tor monitoring daud

5
Pelatihan Tim Monitoring Kec. SANGALLA Selatan PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM-MP) MANDIRI PERDESAAN KEC. SANGALLA SELATAN KAB. TANA TORAJA TERM OF REFERENCE PELATIHAN TIM MONITORING DESA I. PENDAHULUAN Berbicara tentang program pemberdayaan tentu tidak lepas dari sikap pemihakan kebijakan yang melindungi orang miskin dan merangsang produktivitas kerja masyarakat miskin. Sesuai dengan tujuan “pemberdayaan” yaitu (1), melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, dan (2) memperkuat posisi tawar pada masyarakat miskin, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam pemberdayaan adalah : Pertama berupaya menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya bahwa setiap manusia semiskin apapun pasti memiliki potensi, daya, karena kalau tidak demikian, maka manusia akan punah. Oleh karena itu pemberdayaan harus merupakan upaya membangun daya/potensi dengan mendorong, memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Kedua memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat miskin, dalam rangka itu diperlukan berbagai masukan (input) serta pembukaan akses kedalam berbagai peluang (opportunity) yang membuat masyarakat makin berdaya. Ketiga memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, karena kekurang berdayaan dalam mengahadapi yang kuat. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya

Upload: kareba-toraja

Post on 04-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Term of Refference

TRANSCRIPT

DESAIN PELATIHAN UNTUK PELATIH

Pelatihan Tim Monitoring Kec. SANGALLA Selatan

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(PNPM-MP) MANDIRI PERDESAAN

KEC. SANGALLA SELATAN KAB. TANA TORAJATERM OF REFERENCE

PELATIHAN TIM MONITORING DESA

I. PENDAHULUAN

Berbicara tentang program pemberdayaan tentu tidak lepas dari sikap pemihakan kebijakan yang melindungi orang miskin dan merangsang produktivitas kerja masyarakat miskin. Sesuai dengan tujuan pemberdayaan yaitu (1), melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, dan (2) memperkuat posisi tawar pada masyarakat miskin, maka langkah-langkah yang dilakukan dalam pemberdayaan adalah : Pertama berupaya menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya bahwa setiap manusia semiskin apapun pasti memiliki potensi, daya, karena kalau tidak demikian, maka manusia akan punah. Oleh karena itu pemberdayaan harus merupakan upaya membangun daya/potensi dengan mendorong, memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Kedua memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat miskin, dalam rangka itu diperlukan berbagai masukan (input) serta pembukaan akses kedalam berbagai peluang (opportunity) yang membuat masyarakat makin berdaya. Ketiga memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, karena kekurang berdayaan dalam mengahadapi yang kuat. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta mengekploitasi yang kuat atas yang lemah.

Oleh karena itu harus dilandasi suatu sikap yang tidak memperlakukan masyarakat miskin hanya sebagai objek, akan tetapi harus diperlakukan sebagai subyek.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM - MP) sebagai sebuah program dengan substansi pemberdayaan yang menempatkan masyarakat tidak hanya sebagai obyek tetapi justru menjadi subyek dari program itu sendiri. Untuk mencapai maksud tersebut keterlibatan masyarakat mempunyai arti yang sangat penting untuk mendapatkan pemihakan dari sejak penentuan masalah sampai pada pelestarian dan pengembangan hasil program. Salah satu pelaku dari organisasi pelaksanan program ditingkat desa adalah tim monitoring desa. Agar hasil program dapat dicapai secara maksimal tentu diperlukan tim monitoring yang andal sesuai dengan kebutuhan program. Dengan demikian pelaksanaan program akan dapat sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.Untuk mencapai maksud tersebut maka pelatihan tim monitoring desa ini dilakukan dalam rangka memberikan pembekalan yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. II. TUJUAN PELATIHAN

Secara Umum tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas (Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan) Tim Moniring Desa dalam rangka melakukan kegiatan monitoring dalam setiap tahapan kegiatan program dan mampu menyusun pelaporan.III. HASIL YANG DIHARAPKAN

Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para peserta :

Peserta memahami tentang konsepsi dari monitoring program.Mampu melakukan pemantauan sesuai dengan tahapan kegiatan programTrampil mengisi format monitoring yang tersediaMemiliki kemampuan dalam menyusun laporan berkaitan dengan hasil monitoringIV. PENGORGANISASIANPenyelenggara : Panatia Pelatihan Kecamatan SANGALLA SelatanWaktu dan Tempat Pelatihan:Waktu:Satu hari Efektif Tanggal 05 Juni 2013 Tempat:Aula Kantor Camat SANGALLA SelatanPeserta:Masing- masing 18 orang dari ( Lembang Raru Sibunuan, Kelurahan Rantealang, Lembang Batualu Selatan , Lembang Tokesan dan 11 orang dari Lembang Batualu.Fasilitator:Fasilitator KecamatanMateri Pelatihan :

a) Bina Suasana :

Penyusunan Harapan Penjelasan alur prosesb)Konsepsi dan Kebijakan PNPM-MP

c)Konsep Pemantauan

d)Tugas dan Tanggung jawab Tim Pemantau

e)Teknis Pemantauan

Metode Pelatihan

Selama pelatihan, metode yang akan digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa andragogi (partisipatif), dimana metode ini diharapkan tercipta proses belajar yang dinamis. Pada metode pembelajaran orang dewasa ini, unsur pengalaman memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan prosess dan dinamika pelatihan.

Sementara itu secara teknis, agar terjadi proses pembelajaran orang dewasa dapat optimal, beberapa metode yang akan diterapakan dalam pelatihan ini antara lain :

Ceramah-tanya jawab

Curah pendapat

Permainan

Diskusi kelompok

SimulasiV. BIAYA PELATIHAN

Biaya pelatihan sepenuhnya bersumber dari DOK Pelatihan, meliputi :

Alat Tulis Kantor

Uang Transpor peserta

Komsusi dan Akomodasi

VI. PENUTUPDemikian desain pelatihan ini disusun atas dasar hasil pertemuan analisa kebutuhan pelatihan

SANGALLA Selatan 01 Juni 2013Menilai dan

Menganalisis Pengalaman Peserta

Menggali

Pengalaman Peserta

Menggali dan

Mengembengkan

prinsip

Melaksanakan, menerapkan Prinsip-prinsip yang diketemukan