kabupaten lumajang menurut kecamatan seksi neraca … 2016/indikator ekonomi menurut... · katalog...

Katalog Dalam Terbitan Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang Menurut Kecamatan Tahun 2016 Ukuran Buku : 21 cm x 29,6 cm Jumlah Halaman : 183 halaman + iv Naskah: Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang Penyunting : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang Perancang Sampul : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

ii

KATA PENGANTAR

Kondisi perekonomian tiap-tiap kecamatan dapat dilihat berdasarkan struktur

kategori ekonomi yang menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Angka yang

dihasilkan memberikan gambaran tentang perkembangan kegiatan ekonomi riil dari waktu

ke waktu di setiap kategori, sehingga diharapkan bisa bermanfaat dalam perencanaan

serta pengambilan kebijakan ekonomi makro daerah.

Oleh karena itu puji syukur kami panjatkan kehadlirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan

Pusat Statistik (BPS) kabupaten Lumajang maka publikasi ini bisa diterbitkan pada tahun

ini guna memenuhi kebutuhan data untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan

daerah hingga di tingkat kecamatan.

Publikasi ini berisikan data PDRB menurut kecamatan tahun 2011-2015 dan angka

estimasi tahun 2016, dan angka-angka yang disajikan dihitung atas dasar harga berlaku

dan konstan dengan tahun dasar 2010. Untuk mengetahui kondisi perekonomian di tiap-

tiap kecamatan disajikan pula analisis sederhana mengenai tinjauan ekonomi dan struktur

ekonomi yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan ekonomi daerah.

Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan publikasi Indikator Ekonomi

Daerah menurut Kecamatan Tahun 2016 ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu

segala bentuk kritik dan saran guna perbaikan pada penerbitan tahun berikutnya sangat

diharapkan.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini kami

ucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini bermanfaat dan memenuhi harapan semua

pihak.

Lumajang, Oktober 2016

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUMAJANG . Dra. NELLA OKTAVIANA NIP. 19581014 197803 2 001

iii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 3

1.4 Metodologi ........................................................................................ 4

BAB II KONSEP DAN DEFINISI ....................................................................... 6

BAB III URAIAN SEKTORAL ............................................................................ 14

3.1 Sektor Pertanian ................................................................................ 14

3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ................................................ 18

3.3 Sektor Industri Pengolahan ................................................................ 18

3.4 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih ..................................................... 20

3.5 Sektor Bangunan/Konstruksi ............................................................. 21

3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ........................................... 22

3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ............................................... 23

3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan ............................. 27

3.9 Sektor Jasa-Jasa ................................................................................. 30

BAB IV TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN ............................................... 35

4.1 Distribusi PDRB Kabupaten Lumajang menururt Kecamatan ........... 37

4.2 Besaran PDRB per kapita antar Kecamatan ...................................... 41

4.3 Struktur ekonomi per Kecamatan ...................................................... 44

4.4 Pertumbuhan Ekonomi per Kecamatan ............................................. 48

iv

Halaman

BAB V PERKEMBANGAN EKONOMI SEKTORAL KECAMATAN 52

5.1 Sektor Pertanian ................................................................................ 52

5.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ................................................ 56

5.3 Sektor Industri Pengolahan ................................................................ 57

5.4 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih ..................................................... 58

5.5 Sektor Bangunan/Konstruksi ............................................................. 59

5.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ........................................... 61

5.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ............................................... 62

5.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan ............................. 63

5.9 Sektor Jasa-Jasa ................................................................................. 65

LAMPIRAN TABEL ............................................................................................ 67-183

1 Indikator Ekonomi Daerah Kabupaten Lumajang Menurut Kecamatan Tahun 2016

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi seringkali didefinisikan sebagai serangkaian usaha dan

kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan riil dan taraf hidup

masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan

masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan terjadinya

pergeseran kegiatan ekonomi dari kategori primer ke kategori sekunder dan tersier.

Dengan perkataan lain hakekat pembangunan ekonomi adalah meningkatkan

pendapatan masyarakat dengan tingkat pemerataan yang semaksimal mungkin.

Di era Desentralisasi kebijakan dan Otonomi daerah seperti sekarang ini,

pemerintah daerah memiliki keleluasaan untuk menyelenggarakan kewenangan

pemerintahan di beberapa bidang tertentu. Salah satu diantaranya pemerintah daerah

memiliki keleluasaan untuk mengembangkan segenap potensi daerah dan mengelola

sumber kekayaan alamnya serta menentukan prioritas dan arah program pembangunan

ekonomi daerah.

Perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah sangat memerlukan berbagai

macam data statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan agar sasaran


pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil

pada masa-masa yang lalu perlu juga dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Data

statistik yang merupakan indikator ekonomi makro antara lain; Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat

perubahan harga (inflasi/deflasi) mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran

keadaan perekonomian pada masa lalu dan masa kini serta sasaran yang akan dicapai

pada masa yang akan datang. Mengingat tingkat kebutuhan terhadap data PDRB per

kecamatan dan agregatnya, maka penghitungan dan penerbitannya dilakukan secara

berkala setiap tahun. Sehingga dengan demikian para perumus kebijakan ekonomi di

kabupaten Lumajang mampu menentukan sasaran dan evaluasi yang tepat terhadap

hasil-hasil pembangunan yang dicapai di tiap-tiap kecamatan pada kurun waktu

tertentu.

1.2. Tujuan

Tujuan penghitungan dan penyusunan publikasi Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Lumajang Menurut Kecamatan Tahun 2016 ini adalah untuk memperoleh

gambaran tentang :

1. Besaran nilai nominal PDRB beserta pertumbuhannya, yaitu besarnya nilai tambah

yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas ekonomi di tiap-tiap


kecamatan. Data ini menggambarkan potensi ekonomi dan kemampuan tiap-tiap

kecamatan dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang

dimiliki. Laju pertumbuhan ekonomi, digunakan sebagai dasar analisis untuk

mengukur kinerja perekonomian suatu daerah (kenaikan produksi barang dan jasa)

dan seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah dalam

periode waktu tertentu.

2. Peranan/kontribusi kategori ekonomi, yaitu menunjukkan struktur perekonomian

yang terbentuk di level tiap-tiap kecamatan atau besarnya peranan masing-masing

kategori ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Pergeseran struktur ekonomi

sering digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya suatu proses

pembangunan.

3. PDRB perkapita, yaitu sebagai pendekatan untuk menggambarkan tingkat

kemakmuran penduduk suatu daerah secara makro. PDRB perkapita merupakan

gambaran rata-rata nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing

penduduk akibat dari adanya aktifitas produksi barang dan jasa.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penghitungan dan analisis adalah penilaian produksi barang dan

jasa yang dihasilkan di tiap-tiap kecamatan dinilai dengan uang dalam periode 1 tahun


takwin, yaitu Januari sampai dengan Desember. Penyusunan angka-angka PDRB

dihitung menurut beberapa kategori ekonomi yang diagregasi mengikuti standar

klasifikasi internasional. Karena beberapa alasan maka hanya menggunakan 9

(sembilan) kategori dan khusus kategori pertanian terbagi lagi ke dalam beberapa sub

kategori. Ketegori tersebut adalah Pertanian; Pertambangan dan penggalian; Industri

pengolahan; Listrik, Gas dan Air bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel, dan Restoran;

Pengangkutan dan Komunikasi; Lembaga keuangan, Persewaan dan Jasa perusahaan

serta Jasa-jasa.

1.4. Metodologi

Proses dan mekanisme kerja penghitungan Produk Domestik Regional Bruto

kabupaten Lumajang menurut kecamatan dalam satu tahun melalui beberapa tahapan

kegiatan, yaitu :

1. Persiapan data pendukung, kegiatan ini berupa pengumpulan data sekunder yang

meliputi : data produksi dari berbagai komoditi barang dan jasa yang dihasilkan di

tiap-tiap kecamatan, data harga-harga, dan data indikator produksi lainnya seperti :

jumlah tenaga kerja, jumlah unit usaha dan sebagainya.

2. Pelaksanaan lapang, kegiatan ini berupa survei langsung ke beberapa usaha

sebagai sampel responden. Survei ini biasa disebut Survei Khusus Pendapatan


Regional (SKPR). Dalam survei ini dikumpulkan data nilai produksi dan struktur biaya

produksi untuk mendapatkan Rasio Biaya Antara (RBA) berbagai komoditi yang

berguna untuk estimasi nilai biaya antara keseluruhan.

3. Pengolahan data, kegiatan ini meliputi Receiving-Batching (pengelolaan dokumen),

pemeriksaan isian dokumen survei untuk melihat akurasi dan konsistensi data, Entry

data (perekaman data), Editing (pemeriksaan) serta proses penghitungan dan Tabulasi

data.

4. Analisis data, kegiatan ini berupa penulisan ulasan tentang interpretasi dari hasil

penghitungan dan tabulasi data.

5. Pelaporan.


II KONSEP DAN DEFINISI

Secara umum definisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah

nilai tambah bruto barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah (regional) tertentu

dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.

2.1. Umum

Konsep dan definisi menjadi bagian sangat penting untuk pemahaman lebih

lanjut mengenai data/angka PDRB yang dihasilkan dalam publikasi ini. Berikut ini

dijelaskan tentang beberapa istilah yang berhubungan dengan penghitungan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu :

1. Output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu

tertentu. Pada dasarnya nilai output = O diperoleh dari perkalian kuantum produksi

(Quantum = Q) dan harganya (Price = P). Dengan demikian besaran output dapat

diperoleh melalui rumus :

O = Q X P

2. Biaya antara terdiri dari barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untuk

memproduksi output dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang


digunakan di dalam proses produksi oleh unit-unit produksi dalam domestik

tertentu pada rentang waktu tertentu (biasanya satu tahun).

3. Nilai Tambah Bruto (NTB) merupakan pengurangan dari nilai output dengan

biaya antaranya, atau apabila dirumuskan menjadi : Nilai Tambah Bruto = Output –

Biaya Antara. Pengertian nilai tambah bruto sangat penting untuk memahami apa

yang dimaksud dengan PDRB, yang tidak lain adalah penjumlahan dari seluruh

besaran nilai tambah bruto dari seluruh unit produksi yang berada pada

wilayah/region tertentu, dalam rentang waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Dengan demikian harus dipahami bahwa besaran PDRB dalam suatu wilayah

merupakan penjumlahan dari seluruh NTB dari seluruh proses produksi. Mengapa

besaran PDRB bukan merupakan penjumlahan dari seluruh nilai output ?. Hal

ini disebabkan karena adanya inter-relasi antara suatu proses produksi dengan

proses produksi lain. Contohnya, hasil produksi kedelai sebagian akan digunakan

sebagai input antara (bahan baku) pada produksi tempe. Oleh karena itu, apabila

dijumlahkan seluruh output dari semua proses produksi, maka akan terjadi

penghitungan ganda (double counting). Jelaslah bahwa yang dijumlahkan bukannya

output, melainkan NTB. Secara lebih teknis, PDRB merupakan penjumlahan

seluruh Output Netto.


Biaya Antara

Penyusutan

Pajak tidak langsung

Pajak pendapatan perusahaan, keuntungan yang tidak dibagikan, iuran kesejahteraan sosial

Pajak rumah tangga, transfer oleh rumah tangga

Upah Gaji

sewa tanah, royalti

Bunga modal

Keuntungan(deviden dan laba ditahan)

Pendapatan netto dari luar daerah/luar negeri

Transfer yang diterima rumah tangga

Bunga netto atas hutang pemerintah

Keterangan :

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto

PDRN = Produk Domestik Regional Netto

PRN = Produk Regional Netto

Gambar 01SUSUNAN AGREGAT PENDAPATAN REGIONAL

Bibit, pupuk, obat-obatan, bahan baku, bahan penolong, listrik, jasa

perbaikan alat-alat, sewa bangunan dan mesin, jasa lainnya dan sebagainya, tidak termasuk

pembelian barang modal

Tota

l Out

put

PDR

B H

arga

Pas

ar

PDR

N H

arga

Pas

ar

PDR

N B

iaya

Fak

tor

PRN

Bia

ya F

akto

r

(

Pend

apat

an

Reg

iona

l)

Pend

apat

an O

rang

Seo

rang

(P

erso

nal I

ncom

e)

Pend

apat

an s

iap

dibe

lanj

akan

(D

ispo

sabl

e In

com

e)


Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto

Untuk melakukan penghitungan PDRB dapat diperoleh melalui empat metode

yang dipakai, yaitu :

1. Pendekatan dari segi produksi (productions approach)

2. Pendekatan dari segi pendapatan (income approach)

3. Pendekatan dari segi pengeluaran (expenditure approach)

4. Metode alokasi (allocation method)

Pada penghitungan PDRB Kabupaten Lumajang Menurut Kecamatan tahun 2010-2014 dan

estimasi tahun 2015 hanya menggunakan pendekatan Produksi.

Pendekatan Produksi

Pendekatan dengan cara ini dilakukan untuk mendapatkan Nilai Tambah Bruto

(Gross Value Added), dimana dapat diperoleh dengan menghitung nilai output

dikurangi dengan biaya antara (Intermediate Consumption). Yang dimaksud dengan

output adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di daerah

tersebut dalam satu periode tertentu (biasanya satu tahun). Dan yang dimaksud

dengan biaya-biaya antara (Intermediate consumption) adalah barang-barang tidak tahan

lama (umur pemakaiannya kurang dari satu tahun atau habis dalam satu kali

pemakaian) dan jasa-jasa pihak lain yang digunakan dalam proses produksi. Jadi,


apabila nilai output dikurangi dengan biaya-biaya antara, maka akan diperoleh nilai

Tambah Bruto yang terdiri dari biaya faktor produksi (upah/gaji, bunga Netto, sewa

tanah, keuntungan), penyusutan barang modal dan pajak tak langsung Netto.

Nilai output biasanya menggunakan data sekunder dari Instansi yang

bersangkutan. Sedangkan struktur biaya antara diperoleh dari hasil Survei Khusus

Pendapatan Regional (SKPR). Penghitungan dengan pendekatan produksi ini biasanya

digunakan untuk kategori pertanian, industri, gas, air minum, pertambangan dan

sebagainya.

Cara Penyajian PDRB dan Angka Indeks

Secara berkala Produk Domestik Regional Bruto dapat disajikan dalam dua

bentuk, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan pada suatu tahun

dasar, yang dapat dijelaskan berikut ini.

1. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas

dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai

produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan

komponen pengeluaran produk domestik regional bruto.

2. Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat

pendapatan dinilai atas harga yang terjadi pada tahun dasar (dalam publikasi ini


harga konstan didasarkan kepada harga pada tahun 2010). Karena menggunakan

harga tetap, maka perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata

disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum produksi tanpa mengandung

fluktuasi harga.

PDRB juga disajikan dalam bentuk peranan kategorial dan angka-angka indeks,

yaitu indeks perkembangan; indeks berantai; dan indeks harga implisit yang masing-

masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Peranan kategorial diperoleh dengan cara membagi nilai masing-masing kategori

dengan nilai total seluruh kategori PDRB dikalikan 100 pada tahun yang

bersangkutan (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan suatu

tahun tertentu).

Penghitungan peranan kategorial dapat dirumuskan berikut ini :

PDRB i Pi = x 100 %

PDRB i dimana : P = peranan kategorial ; i = kategori 1 s/d 9

Dalam tabulasi penyajiannya, peranan kategori diberi judul tabel : Distribusi

Persentase Produk Domestik Regional Bruto.


2. Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-masing

tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat

perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya.

Indeks perkembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

PDRB i t IP = x 100 %

PDRB i o dimana : IP = Indeks Perkembangan ; i = kategori/subkategori ; t = tahun t ; o = tahun dasar.

3. Indeks Berantai, diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masing tahun

dengan nilai pada tahun sebelumnya. Apabila angka ini dikalikan dengan 100 dan

hasilnya dikurangi 100, maka angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat

produksi untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula

digunakan untuk menghitung tingkat pertum-buhan kategorial.

Apabila penghitungan ini dirumuskan, maka penghitungannya adalah :

PDRB i t IB = x 100 %

PDRB i(t-1) dimana : IB = indeks berantai ; i = kategori /subsektot ; t = tahun t ;


3. Indeks Harga Implisit diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga

berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga kosntan untuk masing-masing tahun

dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat

pendapatan terhadap harga pada tahun dasar.

Selanjutnya bila dari indeks harga implisit ini dibuatkan indeks berantainya

(dengan rumus indeks berantai), akan terlihat tingkat perkembangan harga setiap

tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini secara berkala juga dapat menunjukkan

besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam

wilayah penghitungan PDRB.

Indeks implisit dapat menggunakan rumus berikut ini :

PDRB ithb IHI = x 100 %

PDRB ithk Dimana :

IHI = Indeks Harga Implisit hb = Harga Berlaku hk = Harga Konstan i = kategori/subkategori t = tahun t


III URAIAN KATEGORIAL

Uraian kategorial yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan

definisi dari masing-masing kategori dan subkategori, tata cara penghitungan nilai

tambah, baik atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010,

serta sumber datanya.

3.1. Kategori Pertanian

3.1.1. Tanaman Bahan Makanan

Subkategori ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi,

jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-sayuran, buah-

buahan, kentang, kacang hijau, tanaman pangan lainnya, dan hasil-hasil produk

ikutannya. Termasuk dalam cakupan ini adalah hasil-hsail dari pengolahan yang

dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk dan gaplek. Data produksi diperoleh

dari BPS kabupaten Lumajang dan Dinas Pertanian kabupaten Lumajang, sedang data

harga seluruhnya bersumber dari data harga yang dikumpulkan oleh BPS kabupaten

Lumajang secara rutin.

Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh melalui pendekatan

produksi, yaitu dengan mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksi


dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara

atas dasar harga yang berlaku. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan

rasio biaya antara terhadap output yang diperoleh dari hasil survei khusus. Nilai

tambah atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu

mengalikan kuantum produksi masing-masing tahun dengan harga pada tahun 2010,

kemudian dikurangi biaya antara atas dasar harga konstan 2010.

3.1.2 Tanaman Perkebunan

3.1.2.1. Tanaman Perkebunan Rakyat

Subkategori yang dicakup adalah hasil tanaman pekebunan yang diusahakan

oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapok, kapas, tebu, tembakau, cengkeh

dan tanaman perkebunan lainnya. Cakupan tersebut termasuk produk ikutannya dan

hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat, tembakau olahan, kopi

olahan, dan teh olahan. Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten

Lumajang sedangkan data harga diperoleh dari BPS.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan

produksi. Rasio biaya antara diperoleh dari survei khusus. Nilai tambah atas dasar

harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada

tanaman bahan makanan.


3.1.2.2. Tanaman Perkebunan Besar

Kegiatan yang dicakup dalam subkategori ini adalah kegiatan yang

memproduksi komoditi perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan

besar seperti karet, teh, kopi, coklat, minyak sawit, tebu, rami dan tanaman lainnya.

Cara penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku maupun atas dasar

harga konstan 2010 sama seperti yang dilakukan pada tanaman perkebunan rakyat.

3.1.3. Peternakan dan hasil-hasilnya

Subkategori ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun

hasil-hasil ternak, seperti sapi, kerbau, kuda, babi, kambing, domba, susu segar, serta

hasil pemotongan ternak. Produksi ternak diperkirakan sama dengan jumlah yang

dipotong, ditambah perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak netto. Data

mengenai jumlah ternak yang dipotong, populasi ternak, produksi susu dan telur serta

banyaknya ternak yang keluar masuk wilayah kabupaten Lumajang diperoleh dari

Dinas Pertanian kabupaten Lumajang. Sedangkan data harga ternak diperoleh dari

laporan harga produsen BPS kabupaten Lumajang.

Cara penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku maupun atas

dasar harga konstan 2010 sama seperti yang dilakukan pada tanaman perkebunan

rakyat.


3.1.4. Kehutanan

Subkategori kehutanan mencakup penebangan kayu, pengambilan hasil hutan

lainnya dan perburuan. Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu glondongan,

kayu bakar, arang dan bambu; sedangkan hasil kegiatan pengambilan hasil hutan

lainnya berupa rotan, damar, kulit kayu, nipah, akar-akaran dan sebagainya. Hasil

perburuan binatang–binatang liar seperti babi rusa, penyu, buaya, ular, madu dan

sebagainya termasuk hasil kegiatan di subkategori ini.

Sebagaimana dengan subkategori lainnya, dalam kategori pertanian, output

subkategori kehutanan dihitung dengan cara mengalikan kuantum produksi dengan

harga masing-masing tahun yang menghasilkan output atas dasar harga berlaku, dan

penggunaan harga pada tahun dasar menghasilkan output atas dasar harga konstan

2010. Selanjutnya nilai tambah bruto dihitung dengan menggunakan rasionya terhadap

output. rasio tersebut diperoleh dari hasil Suervei Khusus.

3.1.5. Perikanan

Komoditi yang dicakup adalah semua hasil dari kegiatan perikanan laut,

perairan umum, tambak, kolam, sawah dan keramba, serta pengolahan sederhana

(pengeringan dan penggaraman ikan). Data mengenai produksi, dan nilai produksi

diperoleh dari laporan Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Lumajang.


Penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah

bruto terhadap output. Rasio nilai tambah itu diperoleh dari survei khusus.

3.2. Kategori Pertambangan dan Penggalian

Komoditi yang dicakup dalam kategori ini adalah minyak mentah dan gas bumi,

yodium, biji mangan, belerang, serta segala jenis hasil penggalian. Kategori ini di

kabupaten Lumajang hanyalah subkategori penggalian. Data produksi subkategori

penggalian diperoleh dari Bagian Ekonomi, dan Survei Khusus Pendapatan Regional.

Nilai output merupakan perkalian antara produksi dengan harganya masing-masing.

3.3. Kategori Industri Pengolahan

Kategori ini mencakup kegiatan untuk mengubah atau mengolah suatu barang

organik dan anorganik menjadi barang baru yang mempunyai nilai lebih tinggi, sedang

pengolahannya dapat dilakukan dengan tangan atau mesin. Kegiatan industri amat

beragam dilihat dari komoditi yang dihasilkan dan cara pengolahannya, sampai

pengelompokan kegiatan industri. Pengelompokan yang dilakukan BPS didasarkan

pada proses pembuatan dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat. Pengelompokan

dibedakan menjadi empat katagori, yaitu :

1. Kelompok Industri Besar dengan tenaga kerja lebih atau sama dengan 100 orang.


2. Kelompok Industri Sedang dengan tenaga kerja 20 sampai 99 orang.

3. Kelompok Industri Kecil dengan tenaga kerja 5 sampai 19 orang.

4. Kelompok Industri Kerajinan rumah tangga dengan tenaga kerja sampai 4 orang.

Pengelompokan lain dari kegiatan industri dibuat berdasarkan jenis komoditi

utama yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan, yang secara garis besarnya

kegiatan industri dikelompokkan menjadi 9 sub kategori, yaitu :

1. Industri makanan, minuman, dan tembakau.

2. Industri tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki.

3. Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya.

4. Industri kertas dan bahan cetakan.

5. Industri pupuk, barang kimia, dan barang dari karet.

6. Industri semen dan barang galian bukan logam,.

7. Industri logam dasar besi dan baja.

8. Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya.

9. Industri barang lainnya.

Data output, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

2010, diperoleh dari Survei Industri BPS kabupaten Lumajang, dan data Dinas

Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lumajang.


Untuk kelompok industri yang besar dan sedang, ruang lingkup dan metode

perhitungan nilai tambah bruto industri pengolahan atas dasar harga berlaku

berdasarkan hasil survei tahunan.

3.4. Kategori Listrik, Gas, dan Air Bersih

Data distribusi listrik diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan data

distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum. Output masing-masing

subkategori mencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai

dengan ruang lingkup dan definisinya.

3.4.1. Listrik

Subkategori ini mencakup semua kegiatan distribusi/pembangkitan kelistrikan,

baik yang diusahakan PLN maupun non PLN. Data produksi, harga, dan biaya antara

subkategori ini diperoleh dari PLN Distribusi Jawa Timur Cabang Jember UPJ

Lumajang, Klakah, dan Tempeh. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih

harga dasar penjualan dan perolehan listrik dikalikan jumlah listrik yang terjual untuk

masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga konstan 2010, diperoleh

dengan cara revaluasi.

