toksikologi file · web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi...

22
TOKSIKOLOGI “ SIANIDA ” NAMA KELOMPOK : DEWA AYU INTEN SEPTIA DEWI ( 09.131.0132 ) I NYOMAN PRIANANTA PERMANA ( 09.131.0143 ) NI PUTU PUSPITA DEWI ( 09.131.0159 ) NI PUTU SRIWEDARI ( 09.131.0160 ) PUTU EKA ARISTYA PUSPANTI ( 09.131.0168 ) PUTU EKA MERISA DEWI ( 09.131.0169 )

Upload: trinhxuyen

Post on 02-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

TOKSIKOLOGI “ SIANIDA ”

NAMA KELOMPOK :

DEWA AYU INTEN SEPTIA DEWI ( 09.131.0132 )

I NYOMAN PRIANANTA PERMANA ( 09.131.0143 )

NI PUTU PUSPITA DEWI ( 09.131.0159 )

NI PUTU SRIWEDARI ( 09.131.0160 )

PUTU EKA ARISTYA PUSPANTI ( 09.131.0168 )

PUTU EKA MERISA DEWI ( 09.131.0169 )

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2010 / 2011

Page 2: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

PENDAHULUAN

Kasus yang Pernah Terjadi

Enam Tewas Keracunan Asam Sianida Pada TiwulSelasa, 18 Januari 2011 | 11:38 WIB

kesehatananda.com

TEMPO Interaktif, Jepara - Zat asam sianida menjadi penyebab kematian enam korban anak

pasangan Jamhamid (45) dengan Siti Junaiyah (40), warga Desa Jebol, Kecamatan Mayong,

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Asam sianida (HCN) itu meracuni makanan tiwul (makanan dari tepung

singkong). ”Diduga kuat asam sianida ini penyebab kematian enam korban,” Ajun

Komisaris Besar Ruslan Ependi, Kapolres Jepara, membeberkan hasil Laboratorium

Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Laboratorium Foreksik Kepolisian Daerah

Jawa Tengah, Selasa (18/1).

Korban tewas adalah Lutfiana (24), Abdul Amin (3), Ahmad Kusriyanto (5), M.

Hisyam Ali (13), Faridatun Sholeh (15) dan Saidatul Kusniah (8).

Menurut penuturan Jamhamid, mereka meninggal gara- gara sarapan pagi dengan

makan tiwul. Sedangkan Jamhamid dan istrinya Siti Juaniyah selamat, karena keduanya

belum sempat menikmati makanan tiwulnya.

Bermula pada Jum’at (31/12), Siti Junaiyah menanak tepung singkong untuk

dibuat tiwul, untuk srapan pagi. Seusai tiwul matang, pagi itu, Jamhamid, Siti Junaiyah

dan Fikri (74), orangtua Junaiyah, berikut enam putranya menyantapnya. Tapi pada

sorenya, dalam waktu yang hampir bersamaan, mereka mengalami pusing dan mual lalu

disusul muntah- muntah. “Kami menyangka, mereka sakit masuk angin,” kata Jamhamid.

Tidak berapa lama, ketika masih di rumah, Lutfiana kejang- kejang dan tewas.

Melihat kondisi korban lainnya tampak serius, kemudian sore itu mereka dilarikan ke RS

PKU Muhammadiyah Mayong, dan oleh pihak PKU merujuknya ke RSUD RA.Kartini

Page 3: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Jepara. Setelah tiga hari kemudian, dalam perawatan rumah sakit, mereka bergantian

kemudian tewas. Sedangkan Fikri, kondisinya kritis, sekarang sudah membaik.

Hasil otopsi yang dilakukan tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan

Polda Jateng di bawah pimpinan Komisaris Hestry terhadap dua sample, yakni Abdul

Amin dan A.Kusriyanto, terdapat jamur jenis aspergillus sp, melinium sp,dan negli sp

pada makanan tiwul, potongan singkong, tepung ubi dan muntahan korban. Pada jamur

tersebut terdapat kuman jenis enterobackter cloacoe, providencia rettgeri, bacillus sp dan

citrobacktercliversus. “Hasilnya positif teracuni asam sinaida (HCN),” ujar Inspektur

Satu Rismanto, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara.

