Pembuahan :Pembungaan dan pembuahan terjadi setiap tahun. Masa berbunga dan berbuah berlangsung hampir sepanjang tahun danbervariasi menurut tempat. Di Bali, pembungaannya terjadi pada bulan Desember - Februari dan pembuahannya pada BulanMaret - Juni, dan puncaknya pada bulan April. Pembuahan di Cirebon dan sekitarnya terjadi pada bulan September - Oktober, diBanten pada bulan Nopember, dan di Banda Aceh pada bulan Mei. Buah masak berwarna merah kecoklatan.

Buah dan Benih :Buah sawo kecik berbentuk bulat telur atau elips dengan panjang sekitar 2 - 3 cm. Pada buah muda berwarna hijau dan semakintua Warnanya berangsur-angsur menjadi kuning sampai coklat merah kehitaman. Dalam satu buah sawo kecik terdapat 1 - 6benih (umumnya 2 - 3), mengkilap dan berukuran sekitar 2 cm x 1 cm x 0,75 cm. Benih bersifat semi ortodoks. Penyimpanandilakukan setelah benih kering (kadar air 11 - 13 %) dengan cara disimpan dalam wadah kedap udara dan ditempatkan dalam

oruangan bersuhu rendah (5 - 8 C) dan kelembaban relatif 40 - 50 %. balam kondisi demikian benih dapat disimpan selama 6 -12 bulan. Untuk mematahkan dormansi benih, benih sawo kecik direndam dalam air selama 3 x 24 jam sebelum dikecambahkan.

Perbanyakan Tanaman :Umumnya tanaman sawo kecik diperbanyak melalui biji (generatif). Namun daya kecambah benih ini masih rendah, sehinggahal ini merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan jenis sawo kecik. Selain itu tanaman ini tergolongtanaman yang lambat pertumbuhannya.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayu sawo kecik sangat baik digunakan untuk bahan baku patung, banyak dipakai oleh pengrajin di Bali. Selain itu dapat

dijadikan barang perhiasan serta kayu meubel yang indah. Kayu sawo kecik sangat tahan lama sehingga mampu digunakanuntuk kayu yang terendam dalam tanah dan lumpur banyak digunakan oleh masyarakat Ujung Pandang dan Bima.

2. Buahnya dapat dimakan karena rasanya manis, bunganya dapat dijadikan obat.3. Tanaman mi mempunyai sistem perakaran yang kuat, maka pohon ini sangat baik sebagai pohon pengaman sepanjang pantai

(shelter belt) untuk mencegah erosi dan abrasi.4. Tajuk tanaman sawo kecik sangat rimbun sehingga sangat cocok dijadikan tanaman peneduh di halaman.

Page 88: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

81

SurenToona sinensis Roem

Sinonim : Cedrela sureni (Blume) Burkill (1930)Famili : MeliaceaeNama Daerah : Surian (umum), surian amba (Sumatera), suren, kibeureum

(Sunda)

Status Tanaman :Merupakan jenis yang banyak ditanam di hutan rakyat, kayu cukup disukai masyarakat. Pembudidayaannya sudah cukup berkembang, masih mudah untuk ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Di Indonesia menyebar di Sumatera, Jawa dan sebagian di Kalimantan serta Maluku. Tumbuh sampai padaketinggian 1.200 m dpl, pada tanah subur, di daerah pegunungan, dengan tipe iklim A (Schmidt & Ferguson) dansuhu rata-rata tahunan berkisar 22 °C. Pada tanah yang basah tumbuhan ini biasanya tidak menggugurkan daun.

Deskripsi Tanaman :Pohon suren berbatang besar dan berbanir pada bagian bawahnya. Tinggi pohon dapat mencapai 40 m dan diameter sampai 200 cm. Kulit batangnya beralur dangkal, berwarna abu-abu tua sampai abu-abu kecoklatan, berbau seperti kayu cendana. Tajuknya lebar, lebat namun tidak simetris, perakarannya bercabang namun dangkal.