3.4.2. Air Bersih


Subkategori ini mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Air

Minum. Data produksi, harga dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

air minum diperoleh dari laporan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lumajang.

Perhitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 2010 dilakukan dengan cara yang

sama seperti pada subkategori listrik.

3.5. Kategori Bangunan

Kategori bangunan mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi,

baik berupa gedung, jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi, eksplorasi

minyak bumi maupun jaringan listrik, gas, air minum, telepon dan sebagainya. Nilai

tambah bruto dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi. Output diperoleh

dari penjumlahan nilai pembangunan prasarana fisik yang dari segi pendanaan dapat

dirinci menjadi : nilai pembangunan pemerintah pusat yang dibiayai dari APBN dan

nilai pembangunan daerah yang dibiayai APBD serta perbaikannya, dan

pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh developer, Perumnas serta yang

dilakukan oleh swadaya masyarakat murni. Sedangkan presentase nilai tambah bruto

diperoleh dari survei khusus. Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan

cara deflasi, deflatornya adalah Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan

Bangunan dan Konstruksi.


3.6. Kategori Perdagangan, Hotel, dan Restoran

3.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran

Perhitungan nilai tambah subkategori perdagangan dilakukan dengan

pendekatan arus barang (commodity flow), yaitu dengan menghitung besarnya nilai

komoditi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, serta komoiditi impor

yang diperdagangkan. Dari nilai komoditi yang diperdagangkan, diturunkan nilai

margin perdagangan yang merupakan output perdagangan yang selanjutnya dipakai

untuk menghitung nilai tambahnya. Rasio besarnya barang–barang yang

diperdagangkan, margin perdagangan dan presentase nilai tambah didasarkan pada

data hasil penyusunan tabel input – output Indonesia serta survai khusus. Nilai

produksi bruto atas dasar harga konstan 2010, dihitung dengan mengalikan rasio

diatas dengan output atas dasar harga konstan 2010 dari kategori–kategori pertanian,

pertambangan dan penggalian, industri serta impor.

Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan konstan 2010 dihitung berdasarkan

perkalian antara rasio nilai tambah dengan outputnya.

3.6.2. Hotel

Kegiatan sub kategori ini mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak

berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara


mengalikan jumlah malam tamu dan tarifnya. Dalam hal ini malam tamu dianggap

sebagai kuantum dari output. Untuk keperluan ini, data diperoleh dari BPS kabupaten

Lumajang, sedangkan presentase nilai tambah diperoleh dari hasil survei khusus yang

dilakukan oleh BPS kabupaten Lumajang.

Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2010

dihitung berdasarkan perkalian antara persentase nilai tambah dengan outputnya.

3.6.3. Restoran

Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka output dari sub

kategori ini diperoleh dari perkalian jumlah tenaga kerja yang bekerja di restoran dari

hasil Sensus Penduduk tahun 2010 beserta pertumbuhannya dengan output per tenaga

kerja dari hasil survai khusus pendapatan regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas

dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara deflasi, menggunakan indeks harga

konsumen makanan jadi dan minuman sebagai deflator.

3.7. Kategori Pengangkutan dan komunikasi

Kategori ini mencakup kegiatan pengangkutan umum penumpang dan barang,

baik melalui darat, laut, sungai/danau, dan udara. Kategori ini mencakup pula jasa

penunjang angkutan dan komunikasi.


3.7.1. Angkutan

3.7.1.1. Angkutan Kereta Api

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data dari

Laporan Tahunan Perusahaan Umum Kereta Api. Nilai tambah bruto atas dasar harga

konstan 2010 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi

gabungan tertimbang penumpang dan ton – km barang yang diangkut.

3.7.1.2. Angkutan Jalan Raya

Subkategori ini meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang

dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik bermotor maupun tidak. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dilakukan dengan menggunakan

pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkutan umum

penumpang dan barang wajib uji.

Data tersebut diperoleh dari laporan tahunan DLLAJR, dan hasil survai khusus

pendapatan regional angkutan dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk data

kendaraan tidak bermotor diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah dan berbagai

survai. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara

revaluasi.

3.7.1.3. Angkutan Laut/Air


Sub Kategori Angkutan Laut/Air meliputi kegiatan pengangkutan penumpang

dan barang dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran

milik nasional, baik yang melakukan trayek dalam negeri maupun luar negeri. Di

kabupaten Lumajang tidak ada kegiatan angkutan laut.

3.7.1.4. Angkutan Udara

Kategori ini mencakup kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan

kegiatan lain yang berkaitan dengan penerbangan yang dilakukan oleh perusahaan

penerbangan milik nasional, baik penerbangan dalam negeri maupun luar negeri. Di

kabupaten Lumajang tidak ada kegiatan angkutan Udara.

3.7.1.5. Jasa Penunjang Angkutan

Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya

menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir,

keagenan penumpang dan barang, ekspedisi, bongkar/muat, penyimpangan dan

pergudangan serta jasa penunjang angkutan lainnya.

1. Terminal dan Perparkiran

Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas

kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik penumpang maupun

barang, seperti kegiatan terminal dan parkir. Data jasa kegiatan perparkiran masih


menggunakan persentase dari angkutan darat yang dikumpulkan oleh BPS Kabupaten

Lumajang.

2. Bongkar/Muat

Kegiatan bongkar/muat mencakup pemberian pelayanan bongkar/muat

angkutan barang melalui laut dan darat. Kegiatan ini di kabupaten Lumajang tidak

ada

3. Ekspedisi dan Keagenan

Kegiatan keagenan ini mencakup pelayanan keagenan penumpang dan barang

yang diberikan kepada usaha angkutan, baik angkutan darat, maupun laut. Data

jumlah perusahaan diperoleh dari Dinas Perhubungan kabupaten Lumajang,

sedangkan data rata-rata outputnya diperoleh dari survai khusus.

3.7.2. Komunikasi

Kegiatan yang dicakup adalah jasa Pos dan Giro serta Telekomunikasi.

1. Pos dan Giro

Kegiatan ini meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman

surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah

bruto atas dasar harga berlaku didasarkan kepada data produksi dan struktur biaya

yang diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Umum Pos dan Giro. Perkiraan nilai


tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 dilakukan dengan cara ekstrapolasi,

menggunakan indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim dan jumlah uang yang

digirokan.

2. Telekomunikasi

Kegiatan ini mencakup pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telepon

genggam, telepon, Telegram, dan teleks. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku

dihitung berdasarkan data yang bersumber dari laporan keuangan Kantor pusat PT

Telekomunikasi di Jakarta.

Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan

menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah menit

lokal/interlokal dan banyaknya pemegang telepon yang bersumber dari Kantor pusat

PT Telekomunikasi.

3. Jasa Penunjang Komunikasi

Kegiatan subkategori ini mencakup pemberian jasa dan penyediaan fasilitas

yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi, seperti wartel, warpostel, radio pager,

telepon seluler (ponsel).

3.8. Kategori Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

3.8.1. Bank


Angka nilai tambah bruto subkategori bank atas dasar harga berlaku diperoleh

dari Bank Indonesia. Dalam PDRB seri terbaru ini, nilai tambah bruto yang

ditimbulkan dari kegiatan Bank Indonesia tidak mencakup pembayaran bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pinjaman dari luar negeri, karena hal itu

merupakan kebijaksanaan moneter yang bukan merupakan kegiatan komersial

perbankan. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara

ekstrapolasi dengan indeks kredit yang diberikan bank pada tiap tahun. Data jumlah

kredit diperoleh dari Bank Indonesia Cabang Jawa Timur. Untuk memperoleh nilai

tambah bruto adhk ditempuh cara deflasi dengan menggunakan Indeks Harga

Konsumen (umum ).

3.8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank

Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan asuransi, koperasi,

yayasan dana pensiun, dan pegadaian. Perhitungan output dan nilai tambah bruto

atas dasar harga berlaku diperoleh melalui dengan cara pendekatan produksi. Output

diperoleh dari perkalian indikator produksi dengan indikator harga, sedangkan nilai

tambah bruto diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya antara dari nilai

output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara

revaluasi dan pada kegiatan yayasan dana pensiun dengan cara deflasi.


3.8.3. Jasa Penunjang Keuangan

Kegiatan jasa penunjang keuangan meliputi berbagai kegiatan ekonomi antara

lain perdagangan valuta asing; perusahaan anjak piutang; dan modal ventura. Di

kabupaten Lumajang tidak ada kegiatan kategori ini.

3.8.4. Sewa Bangunan

Subkategori ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan rumah

bangunan sebagai tempat tinggal rumah tangga dan bukan sebagai tempat tinggal,

tanpa memperhatikan apakah bangunan itu milik sendiri atau disewa. Perkiraan nilai

tambah bruto didasarkan pada data jumlah bangunan tempat tinggal serta

berdasarkan pengeluaran konsumsi rumahtangga, khususnya pengeluaran untuk sewa

rumah. Perkiraan semcam untuk bangunan bukan tempat tinggal didasarkan pada

hasil survei khusus.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan

antara jumlah bangunan dengan rata-rata tarip sewa untuk bangunan di pedesaan dan

perkotaan, sedangkan konstan 2010 diperkirakan dengan cara ekstrapolasi

menggunakan jumlah bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebagai

ekstrapolatornya, sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperkirakan

dengan cara menginflate nilai bangunan dan tempat tinggal.


3.8.5. Jasa Perusahaan

Subkategori ini meliputi jasa pengacara, jasa akuntan, biro arsitektur, jasa

pengolahan data, jasa periklanan dan sebagainya. Perkiraan output dan nilai

tambah bruto didasarkan kepada data jumlah tenaga kerja yang bersumber dari hasil

Sensus Ekonomi dan Sensus Penduduk 2010, dan rata-rata output per tenaga kerja

serta rasio biaya antaranya dari Survei Khusus Pendapatan Regional dan nilai tambah

bruto atas dasar harga konstan 2010 dengan cara revaluasi.

3.9. Kategori Jasa-Jasa

3.9.1. Jasa Pemerintahan Umum

Nilai tambah bruto sub kategori jasa pemerintahan umum terdiri dari upah dan

gaji rutin pegawai pusat dan daerah. Upah dan gaji yang dihitung mencakup upah

dan gaji di belanja rutin dan sebagian dari belanja pembangunan. Perkiraan

penyusutan adalah sebesar 5 persen dari total upah dan gaji yang telah dihitung. Data

yang dipakai adalah realisasi pengeluaran pemerintah pusat dan daerah serta Hankam

yang diperoleh dari BPS dan Pemda kabupaten Lumajang. Perkiraan nilai tambah

bruto atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan

indeks jumlah pegawai negeri sipil dan militer.


3.9.2. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan

Sub kategori ini mencakup jasa pendidikan, jasa kesehatan, serta jasa

kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palang merah, panti asuhan, panti

wredha, yayasan pemeliharaan anak cacat, dan rumah ibadah. Untuk kegiatan jasa

pendidikan dan kesehatan adalah yang hanya dikelola oleh swasta saja, karena yang

dikelola oleh pemerintah nilai tambahnya sudah tergabung dengan sub kategori

pemerintahan, sedangkan untuk jasa sosial lainnya yang dicakup adalah seluruh

kegiatan baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.

3.9.2.1. Jasa Pendidikan

Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah bruto subkategori jasa

pendidikan adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan, yang

diperoleh dari Dinas Pendidikan Nasional dan untuk pendidikan formal di luar Dinas

Pendidikan Nasional datanya diperoleh dari Kantor Departemen Agama Kabupaten

Lumajang. Data output per murid dan persentase nilai tambah diperoleh dari kegiatan

survei khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010

dilakukan dengan cara revaluasi.

3.9.2.2. Jasa Kesehatan


Subkategori ini mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek, dan jasa kesehatan

lainnya yang dikelola swasta. Perkiraan output untuk masing-masing kegiatan

didasarkan kepada hasil perkalian antara rata-rata output per indikator produksi dan

kuantum produksinya seperti rata-rata tempat tidur rumah sakit dan jumlah tempat

tidur; rata-rata output per dokter dan jumlah dokter praktek; rata-rata output per

bidan dan jumlah bidan praktek; dan rata-rata output per dukun bayi dan jumlah

dukun bayi praktek.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan kepada persentase

terhadap output. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Kesehatan kabupaten

Lumajang serta hasil survei khusus pendapatan regional. Perkiraan nilai tambah bruto

atas dasar harga konstan 2010 dihitung dengan cara revaluasi masing-masing kegiatan.

3.9.2.3. Jasa Sosial Kemasyarakatan Lainnya.

Dari survei khusus mengenai panti asuhan dan panti wreda, diperoleh rata-rata

output per anak yang diasuh dan rata-rata output per orang tua yang dilayani

sekaligus struktur inputnya. Kemudian dengan mengalikan jumlah anak yang diasuh

dan orang tua yang dilayani dengan rata-rata outputnya, diperoleh perkiraan output

kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan lainnya. Data jumlah anak dan orang tua


yang diasuh/dilayani diperoleh dari Kantor Sosial kabupaten Lumajang. Perkiraan

nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara revaluasi.

Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) memberikan data mengenai

pengeluaran per kapita untuk biaya kursus. Dengan mengalikan jumlah penduduk

pertengahan tahun dengan indikator tersebut akan diperoleh nilai output yang

selanjutnya dengan rasio nilai tambah bruto dapat diperoleh nilai tambah bruto.

Untuk menghitung nilai tambah atas dasar harga konstan adalah dengan cara deflasi,

dan sebagai deflatornya adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok aneka

barang dan jasa.

Dari survei khusus diperoleh data rata-rata input rumah ibadat, dengan

mengalikan jumlah tempat ibadat yang diperoleh dari Kementerian Agama kabupaten

Lumajang maka diperoleh nilai tambah. Sedangkan untuk penghitungan atas dasar

harga konstan 2010 dilakukan dengan cara revaluasi.

3.9.2.4. Jasa Hiburan dan Kebudayaan

Sub kategori ini mencakup jasa bioskop, panggung kesenian, studio radio

swasta, taman hiburan, dan klub malam, serta produksi dan distribusi film. Data pajak

tempat hiburan dan keramaian dan struktur biayanya, serta persentase pemungutan

pajak terhadap tempat-tempat hiburan dipakai untuk memperkirakan output dan nilai


tambah jasa hiburan dan kebudayaan. Penghitungan atas dasar harga konstan 2010

adalah dengan menggunakan IHK kelompok aneka barang dan jasa.

3.9.2.5. Jasa Perorangan dan Rumahtangga

Sub kategori ini mencakup jasa perbengkelan, tukang binatu, salon, tukang jahit,

reparasi, dan pembantu rumahtangga. Survei khusus yang dilakukan oleh BPS

kabupaten Lumajang memberikan data tentang rata-rata output per tenaga kerja dan

struktur inputnya.

Nilai output diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja yang

didasarkan kepada hasil Sensus, Sakernas, dan survai khusus dengan rata-rata output

per tenaga kerja yang juga diperoleh dari survai khusus. Sedangkan untuk memperoleh

nilai tambah bruto adalah dengan cara mengalikan persentase nilai tambah bruto. Nilai

tambah bruto atas dasar harga konstan 2010 diperoleh dengan cara ekstrapolasi

IV TINJAUAN EKONOMI KECAMATAN


Secara umum kondisi perekonomian di kabupaten Lumajang dalam rentang

waktu 2011-2015 terus berkembang dengan meskipun dengan laju pertumbuhan yang

cenderung melambat. Pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku (adhb)

kabupaten Lumajang mencapai Rp. 16.078 milyar, dan di tahun 2012 naik menjadi Rp.

17.783 milyar, tahun 2013 sebesar Rp. 19.636 milyar kemudian tahun 2014 sebesar

21.983 milyar dan akhirnya di tahun 2015 kembali meningkat menjadi Rp. 24.456

milyar. Sedangkan dari sisi harga konstan yang menjadi acuan dalam menentukan laju

pertumbuhan ekonomi regional, besaran PDRB kabupaten Lumajang juga terus

menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga konstan (adhk

2010) kabupaten Lumajang mencapai Rp. 16.053 milyar atau tumbuh 6,00 persen dari

tahun 2011 yang mencapai 15.144 milyar. Selanjutnya di tahun 2013 tumbuh sebesar

5,58 persen menjadi Rp. 16.949 milyar, tahun 2014 tumbuh sebesar 5,32 persen menjadi

Rp. 17.852 milyar, dan akhirnya di tahun 2015 mencapai Rp. 18.677 milyar atau

pertumbuhan ekonominya mencapai 4,62 persen.

Adapun peranan masing-masing kecamatan dalam pembentukan PDRB di

tahun 2015 strukturnya masih relatif sama dengan beberapa tahun sebelumnya.

Kecamatan Pasirian, Lumajang, dan Tempeh adalah tiga kecamatan yang mempunyai

share tertinggi dalam penciptaan PDRB di kabupaten Lumajang. PDRB di kecamatan


Pasirian pada tahun 2015 mencapai Rp. 2.645 milyar dengan share mencapai 10,82

persen. Kecamatan Lumajang menyusul berikutnya dengan PDRB mencapai Rp. 2.424

milyar dan share nya mencapai 9,91 persen. Adapun kecamatan Tempeh pada tahun

2015 mampu menciptakan PDRB sebesar Rp. 2.384 milyar dengan share sebesar 9,75

persen dan berada di posisi ketiga. Berdasarkan PDRB adhb tahun 2015 beberapa

kecamatan yang memiliki share di posisi menengah, yaitu berkisar antara 4 persen

hingga 7 persen ditempati oleh kecamatan Candipuro dengan share 5,56 persen,

kecamatan Kunir dengan share 4,37 persen, kecamatan Yosowilangun dengan share

5,46 persen, kecamatan Jatiroto dengan share 6,41 persen, kecamatan Randuagung

dengan share 4,51 persen, kecamatan Sukodono dengan share mencapai 4,14 persen,

kecamatan Pasrujambe dengan share 5,05 persen, dan kecamatan Klakah yang share

nya mencapai 4,37 persen.

Sedangkan deretan kecamatan yang mempunyai share terendah yang berkisar

antara 2 persen hingga kurang dari 4 persen ditempati oleh kecamatan Kedungjajang,

Ranuyoso, Gucialit, Senduro, Padang, Rowokangkung, Tekung, Sumbersuko,

Pronojiwo, dan Tempursari. Penyebab kecilnya peranan kecamatan-kecamatan

tersebut dalam pembentukan PDRB antara lain letak geografis yang agak terpencil

dengan ketersediaan sarana penunjang kegiatan ekonomi yang kurang memadai, luas


wilayah yang relatif kecil dan tidak ada produk unggulan komoditi pertanian serta

variasi kegiatan ekonomi produktif yang cukup rendah

4.1. Distribusi PDRB Kabupaten Lumajang menurut Kecamatan

Tabel 4.1 menunjukkan kontribusi nilai tambah yang tercipta di masing-masing

kecamatan (diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah) terhadap pembentukan

PDRB kabupaten Lumajang di tahun 2015. Selama tahun 2011-2015 tiga urutan teratas

penyumbang PDRB Atas dasar Harga Berlaku (ADHB) ditempati kecamatan Pasirian,

Lumajang, dan Tempeh. Pada tahun 2015 ketiganya masing-masing memberikan

peranan sebesar 10,82 persen, 9,91 persen, dan 9,75 persen atau secara total menikmati

sekitar 30,45 persen dari total pendapatan (PDRB) yang tercipta di kabupaten

Lumajang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, total peranan ketiga kecamatan

tersebut mengalami peningkatan. Hal ini tentu menunjukkan bahwa perkembangan

ekonomi di ketiga kecamatan tersebut lebih cepat dari kecamatan lainnya.

Pada tahun sebelumnya ketiga kecamatan tersebut menyumbang PDRB adhb

sebesar 30,09 persen, ini berarti ketiga kecamatan tersebut lebih cepat dalam merespon

segala aktifitas pembangunan ekonomi dan berkembang lebih pesat dibandingkan

wilayah lainnya.

Tabel 4.1 PDRB Kabupaten Lumajang dan Distribusinya per Kecamatan


Tahun 2015

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi (%)

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi (%)

(2) (3) (4) (5)

1 Pasirian 2,645,529.99 10.82 1,985,613.14 10.63

2 Lumajang 2,424,879.18 9.91 1,919,954.48 10.28

3 Tempeh 2,384,133.34 9.75 1,807,315.58 9.68

4 Jatiroto 1,568,292.95 6.41 1,193,171.99 6.39

5 Candipuro 1,360,970.49 5.56 1,034,801.95 5.54

6 Yosowilangun 1,336,400.04 5.46 1,014,494.24 5.43

7 Pasrujambe 1,235,063.36 5.05 942,222.67 5.04

8 Randuagung 1,103,140.89 4.51 824,709.42 4.42

9 Klakah 1,069,764.72 4.37 829,401.89 4.44

10 Kunir 1,068,003.95 4.37 796,367.48 4.26

11 Sukodono 1,013,419.58 4.14 796,176.40 4.26

12 Sumbersuko 954,061.33 3.90 733,899.81 3.93

13 Kedungjajang 945,039.43 3.86 734,761.09 3.93

14 Senduro 817,154.61 3.34 627,410.97 3.36

15 Tempursari 801,880.79 3.28 606,101.16 3.25

16 Ranuyoso 742,630.59 3.04 549,800.51 2.94

17 Pronojiwo 642,132.22 2.63 489,438.71 2.62

18 Tekung 610,178.81 2.49 467,160.18 2.50

19 Gucialit 604,558.84 2.47 462,651.31 2.48

20 Rowokangkung 603,924.04 2.47 459,314.88 2.46

21 Padang 525,637.62 2.15 402,922.68 2.16

24,456,796.76 100.00 18,677,690.52 100.00

(1)

KecamatanAtas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Jumlah

Kondisi ini sejalan dengan situasi perekonomian dan ketersediaan sarana/prasarana

penunjang di tiga kecamatan tersebut yang relatif lebih maju dibandingkan kecamatan

lainnya. Sedangkan jika diurutkan berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga konstan

(ADHK) maka juga terlihat posisi yang relatif sama, yaitu posisi tertinggi masih

ditempati kecamatan Pasirian disusul Lumajang dan Tempeh. Perbedaan besaran

share antara ADHB dan ADHK menunjukkan tingkat kecepatan perubahan harga

selama 2011-2015 secara umum di masing-masing kecamatan.


Data distribusi PDRB menurut kecamatan menunjukkan bahwa perekonomian

di ketiga kecamatan tersebut jauh lebih produktif dibandingkan kecamatan lainnya.

Hal ini dikarenakan ketiganya merupakan kecamatan dengan luas wilayah, jumlah

penduduk, dan ragam kegiatan ekonomi yang lebih variatif daripada kecamatan

lainnya sehingga mampu memberikan dampak ekonomi lebih maksimal dan juga

didukung oleh infrastruktur yang jauh lebih baik dibanding kecamatan lainnya.

Adapun kecamatan yang memberikan kontribusi terendah pada tahun 2015

masih ditempati oleh kecamatan Padang, Rowokangkung, dan Gucialit. Peranan

ketiga kecamatan tersebut dalam penciptaan PDRB kabupaten masing-masing sebesar

2,15 persen, 2,47 persen, dan 2,47 persen. Rendahnya penciptaan nilai tambah di

kecamatan tersebut disebabkan oleh kurang beragamnya kegiatan ekonomi dan hanya

bergantung pada kondisi alamnya. Selain itu untuk kecamatan Gucialit juga

disebabkan oleh letak geografis yang dikelilingi bukit dan gunung dan infrastruktur

penunjang yang ada cukup terbatas sehingga aksesnya cukup sulit untuk

pengembangan kegiatan perekonomian. Sedangkan untuk kecamatan Padang dan

Rowokangkung juga dikarenakan luas wilayah dan jumlah penduduk yang relatif kecil.


