DERMATITIS PAEDERUS : SEKITAR 6 KASUS TIMBUL DI DUNIA, REPUBLIK DEMOKRASI KONGO

Abstrak:

Dermatitis Paederus adalah dermatitis kontak yang disebabakan oleh aktifitas pederin yang bersifat membakar dan melepuhkan. Timbul setelah kulit terpapar dengan serangga Paederus yang merupakan family Staphylinidae. Penyebaran geografik dari serangga ini ialah diseluruh dunia. Diagnosis berdasarakan bukti klinis dan secara epidemiologis. Kami melaporkan dibawah ini 6 kasus dari pederose akibat Paederus yang timbul diantara Karyawan rumahsakit tingkat Maroko di Bunia yang di turunkan dalam operasi peacekeeping PBB di Republik Demokrasi Kongo.

1. PendahuluanDermatitis Paederus adalah sebuah dermatitis kontak iritan yang jarang dicirikan

dengan lesi lesi eritemato-bulosa mendadak pada daerah tubuh yang terpapar. Penyakit ini disebabkan oleh serangga dari genus Paederus (gambar 1). Hal ini diketahui sebagai agen dari dermatitis, pederose. Aliran hemolymph mereka berisi Amida rumit yang disebut pederin, disekresikan oleh bakteri yang bersimbiosis didalam serangga – terlihat menyerupai spesies lan dari Pseudomonas Aeruginosa – yang melindungi serangga dari suksesi laba-laba predator. Zat ini diproduksi didalam tuuh dari serangga betina selama oogenesis dan ditransmisikan pada keturunan didalam telur (larva, pupa dan imago jantan meiliki persediaan awal), sementara bakteri simbiotik juga ditransmisikan bersama chorion.

Faktanya, saya telah melalui enam kasus berikut,memperhatikan tampakan klinis dan evolusi pada dermatitis ini.

2. Bahan dan MetodePenelitian ini dilakukan pada enam kasus Paederus yang timbul diantara

karyawan rumahsakit tingkat 2 Maroko yang bertugas di Bunia dalam kerangka operasi peacekeeping PBB di Republik Demokrasi Kongo.Observasi yang terlihat pada pasien pertama, 10 hari setelah kedatanganku didaerha tersebut, gejala seperti dibawah ini terlihat di sisi kiri leher yang merupakan sumber nyeri disertai gatal pada kulit yang berubah pada hari berikutnya menjadi eritematosa berbatas dan regular berkontur tebal dengan papul kecoklatan berwarna coklat yang kemudian pada hari ketiga berubah menjadi sensasi terbakar hebat dan eritema dengan sakit kepala yang menyiksa.

Observasi yang didapatkan dari pasien kedua: lokalisasi ganda: hidung dan lipatan inguinal dengan peningkatan rasa terbakar dan eritema selama empat hari.

Observasi yang didapatkan dari pasien ke tiga: lokalisasi ganda di punggung dengan rasa terbakar dan eritem dengan ulserasi dibagian tengah kedua lesi. Obsevasi yang diapatkan dari pasien keempat: dua lesi di lengan kiri dengan tampakan dan perkembangan yang sama dengan observasi sebelumnya. Observasi yang didapatkan dari pasien ke lima: lesi fasial eritematosa dengan ulserasi pada pipi kanan, dengan rasa terbakar yang berkurang penuh setelah empat hari.

3. HasilWajah, tangan, leher dan lengan adalah bagian tubuh yang paling sering terkena

(Tabel 1). Penyembuhan terlihat pada 90% kasus setelah delapan sampai sepuluh hari, disertai dengan pengobatan lokal. Dua pasien menerima terapi antibiotic. Perkembangan dari lesi lebih lama dileher (10 hari) dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Bagian tubuh yang terkena Jumlah %Wajah 2 33.3Leher 1 16.6Badan 1 16.6Lengan bawah 1 16.6Pungggung 1 16.6

