tmpi

Upload: ika-ayuningtias

Post on 06-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini adalah karya tulis yang saya buat saat mengikuti penghargaan Tunas Muda Pemimpin Indonesia.

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUANPresiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Anak Nasional 2014 mengatakan bahwa anak-anak Indonesia yang berjumlah 82 juta jiwa adalah kekuatan demografi untuk menjadi bangsa maju. Hal tersebut memang benar adanya, anak merupakan generasi penerus sekaligus penentu kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, keberlangsungan suatu bangsa ditentukan oleh kondisi anak-anak pada saat ini. Kemampuan untuk mengoptimalkan potensi anak-anak akan memengaruhi kualitas suatu bangsa di masa yang akan datang. Anak juga merupakan aset peradaban, merekalah yang akan berpengaruh besar terhadap pembangunan di masa depan.UU Nomor 23 Tahun 2002 pasal 24 yang berbunyi Negara dan Pemerintah menjamin hak anak untuk dapat mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak. Berdasarkan pasal tersebut harus kita cermati bahwa suara, aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan anak perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembangunan nasional. Langkah strategis untuk mewujudkan undang-undang tersebut adalah dengan pembentukan suatu wadah salah satunya forum anak. Forum anak tentunya menjadi wadah yang sesuai karena dapat menjembatani kepentingan anak dan orang dewasa serta menjadi media komunikasi dalam membangun pengertian antara anak-anak, orang dewasa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat dalam memenuhi hak anak. Dan inilah yang mendasari penulis untuk membahas forum anak pada karya tulis ini. Dalam karya tulis ini penulis mengangkat tema JUAL DIRI? SIAPA TAKUT!. Jual diri seringkali dimaknai secara negatif, padahal jual diri bisa menjadi konotasi positif. Tidak ada satu pun di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan kegiatan menjual sesuatu, entah itu barang atau jasa. Guru, supir, pegawai negeri, polisi, salesman, penulis, pelukis pun sedang menjual diri mereka baik secara terang-terangan ataupun tanpa kita sadari. Bahkan seorang pengemis pun harus menjualkondisi kekurangannya untuk mendapatkan belas kasihan dan bantuan dari orang lain. Mengapa kita harus berjualan? Agar kita bisa memberikan value untuk diri kita sendiri dan orang lain, sehingga kita bisa lebih berarti bagi orang lain. Orang bijak mengatakan Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Prinsip inilah yang harus kita tanamkan dalam menjalani setiap kegiatan di forum anak, dan tentunya ini menjadi bukti nyata bahwa forum anak bisa berpengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya.Sebagai anggota forum anak, kita harus menyadari pentingnya menjual diri. Jual diri ini bisa dilakukan dengan cara menjual ilmu, pengalaman, inspirasi, semangat, dan kontribusi kepada orang-orang di sekitar kita secara sukarela. Orang-orang baik adalah mereka yang lebih banyak menyenangkan orang lain daripada ingin disenangkan, lebih banyak mendengar daripada berbicara, dan anggota forum anak harus menjadi orang yang berpotensi besar untuk terjual dengan cara demikian.Forum anak yang sudah penulis ikuti hampir empat tahun telah mengajarkan banyak hal salah satunya adalah belajar berinvestasi. Dalam jual beli saham tentunya kata investasi tidak asing. Apa sajakah investasi tersebut? Pertama adalah investasi waktu, yaitu bagaimana kita secara disiplin menyediakan waktu kita untuk belajar banyak hal dari forum anak. Forum anak melatih penulis untuk bisa membagi waktu antara kepentingan sekolah dan organisasi di luar sekolah, dan disinilah disiplin waktu tentunya sangat diperlukan. Orang-orang sering kali beranggapan bahwa hal-hal non akademis seperti kegiatan forum anak bisa mengganggu kegiatan akademis di sekolah, namun harus kita buktikan bahwa forum anak adalah ANAK GAUL, SUKA KUMPUL, PRESTASI UNGGUL.Kedua adalah investasi sosial, bagaimana meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Acara kumpul-kumpul dengan teman-teman forum anak jangan dipandang sebelah mata, karena disitulah kita akan mendapat teman baru, pengalaman baru, dan belajar hal yang baru. Kita sadari bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari bantuan orang lain, dan momentum inilah saat yang tepat untuk menjual diri dan menanam benih-benih kebaikan kepada orang-orang sekitar, hasilnya pun akan kita rasakan seiring berjalannya waktu. Selalu tanamkan prinsip bahwa kita harus bisa bermanfaat untuk orang lain.