0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Tem

purs

ari

Pron

ojiwo

Cand

ipuro

Pasir

ian

Temp

eh

Luma

jang

Sumb

ersu

ko

Teku

ng

Kuni

r

Yoso

wilan

gun

Rowo

kang

kung

Jatir

oto

Rand

uagu

ng

Suko

dono

Pada

ng

Pasr

ujam

be

Send

uro

Gucia

lit

Kedu

ngjaj

ang

Klak

ah

Ranu

yoso

10.82

9.91 9.75

8,86

5.56 5.46

5.05 4.51 4.37

4.37

4.14 3.90

3.86 3.34

3.28 3.04

2.63 2.49 2.47 2.47

2.15

Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan Tahun 2015

Kecamatan

Distr

ibusi

(%)

Sedangkan untuk kecamatan-kecamatan lainnya memberikan kontribusi besaran

nilai tambah yang cukup merata dan tingkat variasinya relatif rendah. Kontribusi

kecamatan-kecamatan tersebut terhadap nilai PDRB kabupaten Lumajang berkisar

antara 2,49 persen hingga 6,41 persen. Hal ini menunjukkan bahwa disparitas ekonomi

antar kecamatan di kabupaten Lumajang masih dalam batas wajar meskipun pada

tahun 2015 cenderung mengalami sedikit peningkatan. Ketiadaan program

perekonomian yang mengarah ke sentralisasi produk khas suatu wilayah (one village

one product) sehingga menyebabkan cenderung terjadi persaingan antar wilayah dan

daerah yang sudah mapan cenderung terus berkembang maju lebih pesat, hal ini turut

andil menciptakan situasi yang kurang menguntungkan dalam pemerataan

kesejahteraan.


4.2 Besaran PDRB per Kapita antar Kecamatan

Dalam menghitung Pendapatan Domestik Regional Bruto per kapita ada dua

macam penilaian, yaitu berdasarkan harga berlaku dan harga konstan. Penghitungan

berdasarkan harga berlaku penting untuk memberikan pendekatan gambaran

mengenai rata-rata pendapatan kotor yang bisa dinikmati tiap-tiap penduduk suatu

wilayah pada suatu tahun. Sedangkan berdasarkan harga konstan berguna untuk

membuat analisis perbandingan antar waktu agar lebih riil dan akurat karena sudah

menghilangkan faktor perubahan harga-harga.

0.00

5,000,000.00

10,000,000.00

15,000,000.00

20,000,000.00

25,000,000.00

30,000,000.00

35,000,000.00

Tem

purs

ari

Pron

ojiw

o

Cand

ipur

o

Pasi

rian

Tem

peh

Lum

ajan

g

Sum

bers

uko

Teku

ng

Kuni

r

Yoso

wila

ngun

Row

okan

gkun

g

Jatir

oto

Rand

uagu

ng

Suko

dono

Pada

ng

Pasr

ujam

be

Send

uro

Guc

ialit

Kedu

ngja

jang

Klak

ah

Ranu

yoso

PDRB ADHB per kapita PDRB ADHK per kapita

PDRB Per Kapita Menurut Kecamatan (Rp.) Tahun 2015

Besaran PDRB adhb per kapita antar kecamatan di kabupaten Lumajang

ternyata cukup bervariasi, mulai dari terendah sebesar Rp. 14.774.654,- hingga tertinggi

mencapai Rp. 34.617.462,-. Hal ini bisa dilihat pada tabel 4.2 yang menunjukkan


besaran PDRB per kapita tiap-tiap kecamatan berdasarkan harga berlaku dan konstan

pada tahun 2015.

Tabel 4.2 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2015

Atas Dasar Harga Berlaku

Atas Dasar Harga Konstan

(2) (3)

010 Tempursari 28,684,560.09 21,681,209.01

020 Pronojiwo 20,123,067.16 15,337,975.26

030 Candipuro 21,532,798.49 16,372,274.07

040 Pasirian 30,821,135.31 23,132,926.63

050 Tempeh 29,401,079.67 22,287,775.85

060 Lumajang 29,618,376.18 23,451,038.17

061 Sumbersuko 27,317,566.94 21,013,698.37

070 Tekung 18,220,337.21 13,949,707.50

080 Kunir 20,180,017.72 15,047,425.47

090 Yosowilangun 23,464,005.39 17,812,105.37

100 Rowokangkung 17,587,592.79 13,459,273.59

110 Jatiroto 33,635,304.25 25,590,055.10

120 Randuagung 17,741,782.24 13,263,777.08

130 Sukodono 19,142,462.98 15,038,960.77

140 Padang 14,774,654.97 11,325,375.88

150 Pasrujambe 34,617,462.55 26,409,461.23

160 Senduro 18,491,164.82 14,197,508.72

170 Gucialit 25,660,929.90 19,516,439.35

180 Kedungjajang 20,630,699.52 16,040,214.47

190 Klakah 20,514,373.78 15,905,049.02

200 Ranuyoso 15,807,342.38 11,702,837.26

23,740,014.50 18,130,282.89

(1)

Kabupaten

KecamatanPDRB per Kapita (Rp.)

Dari 21 kecamatan yang ada di kabupaten Lumajang, besaran PDRB per kapita

kecamatan Pasrujambe, Jatiroto, Pasirian, Tempeh, dan Lumajang ternyata masih yang

tertinggi. Sedangkan untuk kecamatan yang memiliki PDRB per kapita terendah


antara lain : Padang, Ranuyoso, Rowokangkung, Randuagung, dan Tekung.

Kecamatan Pasirian, Tempeh, dan Lumajang memiliki PDRB per kapita yang cukup

tinggi dikarenakan merupakan daerah dengan prasarana wilayah yang cukup maju

dan aktifitas ekonomi yang sangat beragam. Khusus Lumajang juga merupakan

kecamatan perkotaan yang menjadi pusat berbagai kegiatan ekonomi produktif

sekaligus pusat pemerintahan namun karena jumlah penduduk yang sangat besar

menyebabkan tidak mempunyai PDRB per kapita tertinggi. Kecamatan Pasrujambe

memiliki PDRB per kapita tertinggi lebih dikarenakan jumlah penduduk yang rendah

dengan ditopang oleh pusat produksi pertanian tanaman pisang beserta

pengolahannya serta adanya lokasi penggalian pasir dengan omset yang cukup tinggi.

Untuk kecamatan Jatiroto nilai PDRB per kapita menduduki urutan tertinggi kedua

dikarenakan adanya kegiatan industri gula pasir skala nasional yang ditunjang juga

dengan perkebunan Tebu yang nilai ekonominya tinggi di hampir semua wilayah.

Sedangkan untuk kecamatan Tempeh memiliki PDRB per kapita yang cukup

tinggi juga disebabkan oleh adanya kategori produk unggulan, yaitu kategori industri

pengolahan dan sentra kerajinan perhiasan emas dan perak. Sedangkan untuk kondisi

antar kecamatan lainnya besaran PDRB per kapitanya relatif tidak ada perbedaan yang

signifikan satu sama lainnya. Bisa disimpulkan bahwa meskipun aktifitas ekonomi di


suatu wilayah cukup tinggi namun dengan jumlah penduduk yang sangat besar,

ketiadaan produk unggulan bernilai ekonomi tinggi yang dihasilkan, ketersediaan

SDM berkualitas yang belum memadai, serta tidak adanya terobosan teknologi tepat

guna akan menyebabkan produktifitas tenaga kerja menjadi rendah sehingga PDRB

per kapita nya cenderung rendah.

4.3 Struktur Ekonomi per Kecamatan

Agar lebih ringkas, efisien, dan mudah dipahami, maka analisis deskriptif

tentang struktur ekonomi kecamatan yang akan disajikan terdiri dari tiga kategori

besar, yaitu kategori primer; kategori sekunder; dan kategori tersier. Kategori primer

merupakan penjabaran dari kategori pertanian dan kategori pertambangan &

penggalian. Kategori sekunder merupakan gabungan dari kategori industri pengolahan;

kategori listrik, gas, dan air bersih; dan kategori bangunan, sedangkan kategori tersier

merupakan gabungan dari kategori perdagangan, hotel, dan restoran; kategori

pengangkutan dan komunikasi, kategori keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;

dan kategori jasa-jasa.

Tabel 4.3 Struktur Ekonomi Kabupaten Lumajang Menurut Kecamatan (%)

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015


Primer Sekunder Tersier

(2) (3) (4)

010 Tempursari 68.02 9.42 22.56

020 Pronojiwo 55.34 23.80 20.86

030 Candipuro 46.46 26.68 26.86

040 Pasirian 53.58 25.36 21.06

050 Tempeh 31.83 43.28 24.89

060 Lumajang 9.47 36.85 53.68

061 Sumbersuko 25.10 47.80 27.10

070 Tekung 52.64 17.64 29.72

080 Kunir 45.83 23.16 31.02

090 Yosowilangun 50.95 18.47 30.58

100 Rowokangkung 46.86 15.06 38.08

110 Jatiroto 45.89 28.74 25.37

120 Randuagung 49.92 14.62 35.46

130 Sukodono 28.19 35.32 36.49

140 Padang 51.80 22.63 25.57

150 Pasrujambe 66.52 9.55 23.93

160 Senduro 58.19 21.63 20.18

170 Gucialit 59.38 12.11 28.51

180 Kedungjajang 44.98 30.40 24.63

190 Klakah 38.62 22.21 39.18

200 Ranuyoso 53.69 16.94 29.36

Kelompok Sektor

(1)

Kecamatan

Tabel 4.3 memperlihatkan struktur ekonomi masing-masing kecamatan yang

telah digabungkan kategori ekonominya menjadi 3 kelompok kategori besar.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kecamatan Lumajang sebagai kecamatan

penyumbang terbesar terhadap PDRB kabupaten ternyata memiliki share kategori

primer yang sangat kecil, yaitu hanya sebesar 9,47 persen dan menurun dari tahun

sebelumnya, sedangkan kategori tersier merupakan kategori yang paling dominan

dengan share mencapai 53,68 persen dan peranan kategori sekunder mencapai 36,85


persen. Dari tahun ke tahun terlihat bahwa share kategori primer dan sekunder makin

mengecil.

Hal ini sangat mencerminkan bahwa kecamatan Lumajang merupakan daerah

yang telah maju dan menjadi pusat perekonomian karena sudah tidak

menggantungkan pada kondisi alam untuk menunjang aktifitas ekonominya. Situasi

tersebut sangat berkebalikan dengan kondisi di kecamatan Pasirian sebagai

penyumbang PDRB kabupaten terbesar ketiga. Share kategori Primer di kecamatan

Pasirian sangat dominan, yakni mencapai 53,58 persen sangat jauh dengan share

kategori Sekunder dan Tersier yang masing-masing mencapai 25,36 persen dan 21,06

persen.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian di wilayah tersebut sangat

ditunjang oleh kategori yang bergantung pada alam, yaitu kategori pertanian dan

kategori penggalian. Kecamatan pasirian merupakan daerah yang menjadi pusat

kegiatan penggalian pasir terbesar di kabupaten Lumajang dan juga salah satu

lumbung pangan kabupaten Lumajang. Sedangkan kecamatan Tempeh sebagai

penyumbang PDRB kabupaten terbesar keempat mempunyai struktur yang berbeda

pula dengan didominasi oleh sektor sekunder tetapi perbedaan antar ketiga kategori

ekonominya lebih kecil. Kondisi struktur perekonomian yang hampir sama dengan


kecamatan Pasirian adalah di kecamatan Jatiroto. Kondisi yang sangat menarik terjadi

di kecamatan Pasrujambe sebagai wilayah dengan PDRB per kapita tertinggi. Lebih

dari 60 persen (66,52 persen) perekonomian di kecamatan Pasrujambe didominasi oleh

kategori primer terutama sub kategori tanaman Hortikultura yang mencapai 33,90

persen. Sedangkan peranan kategori sekunder dan tersier masing-masing sebesar 9,55

persen dan 23,93 persen.

Tem

pursa

ri

Pron

ojiwo

Cand

ipuro

Pasir

ian

Tem

peh

Lum

ajang

Sumb

ersu

ko

Teku

ng

Kunir

Yoso

wilan

gun

Rowo

kang

kung

Jatir

oto

Rand

uagu

ng

Suko

dono

Pada

ng

Pasru

jambe

Send

uro

Gucia

lit

Kedu

ngjaj

ang

Klaka

h

Ranu

yoso

68.02

55.34

46.46

53.58

31.83

9.47

25.10

52.64

45.83

50.95

46.86

45.89 49.92

28.19

51.80

66.52

58.19

59.38 44.98

38.62

53.69

9.42 23.80

26.68 25.36

43.28

36.85

47.80

17.64 23.16 18.47

15.06 28.74 14.62

35.32

22.63 9.55 21.63

12.11 30.40

22.21

16.94

22.56 20.86

26.86

21.06

24.89

53.68

27.10

29.72

31.02

30.58

38.08

25.37 35.46

36.49

25.57

23.93

20.18

28.51

24.63

39.18

29.36

Tersier Sekunder Primer

Struktur Perekonomian per Kecamatan Tahun 2015

Kecamatan yang memiliki peranan kategori primer sangat kecil (di bawah 10

persen) hanya kecamatan Lumajang. Sedangkan kecamatan yang memiliki peranan

kategori sekunder sangat kecil antara lain : Tempursari, Rowokangkung, Randuagung,

Pasrujambe, dan Gucialit. Dan peranan kategori tersier di semua kecamatan

besarannya relatif homogen, yaitu berkisar antara 20 hingga 39 persen.

Dari gambar di atas bisa diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :


1. Rentang variasi peranan kategori Tersier dan Sekunder pada tiap-tiap

kecamatan tidak terlalu besar dibandingkan kategori primer, yaitu untuk

kategori Tersier berada pada kisaran 20,18 persen hingga 39,18 persen dan

hanya kecamatan Lumajang yang mencapai 53,68 persen dan kategori Sekunder

dengan rentang 9,42 persen hingga 47,80 persen. Sedangkan kategori Primer

memiliki rentang antara 9,47 persen hingga 68,02 persen.

2. Kecamatan dengan peranan kategori sekunder kurang dari 10 persen cenderung

memiliki besaran PDRB yang rendah. Apalagi jika tidak ditunjang dengan luas

wilayah, produk pertanian/kekayaan alam yang bernilai ekonomi tinggi dan

jumlah penduduk yang relatif besar.

4.4 Pertumbuhan Ekonomi per Kecamatan

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran dinamis untuk melihat tingkat

perkembangan perekonomian di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dihitung

berdasarkan perkembangan nilai PDRB ADHK antar waktu karena sudah tidak

dipengaruhi faktor perubahan harga.

Secara umum selama periode 2011-2015 semua kecamatan di kabupaten

Lumajang secara total mempunyai pertumbuhan ekonomi bernilai positif dengan

besaran yang relatif bervariasi antar kecamatan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014


untuk masing-masing kecamatan berkisar antara 2,85 persen hingga 7,97 persen

sedangkan pada tahun 2015 berkisar antara 3,09 persen hingga 7,27 persen. Sehingga

terlihat bahwa laju percepatan aktifitas ekonomi di semua kecamatan untuk tahun 2015

signifikan lebih merata bila dibandingkan tahun sebelumnya.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

4.05

3.47

5.24

5.95

7.08

7.97

5.49

3.86

5.10 5.59

3.85

5.21

4.33

6.41

3.28 2.85

4.15

3.46

4.95 5.13

4.03 3.80

3.13

4.34 3.81

5.26

7.27

4.77

3.46

4.72 4.73

3.98

4.86 4.60

5.56

3.29 3.09

4.00 3.56

4.45 4.73

3.86

Tahun 2014 Tahun 2015

Pertumbuhan Ekonomi per Kecamatan

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 secara umum cenderung melambat dan

masih didongkrak oleh aktifitas di kategori perdagangan, hotel, dan restoran

meskipun hanya terpusat di beberapa kecamatan saja. Pada tahun 2015 laju

pertumbuhan ekonomi tertinggi masih dicapai oleh kecamatan Lumajang, yaitu 7,27

persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah ada di kecamatan Pasrujambe,

yaitu sebesar 3,09 persen. Hal ini dikarenakan kecamatan Pasrujambe sangat bertumpu

pada subkategori tanaman pangan dan Hortikultura dengan komoditas unggulan

terbatas pada padi dan pisang dan pada tahun 2015 terjadi penurunan produksi


tanaman pisang dan untuk tanaman padi tetap mengalami peningkatan produksi.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi regional kabupaten Lumajang pada tahun 2014

mencapai 5,32 persen dan pada tahun 2015 cukup signifikan mengalami perlambatan

dengan hanya tumbuh sebesar 4,62 persen dan diperkirakan pada tahun 2016 akan

mengalami sedikit percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi tumbuh sebesar 4,97

persen.

Ada beberapa kecamatan yang di tahun 2015 mempunyai pertumbuhan

ekonomi di atas laju pertumbuhan ekonomi kabupaten, antara lain : Tempeh,

Lumajang, Sumbersuko, Kunir, Yosowilangun, Jatiroto, Sukodono, dan Klakah.

Sedangkan berdasarkan angka estimasi tahun 2016 beberapa kecamatan yang masih

mempunyai pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi regional kabupaten

Lumajang antara lain : Tempeh, Lumajang, Sumbersuko, Yosowilangun, Jatiroto, dan

Sukodono. Kondisi ini terjadi karena pada tahun 2016 diprediksi bahwa masih

kategori perdagangan, hotel, restoran yang menjadi pemicu utama pertumbuhan

ekonomi dan kategori tersebut masih terkonsentrasi hanya di beberapa kecamatan

tertentu saja. Adapun jumlah kecamatan yang tumbuh diatas angka pertumbuhan

ekonomi kabupaten jauh lebih banyak dari tahun 2014. Untuk kecamatan Pasrujambe

selama tahun 2014 dan 2015 selalu mengalami pertumbuhan ekonomi yang tergolong


rendah dibanding kecamatan lainnya (di kisaran 3 persen). Hal ini dikarenakan

kecamatan tersebut sangat tergantung dengan kegiatan pertanian yang secara

karakteristik usaha sangat sulit untuk tumbuh pesat. Sedangkan berdasarkan hasil

penghitungan PDRB sektoral per kecamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan

ekonomi di semua kecamatan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan di kategori

pertanian dan perdagangan, hotel, dan restoran karena peranan kategori tersebut

dalam penciptaan nilai tambah di semua kecamatan berada di kisaran 10 persen ke

atas.

IV GAMBARAN EKONOMI SEKTORAL KECAMATAN


5.1. Kategori Pertanian

Kategori Pertanian merupakan salah satu kategori yang mempunyai kontribusi

terbesar dalam pembentukan PDRB di kabupaten Lumajang. Kategori Pertanian

terdiri dari beberapa sub kategori, yaitu :

1. Tanaman Pangan

2. Tanaman Hortikultura

3. Tanaman Perkebunan

4. Peternakan dan hasil-hasilnya

5. Jasa Pertanian dan Perburuan

6. Kehutanan dan Penebangan Kayu

7. Perikanan

Adapun subkategori yang sumbangannya paling besar dalam pembentukan

PDRB kabupaten Lumajang di tahun 2015 untuk kategori pertanian adalah subkategori

Tanaman Pangan (10,52 persen), disusul sub kategori Perkebunan (9,83 persen),

kemudian subkategori Peternakan (8,28 persen), subkategori Hortikultura (6,88 persen)

dan subkategori lainnya. Untuk tahun 2015 hampir semua subkategori Tanaman

pangan, Hortikultura, dan Peternakan mengalami peningkatan share terhadap PDRB


dibandingkan tahun sebelumnya akibat perkembangannya yang relatif lebih pesat

dibandingkan kategori lainnya. Namun demikian perkembangan kontribusi masing-

masing subkategori tersebut untuk tiap kecamatan cukup bervariasi. Untuk

subkategori Tanaman Pangan kecamatan Candipuro, Pasirian, dan Yosowilangun

mempunyai kontribusi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 12,70 persen; 11,54

persen; dan 10,41 persen. Sedangkan kontribusi terendah dimiliki oleh kecamatan

Gucialit, Senduro, dan Padang dengan share mencapai 0,20 persen, 1,20 persen, dan

1,20 persen.

Untuk subkategori tanaman Hortikultura peranan paling dominan adalah

kecamatan Pasrujambe dengan persentase yang sangat tinggi, yaitu mencapai 24,82

dan menurun disbanding tahun sebelumnya. Disusul kemudian oleh kecamatan

Senduro dan Tempursari yang masing-masing mempunyai peranan sebesar 17,04

persen dan 9,23 persen. Untuk subkategori Tanaman Perkebunan kecamatan Jatiroto,

Kedungjajang, dan Randuagung mempunyai kontribusi tertinggi, yaitu masing-masing

sebesar 23,17 persen; 8,84 persen; dan 8,13 persen. Sedangkan kontribusi terendah

dimiliki oleh kecamatan Lumajang, Sumbersuko, dan Candipuro dengan share hanya

mencapai 0,05 persen, 1,37 persen, dan 1,56 persen. Sedangkan untuk kegiatan di

subkategori Peternakan, kontribusi kecamatan Tempeh, Pasrujambe, dan Kunir


memberikan sumbangan paling tinggi terhadap penciptaan nilai tambah subkategori

Peternakan di kabupaten Lumajang, yaitu masing-masing mencapai 10,12 persen; 9,27

persen; dan 7,83 persen.

Kinerja perekonomian di subkategori Kehutanan untuk wilayah kabupaten

Lumajang sangat ditunjang oleh produksi hasil hutan yang ada di kecamatan

Pasrujambe, Candipuro, dan Gucialit. Peranan masing-masing kecamatan tersebut

dalam penciptaan nilai tambah subkategori Kehutanan kabupaten Lumajang masing-

masing sebesar 13,60 persen; 13,54 persen; dan 11,35 persen. Sedangkan untuk

penciptaan nilai tambah subkategori Perikanan di kabupaten Lumajang sangat

ditopang oleh kegiatan perikanan di kecamatan Pasirian, Tempursari, dan

Yosowilangun karena memiliki potensi sumber daya kelautan dibanding kecamatan

lainnya. Kontribusi masing-masing kecamatan tersebut terhadap penciptaan nilai

tambah subkategori perikanan di kabupaten Lumajang mencapai 26,20 persen; 23,93


Jika dilihat secara global peranan tiap-tiap kecamatan dalam pembentukan

PDRB di kategori Pertanian ada beberapa kecamatan dengan peranan yang cukup

menonjol dengan share lebih dari 6 persen, yaitu antara lain kecamatan Pasirian sebesar

8,07 persen, Pasrujambe sebesar 8,21 persen, Tempeh sebesar 6,76 persen,


Yosowilangun sebesar 7,01 persen, dan Jatiroto sebesar 7,42 persen. Sedangkan

kecamatan yang memiliki kontribusi terkecil antara lain Lumajang, Sumbersuko,

Sukodono, Rowokangkung, dan Padang yang peranannya masing-masing mencapai

2,25 persen; 2,47 persen; 2,93 persen; 2,91 persen; dan 2,81 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi kategori Pertanian pada tahun 2015 mencapai

3,14 persen atau sedikit melambat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,43

persen. Akan tetapi jika dilihat per kecamatan maka pertumbuhan ekonomi terlihat

cukup bervariasi, yaitu berkisar antara 1,14 persen sampai 3,90 persen. Adapun

beberapa kecamatan yang mengalami pertumbuhan ekonomi di kategori pertanian

yang melebihi angka kabupaten antara lain Tempursari sebesar 3,70 persen, Candipuro

sebesar 3,26 persen, Tempeh sebesar 3,26 persen, Pasirian sebesar 3,65 persen,

Yosowilangun sebesar 3,74 persen, Jatiroto sebesar 3,88 persen, Senduro sebesar 3,90

persen dan kecamatan Kedungjajang sebesar 3,23 persen. Untuk kecamatan

Pasrujambe yang memiliki share cukup dominan untuk kategori pertanian ternyata di

tahun 2015 hanya mampu tumbuh sebesar 2,25 persen. Hal ini terkait dengan produksi

Pisang dan Padi di kecamatan Pasrujambe yang naik tidak terlampau signifikan

bahkan beberapa komoditi hortikultura mengalami penurunan produksi terutama

Pisang. Sedangkan kecamatan Pasirian, Jatiroto, dan Yosowilangun yang juga


memiliki share cukup tinggi ternyata di tahun 2015 juga masih tumbuh cukup tinggi

melebihi angka 3,50 persen.

7.2. Kategori Pertambangan dan Penggalian

Peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB kabupaten Lumajang pada

tahun 2015 hanya mencapai 4,00 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yang

mencapai 3,96 persen. Share kategori ini adalah terendah ketiga setelah kategori Litrik,

gas, dan air bersih dan kategori Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan. Pada tahun

2015 kategori pertambangan dan penggalian secara total tumbuh sebesar minus 0,37

persen menurun signifikan dari tahun sebelumnya yang mampu tumbuh mencapai 3,40

persen. Peranan kategori ini pada tiap-tiap kecamatan relatif sangat berfluktuasi, yaitu

beberapa kecamatan nol persen karena tidak ada aktifitas kategori ini, kemudian

antara 0,10 persen hingga 65 persen.

