sukses story
DESCRIPTION
Berisi catatan kesuksesan lembaga non formal di PonorogoTRANSCRIPT
“SUCCESS StORY”
UPTPK PONOROGO
UPTPK merupakan salah satu dinas atau lembaga yang setara atau sama deng-
an BLK (Balai Latihan Kerja). UPTPK merupakan singkatan dari Unit Pelak-
sana Teknis Pelatihan Kerja yang salah satunya berlokasikan di Kabupaten Pono-
rogo.Tepatnya di Jl. Ngudi Kaweruh, Ds.Karanglo Lor, Kec. Sukorejo, Kab. Po-
norogo. Walaupun pada namanya tertulis Ponorogo, namun wilayah kerja dari
UPTPK Ponorogo ini meliputi Kabupaten Pacitan dan Magetan.
UPTPK Ponorogo ini merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah
naungan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Ti-
mur. Sehingga dalam hal pendanaan berasal dari APBD serta APBN. Fasilitas
gedung yang dimiliki UPTPK Ponorogo ini sangat baik dan luas sehingga kenya-
manan para peserta sangat terpenuhi.
Selain gedung yang besar dan luas, UPTPK
Ponorogo ini juga menyediakan fasilitas asrama
yang didalamnya terdapat beberapa kamar yang
diberfungsikan untuk menampung atau membe-
rikan tempat tinggal sementara bagi para peserta
pelatihan yang bertempat tinggal jauh dari seper-
ti dari luar Kab. Ponorogo. Dengan fasilitas yang
baik, maka kualitas yang maksimal juga akan di-
dapatkan.
Non Formal Institutions’s Success Story From Ponorogo
Gambar : Gedung Asrama UPTPK Ponorogo
Selain asrama yang besar, UPTPK juga bekerja sama dengan
KIOS 3 in 1. Tempat ini berfungsi sebagai ruang informasi yang me-
nyajikan berbagai informasi terkait dengan UPTPK. Seperti infor-
masi terntang pendaftaran pelatihan, serta sebagai tempat pendafta-
ran pelatihan. KIOS 3in1 ini juga yang berfungsi sebagai penyalur
dan menempatkan para peserta pelatihan yang telah lulus ujian kom-
petensi ke tempat yang membutuhkan karyawan kerja.
Gambar : KIOS 3 in 1
Di UPTPK Ponorogo terdapat banyak kejuruan yang dapat
diambil (melalui tes pemilihan). Beberapa jurusan yang ada di
UPTPK Ponorogo diantaranya : Las listrik, mesin produksi, audio-
video , pengolah hasil pertanian, mebelair atau furniture, sablon, tek-
nik kendaraan ringan, elektro, komputer engginering, teknik sepeda
motor, menjahit, bordir dan mesin pendingin. Semuanya didanai oleh
APBD dan APBN. Peserta tidak dikenai biaya atau GRATIS plus
uang saku.
Beliau adalah Bapak Sutrisno, SE. yang menjabat se-
bagai KASI Pelatihan dan Sertifikasi di UPTPK Pono-
rogo. Beliau adalah narasumber kami selama berkunjung
ke UPTPK Ponorogo. Mayoritas pegawai dan staff di
UPTPK Ponorogo ini adalah lulusan sarjana dan dileng-
kapi dengan seragam dinas. Para pegawai di UPTPK
Ponorogo juga sangat ramah, membuat lembaga ini sema-
kin jos dan gandos..
Selain banyaknya jurusan yang bisa diambil, di UPTPK ini juga di
dukung dengan peralatan dan fasilitas praktik yang lengkap sehingga
sangat menunjang proses belajar. Mulai dari alat pendingin, TUK
(Tempat Uji Kompetensi), alat processing, Lab niaga hingga alat oto-
motif berupa mobil. Ruang praktik satiap satu jurusan memiliki satu
tempat dimana masing-masing berlantai 2, lantai atas untuk teori atau
pemberian materi, sedangkan lantai 1 digunakan untuk pelaksaaan
praktik.
“SUCCESS StORY”
PKBM MADUKORO
Non Formal Institutions’s Success Story From Ponorogo
PKBM Madukoro merupakan salah satu PKBM yang berada di
Kabupaten Ponorogo tepatnya di Kecamatan Kauman, Ponorogo.
PKBM ini dirintis oleh sepasang suami istri yaitu Bapak Priyo Hadi
Susilo, S.Pd, M.Pd dan Ibu Ernawati Sulistyorini, S.Pd, M.Pd.