2. ISI TULISANSejak bergabung bersama forum anak tahun 2011 banyak hal yang telah penulis lakukan bersama teman-teman yang tergabung dalam satu wadah ini. Beruntungnya kami memang sangat didukung baik secara moril maupun materil oleh pemerintah kota khususnya BPMPPKB untuk bisa berperan aktif dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan Kota Cimahi. Tentunya dukungan ini tidak akan kami sia-siakan, menjadi sebuah keharusan untuk menjalankan mandat ini dengan baik. Suasana yang nyaman ketika bergabung dengan forum anak, memaksa kami untuk memiliki kontribusi dan loyalitas yang tinggi. Di penghujung usia anak, penulis harus tetap menjual diri dengan berkontribusi dan lebih bermanfaat untuk teman-teman di dalam dan di luar organisasi. Kegiatan yang kami lakukan adalah agenda yang sudah kami rancang dalam program kerja selama periode masa jabatan. Dalam setiap kegiatan kami juga sering kali membekali soft skill untuk anggota-anggota baru, agar mereka siap secara mental untuk bergabung bersama kami. Kegiatan yang pernah kami lakukan yaitu, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kota Cimahi berturut-turut sejak tahun 2013 sampai 2015, pembentukan forum anak di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Cibabat, Kelurahan Leuwigajah, Kelurahan Setiamanah pada tahun 2013, pembentukan forum anak dan sosialisasi konvensi hak anak di 4 kelurahan yaitu Kelurahan Cibeureum, Kelurahan Citeureup, Kelurahan Cigugur Tengah, Kelurahan Cipageran pada tahun 2014, dan pembentukan forum anak di 8 Kelurahan yaitu Kelurahan Utama, Kelurahan Melong, Kelurahan Karangmekar, Kelurahan Pasirkaliki, Kelurahan Padasuka, Kelurahan Baros, Kelurahan Cibeber, Kelurahan Cimahi pada tahun 2015. Dengan demikian kami sudah memiliki 15 forum anak kelurahan di Kota Cimahi dengan difasilitasi oleh BPMPPKB Kota Cimahi dan LPA Jawa Barat. Acara pembentukan forum anak terdiri dari sosialisasi konvensi hak anak, sosialisasi forum anak, pengenalan forum anak tingkat kota, pembentukan pengurus forum anak tingkat kelurahan, penyusunan program kerja, dan pelantikan pengurus forum anak tingkat kelurahan. Kami sebagai pengurus forum anak di tingkat kota sangat menyambut positif dengan adanya forum anak di tingkat kelurahan, mereka sangat membantu kami dalam setiap acara-acara besar dan mereka melengkapi keceriaan kami di forum anak, tentunya kami bersama-sama siap menjadi abdi negara untuk terjun langsung ke masyarakat. Kuantitas yang makin bertambah tiap tahunnya membuat kami harus bisa menunjukkan eksistensi forum anak dan memberikan aksi nyata untuk pembangunan Kota Cimahi. Selain pembentukan forum anak kelurahan, kegiatan yang pernah kami lakukan yaitu Capacity Building Forum Anak Jati Mandiri Kota Cimahi tahun 2013 untuk meningkatkan kemampuan seseorang dan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah dicita-citakan. Kami juga melaksanakan kegiatan Kongres Anak dan Sarasehan Kota Layak Anak pada tahun 2013, yang mengundang perwakilan siswa/siswi seluruh SMP dan SMA Kota Cimahi untuk menyampaikan aspirasinya kepada Wakil Wali Kota Cimahi dan SKPD terkait. Pada kegiatan ini kami menjalin kemitraan dengan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), karena remaja juga termasuk usia anak. Seperti yang dikemukakan oleh Kartono bahwa usia remaja dibagi menjadi 3 tahapan yaitu remaja awal (12-15 tahun), remaja pertengahan (15-18 tahun), remaja akhir (18-21 tahun). Setiap tahunnya sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 kami pun sering melaksanakan kegiatan bakti sosial yang dikhususkan untuk membantu anak-anak jalanan yang berada di Rumah Belajar Sahaja. Merupakan suatu keharusan bagi kita untuk saling berbagi dengan orang yang kurang beruntung. Kegiatan ini sangat didukung oleh BPMPPKB dan seluruh pengurus forum anak tingkat kelurahan dan kota. Selama satu tahun terakhir pun kami sering kali mengadakan belajar bersama dengan anak-anak jalanan dari Rumah Belajar Sahaja. Kami sangat senang dengan antusiasme mereka untuk bisa belajar meski dengan segala keterbatasan mereka. Semangat mereka tidak kalah dengan kami yang sudah diberi kemudahan untuk bisa bersekolah, hal ini menjadi sebuah cambuk bagi kami yang terkadang masih bermalas-malasan untuk menimba ilmu padahal semua biaya sudah ditanggung oleh orang tua. Anak jalanan yang kami temui tak seburuk yang mungkin orang-orang bayangkan, dan hal ini berkat bantuan dari seorang wanita yang biasa kami panggil Mimih. Beliau adalah seorang pemilik warung