Kecamatan Pasirian merupakan daerah utama penggalian pasir dan yang

memiliki share sebesar 65 persen. Pada tahun 2014 kategori penggalian di kecamatan

Pasirian tumbuh sebesar 3,75 persen dan di tahun 2015 menurun produksinya hingga

tumbuh sebesar minus 0,93 persen. Adapun pertumbuhan tertinggi kategori ini terjadi

di kecamatan Klakah yang mencapai 1,86 persen. Sedangkan beberapa kecamatan

lainnya hanya mampu tumbuh di kisaran angka 0,12 persen hingga 1,67 persen.


7.3. Kategori Industri Pengolahan


tahun 2015 mencapai 18,80 persen dan menduduki posisi kedua tertinggi setelah

kategori pertanian. Dan pada tahun 2015 peranan kategori ini sedikit turun dari tahun

sebelumnya yang mencapai 18,85 persen. Hal ini menunjukkan aktifitas kategori

industri pengolahan relatif lebih lambat dibandingkan kategori lainnya. Jika dilihat

peranan tiap-tiap kecamatan dalam pembentukan PDRB di kategori industri

pengolahan maka ada 5 kecamatan yang cukup menonjol dan memang identik sebagai

sentra-sentra industri berskala besar dan sedang di kabupaten Lumajang, yaitu

Tempeh, Lumajang, Pasirian, Sumbersuko, dan Jatiroto dengan peranan masing-

masing sebesar 19,75 persen; 11,62 persen; 11,40 persen; 8,60 persen; dan 8,35 persen.

Sedangkan peranan yang paling rendah adalah kecamatan Gucialit, Tempursari,

Ranuyoso, Rowokangkung, dan Pasrujambe dengan kontribusi masing-masing sebesar

0,91 persen; 1,18 persen; 1,31 persen; 1,31 persen; dan 1,46 persen.

Pertumbuhan ekonomi kategori industri pengolahan pada tahun 2014 mencapai

7,31 persen dan pada tahun 2015 melambat sangat drastis menjadi 5,38 persen.

Perlambatan ini didorong oleh melambatnya produksi komoditas industri pengolahan

kayu dan industri makanan, minuman dan tembakau karena penurunan permintaan


ekspor. Secara umum masih lebih banyak kecamatan yang kategori industri

pengolahannya mengalami pertumbuhan di atas 4 persen. Adapun ada beberapa

kecamatan yang sektor industri pengolahannya tumbuh di bawah 4 persen, yaitu

kecamatan Tempursari sebesar 2,25 persen, Pronojiwo sebesar 3,61 persen, Padang

sebesar 3,79 persen, dan Senduro sebesar 2,87 persen. Pertumbuhan kategori indusri

pengolahan tertinggi ada di kecamatan Lumajang yang mencapai 6,15 persen disusul

Sukodono sebesar 6,13 persen, dan Sumbersuko sebesar 5,98 persen..

7.4. Kategori Listrik, Gas, dan Air Bersih

Peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB kabupaten Lumajang dari

tahun ke tahun adalah yang paling rendah. Pada tahun 2015 kontribusinya hanya

sebesar 0,09 persen dan relatif stagnan dari tahun-tahun sebelumnya. Peranan tiap-

tiap kecamatan dalam pembentukan PDRB kategori ini tidak merata. Hal ini

disebabkan tidak semua kecamatan di kabupaten Lumajang terdapat sarana

penampungan dan penyaluran air bersih serta konsumsi listrik yang bervariasi antar

kecamatan akibat jumlah unit bangunan rumah tangga dan bangunan komersil

pengguna listrik yang bervariasi pula.

Kontribusi tertinggi ditempati kecamatan Lumajang dengan peranan sebesar

26,20 persen dan kecamatan dengan peranan terendah adalah Gucialit, yaitu sebesar


0,39 persen. Selama tahun 2015 kategori Listrik, Gas, dan Air bersih tumbuh sebesar

2,52 atau meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,02 persen.

Kecamatan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Lumajang dan Tempeh

yang masing-masing tumbuh sebesar 4,31 persen dan 2,88 persen. Sedangkan

kecamatan yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah antara lain

Rowokangkung sebesar 0,13 persen; Tempursari sebesar 0,24 persen; dan Padang

sebesar 0,44 persen.

7.5. Kategori Bangunan

Peranan kategori Bangunan terhadap pembentukan PDRB kabupaten

Lumajang pada tahun 2015 adalah sebesar 7,45 persen dan sedikit meningkat dari

tahun sebelumnya yang mencapai 7,44 persen. Peningkatan share kategori konstruksi

sangat terlihat realitanya di lapangan dengan banyaknya pembangunan perumahan,

ruko, perbaikan jalan, dan pembangunan bangunan komersial lainnya sehingga

pertumbuhannya sedikit lebih pesat dari kategori lainnya.

Pada tingkat kecamatan, kontribusi tertinggi kategori bangunan terhadap

pembentukan nilai tambah kategori bangunan kabupaten masih ditunjukkan oleh

kecamatan Lumajang, yaitu sebesar 19,39 persen dan jauh memimpin di bandingkan

kecamatan-kecamatan lainnya dan disusul kecamatan Sukodono dan Pasirian dengan


peranan masing-masing sebesar 8,32 persen dan 7,96 persen. Hal ini bisa dipahami

mengingat kecamatan Lumajang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan,

sehingga frekuensi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana serta pembangunan

sarana komersial cukup tinggi. Realita ketimpangan pembangunan sarana dan

prasarana ini pula yang harus selalu diperhatikan oleh pemerintah daerah agar di

masa-masa mendatang menjadi lebih merata. Share paling kecil untuk kategori

Konstruksi adalah di kecamatan Tempursari sebesar 1,15 persen; Rowokangkung

sebesar 1,67 persen dan Gucialit sebesar 1,71 persen.

Pertumbuhan ekonomi kategori bangunan selama tahun 2014 mencapai 6,13

persen dan di tahun 2015 melambat signifikan hingga hanya mampu tumbuh sebesar

3,29 persen. Kecamatan yang mengalami pertumbuhan kategori Bangunan tertinggi

dibandingkan kecamatan lainnya selama tahun 2015 adalah Lumajang, Kunir,

Sumbersuko, dan Jatiroto yang masing-masing mencapai 4,65 persen; 4,94 persen; 4,08

persen; dan 4,08 persen. Sedangkan kecamatan Padang, Pasrujambe, dan Gucialit

mengalami geliat pertumbuhan ekonomi terendah untuk kategori Bangunan, yakni

masing-masing tumbuh sebesar 1,19 persen; 1,17 persen; dan 1,21 persen.

7.6. Kategori Perdagangan, Hotel, dan Restoran



tahun 2015 masih menduduki posisi tertinggi ketiga setelah kategori pertanian dan

industri pengolahan, yaitu sebesar 13,97 persen dan sedikit menurun dari tahun lalu

yang mencapai 14,00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan

perdagangan, perhotelan dan restoran di kabupaten Lumajang di tahun 2015 sedikit

lebih lambat dibandingkan kategori lainnya. Peranan tiap-tiap kecamatan dalam

pembentukan nilai tambah kategori ini di level kabupaten relatif lebih merata. Hanya

ada tiga kecamatan yang cukup menonjol kontribusinya dibandingkan kecamatan

lainnya, yaitu Lumajang, Tempeh, dan Pasirian dengan peranan masing-masing

sebesar 13,08 persen; 8,76 persen; dan 8,12 persen. Ketiga kecamatan tersebut

merupakan pusat kegiatan ekonomi yang paling menonjol di kabupaten Lumajang

dengan dukungan jumlah penduduk yang besar sebagai pangsa pasar potensial,

aktifitas ekonomi kategori-kategori lainnya yang sangat beragam dan potensial serta

ditunjang oleh kondisi sarana dan prasarana publik yang relatif lebih baik

dibandingkan kecamatan lainnya. Sedangkan kecamatan yang mempunyai share

terendah dalam penciptaan PDRB di kategori Perdagangan, Hotel & Restoran antara

lain kecamatan Pronojiwo, Padang, dan Gucialit yang masing-masing mempunyai

share sebesar 2,10 persen; 2,21 persen; dan 2,48 persen.


Pertumbuhan ekonomi kategori Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) pada

tahun 2015 mencapai 7,04 persen atau yang terendah selama periode tahun 2011-2015,

dan sedikit melambat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai

7,11 persen. Sama halnya dengan di level kabupaten, pada tingkat kecamatan

pertumbuhan kategori Perdagangan, Hotel, dan Restoran adalah salah satu

pendongkrak angka pertumbuhan ekonomi regional. Pertumbuhan tertinggi ada di

kecamatan Lumajang, Sukodono dan Jatiroto yang masing-masing tumbuh sebesar

8,31 persen; 7,68 persen; dan 7,67 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah ada di

kecamatan Padang, Gucialit, dan Tekung yang masing-masing tumbuh sebesar 5,72

persen; 5,74 persen; dan 5,78 persen.

7.7. Kategori Pengangkutan dan Komunikasi

Peranan kategori angkutan dan komunikasi dalam pembentukan PDRB

kabupaten Lumajang pada tahun 2015 mencapai 4,65 persen. Peranan kategori ini dari

tahun ke tahun cenderung mengalami fluktuasi yang artinya kecepatan perkembangan

kategori pengangkutan dan komunikasi cenderung berfluktuasi pula dibandingkan

kategori yang lainnya. Untuk tingkat kecamatan, peranan tertinggi dalam

pembentukan PDRB di kategori pengangkutan dan komunikasi masih diduduki oleh

kecamatan Lumajang, Sukodono, dan Tempeh dengan peranan masing-masing sebesar


18,48 persen, 10,72 persen, dan 9,18 persen. Sedangkan kecamatan dengan kontribusi

terendah adalah Senduro, Padang, dan Pronojiwo dengan peranan masing-masing

sebesar 0,85 persen; 1,11 persen; dan 1,36 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan sarana penunjang angkutan dan

komunikasi masih terbatas di kecamatan tertentu saja yang merupakan imbas dari

perkembangan kategori-kategori ekonomi lainnya yang belum tersebar merata. Pada

tahun 2015 untuk level kabupaten pertumbuhan ekonomi kategori angkutan dan

komunikasi mencapai 8,45 persen atau melambat cukup signifikan dari tahun

sebelumnya yang mencapai 9,35 persen. Sedangkan untuk tingkat kecamatan

pertumbuhan ekonomi tertinggi kategori angkutan dan komunikasi ada di kecamatan

Lumajang, Pasirian, dan Tempeh yang masing-masing tumbuh sebesar 11,75 persen;

11,52 persen; dan 10,45 persen. Dan yang terendah ada di kecamatan Tekung,

Rowokangkung, dan Padang yang masing-masing tumbuh sebesar 3,05 persen; 3,78


7.8. Kategori Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Peranan kategori keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan terhadap

pembentukan PDRB kabupaten Lumajang pada tahun 2014 mencapai 3,58 persen dan

sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,51 persen. Dengan


demikian bisa disimpulkan bahwa perkembangan kategori ini pada tahun 2015 juga

lebih pesat dibandingkan beberapa kategori lainnya. Dari sisi peranan per kecamatan

dalam penciptaan nilai tambah kategori ini terlihat hanya kecamatan Lumajang yang

mempunyai peranan yang paling menonjol dalam penciptaan nilai tambah kategori

Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan di level kecamatan, yaitu sebesar 28,00

persen disusul kecamatan Tempeh dan Pasirian yang share nya masing-masing

mencapai 7,84 persen dan 7,63 persen. Sedangkan peranan kecamatan yang lainnya

relatif merata yang berkisar antara 0,52 persen hingga 6,51 persen.

Pertumbuhan ekonomi kategori Keuangan, persewaan, dan Jasa perusahaan

pada tahun 2015 mencapai 6,53 persen atau signifikan melambat dari tahun

sebelumnya yang mencapai 6,90 persen. Perlambatan ini terjadi karena peningkatan

dana yang dihimpun perbankan pada tahun ini tidak setinggi tahun sebelumnya.

Salah satu faktor penyebab utamanya adalah kecenderungan masyarakat untuk

kegiatan konsumtif/investasi lebih meningkat. Untuk tingkat kecamatan pertumbuhan

tertinggi masih ada di kecamatan Lumajang, Pasirian, dan Sukodono yang masing-

masing tumbuh sebesar 8,43 persen; 7,24 persen; dan 7,03 persen. Hal ini sejalan

dengan situasi ketiga kecamatan tersebut yang memiliki jumlah penduduk terbesar

dan jenis usaha ekonomi relatif beragam sehingga pangsa pasar kategori perbankan


lebih besar dibandingkan kecamatan lainnya. Sedangkan pertumbuhan ekonomi

terendah untuk kategori ini pada tahun 2015 dicapai oleh kecamatan Pasrujambe,

Padang, dan Tekung yang masing-masing tumbuh sebesar 3,33 persen; 3,48 persen;

dan 3,72 persen.

7.9. Kategori Jasa-Jasa

Kategori Jasa-jasa merupakan gabungan dari beberapa kategori, yaitu,

kategori Administrasi pemerintahan & Pertahanan, kategori Jasa pendidikan, kategori

Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial, dan kategori Jasa Lainnya. Peranan kategori ini

terhadap pembentukan PDRB kabupaten Lumajang pada tahun 2014 mencapai 7,80

persen dan di tahun 2015 juga share sama 7,80 persen. Dan dari tahun ke tahun

cenderung mengalami penurunan meskipun jumlah penduduk terus meningkat dan

makin beragam pula jenis usaha jasa yang bermunculan seiring makin meningkatnya

tingkat pendapatan penduduk, tetapi kecepatan pertumbuhannya masih kalah

dibandingkan pertumbuhan kategori lainnya.

Dari sisi peranan tiap-tiap kecamatan terlihat hanya kecamatan Lumajang

yang memiliki kontribusi paling menonjol, yaitu sebesar 20,94 persen sedangkan

peranan kecamatan yang lain variasinya cukup merata berkisar antara 2,02 persen

hingga 7,67 persen. Hal ini bisa dipahami mengingat Lumajang sebagai pusat


pemerintahan dan kegiatan ekonomi serta sebagai daerah terpadat penduduknya

tentunya merupakan pangsa pasar yang potensial bagi kegiatan jasa kesehatan,

pendidikan, sosial kemasyarakatan, hiburan, maupun jasa perorangan.

Pertumbuhan ekonomi kategori Jasa-jasa pada tahun 2014 mencapai 4,65

persen dan di tahun 2015 ini meningkat signifikan hingga mampu tumbuh sebesar 5,60

persen. Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi kategori Jasa-jasa untuk level

kecamatan ada di kecamatan Lumajang, Pasirian, dan Tempeh yang masing-masing

tumbuh sebesar 9,80 persen; 6,17 persen; dan 6,01 persen. Sedangkan pertumbuhan

terendah kategori Jasa-jasa untuk tingkat kecamatan berada di kecamatan Tekung,

Rowokangkung, dan Padang yang masing-masing hanya tumbuh sebesar 2,82 persen;

3,42 persen; dan 3,52 persen.


Lampiran Tabel :

Indikator Ekonomi Daerah

Kabupaten Lumajang

Menurut Kecamatan

Tahun 2016


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

010 Tempursari 503,321.61 5.19 92,587.67 3.60 155,425.15 9.23

020 Pronojiwo 292,840.90 3.02 51,558.31 2.00 65,056.27 3.86

030 Candipuro 554,358.03 5.72 326,890.25 12.70 44,473.33 2.64

040 Pasirian 782,326.96 8.07 296,944.95 11.54 67,883.19 4.03

050 Tempeh 655,826.98 6.76 214,053.71 8.32 37,659.12 2.24

060 Lumajang 218,661.92 2.25 137,536.38 5.34 11,043.33 0.66

061 Sumbersuko 239,464.91 2.47 69,204.34 2.69 20,287.58 1.20

070 Tekung 321,224.43 3.31 114,620.69 4.45 65,002.36 3.86

080 Kunir 489,421.05 5.05 103,171.39 4.01 63,470.97 3.77

090 Yosowilangun 679,584.04 7.01 267,913.68 10.41 31,623.56 1.88

100 Rowokangkung 282,340.34 2.91 125,618.15 4.88 30,272.49 1.80

110 Jatiroto 719,716.71 7.42 91,780.99 3.57 7,886.55 0.47

120 Randuagung 548,048.01 5.65 151,586.77 5.89 67,540.26 4.01

130 Sukodono 284,106.90 2.93 140,974.92 5.48 2,885.54 0.17

140 Padang 272,269.62 2.81 30,795.73 1.20 14,946.42 0.89

150 Pasrujambe 796,252.60 8.21 68,856.82 2.68 418,668.68 24.86

160 Senduro 475,499.00 4.90 30,970.69 1.20 287,006.74 17.04

170 Gucialit 353,555.52 3.65 5,056.26 0.20 117,303.82 6.97

180 Kedungjajang 425,035.31 4.38 60,288.73 2.34 11,508.50 0.68

190 Klakah 409,524.24 4.22 63,424.77 2.46 111,475.75 6.62

200 Ranuyoso 393,738.47 4.06 130,163.06 5.06 52,401.17 3.11

9,697,117.55 100.00 2,573,998.29 100.00 1,683,820.78 100.00Jumlah

(1)

Kategori PertanianSub Kategori

Tanaman PanganSub Kategori

Tanaman Hortikultura

Tabel P. I

Distribusi PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kecamatan

Tahun 2015

KECAMATAN


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

010 Tempursari 76,160.43 3.17 14,119.55 0.70 7,355.81 5.89

020 Pronojiwo 68,452.29 2.85 57,387.20 2.83 3,700.35 2.96

030 Candipuro 37,557.79 1.56 72,058.04 3.56 7,154.41 5.73

040 Pasirian 106,698.38 4.44 120,540.62 5.95 9,766.74 7.82

050 Tempeh 124,931.15 5.20 205,006.66 10.12 8,432.80 6.75

060 Lumajang 1,235.91 0.05 51,487.39 2.54 2,943.37 2.36

061 Sumbersuko 32,918.52 1.37 108,366.97 5.35 3,119.22 2.50

070 Tekung 53,287.10 2.22 74,566.09 3.68 4,195.24 3.36

080 Kunir 122,585.27 5.10 158,614.84 7.83 6,211.33 4.97

090 Yosowilangun 117,908.45 4.90 148,257.93 7.32 8,904.75 7.13

100 Rowokangkung 55,178.14 2.29 55,820.18 2.76 3,623.64 2.90

110 Jatiroto 557,147.43 23.17 49,563.46 2.45 9,165.88 7.34

120 Randuagung 195,509.31 8.13 111,245.69 5.49 6,953.14 5.57

130 Sukodono 85,975.77 3.58 45,765.44 2.26 3,552.18 2.84

140 Padang 147,656.54 6.14 68,547.55 3.38 3,336.33 2.67

150 Pasrujambe 72,832.59 3.03 187,790.34 9.27 10,292.46 8.24

160 Senduro 67,695.61 2.82 59,669.14 2.95 6,084.11 4.87

170 Gucialit 118,842.04 4.94 76,148.20 3.76 4,353.49 3.48

180 Kedungjajang 212,511.76 8.84 126,699.49 6.26 5,465.05 4.37

190 Klakah 97,042.10 4.04 102,368.23 5.06 5,331.92 4.27

200 Ranuyoso 52,202.75 2.17 131,018.98 6.47 4,984.60 3.99

2,404,329.34 100.00 2,025,041.97 100.00 124,926.82 100.00Jumlah

(1)

KECAMATAN

Sub Kategori Tanaman Perkebunan

Sub Kategori Peternakan

Sub Kategori Jasa Pertanian dan Perkebunan

lanjutan tabel P.I


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(14) (15) (16) (17) (18) (19)

010 Tempursari 7,033.53 2.75 150,639.47 23.93 42,116.15 4.31

020 Pronojiwo 21,794.69 8.53 24,891.80 3.95 62,486.03 6.39

030 Candipuro 34,604.50 13.54 31,619.71 5.02 78,000.20 7.98

040 Pasirian 15,563.96 6.09 164,929.12 26.20 635,215.15 65.00

050 Tempeh 14,798.34 5.79 50,945.21 8.09 103,044.58 10.54

060 Lumajang 1,114.97 0.44 13,300.57 2.11 10,966.97 1.12

061 Sumbersuko 4,803.90 1.88 764.37 0.12 0.00 0.00

070 Tekung 2,090.82 0.82 7,462.14 1.19 0.00 0.00

080 Kunir 27,595.34 10.80 7,771.90 1.23 0.00 0.00

090 Yosowilangun 1,381.33 0.54 103,594.33 16.46 1,364.84 0.14

100 Rowokangkung 2,109.86 0.83 9,717.86 1.54 936.68 0.10

110 Jatiroto 576.86 0.23 3,595.54 0.57 0.00 0.00

120 Randuagung 5,995.68 2.35 9,217.16 1.46 2,610.69 0.27

130 Sukodono 536.82 0.21 4,416.24 0.70 1,552.60 0.16

140 Padang 6,299.06 2.47 687.99 0.11 0.00 0.00

150 Pasrujambe 34,761.53 13.60 3,050.18 0.48 25,343.84 2.59

160 Senduro 12,443.55 4.87 11,629.16 1.85 0.00 0.00

170 Gucialit 28,989.00 11.35 2,862.71 0.45 5,030.75 0.51

180 Kedungjajang 5,371.71 2.10 3,190.07 0.51 0.00 0.00

190 Klakah 11,048.29 4.32 18,833.17 2.99 3,592.22 0.37

200 Ranuyoso 16,607.24 6.50 6,360.67 1.01 5,003.08 0.51

255,520.99 100.00 629,479.36 100.00 977,263.77 100.00Jumlah

(1)

Sub Kategori Kehutanan dan Perburuan

Sub Kategori Perikanan

Kategori Pertambangan & Penggalian

lanjutan tabel P.I

KECAMATAN


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(20) (21) (22) (23) (24) (25)

010 Tempursari 54,124.20 1.18 378.63 1.66 21,041.84 1.15

020 Pronojiwo 105,320.11 2.29 498.58 2.19 47,018.45 2.58

030 Candipuro 270,003.43 5.87 1,212.51 5.31 91,865.72 5.04

040 Pasirian 524,111.18 11.40 1,694.19 7.43 145,029.88 7.96

050 Tempeh 908,090.27 19.75 1,871.89 8.20 121,900.98 6.69

060 Lumajang 534,283.78 11.62 5,976.79 26.20 353,317.09 19.39

061 Sumbersuko 395,685.46 8.60 608.32 2.67 59,745.92 3.28

070 Tekung 70,860.24 1.54 561.62 2.46 36,214.48 1.99

080 Kunir 157,191.95 3.42 632.87 2.77 89,504.17 4.91

090 Yosowilangun 139,312.09 3.03 1,469.98 6.44 105,985.84 5.81

100 Rowokangkung 60,164.93 1.31 486.69 2.13 30,397.14 1.67

110 Jatiroto 383,920.20 8.35 901.34 3.95 65,855.77 3.61

120 Randuagung 78,911.31 1.72 716.57 3.14 81,658.17 4.48

130 Sukodono 205,276.61 4.46 1,088.99 4.77 151,573.87 8.32

140 Padang 86,267.26 1.88 863.95 3.79 31,846.82 1.75

150 Pasrujambe 67,338.84 1.46 315.53 1.38 50,301.25 2.76

160 Senduro 132,541.28 2.88 351.82 1.54 43,892.67 2.41

170 Gucialit 41,833.39 0.91 89.19 0.39 31,220.06 1.71

180 Kedungjajang 190,975.21 4.15 1,763.39 7.73 94,546.68 5.19

190 Klakah 132,032.54 2.87 963.37 4.22 104,554.94 5.74

200 Ranuyoso 60,298.25 1.31 370.15 1.62 65,158.51 3.57

4,598,542.55 100.00 22,816.37 100.00 1,822,630.27 100.00Jumlah

Kategori Bangunan

KECAMATAN

Kategori Industri Pengolahan

Kategori Listrik, Gas, & Air Bersih

(1)

lanjutan tabel P.I


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(26) (27) (28) (29) (30) (31)

010 Tempursari 85,343.86 2.50 23,621.66 2.08 16,293.76 1.86

020 Pronojiwo 71,756.80 2.10 15,436.30 1.36 6,593.71 0.75

030 Candipuro 170,115.22 4.98 46,658.07 4.10 28,002.12 3.20

040 Pasirian 277,337.24 8.12 66,743.49 5.86 66,786.14 7.63

050 Tempeh 299,222.65 8.76 104,426.49 9.18 68,566.51 7.84

060 Lumajang 446,807.20 13.08 210,311.24 18.48 244,966.92 28.00

061 Sumbersuko 117,631.84 3.44 55,338.44 4.86 29,693.30 3.39

070 Tekung 86,300.33 2.53 32,395.08 2.85 20,849.76 2.38

080 Kunir 182,668.43 5.35 38,479.04 3.38 48,239.91 5.51

090 Yosowilangun 192,681.95 5.64 52,134.44 4.58 43,965.59 5.03

100 Rowokangkung 117,428.31 3.44 21,607.83 1.90 37,437.45 4.28

110 Jatiroto 167,488.88 4.90 65,990.71 5.80 55,890.50 6.39

120 Randuagung 240,153.82 7.03 35,408.38 3.11 30,948.18 3.54

130 Sukodono 119,014.53 3.48 121,992.60 10.72 56,977.31 6.51

140 Padang 75,420.31 2.21 12,659.60 1.11 4,589.92 0.52

150 Pasrujambe 140,895.52 4.12 66,241.67 5.82 15,022.56 1.72

160 Senduro 92,182.71 2.70 9,724.24 0.85 17,075.40 1.95

170 Gucialit 84,676.83 2.48 18,969.60 1.67 29,978.32 3.43

180 Kedungjajang 123,410.22 3.61 44,527.45 3.91 15,366.76 1.76

190 Klakah 199,618.03 5.84 77,438.27 6.80 26,682.40 3.05

200 Ranuyoso 126,918.42 3.71 17,942.07 1.58 11,001.64 1.26

3,417,073.09 100.00 1,138,046.67 100.00 874,928.17 100.00Jumlah

KECAMATAN

Kategori Perdagangan, Hotel, & Restoran

Kategori Angkutan & Komunikasi

Kategori Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

lanjutan tabel P.I

(1)


Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

Nilai (Juta Rp.)