(Bandelan Amarudin)

Pengertian

Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Sianida telah

digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Sianida juga banyak digunakan pada saat

perang dunia pertama. Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan

kematian dalam jangka waktu beberapa menit.

Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan

dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Hidrogen sianida adalah

cairan tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar.

Bersifat volatile dan mudah terbakar. Hidrogen sianida dapat berdifusi baik

dengan udara dan bahan peledak.Hidrogen sianida sangat mudah bercampur

dengan air sehingga sering digunakan. Bentuk lain ialah sodium sianida dan

potassium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna putih.

Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap

produk yang biasa kita makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh

bakteri, jamur dan ganggan. Sianida juga ditemukan pada rokok, asap kendaraan

bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan

singkong. Selain itu juga dapat ditemukan pada beberapa produk sintetik. Sianida

banyak digunakan pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti

Page 4: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

natrium, kalium atau kalsium sianida. Sianida yang digunakan oleh militer NATO

(North American Treaty Organization) adalah yang jenis cair yaitu asam

hidrosianik (HCN).

Asam sianida adalah bersifat asam lemah, garam sianida baik KCN

maupun NaCN dalam ruangan yang berkelembapan tinggi mudah bereaksi dan

membentuk gas HCN :

KCN + H2O → HCN + KOH

Bila kita membuka botol wadah yang berisi KCNdi dalam laboratorium

kita akan membau gas HCN dengan contoh reaksi seperti di atas tersebut. Adanya

air disekitar ruangan tidak cepat membentuk HCN, kecuali bila kita menghirup

udara di sekitar ruangan tersebut, sehingga reaksi pembentukan gas HCN akan

terjadi.

Hubungan antara Konsentrasi HCN di Udara dengan Efek Bila Seseorang

Menghirup Gas Tersebut

Konsentrasi (mg/) Efek

300 Kematian dengan cepat

200 Mati dalam waktu10 menit

150 Mati setelah 30 menit

120 – 150 Sangat berbahaya (fatal) setelh 30-60 menit.

50 – 60 Dapat bertahan selama 20 menit – 1 jam tanpa

pengaruh.

20 – 40 Gejala ringan setelah beberapa jam

Page 5: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Sifat Fisika dan Kimia

Natrium sianida dan kalium sianida berbentuk bubuk putih dengan bau

yang menyerupai almond. Adanya hidrolisis dari KCN dan NaCN, HCN dapat

terbentuk dengan reaksi sebagai berikut:

NaCN + H2O → HCN + NaOH

KCN + H2O → HCN + KOH

Natrium sianida dengan rumus kimia NaCN, merupakan padatan

berbentuk kristal yang bersifat racun, dengan titik leleh dan titik didih masing-

masing 5630oC dan 1490oC. Daya uap 1.1 x 106 mg/m3 pada 25 ° C 2.6 x 106 mg/m3

pada 12.9 ° C.

Daya larut dalam air dan dalam bahan pelarut yang lain komplit pada suhu 250 ° C.

Dapat dicampur sempurna pada bahan pelarut organik lainnya 6.9 g/100 mL pada 20 ° C.

Bisa dicampur dengan bahan organik lainnya tapi campurannya tidak stabil.

Dekontaminasi pada kulit bila terkena Dengan air atau dengan air sabun.

REAKSI SPESIFIK

Reaksi spesifik sianida adalah dengan melakukan uji biru Prusia. Ini merupakan

uji yang sulit dan dilakukan sebagai berikut:

Larutan sianida tsb dijadikan basa dengan larutan natrium hidroksida.

Kemudian ditambahkan dengan larutan besi (II) sulfat dan campuran di

didihkan.

