kesiapan perencanaan perkotaan berkelanjutan dalam ......direktur perkotaan, perumahan dan...
TRANSCRIPT
Tri Dewi VirgiyantiDirektur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman
Kementerian PPN/Bappenas
Kesiapan Perencanaan Perkotaan Berkelanjutan
dalam Menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru
Jakarta, 29 Juli 2020
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
disampaikan dalam “Infrastructure Connect! Digital Series”
Webinar Konstruksi Indonesia, Indonesia Infrastructure Week dan Beton Indonesia
KERANGKA PEMBAHASAN
01
02
03
Kondisi Kawasan Perkotaan Saat Ini
Perbaikan Perencanaan dan Investasi
Sebagai Inovasi Pengembangan
Perkotaan dan Metropolitan
Tantangan Perkotaan dalam Era
Adaptasi Kebiasaan Baru
2
GLOBAL
TREND
3
27.2% Kota dengan
populasi > 1 jutaKonteks
Indonesia: Pada tahun 2045
populasi Indonesia
akan meningkat
sebesar 63,68 juta
dari 2015, dan
67,1% akan tinggal
di kawasan
perkotaan
3
0
4.000
8.000
12.000
16.000
0
10
20
30
40
50
60
199
6200
1200
6201
1201
6
0
4.000
8.000
12.000
16.000
0
10
20
30
40
50
60
199
6200
1200
6201
1201
6
0
4.000
8.000
12.000
16.000
0
10
20
30
40
50
60
199
6200
1200
6201
1201
6
CHINA
*Kecuali China dan
Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi
(PDB per kapita dalam USD)Pertumbuhan Penduduk Perkotaan
(% penduduk yang tinggal di perkotaan)
ASIA TIMUR & PASIFIK* INDONESIA
Di China pertumbuhan
1% penduduk
perkotaan,
meningkatkan 3% PDB
per kapita
Di Asia Timur & Pasifik pertumbuhan 1% penduduk perkotaan, meningkatkan 2.7%PDB per kapita
Di Indonesia
pertumbuhan 1%
penduduk perkotaan,
hanya meningkatkan
1.4% PDB per kapita
Pengelolaan Urbanisasi yang Optimal akan memberikan manfaat
bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kurangnya akses ke layanan dasar seperti
kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dasar
seperti air pipa, sanitasi, dan perumahan
berkontribusi signifikan terhadap masalah
perkotaan
Memastikan setiap penduduk memiliki
akses kepada layanan dasar dan
infrastruktur dasar
Urbanisasi yang Inklusif adalah Prioritas
Layanan
Dasar
Infra-
struktur
Dasar
URBANISASI: ISU DAN POTENSI
4
PERUMAHAN
TRANSPORTASI
AIR MINUM
SANITASI
13,5 Juta rumah tangga tidakmemiliki hunian (2016)
80% Pembangunan rumahberada di lahan informal
20.784
2.194 3.433 433
Orang di DKI Jakarta menjadi korban penggusuran tempat tinggal (2015), berimbas pada tergusurnya:
PKL KK Unit Usaha
4
9
,
8
6
6
,
6
2010 2035
3
4
3
7
2002 2016
Migrasi masyarakatmenengah bawahdari desa ke kotamasih terjadi
Persentasekemiskinan perkotaanmeningkat, lahan legal sulit diakses terutamaoleh MBR
Target % Rumah Tanggayang menempati hunian
layak & terjangkau
54.1% 70%2020 2024
93,71
79,95
94,76
94,2
92,82
92,48
98,48
91,85
67,55
90,38
WM Medan
WM Palembang
WM Jakarta
WM Bandung
WM Semarang
WM Surabaya
WM Bali
WM Makassar
WM Banjarmasin
WM Manado
40,28
8,64
21,69
25,99
24,89
21,08
37,83
46,54
65,44
15,01
52.86
21.22
34.27
38.57
37.47
33.66
69.57
82.98
89.66
27.6Ra
ta-r
ata
Na
sio
na
l: 8
9.2
7
175.000
203.000
804.000
408.000
316.000
507.000
163.000
257.000
131.000
32.000
CAPAIAN AKSES AIR MINUM LAYAK WILAYAH METROPOLITAN 2018
BASELINE & TARGET AKSES PERPIPAAN WM 2020-2024
TARGET 10 JUTA SAMBUNGAN RUMAH DI WM 2024
Akses air minum layak 10 WM di atas rata-rata nasional, kecuali WM Banjarmasin dan WM Palembang. Air Minum Layak = Belum dapat diminum langsung.