Distribusi ( % )

(32) (33) (34) (35)

010 Tempursari 55,639.08 2.92 801,880.79 3.28

020 Pronojiwo 40,181.34 2.11 642,132.22 2.63

030 Candipuro 120,755.21 6.33 1,360,970.49 5.56

040 Pasirian 146,285.75 7.67 2,645,529.99 10.82

050 Tempeh 121,182.97 6.35 2,384,133.34 9.75

060 Lumajang 399,587.25 20.94 2,424,879.18 9.91

061 Sumbersuko 55,893.13 2.93 954,061.33 3.90

070 Tekung 41,772.86 2.19 610,178.81 2.49

080 Kunir 61,866.55 3.24 1,068,003.95 4.37

090 Yosowilangun 119,901.29 6.28 1,336,400.04 5.46

100 Rowokangkung 53,759.47 2.82 604,558.84 2.47

110 Jatiroto 108,528.84 5.69 1,568,292.95 6.41

120 Randuagung 84,685.75 4.44 1,103,140.89 4.51

130 Sukodono 71,836.17 3.76 1,013,419.58 4.14

140 Padang 41,720.13 2.19 525,637.62 2.15

150 Pasrujambe 73,351.55 3.84 1,235,063.36 5.05

160 Senduro 45,887.49 2.40 817,154.61 3.34

170 Gucialit 38,570.37 2.02 603,924.04 2.47

180 Kedungjajang 49,414.41 2.59 945,039.43 3.86

190 Klakah 115,358.71 6.04 1,069,764.72 4.37

200 Ranuyoso 62,200.00 3.26 742,630.59 3.04

1,908,378.32 100.00 24,456,796.76 100.00

(1)

Jumlah

lanjutan tabel P.I

KECAMATAN

Kategori Jasa-Jasa Total PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 321,930.7 362,513.3 401,616.0 452,196.5 503,321.6 556,441.6

a. Tanaman Pangan 62,068.4 68,985.7 75,232.5 82,479.2 92,587.7 101,949.5

b. Tanaman Hortikultura 111,570.4 117,459.1 125,008.3 139,533.5 155,425.2 172,213.5

c. T anaman Perkebunan 52,070.0 58,719.9 61,918.4 69,949.3 76,160.4 82,949.9

d. Peternakan 10,160.2 10,900.8 11,951.3 12,968.4 14,119.5 15,203.8

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 4,415.4 4,853.0 5,374.8 6,311.4 7,355.8 8,196.2

f. Kehutanan 3,248.1 4,720.6 5,452.3 6,191.3 7,033.5 7,804.4

g. Perikanan 78,398.3 96,874.1 116,678.5 134,763.4 150,639.5 168,124.4

2. Pertambangan dan Penggalian 31,769.0 32,550.4 33,528.5 37,585.7 42,116.1 47,789.4

3. Industri Pengolahan 39,439.0 42,219.6 45,578.1 50,614.1 54,124.2 57,569.4

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 331.8 345.4 349.8 362.7 378.6 387.9

5. Bangunan 14,346.0 15,984.5 17,494.6 19,328.9 21,041.8 23,149.6

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 56,986.0 64,285.1 71,371.4 78,035.3 85,343.9 93,502.9

7. Pengangkutan dan Komunikasi 16,576.9 18,033.4 19,921.7 21,743.4 23,621.7 25,297.2

8.Keuangan, Persewaan & Jasa. Perusahaan 10,803.1 12,159.2 13,718.1 14,624.1 16,293.8 17,627.7

9. Jasa-Jasa 42,290.9 46,492.3 49,449.4 52,003.4 55,639.1 58,765.3

534,473.4 594,583.2 653,027.7 726,494.1 801,880.8 880,531.0

Keterangan : *) = Angka Diperbaiki

**) = Angka Sementara

***) = Angka Estimasi

(1)

PDRB

Kategori

Tahun 2011 - 2015 (Juta Rupiah)

Tabel 1.1PDRB Kecamatan Tempursari Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 303,697.4 321,396.2 337,600.4 350,841.9 363,840.2 376,193.3

a. Tanaman Pangan 57,606.4 59,697.8 60,345.5 62,209.5 64,123.7 66,085.5



d. Peternakan 9,594.6 10,192.1 10,406.1 10,591.5 10,667.6 10,779.1


f. Kehutanan 3,092.3 4,306.5 4,839.0 4,957.7 5,084.2 5,218.6

g. Perikanan 76,292.4 84,186.5 96,587.7 102,419.6 107,898.0 111,849.1




5. Bangunan 13,369.6 14,131.6 14,732.1 15,104.6 15,489.6 16,321.4




9. Jasa-Jasa 39,852.0 41,175.8 42,076.0 43,039.1 44,566.1 46,150.4

505,532.6 534,269.6 561,196.7 583,913.0 606,101.2 628,547.1




(1)

PDRB

Kategori

Tabel 1.2PDRB Kecamatan Tempursari Atas Dasar Harga Konstan 2010



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 60.2 61.0 61.5 62.2 62.8 63.2

a. Tanaman Pangan 11.6 11.6 11.5 11.4 11.5 11.6

b. Tanaman Hortikultura 20.9 19.8 19.1 19.2 19.4 19.6

c. T anaman Perkebunan 9.7 9.9 9.5 9.6 9.5 9.4

d. Peternakan 1.9 1.8 1.8 1.8 1.8 1.7

e. Jasa Pertanian dan Perburuan 0.8 0.8 0.8 0.9 0.9 0.9

f. Kehutanan 0.6 0.8 0.8 0.9 0.9 0.9

g. Perikanan 14.7 16.3 17.9 18.5 18.8 19.1

2. Pertambangan dan Penggalian 5.9 5.5 5.1 5.2 5.3 5.4

3. Industri Pengolahan 7.4 7.1 7.0 7.0 6.7 6.5


5. Bangunan 2.7 2.7 2.7 2.7 2.6 2.6

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 10.7 10.8 10.9 10.7 10.6 10.6

7. Pengangkutan dan Komunikasi 3.1 3.0 3.1 3.0 2.9 2.9

8.Keuangan, Persewaan & Jasa. Perusahaan 2.0 2.0 2.1 2.0 2.0 2.0

9. Jasa-Jasa 7.9 7.8 7.6 7.2 6.9 6.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Kategori

(1)

PDRB

Tabel 1.3Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Tempursari Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2011 - 2015 (Persen)


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.83 5.04 3.92 3.70 3.40

a. Tanaman Pangan - 3.63 1.08 3.09 3.08 3.06

b. Tanaman Hortikultura - 3.33 0.88 3.09 3.24 3.66

c. T anaman Perkebunan - 4.48 2.37 3.05 2.95 3.18

d. Peternakan - 6.23 2.10 1.78 0.72 1.05

e. Jasa Pertanian dan Perburuan - 6.18 5.88 6.30 3.75 3.85

f. Kehutanan - 39.26 12.36 2.45 2.55 2.64

g. Perikanan - 10.35 14.73 6.04 5.35 3.66

2. Pertambangan dan Penggalian - 0.61 -0.80 1.60 1.27 0.10

3. Industri Pengolahan - 4.15 5.34 5.51 2.25 2.94

4. Listrik, Gas dan Air Bersih - 4.41 2.48 -0.04 0.24 0.65

5. Bangunan - 5.70 4.25 2.53 2.55 5.37

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran - 9.50 8.55 5.68 6.13 6.73

7. Pengangkutan dan Komunikasi - 7.91 8.67 6.71 5.78 4.70

8.Keuangan, Persewaan & Jasa. Perusahaan - 7.55 7.28 4.01 4.57 3.67

9. Jasa-Jasa - 3.32 2.19 2.29 3.55 3.55

- 5.68 5.04 4.05 3.80 3.70




Tabel 1.4Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Tempursari


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.40 5.47 8.34 7.33 6.92

a. Tanaman Pangan - 7.25 7.88 6.35 8.90 6.84



d. Peternakan - 1.00 7.38 6.61 8.10 6.56


f. Kehutanan - 4.36 2.79 10.84 10.78 8.10

g. Perikanan - 11.98 4.98 8.92 6.11 7.66

2. Pertambangan dan Penggalian - 1.84 3.83 10.33 10.65 13.36


4. Listrik, Gas dan Air Bersih - -0.28 -1.18 3.73 4.13 1.78

5. Bangunan - 5.41 4.99 7.76 6.16 4.41




9. Jasa-Jasa - 6.40 4.09 2.81 3.33 1.99

- 5.26 4.56 6.92 6.34 5.89




Kategori

(1)

PDRB

Tabel 1.5Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Tempursari



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 198,459.3 219,723.2 238,335.7 264,282.9 292,840.9 319,923.2

a. Tanaman Pangan 36,007.8 39,317.3 42,466.5 46,248.9 51,558.3 56,616.1



d. Peternakan 40,676.8 43,522.1 47,966.7 52,128.1 57,387.2 62,725.1


f. Kehutanan 10,403.4 15,015.4 17,290.7 19,318.5 21,794.7 23,998.1

g. Perikanan 13,112.0 16,090.4 19,321.6 22,423.0 24,891.8 26,379.9




5. Bangunan 29,566.1 33,727.5 38,008.3 42,908.2 47,018.4 52,069.1



8. Keuangan, Persewaan & Jasa. Perusahaan

4,571.1 5,086.2 5,685.5 5,972.9 6,593.7 7,089.0

9. Jasa-Jasa 30,698.8 33,913.5 36,046.7 37,833.1 40,181.3 42,122.6

448,426.6 489,865.1 530,288.3 585,299.4 642,132.2 701,042.4




PDRB

Kategori

(1)

Tabel 2.1

PDRB Kecamatan Pronojiwo Atas Dasar Harga Berlaku



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 183,053.8 193,388.8 198,339.5 202,882.1 208,436.1 213,981.4

a. Tanaman Pangan 33,295.8 34,333.5 34,483.8 35,383.0 36,290.8 37,371.8



d. Peternakan 37,359.6 39,257.9 39,967.5 40,462.9 41,085.2 41,852.4


f. Kehutanan 9,517.0 13,013.4 14,413.3 14,557.8 14,855.4 15,172.1

g. Perikanan 12,830.9 13,901.7 15,721.4 16,434.6 16,999.7 17,372.6




5. Bangunan 27,116.2 28,789.1 30,317.8 31,290.4 31,688.4 32,974.3




4,293.3 4,578.6 4,881.8 5,008.7 5,205.4 5,379.2

9. Jasa-Jasa 29,309.7 30,546.2 31,312.2 32,078.0 33,094.1 34,144.7

420,175.0 441,649.0 458,684.0 474,583.6 489,438.7 505,463.8




PDRB

Kategori


Tabel 2.2

PDRB Kecamatan Pronojiwo Atas Dasar Harga Konstan 2010

(1)


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 44.3 44.9 44.9 45.2 45.6 45.6

a. Tanaman Pangan 8.0 8.0 8.0 7.9 8.0 8.1



d. Peternakan 9.1 8.9 9.0 8.9 8.9 8.9


f. Kehutanan 2.3 3.1 3.3 3.3 3.4 3.4

g. Perikanan 2.9 3.3 3.6 3.8 3.9 3.8




5. Bangunan 6.6 6.9 7.2 7.3 7.3 7.4




1.0 1.0 1.1 1.0 1.0 1.0

9. Jasa-Jasa 6.8 6.9 6.8 6.5 6.3 6.0

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB

Kategori

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Pronojiwo Atas Dasar Harga Berlaku


Tabel 2.3


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.65 2.56 2.29 2.74 2.66

a. Tanaman Pangan - 3.12 0.44 2.61 2.57 2.98



d. Peternakan - 5.08 1.81 1.24 1.54 1.87


f. Kehutanan - 36.74 10.76 1.00 2.04 2.13

g. Perikanan - 8.35 13.09 4.54 3.44 2.19

2. Pertambangan dan Penggalian - 0.79 0.07 2.50 1.10 -0.07


4. Listrik, Gas dan Air Bersih - 5.53 3.59 0.96 1.32 1.74

5. Bangunan - 6.17 5.31 3.21 1.27 4.06




- 6.65 6.62 2.60 3.93 3.34

9. Jasa-Jasa - 4.22 2.51 2.45 3.17 3.17

- 5.11 3.86 3.47 3.13 3.27




(1)

PDRB

Kategori

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Pronojiwo

Tabel 2.4



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.80 5.76 8.40 7.85 6.42

a. Tanaman Pangan - 5.89 7.54 6.14 8.69 6.63



d. Peternakan - 1.82 8.26 7.34 8.42 7.30


f. Kehutanan - 5.55 3.97 10.62 10.56 7.81

g. Perikanan - 13.26 6.18 11.02 7.32 3.70



4. Listrik, Gas dan Air Bersih - 0.49 -0.41 3.44 3.84 2.37

5. Bangunan - 7.45 7.01 9.38 8.20 6.42




- 4.33 4.84 2.39 6.22 4.04

9. Jasa-Jasa - 6.00 3.69 2.45 2.95 1.61

- 3.93 4.23 6.68 6.38 5.71




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 2.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Pronojiwo


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 362,026.2 405,616.0 446,770.2 496,225.6 554,358.0 614,365.8

a. Tanaman Pangan 218,701.2 241,915.4 264,191.8 290,798.7 326,890.3 362,794.7



d. Peternakan 48,945.0 53,037.1 59,447.6 65,879.0 72,058.0 79,280.1


f. Kehutanan 15,810.8 23,067.7 26,913.0 30,418.9 34,604.5 39,346.5

g. Perikanan 16,201.5 20,097.6 24,451.2 28,177.7 31,619.7 34,557.5



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 965.9 1,038.9 1,087.0 1,143.7 1,212.5 1,281.7

5. Bangunan 56,686.6 64,484.8 73,012.0 83,032.8 91,865.7 102,716.5




16,745.1 19,132.4 22,070.8 24,579.9 28,002.1 31,068.3

9. Jasa-Jasa 80,606.9 91,529.1 100,360.0 108,819.4 120,755.2 130,579.7

895,531.4 995,710.7 1,099,634.3 1,227,031.3 1,360,970.5 1,503,357.0




(1)

PDRB


Kategori

PDRB Kecamatan Candipuro Atas Dasar Harga Berlaku

Tabel 3.1


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 337,006.4 357,796.5 369,470.0 383,265.2 395,770.9 410,765.9

a. Tanaman Pangan 202,178.2 210,456.1 214,088.4 222,268.4 230,133.2 239,790.6



d. Peternakan 45,751.3 48,540.3 50,104.2 51,544.7 52,498.2 53,643.0


f. Kehutanan 14,835.0 20,495.6 22,988.5 23,515.3 24,223.4 24,974.6

g. Perikanan 15,565.9 17,040.0 19,515.2 20,660.7 21,592.9 22,348.1



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 953.2 1,012.7 1,056.2 1,073.5 1,095.0 1,121.6

5. Bangunan 52,827.6 56,509.1 60,409.0 63,881.6 65,995.1 70,054.1




15,790.2 17,144.6 18,703.7 19,967.0 21,232.0 22,450.0

9. Jasa-Jasa 79,457.3 85,148.9 89,225.5 93,479.5 98,578.7 103,963.3

840,822.5 894,430.4 942,383.9 991,755.7 1,034,801.9 1,085,211.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 3.2

PDRB Kecamatan Candipuro Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 40.4 40.7 40.6 40.4 40.7 40.9

a. Tanaman Pangan 24.4 24.3 24.0 23.7 24.0 24.1



d. Peternakan 5.5 5.3 5.4 5.4 5.3 5.3


f. Kehutanan 1.8 2.3 2.4 2.5 2.5 2.6

g. Perikanan 1.8 2.0 2.2 2.3 2.3 2.3




5. Bangunan 6.3 6.5 6.6 6.8 6.8 6.8




1.9 1.9 2.0 2.0 2.1 2.1

9. Jasa-Jasa 9.0 9.2 9.1 8.9 8.9 8.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 3.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Candipuro Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.17 3.26 3.73 3.26 3.79

a. Tanaman Pangan - 4.09 1.73 3.82 3.54 4.20



d. Peternakan - 6.10 3.22 2.88 1.85 2.18


f. Kehutanan - 38.16 12.16 2.29 3.01 3.10

g. Perikanan - 9.47 14.53 5.87 4.51 3.50




5. Bangunan - 6.97 6.90 5.75 3.31 6.15




- 8.58 9.09 6.75 6.34 5.74

9. Jasa-Jasa - 7.16 4.79 4.77 5.45 5.46

- 6.38 5.36 5.24 4.34 4.87




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 3.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Candipuro


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.53 6.67 7.07 8.18 6.78

a. Tanaman Pangan - 6.26 7.36 6.02 8.57 6.51



d. Peternakan - 2.13 8.59 7.72 7.39 7.67


f. Kehutanan - 5.60 4.02 10.49 10.43 10.28

g. Perikanan - 13.32 6.23 8.85 7.37 5.60




5. Bangunan - 6.35 5.91 7.54 7.09 5.33




- 5.23 5.74 4.32 7.14 4.93

9. Jasa-Jasa - 5.96 4.64 3.49 5.23 2.54

- 4.52 4.82 6.03 6.30 5.33




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 3.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Candipuro


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 495,211.4 558,644.0 623,364.9 698,775.5 782,327.0 864,563.0

a. Tanaman Pangan 202,021.7 222,700.1 241,970.3 265,016.8 296,945.0 327,924.0



d. Peternakan 82,902.1 89,320.0 99,450.5 109,452.0 120,540.6 131,677.4


f. Kehutanan 6,733.3 10,037.5 11,964.5 13,725.8 15,564.0 17,767.9

g. Perikanan 78,045.9 98,920.6 122,956.8 143,845.1 164,929.1 182,986.5



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,383.5 1,475.5 1,530.6 1,597.1 1,694.2 1,813.7

5. Bangunan 80,161.4 95,057.1 110,369.0 128,718.1 145,029.9 165,142.3




37,897.0 43,784.2 51,072.3 57,976.9 66,786.1 74,925.9

9. Jasa-Jasa 92,493.0 105,139.4 117,670.2 130,066.4 146,285.8 160,728.0

1,703,109.4 1,874,441.5 2,072,633.1 2,352,861.8 2,645,530.0 2,970,363.2




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 4.1

PDRB Kecamatan Pasirian Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 463,762.3 492,187.1 515,634.8 537,659.4 557,264.3 578,827.4

a. Tanaman Pangan 186,575.8 193,895.1 196,555.3 203,375.6 210,225.2 218,306.7



d. Peternakan 77,331.6 81,851.6 84,209.2 86,361.4 87,664.1 89,275.4


f. Kehutanan 6,158.2 8,650.8 9,864.8 10,258.4 10,550.0 10,859.2

g. Perikanan 75,698.7 84,257.7 98,106.1 105,590.2 112,205.4 118,059.0




5. Bangunan 76,954.5 84,734.7 91,727.3 101,092.1 105,025.6 112,113.7




35,891.1 39,303.8 43,244.4 47,043.8 50,451.7 53,801.8

9. Jasa-Jasa 89,067.9 94,675.0 100,333.1 106,345.3 112,902.6 119,872.4

1,621,071.6 1,710,351.0 1,805,334.5 1,912,727.3 1,985,613.1 2,064,515.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 4.2

PDRB Kecamatan Pasirian Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 29.1 29.8 30.1 29.7 29.6 29.1

a. Tanaman Pangan 11.9 11.9 11.7 11.3 11.2 11.0



d. Peternakan 4.9 4.8 4.8 4.7 4.6 4.4


f. Kehutanan 0.4 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6

g. Perikanan 4.6 5.3 5.9 6.1 6.2 6.2




5. Bangunan 4.7 5.1 5.3 5.5 5.5 5.6




2.2 2.3 2.5 2.5 2.5 2.5

9. Jasa-Jasa 5.4 5.6 5.7 5.5 5.5 5.4

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 4.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Pasirian Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.13 4.76 4.27 3.65 3.87

a. Tanaman Pangan - 3.92 1.37 3.47 3.37 3.84



d. Peternakan - 5.84 2.88 2.56 1.51 1.84


f. Kehutanan - 40.48 14.03 3.99 2.84 2.93

g. Perikanan - 11.31 16.44 7.63 6.27 5.22

2. Pertambangan dan Penggalian - 1.21 1.23 3.75 -0.93 -2.08



5. Bangunan - 10.11 8.25 10.21 3.89 6.75




- 9.51 10.03 8.79 7.24 6.64

9. Jasa-Jasa - 6.30 5.98 5.99 6.17 6.17

- 5.51 5.55 5.95 3.81 3.97




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 4.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Pasirian


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.29 6.51 7.51 8.02 6.39

a. Tanaman Pangan - 6.07 7.18 5.85 8.40 6.34



d. Peternakan - 1.79 8.22 7.31 8.49 7.27


f. Kehutanan - 6.12 4.53 10.32 10.26 10.91

g. Perikanan - 13.87 6.75 8.70 7.90 5.45




5. Bangunan - 7.69 7.26 5.82 8.45 6.67




- 5.50 6.02 4.35 7.41 5.20

9. Jasa-Jasa - 6.94 5.61 4.29 5.94 3.48

- 4.31 4.76 7.15 8.31 7.99




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 4.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Pasirian