4. DiskusiDermatitis Paederus atau pederose adalah dermatitis kontak disebabkan oleh

aktifitas pederin yang dapat menyebabkan bengkak dan rasa terbakar, dimana pederin sendiri lebih beracun dari bisa kobra. Timbul setelah kontak dengan serangga Paederus yang merupakan family Staphylinidae di kulit atau mukosa. Serangga kecil ini tidak melepaskan pederin sebagai mekanisme pertahanan, tapi biasanya mengeluarkan zat kimia ketika secara tidak sengaja terpukul saat seseorang ingin memindahkan serangga di kulit yang terpapar yang kemudian berubah menjadi lepuhan pada kulit.Tiga jenis berbeda yang dicirikan oleh sub-tribe Paederina yang dimana dapat menyebabkan dermatitis Paederus dinamakan : Paederus, Paederidus dan Megalopaederus. Secara geografik serangga ini tersebar secara global. Dengan penyebaran bervariasi di antara benua. Paling sering, aksi memukul serangga pada kulit meninggalkan jejak linear pada daerah yang terperngaruh oleh pederin sehingga lesi sering kali memiliki tampakan linier, sehingga dinamakan dermatitis linier. Diagnosis ditegakkan berdasarkan bukti klinis dan pemantauan epidemiologis. Morfologi dan lokasi dari dermatitis bervariasi dari kasus ke kasus dan biasanya lesi terlihat seperti cairan korosif atau panas yang secara tidak sengaja tumpah pada kulit. Kulit yang terkena pederin tidak secara instan menunjukkan tampakan akhir akibat pederin. Dibutuhkan 12-36 jam sebelum bercak merah pada kulit timbul dan berubah menjadi lepuhan beberapa saat setelahnya. Luka berupa krusta dan seperti terbakar dapat timbul dua hingga tiga minggu. Berdasarkan kasus ini, lima pasien membaik kurang dari seminggu.; dimana satu kasus membutuhkan 15 hari dosis permanen untuk sembuh.

Sebagai tambahan, phytopotodermatitis harus dipertimbangkan sebagai diferensial diagnosis. Jadi, terdapat banyak kesamaan dengan dermatitis Paederus termasuk daerah eritem asimetrik linier, pembentukan lepuhan, dan dispigmentasi.

Penanganan awal termasuk menghilangkan zat iritan dengan mencuci daerah yang terkena dengan sabun dan water. Daerah lepuhan harus di tangani dengan direndam dingin, diikuti dengan steroid topical kuat. Pasien kami telah diobati dengan kortikosteroid di aplikasikan secara local dengan antihistamin, dihubungkan dengan dua kasus yang diterapi dengan antibiotik. Penulis berasumsi bahwa antibiotic berguna karena memungkinkannya kontaminasi pada kulit oleh bakteri yang memproduksi pederin.

Menghindari Dermatitis Paederus merupakan ukuran utama untuk mencegah kontak antara manusia dan serangga tersebut. Pengenalan terhadap serangga Paederus terbukti sebagai tindakan pencegahan yang sangat dibutuhkan, juga menghindari memukul serangga ini akan dapat menolong mengurangi erupsi. Disamping itu, saat ingin menyingkirkan serangga yang hinggap dikulit harus berhati-hati dan dilakukan dengan pukulan halus dengan selembar kertas untuk mengisolasi kulit yang terkontak. Segera setelahnya area tersebut dicuci dengan sabun dan air, dan pakaian pun juga begitu. Pintu harus dijaga selalu tertutup dan begitupun saringan jendela harus baik untuk meminimlkan serangga masuk kedalam gedung. Karena cahatya menarik perhatian serangga maka lampu harus senantiasa dipadamkan terutama di kamar tidur selama waktu tidur. Namun, sangan tidak nyaman untuk memberikan insektisida untuk mengontrol Paederus karena tempat berkembang biaknya yang luas dan kadang sulit untuk menunjuk satu tempat khusus.

5. KesimpulanHal yang disebutkan diatas untuk mencegah gangguan serangga penting dan harus

dilakukan secara tidak terpisah sebagai dasar pengobatan dan pencucian langsung dari kulit yang kontak dengan iritan.

SambutanSaya ingin mempersembahkan penghargaan kepada teman saya Mokdim Yassin atas kontribusinya yang tak ternilai dan dukungannya dalam meenerjemahkan beberapa referensi dari bahasa perancis ke bahasa inggris dan untuk observasi yang bersangkutan dalam membuat artikel ini.