Diasamkan lagi dengan menambahkan asam klorida( untuk menetralkan setiap

alkali bebas yang mungkin ada). Yang dilanjutkan dengan penambahan besi

(III) sulfat lagi. Sehingga diperoleh endapan biru Prusia. Reaksi Kimia:

KCN + NaOH → NaCN + KOH

6NaCN + 3FeSO4 → 3[Fe(CN)6]4- + 3Na2SO4

[Fe(CN)6]4- + 2HCl + FeSO4 → ↓ biru Fe4[FeCN6]3 + 2H2SO4 + 2Cl-

Page 6: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

REAKSI PENEGASAN

Reaksi penegasan sangat banyak diantaranya adalah:

Larutan Sianida ditambahkan dengan AgNO3 akan terbentuk endapan putih

yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut AgNO3 dalam berlebih, NH3,

Na2S2O3

KCN + AgNO3 → AgCN ↓ putih + KNO3.

Larutan Sianida ditambahkan dengan Pb(CH3COO)2 akan terbentuk endapan

berwarna putih dan tidak larut dalam penambahan HNO3.

2KCN + Pb(CH3COO)2 → Pb(CN)2 ↓ putih + CH3COOK.

Larutan sianida ditambahkan dengan larutan CuSO4akan terbentuk endapan

hijau.

2KCN + CuSO4 → Cu(CN)2 ↓ hijau + K2SO4.

Larutan sianida ditambahkan dengan larutan HgNO3 akan terbentuk endapan

abu-abu merkurium logam.

KCN + HgNO3 → HgCN ↓ abu-abu + KNO3.

Larutan sianida ditambahkan dengan larutan H2SO4 pekat akan dilepaskan

karbon monoksida, yang dapat dinyalakan dan terbakar dengan nyala biru.

2KCN + 2H2SO4 + 2H2O → 2CO ↑ + K2SO4 + (NH)2SO4.

Larutan sianida ditambahkan dengan larutan HCl encer akan menimbulkan

asam sianida yang berbau seperti amandel pahit, dilepaskan dalam keadaan

dingin.

KCN + HCL → HCN ↑ + KCl

Page 7: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Gejala Keracunan

Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang

timbul secara progresif. Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung

dari;

Dosis sianida

Banyaknya paparan

Jenis paparan

Tipe komponen dari sianida

Sianida dapat menimbulkan banyak gejala pada tubuh, termasuk pada

tekanan darah, penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem

otonom dan sistem metabolisme. Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa

pedih dimata karena iritasi dan kesulitan bernafas karena mengiritasi mukosa

saluran pernafasan. Gas sianida sangat berbahaya apabila terpapar dalam

konsentrasi tinggi. Hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon

dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu sesorang akan kehilangan kesadarannya. 3

menit kemudian akan mengalami apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan

mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir

dengan kematian.

Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30

menit kemudian, sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian antidotum.

Tanda awal dari keracunan sianida adalah :

Hiperpnea sementara,

Nyeri kepala,

Dispnea

Kecemasan

Page 8: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah,

Berkeringat banyak, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah dan vertigo

juga dapat muncul.

Hubungan Antara kandungan Sianida dalam Darah dan Gejala Khas yang Timbul.

Kandungan CN (mg/L) Derajat keracunan Gejala

0,5 – 1,0

1,0 – 2,5

2,5 - lebih

Ringan

Moderat

Parah

Denyut nadi cepat

Sakit kepala

Lemah

Stupor tetapi ada reaksi

Takikardia

Takipnea

Koma, tak ada reaksi

hipertensi

respirasi lambat

pupil dilatasi

sianosis

Kematian jika tak tertolong

Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap CNS adalah koma

dan dilatasi pupil, tremor, aritmia, kejang-kejang, koma penekanan pada pusat

pernafasan, gagal nafas sampai henti jantung, tetapi gejala ini tidak spesifik bagi

mereka yang keracunan sianida sehingga menyulitkan penyelidikan apabila

penderita tidak mempunyai riwayat terpapar sianida.

Karena efek racun dari sianida adalah memblok pengambilan dan

penggunaan dari oksigen, maka akan didapatkan rendahnya kadar oksigen dalam

jaringan. Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat warna merah terang pada

arteri dan vena retina karena rendahnya penghantaran oksigen untuk jaringan.