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 432,357.0 478,768.7 527,372.4 586,820.6 655,827.0 725,161.5

a. Tanaman Pangan 144,632.9 159,792.0 173,925.0 190,644.0 214,053.7 236,575.5



d. Peternakan 144,908.0 153,336.5 169,352.8 184,852.0 205,006.7 225,017.6


f. Kehutanan 6,426.8 9,583.7 11,427.1 13,023.7 14,798.3 16,826.7

g. Perikanan 24,011.2 30,442.9 37,852.0 44,418.6 50,945.2 56,696.9


3. Industri Pengolahan 546,126.3 604,123.1 688,269.8 805,585.9 908,090.3 1,028,013.4


5. Bangunan 72,673.9 83,831.6 95,633.4 110,327.9 121,901.0 136,116.8




9. Jasa-Jasa 80,627.0 89,454.5 98,836.3 108,072.5 121,183.0 131,926.0

1,500,049.7 1,665,213.8 1,869,558.9 2,128,905.7 2,384,133.3 2,663,108.5




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 5.1

PDRB Kecamatan Tempeh Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 400,702.6 421,464.1 435,023.2 449,440.8 464,087.0 480,404.6

a. Tanaman Pangan 133,732.9 139,397.2 141,693.5 146,865.9 152,268.8 158,398.2



d. Peternakan 132,489.9 137,411.3 139,908.3 141,954.0 144,427.7 147,421.5


f. Kehutanan 5,940.0 8,313.3 9,444.8 9,766.7 10,074.5 10,401.0

g. Perikanan 23,641.1 26,216.6 30,412.3 32,549.0 34,460.0 36,054.7




5. Bangunan 69,102.6 75,292.6 81,460.8 88,782.8 92,009.0 97,975.6




9. Jasa-Jasa 76,977.0 80,479.5 84,850.1 89,460.7 94,833.7 100,536.3

1,407,035.6 1,495,257.4 1,603,452.2 1,717,048.2 1,807,315.6 1,910,842.5




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 5.2

PDRB Kecamatan Tempeh Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 28.8 28.8 28.2 27.6 27.5 27.2

a. Tanaman Pangan 9.6 9.6 9.3 9.0 9.0 8.9



d. Peternakan 9.7 9.2 9.1 8.7 8.6 8.4


f. Kehutanan 0.4 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6

g. Perikanan 1.6 1.8 2.0 2.1 2.1 2.1




5. Bangunan 4.8 5.0 5.1 5.2 5.1 5.1




9. Jasa-Jasa 5.4 5.4 5.3 5.1 5.1 5.0

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 5.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Tempeh Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.18 3.22 3.31 3.26 3.52

a. Tanaman Pangan - 4.24 1.65 3.65 3.68 4.03



d. Peternakan - 3.71 1.82 1.46 1.74 2.07


f. Kehutanan - 39.95 13.61 3.41 3.15 3.24

g. Perikanan - 10.89 16.00 7.03 5.87 4.63

2. Pertambangan dan Penggalian - 0.14 -0.02 2.67 0.12 -1.05



5. Bangunan - 8.96 8.19 8.99 3.63 6.48




9. Jasa-Jasa - 4.55 5.43 5.43 6.01 6.01

- 6.27 7.24 7.08 5.26 5.73




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 5.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Tempeh


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.28 6.72 7.70 8.23 6.82

a. Tanaman Pangan - 5.99 7.08 5.75 8.30 6.24



d. Peternakan - 2.03 8.47 7.58 9.00 7.53


f. Kehutanan - 6.55 4.95 10.22 10.16 10.14

g. Perikanan - 14.33 7.18 9.64 8.33 6.37




5. Bangunan - 5.87 5.44 5.85 6.62 4.86




9. Jasa-Jasa - 6.12 4.80 3.71 5.78 2.69

- 4.46 4.70 6.34 6.40 5.65




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 5.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Tempeh


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 161,333.0 175,857.4 188,069.4 201,619.6 218,661.9 234,584.6

a. Tanaman Pangan 104,349.5 114,133.9 120,340.8 127,188.7 137,536.4 146,276.2


c. T anaman Perkebunan 892.6 982.5 1,031.7 1,152.6 1,235.9 1,327.4

d. Peternakan 37,158.0 39,582.3 43,465.7 47,222.0 51,487.4 56,049.3


f. Kehutanan 604.0 850.3 920.9 1,010.9 1,115.0 1,232.3

g. Perikanan 7,651.5 9,158.8 10,751.4 12,283.2 13,300.6 14,276.1




5. Bangunan 203,807.4 228,598.3 263,392.1 308,209.6 353,317.1 409,323.0




135,822.4 156,999.1 184,079.4 211,561.3 244,966.9 278,791.8

9. Jasa-Jasa 241,989.8 268,877.9 300,472.0 332,128.7 399,587.3 462,008.6

1,488,050.9 1,665,488.5 1,882,494.8 2,132,881.5 2,424,879.2 2,738,708.1




(1)


PDRB

Kategori

Tabel 6.1

PDRB Kecamatan Lumajang Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 148,556.9 155,174.3 155,983.9 157,810.6 159,606.7 161,447.8

a. Tanaman Pangan 95,590.7 99,446.7 98,718.8 99,491.4 100,181.1 101,128.8



d. Peternakan 34,222.3 35,768.6 36,247.7 36,609.3 37,208.0 37,671.1


f. Kehutanan 562.7 763.9 809.9 813.4 821.3 824.3

g. Perikanan 7,417.5 7,979.2 8,978.9 9,333.9 9,585.8 9,741.5




5. Bangunan 182,205.1 191,406.4 207,393.5 220,847.3 231,124.2 248,533.2




131,003.2 144,370.0 160,599.9 177,109.1 192,038.2 208,963.0

9. Jasa-Jasa 232,932.0 243,382.6 258,995.0 275,834.1 302,877.9 332,596.2

1,419,148.5 1,525,084.3 1,657,659.5 1,789,852.5 1,919,954.5 2,072,545.7




(1)


PDRB

Kategori

Tabel 6.2

PDRB Kecamatan Lumajang Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 10.8 10.6 10.0 9.5 9.0 8.6

a. Tanaman Pangan 7.0 6.9 6.4 6.0 5.7 5.3



d. Peternakan 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2.0


f. Kehutanan 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0

g. Perikanan 0.5 0.5 0.6 0.6 0.5 0.5




5. Bangunan 13.7 13.7 14.0 14.5 14.6 14.9




9.1 9.4 9.8 9.9 10.1 10.2

9. Jasa-Jasa 16.3 16.1 16.0 15.6 16.5 16.9

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 6.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Lumajang Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.45 0.52 1.17 1.14 1.15

a. Tanaman Pangan - 4.03 -0.73 0.78 0.69 0.95

b. Tanaman Hortikultura - 3.73 -0.93 2.39 1.65 2.06


d. Peternakan - 4.52 1.34 1.00 1.64 1.24


f. Kehutanan - 35.76 6.02 0.44 0.97 0.36

g. Perikanan - 7.57 12.53 3.95 2.70 1.62

2. Pertambangan dan Penggalian - -1.38 -1.98 0.28 1.09 -0.08



5. Bangunan - 5.05 8.35 6.49 4.65 7.53




- 10.20 11.24 10.28 8.43 8.81

9. Jasa-Jasa - 4.49 6.41 6.50 9.80 9.81

- 7.46 8.69 7.97 7.27 7.95




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 6.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Lumajang


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.35 6.39 5.96 7.23 6.06

a. Tanaman Pangan - 5.14 6.22 4.87 7.39 5.36

b. Tanaman Hortikultura - -0.12 3.86 6.77 6.39 7.40


d. Peternakan - 1.92 8.36 7.57 7.28 7.52


f. Kehutanan - 3.70 2.14 9.30 9.24 10.13

g. Perikanan - 11.27 4.32 9.90 5.44 5.62




5. Bangunan - 6.77 6.34 9.89 9.54 7.74




- 4.89 5.40 4.22 6.79 4.59

9. Jasa-Jasa - 6.34 5.01 3.79 9.57 5.29

- 4.15 3.99 4.93 5.99 4.63




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 6.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Lumajang


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 171,411.7 185,155.9 199,575.3 217,230.5 239,464.9 259,029.9

a. Tanaman Pangan 49,514.5 54,171.0 58,083.7 62,700.5 69,204.3 75,027.3



d. Peternakan 79,331.3 83,832.6 91,428.1 98,492.5 108,367.0 116,352.8


f. Kehutanan 2,397.9 3,414.9 3,851.6 4,275.7 4,803.9 5,322.4

g. Perikanan 430.4 521.1 618.8 697.8 764.4 809.7




5. Bangunan 35,606.3 40,570.3 46,100.2 52,782.4 59,745.9 68,345.5




19,835.2 22,024.1 24,879.1 26,617.0 29,693.3 32,260.6

9. Jasa-Jasa 39,970.4 44,065.0 48,010.9 51,643.7 55,893.1 59,684.0

632,779.6 696,047.8 769,651.9 859,756.3 954,061.3 1,055,254.0




(1)

PDRB

Kategori


PDRB Kecamatan Sumbersuko Atas Dasar Harga Berlaku

Tabel 7.1


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 156,492.0 163,068.9 164,771.8 167,396.1 169,658.3 172,146.8

a. Tanaman Pangan 45,270.3 46,484.8 46,304.5 47,089.4 47,813.5 48,607.4



d. Peternakan 72,350.6 75,772.5 77,031.1 77,986.0 78,470.3 79,213.9


f. Kehutanan 2,189.4 2,962.1 3,222.1 3,233.2 3,285.4 3,341.4

g. Perikanan 419.7 449.9 504.6 524.0 536.3 544.5




5. Bangunan 32,463.6 34,252.3 36,187.7 37,459.1 38,988.6 41,697.0




18,570.8 19,763.6 21,294.5 22,062.6 23,170.5 24,197.1

9. Jasa-Jasa 38,220.8 39,769.8 41,414.2 43,125.0 44,912.4 46,777.1

592,026.3 626,791.4 664,035.1 700,513.2 733,899.8 772,878.8




(1)

PDRB

Kategori


PDRB Kecamatan Sumbersuko Atas Dasar Harga Konstan 2010

Tabel 7.2


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 27.1 26.6 25.9 25.3 25.1 24.5

a. Tanaman Pangan 7.8 7.8 7.5 7.3 7.3 7.1



d. Peternakan 12.5 12.0 11.9 11.5 11.4 11.0


f. Kehutanan 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

g. Perikanan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1




5. Bangunan 5.6 5.8 6.0 6.1 6.3 6.5




3.1 3.2 3.2 3.1 3.1 3.1

9. Jasa-Jasa 6.3 6.3 6.2 6.0 5.9 5.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB

Kategori


Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Sumbersuko Atas Dasar Harga Berlaku

Tabel 7.3


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.20 1.04 1.59 1.35 1.47

a. Tanaman Pangan - 2.68 -0.39 1.70 1.54 1.66



d. Peternakan - 4.73 1.66 1.24 0.62 0.95


f. Kehutanan - 35.29 8.78 0.34 1.61 1.70

g. Perikanan - 7.20 12.14 3.85 2.34 1.53




5. Bangunan - 5.51 5.65 3.51 4.08 6.95




- 6.42 7.75 3.61 5.02 4.43

9. Jasa-Jasa - 4.05 4.13 4.13 4.14 4.15

- 5.87 5.94 5.49 4.77 5.31




(1)

PDRB


Kategori

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Sumbersuko

Tabel 7.4


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 3.66 6.67 7.14 8.77 6.61

a. Tanaman Pangan - 6.55 7.64 6.15 8.70 6.64



d. Peternakan - 0.90 7.28 6.41 9.35 6.36


f. Kehutanan - 5.26 3.68 10.63 10.57 8.94

g. Perikanan - 12.95 5.89 8.58 7.03 4.34




5. Bangunan - 7.99 7.55 10.61 8.75 6.96




- 4.33 4.84 3.26 6.22 4.04

9. Jasa-Jasa - 5.95 4.63 3.30 3.92 2.53

- 3.90 4.37 5.89 5.92 5.03




(1)

PDRB


Kategori

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Sumbersuko

Tabel 7.5


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 222,995.5 242,358.4 262,191.9 288,978.9 321,224.4 352,140.9

a. Tanaman Pangan 79,124.9 87,063.5 94,315.4 102,751.4 114,620.7 125,676.0



d. Peternakan 51,754.8 55,444.3 61,300.1 66,808.1 74,566.1 81,922.8


f. Kehutanan 1,036.5 1,481.4 1,676.8 1,852.1 2,090.8 2,369.1

g. Perikanan 4,097.0 4,978.5 5,932.9 6,788.3 7,462.1 8,173.1




5. Bangunan 23,639.3 26,466.9 29,551.8 33,100.8 36,214.5 39,649.7




14,801.9 16,313.2 18,137.9 18,988.4 20,849.8 22,296.0

9. Jasa-Jasa 30,896.6 33,953.0 36,872.6 39,595.1 41,772.9 44,252.4

424,034.7 463,070.7 505,617.0 555,869.3 610,178.8 665,173.3




Tabel 8.1

PDRB Kecamatan Tekung Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 205,477.9 214,058.1 217,652.5 223,525.7 229,873.4 236,360.8

a. Tanaman Pangan 73,305.2 76,121.8 77,031.5 79,573.1 82,189.2 85,051.0



d. Peternakan 47,063.3 49,383.7 50,300.4 50,943.4 51,865.9 52,976.5


f. Kehutanan 951.8 1,291.7 1,409.5 1,416.4 1,455.5 1,497.0

g. Perikanan 3,988.1 4,288.4 4,823.9 5,017.0 5,150.4 5,236.5




5. Bangunan 21,746.3 22,905.3 24,158.3 24,821.5 25,369.2 26,381.6




13,854.4 14,684.1 15,625.1 15,977.1 16,571.1 17,090.4

9. Jasa-Jasa 29,236.0 30,178.6 31,173.6 32,256.7 33,167.5 34,106.4

397,004.8 417,090.8 434,756.6 451,546.7 467,160.2 484,787.2





Kategori

(1)

PDRB

PDRB Kecamatan Tekung Atas Dasar Harga Konstan 2010

Tabel 8.2


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 52.6 52.3 51.9 52.0 52.6 52.9

a. Tanaman Pangan 18.7 18.8 18.7 18.5 18.8 18.9



d. Peternakan 12.2 12.0 12.1 12.0 12.2 12.3


f. Kehutanan 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4

g. Perikanan 1.0 1.1 1.2 1.2 1.2 1.2




5. Bangunan 5.6 5.7 5.8 6.0 5.9 6.0




3.5 3.5 3.6 3.4 3.4 3.4

9. Jasa-Jasa 7.3 7.3 7.3 7.1 6.8 6.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Kategori

(1)


PDRB

Tabel 8.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Tekung Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.18 1.68 2.70 2.84 2.82

a. Tanaman Pangan - 3.84 1.20 3.30 3.29 3.48



d. Peternakan - 4.93 1.86 1.28 1.81 2.14


f. Kehutanan - 35.71 9.12 0.49 2.76 2.85

g. Perikanan - 7.53 12.49 4.00 2.66 1.67




5. Bangunan - 5.33 5.47 2.75 2.21 3.99




- 5.99 6.41 2.25 3.72 3.13

9. Jasa-Jasa - 3.22 3.30 3.47 2.82 2.83

- 5.06 4.24 3.86 3.46 3.77




PDRB


Kategori

(1)

Tabel 8.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Tekung


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.33 6.40 7.32 8.09 6.62

a. Tanaman Pangan - 5.96 7.05 5.46 8.00 5.96



d. Peternakan - 2.10 8.55 7.61 9.63 7.56


f. Kehutanan - 5.31 3.73 9.92 9.86 10.17

g. Perikanan - 13.01 5.94 10.02 7.08 7.73




5. Bangunan - 6.30 5.86 9.02 7.04 5.28




- 3.98 4.49 2.38 5.87 3.69

9. Jasa-Jasa - 6.46 5.13 3.78 2.60 3.02

- 3.95 4.75 5.85 6.10 5.05




PDRB


Kategori

(1)

Tabel 8.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Tekung


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 315,669.3 352,719.6 388,409.9 436,707.8 489,421.0 547,348.0

a. Tanaman Pangan 68,393.6 75,888.7 83,038.3 91,568.5 103,171.4 114,713.1



d. Peternakan 102,651.5 112,224.1 126,620.9 141,339.7 158,614.8 177,697.0


f. Kehutanan 14,279.1 19,837.8 22,045.7 24,201.5 27,595.3 31,655.0

g. Perikanan 4,742.9 5,602.4 6,492.4 7,273.3 7,771.9 8,257.2




5. Bangunan 52,008.6 59,753.7 68,464.9 78,892.4 89,504.2 99,784.5




30,563.5 34,489.7 39,318.7 42,848.3 48,239.9 52,892.5

9. Jasa-Jasa 43,389.4 47,834.9 52,379.2 56,800.6 61,866.5 66,579.6

680,022.4 762,454.6 850,647.7 955,607.5 1,068,004.0 1,187,475.0




PDRB

Kategori

(1)


Tabel 9.1

PDRB Kecamatan Kunir Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 294,184.8 313,379.3 323,451.3 334,566.3 345,739.1 359,105.3

a. Tanaman Pangan 63,270.4 65,816.2 66,829.2 69,302.2 71,705.8 74,628.3



d. Peternakan 94,473.8 100,261.6 103,286.4 106,016.1 108,907.8 112,241.6


f. Kehutanan 12,978.3 17,334.0 18,801.0 18,623.5 19,171.3 19,752.4

g. Perikanan 4,673.8 4,946.2 5,477.9 5,615.9 5,674.1 5,686.7




5. Bangunan 47,612.5 50,954.4 54,603.5 57,973.6 60,835.9 63,782.9




28,520.1 30,669.4 33,156.9 34,894.4 36,770.8 38,529.9

9. Jasa-Jasa 41,092.2 42,561.3 44,337.8 46,290.9 48,363.1 50,531.5

638,199.4 682,985.5 723,516.2 760,440.7 796,367.5 835,760.5




PDRB


Kategori

(1)

PDRB Kecamatan Kunir Atas Dasar Harga Konstan 2010

Tabel 9.2


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 46.4 46.3 45.7 45.7 45.8 46.1

a. Tanaman Pangan 10.1 10.0 9.8 9.6 9.7 9.7



d. Peternakan 15.1 14.7 14.9 14.8 14.9 15.0


f. Kehutanan 2.1 2.6 2.6 2.5 2.6 2.7

g. Perikanan 0.7 0.7 0.8 0.8 0.7 0.7




5. Bangunan 7.6 7.8 8.0 8.3 8.4 8.4




4.5 4.5 4.6 4.5 4.5 4.5

9. Jasa-Jasa 6.4 6.3 6.2 5.9 5.8 5.6

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




PDRB

(1)


Kategori

Tabel 9.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Kunir Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.52 3.21 3.44 3.34 3.87

a. Tanaman Pangan - 4.02 1.54 3.70 3.47 4.08



d. Peternakan - 6.13 3.02 2.64 2.73 3.06


f. Kehutanan - 33.56 8.46 -0.94 2.94 3.03

g. Perikanan - 5.83 10.75 2.52 1.03 0.22




5. Bangunan - 7.02 7.16 6.17 4.94 4.84




- 7.54 8.11 5.24 5.38 4.78

9. Jasa-Jasa - 3.58 4.17 4.41 4.48 4.48

- 7.02 5.93 5.10 4.72 4.95




PDRB

Kategori

(1)

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Kunir


Tabel 9.4


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.89 6.69 8.70 8.45 7.67

a. Tanaman Pangan - 6.67 7.76 6.34 8.89 6.83



d. Peternakan - 3.01 9.52 8.75 9.24 8.70


f. Kehutanan - 4.02 2.46 10.83 10.76 11.34

g. Perikanan - 11.62 4.64 9.27 5.76 6.01




5. Bangunan - 7.36 6.92 8.53 8.11 6.33




- 4.94 5.45 3.55 6.84 4.64

9. Jasa-Jasa - 6.44 5.11 3.87 4.25 3.00

- 4.77 5.32 6.88 6.72 5.95




PDRB


Kategori

(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Kunir

Tabel 9.5


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 427,772.0 482,054.8 537,880.0 605,562.4 679,584.0 757,040.9

a. Tanaman Pangan 172,195.1 192,674.7 212,437.3 235,843.2 267,913.7 298,716.4



d. Peternakan 94,772.5 104,198.5 118,055.0 132,349.8 148,257.9 165,921.7


f. Kehutanan 654.7 935.5 1,068.8 1,201.6 1,381.3 1,596.2

g. Perikanan 57,077.1 69,341.5 82,614.1 94,262.4 103,594.3 114,221.2




5. Bangunan 67,272.2 76,182.7 86,038.0 97,668.1 105,985.8 116,232.1




9. Jasa-Jasa 81,883.2 90,947.2 99,998.9 108,884.2 119,901.3 129,073.2

855,991.4 960,146.2 1,072,094.7 1,201,345.5 1,336,400.0 1,479,104.3




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 10.1

PDRB Kecamatan Yosowilangun Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 398,353.9 421,872.8 440,555.6 459,142.3 476,333.1 494,245.4

a. Tanaman Pangan 156,626.5 164,208.0 167,913.8 175,238.8 182,740.0 190,647.7



d. Peternakan 87,694.7 93,648.8 96,930.9 99,970.9 102,639.3 105,720.9


f. Kehutanan 610.3 834.5 926.3 939.3 974.5 1,012.0

g. Perikanan 57,845.7 62,673.4 71,033.0 74,550.0 77,113.2 79,117.7




5. Bangunan 63,465.3 68,110.1 73,192.4 78,077.4 79,730.8 83,659.1




9. Jasa-Jasa 79,546.3 83,437.2 87,732.7 92,293.7 96,954.6 101,857.9

809,324.9 863,289.1 917,363.4 968,668.3 1,014,494.2 1,065,995.0




Kategori

(1)


PDRB

PDRB Kecamatan Yosowilangun Atas Dasar Harga Konstan 2010

Tabel 10.2


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 50.0 50.2 50.2 50.4 50.9 51.2

a. Tanaman Pangan 20.1 20.1 19.8 19.6 20.0 20.2



d. Peternakan 11.1 10.9 11.0 11.0 11.1 11.2


f. Kehutanan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1

g. Perikanan 6.7 7.2 7.7 7.8 7.8 7.7




5. Bangunan 7.9 7.9 8.0 8.1 7.9 7.9




9. Jasa-Jasa 9.6 9.5 9.3 9.1 9.0 8.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Kategori

(1)


PDRB

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Yosowilangun Atas Dasar Harga Berlaku

Tabel 10.3


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.90 4.43 4.22 3.74 3.76

a. Tanaman Pangan - 4.84 2.26 4.36 4.28 4.33



d. Peternakan - 6.79 3.50 3.14 2.67 3.00


f. Kehutanan - 36.74 11.00 1.40 3.75 3.84

g. Perikanan - 8.35 13.34 4.95 3.44 2.60

2. Pertambangan dan Penggalian - -0.63 -1.54 1.08 1.54 0.36



5. Bangunan - 7.32 7.46 6.67 2.12 4.93




9. Jasa-Jasa - 4.89 5.15 5.20 5.05 5.06

- 6.67 6.26 5.59 4.73 5.08




Kategori

(1)


PDRB

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Yosowilangun

Tabel 10.4


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.41 6.85 8.03 8.17 7.36

a. Tanaman Pangan - 6.73 7.82 6.38 8.94 6.87



d. Peternakan - 2.96 9.46 8.70 9.11 8.65


f. Kehutanan - 4.50 2.93 10.87 10.81 11.28

g. Perikanan - 12.13 5.12 8.72 6.25 7.46




5. Bangunan - 5.52 5.09 6.42 6.27 4.52




9. Jasa-Jasa - 5.89 4.57 3.50 4.82 2.47

- 5.16 5.08 6.12 6.22 5.33




PDRB


Kategori

(1)

Tabel 10.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Yosowilangun


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 191,609.3 210,669.1 229,236.2 253,901.5 282,340.3 310,678.1

a. Tanaman Pangan 87,015.9 95,662.9 103,463.8 112,707.8 125,618.2 137,976.1



d. Peternakan 38,900.1 41,636.9 45,994.4 50,256.9 55,820.2 60,930.9


f. Kehutanan 1,056.3 1,495.3 1,699.2 1,870.6 2,109.9 2,381.4

g. Perikanan 5,529.2 6,654.8 7,885.9 8,925.6 9,717.9 10,431.3

2. Pertambangan dan Penggalian 766.2 758.1 757.7 826.9 936.7 1,074.5



5. Bangunan 18,815.2 21,393.9 24,259.6 27,696.8 30,397.1 33,714.7




25,499.4 28,318.3 31,675.6 33,891.1 37,437.5 40,275.5

9. Jasa-Jasa 39,970.3 43,709.6 47,169.2 50,370.3 53,759.5 57,081.9

417,333.9 457,816.8 500,256.5 549,140.0 604,558.8 660,341.1




(1)