yang berada di pinggiran rel kereta api. Berawal dari kebiasaan anak-anak jalanan sering nongkrong di warung Mimih, beliau merasa miris melihat banyaknya anak jalanan yang ada di kota kami. Mimih pun berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh anak jalanan dan berniat memusatkan mereka dalam satu tempat agar bisa mengubah gaya hidup mereka dan melepaskan mereka dari ketergantungan hal-hal yang berbahaya seperti ngelem dan merokok. Sekitar 40 anak jalanan saat ini tinggal di sebuah kontrakan sederhana yang Mimih sewa setiap tahunnya, dan mimih harus memberi makan dan mencoba membiayai kebutuhan anak jalanan yang begitu banyak tanpa donatur tetap. Mimih sering kali meneteskan air mata ketika menceritakan semua masalah yang harus beliau hadapi, mulai dari segi finansial untuk membiayai anak jalanan dan anak kandungnya sendiri sedangkan dalam keluarganya hanya suami saja yang bekerja. Namun beliau selalu berkata Allah sayang ko sama kita, kalau kita berusaha untuk berbuat baik sama orang lain, Insya Allah rezekinya selalu ada. Ya meskipun mimih suka pusing mikirin uang kontrakan, uang makan, belum lagi kalau lebaran mereka juga ingin beli baju baru. Image dari anak jalanan yang sering kali negatif membuat mereka sering kali dianggap bersalah ketika tetangga-tetangga mengalami kehilangan barang-barang berharga, dan kontrakan mimih lah yang sering menjadi sasaran amukan warga, namun mimih selalu membela mereka, karena mimih yakin mimih tidak pernah mendidik mereka menjadi pencuri, mimih selalu berkata bahwa mereka adalah anak yang baik, kehidupan kelam mereka sudah berubah sejak mereka tinggal di rumah mimih. Keceriaan mereka terlihat jelas ketika memulai belajar dengan kami, dan inilah waktunya untuk menjual ilmu yang kita miliki agar mereka bisa merasakan apa yang sudah kita dapatkan. Pada tahun 2014 kami berkesempatan untuk mengikuti kegiatan study banding ke Balikpapan. Kami pun banyak belajar dan sangat terinspirasi dengan kegiatan yang sering dilakukan oleh Forum Anak Balikpapan, mereka banyak menjalin kemitraan dengan berbagai forum sehingga event-event besar sering mereka adakan. Tahun 2014 kami diberi kepercayaan oleh BPMPPKB untuk mengenalkan dan menjelaskan secara singkat, padat, dan jelas hal-hal yang berhubungan dengan Forum Anak Jati Mandiri pada penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE). APE merupakan penghargaan yang digagas oleh KPPA yang diberikan kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi yang terkait Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan. Pada Desember 2014, Kota Cimahi akhirnya meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE).Forum Anak Jati Mandiri juga sering berpatisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Forum Anak Jawa Barat, antara lain Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat, Peringatan Hari Anti Tembakau Internasional, dan buka bersama dengan Lapas Anak Sukamiskin.Kegiatan yang kami lakukan mungkin tak berpengaruh besar bagi pembangunan Kota Cimahi, tapi dengan rasa solidaritas diantara kami dan rasa ingin menjual apa yang kami punya secara sukarela, kami selalu bertekad untuk mengabdi kepada lingkungan kami. Kami memang tergolong usia anak, kami memang bukan orang besar yang memiliki banyak pengalaman dan banyak ilmu, tapi setidaknya kami banyak belajar dari lingkungan sekitar kami. Memiliki relasi dengan pemerintah daerah, mengenal berbagai karakter anak, dan memulai belajar leadership itulah sedikit dari banyak hal yang kami dapatkan. Kami bekerja bukan untuk mengharapkan imbalan, kami berusaha untuk mendorong terpenuhinya hak-hak anak di lingkungan sekitar kami, mencoba membagikan apa yang kami miliki, dan inilah kewajiban kami sebagai agent of change.3. KesimpulanMenjual diri merupakan makna positif ketika kita menempatkan sesuatu ke arah yang positif, berusaha untuk menjual apa yang dimiliki agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan kemampuan menjual diri yang harus dimiliki setiap anak, mereka sebenarnya sedang berusaha untuk menjadi agent of change yang bisa berpengaruh untuk lingkungan sekitarnya. Bermanfaat bagi orang lain tentunya menjadi prinsip yang selalu kami tekankan. Inilah modal sederhana dalam menjalani setiap kegiatan dalam forum anak, bukan masalah imbalan, tapi keikhlasan dan ketulusan untuk mengabdi kepada lingkungan sekitar kami. Forum anak memang wadah yang tepat untuk pengembangan potensi anak, media komunikasi anak, dan hal-hal positif lainnya. Setiap