Peningkatan kadar oksigen pada pembuluh darah vena akan mengakibatkan

timbulnya warna kulit seperti “cherry-red”, tetapi tanda ini tidak selalu ada.

Page 9: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Daya Kerja

Mekanisme Toksisitas Sianida

Sianida menjadi toksik bila berikatan dengan trivalen ferric (Fe+++).

Tubuh yang mempunyai lebih dari 40 sistem enzim dilaporkan menjadi inaktif

oleh cyanida. Yang paling nyata dari hal tersebut ialah non aktif dari dari sistem

enzim cytochrom oksidase yang terdiri dari cytochrom a-a3 komplek dan sistem

transport elektron. Bilamana cyanida mengikat enzim komplek tersebut, transport

elektron akan terhambat yaitu transport elektron dari cytochrom a3 ke molekul

oksigen di blok. Sebagai akibatnya akan menurunkan penggunaan oksigen oleh

sel dan mengikut racun PO2.

Sianida dapat menimbulkan gangguan fisiologik yang sama dengan

kekurangan oksigen dari semua kofaktor dalam cytochrom dalam siklus respirasi.

Sebagai akibat tidak terbentuknya kembali ATP selama proses itu masih

bergantung pada cytochrom oksidase yang merupakan tahap akhir dari proses

phoporilasi oksidatif.

Selama siklus metabolisme masih bergantung pada sistem transport

elektron, sel tidak mampu menggunakan oksigen sehingga menyebabkan

penurunan respirasi serobik dari sel. Hal tersebut menyebabkan histotoksik seluler

hipoksia. Bila hal ini terjadi jumlah oksigen yang mencapai jaringan normal tetapi

sel tidak mampu menggunakannya. Hal ini berbeda dengan keracunan CO dimana

terjadinya jarinngan hipoksia karena kekurangan jumlah oksigen yang masuk.

Jadi kesimpulannya adalah penderita keracunan cyanida disebabkan oleh ketidak

mampuan jaringan menggunakan oksigen tersebut.

Efek Terhadap Kesehatan

Inhalasi

Page 10: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Sisa pembakaran produk sintesis yang mengandung karbon dan

nitrogen seperti plastik akan melepaskan sianida. Rokok juga mengandung

sianida, pada perokok pasif dapat ditemukan sekitar 0.06µg/mL sianida dalam

darahnya, sementara pada perokok aktif ditemukan sekitar 0.17 µg/mL sianida

dalam darahnya. Hidrogen sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru, gejala

keracunan dapat timbul dalam hitungan detik sampai menit. Ambang batas

g/ml tetapi angkaminimal hydrogen sianida di udara adalah 0,02-0,20 ini

belum dapat memastikan konsentrasi sianida yang berbahaya bagi orang

disekitarnya. Selain itu, gangguan dari saraf-saraf sensoris pernafasan juga

sangat terganggu. Berat jenis hidrogen sianida lebih ringan dari udara

sehingga lebih cepat terbang ke angkasa. Anak-anak yang terpapar hidrogen

sianida dengan tingkat yang sama pada orang dewasa akan terpapar hidrogen

sianida yang jauh lebih tinggi

Mata dan Kulit

Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan

kulit. Muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit.

Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada saat bekerja sehingga cairan

sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar.

Saluran Pencernaan ( ingested )

Tertelan dari hidrogen sianida sangat fatal. Karena sianida sangat

mudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Tidak perlu melakukan atau

merangsang korban untuk muntah, karena sianida sangat cepat berdifusi

dengan jaringan dalam saluran pencernaan.

Terapi

Page 11: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Prinsip pertama dari terapi ini adalah mengeliminasi sumber-sumber yang

terus-menerus mengeluarkan racun sianida. Pertolongan terhadap korban

keracunan sianida sangat tergantung dari tingkat dan jumlah paparan dengan

lamanya waktu paparan.

Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban berada di dalam

ruangan maka segera keluar dari ruangan.