91,84
88,73
92,9
63,03
87,8
87,18
79,12
92,79
83,6
82,61
WM Medan
WM Palembang
WM Jakarta
WM Bandung
WM Semarang
WM Surabaya
WM Bali
WM Makassar
WM Banjarmasin
WM Manado
CAPAIAN AKSES AIR SANITASI LAYAK WILAYAH METROPOLITAN 2018
59.08% Sampah Perkotaan yang tertangani (2016)
1.55% Sampah Perkotaan yang tereduksi (2016)
75.15%Penduduk perkotaanmemiliki akses sanitasi layak(2019)
11.08%Penduduk perkotaanmemiliki akses sanitasiaman (2019)
5
Sumber: Kemenkoperekonomian, 2019
Sumber: Susenas KOR 2016, 2018, 2019 dan Bappenas, 2020
Poor
Average
Good
Excellent
10
15
2025 30
35
40
45
5
55
25 KM/HEmisi yang dihasilkanoleh kendaraan dengankecepatan kurang dari:
Meningkat sangatcepat dalam rentang: 40% - 400%
Serta meningkatkankonsumsi energihingga
57.5%
10
14,3 15,3
21 21,4 21,8 2223,4 24
2728,5
Jaka
rta
Ba
nd
un
g
Bo
go
r
Su
rab
aya
De
po
k
Be
ka
si
Ta
ng
era
ng
Me
da
n
Ma
ka
ssa
r
Se
ma
rang
Pa
lem
ba
ng
5 dari 10 Wilayah Metropolitan memilikirata-rata kecepatan kendaraan kurangdari 25 km/h (2018)
Sumber: Baohua, et. al (2002)Sumber: Greenpeace Indonesia, Kompas, BPS (2018)
POTRET LAYANAN DASAR PERKOTAAN
6 WM Super Prioritas Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan 2020-24
KERANGKA PEMBAHASAN
01
02
03
Kondisi Kawasan Perkotaan Saat Ini
Perbaikan Perencanaan dan Investasi
Sebagai Inovasi Pengembangan
Perkotaan dan Metropolitan
Tantangan Perkotaan dalam Era
Adaptasi Kebiasaan Baru
6
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI INDONESIA
Secara nasional, jumlah kasus positif COVID-19 mengalami
penurunan 7.8%
Sumber: Data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Data 25 Juli 2020
*Grafik di atas dihitung berdasarkan analisis per 3 hari data individual yang telahdiverifikasi oleh PHEOC Kementerian Kesehatan per 25 Juli 2020
Top 5 Provinsi Jumlah Kasus Tertinggi:
1. Jawa Timur (20.256)
2. DKI Jakarta (17.529)
3. Sulawesi Selatan (8.3748)
4. Jawa Tengah (8.336)
5. Jawa Barat (5.889)
8,4%43 Kab/Kota tidak
tercatat kasus
67,3%364 Kab/Kota dengan
≤ 100 kasus
20,8%107 Kab/Kota dengan
101-1.000 kasus
3,5%18 Kab/Kota dengan
>1.000 kasus
Top 10 Kab/Kota dengan Insiden Kasus Tertinggi:
1. Jakarta Pusat, DKI (407.77 per 100,000 penduduk)
2. Kota Jayapura, Papua (374.33 per 100,000 penduduk)
3. Kota Makassar, Sulsel (332.80 per 100,000 penduduk)
4. Kota Banjarmasin, Kalsel (298.35 per 100,000 penduduk)
5. Kota Semarang, Jateng (272.70 per 100,000 penduduk )
6. Kota Surabaya, Jatim (269.91 per 100,000 penduduk)
7. Kota Mataram, NTB (255.85 per 100,000 penduduk)
8. Kota Manado, Sulut (245.50 per 100,000 penduduk )
9. Kab. Luwu Timur, Sulsel (241.70 per 100,000 penduduk)
10.Kota Palangkaraya, Kalteng (227.26 per 100,000 penduduk) 7
PERKEMBANGAN KASUS POSITIF COVID-19 MINGGUAN INSIDEN KUMULATIF KASUS POSITIF COVID-19
PER 100.000 PENDUDUK PER KAB/KOTA
DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DUNIA
Pemulihan ekonomi dunia berpotensi menuju bentuk U atau L, bukan lagi V.