anak diberi oleh Tuhan kelebihan dan kekurangan dengan tujuan untuk saling melengkapi. Di setiap kekurangan Tuhan selipkan kelebihan, karena Tuhan Maha Adil. Tak ada satu pun manusia yang sempurna, hal ini bertujuan agar kita berbaur menjadi satu dengan lingkungan sekitar. Dan forum anak adalah tempat yang tepat untuk melengkapi kekurangan dan berbagi kelebihan dengan teman-teman kita. Kegiatan yang kami lakukan di bagi kedalam kegiatan bakti sosial, sosialiasi, pendampingan, dan kegiatan aksi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah bentuk terwujudnya kesadaran akan pemenuhan hak anak sebagai salah satu kebutuhan utama dalam proses tumbuh kembang anak.Kurang lebih selama empat tahun saya bergabung dengan teman-teman forum anak, hal-hal yang tak pernah dibayangkan bisa bertemu dengan orang-orang hebat dari Sabang sampai Merauke. Bukan hanya itu, saya pun mendapat pengalaman yang luar biasa, belajar banyak hal dari forum anak, mulai dari organisasi, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, memahami kelebihan dan kekurangan setiap anak, public speaking, dan belajar bagaimana menjalin komunikasi dengan pemerintah. Tentunya pengalaman selama berada di forum anak merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan jika saya sukses nanti. Saya memang bukan orang hebat, tapi saya mau belajar dari orang-orang hebat. Banyak-banyaklah belajar agar apa yang kita dapat bisa dijual kepada orang lain. 4. Rekomendasi4.1 Rekomendasi untuk PemerintahHarapan kami pemerintah bisa lebih peka dan tanggap terhadap permasalahan anak yang terjadi. Pemerintah juga menyediakan fasilitas yang lebih memadai untuk anak-anak yang kurang beruntung, bukan hanya forum anak yang difasilitasi tapi mereka yang sebenarnya lebih membutuhkan. Pemerintah juga diharapkan lebih fokus terhadap pendidikan, karena pendidikan di negara kita masih kurang merata. Padahal pendidikan adalah hal penting bagi perkembangan kecerdasan moral anak bangsa dan merupakan proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia. Mengingat pendidikan juga merupakan faktor esensial yang berpengaruh bagi perkembangan suatu bangsa. Sebab, jika pendidikan warga negara rendah, maka rendah pula lah pandangan negara lain terhadap kita. 4.2 Rekomendasi untuk Anak-anak Usia anak-anak yang menginjak masa remaja mulai rentan dengan pengaruh gaya hidup yang hedonisme, pragmatis, dan konsumtif. Sulit rasanya bagi anak zaman sekarang untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang-orang sekitar, karena kebanyakan dari mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya.Oleh karena itu, wadah partisipasi seperti forum anak harus menjadi magnet untuk mereka agar mau meluangkan waktunya dengan baik untuk orang lain dan mampu menjadi wadah pengembangan soft skill anak. Mereka yang terlibat diharap bisa meningkatkan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar, sehingga mereka bisa melakukan aksi nyata demi terpenuhinya hak-hak anak. Karena forum anak harus lebih peka, lebih peduli, dan jadi solusi. Forum anak harus menjadi wadah yang secara terbuka menerima anak dari semua kalangan tanpa memandang dari mana ia berasal, karena inilah keberagaman bangsa. Perbedaan itu indah dan keberagaman itu anugerah. Anies Baswedan pernah mengatakan Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas. Tidak juga untuk melindungi mayoritas. Republik ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara, melindungi setiap anak bangsa.Anak-anak juga diharapkan bisa menyampaikan suaranya kepada pemerintah, agar pemerintah bisa mendengar, mengerti, memahami, dan mulai beraksi terhadap masalah anak yang terjadi. Kita memang sering dipandang sebagai anak kecil yang hanya mampu melakukan hal-hal kecil, namun kita percaya bahwa banyak hal luar biasa berawal dari hal kecil.

DOKUMENTASI KEGIATAN

1. Pembentukan Forum Anak Kelurahan

2. Capacity Building Forum Anak Jati Mandiri

3. Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat

4. Rapat Rutin Forum Anak Jati Mandiri

5. Bakti Sosial dan Buka Bersama dengan Rumah Belajar Sahaja

6. Study Banding Forum Anak Jati Mandiri ke Forum Anak Balikpapan

7. Belajar Bersama Anak Jalanan

8. Jambore Anak Jawa Barat dan Peringatan Hari Anak Nasional

9. Pertemuan Forum Anak Jawa Barat dan Pemilihan Duta Anak Jawa Barat

10. Pembuatan Poster Permasalahan Anak dan Solusinya

Lampiran 5

REFERENSI

1. Nama: Teti, SE.,MAP.Jabatan: Staff BPMPPKB Kota CimahiEmail: [email protected] HP: 081312471328