traveler's story purwo subagiyo

2
EDISI 48/FEBRUari 2015 EDISI 48/FEBRUARI 2015 88 89 Kiri-kanan: Rumah tradisional Minangkabau; Jam Gadang di Bukittinggi. TRAVELER STORY Waktu berkunjung 3 hari 2 malam akan terasa sangat singkat sekali jika kita berkunjung ke Sumatera Barat. Sebenarnya ketersediaan waktu itu tidak ideal untuk menjelajah seluruh sudut kota-kota di wilayah Sumatera Barat. Bahkan, apabila Anda punya waktu satu minggu penuh pun akan terasa kurang karena lengkapnya pilihan destinasi wisata yang akan dikunjungi. Setibanya di Bandara Internasional Minangkabau, destinasi pertama yang saya kunjungi adalah Pantai Gondoriah, Kabupaten Pariaman. Dari kota Padang, pantai Gondoriah dapat ditempuh kurang lebih 60 km. Kalau Anda tiba di kota Padang pagi menjelang siang, maka mungkin Anda akan tiba tepat pada jam makan siang di sana. Menikmati santap siang khas masakan Padang sembari melihat pemandangan pantai dan mendengar deburan ombak menjadi teman yang serasi untuk menemani pengalaman pertama di Sumatera Barat. Tersedia banyak pondok makan yang berada di bawah pohon rindang. Di jalan utama kita bisa menemukan masjid yang cukup besar untuk beribadah. Masjid ini berdekatan langsung dengan stasiun Pariaman yang punya akses langsung menuju kota Padang. JATUH CINTA DENGAN SUMATERA BARAT TEKS & FOTO: PURWO SUBAGIYO SUMATERA BARAT MENYAJIKAN SENSASI PETUALANGAN YANG LENGKAP BAGI SEORANG PEJALAN. TINGGAL PILIH, MULAI DARI WISATA ALAM, BUDAYA, KULINER, SEJARAH, HINGGA RELIGI TERSEDIA DAN TAK HABIS DIJELAJAH DENGAN SINGKAT. ALHASIL, KALAU ANDA TIDAK TAHAN DENGAN PESONANYA, MAKA DIJAMIN ANDA AKAN JATUH CINTA DAN MERINDUKAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI.

Upload: purwo-subagiyo

Post on 07-Aug-2015

70 views

Category:

Travel


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Traveler's story purwo subagiyo

E D I S I 4 8 / F E B R Ua r i 2 0 1 5 E D I S I 4 8 / F E B R UA R I 2 0 1 588 89

Kiri-kanan: Rumah tradisional Minangkabau; Jam Gadang di Bukittinggi.

TRAVELER STORY

Waktu berkunjung 3 hari 2 malam akan terasa sangat singkat sekali jika kita berkunjung ke Sumatera Barat. Sebenarnya ketersediaan waktu itu tidak ideal untuk menjelajah seluruh sudut kota-kota di wilayah Sumatera Barat. Bahkan, apabila Anda punya waktu satu minggu penuh pun akan terasa kurang karena lengkapnya pilihan destinasi wisata yang akan dikunjungi.

Setibanya di Bandara Internasional Minangkabau, destinasi pertama yang saya kunjungi adalah Pantai Gondoriah, Kabupaten Pariaman. Dari kota Padang, pantai Gondoriah dapat ditempuh kurang lebih 60 km. Kalau Anda tiba di kota Padang pagi menjelang siang, maka mungkin Anda akan tiba tepat pada jam makan siang di sana.

Menikmati santap siang khas masakan Padang sembari melihat pemandangan pantai dan mendengar deburan ombak menjadi teman yang serasi untuk menemani pengalaman pertama di Sumatera Barat. Tersedia banyak pondok makan yang berada di bawah pohon rindang. Di jalan utama kita bisa menemukan masjid yang cukup besar untuk beribadah. Masjid ini berdekatan langsung dengan stasiun Pariaman yang punya akses langsung menuju kota Padang.

JATUH CINTA DENGAN SUMATERA BARAT

TEK S & FOTO: PU RWO SU BAGI YO

SUMATERA BARAT MENYAJIKAN SENSASI PETUALANGAN YANG LENGKAP

BAGI SEORANG PEJALAN. TINGGAL PILIH, MULAI DARI WISATA ALAM,

BUDAYA, KULINER, SEJARAH, HINGGA RELIGI TERSEDIA DAN TAK HABIS

DIJELAJAH DENGAN SINGKAT. ALHASIL, KALAU ANDA TIDAK TAHAN DENGAN

PESONANYA, MAKA DIJAMIN ANDA AKAN JATUH CINTA DAN MERINDUKAN

UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI.

