transaksi ekonomi menurut hukum islam

24
ASSALAMU’ALAIKUM

Upload: kasa-rambe

Post on 25-Jun-2015

721 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

ASSALAMU’ALAIKUM

Page 2: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Transaksi Ekonomi dalam Islam

1.Agung Prasetyo Dwi Dayu2.Antonius Wijaya3.Fani Hafizah4.Perkasa Rambe

Kelompok 2

Page 3: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Transaksi Ekonomi dalam Islam

Simpan Pinjam Ijarah Sistem Perbankan yang Islami

Page 4: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Simpan Pinjam Pengertian Rukun dan Syarat Simpan Pinjam Hadist tentang Simpan Pinjam

Page 5: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

PengertianSimpan pinjam adalah simpanan yang dikumpulkan bersama dan pinjamkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman dalam berbagai usaha dimana anggota mengajukan permohonan tertulis kepada pengurus dengan mencantumkan jumlah uang yang diperlukan

Page 6: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Rukun dan syarat simpan pinjamRukun dan syarat utang piutang atau simpan pinjam meminjam, menurut hukum Islam adalah: a. Yang berpiutang dan yang berutang syaratnya: 1). Sudah baligh dan berakal sehat 2). Yang berpiutang tidak meminta pembayaran melebihi pokok piutang 3). Peminjam tidak boleh menunda-nunda pembayaran utangnya.

Page 7: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinjamkan adalah

milik sah dari yang meminjamkan. Pengembalian utang tidak boleh kurang nilainya.

Disunahkan mengembalikan lebih dari pokok utangnya.

اء8 }رواه احمد والترمذي{ ن@ك@م< ق;ض; Cاس ك@م< ا;ح; ي;ار@ Cخ“Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang

yang membayar utangnya dengan lebih baik” (HR. Ahmad dan Tirmizi)

Page 8: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Hadist tentang Simpan Pinjam

و; رCب8ا }رواه ه@ ع;ة8 ف; ن<ف;; رO م; ضQ ج; ر< ك@لS ق;الحارس ابن امامة{

“Setiap piutang yang sengaja untuk mencari manfaat (pembayaran lebih) adalah riba” (HR. Haris bin Abi

Imamah)

�م� �ي� ظ�ل م�ط�ل� الغ�ن“Orang yang mampu yang melalaikan kewajiban

membayar utangnya adalah zalim (HR. Ahmad dan Tirmizi)

Page 9: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

IjarahPengertianDasar Hukum IjarahMacam – macam IjarahRukun dan Syarat IjarahSifat Akad/Transaksi IjarahTanggung Jawab Orang yang DiupahBerakhirnya Akad Ijarah

Page 10: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Pengertian Ijarah

Secara Bahasa

Mazhab Syafi’i

Page 11: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Dasar Hukum Ijarah

ه@ }رواه ق; ب<ل; ا;ن< ي;جCفO ع@ر@ ي<ر; ق; Cا@ع<ط@ ا<ال;ج {ابويعلي وابن ماجهوالطبرني والترمذي“Berikanlah upah/jasa kepada

orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringatnya”

Page 12: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

��اة ي �ح� ال ف�ي �ه�م� ت م�ع�يش� �ه�م� �ن �ي ب �ا م�ن ق�س� �ح�ن� ن Iك� ب ر� ح�م�ة� ر� م�ون� ��ق�س ي �ه�م� أ�ع�ضSا ب �ع�ض�ه�م� ب Wخ�ذ� �ت �ي ل Xات�ج د�ر� Xع�ض� ب ف�و�ق� �ع�ض�ه�م� ب �ا ف�ع�ن و�ر� �ا �ي الد�ن

�ج�م�ع�ون� ي م�مWا �ر� ي خ� Iك� ب ر� ح�م�ة� و�ر� cا خ�ر�ي س�

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. {Q.S. Az-Zuhkhruf:32}

Page 13: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Iق�وا �ض�ي �ت وه�نW ل �ض�ار� �م� و�ال� ت �م� م�ن� و�ج�د�ك �ت �ن ك �ث� س� �وه�نW م�ن� ح�ي ك�ن س�� أ

