transformasi

54
BAB 5 TRANSFORMASI

Upload: mfebri26

Post on 20-Jun-2015

2.410 views

Category:

Science


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: transformasi

BAB 5TRANSFORMASI

Page 2: transformasi

Standar Kompetensi

Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam

pemecahan masalah

Page 3: transformasi

Kompetensi Dasar Menggunakan trasformasi geometri yang dapat

dinyatakan dengan matriks dalam pemecahan masalah.

Menentukan komposisi dari beberapa transformasi

geometri beserta matriks transformasinya.

Page 4: transformasi

ARTI GEOMETRI DARI SUATU TRANSFORMASI DI BIDANG

Page 5: transformasi

Pergeseran atau Translasi

Bangun geometri segitiga ABC digeser menjadi bangun geometri segitiga A′B′C′

A A′, B B′, dan C C′

Sehingga . Transformasi yang berciri demikian dinamakan sebagai pergeseran atau translasi.

Page 6: transformasi

Perputaran atau Rotasi

Bangun geometri segitiga ABC diputar menjadi bangun geometri segitiga A′B′C′. Setiap titik pada daerah segitiga ABC diputar sejauh θ radian. Transformasi semacam ini dinamakan sebagai perputaran atau rotasi.

Page 7: transformasi

Pencerminan atau Refleksi

Bangun geometri segitiga ABC dicerminkan menjadi bangun geometri segitiga A′B′C′. Transformasi semacam ini dinamakan pencerminan atau refleksi.

Page 8: transformasi

Perkalian atau Dilatasi

Bangun geometri segitiga ABC diperbesar menjadi bangun geometri segitiga A′B′C′ atau diperkecil menjadi bangun geometri segitiga A′′B′′C′′. Transformasi semacam ini dinamakan perkalian atau dilatasi.

Page 9: transformasi

Transformasi Isometri

Transformasi isometri jika bangun geometri bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bangun geometri semula dengan besaran jarak tidak berubah atau invarian.

Misalnya transformasi pergeseran (translasi), transformasi perputaran (rotasi), dan transformasi pencerminan (refleksi).

Bukan transformasi isometri jika bangun geometri bayangan sebangun dengan bangun geometri semula, tetapi ukurannya tidak sama (diperbesar atau diperkecil) serta besaran jarak berubah atau varian.

Misalnya transformasi perkalian (dilatasi).

Page 10: transformasi

TRANSLASI PADA BIDANG

Page 11: transformasi

Translasi dalam Bentuk Pasangan Bilangan

Page 12: transformasi

Koordinat Titik Bayangan oleh Translasi Tertentu

Misalkan titik P dengan koordinat (x, y). Titik P(x, y) ditranslasikan

oleh , maka diperoleh bayangan titik P′(x′, y′) dengan

Notasi

Page 13: transformasi

TRANSFORMASI ROTASI

Rotasi atau perputaran suatu bangun geometri ialah proses memutar bangun geometri itu terhadap titik tertentu.

Titik tertentu ini dinamakan sebagai titik pusat rotasi. Selain titik pusat, suatu rotasi juga ditentukan oleh arah rotasi dan

jauh atau besar sudut rotasinya.

Page 14: transformasi

Contoh:

Persegi ABCD dirotasi terhadap titik M sejauh +60o atau radian atau putaran berlawanan arah jarum jam.

Persegi ABCD dirotasi terhadap titik M sejauh –45o

atau radian atau putaran searah jarum jam.

Page 15: transformasi

PERSAMAAN TRANSFORMASI ROTASI

Page 16: transformasi

Persamaan Transformasi Rotasi dengan Titik Pusat O(0, 0)

dinyatakan dalam notasi:

Page 17: transformasi

Titik P(–1, 4) diputar 45o searah jarum jam dengan titik pusat di O. Tentukan koordinat bayangan dari titik P oleh rotasi itu.

Contoh:

Jawab:

Perputaran 45o searah jarum jam artinya sudut θ = –45°. Jadi,

Page 18: transformasi

Persamaan Transformasi Rotasi dengan Titik Pusat M(h, k)

Page 19: transformasi

Hubungan Antara Rotasi, Pemetaan Koordinat, dan Matriks Rotasi

Page 20: transformasi

Tentukan bayangan atau peta dari titik P(–2, 5) oleh rotasi dengan pusat di O(0, 0) sejauh radian.

Jawab:

Jadi, P′(–5, –2).

Contoh:

Page 21: transformasi

TRANSFORMASI REFLEKSI

Refleksi atau pencerminan dari suatu bangun geometri adalah proses mencerminkan setiap titik pada bangun

geometri itu terhadap sebuah garis tertentu. Garis tertentu ini dinamakan sebagai sumbu cermin atau sumbu simetri.