8
TRANSMISI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN
9
EMERGENCY - 1 EMERGENCY - 2 RECOVERY NORMALCY
10
TAHAPAN KEBIJAKAN
PENYESUAIAN RKP 2021 PASCA COVID-19
11
Penerapan kota tangguh melalui
penguatan koordinasi antarsektor dan
antarwilayah dalam penanganan Covid
19 dan pemenuhan layanan perkotaan○ Distribusi bahan pokok, air minum, sanitasi,
perumahan layak, layanan antar makanan, layanan
kesehatan, gas dan BBM
○ Penyediaan alternatif sarana karantina kesehatan dan
fasilitas penampungan pasien infeksi (pembangunan
fasilitas baru, pendayagunaan ruang publik atau
kerjasama dengan pelaku usaha)
Pengarusutamaan pendekatan
kota cerdas○ Memastikan akses masyarakat terhadap
informasi
○ Layanan pemerintahan
○ Digital society di perkotaan (e-learning dan
tele-medicine)
○ Pemberdayaan masyarakat perkotaan
berbasis ekonomi digital
○ Dukungan bagi pekerja sesuai dengan
standar keamanan masa pandemi Covid-19
KEBIJAKAN PERKOTAAN DALAM RKP 2021
UNTUK MENDUKUNG PENANGAN COVID-19
12
KOTA HIJAU DAN TANGGUHMEMBANGUN KETAHANAN PERKOTAAN
Kota Tangguh – tangguh
bencana non-alam
● Identifikasi acaman dan
risiko di perkotaan
● Perumusan strategi dan
rencana kontingensi yang
jelas
Membangun ketahanan panganperkotaan:
• Pemanfaatan platform digital – kepastian pemasaran bagipetani (tanihub, sayurbox)
• Pembudayaan pertaniankeluarga/family farming dan pertanian perkotaan/urban farming
Memastikan terjaganyapasokan kebutuhan pokokdan PSBB untuk mencegahsecond – third wave
Kampanye budaya berkota terintegrasi
– beyond PHBS:
• work from home, social distancing,
online shopping• budaya antre dengan jarak aman,
• budaya berpergian aman dengan
angkutan umum,
• budaya bermukim secara vertikal
yang sehat dan aman
14
TATA KELOLA PERKOTAANDARI FRAGMENTASI MENUJU KOLABORASI
● Kelembagaan Metropolitan – pengelolaan dan pengaturan
wilayah tidak bisa terfragmentasi, harus kolaborasi
• Efektivitas PSBB: membutuhkan kerja samamultiaktor, antardaerah, antartingkat pemerintahan
• Pembiayaan dan pendanaan alternatif dalam penangananpandemi perlu didorong,
• dengan mengintegrasikan crowdfunding inisiatif masyarakat, pembiayaan syariah seperti ZISWAF, reformulasi dana transfer ke daerah dan dana desa termasuk seperti dana kelurahan
15
KERANGKA PEMBAHASAN
01
02
03
Kondisi Kawasan Perkotaan Saat Ini
Perbaikan Perencanaan dan Investasi
Sebagai Inovasi Pengembangan
Perkotaan dan Metropolitan
Tantangan Perkotaan dalam Era
Adaptasi Kebiasaan Baru
15
KEBIJAKAN PERKOTAAN NASIONAL 2045
Dimensi
Spasial
Kerangka Implementasi
Sosial“Inklusif”
KPN
Global -
lokal
Regulasi Kelembagaan Pembiayaan
Pendekatan Cerdas
Ekonomi“Kompetitif”
Lingkungan“Hijau”
Misi 1: Mewujudkan sistem perkotaan nasional yang
seimbang, menyejahterakan dan berkeadilan
Misi 2: Mendorong perkotaan yang
layak huni, inklusif dan berbudaya
Misi 3: Mendorong perkotaan yang
maju dan menyejahterakan
Misi 4: Mendorong perkotaan yang
hijau dan tangguh
Misi 5: Mewujudkan Tata Kelola Perkotaan yang
Transparan, Akuntabel, Cerdas, dan Terpadu
Misi KPN 2045 Visi KPN 2045
PerkotaanBerkelanjutan
2045Instrumen
Regulasi
Perencanaan
terpadu antarkota
dan antarwilayah;
NSPK
Pengelolaan
Perkotaan
Kelembagaan
Transparan,
Akuntabel,
Responsif; Efisiensi
pengelolaan dengan
penggunaan
teknologi informasi
Pembiayaan
Perencanaan
penganggaran