Jika tempat yang menjadi sumber, maka sebaiknya tetap berada di dalam

ruangan. Tutup pintu dan jendela, matikan pendingin ruangan, kipas maupun

pemanas ruangan sampai bantuan datang.

Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah terkontaminasi

oleh sianida. Letakkan pakaian itu di dalam kantong plastik, ikat dengan kuat

dan rapat. Jauhkan ke tempat aman yang jauh dari manusia, terutama anak-

anak.

Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan sabun dan air

yang banyak. Jangan gunakan pemutih untuk menghilangkan sianida.

Tindakan pertama adalah segera cari udara segar. Jika berada di dekat balai

pengobatan tertentu maka dapat diberikan oksigen murni. Berikan antidotum

seperti sodium nitrite dan sodium thiosulfat untuk mencegah keracunan yang

lebih serius. Bila korban dalam keadaan tidak sadar maka harus segera

ditatalaksana di rumah sakit karena bila terlambat dapat berakibat kematian.

Penggunaan oksigen hiperbarik untuk mereka yang keracunan sianida masih

sering dipakai. Penambahan tingkat ventilasi oksigen ini akan meningkatkan

efek dari antidotum. Asidosis laktat yang berasal dari metabolisme anaerobik

dapat diterapi dengan memberikan sodium bikarbonat secara intravena dan

bila pendertia gelisah dapat diberikan obat-obat antikonvulsan seperti

diazepam. Perbaikan perfusi jaringan dan oksigenisasi adalah tujuan utama

dari terapi ini. Selain itu juga, perfusi jaringan dan tingkat oksigenisasi sangat

mempengaruhi tingkat keberhasilan pemberian antidotum. Obat vasopressor

seperti epinefrin bila timbul hipotensi yang tidak memberi respon setelah

Page 12: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

diberikan terapi cairan. Berikan obat anti aritmia bila terjadi gangguan pada

detak jantung. Setelah itu berikan sodium bikarbonat untuk mengoreksi

asidosis yang timbul. Cara kerja obat-obatan diatas adalah dengan

menghambat pembentukan ikatan sianida pada sitokrom oksidase dengan

bantuan methemoglobin. Methemoglobin akan mengikat sianida dan

membuangnya dari dalam sel maupun cairan ekstra seluler. Salah satu

keterbatasan mengenai antidotum ini adalah hanya berdasar dari eksperimen

menggunakan hewan. Karena itu cukup sulit untuk menilai keberhasilannya

pada manusia. Selain itu juga, penelitian ini tidak dibuat bila sedang berada

dalam situasi yang besifat emergensi.

Tahap Analisa

Penyediaan Sampel

Sampel yang akan di analisa berupa limbah cair. Sampel tersebut

diambil langsung dari perusahaan. Sampel diambil dengan cara memasukkan

botol aqua kedalam air limbah sampai botol tersebut terisi penuh kemudian

botoldiangkat ditutup dengan rapat. Setelahsampel diambil, langsung dianalisa

di laboratorium dan batas penyimpanan sampel 14 hari.

Persiapan Reagen

Reagent yang dipakai pada penentuan kadar amoniak dalam bentuk

baku yaitu sachet yang langsung di beli oleh laboratorium.

Penentuan Kadar Sianida

Tekan power pada alat spektrofotometer DR/2010.

Tekan nomor program 160 enter, layar akan menunjukkan dial

pada 612 nm.

Putar panjang gelombang hingga pada layar menuntjukkan 612

nm.

Page 13: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Tekan enter, layar akan menunjukan mg/L CN.

Dimasukkan Cell Riser kedalam spektrofotometer DR/2010 untuk

ukuran kuvet 10 ml.

Pipet 10 ml sampel yang akan dianalisa ke dalam kuvet.

Pipet 10 ml aquadest kedalam kuvet ( sebagai blanko ).

Ditambahkan 1 sachet Cyanifer 3 Cyanide Reagent Power Pillow

kedalam sampel dan blanko.

Ditutup kuvet, kemudian diaduk selama30 detik hinggahomogen.

Diaduk selama 30 detik.

Ditambahkan 1 sachet Cyanifer 4 Cyanide Reagent Powder Pillow

kedalam sampel dan blanko.

