tipologi kawasan tepian selokan mataram penggal jl ... · selokan mataram merupakan bagian dari...

9
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7, H 042-050 https://doi.org/10.32315/ti.7.h042 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 042 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-8-5 E-ISBN 978-602-51605-5-4 Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta Yurista Hardika Dinata 1 , Muhammad Sani Roychansyah 2 1 Jurusan Magister Desain Kawasan Binaan, Universitas Gadjah Mada 2 Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Korespondensi: [email protected] Abstrak Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang tahun atau dikenal dengan tergolong ‘Tahta untuk Rakyat’. Penggal Selokan Mataram Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan secara fisik, saluran masih asli, tetapi maknanya bergeser, dari dulunya sumber air berubah menjadi kawasan komsersil dan pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini ialah mentipologi spasial kawasan guna menetahui karakter kawasan tepiam Selokan Mataram, penggal Jl. Manggis hingga Jl. Flamboyan, Yogyakrta Penelitian berikut menggunakan metode kualitatif deskriptif-ekploratif. Hasil studi menunjukan bahwa Kawasan Selokan Mataram terbagi menjadi 3 sub zona atas dasar delineasi kawasan, “figure-ground”, serta guna lahan. Pertama zona tepian selokan sisi selatan, kedua zona tepian selokan sisi utara, dan ketiga riverzone/zona sungai. Zona tepian selokan sisi selatan menunjukkan keteraturan tata bangunan, dibuktikan dengan kondisi jalan dan langgam yang seirama. Zona tepian selokan sisi utara merupakan zona yang tidak teratur, tige guna lahan yang beragam, titik kumpul PKL, langgam dan tipe bangunan tidak sama. Riverzone/zona sungai tedapat landmark lokal yang jelas, jembatan dengan fungsi pengguna yang berbeda, untuk jalan terdapat pelingkup tipe soft-hard yang cukup kuat. Terdapat keterkaitan tipologi antara ketiga zona tersebut. Dalam rekomendasi, perubahan yang perlu dilakukan ialah penataaan kawasan di sisi utara. Kata-kunci: Tipologi, Tepian Selokan, Zona, Selokam Mataram Pendahuluan Selokan Mataram di buat pada tahun 1942 yang berfungsi sebagai parit pertahanan perang pada tahun 1588. Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk mataram (JSIM), yang terdiri dari Saluran Induk Karang Talun sepanjang 3 km dan Saluran Van der Wicjk sepnajang 17 km (Manis, 2012). Difungsikan untuk mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang tahun. Selokan Mataram melintas diatas 24 Sungai dan mengalir di bawah 3 Sungai, mulai dari Sungai Progo sampai Sungai Opak. Selokan Mataram yang merupakan monument rakyat terpanjang, yaitu 31.2 km, lebih populer dengan monument “Tahta untuk Rakyat. Koridor Jalan Tepian Selokan Mataram berubah menjadi koridor yang multifungsi. Hal tersebut ditandai oleh perpindahan Universitas Gadjah Mada dari Mangkubumen ke Bulaksumur. Secara administratif penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan, masuk dalam Desa Condong Catur dan Catur Tunggal, Kecamatan Depok. Panjang jalur tersebut 433.5 m, dengan luas 1.16 km². Secara fisik, saluran Selokan Mataram masih asli, tetapi maknanya bergeser, dari dulunya sumber air menjadi sumber

Upload: buithu

Post on 18-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7, H 042-050 https://doi.org/10.32315/ti.7.h042

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 042 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-8-5 E-ISBN 978-602-51605-5-4

Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta

Yurista Hardika Dinata1, Muhammad Sani Roychansyah2

1 Jurusan Magister Desain Kawasan Binaan, Universitas Gadjah Mada 2 Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Korespondensi: [email protected]