pembiayaan
yang terintegrasi
16
WM Palembang
(PLG)
WM Makassar
(MKS)
WM Banjarmasin
(BJM)
WM
Denpasar
(DPR)
WM
Medan
(MDN)
WM Bandung
(BDG)
WM Semarang
(SMG)WM Surabaya
(SBY)
WM
Manado
(MND)
WM
Jakarta
(JKT)
MDN
PLG
BJM
DPR
MKS
MND
JKT
BDG
SMG
SBY
WM
Lu
ar
Jaw
aJa
wa
• Rendahnya kontribusi ekonomi
dari urbanisasi
• Masih rendahnya pemenuhan
pelayanan dasar
• Belum adanya kelembagaan
pengelolaan WM
Wilayah Metropolitan (WM)
Keterangan:
WM Major Project 2020-2024
• Pengembangan 6 WM di luar Jawa sebagai
pusat-pusat pertumbuhan wilayah
• Peningkatan kualitas 4 WM di Jawa dengan
tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi
dan meningkatkan daya dukung lingkungan
SASARAN
Status RTR KSN
Materi
Teknis RTR
KSNPerpres
RTR KSN
Tercapai
Dalam
Proses
Keterangan:
• Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan
dasar: air minum, sanitasi, perumahan, energi
• Peningkatan konektivitas wilayah
• Perbaikan data statistik metropolitan
• Perumusan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pendanaan
ISU STRATEGIS STRATEGI
RPJMN 2020-2024
PRO-PN: PENGEMBANGAN WILAYAH METROPOLITAN
17
RPJMN 2020-2024
PRO-PN: PENGEMBANGAN KOTA BESAR, SEDANG, DAN KECIL
Langsa
Banda
Aceh
Lhokseumawe
Gunungsitoli
Pematangsiantar
Sibolga
Sabang
Padang
BukittinggiSolok
Dumai
Pekanbaru
Jambi
Bengkulu
Bandar Lampung
Prabumulih
Lubuk
Linggau
Pangkal Pinang
Batam
Tanjung
Pinang
Mataram
Kupang
Ambon
Tual
Jayapura
Ternate
Mamuju
Kendari
Palu
Gorontalo
Palopo
Parepare
Pontianak
Singkawang
Tarakan
Palangka
RayaBalikpapan
Samarinda
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
CilegonSerang
Sukabumi
Cirebon
Kediri
Malang
PasuruanProbolinggo
BatuYogyakarta
Magelang
PekalonganTegal
Surakarta
KETERANGAN:
Strategi:
• Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan
dasar: air minum, sanitasi, perumahan, energi
• Peningkatan konektivitas wilayah
• Penguatan keterkaitan dengan kawasan
perkotaan yang lebih besar atau di bawahnya
Manfaat:
• Sebagai pusat kegiatan dan pelayanan untuk
mendukung pengembangan kawasan strategis
ekonomi, seperti KI, KEK, KSPN.
• Sebagai pusat pelayanan untuk pemerataan
pembangunan ke kawasan perdesaan,
pedalaman, kawasan transmigrasi, dan
kawasan perbatasan.
Kota Besar, Sedang, dan Kecil masih terkonsentrasi di Kawasan Barat
Indonesia (KBI). Ke depannya, diharapkan muncul kota-kota sedang dan kecil
di KTI untuk mengurangi beban pelayanan di kawasan perkotaan yang lebih
besar serta mendorong pertumbuhan wilayah secara lebih merata. 27
19
Target 2024:• Peningkatan
kontribusi PDRB WM
di luar Jawa
• Peningkatan IKB
WM dan
kabupaten/kota di
dalam WM
Pengembangan
Wilayah Metropolitan (WM)
Palembang, Denpasar,
Banjarmasin, Makassar
Rp 222,92 T(APBN, KPBU, Swasta)
Manfaat:• Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan
wilayah baru di luar Jawa
• Meningkatnya kontribusi PDRB WM di
Luar Jawa
• Meningkatnya Indeks Kota Berkelanjutan
(IKB) WM
Palembang Banjarmasin MakassarDenpasar
Kota Palembang, Kab. Banyuasin, Kab. Ogan
Ilir, Kab. Ogan Komering Ilir
Lokasi Prioritas dan Highlight Proyek K/L
Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab.
Gianyar, Kab. Tabanan
Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab.
Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Tanah LautKota Makassar, Kab. Takalar, Kab.