Page 2: Traveler's story purwo subagiyo

E D I S I 4 8 / F E B R Ua r i 2 0 1 5 E D I S I 4 8 / F E B R UA R I 2 0 1 590 91

Atas-bawah: Perahu nelayan di Pantai Gondoriah; Suasana malam kota Bukittinggi dari hotel tempat saya menginap.

TRAVELER STORY

Lepas dari Pariaman, sebetulnya kita bisa berjalan ke masa saja. Saya memilih menikmati sensasi menembus perjalanan meliuk melewati perbukitan dengan dinding tebing tinggi yang rawan longsor. Tujuan berikutnya adalah Padang Panjang. Mengenal Sumatera Barat haruslah lengkap dengan sejarahnya. Untuk itu Anda wajib datang berkunjung ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau.

Museum ini memiliki koleksi berbagai macam informasi kebudayaan Minangkabau yang terekam dalam berbagai informasi dokumentasi audio dan visual. Resmi beroperasi 17 Desember 1990, museum ini memiliki lebih dari 3.000 dokumen lama tentang Minangkabau baik dalam bentuk reproduksi buku, naskah, kliping koran, foto maupun microfilm. Tentunya, dengan memahami sejarahnya, kita akan lebih memahami dan menghargai setiap situs yang akan kita kunjungi nanti.

Wisata kuliner menjadi menu wajib jika Anda berkunjung ke Sumatera Padat. Menu sate padang adalah masakan yang tidak boleh dilewatkan. Sate Mak Syukur yang terletak di pinggir jalan Sutan Syahrir No. 250 Padang Panjang disajikan dengan cepat dan hangat, cocok menemani sore Anda menikmati santapan khas ini.

Sate Mak Syukur ini punya cita rasa yang khas dan unik. Menyantap sate padang di rumahnya sendiri tentu akan berbeda dengan biasa kita menikmatinya di tempat tinggal masing-masing. Aroma rempah, dan potongan daging yang besar dijamin membuat lidah Anda terus bergoyang. Ditemani dengan kopi yang dicampur dengan telur semakin memanjakan pengalaman kuliner Anda di Padang Panjang.

PANDAI SIKEKKain tenun songket yang terkenal di Sumatera Barat dihasilkan dari daerah Pandai Sikek. Dalam satu wilayah ini Anda akan bisa menemukan beberapa penjual pakaian mulai dari kain tenun, baju adat, peralatan sholat hingga sandal dengan motif yang cantik. Soal desain dan kualitas produk diwariskan secara turun temurun antar anggota keluarga. Maka dari itu Anda akan

cukup mengalami kesulitan dalam memilih desain karena memang motifnya beragam dan sangat menarik. Pastikan Anda harus jeli memilih agar sesuai dengan selera dan tawarlah barang yang Anda sukai agar mendapatkan harga yang pas.

Selain untuk memenuhi permintaan wisatawan lokal, pengrajin di Pandai Sikek juga mengirimkan produknya

ke luar negeri. Malaysia menjadi tujuan utama karena permintaannya yang sangat tinggi. Tentunya ini sangat membanggakan karena kualitas produk Indonesia bisa dihargai dan disukai oleh negara lain.

JAM GADANGApabila sudah puas berbelanja, segeralah bertolak menuju Bukittinggi. Belum lengkap rasanya apabila berkunjung ke Sumatera Barat tapi tidak mampir ke Bukittinggi. Terkenal dengan ikonnya Jam Gadang yang sudah menjadi Land Mark kota, menikmatinya dikala senja menghadirkan nuansa yang sangat berbeda.

Tunggulah di waktu tertentu, Jam Gadang akan berbunyi keras dengan lonceng dan dibarengi dengan panggilan Adzan sebagai penanda waktu sholat Maghrib. Suasana ini tentunya akan sulit kita temukan ditempat lain. Sembari bercengkrama dengan pengunjung lain menikmati Jam Gadang, inilah perasaan yang sesalu datang menghampiri ketika berkunjung kesini, sepertinya saya jatuh cinta dengan Sumatera Barat, oh indahnya.