Abstrak Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang tahun atau dikenal dengan tergolong ‘Tahta untuk Rakyat’. Penggal Selokan Mataram Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan secara fisik, saluran masih asli, tetapi maknanya bergeser, dari dulunya sumber air berubah menjadi kawasan komsersil dan pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini ialah mentipologi spasial kawasan guna menetahui karakter kawasan tepiam Selokan Mataram, penggal Jl. Manggis hingga Jl. Flamboyan, Yogyakrta Penelitian berikut menggunakan metode kualitatif deskriptif-ekploratif. Hasil studi menunjukan bahwa Kawasan Selokan Mataram terbagi menjadi 3 sub zona atas dasar delineasi kawasan, “figure-ground”, serta guna lahan. Pertama zona tepian selokan sisi selatan, kedua zona tepian selokan sisi utara, dan ketiga riverzone/zona sungai. Zona tepian selokan sisi selatan menunjukkan keteraturan tata bangunan, dibuktikan dengan kondisi jalan dan langgam yang seirama. Zona tepian selokan sisi utara merupakan zona yang tidak teratur, tige guna lahan yang beragam, titik kumpul PKL, langgam dan tipe bangunan tidak sama. Riverzone/zona sungai tedapat landmark lokal yang jelas, jembatan dengan fungsi pengguna yang berbeda, untuk jalan terdapat pelingkup tipe soft-hard yang cukup kuat. Terdapat keterkaitan tipologi antara ketiga zona tersebut. Dalam rekomendasi, perubahan yang perlu dilakukan ialah penataaan kawasan di sisi utara. Kata-kunci: Tipologi, Tepian Selokan, Zona, Selokam Mataram Pendahuluan

Selokan Mataram di buat pada tahun 1942 yang berfungsi sebagai parit pertahanan perang pada tahun 1588. Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk mataram (JSIM), yang terdiri dari Saluran Induk Karang Talun sepanjang 3 km dan Saluran Van der Wicjk sepnajang 17 km (Manis, 2012). Difungsikan untuk mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang tahun. Selokan Mataram melintas diatas 24 Sungai dan mengalir di bawah 3 Sungai, mulai dari Sungai Progo sampai Sungai Opak. Selokan Mataram yang merupakan monument rakyat terpanjang, yaitu

31.2 km, lebih populer dengan monument “Tahta untuk Rakyat. Koridor Jalan Tepian Selokan Mataram berubah menjadi koridor yang multifungsi. Hal tersebut ditandai oleh perpindahan Universitas Gadjah Mada dari Mangkubumen ke Bulaksumur.

Secara administratif penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan, masuk dalam Desa Condong Catur dan Catur Tunggal, Kecamatan Depok. Panjang jalur tersebut 433.5 m, dengan luas 1.16 km². Secara fisik, saluran Selokan Mataram masih asli, tetapi maknanya bergeser, dari dulunya sumber air menjadi sumber

Page 2: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta

H 043 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

penghidupan yaitu kawasan komersil dan pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang terjadi ialah terdapat pergeseran fungsi dasar Selokan Mataram dari orientasi sumber air ke orientasi jalan sebagai sumber penghidupan, hal ini seiringan dengan dibukanya alternatif jalan inspeksi saluran menjadi jalan umum.

Selain itu, pertumbuhan organik permukiman di sisi utara tepian selokan menunjukkan perkembangan yang tidak beraturan. Oleh sebab itu, perlu diidentifikasi tipologi kawasan untuk kemudian dijadikan acuan guideline kawasan sepanjang tepian Selokan Mataram, sebelum ketidakteraturan tersebut berlanjut.

Penelitian ini menggunakan batas fisik yang merujuk pada Jalan Selokan Mataram penggal Jalan Manggis sampai dengan Jalan Flamboyan, Sleman Yogyakarta. Hal ini dikarenakan beberapa alasan: 1) Koridor tersebut merupakan penggal koridor dengan gunalahan mix use, komersil, pemukiman, pendidikan, dan olahraga; 2) Karakter sungai/selokan yang sama, yaitu lokasi selokan ditengah yang diapit oleh 2 koridor jalan samping, dan 1 koridor jalan kolektor di sebelah selatan. Keunikan tersebut yang coba digali didalam riset ini terkait tpologi kawasan di sepanjang koridor tersebut.