Maros, Kab. Gowa
Highlight Proyek K/L:
• Jalan Tol Trans Sumatera: Palembang-
Betung (PUPR-2021)
• Penyusunan MSA (BPS)-2021
• Pengembangan Sistem Angkutan Umum
Massal (SAUM) berbasis Jalan (Kemenhub)
• Pembangunan TPA, TPST, TPS3R, IPLT
(KemenPUPR, KPBU, APBD, DAK)
• Penyediaan Air Baku (KemenPUPR)
• Infrastruktur Jaringan Gas Bumi Rumah
Tangga (KPBU)
• Pelaksanaan Kerja Sama Pelayanan Publik
(Kemendagri)
Highlight Proyek K/L:
• Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Sanur
(Kemenhub) – 2021
• Pembangunan jalan Mengwitani-
Singaraja (KemenPUPR)-2021
• Pembangunan/Pengembangan Bandara
Bali Baru dan Ngurah Rai (Kemenhub)
• Pengembangan Sistem Angkutan Umum
Massal berbasis Jalan (Kemenhub)
• Pembangunan TPA, TPST, TPS3R, IPLT
(KemenPUPR,
• Penyediaan Air Baku (KemenPUPR)
Highlight Proyek K/L:
• Pembangunan Jalan By-pass Banjarbaru-
Batu Licin (KemenPUPR) - 2021
• Publikasi/Laporan MSA (BPS) - 2021
• Pengembangan Sistem Angkutan Umum
Massal berbasis Jalan (Kemenhub)
• Jalan Akses Bandara Samsoedin Noer
(KemenPUPR)
• Pelaksanaan Kerja Sama Pelayanan
Publik (Kemendagri)
Highlight Proyek K/L:
• Pembangunan Jalur KA Trans
Sulawesi antara Makassar-Parepare
Segmen 3 (Kemenhub) – 2021
• Pengembangan Bandara Hasanudin
(Kemenhub)
• Jalan Tol Mamminasata (KPBU)
• Pengembangan Pelabuhan Makassar
(Kemenhub, BUMN, Swasta)
• Pusat Pengembangan Keahlian
(Kemennaker)
• Pengembangan SAUM (Kemenhub)
Sasaran:Perencanaan dan
Pembangunan
Pelayanan Dasar serta
Infrastruktur Perkotaan
yang Terintegrasi di
WM
Pusat perdagangan dan
jasa, simpul produksi &
distribusi serta perluasan
kegiatan hilirisasi industri
dan pertanian di Sumatera
bag. Selatan.
Pengembangan sektor
pariwisata (+MICE),
pertanian dan lindung;
memperkuat keterkaitan
dgn pusat pertumbuhan
di sekitar.
Pengembangan sektor
kehutanan & agroindustri,
memperkuat keterkaitan dgn
pusat pertumbuhan di
sekitar.
Pengembangan sektor
perikanan, MICE,
perdagangan-jasa, pusat
distribusi; memperkuat
keterkaitan dengan pusat
pertumbuhan di sekitar
MAJOR PROJECT PENGEMBANGAN WILAYAH METROPOLITAN
Kota Bitung, Kab Minahasa, Kota Manado,
Kab Minahasa Utara, Kota Tomohon
Jakarta
Surabaya
Bandung
Lokasi Prioritas dan Highlight Proyek K/L
Kab/Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang
Highlight Proyek K/L:• Pengembangan Integrasi Simpul Transportasi
Jabodetabek (Kemenhub-2021)
• Tanggul Laut dan Bangunan Pengaman Pantai
(PUPR - 2021)
• Rusunawa/Rusunami oleh BUMN
(PUPR dan BUMN)
Highlight Proyek K/L:
• Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
(SAUM) (Kemenhub) -2021
• Pembangunan Peningkatan SPAM (PUPR)
• Kerja Sama Pelayanan Publik (Kemendagri)
• Metropolitan Statistical Area (BPS)
• Kelembagaan Metropolitan Bandung (ATR + Jabar)
Highlight Proyek K/L:
• Peningkatan Jalur KA: Surabaya Malang,
Surabaya-Banyuwangi, Bangil-Kertosono –
Kemenhub 2021
• tanggul laut dan bangunan pengamanan pantai
(PUPR) – 2021
• Pelabuhan Tanjung Perak (Kemenhub, BUMN,
Swasta)
Pengembangan jasa pemerintahan,
keuangan, MICE, perdagangan-jasa,
pusat distribusi dan industri
Pengembangan fungsi pariwisata
perkotaan, jasa pendidikan, teknologi
sistem informasi, industri
Pengembangan fungsi industri perkapalan,
jasa pendidikan, teknologi sistem informasi,
industri dan pariwisata perkotaan
Semarang Manado
Medan
Kab./Kota Semarang, Kab. Kendal, Kab.
