tn. supriyanto2

13
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. SR Umur : Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Purwodadi Pekerjaan : Buruh proyek Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Suku :Jawa Pendidikan : SD Tanggal Masuk RS : 17 Maret 2015 Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2015 II. RIWAYAT PSIKIATRI Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis pada 14 April 2015 A. Keluhan Utama Pasien dibawa ke RSJD B. Riwayat Penyakit Sekarang 1. Alloanamnesis 2. Autoanamnesis Pemeriksaan dilakukan pada 14 April 2015 di bangsal RSJD Surakarta. Pasien tampak

Upload: erwin-imawan

Post on 09-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tn. Supriyanto2

TRANSCRIPT

Page 1: Tn. Supriyanto2

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. SR

Umur :

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Purwodadi

Pekerjaan : Buruh proyek

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Suku :Jawa

Pendidikan : SD

Tanggal Masuk RS : 17 Maret 2015

Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2015

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis pada 14

April 2015

A. Keluhan Utama

Pasien dibawa ke RSJD

B. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Alloanamnesis

2. Autoanamnesis

Pemeriksaan dilakukan pada 14 April 2015 di bangsal

RSJD Surakarta. Pasien tampak mengenakan seragam biru, secara

umum penampilan pasien tampak sesuai umur dan jenis kelamin,

dengan peraatan diri yang baik. Pasien memperkenalkan diri

sebgain Tn. SR, pasien kooperatif ketika dilakukan pemeriksaan

(pasien duduk tenang, tidak melakukan hal-hal yang mengganggu

Page 2: Tn. Supriyanto2

selama pemeriksaan dan menjawab semua pertanyaan dengan

baik juga spontan, tetapi sesekali tampak mengantuk).

Pasien mengaku dibawa ke RSJD karena kerasukan oleh

harimau sehingga pasien menjadi suka marah-marah dan

mengamuk. Menurut pasien pertama kali kesurupan pada tahun

2007 yaitu ketika pasien sedang di sawah. Ketika melihat seekor

katak yang akan dimakan oleh ular pasien merasa kasihan

kemudian pasien mencoba membantu dengan memukul ular tetapi

yang terpukul adalah katak, setelah kejadian itu pasien demam

kemudian kerasukan sehingga dibawa ke RSJD Surakarta.

Menurut pasien kemungkinan kodok tersebut adalah jadi-jadian

tetapi pasien juga tidak yakin akan hal tersebut. Setelah lama

tidak sakit pasien kambuh lagi beberapa hari sebelum masuk

rumah sakit, menurut pasien mungkin harimau tersebut suka

dengan dirinya sehingga suka masuk kedalam tubuh pasien.

Pasien mengaku yang mengamuk bukan lah dirinya tetapi macan

yang merasuki tubuh pasien. Sebelumnya pasien bekerja di

Jakarta sebagai buruh pabrik namun karna mulai sakit lagi pasien

pulang kembali ke Purwodadi. Ketika dirumah pasien dipasung

oleh ibu pasien sampai tubuh pasien terluka. Menurut pasien ibu

pasien adalah orang yang keras dan galak.

Selain itu pasien juga mengaku apabila kepalanya dimasuki

oleh Allah lewat dahi sudah sejak setahun lalu, namun menurut

pasien Allah tidak pernah berbicara dan memberi perintah.

Menurut pasien Allah berupa cahaya berwarna putih.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat gangguan psikiatri

2. Riwayat gangguan medis

- riwayat trauma kepala : +

- riwayat kejang : disangkal

- riwayat hipertensi : disangkal

Page 3: Tn. Supriyanto2

- riwayat DM : disangkal

- riwayat asma/alergi : disangkal

3. Riwayat penyalahgunaan zat

- merokok : pasien merokok

- alkohol : disangkal

- narkotika : disangkal

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat prenatal dan perinatal

2. Riwayat masa anak-anak awal

3. Riwayat masa anak pertengahan

4. Riwayat masa anak akhir

5. Riwayat masa dewasa

- riwayat pekerjaan : pasien bekerja sebagai buruh

proyek

- riwayat perkawinan : pasien belum pernah menikah

- riwayat pendidikan terakhir: pasien sekolah sampai SD

- riwayat agama : pasien memeluk agama islam

- riwayat aktifitas sosial :

6. Riwayat hidup sekarang

E. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Kedua kakak

pasien telah menikah dan tinggal terpisah dari pasien.