Ditutup kuvet, kemudian diaduk selama 10 detik hingga homogen.

Ditambahkan 1 sachet Cyanifer 5 Cyanide Reagent Powder Pillow

kedalam sampel dan blanko.

Ditutup kuvet, diaduk hingga homogen

Tekan SHIFT TIMER, 30 menit masa reaksi akan dimulai.

Setelah waktu tercapai, masukkan kuvet yang berisi blanko

kedalam spektrofotometer DR/2010, kemudian tutup.

Tekan ZERO, layar akan menampilkan 0.00 mg/L CN.

Setelah itu masukkan kuvet yang berisi sampel kedalam

Spektrofotometer DR/2010, kemudian tutup.

Tekan READ, catat hasil analisa yang akan ditunjuk pada layar.

Page 14: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

d. Pemeriksaan Laboratorium

Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan tekanan

partial oksigen (PO2) dengan adanya asidosis laktat. Pemeriksaan darah dan urin

sangat penting pada mereka yang sering terpapar agen ini. Selain itu juga,

pemeriksaan ini akan menentukan pemberian jenis terapi. Konsentrasi sianida dalam

darah sangat berhubungan dengan gejala klinis yang akan ditimbulkannya.

Karena sel darah merah banyak mengandung sianida di dalam darahnya,

maka pemeriksaan seluruh komposisi darah sangat diperlukan. Hal ini cukup sulit

dilakukan karena waktu paruh sianida yang pendek sehingga kandungan sianida

dalam darah dengan cepat dapat berkurang. Oleh sebab itu, faktor waktu dan kondisi

tempat penyimpanan sangat penting dalam menentukan hasil pemeriksaan.1,5

KESIMPULAN

Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Hidrogen sianida adalah

cairan tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. Bersifat

volatile dan mudah terbakar. Sianida ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor,

dan makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan singkong. Selain itu juga

dapat ditemukan pada beberapa produk sintetik. Gejala yang ditimbulkan oleh zat kimia

sianida ini bermacam-macam : mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual muntah, sesak

nafas, dada berdebar, selalu berkeringat sampai korban tidak sadar. Sianida termasuk

dalam kelas A yaitu Anion yang melepaskan gas saat ditambahkan dengan asam klorida.

Uji spesifik Sianida yaitu dengan menggunakan uji Biru Prussia, yang nantinya akan

menghasilkan endapan biru. Dalam pengujian terhadap Sianida sebaiknya berhati-hati

karena sinida ini sendiri sangat beracun bila melepaskan gas maka sebaiknya dilakukan di

lemari asam.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: TOKSIKOLOGI file · Web viewtoksikologi “ sianida ” nama kelompok : dewa ayu inten septia dewi ( 09.131.0132 ) i nyoman priananta permana ( 09.131.0143 ) ni putu puspita dewi

Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army

Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland.

USA. Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov

29, 2006.

Anonymus. Hydrogen Cyanide (HCN).UN. available from :

www.atsdr.cdc.gov/mhmi/mmg8.pdf. Access on: November 29, 2006

Centers for Disease Control and Prevention. The Facts About Cyanides. New York State

Department Of Health. New York. 2004. Available from:

www.health.state.ny.us/nysdoh/bt/chemical_terrorism/docs/cyanide_general.pdf. Access

on: November 29, 2006.

Anonymus. Fact About Cyanide.C. Departement Of Health and Human Service. Center

for Disease Control and Prevention. 2003. Available from:

www.bt.cdc.gov/agent/cyanide/basics/pdf/cyanide-facts.pdf. Access on: November 29,

2006.

Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Cyanide. Division of Toxicology and

Environmental Medicine. Atlanta. 2006. Available from: www.atsdr.cdc.gov/tfacts8.pdf.

Access on: November 29, 2006

http://klikharry.wordpress.com/2006/12/14/keracunan-sianida/

http://en.wikipedia.org/wiki/Cyanide

http://emergency.cdc.gov/agent/cyanide/basics/facts.asp

http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp8.pdf