Demak, Kota Salatiga, Kab. Grobogan
Kota Medan, Kota Binjai,
Kab. Deli Serdang, Kab. Karo
Highlight Proyek K/L:
• Pembangunan dan peningkatan tanggul laut
dan bangunan pengamanan pantai (PUPR) –
2021
• Jalan Tol Non Trans Jawa (PUPR, KPBU)
• Pembangunan KA Ekspres Jakarta-Semarang
(Kemenhub)
Highlight Proyek K/L:
• Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
(SAUM) (Kemenhub) -2021
• Peningkatan Diversifikasi Energi Perkotaan
(KESDM)
• Pembangunan Rusunawa/mi melalui KPBU (PUPR)
• Kerja Sama Pelayanan Publik (Kemendagri)
• Metropolitan Statistical Area (BPS)
Highlight Proyek K/L:
• Manado By Pass (KemenPUPR) – 2021
• Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut
Likupang (Kemenhub) -2021
• Pengembangan Pelabuhan Bitung
(Kemenhub, BUMN, Swasta)
Pengembangan fungsi jasa pendidikan,
industri, dan pariwisata perkotaan
Pengembangan sektor perkebunan, industri
pengolahan, MICE, perdagangan-jasa,
pusat distribusi di Sumatera bagian Timur.
Pengembangan sektor pertanian dan
perikanan, industri pengolahan, pariwisata,
MICE dan perdagangan jasa
Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan,
Kab./Kota Mojokerto, Kab. Sidoarjo, Kab. Lamongan
DKI Jakarta, Kab/Kota Bekasi, Kab/Kota Bogor,
Kota Depok, Kab/Kota Tangerang,
Kota Tangerang Selatan, Kab Cianjur
Non-Major Project
20
PRO-PN PENGEMBANGAN WILAYAH METROPOLITAN
Pengembangan jasa pemerintahan,
keuangan, MICE, perdagangan-jasa,
pusat distribusi dan industri
WM Jakarta
Pengembangan fungsi pariwisata
perkotaan, jasa pendidikan, teknologi
sistem informasi, industri
WM Bandung
Pengembangan fungsi jasa
pendidikan, industri, dan pariwisata
perkotaan
WM Semarang
Pengembangan fungsi industri
perkapalan, jasa pendidikan,
teknologi sistem informasi, industri,
dan pariwisata perkotaan
WM SurabayaPengembangan sektor perkebunan,
industri pengolahan, MICE,
perdagangan-jasa, pusat distribusi di
Sumatera bagian Timur
WM Medan
Pusat perdagangan dan jasa, simpul
produksi & distribusi serta perluasan
kegiatan hilirisasi industri dan
pertanian di Sumatera bag Selatan
WM PalembangPengembangan sektor pariwisata
(+MICE), pertanian dan lindung;
memperkuat keterkaitan dengan
pusat pertumbuhan di sekitar
WM Denpasar
Pengembangan sektor kehutanan &
agroindustri, memperkuat keterkaitan
dengan pusat pertumbuhan di sekitar
WM Banjarmasin
Pengembangan sektor pertanian dan
perikanan, industri pengolahan,
MICE, perdagangan-jasa, pusat
distribusi
WM Makassar
Pengembangan sektor pertanian dan
perikanan, industri pengolahan,
pariwisata, MICE dan perdagangan
jasa
WM Manado
KEK Sei Mangke
Hub Pelabuhan
MP Infrastruktur
Perkotaan
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
TEMA & PRIORITASPENGEMBANGAN 10 WILAYAH METROPOLITAN
Transpotasi Multi Moda
(Jalan Tol, Jalan Akses,
BRT)
KI Cikarang
Hub Pelabuhan
MP Infrastruktur
Perkotaan
1 Juta Rusun
MP Infrastruktur
Perkotaan
KA Cepat
UMP LRT – BRT
1 Juta Rusun
KEK Bitung
KSPN Manado-Likupang
Hub Pelabuhan
KI Takalar
Hub Pelabuhan
UMP KA dan BRT Perkotaan
Hub Pelabuhan
MP Infrastruktur Perkotaan
UMP LRT BRT
MP Infrastruktur Perkotaan
Pengembangan Bandara
KA Cepat
Dukungan Jasa Pariwisata
MP Infrastruktur Perkotaan
Dukungan Jasa Pariwisata
Pengembangan Pelabuhan
Pengembangan Bandara
KI Jorong Batu Licin
Pengembangan Pelabuhan
BRT Perkotaan
28
“National Urban Development Project (NUDP) dirancang untuk memperbaiki proses
perencanaan perkotaan dan pembangunan infrastruktur lintas sektor di kota dan kawasan
perkotaan serta membantu kota dalam meningkatkan kapasitasnya untuk dapat mengakses
pembiayaan untuk pembangunan perkotaan”
Bagi kota dan kawasan
perkotaan, NUDP dapat
digunakan untuk
meningkatkan kapasitas
kota peserta dalam
perencanaan terpadu
serta memprioritaskan
program investasi (capital investment planning).