Genogram :

Keterangan:

Page 4: Tn. Supriyanto2

: meninggal dunia

: laki-laki

: wanita

: pasien

: tinggal bersama

III. STATUS MENTAL

A. Gambaran Umum

1. Penampilan : seorang laki-laki, tampak sesuai umur dan jenis

kelaminnya, berambut hitam pendek dengan perawatan diri yang

baik dengan ekspresi wajah lemas seperti mengantuk.

2. Kesadaran : compos mentis ( E4 V5 M6 )

Kualitatif : berubah

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : normoaktif, pasien duduk

tenang ketika dilakukan pemeriksaan, namun sesekali tampak

mengantuk.

4. Sikap Terhadap Pemeriksa : kooperatif (pasien menjawab semua

pertanyaan yang diberikan pemeriksa dengan spontan dan jelas)

5. Pembicaraan : volume sura sedang, intonasi jelas.

B. Alam Perasaan

1. Mood : Eutimik

2. Afek : terbatas

3. Keserasian : tidak serasi

4. Empati : tidak dapat diraba rasakan

C. Fungsi Intelektual

1. Taraf pendidikan : SD

2. Daya konsentrasi : baik, pasien dapat menghitung 100-7 dan

dikurangi 7 lagi.

3. Orientasi

a. Orang : baik, pasien mengenali dokter jaga sebagai dokter

b. Tempat : baik, pasien dapat mengenali tempat dia dirawat

Page 5: Tn. Supriyanto2

c. Waktu : baik, pasien mengetahui waktu ketika pemeriksaan

d. Situasi : baik, pasien mengetahui kondisi sekitar

4. Perhatian : baik, pasien melihat pemeriksa dan tidak mudah

teralihkan.

5. Daya ingat

a. Jangka panjang : baik

b. Jangka sedang : baik

c. Jangka pendek : baik

d. Segera : baik

6. Pikiran abstrak : baik

7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan,

minum dan mandi tanpa bantuan orang lain.

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : visual (pasien melihat Allah berupa cahaya

putih)

2. Ilusi : tidak didapatkan

3. Depersonalisasi : tidak didapatkan

4. Derealisasi : tidak didapatkan

E. Proses Pikir

1. Bentuk : non realistis

2. Isi : waham bizzar (+), waham kendali (+)

3. Arus : koheren

F. Daya Nilai

1. Daya nilai sosial : baik

2. Daya nilai realita : baik

G. Tilikan

Tilikan derajat 1

H. Taraf Kepercayaan

Dapat dipercaya

Page 6: Tn. Supriyanto2

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Pemeriksaan Fisik

1. Status Interna

Keadaan umum baik.

Tanda vital :

Tekanan darah : mmHg

Frekuensi nadi : 104 kali/menit

Frekuensi nafas : 24 kali/menit

Suhu : 36oc

Kepala : normochepal, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterik, reflek pupil (+/+)

Thorax : cor dan pulmo dalam batas normal

Abdomen : hati dan limpa dalam batas normal

Ekstermitas : tidak ditemukan kelainan

2. Status Neurologi

Reflek fisiologis : dalam batas normal

Reflek patologis : dalam batas normal

V. IKHTISIAR PENEMUAN BERMAKNA

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan prilaku dan psikologis

yang secara klinis bermakna dan menimbulkan hendaya dalam melakukan

aktivitas kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial. Dengan demikian

pasien dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.

Diagnosis Axis I

Page 7: Tn. Supriyanto2

Ditemukan gejala berupa halusinasi auditorik, waham kejar dan

waham curiga kondisi ini dirasakan pasien sejak 1 bulan SMRS. Pasien

juga diketahui beberapa kali mengancam saudaranya dan berteriak-teriak

sendiri, kriteria ini cocok untuk skizofrenia.

Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak ditemukan kelainan

sehingga kelainan organik dapat disingkirkan (F00-F09).