Tinjauan Teori

Terdapat 3 istilah yang dianggap sebagai komponen struktur pembentuk citra yaitu (Schulz dalam Karsono. 1996) a. Topologi: terkait dengan spatial order

(tatanan sosial) serta special orgazisation (pengorganisasian ruang, meliputi ruang dalam suatu tempat yang abstrak.

b. Morphologi: kualitas ruang figural dan konteks wujud pwmbntuk ruang yang terlihat melalui pola, hirarki, dan keterkaitan antara ruang.

c. Tipologi : Terfokus pada konsep dan konsistensi yang memudahkan orang untuk mengenal bagian-bagian, semisal landmark, guna lahan, enclosure dan lain-lain, dalam hal ini adalah arsitektur.

Terbentuknya permukiman di tepian sungai didasarkan pada faktor pola aktivitas yang kontinu dan faktor setting lokasi/rona kawasan, baik itu fisik atau non fisik (Snyder, 1985). Kajian kawasan perkotaan terkait arsitektural tidak terlepas 3 hal yang saling terkait: 1) struktur ruang, massa, fungsi, dan juga kontruksi; 2) Eksitensi visual 3 dimensi, dimana hal itu ditentukan oleh lokasi dan tempat (locus-solus); 3) peran dan sifat keberadaan elemen fisik (Pindatri, 2010).

Metode Penelitian

Penelitian berikut menggunakan metode kualitatif deskriptif ekploratif. Penelitian deskriptif menurut Gulo, (2002:18) merupakan jenis penelitian yang menyangkut pertanyaan mendasar tentang ‘apa’ untuk mengetahui suatu gejala atau peristiwa (fenomena) dengan melakukan penjajakan terhadap gejala atau peristiwa tersebut. Sementara itu, penelitian eksploratif yaitu penelitian yang didasarkan pada pertanyaan mendasar kedua yaitu ‘mengapa’ untuk mengetahui lebih dalam daripada masalah ‘apa’ tentang suatu fenomena.

Metode deskriptif dan eksploratif berguna untuk mengetahui karakteristik fenomena tertentu dan mendalaminya lebih jauh dengan menjaring akternatif dan menemukan ide-ide baru lewat observasi, wawancara, dan atau kuisioner (Silalahi dalam Antariksa, 2012).

Pada gambar 1 disajikan peta lokasi studi.

Gambar 1. Batas lokasi studi.

Page 3: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Yurista Hardika Dinata

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 044

Hasil dan Pembahasan

Figure-ground dan Landuse. Berikut figure ground lokasi studi pada gambar 2.

Berdasar figure ground tersebut dapat dilihat perbedaan kerapatan bangunan. Bangunan yang berada di sisi utara sedang sampai sangat rapat karena fungsi lahan sebagai permukiman, komersil, termasuk ruko dan warung. Terlihat tidak terstruktur. Meski begitu, memiliki garis sepadan bangunan sama. Untuk pola ruang kawasan sendiri cukup jelas, yaitu linier mengikuti selokan.

Berikut landuse lokasi studi

Guna lahan di lokasi studi terdiri dari empat (4) fungsi yaitu komersil (ruko dan warung), sarana olahraga, sarana pendidikan, dan permukiman. Jika dihitung dari jumlah bangunan, dominasi guna lahannya ialah komersial. Tetapi jika dihitung berdasarkan luas lahan, fungsinya didominasi oleh sarana pendidikan. Permukiman sendiri, dapat dikategori sebagai permukiman padat, karena persil bangunan yang sempi dan

keterbatasan akses masuk menuju area pekarangan.

Akses

Jumlah akses masuk utama di lokasi studi ada 5 (lima), 3 di sisi utara dan 2 di sisi selatan selokan. Tabel dan gambar tipologi dapat diposisikan seperti yang terlihat pada tabel 1 dan gambar 1.

Tabel 1. Akses masuk kawasan sisi utara

Kelas jalan: Lokal primer

Fungsi: Akses utama menuju kampung Klebengan

Lebar: 5 m Kepadatan: Ramai Fungsi tambahan:

zona kumpul pedagang kaki lima

Kelas jalan: Lokal sekunder

Fungsi: Akses menuju kampung Karangasem baru

Lebar: 4 m Kepadatan: Cukup

ramai, ramai (pada jam sibuk)

Fungsi tambahan: -

Kelas jalan: Lokal sekunder

Fungsi: Akses menuju perdukuan santren

Lebar: 3.5 m Kepadatan:

sedang, ramai (pada jam sibuk)

Fungsi tambahan: -

Berdasarkan ketiga jalan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi jalan sama yaitu sebagai entrance masuk ke kampung yang berada disisi utara, namun terdapat variasi kelas jalan yaitu jalan lokal primer dan lokal sekunder. Sementara itu untuk luas jalan sendiri antara 3.5 m sampai 5 m, tanpa pedestrian.