Pemanfaatan NUDP:
a. Pemanfaatan arus urbanisasi untuk meningkatkan
kemampuan ekonomi daerah perkotaan
b. Penurunan kesenjangan infrastruktur agar kota dapat
memberikan pelayanan perkotaan yang efisien;
c. Penguatan sinergi perencanaan pembangunan dan
perencanaan tata ruang perkotaan, dengan menyerasikan
RPJMD dan RKPD dengan RTRW dan RDTR;
d. Pengembangan akses pemerintah daerah dalam
pembiayaan infrastruktur perkotaan.
22
PERBAIKAN PERENCANAAN PERKOTAAN MELALUI NUDP
Kota Pilot Tahap 1 Kota
Semarang
Kota
Surakarta
Kota
Balikpapan
Kota
Banjarmasin
Kota
DenpasarWM
Bandung
23
RPJMD
Capital Investment Planning
Pengendalian
Pembangunan
RDTR + Strategic Area
Framework (SAF)
RTRW
+ Spatial Development Framework (SDF)
Kebijakan
Perkotaan
Nasional
(KPN) dan
Metropolitan Statistical Area
(MSA) untuk
RPJMN +
TKPPN
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Mitra Pembangunan
Integrasi
dengan
Jaringan
Informasi
Geospasial
Nasional
(JIGN)
Kebijakan
Satu Peta
atau PKSP
Penyerasian/sinkronisasi dengan
rencana sektoral dan kajianstrategis lainnya
Visi WalikotaData dan
Informasi
RKPD
• Perencanaan Investasi dan Pembiayaan Pembangunan (Capital Investment Planning) direncanakan akan dilakukan pada 10 WM
• Standar Pengembangan Kawasan Metropolitan diharapkan dapat menjadi panduan programming untuk Wilayah Metropolitan
PERBAIKAN PERENCANAAN PERKOTAAN MELALUI NUDP
PENGEMBANGAN WILAYAH METROPOLITANPERAN, FUNGSI WILAYAH METROPOLITAN DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN WILAYAH
Kota Inti
Hierarki I
Hierarki II
Kawasan Industri
Titik Pertumbuhan Baru Kawasan
Permukiman, Industri, dan Jasa
Jalur KA
Jalan Tol
Jalan Arteri
Jalan Lain
MunteLikupang
Bitung
Manado
Wori
Tetelu
Mapanget
Airmadidi
TondanoTomohon
Tanawangko
Malalayang
PinelengKema
Bandara
Sam Ratulangi
Pusat
Pemerintahan,
Perdagangan jasa,
dan MICE serta
KSPN Bunaken
dskt.
Hinterland memasok hasil
Pertanian serta KSPN
Tomohon-Tondano dskt.
Industri Pengolahan
dan Pelabuhan, serta
KI/KEK Bitung dan
KSPN Bitung-Lembeh
dskt.