Pada kasus ini tidak ditemukan tipe kepribadian premorbid yaitu

pemalu dan senang menyendiri. Tidak ditemukan juga prilaku-prilaku

yang tidak bertanggung jawab, mannerisme, afek dangkal dan tidak wajar

sehingga diagnosis skizofrenia herbefrenik (F20.1) dapat disingkirkan.

Pasien juga tidak memiliki prilaku seperti stupor, negativisme, fleksibilitas

serea dan gejala seperti comand automatism sehingga diagnosis

skizofrenia katatonia (F20.2) dapat disingkirkan. Dalam kasus ini pasien

tidak memiliki gejala skizofrenia yang dominan dan gejala-gejala depresif

yang menonjol dalam kurun waktu 12 bulan terakhir sehingga diagnosis

depresi pasca skizofrenia (F20.4) dapat singkirkan. Tidak ditemukan juga

gejala negatif yang menonjol pada pasien dan tidak ditemukan riwayat satu

episode psikotik yang jelas dimasa lalu yang memenuhi kriteria diagnostik

skizofrenia sehingga diagnosis skizofrenia residual (F20.5) dapat

disingkirkan.

Diagnosis Axis II

Berdasarkan riwayat hubungan interpersonal dan pemanfaatan

waktu belum ditemukan gangguan kepribadian

Diagnosis Axis III

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.

Diagnosis Axis IV

Masalah dengan dukungan keluarga, ketika waktu kontrol dan obat

habis pihak keluarga tidak mengantar pasien untuk berobat.

Diagnosis Axis V

Page 8: Tn. Supriyanto2

GAF 40-31 pasien memiliki gangguan dalam hubungan

komunikasi dan realita yaitu menganggu dan mengancam tetangganya juga

oarang disekitar.

VII. DIAGNOSIS MULTIAXIAL

Axis I : F 20.0 ( Skizofrenia paranoid )

Axis II : belum ada diagnosis

Axis III : belum ada diagnosis

Axis IV : masalah dengan dukungan keluarga

Axis V : GAF 40-31

DD : F 25 (Skizoafektif )

F 30.2 ( Mania dengan gejala psikotik )

VIII. DAFTAR MASALAH

A. Gangguan Organik

Tidak ada kelainan.

B. Gangguan Psikologik

Adanya halusinasi auditorik, waham kejar, waham kebesaran, dan

tilikan derajat II.

C. Gangguan Psikososial

Masalah dengan dukungan keluarga.

IX. RENCANA TERAPI

A. Medikamentosa

B. Non Medikamentosa

1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik

a. Memotivasi pasien untuk meminum obat secara teratur jika

ingin sembuh

b. Membantu pasien untuk dapat menerima kenyataan dan

menghadapi masalah yang ada

2. Terhadap keluarga

Page 9: Tn. Supriyanto2

a. Memberi pengertian mengenai gangguan jiwa yang dialami

pasien

b. Memberi saran agar keluarga memberikan kondisi yang

mendukung kesehatan pasien

c. Menyarankan akeluarga pasien agar turut memantau

keteraturan pasien dalam mengkonsumsi obat.

X. PROGNOSIS

Ciri prognosis baik

Onset lambat -

Faktor pencetus jelas -

Onset akut +

Riwayat sosial dan premorbid yang baik -

Gangguan mood +

Mempunyai pasangan -

Riwayat keluarga dengan gangguan mood -

Sistem pendukung yang baik +

Gejala positif +

Ciri prognosis buruk

Onset usia muda -

Faktor pencetus tidak jelas +

Onset perlahan dan tidak jelas -

Riwyat sosial, seksual, premorbid yang jelas -

Prilaku menarik diri dan austik -

Tidak menikah, cerai, janda, duda +

Riwayat keluarga skizofrenia -

Sistem pendukung yang buruk -

Gejala negatif -

Tanda dan gejala neurologis -

Page 10: Tn. Supriyanto2

Tidak ada emisi selama 3 tahun -

Terjadi banyak relaps -

Riwayat trauma perinatal -

Riwayat penyerangan +

ad vitam : ad bonam

ad sanam : dubia ad malam

ad fungsionam: dubia ad malam