transformasi geometri
TRANSCRIPT
Transformasi geometri
Soal Transformasi
6. Diketahui fungsi g: sumbu X V yang didefinisikan sebagai berikut : Apabila P (x,0)
maka g (P) = (x,x2)
a) Tentukan peta A (3,0) oleh g
b) Apakah R (-14,196) ϵ daerah nilai g?
c) Apakah g surjektif?
d) Gambarlah daerah nilai g
Penyelesaian :
a) Peta A ( 3, 0) oleh g
g ( P ) = ( X,X2 )
g( A ) = ( X,X2 )
g ( 3,0 ) = ( 3, 32 )
g (3,0 ) = ( 3, 9 )
b) ( -14, 196 ) Є daerah nilai g
g ( P ) = ( X,X2 )
X = -14
X2 = 196
Jadi R ( -14, 196) Є daerah nilai g
c) g ( P ) = ( X,X2 )
ambil X Є R maka
F ( X) = Y
F ( X,X2) = ( Y,Y2 )
Y Є R maka Э X Є R, X adalah prapeta dari Y sehingga g fungsi.
d) Gambar daerah nilai g
7. T : V → V, didefenisikan sebagai berikut : Apabila P (x, y) maka :
i. T (P) = (x + 1, y) untuk x > 0
ii. T (P) = (x - 1, y) X < 0
a. Apakah T injektif
b. Apakah T suatu transformasi
(ii) x < 0 (i) untuk x > 0
P’ P P P’
X
Penyelesaian
Missal P = (x, y)
B = (x1, y1)
1) Jika B prapeta titik P (x, y) maka T (B) =(x1 + 1, y1)
Jadi x1 + 1 = x
x1 = x-1
y1 = y
2) Jika B prapeta titik P (x, y) maka T (C) = (x1 - 1, y1)
Jadi x -1 = x
x = x + 1
y = y
T ( (x1 + 1), y1)= ( (x – 1) + 1, y)
= (x, y)
T ((x1 – 1), y1) = ( (x + 1) – 1, y)
= (x, y)
Karena (x1, y1) untuk (i) dan (ii) selalu ada untuk segala (x, y) maka titik B selalu ada
sehingga : T(B) untuk (i) dan (ii) = P
Untuk 1) T (P) = (x + 1, y)
Jika P sembarang, maka titik di V memiliki prapeta yang berarti bahwa T injektif.
Misal : P (x1, y1) dan Q ( x2, y2) dengan P ≠ Q
T (P) ≠ T (Q) ….. ?
T (P) = (x1 + 1, y1) dan T (Q) = ( x2 + 1, y2)
T (P) = T (Q) maka (x1 + 1, y1) = ( x2 + 1, y2)
x1 + 1 = x2 + 1 dan y1 = y2
x1 = x2 dan y1 = y2
sehingga P = Q dan berlawanan bahwa P ≠ Q
jadi T (P) ≠ T (Q) dengan demikian T injektif
Misal jika A (x, y) maka kita harus jawab apakah A memiliki prapeta oleh T?
Missal = B (x1 , y1)
Jika B prapeta titik A (x, y) maka berlaku T (B) = (x1 + 1, y1)
Jadi {x1+1=xx1=x−1y1= y
Jelas T ( x – 1, y) = ( (x-1) + 1, y)
= (x,y)
Karena (x1 , y1) selalu ada untuk segala nilai (x, y) maka B selalu ada sehingga T (B) = A.
Karena A sembarang, maka setiap titik di V memiliki prapeta yang berarti bahwa T surjektif,
dengan demikian ternyata T suatu transformasi dari V ke V.
Untuk 2) T (P) = (x-1, y)
Missal P ((x1, y1) dan Q (x2, y2) dengan P ≠ Q
T (P) ≠ T (Q)………. ?
T (P) = (x1 - 1, y1) dan T (Q) = (x2 - 1, y2)
T (P) = T (Q), maka (x1 - 1, y1) = (x2 - 1, y2)
x1 - 1 = x2 - 1 dan y1
berarti x1 = x2 dan y1
sehingga P = Q dan berlawanan bahwa P ≠ Q
jadi T (P) ≠ T (Q), dengan kata lain T injektif.
Misal jika A (x, y) maka berlaku T (P) = P1 dan P1 = (x-1, y)
Jelas daerah asal T adalah sebuah bidang V
Missal A = (x, y) maka kita harus jawab apakah A memiliki prapeta oleh T?
Missalkan B = (x1 , y1)
Jika B prapeta titik A (x, y) maka haruslah berlaku
T (B) = (x1- 1, y1)
Jadi x1 - 1 = x
x1 = x + 1
y1 = y
Jelas T ( x + 1, y) = ((x+ 1) – 1, y) = ( x, y)
Karena (x1 , y1) selalu ada untuk segala nilai (x, y) maka B selalu ada sehingga T (B) = A.
Karena A sembarang, maka setiap titik di V memiliki prapeta yang berarti bahwa T surjektif,
dengan demikian ternyata T suatu transformasi dari V ke V.