Dengan gelar sarjana dan kepedulian mereka terhadap kondisi ekono-
mi dan sosial masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Kauman, be-
liau bertekad untuk merintis dari nol PKBM Madukoro ini yang res-
mi berdiri pada 27 Juni 2011. Dengan adanya PKBM ini diharap-
kan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mas-
yarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.
PKBM Madukoro ini memiliki beberapa program diantara-
nya yaitu, kesetaraan paket B, pemberdayaan perempuan, pen-
didikan kecakapan hidup, seni tari reog, tata rias dan memasak.
Tidak luput pula bahwa PKBM ini juga memiliki Taman Ba-
caan masyarakat (TBM) dimana buku yang ada merupakan
usaha atau hasil dari dana pribadi masyarakat setempat.
Salah satu program yang selama ini sudah dijalankan yaitu salah satunya adalah tata rias dimana diajarkan oleh 1 tim kelompok
penata rias yang didatangkan dari desa lain. Disini para ibu-ibu diajarkan bagaimana cara merias wajah maupun baju untuk pengan-
tin dan sinden dengan harapan kedepanya mereka mampu melakukan sendiri dan bisa membuka lapangan kerja baru. Kegiatan ini
sangat memancing antuias para warga dan bisa dilihat bahwa jumlah warga belajar yang mengiuti program ini dibilang banyak.
Gambar : Kegiatan di PKBM Madukoro yaitu rias manten dan pelatihan sinden
Program lain yang tak kalah menarik dan menjujung tinggi bu-
daya Ponorogo adalah pelatihan tari seni Reog Ponorogo yang di-
ikuti oleh sebagian besar masyarakat di Kecamatan Kauman. Awal-
nya Ibu Erna dan Bapak Priyo merasa prihatin masih kurangnya
partisipasi masyarakat terhadap seni Reog ini. Reog yang lahir di
Ponorogo, namun orang Ponorogo sendiri malah tidak bisa bermain
Reog. Dalam tari ini diajarkan beberapa karakter diantaranya ada-
lah dadak merak, Jathilan, Warok, Pujangganom dan Kelono Se-
wandono. Kesenian dari PKBM ini sering menghadiri acara-acara
dalam event tertentu termasuk di Alun-alun Ponorogo saat festival
Reog Nasional. Selain itu, Reog yang dinamakan Reog Simo Se-
wandono ini juga sering diundang untuk acara-acara di Kecamatan
Kauman sendiri.
Bapak Priyo Hadi sebagai salah satu pengelola PKBM Ma-
dukoro sempat pada menjadi salah satu orang yang terpilih se-
bagai peserta pembinaan dan diklat kelembagaan di Provinsi
mewakili Kabupaten Ponorogo dan beberapa kota lain dari
Provinsi Jawa Tengah. PKBM Madukoro juga pada tahun
lalu menjadi 10 besar PKBM terbaik se-Indonesia dengan
memperoleh akreditasi A.
Program PKH yang juga sudah dilakukan oleh PKBM Madukoro adalah praktik pembuatan bunga dari mutiara oleh ibu-ibu di
desa dan kecamatan Kauman. Sebelum pelatihan ini dilaksanakan, Ibu Erna sempat bertandang ke salah satu Tempat Penjualan ac-
cessoris terbesar di Yogyakarta yaitu Bella di kawasan Pasar Beringharjo untuk mengikuti pelatihan. Program ini diikuti oleh banyak
peserta dengan disampingi oleh pengurus dan dipandu oleh orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Program PKH ini bertu-
juan untuk memberikan keterampilan kepada para ibu-ibu dengan harapan nantinya dapat memberikan income dan mengurangi ang-
ka pengangguran setelah pemberian keterampilan pada program PKH ini.
Gambar : Kegiatan di PKBM Madukoro yaitu rias manten dan pelatihan sinden
Selain mengadakan kegiatan mandiri, PKBM Madukoro juga
bekerja sama dengan UPTPK (Unit Pelaksana Teknis Pelaati-
han Kerja) Ponorogo dalam mengadakan kegiatan pelatihan.
Pelatihan diadakan secara gratis dan apabila warga ingin melan-
jutkan untuk mendapatkan sertifikat keterampilan, dapat mela-
kukan Ujian Kompetensi di Tempat Uji Kompetensi di UPTPK
Ponorogo.
Gambar : Lemari TBM
Dengan kesederhanaan modal yang dimiliki oleh Ibu Erna dan Bapak Ibu, tidak menyurutkan niat
mereka untuk berupaya memandirikan masyarakat Kecamatan Kauman. Dengan tekad yang sangat kuat,
mereka berhasil mengantarkan PKBM Madukoro menjadi bermanfaat untuk masyarakat.