Gambar 2. Figure Ground Selokan Mataram penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan.

Gambar 3. Landuse.

Page 4: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta

H 045 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Tabel 2. Akses masuk kawasan sisi selatan

Kelas jalan: Lokal sekunder

Fungsi: Akses menuju kompleks Universitas Negeri Yogyakarta

Lebar: 4 m Kepadatan:

sedang, macet pada jam tertentu

Kelas jalan: Kolektor sekunder

Fungsi: selain sebagai akses menuju kompleks Universitas Negeri Yogyakarta juga sebagai batas fisik sub zona pendidikan. Antara Universitas Negeri Yogayakarta (UNY) dan Universitas Gadjahmada (UGM)

Lebar: 6 m, dengan lebar pedestrian kanan kiri ± 1 m

Kepadatan: tinggi, pada titik persimpangan selalu macet

Fungsi jalan ada 2 yaitu jalan lokal sekunder dan jalan kolektor sekunder. Untuk lebar jalan ada 4 m sampai 6 m (dengan pedestrian). Dengan fungsi jalan sebagai entrance masuk dan batas fisik sub zona kampus. Disimpul jalan tidak terdapat aktivitas tambahan, tetapi menjadi titik macet seluruh koridor.

Dari akses masuk jalan kedua sisi, baik itu sisi utara maupun sisi selatan dapat diketahui bahwa jalan yang lebarnya cukup sempit (3.5 s/d 5 m) merupakan entrance masuk ke permukiman, sedangkan di sisi selatan yang

cukup lebar sebagai entrance masuk menuju kampus.

Landmark

Jumlah landmark jalan di lokasi ada 2, sebagai berikut

Tabel 3. Landmark

Bentuk : Tugu, tokoh pewayangan semar

Keunikan: Tidak mencerminkan korelasi dengan landmark yang ada disekitarnya

Fungsi: penanda dengan sense of place kurang kuat.

Bentuk : Tugu (representasi dari Tugu Pal Putih)

Keunikan: Merupakan landmark yang kawasan, Semua persimpangan besar di Kampung Kawangasem Baru menggunakan landmark yang sama

Fungsi: penanda dengan sense of place kuat. Mencerminkan entrance masuk ke Kampung Karang Asem Baru.

Dari kedua Landmark tersebut bentuknya sama. Memiliki fungsi sama bagi pengguna jalan yaitu penanda masuk dan pembatas simpul. Tetapi jika dicermati lebih jauh dari sisi keunikan landmark berbentuk tugu yang kedua mempunyai sense of place yang lebih kuat, karena merupakan landmark kawasan kampung.

Jembatan sebagai path

Jumlah jembatan di lokasi studi ada 8 (delapan) sebagai berikut

Page 5: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Yurista Hardika Dinata

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 046

Tabel 4. Jembatan

Material: beton

Fungsi: akses masuk ke GOR Klebengan, akses masuk menuju ke kampung

Lebar: 8 m Fungsi

pengguna: semua kendaraan dan pejalan kaki

Material: bambu

Fungsi: akses masuk ke dari warung dan permukiman

Lebar: 1 m fungsi

pengguna: pejalan kaki

Material: Kayu dan Bambu

Fungsi: akses masuk ke dari warung dan permukiman

Lebar: 1 m fungsi

pengguna: sepeda motor dan pejalan kaki

Material: Beton

Fungsi: akses masuk ke dari perkampungan dan area sekitarnya

Lebar: 5 m fungsi

pengguna: semua kendaraan dan pejalan kaki

Material: Beton

Fungsi: akses masuk ke dari warung dan permukiman, open space

Lebar: 3 m

fungsi pengguna: pejalan kaki

Material: Bambu

Fungsi: akses masuk ke dari warung dan permukiman

Lebar: 30 cm fungsi

pengguna: pejalan kaki (terbatas)