Kawasan Minapolitan
dan Pariwisata serta
KSPN/KEK Likupang
Kedudukan Wilayah Metropolitan sebagai
Hub & Gateway untuk meningkatkan skala
ekonomi dan mengoptimalkan
pengembangan wilayah di sekitarnya (KI,
KEK, KSPN, keterkaitan perkotaan dan
perdesaan)Metropolitan Cerdas yang kompak, nyaman,
efisien dan berkelanjutan akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, produktivitas
ekonomi, serta daya saing wilayah (regional competitiveness)
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian PUPR, 2020
ILUSTRASI KETERKAITAN KOTA-KOTA DI WM MANADO
17
PERBAIKAN PENDATAAN WILAYAH METROPOLITAN:
METROPOLITAN STATISTICAL AREA (MSA)
25
Kebutuhan untuk Pengembangan MSA
• RPJMN 2020-2024: MSA akan disusun untuk WM, menggunakan hasil pilot Tahun
2019 di WM Bandung (KSN Cekungan Bandung)
• Target 2020-2024 10 WM disusun MSA
• MSA dapat digunakan untuk mengidentifikasi delineasi kawasan perkotaan di dalam
wilayah administrasi kabupaten
Rencana 2020-2024
• Akses data dari perusahaan
telekomunikasi seluler untuk
perencanaan pembangunan
• Perbaikan sampling pendataan
tahunan oleh BPS untuk memastikan
data dapat disimpulkan di level
kecamatan
Metode dan Hasil Uji Coba MSA di WM Bandung
1. Mobile Positioning Data (MPD):
Untuk estimasi jumlah komuter. Digunakan untuk perbaikan
delineasi WM dan estimasi layanan transportasi di dalam WM2. Small Area Estimation (SAE):
Untuk estimasi layanan dasar dan
indikator sosial ekonomi di WM sampai
level kecamatan
Hasil Analisis
Kota Bandung & Kota Cimahi menjadi kota inti
Kecamatan yang termasuk dalam WM dengan
prosentase komuter antara 1,5 - 5% (referensi global
15%)
• Threshold 1.5%: 60 dari 73 kecamatan (82,2%)
• Threshold 5%: 44 dari 73 kecamatan (60,3%)
Data untuk
penyusunan
algoritma
big data MPD:
data komuter
bulanan, hasil
anotasi
perjalanan
(jarak, waktu,
moda,
kegiatan)
Peta Perbandingan Hasil MSA
dengan Delineasi RTR KSN
26
STRATEGI PENDANAANINVESTASI MODAL UNTUK INFRASTRUKTUR METROPOLITAN
Sumber Pendanaan
Persiapan untuk mendorong pembiayaan KPBU dan swasta, antara lain: (1) Simplifikasi regulasi; (2) Penguataan koordinasi pada Kantor Bersama
KPBU (antara lain Bappenas, Kemenkeu, BKPM, Kemenko Perekonomian, dll); (3) Pembentukan simpul-simpul KPBU di Kementerian
Lembaga/Daerah; (4) Penyediaan fasilitas pembiayaan (Vialibility GF, Avalaibility Payment dan penjaminan resiko politik); (5) Penyediaan fasilitas
pengembangan proyek (PDF); (6) Identifikasi Major Project yang akan dilaksanakan.
Proporsi Pendanaan Infrastruktur Dalam
RPJMN 2015-2019 Dan 2020-2024Paradigma Baru Pendanaan Infrastruktur *)
Sumber: Perpres 79/2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018
Arah Pemanfaatan
Infrastruktur Mendukung Ekonomi
Infrastruktur Perkotaan
Energi Dan Ketenagalistrikan
Infrastruktur TIK
Infrastruktur Pelayanan Dasar
-
20
40
60
80
100
2015-2019 2020-2024
APBN/D BUMN/D SWASTA
Rp 2.385 T
Rp 1.353 T
Rp 2.385 T
37%
22%
41%
42%
21%
37%
Rp 1.752 T
Rp 1.066 T
Rp 1.979 T
Rp 4.796 T Rp 6.445 T
Keterangan:Direncanakan proporsi pendanaan dari swasta semakin meningkat
Swasta
KPBU
BUMN/BUMD
APBN/APBD
26
Pemanfaatan APBN ke daerah
(Program Kota Tanpa Kumuh), DAK
terintegrasi untuk Bantuan Stimulasi
Perumahan
(2021 ujicoba di 11 kab/kota)
Skema KPBU yang
memperhatikan pembagian alokasi
risiko yang optimal
Contoh: untuk Rusun (2020,
direncanakan selesai 2022 dan
operasional di 2023
Pendanaan dari tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) di perkotaan. Contoh:
Pembangunan sumur resapan bersama
Coca Cola Foundation Indonesia di Kota
Pematangsiantar, Semarang, Mojokerto,
Malang dan subsidi dana modal kredit
sanitasi melalui CSR PT. PJB di Kab.
Tangerang
Pemanfaatan aset pemerintah
pusat dan daerah dengan
memperhatikan ketentuan
dalam PP 28/2020 (terutama
untuk lahan)
SUMBER PENDANAANINVESTASI MODAL UNTUK INFRASTRUKTUR METROPOLITAN
01
02
03
04
APBN/D KPBU
PEMANFAATAN
BMN
SWASTA/
BUMN (CSR)
27
Terima Kasih
[email protected](021) 390 5643
ext. 3316
Menara Bappenas Lantai 9
Jln. HR. Rasuna Said Kav. B-1