�ض�ع�ن� Wى ي �ه�نW ح�ت �ي �ف�ق�وا ع�ل �ن �ت� ح�م�لX ف�أ �وال �نW أ �ن� ك �ه�نW و�إ �ي ع�ل�م� �ك �ن �ي وا ب �م�ر� �ت ه�نW و�أ �ج�ور� �وه�نW أ �ت �م� ف�آ �ك ض�ع�ن� ل ر�

� �ن� أ �ه�نW ف�إ ح�م�لى }الطالق: �خ�ر� �ه� أ ض�ع� ل �ر� ت �م� ف�س� ت ر� �ع�اس� �ن� ت وفX و�إ �م�ع�ر� {6ب

Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (Q.S. At-Tahalaq: 6)

Page 14: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

SيCو ت; ال<ق; ر< ت;أ<ج; ي<ر; م;نC اس< ه@ إCنO خ; ر< Cجت;أ< ;ب;تC اس< ا ي;ا أ م; د;اه@ ال;ت< إCح< ق;

األ;مCين@{26}القصص:

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang

yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya".

{Q.S. Al-Qasas:26}

Page 15: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Jenis Ijarah

Ijarah bersifat manfaat

Ijarah bersifat

pekerjaan

Page 16: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Rukun dan Syarat Ijarah

Rukun Ijarah Orang yang berakad Sewa/ imbalan Manfaat Sighat atau ijab kabul

Page 17: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Syarat Ijarah Orang yang melakukan Ijarah sudah Baligh dan Berakal Sehat

Rela / Tidak terpaksa Objek Ijarah diketahui kondisi dan manfaatnya serta tidak cacat

Objek Ijarah bisa diserahkan dan dipergunakan secara langsung

Objek ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan syara’ Hak yang disewakan tidak termasuk suatu kewajiban bagi penyewa.

Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan. Upah/ sewa dalam transaksi ijarah harus jelas

Page 18: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Sifat Akad/Transaksi Ijarah

Sifat Akad/Transaksi Ijarah

Jumhur ulama berpendapat bahwa akad/transaksi ijarah bersifat mengikat, kecuali ada cacat, atau barang tersebut tidak bisa dimanfaatkan.

Karena bersifat mengikat, kematian salah satu pihak yang menyewakan atau penyewa, tidak membatalkan ijarah.

Manfaat dari sewa menyewa termasuk harta yang bisa diwariskan.

Page 19: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Tanggung Jawab Orang yang Diupah/Digaji

Tanggung Jawab Orang yang Diupah/Digaji

Ijarah yang berupa pekerjaan, apabila orang yang dipekerjakan itu bersifat pribadi, maka seluruh pekerjaan yang ditentukan untuk dikerjakan menjadi tangung jawabnya.

Ulama fikih sepakat, apabila objek yang dikerjakan rusak ditangan pekerja bukan karena kelalaiannya dan tidak ada unsur kesengajaan, maka pekerja tidak dapat dituntut ganti rugi.

Page 20: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Berakhirnya Akad Ijarah

Objek Ijarah Hilang atau Musnah Habisnya Tenggang Waktu yang disepakati dalam Akad/Transaksi Ijarah

Page 21: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Sistem Perbankan yang Islami

Sistem perbankan yang islami maksudnya adalah sistem yang sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber kepada A-Qur’an dan Hadits.

Bank Islam Adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lau lintas pembayaran, serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesusaikan dengan prinsip syariat Islam.

Page 22: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Perkembangan Dunia perbankan Islam

Mesir telah mendirikan bank Islam (Bank Nasional Nasser tahun 1971).

Dubai, Bank Islam Dubai pada tahun 1975.

Jedah, Saudi arabia, Islamic Development Bank yang didukung oleh 40 Negara Muslim tanggal 20 Oktober 1975

Bank Islam di Indonesia didirikan atas prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI) diberi nama Bank Muamalat Indonesia, mulai beroperasi 1 Mei 1992

Page 23: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

sekian

Page 24: Transaksi Ekonomi Menurut Hukum Islam

Wassalamu’alaikum WR.WB