Pembungaan dan Pembuahan :Suren berbunga pada bulan Februari dan Desember, buah masak pada bulan April - Mei atau September -Oktober.

Buah dan Benih :Buah berbentuk lonjong seperti lonceng dan bergerombol membentuk untaian. Dalam buah terdapat rongga, setiap rongga diisi satu benih. Bentuk benih tipis ada sayapnya. Benih masak dicirikan dengan perubahan warna kulitbuah, yaitu berwarna coklat tua dan sebagian buah sudah terlihat merekah. Dalam 1 kg berisi 92.000 benih. Benihdapat disimpan selama ± 4 bulan dalam kantong blacu dan diletakkan di ruang AC.

Perbanyakan Tanaman :Suren umumnya diperbanyak melalui biji (generatif), biji atau benih ditabur pada media campuran tanah dan pasir(l: l), setelah benih ditabur harus ditutupi media lagi agar benih tidak terbang. Semai disapih ke dalam kantongplastik dan siap ditanam di lapangan pada umur 3 bulan. Tanaman suren tergolong tanaman cepat tumbuh.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayunya cukup dikenal masyarakat dan banyak dibudidayakan untuk kayu pertukangan sehingga dikembangkan

di hutan rakyat.2. Karena pertumbuhannya cepat maka pohon suren dapat dijadikan tanaman pinggir jalan, selain itu dijadikan

tanaman pelindung di perkebunan.3. Di Sumatera Barat kayu suren digunakan untuk kayu ukiran (kerajinan).

Page 89: TREES OF THE CITYProfil Tanaman Hutan Untuk Perkotaan

82

Tanjung Mimusops elengi L.

Famili : SapotaceaeNamaDaerah : Tanjung, sawo mamik

Status Tanaman :Sudah banyak dibudidayakan terutama untuk tanaman pelindung, tanaman peneduh atau tanaman pinggir jalan di perkotaan. Masih mudah untuk ditemukan.

Ekologi dan Tempat Tumbuh :Sebaran tumbuh tanjung di Indonesia hampir merata di seluruh Indonesia, kecuali di Kalimantan. Tanjung umumnya tumbuh pada tanah yang subur, baik mendekati laut maupun pada daerah berbatu dengan ketinggian 600 m dpl, dengan curah hujankurang atau pada daerah yang memiliki musim hujan yang panjang, hanya jenis initidak tahan dengan surplus air tanah yang terus menerus selama lebih dari 2 bulan.

Deskripsi Tanaman :Tinggi tanaman sampai 25 m, panjang batang bebas cabang 8 - 17 m dengan diameter sampai 100 cm, berbanir sampai 2 m. Kulit luar berwama kelabu, coklat atau merahtua sampai hitam, beralur dangkal dan mengelupas.

Pembungaan dan Pembuahan :Tanjung berbunga dan berbuah sepanjang tahun, dengan musim buah masakumumnya terjadi pada bulan Februari - Mei.

Buah dan Benih :Buah tanjung termasuk bush berdaging, berbentuk bulat telur, buah masak dicirikanoleh warna kulit buah jingga. Jumlah buah segar 277 butir per kg atau 175 butir perliter, sedangkan jumlah benih per kg adalah 2.000 butir

Perbanyakan Tanaman :Umumnya tanaman tanjung diperbanyak melalui biji (generatif). Sebelumdisemaikan benih tanjung terlebih dahulu direndam dalam air dingin selama 24 jam.Benih tanjung ditabur pada media campuran pasir tanah (1 : 1), setelah ditabur dilapisilagi dengan pasir di atasnya.

Manfaat dan Kegunaan :1. Kayu tanjung sangat baik untuk kayu konstruksi.2. Bunganya harum, tajuknya rimbun, sangat cocok untuk pohon peneduh atau

tanaman pinggir jalan.3. Dapat menyerap dan menjerap partikel timbal dan debu semen, sehingga sangat

cocok ditanam di pinggir jalan ataupun di areal industri. Selain itu karenamempunyai bunga yang harum, tanaman mi juga dapat ditanam Pada daerahpenimbunan sampah karena mampu menyerap dan menapis bau.