PDRB

Kategori

Tabel 11.1

PDRB Kecamatan Rowokangkung Atas Dasar Harga Berlaku



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 178,493.4 186,954.2 191,400.5 197,864.1 203,737.7 210,602.5

a. Tanaman Pangan 80,751.3 83,797.0 84,806.6 87,613.3 90,432.2 93,763.1



d. Peternakan 35,639.3 37,486.0 38,273.2 38,988.4 39,565.2 40,280.8


f. Kehutanan 978.1 1,317.8 1,447.0 1,449.5 1,488.6 1,530.0

g. Perikanan 5,426.9 5,793.6 6,495.7 6,734.5 6,863.9 6,956.8




5. Bangunan 16,985.5 17,890.8 18,869.4 19,448.7 19,818.0 20,749.7




24,071.7 25,798.1 27,712.8 28,809.0 30,164.6 31,406.3

9. Jasa-Jasa 37,893.7 39,060.0 40,233.6 41,513.3 42,933.3 44,405.0

390,206.3 410,281.7 428,414.2 444,926.8 462,651.3 482,243.4




(1)

PDRB

Kategori

Tabel 11.2

PDRB Kecamatan Rowokangkung Atas Dasar Harga Konstan 2010



2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 45.9 46.0 45.8 46.2 46.7 47.0

a. Tanaman Pangan 20.9 20.9 20.7 20.5 20.8 20.9



d. Peternakan 9.3 9.1 9.2 9.2 9.2 9.2


f. Kehutanan 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4

g. Perikanan 1.3 1.5 1.6 1.6 1.6 1.6




5. Bangunan 4.5 4.7 4.8 5.0 5.0 5.1




6.1 6.2 6.3 6.2 6.2 6.1

9. Jasa-Jasa 9.6 9.5 9.4 9.2 8.9 8.6

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 11.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Rowokangkung Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.74 2.38 3.38 2.97 3.37

a. Tanaman Pangan - 3.77 1.20 3.31 3.22 3.68



d. Peternakan - 5.18 2.10 1.87 1.48 1.81


f. Kehutanan - 34.73 9.81 0.17 2.69 2.78

g. Perikanan - 6.76 12.12 3.68 1.92 1.35

2. Pertambangan dan Penggalian - -1.08 -1.99 0.33 1.08 -0.09


4. Listrik, Gas dan Air Bersih - 3.52 1.99 -0.23 0.13 0.54

5. Bangunan - 5.33 5.47 3.07 1.90 4.70




- 7.17 7.42 3.96 4.71 4.12

9. Jasa-Jasa - 3.08 3.00 3.18 3.42 3.43

- 5.14 4.42 3.85 3.98 4.23




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 11.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Rowokangkung


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.97 6.29 7.14 7.99 6.45

a. Tanaman Pangan - 5.94 6.87 5.44 7.98 5.94



d. Peternakan - 1.76 8.19 7.26 9.45 7.22


f. Kehutanan - 5.06 3.49 9.89 9.83 9.81

g. Perikanan - 12.74 5.69 9.17 6.82 5.91




5. Bangunan - 7.95 7.51 10.77 7.71 5.93




- 3.62 4.13 2.92 5.50 3.33

9. Jasa-Jasa - 6.09 4.77 3.49 3.20 2.66

- 4.33 4.65 5.70 5.87 4.79




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 11.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Rowokangkung


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 469,531.8 526,603.8 569,427.9 645,983.2 719,716.7 799,770.2

a. Tanaman Pangan 62,417.9 69,251.6 75,121.3 81,986.8 91,781.0 100,999.5



d. Peternakan 32,969.8 35,701.7 39,898.8 44,015.0 49,563.5 55,272.4


f. Kehutanan 275.6 397.7 458.9 509.2 576.9 662.6

g. Perikanan 1,920.9 2,356.6 2,835.4 3,239.7 3,595.5 3,896.2




5. Bangunan 40,337.3 45,735.5 51,714.5 58,969.6 65,855.8 74,326.3




34,810.4 39,387.4 45,238.0 49,275.3 55,890.5 61,843.2

9. Jasa-Jasa 75,800.1 84,069.7 92,228.5 99,948.0 108,528.8 116,606.9

1,032,061.3 1,146,902.6 1,256,889.6 1,412,998.2 1,568,293.0 1,739,379.6




(1)


Kategori

Tabel 12.1

PDRB Kecamatan Jatiroto Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 440,868.9 461,669.0 476,016.3 494,269.2 513,453.3 534,355.7

a. Tanaman Pangan 57,648.4 59,968.1 60,743.7 62,747.9 64,924.1 67,308.9



d. Peternakan 29,897.6 31,314.6 31,837.9 32,254.1 33,253.4 34,070.0


f. Kehutanan 251.3 342.1 377.9 380.8 392.1 403.9

g. Perikanan 1,857.5 2,003.2 2,259.8 2,356.9 2,426.6 2,474.2




5. Bangunan 37,131.5 39,496.5 42,068.2 44,291.8 46,079.7 49,258.6




32,321.6 34,731.2 37,699.5 39,641.2 41,941.2 44,199.2

9. Jasa-Jasa 72,781.3 75,844.6 79,165.4 82,645.0 86,212.3 89,939.8

972,522.5 1,026,561.9 1,081,500.2 1,137,839.0 1,193,172.0 1,256,668.3




PDRB

(1)


Kategori

Tabel 12.2

PDRB Kecamatan Jatiroto Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 45.5 45.9 45.3 45.7 45.9 46.0

a. Tanaman Pangan 6.0 6.0 6.0 5.8 5.9 5.8



d. Peternakan 3.2 3.1 3.2 3.1 3.2 3.2


f. Kehutanan 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

g. Perikanan 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2




5. Bangunan 3.9 4.0 4.1 4.2 4.2 4.3




3.4 3.4 3.6 3.5 3.6 3.6

9. Jasa-Jasa 7.3 7.3 7.3 7.1 6.9 6.7

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




PDRB

(1)


Kategori

Tabel 12.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Jatiroto Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.72 3.11 3.83 3.88 4.07

a. Tanaman Pangan - 4.02 1.29 3.30 3.47 3.67



d. Peternakan - 4.74 1.67 1.31 3.10 2.46


f. Kehutanan - 36.10 10.48 0.77 2.94 3.03

g. Perikanan - 7.84 12.81 4.30 2.96 1.96




5. Bangunan - 6.37 6.51 5.29 4.04 6.90




- 7.46 8.55 5.15 5.80 5.38

9. Jasa-Jasa - 4.21 4.38 4.40 4.32 4.32

- 5.56 5.35 5.21 4.86 5.32




PDRB

Kategori

(1)


Tabel 12.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Jatiroto


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 7.10 4.87 9.25 7.25 6.78

a. Tanaman Pangan - 6.66 7.09 5.65 8.19 6.15



d. Peternakan - 3.39 9.92 8.89 9.22 8.85


f. Kehutanan - 6.02 4.43 10.11 10.05 11.48

g. Perikanan - 13.76 6.65 9.55 7.80 6.28




5. Bangunan - 6.59 6.16 8.30 7.34 5.58




- 5.30 5.81 3.59 7.20 5.00

9. Jasa-Jasa - 6.43 5.10 3.81 4.09 2.99

- 5.28 4.02 6.85 5.84 5.31




PDRB

Kategori

(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Jatiroto


Tabel 12.5


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 374,358.1 410,195.8 442,459.7 492,167.0 548,048.0 602,610.2

a. Tanaman Pangan 105,972.0 115,997.4 125,151.5 136,289.8 151,586.8 166,446.3



d. Peternakan 72,582.9 79,178.5 89,141.3 99,205.0 111,245.7 124,195.7


f. Kehutanan 2,937.2 4,189.7 4,794.5 5,326.7 5,995.7 6,824.4

g. Perikanan 5,090.1 6,173.1 7,366.6 8,401.4 9,217.2 9,969.2




5. Bangunan 45,852.2 53,281.4 61,745.4 71,697.3 81,658.2 93,989.5




20,182.0 22,592.3 25,590.5 27,666.5 30,948.2 33,715.6

9. Jasa-Jasa 61,227.0 67,157.7 72,692.5 77,971.9 84,685.8 90,717.4

734,407.7 812,309.7 891,910.3 991,653.6 1,103,140.9 1,219,087.6




Tabel 13.1

PDRB Kecamatan Randuagung Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 344,582.4 358,839.1 365,218.0 375,815.4 388,133.9 399,422.8

a. Tanaman Pangan 98,193.8 101,600.4 102,564.8 105,835.8 108,922.6 112,802.9



d. Peternakan 66,711.6 70,718.1 72,768.9 74,649.7 76,605.8 78,868.4


f. Kehutanan 2,694.0 3,662.7 4,055.9 4,097.0 4,195.0 4,299.1

g. Perikanan 5,039.5 5,428.9 6,138.4 6,417.4 6,600.1 6,745.6




5. Bangunan 41,996.2 44,859.9 47,982.8 50,708.0 52,717.8 56,315.0




18,892.9 20,261.2 21,879.9 22,863.0 24,065.3 25,188.3

9. Jasa-Jasa 58,151.0 60,116.5 62,104.4 64,298.7 67,081.9 69,990.4

684,973.1 722,386.1 755,722.8 788,430.1 824,709.4 863,985.4




Tabel 13.2

PDRB Kecamatan Randuagung Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 51.0 50.5 49.6 49.6 49.7 49.4

a. Tanaman Pangan 14.4 14.3 14.0 13.7 13.7 13.7



d. Peternakan 9.9 9.7 10.0 10.0 10.1 10.2


f. Kehutanan 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6

g. Perikanan 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8




5. Bangunan 6.2 6.6 6.9 7.2 7.4 7.7




2.7 2.8 2.9 2.8 2.8 2.8

9. Jasa-Jasa 8.3 8.3 8.2 7.9 7.7 7.4

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 13.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Randuagung Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.14 1.78 2.90 3.28 2.91

a. Tanaman Pangan - 3.47 0.95 3.19 2.92 3.56



d. Peternakan - 6.01 2.90 2.58 2.62 2.95


f. Kehutanan - 35.96 10.74 1.01 2.39 2.48

g. Perikanan - 7.73 13.07 4.55 2.85 2.20




5. Bangunan - 6.82 6.96 5.68 3.96 6.82




- 7.24 7.99 4.49 5.26 4.67

9. Jasa-Jasa - 3.38 3.31 3.53 4.33 4.34

- 5.46 4.61 4.33 4.60 4.76




Tabel 13.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Randuagung


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.22 5.98 8.10 7.82 6.85

a. Tanaman Pangan - 5.79 6.88 5.53 8.07 6.03



d. Peternakan - 2.91 9.41 8.49 9.27 8.44


f. Kehutanan - 4.92 3.34 9.99 9.93 11.07

g. Perikanan - 12.58 5.54 9.09 6.67 5.83

2. Pertambangan dan Penggalian - -0.39 1.56 8.10 9.01 11.68



5. Bangunan - 8.78 8.34 9.88 9.55 7.75




- 4.38 4.89 3.46 6.27 4.09

9. Jasa-Jasa - 6.10 4.78 3.60 4.10 2.67

- 4.88 4.96 6.57 6.35 5.49




Tabel 13.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Randuagung


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 191,174.1 211,145.2 229,102.4 254,133.3 284,106.9 314,503.6

a. Tanaman Pangan 99,675.5 108,855.9 117,143.9 127,053.7 140,974.9 154,168.4



d. Peternakan 30,009.9 32,510.8 36,317.3 40,114.9 45,765.4 51,800.2


f. Kehutanan 280.8 392.0 437.6 478.1 536.8 612.7

g. Perikanan 2,640.6 3,133.9 3,647.6 4,113.4 4,416.2 4,723.2



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 859.3 927.0 972.8 1,020.6 1,089.0 1,152.1

5. Bangunan 87,484.6 102,446.0 117,678.5 136,909.0 151,573.9 169,589.7




9. Jasa-Jasa 48,335.5 53,916.2 59,348.9 64,667.3 71,836.2 78,367.6

653,096.0 729,765.6 811,853.9 911,497.8 1,013,419.6 1,123,634.9




PDRB

Tabel 14.1

PDRB Kecamatan Sukodono Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 176,104.2 182,842.0 185,617.2 190,548.9 196,300.0 202,628.0

a. Tanaman Pangan 91,915.3 94,733.3 95,232.1 97,724.9 100,183.1 103,177.4



d. Peternakan 27,127.5 28,356.0 28,746.8 29,075.4 30,049.9 31,158.0


f. Kehutanan 259.1 346.8 376.9 373.8 381.3 389.2

g. Perikanan 2,569.4 2,725.5 3,024.4 3,104.8 3,144.3 3,155.5



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 856.9 916.8 962.7 985.5 1,012.2 1,043.9

5. Bangunan 84,323.1 92,592.9 100,141.4 108,235.1 111,578.3 118,188.9




9. Jasa-Jasa 46,396.5 48,439.7 50,537.0 52,807.8 55,717.8 58,792.3

622,112.3 665,161.8 708,836.2 754,247.6 796,176.4 843,445.5




Tabel 14.2

PDRB Kecamatan Sukodono Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 29.3 28.9 28.2 27.9 28.0 28.0

a. Tanaman Pangan 15.3 14.9 14.4 13.9 13.9 13.7



d. Peternakan 4.6 4.5 4.5 4.4 4.5 4.6


f. Kehutanan 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1

g. Perikanan 0.4 0.4 0.4 0.5 0.4 0.4




5. Bangunan 13.4 14.0 14.5 15.0 15.0 15.1




9. Jasa-Jasa 7.4 7.4 7.3 7.1 7.1 7.0

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 14.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Sukodono Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 3.83 1.52 2.66 3.02 3.22

a. Tanaman Pangan - 3.07 0.53 2.62 2.52 2.99



d. Peternakan - 4.53 1.38 1.14 3.35 3.69


f. Kehutanan - 33.87 8.67 -0.81 1.99 2.08

g. Perikanan - 6.08 10.96 2.66 1.27 0.36




5. Bangunan - 9.81 8.15 8.08 3.09 5.92




9. Jasa-Jasa - 4.40 4.33 4.49 5.51 5.52

- 6.92 6.57 6.41 5.56 5.94




Tabel 14.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Sukodono


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.38 6.88 8.05 8.52 7.24

a. Tanaman Pangan - 5.96 7.05 5.69 8.23 6.18



d. Peternakan - 3.64 10.19 9.21 10.39 9.16


f. Kehutanan - 4.27 2.70 10.15 10.09 11.81

g. Perikanan - 11.88 4.89 9.85 6.01 6.57




5. Bangunan - 6.64 6.21 7.64 7.39 5.63




9. Jasa-Jasa - 6.84 5.51 4.28 5.28 3.39

- 4.51 4.39 5.51 5.33 4.66




Tabel 14.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Sukodono


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 191,096.5 209,869.2 224,449.2 249,002.8 272,269.6 296,650.1

a. Tanaman Pangan 22,883.2 24,716.2 26,300.6 28,132.0 30,795.7 33,213.2



d. Peternakan 47,442.7 51,325.8 56,909.6 62,307.5 68,547.5 75,245.8


f. Kehutanan 3,083.2 4,451.8 5,139.7 5,686.0 6,299.1 7,062.0

g. Perikanan 367.0 450.5 542.4 619.5 688.0 745.2




5. Bangunan 20,973.3 23,563.3 26,333.1 29,201.2 31,846.8 35,100.6




3,282.6 3,601.5 3,996.3 4,188.6 4,589.9 4,898.5

9. Jasa-Jasa 30,969.1 33,901.6 36,622.9 39,016.1 41,720.1 44,281.8

372,028.4 407,042.4 439,173.1 482,631.7 525,637.6 569,936.0




PDRB Kecamatan Padang Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

Tabel 15.1


(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 177,372.9 185,930.6 189,737.0 194,643.6 199,549.3 204,865.3

a. Tanaman Pangan 21,298.9 21,889.6 21,938.2 22,439.8 22,939.0 23,548.5



d. Peternakan 43,617.6 46,245.9 47,266.7 48,104.2 48,947.2 49,966.5


f. Kehutanan 2,884.5 3,955.4 4,403.1 4,469.5 4,545.7 4,627.2

g. Perikanan 355.3 386.1 438.8 461.0 478.3 491.2




5. Bangunan 19,021.7 19,969.0 20,937.5 21,324.6 21,579.2 22,437.5




3,032.3 3,198.6 3,395.8 3,475.3 3,596.3 3,700.5

9. Jasa-Jasa 29,516.7 30,497.1 31,487.7 32,486.1 33,629.2 34,814.8

347,185.3 364,184.6 377,713.6 390,086.5 402,922.7 416,393.8




Tabel 15.2

PDRB Kecamatan Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 51.4 51.6 51.1 51.6 51.8 52.0

a. Tanaman Pangan 6.2 6.1 6.0 5.8 5.9 5.8



d. Peternakan 12.8 12.6 13.0 12.9 13.0 13.2


f. Kehutanan 0.8 1.1 1.2 1.2 1.2 1.2

g. Perikanan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1




5. Bangunan 5.6 5.8 6.0 6.1 6.1 6.2




0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9

9. Jasa-Jasa 8.3 8.3 8.3 8.1 7.9 7.8

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 15.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Padang Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.82 2.05 2.59 2.52 2.66

a. Tanaman Pangan - 2.77 0.22 2.29 2.22 2.66



d. Peternakan - 6.03 2.21 1.77 1.75 2.08


f. Kehutanan - 37.13 11.32 1.51 1.70 1.79

g. Perikanan - 8.66 13.66 5.06 3.73 2.71




5. Bangunan - 4.98 4.85 1.85 1.19 3.98




- 5.48 6.17 2.34 3.48 2.90

9. Jasa-Jasa - 3.32 3.25 3.17 3.52 3.53

- 4.90 3.71 3.28 3.29 3.34




Tabel 15.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Padang


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.77 4.80 8.14 6.66 6.13

a. Tanaman Pangan - 5.10 6.17 4.57 7.09 5.06

b. Tanaman Hortikultura - -0.16 3.82 6.47 6.09 5.10


d. Peternakan - 2.04 8.48 7.58 8.12 7.53


f. Kehutanan - 5.29 3.71 8.99 8.93 10.14

g. Perikanan - 12.98 5.92 8.72 7.06 5.47




5. Bangunan - 7.02 6.59 8.88 7.77 6.00




- 4.01 4.52 2.41 5.90 3.72

9. Jasa-Jasa - 5.95 4.63 3.26 3.30 2.53

- 4.30 4.03 6.41 5.44 4.92




Tabel 15.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Padang


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 586,788.4 622,958.4 658,813.1 721,720.5 796,252.6 870,742.8

a. Tanaman Pangan 51,277.8 55,723.0 58,967.1 62,911.3 68,856.8 74,071.6



d. Peternakan 135,105.5 142,533.0 155,187.3 167,806.8 187,790.3 206,239.6


f. Kehutanan 16,968.2 24,391.2 28,147.7 31,169.5 34,761.5 38,948.3

g. Perikanan 1,641.0 2,005.6 2,413.6 2,758.8 3,050.2 3,306.5




5. Bangunan 31,434.3 35,732.2 40,506.8 46,058.9 50,301.3 55,517.1




11,026.1 12,052.5 13,338.3 13,745.3 15,022.6 16,067.3

9. Jasa-Jasa 54,807.2 60,178.2 64,432.0 68,043.1 73,351.5 78,179.3

892,159.3 958,590.0 1,027,562.0 1,124,353.8 1,235,063.4 1,347,310.7




PDRB

Tabel 16.1

PDRB Kecamatan Pasrujambe Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 539,249.8 560,181.5 560,517.1 570,898.3 583,769.1 598,827.3

a. Tanaman Pangan 46,962.7 48,240.5 47,764.1 48,382.2 49,096.4 49,911.6



d. Peternakan 120,772.3 124,797.3 125,178.2 125,833.3 128,111.9 130,855.2


f. Kehutanan 15,807.0 21,457.8 23,741.1 23,949.7 24,345.5 24,769.3

g. Perikanan 1,572.3 1,691.2 1,910.6 1,994.8 2,048.4 2,090.8




5. Bangunan 28,952.5 30,704.0 32,604.8 33,939.7 34,338.2 35,697.1




10,126.9 10,655.5 11,296.2 11,378.6 11,757.8 12,139.7

9. Jasa-Jasa 52,329.5 54,225.8 55,485.3 56,766.3 59,002.5 61,330.9

830,347.0 868,836.0 888,598.6 913,956.5 942,222.7 973,907.1




Tabel 16.2

PDRB Kecamatan Pasrujambe Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 65.8 65.0 64.1 64.2 64.5 64.6

a. Tanaman Pangan 5.7 5.8 5.7 5.6 5.6 5.5



d. Peternakan 15.1 14.9 15.1 14.9 15.2 15.3


f. Kehutanan 1.9 2.5 2.7 2.8 2.8 2.9

g. Perikanan 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2




5. Bangunan 3.5 3.7 3.9 4.1 4.1 4.1




1.2 1.3 1.3 1.2 1.2 1.2

9. Jasa-Jasa 6.1 6.3 6.3 6.1 5.9 5.8

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 16.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Pasrujambe Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 3.88 0.06 1.85 2.25 2.58

a. Tanaman Pangan - 2.72 -0.99 1.29 1.48 1.66



d. Peternakan - 3.33 0.31 0.52 1.81 2.14


f. Kehutanan - 35.75 10.64 0.88 1.65 1.74

g. Perikanan - 7.56 12.97 4.41 2.69 2.07




5. Bangunan - 6.05 6.19 4.09 1.17 3.96




- 5.22 6.01 0.73 3.33 3.25

9. Jasa-Jasa - 3.62 2.32 2.31 3.94 3.95

- 4.64 2.27 2.85 3.09 3.36




Tabel 16.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Pasrujambe


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 2.20 5.69 7.56 7.89 6.61

a. Tanaman Pangan - 5.79 6.88 5.33 7.86 5.82



d. Peternakan - 2.10 8.55 7.57 9.92 7.52


f. Kehutanan - 5.89 4.30 9.77 9.71 10.13

g. Perikanan - 13.63 6.52 9.48 7.66 6.21




5. Bangunan - 7.19 6.75 9.23 7.94 6.17




- 3.89 4.39 2.31 5.77 3.59

9. Jasa-Jasa - 5.96 4.64 3.22 3.72 2.54

- 2.69 4.81 6.38 6.55 5.54




Tabel 16.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Pasrujambe


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 322,635.6 348,957.4 377,894.4 424,519.1 475,499.0 530,520.4

a. Tanaman Pangan 21,080.1 23,256.6 25,246.1 27,626.9 30,970.7 34,172.3



d. Peternakan 36,217.9 40,205.9 46,063.2 52,105.3 59,669.1 68,095.8


f. Kehutanan 5,520.5 8,199.6 9,738.2 10,968.5 12,443.5 14,439.1

g. Perikanan 5,662.1 7,150.4 8,855.4 10,179.6 11,629.2 12,678.0




5. Bangunan 26,211.2 30,141.7 34,567.0 39,771.5 43,892.7 48,954.8




11,386.1 12,675.3 14,295.7 15,330.7 17,075.4 18,522.3

9. Jasa-Jasa 33,726.6 36,965.2 39,913.5 42,654.9 45,887.5 48,764.7

564,741.8 611,772.7 664,548.9 738,816.4 817,154.6 900,956.5





PDRB Kecamatan Senduro Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

Tabel 17.1

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 303,182.3 319,182.3 327,308.1 339,819.9 353,074.8 368,408.3

a. Tanaman Pangan 19,685.1 20,538.7 20,871.0 21,651.7 22,469.9 23,394.8



d. Peternakan 33,315.0 35,543.5 36,810.0 37,964.5 39,392.5 41,006.9


f. Kehutanan 5,033.9 6,965.2 7,823.4 8,015.4 8,276.0 8,552.4

g. Perikanan 5,531.8 6,064.8 6,955.5 7,375.5 7,719.9 8,002.6




5. Bangunan 24,094.1 25,623.9 27,287.1 28,565.6 28,951.3 30,149.4




10,560.0 11,283.2 12,154.8 12,612.6 13,243.5 13,827.7

9. Jasa-Jasa 32,223.7 33,394.6 34,524.9 35,714.3 37,082.7 38,506.2

530,442.8 557,368.6 579,239.4 603,282.2 627,411.0 655,063.2




Tabel 17.2

PDRB Kecamatan Senduro Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 57.1 57.0 56.9 57.5 58.2 58.9