Pada transformasi refleksi, jarak titik pada bangun bayangan ke sumbu cermin sama dengan jarak titik pada bangun

semula ke sumbu cermin.

Page 22: transformasi

Garis P′Q′ adalah bayangan dari garis PQ oleh refleksi terhadap garis m.

Contoh:

Segitiga P Q R ′ ′ ′ adalah bayangan dari segitiga PQR oleh refleksi terhadap garis m.

Page 23: transformasi

Titik dan Garis dalam Transformasi Refleksi

Segitiga ABC dicerminkan terhadap garis m di mana ruas garis BC berimpit dengan garis m sehingga diperoleh bayangan segitiga A′BC.

A ↔ A′, B ↔ B, dan C ↔ C

AB ↔ A′B, AC ↔ A′C, dan BC ↔ BC Titik B dan titik C tidak mengalami

perubahan. Titik yang bersifat demikian disebut titik invarian.

Ruas garis BC juga tidak mengalami perubahan. Garis yang bersifat demikian disebut garis invarian.

Page 24: transformasi

PERSAMAAN TRANSFORMASI REFLEKSI

Page 25: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Sumbu X

Page 26: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Sumbu Y

Page 27: transformasi

Contoh:

Page 28: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Garis y = x

Page 29: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Garis y = -x

Page 30: transformasi

Contoh:

Page 31: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Titik Asal O(0, 0)

Page 32: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Garis x = h

Page 33: transformasi

Persamaan Transformasi Refleksi Terhadap Garis y = k

Page 34: transformasi

Contoh:

Page 35: transformasi

Matriks Refleksi

Page 36: transformasi

Transformasi Dilatasi

Dilatasi atau perkalian ialah transformasi yang mengubah ukuran bangun geometri (memperbesar atau memperkecil),

tetapi tidak mengubah bentuk bangun geometri itu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transformasi dilatasi: Pusat dilatasi Faktor skala atau faktor dilatasi.

Page 37: transformasi

PERSAMAAN TRANSFORMASI DILATASI

Page 38: transformasi

Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat di O(0, 0)

Page 39: transformasi

Rumus persamaan transformasi dilatasi terhadap titik pusat

M(a, b) dengan faktor skala k dapat ditentukan melalui hubungan:

Persamaan Transformasi Dilatasi dengan Titik Pusat di M(a, b)

Page 40: transformasi

Matriks Dilatasi

Transformasi dilatasi [O, k] yang memetakan titik P(x, y) ke titik P′(x′, y′) ditentukan oleh persamaan transformasi dilatasi [O, k] melalui hubungan:

Dalam bentuk persamaan matriks:

Jadi, matriks dilatasi [O, k] adalah:

Page 41: transformasi

TRANSFORMASI KOMPOSISI DARI BEBERAPA TRANSFORMASI

Transformasi T1 dilanjutkan dengan transformasi T2

T1 O T2 (dibaca: T2 komposisi T1) dinamakan komposisi

transformasi atau transformasi majemuk, yaitu suatu transformasi yang di dalamnya melibatkan dua atau lebih transformasi tunggal secara berurutan.

Page 42: transformasi

Komposisi Dua Translasi Berurutan

Page 43: transformasi

Aturan Komposisi Dua Translasi Berurutan

Page 44: transformasi

Pencerminan Terhadap Dua Sumbu yang Sejajar Sumbu X

Kondisi 1 Kondisi 2

Page 45: transformasi

Kondisi 1

Page 46: transformasi

Kondisi 2

Komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar yang sejajar terhadap sumbu X tidak komutatif.

Page 47: transformasi

Pencerminan Terhadap Dua Sumbu yang Sejajar Sumbu Y

Kondisi 1 Kondisi 2

Page 48: transformasi

Kondisi 1

Page 49: transformasi

Kondisi 2

Komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar yang sejajar terhadap sumbu Y tidak komutatif.

Page 50: transformasi

Refleksi Terhadap Sumbu-Sumbu Koordinat Secara Berurutan

Page 51: transformasi

Kesimpulan:

Page 52: transformasi

Komposisi Dua Refleksi Berurutan Terhadap Dua Sumbu yang Saling Berpotongan

Page 53: transformasi

Komposisi Dua Rotasi Berurutan yang Sepusat

Titik P dirotasi dua kali secara berurutan terhadap titik pusat yang sama yaitu titik O. Transformasi semacam ini dinamakan komposisi dua rotasi berurutan yang sepusat.

Dua rotasi berurutan yang sepusat ekuivalen dengan sebuah rotasi tunggal sejauh jumlah masing-masing rotasi semula dan berpusat di titik yang sama dengan titik pusat semula.

Page 54: transformasi

Matriks Transformasi dari Komposisi Transformasi