a. Tanaman Pangan 3.7 3.8 3.8 3.7 3.8 3.8



d. Peternakan 6.4 6.6 6.9 7.1 7.3 7.6


f. Kehutanan 1.0 1.3 1.5 1.5 1.5 1.6

g. Perikanan 1.0 1.2 1.3 1.4 1.4 1.4




5. Bangunan 4.6 4.9 5.2 5.4 5.4 5.4




2.0 2.1 2.2 2.1 2.1 2.1

9. Jasa-Jasa 6.0 6.0 6.0 5.8 5.6 5.4

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 17.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Senduro Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.28 2.55 3.82 3.90 4.34

a. Tanaman Pangan - 4.34 1.62 3.74 3.78 4.12



d. Peternakan - 6.69 3.56 3.14 3.76 4.10


f. Kehutanan - 38.37 12.32 2.45 3.25 3.34

g. Perikanan - 9.64 14.69 6.04 4.67 3.66




5. Bangunan - 6.35 6.49 4.69 1.35 4.14




- 6.85 7.73 3.77 5.00 4.41

9. Jasa-Jasa - 3.63 3.38 3.45 3.83 3.84

- 5.08 3.92 4.15 4.00 4.41




Tabel 17.4

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Senduro


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 2.74 5.60 8.20 7.80 6.93

a. Tanaman Pangan - 5.74 6.83 5.48 8.02 5.98



d. Peternakan - 4.05 10.63 9.68 10.37 9.63


f. Kehutanan - 7.35 5.74 9.94 9.88 12.29

g. Perikanan - 15.19 7.99 8.41 9.14 5.17




5. Bangunan - 8.13 7.69 9.91 8.89 7.10




- 4.19 4.70 3.35 6.07 3.89

9. Jasa-Jasa - 5.76 4.44 3.31 3.61 2.34

- 3.09 4.53 6.74 6.35 5.60




Tabel 17.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Senduro


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 239,504.8 265,458.8 287,005.2 320,647.6 353,555.5 390,935.8

a. Tanaman Pangan 3,574.6 3,915.9 4,217.5 4,562.3 5,056.3 5,514.9



d. Peternakan 50,274.0 54,795.6 61,637.8 68,479.7 76,148.2 85,092.8


f. Kehutanan 14,164.1 20,288.9 23,237.8 25,846.6 28,989.0 32,856.8

g. Perikanan 1,575.6 1,918.8 2,291.8 2,598.4 2,862.7 3,078.2




5. Bangunan 19,897.3 22,449.2 25,259.1 28,562.7 31,220.1 34,486.6




20,641.0 22,920.6 25,591.9 27,187.4 29,978.3 32,193.0

9. Jasa-Jasa 28,693.7 31,609.4 33,885.4 35,969.9 38,570.4 40,659.0

414,767.9 457,901.0 497,811.5 550,157.0 603,924.0 661,962.2





Tabel 18.1

PDRB Kecamatan Gucialit Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 223,446.3 237,480.9 244,000.5 250,905.4 257,798.6 266,434.6

a. Tanaman Pangan 3,316.7 3,415.4 3,428.7 3,510.2 3,595.3 3,694.1



d. Peternakan 46,203.1 48,917.6 50,274.2 51,456.8 52,825.3 54,406.1


f. Kehutanan 13,002.0 17,755.0 19,681.8 19,879.2 20,257.7 20,661.3

g. Perikanan 1,545.3 1,672.0 1,892.5 1,978.4 2,043.7 2,088.5




5. Bangunan 18,213.9 19,162.8 20,188.1 20,720.4 20,971.8 21,810.2




19,319.6 20,691.5 22,174.7 22,961.3 23,985.1 24,913.5

9. Jasa-Jasa 27,318.4 28,396.3 29,335.3 30,311.4 31,421.8 32,575.0

388,221.0 411,695.2 428,726.2 443,545.8 459,314.9 477,136.1




Tabel 18.2

PDRB Kecamatan Gucialit Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 57.7 58.0 57.7 58.3 58.5 59.1

a. Tanaman Pangan 0.9 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8



d. Peternakan 12.1 12.0 12.4 12.4 12.6 12.9


f. Kehutanan 3.4 4.4 4.7 4.7 4.8 5.0

g. Perikanan 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5




5. Bangunan 4.8 4.9 5.1 5.2 5.2 5.2




5.0 5.0 5.1 4.9 5.0 4.9

9. Jasa-Jasa 6.9 6.9 6.8 6.5 6.4 6.1

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 18.3

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Gucialit Atas Dasar Harga Berlaku


Kategori

(1)

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 6.28 2.75 2.83 2.75 3.35

a. Tanaman Pangan - 2.98 0.39 2.38 2.43 2.75



d. Peternakan - 5.88 2.77 2.35 2.66 2.99


f. Kehutanan - 36.56 10.85 1.00 1.90 1.99

g. Perikanan - 8.20 13.19 4.54 3.30 2.19




5. Bangunan - 5.21 5.35 2.64 1.21 4.00




- 7.10 7.17 3.55 4.46 3.87

9. Jasa-Jasa - 3.95 3.31 3.33 3.66 3.67

- 6.05 4.14 3.46 3.56 3.88




Tabel 18.4

(1)

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Gucialit


Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.29 5.23 8.65 7.31 6.99

a. Tanaman Pangan - 6.38 7.28 5.66 8.20 6.16



d. Peternakan - 2.95 9.45 8.55 8.32 8.50


f. Kehutanan - 4.90 3.32 10.12 10.06 11.13

g. Perikanan - 12.56 5.52 8.46 6.65 5.22




5. Bangunan - 7.24 6.80 10.17 7.99 6.22




- 3.68 4.19 2.60 5.56 3.39

9. Jasa-Jasa - 5.98 3.77 2.73 3.44 1.68

- 4.10 4.40 6.82 6.00 5.52




Tabel 18.5


(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Gucialit

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 286,111.8 316,303.1 342,914.3 383,583.3 425,035.3 469,633.9

a. Tanaman Pangan 41,276.2 45,457.1 49,339.1 53,927.5 60,288.7 65,933.2



d. Peternakan 85,093.1 92,086.3 102,846.9 113,559.5 126,699.5 141,809.3


f. Kehutanan 2,547.0 3,675.5 4,241.1 4,748.0 5,371.7 6,150.3

g. Perikanan 1,684.4 2,066.6 2,486.7 2,874.2 3,190.1 3,496.8




5. Bangunan 61,512.3 69,447.4 78,192.1 87,778.7 94,546.7 102,916.8




9,722.2 11,047.7 12,555.9 13,691.2 15,366.8 16,797.2

9. Jasa-Jasa 34,832.6 39,285.4 42,655.5 45,844.3 49,414.4 52,802.5

633,709.1 702,085.8 769,772.8 858,282.8 945,039.4 1,037,817.3




PDRB Kecamatan Kedungjajang Atas Dasar Harga Berlaku


Tabel 19.1

(1)

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 265,231.8 278,049.1 284,922.6 293,355.3 302,829.8 312,919.5

a. Tanaman Pangan 38,247.4 39,751.7 40,304.9 41,715.5 43,124.7 44,452.6



d. Peternakan 77,452.2 81,357.1 82,954.5 84,312.0 86,619.9 89,279.9


f. Kehutanan 2,336.2 3,209.8 3,579.8 3,641.3 3,745.2 3,855.3

g. Perikanan 1,651.8 1,798.2 2,047.7 2,155.8 2,240.5 2,305.9




5. Bangunan 59,059.1 63,570.4 68,517.4 72,456.2 73,885.3 77,415.1




9,209.2 10,001.0 10,810.1 11,413.2 12,024.7 12,597.6

9. Jasa-Jasa 34,229.9 36,338.1 37,606.9 38,987.2 40,520.4 42,116.8

598,892.1 636,479.8 670,274.3 703,434.0 734,761.1 768,905.4




Tabel 19.2

(1)

PDRB Kecamatan Kedungjajang Atas Dasar Harga Konstan 2010


Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 45.1 45.1 44.5 44.7 45.0 45.3

a. Tanaman Pangan 6.5 6.5 6.4 6.3 6.4 6.4



d. Peternakan 13.4 13.1 13.4 13.2 13.4 13.7


f. Kehutanan 0.4 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6

g. Perikanan 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3




5. Bangunan 9.7 9.9 10.2 10.2 10.0 9.9




1.5 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6

9. Jasa-Jasa 5.5 5.6 5.5 5.3 5.2 5.1

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0





Tabel 19.3

(1)

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Kedungjajang Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.83 2.47 2.96 3.23 3.33

a. Tanaman Pangan - 3.93 1.39 3.50 3.38 3.08



d. Peternakan - 5.04 1.96 1.64 2.74 3.07


f. Kehutanan - 37.39 11.53 1.72 2.85 2.94

g. Perikanan - 8.86 13.88 5.28 3.93 2.92




5. Bangunan - 7.64 7.78 5.75 1.97 4.78




- 8.60 8.09 5.58 5.36 4.76

9. Jasa-Jasa - 6.16 3.49 3.67 3.93 3.94

- 6.28 5.31 4.95 4.45 4.65




Tabel 19.4


(1)

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Kedungjajang

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.46 5.80 8.64 7.34 6.93

a. Tanaman Pangan - 5.96 7.05 5.60 8.14 6.10



d. Peternakan - 3.02 9.53 8.64 8.60 8.59


f. Kehutanan - 5.04 3.46 10.06 10.00 11.22

g. Perikanan - 12.71 5.66 9.79 6.79 6.51




5. Bangunan - 4.89 4.46 6.16 5.63 3.89




- 4.64 5.15 3.28 6.53 4.34

9. Jasa-Jasa - 6.24 4.92 3.67 3.71 2.81

- 4.25 4.11 6.24 5.41 4.94




Tabel 19.5


(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Kedungjajang

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 276,352.9 303,216.3 330,176.8 368,896.5 409,524.2 452,752.1

a. Tanaman Pangan 42,954.1 47,387.4 51,579.0 56,578.7 63,424.8 70,149.5



d. Peternakan 67,944.4 74,208.8 83,221.4 92,216.2 102,368.2 113,756.4


f. Kehutanan 5,224.1 7,532.3 8,681.3 9,738.9 11,048.3 12,570.3

g. Perikanan 10,051.5 12,322.1 14,809.6 16,982.6 18,833.2 20,481.6



4. Listrik, Gas dan Air Bersih 800.4 848.9 875.9 910.9 963.4 1,007.5

5. Bangunan 63,673.5 72,635.7 82,633.1 94,130.9 104,554.9 116,231.4




16,318.8 18,517.5 21,262.4 23,530.6 26,682.4 29,466.7

9. Jasa-Jasa 79,804.3 88,561.0 97,584.6 106,239.9 115,358.7 124,375.1

708,962.4 785,586.7 868,009.5 967,392.5 1,069,764.7 1,177,048.1




Tabel 20.1


(1)

PDRB Kecamatan Klakah Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 258,501.4 272,112.2 279,420.1 288,239.8 296,981.4 307,050.9

a. Tanaman Pangan 39,587.9 41,037.1 41,543.6 42,922.7 44,256.4 45,890.9



d. Peternakan 62,798.8 66,810.2 68,643.3 70,271.4 71,941.4 73,890.2


f. Kehutanan 4,863.0 6,662.3 7,407.2 7,509.7 7,703.7 7,909.5

g. Perikanan 10,008.2 10,864.2 12,333.2 12,941.5 13,412.0 13,758.0




5. Bangunan 59,017.3 63,177.3 67,720.7 71,667.0 74,177.8 78,126.4




15,404.5 16,739.9 18,318.2 19,597.3 20,902.8 22,169.7

9. Jasa-Jasa 75,624.1 78,578.4 82,095.5 85,792.4 89,494.7 93,363.2

669,896.7 712,711.9 753,309.8 791,942.6 829,401.9 869,401.3




Tabel 20.2


(1)

PDRB Kecamatan Klakah Atas Dasar Harga Konstan 2010

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 39.0 38.6 38.0 38.1 38.3 38.5

a. Tanaman Pangan 6.1 6.0 5.9 5.8 5.9 6.0



d. Peternakan 9.6 9.4 9.6 9.5 9.6 9.7


f. Kehutanan 0.7 1.0 1.0 1.0 1.0 1.1

g. Perikanan 1.4 1.6 1.7 1.8 1.8 1.7




5. Bangunan 9.0 9.2 9.5 9.7 9.8 9.9




2.3 2.4 2.4 2.4 2.5 2.5

9. Jasa-Jasa 11.3 11.3 11.2 11.0 10.8 10.6

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 20.3


(1)

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Klakah Atas Dasar Harga Berlaku

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.27 2.69 3.16 3.03 3.39

a. Tanaman Pangan - 3.66 1.23 3.32 3.11 3.69



d. Peternakan - 6.39 2.74 2.37 2.38 2.71


f. Kehutanan - 37.00 11.18 1.38 2.58 2.67

g. Perikanan - 8.55 13.52 4.93 3.64 2.58




5. Bangunan - 7.05 7.19 5.83 3.50 5.32




- 8.67 9.43 6.98 6.66 6.06

9. Jasa-Jasa - 3.91 4.48 4.50 4.32 4.32

- 6.39 5.70 5.13 4.73 4.82




Tabel 20.4


(1)

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Klakah

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.23 6.04 8.31 7.75 6.93

a. Tanaman Pangan - 6.42 7.52 6.17 8.72 6.66



d. Peternakan - 2.66 9.15 8.24 8.43 8.19


f. Kehutanan - 5.24 3.67 10.65 10.59 10.82

g. Perikanan - 12.93 5.87 9.28 7.01 6.02

2. Pertambangan dan Penggalian - -0.12 1.83 8.57 10.03 12.73



5. Bangunan - 6.56 6.13 7.64 7.31 5.55




- 4.42 4.93 3.44 6.31 4.12

9. Jasa-Jasa - 6.80 5.47 4.18 4.09 3.35

- 4.15 4.54 6.01 5.59 4.97




Tabel 20.5


(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Klakah

Kategori

PDRB


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 256,925.7 285,370.3 314,813.9 351,929.4 393,738.5 438,093.8

a. Tanaman Pangan 87,604.5 96,900.0 105,512.0 115,825.0 130,163.1 144,070.1



d. Peternakan 82,668.0 91,268.8 104,052.0 117,132.8 131,019.0 147,390.2


f. Kehutanan 7,612.5 11,086.5 12,910.1 14,602.7 16,607.2 18,835.8

g. Perikanan 3,292.8 4,077.3 4,951.1 5,678.5 6,360.7 6,918.5




5. Bangunan 42,046.9 47,206.3 52,854.0 59,356.0 65,158.5 72,287.0




7,439.8 8,244.5 9,261.7 9,916.7 11,001.6 11,840.0

9. Jasa-Jasa 45,421.8 50,132.1 54,088.5 57,650.3 62,200.0 65,970.8

492,760.8 546,553.7 603,516.9 670,201.1 742,630.6 818,144.0




Tabel 21.1


(1)

PDRB Kecamatan Ranuyoso Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB

Kategori


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 238,049.7 252,083.4 259,093.2 267,422.7 275,667.1 285,148.7

a. Tanaman Pangan 80,365.3 83,242.5 84,016.3 86,586.2 89,207.1 92,268.4



d. Peternakan 76,227.6 81,548.6 84,732.8 87,505.1 90,054.0 92,978.1


f. Kehutanan 7,188.8 9,891.6 11,048.6 11,257.5 11,539.3 11,838.3

g. Perikanan 3,254.7 3,548.4 4,047.0 4,267.8 4,442.3 4,579.6




5. Bangunan 38,151.9 40,116.7 42,238.9 43,315.3 44,222.3 46,390.4




6,821.4 7,254.1 7,782.1 8,054.3 8,422.2 8,722.9

9. Jasa-Jasa 43,424.4 45,044.6 46,692.1 48,401.3 50,329.1 52,337.2

459,243.6 486,521.6 508,865.7 529,362.6 549,800.5 572,720.9




Tabel 21.2


(1)

PDRB Kecamatan Ranuyoso Atas Dasar Harga Konstan 2010

PDRB

Kategori


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 52.1 52.2 52.2 52.5 53.0 53.5

a. Tanaman Pangan 17.8 17.7 17.5 17.3 17.5 17.6



d. Peternakan 16.8 16.7 17.2 17.5 17.6 18.0


f. Kehutanan 1.5 2.0 2.1 2.2 2.2 2.3

g. Perikanan 0.7 0.7 0.8 0.8 0.9 0.8




5. Bangunan 8.5 8.6 8.8 8.9 8.8 8.8




1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.4

9. Jasa-Jasa 9.2 9.2 9.0 8.6 8.4 8.1

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




Tabel 21.3


(1)

Distribusi Pesentase PDRB Kecamatan Ranuyoso Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB

Kategori


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.90 2.78 3.21 3.08 3.44

a. Tanaman Pangan - 3.58 0.93 3.06 3.03 3.43



d. Peternakan - 6.98 3.90 3.27 2.91 3.25


f. Kehutanan - 37.60 11.70 1.89 2.50 2.59

g. Perikanan - 9.03 14.05 5.46 4.09 3.09




5. Bangunan - 5.15 5.29 2.55 2.09 4.90




- 6.34 7.28 3.50 4.57 3.57

9. Jasa-Jasa - 3.73 3.66 3.66 3.98 3.99

- 5.94 4.59 4.03 3.86 4.17




Tabel 21.4


(1)

Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Ranuyoso

PDRB

Kategori


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 4.89 7.33 8.31 8.53 7.57

a. Tanaman Pangan - 6.79 7.88 6.52 9.08 7.01



d. Peternakan - 3.20 9.72 9.00 8.69 8.96


f. Kehutanan - 5.84 4.25 11.01 10.95 10.55

g. Perikanan - 13.57 6.47 8.76 7.61 5.51




5. Bangunan - 6.77 6.34 9.51 7.52 5.76




- 4.21 4.71 3.45 6.09 3.91

9. Jasa-Jasa - 6.40 4.09 2.82 3.76 1.99

- 4.70 5.57 6.75 6.69 5.76




Tabel 21.5


(1)

Laju Inflasi Implisit PDRB Kecamatan Ranuyoso

PDRB

Kategori


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 6,495,255.3 7,174,158.5 7,819,878.8 8,714,884.3 9,697,117.6 10,707,490.3

a. Tanaman Pangan 1,762,741.4 1,943,766.2 2,108,043.3 2,302,841.6 2,573,998.3 2,832,984.1

b. Tanaman Hortikultura 1,254,661.3 1,305,347.9 1,373,572.0 1,522,767.7 1,683,820.8 1,851,685.9

c. T anaman Perkebunan 1,584,065.9 1,785,119.5 1,908,069.1 2,175,481.5 2,404,329.3 2,655,149.8

d. Peternakan 1,372,468.4 1,480,850.7 1,650,308.7 1,818,691.2 2,025,042.0 2,241,676.6


f. Kehutanan 121,264.2 175,045.4 202,097.4 226,164.5 255,521.0 289,262.4

g. Perikanan 323,223.1 400,337.9 485,755.5 561,304.4 629,479.4 694,207.3

2. Pertambangan dan Penggalian 713,819.5 732,041.4 763,188.3 870,112.5 977,263.8 1,111,686.5

3. Industri Pengolahan 3,032,033.9 3,302,214.0 3,645,790.6 4,144,787.5 4,598,542.6 5,114,572.4


5. Bangunan 1,094,005.9 1,248,690.0 1,423,807.6 1,635,101.6 1,822,630.3 2,049,643.7

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 2,144,883.2 2,435,218.7 2,759,678.1 3,078,570.7 3,417,073.1 3,788,290.2

7. Pengangkutan dan Komunikasi 748,111.7 824,122.9 927,893.0 1,033,468.4 1,138,046.7 1,250,028.6


533,437.0 605,434.5 695,479.0 770,613.3 874,928.2 970,172.9

9. Jasa-Jasa 1,298,434.2 1,441,692.8 1,580,717.7 1,714,223.2 1,908,378.3 2,083,526.6

16,078,498.0 17,783,349.2 19,636,953.5 21,983,177.5 24,456,796.8 27,099,735.1




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 22.1

PDRB Kabupaten Lumajang Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 6,036,371.1 6,349,110.5 6,521,733.6 6,730,313.1 6,941,904.1 7,174,142.4

a. Tanaman Pangan 1,625,424.9 1,688,071.6 1,707,178.3 1,761,927.6 1,816,822.2 1,880,229.3

b. Tanaman Hortikultura 1,173,441.6 1,211,078.7 1,216,092.6 1,252,585.8 1,291,368.9 1,336,825.1

c. T anaman Perkebunan 1,477,826.7 1,546,529.6 1,591,977.8 1,650,898.3 1,711,124.8 1,775,634.2

d. Peternakan 1,258,094.5 1,325,183.3 1,355,878.2 1,382,855.2 1,412,800.6 1,447,555.5


f. Kehutanan 112,132.9 153,532.3 170,661.9 173,105.3 177,365.5 181,888.3

g. Perikanan 317,186.6 347,915.8 398,704.6 422,483.3 442,635.8 458,659.2


3. Industri Pengolahan 2,844,436.6 3,001,531.1 3,219,316.7 3,454,525.0 3,640,508.9 3,855,176.4


5. Bangunan 1,013,810.2 1,084,249.7 1,162,738.6 1,234,002.8 1,274,576.2 1,350,031.1

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 2,049,747.5 2,245,331.2 2,472,648.4 2,648,457.6 2,834,912.2 3,041,823.2

7. Pengangkutan dan Komunikasi 736,213.9 801,542.5 884,475.0 967,164.8 1,048,883.3 1,131,451.6


504,168.1 546,810.5 597,288.6 638,491.2 680,180.8 722,491.4

9. Jasa-Jasa 1,245,580.4 1,301,290.4 1,360,718.4 1,423,926.8 1,503,676.4 1,588,707.8

15,144,384.0 16,053,387.7 16,949,583.0 17,852,102.8 18,677,690.5 19,606,417.1




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 22.2

PDRB Kabupaten Lumajang Atas Dasar Harga Konstan 2010


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian 40.40 40.34 39.82 39.64 39.65 39.51

a. Tanaman Pangan 10.96 10.93 10.74 10.48 10.52 10.45



d. Peternakan 8.54 8.33 8.40 8.27 8.28 8.27


f. Kehutanan 0.75 0.98 1.03 1.03 1.04 1.07

g. Perikanan 2.01 2.25 2.47 2.55 2.57 2.56




5. Bangunan 6.80 7.02 7.25 7.44 7.45 7.56




3.32 3.40 3.54 3.51 3.58 3.58

9. Jasa-Jasa 8.08 8.11 8.05 7.80 7.80 7.69

100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 22.3

Distribusi Pesentase PDRB Kabupaten Lumajang Atas Dasar Harga Berlaku


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.18 2.72 3.20 3.14 3.35

a. Tanaman Pangan - 3.85 1.13 3.21 3.12 3.49



d. Peternakan - 5.33 2.32 1.99 2.17 2.46


f. Kehutanan - 36.92 11.16 1.43 2.46 2.55

g. Perikanan - 9.69 14.60 5.96 4.77 3.62

2. Pertambangan dan Penggalian - 1.18 0.88 3.40 -0.37 -1.52



5. Bangunan - 6.95 7.24 6.13 3.29 5.92




- 8.46 9.23 6.90 6.53 6.22

9. Jasa-Jasa - 4.47 4.57 4.65 5.60 5.65

- 6.00 5.58 5.32 4.62 4.97




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 22.4

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lumajang


2011 2012 2013 2014 *) 2015 **) 2016***)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian - 5.01 6.12 7.99 7.88 6.84

a. Tanaman Pangan - 6.18 7.24 5.85 8.40 6.35



d. Peternakan - 2.43 8.92 8.05 8.99 8.04


f. Kehutanan - 5.43 3.87 10.33 10.27 10.39

g. Perikanan - 12.92 5.88 9.05 7.04 6.43




5. Bangunan - 6.72 6.33 8.21 7.92 6.17




- 4.65 5.16 3.65 6.58 4.39

9. Jasa-Jasa - 6.28 4.85 3.63 5.42 3.33

- 4.34 4.58 6.29 6.33 5.56




(1)

PDRB


Kategori

Tabel 22.5

Laju Inflasi Implisit PDRB Kabupaten Lumajang

kabupaten lumajang menurut kecamatan seksi neraca … 2016/indikator ekonomi menurut... · katalog...

Documents