Material: Beton

Fungsi: akses masuk ke dari perkampungan dan area sekitar

Lebar: 7 m fungsi

pengguna: semua kendaraan dan pejalan kaki

Material: Logam

Fungsi: akses masuk ke dari perkampungan dan area sekitar

Lebar: 1 m fungsi

pengguna: kendaraan bermotor dan pejalan kaki

Page 6: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta

H 047 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Meterial jembatan secara umum dapat dibedakan manjadi 2 yaitu permanen, dengan material beton dan material non permanen yaitu bambu dan kayu. Material permanen untuk jembatan yang lebar dan berfungsi untuk menampung semua jenis pengendara, selain itu merupakan akses primer menuju dan dari kawasan yang ada disekitarnya. Sementara itu untuk bambu dan kayu untuk akses pejalan kaki dan pengendara motor tertentu dari warung dan permukiman yang terletak disisi utara selokan. Sementara itu terdapat jembatan penghubung beton dan logam yang difungsikan khusus untuk jalan kaki.

Dimensi Jalan

Jalan yang melintang di lokasi studi ada 3 (tiga) yaitu 1 ruas yang terletak di sisi utara selokan, dan 2 ruang yang terletak di sisi selatan selokan sebagai berikut

Jalan disisi utara selokan Mataram merupakan masuk dalam kelas jalan lokal, dengan lebar 3 meter. Dominasi pelingkup soft-edge (dipinggir selokan) dan hard edge (disisi permukiman dan komersil). Fungsi untuk akses kendaraan bermotor dan parkir.

Jalan disisi selatan selokan Mataram merupakan masuk dalam kelas jalan lokal, dengan lebar 5 meter. Dominasi pelingkup soft-edge (dipinggir selokan) dan median beton sebagai pembatas. Fungsi untuk akses kendaraan. Karena jalan cukup sempit sering terjadi kemacetan. Ditambah tidak ada jalur pedestrian dan zebra cross, sehingga mengurangi kenyamanan untuk pejalan kaki.

Gambar 6. Jalan disisi selokan sebelah selatan

Jalan di sisi paling selatan masuk dalam kelas jalan kolektor sekunder, dengan lebar 8 meter. Dominasi pelingkup “hard-edge” (bangunan sisi selatan; deret kampus UNY dan UGM) dan median beton sebagai pembatas disisi utara. Fungsi untuk akses semua kendaraan, termasuk pejalan kaki. Karena jalan cukup lebar, tidak terlihat adanya kemacetan. Adanya jalur pedestrian untuk kenyamanan untuk pejalan kaki. Dari 3 ruang jalan, hanya 2 ruas jalan sisi selokan yang arah arus kendaraan dapat diidentifikasi dengan jelas. Sementara itu, untuk ruas utara selokan difungsikan untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor dengan jumlah terbatas.

Dimensi sungai Dimensi selokan mataram penggal Jalan Manggis sampai Jalan Flamboyan memiliki dimensi tunggal. Lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini (Gambar 7). Lebar selokan 4 m dengan ketinggian talud konstan ± 1.5 m (dihitung dari air surut). Pelingkup selokan sendiri merupakan soft-edge, vegetasi linier yang berada di sepanjang selokan. Oleh karena itu, selain posisi ruas jalan dan guna lahan,

Gambar 4. Jalan sisi utara selokan.

Gambar 5. Jalan sisi selatan selokan.

Page 7: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Yurista Hardika Dinata

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 048

dimensi selokan penggal Jalan Manggis sampai Jalan Flamboyan mempunyai karakter khusus. Keunikan tersebut dapat dengan jelas dibedakan dari penggal koridor lain. Fasade

Berikut adalah foto panorama bangunan di tepian selokan, baik sisi utara maupun sis selatan. Dalam panorama tersebut yang diidentifikasi ialah langgam bangunan dan tipe bangunan. Tipe bangunan terkait dengan bangunan permanen dan bangunan semi/non permanen (Gambar 8).

A. Bagian ke-1 sisi selatan

Tipe langgam ada 2 yaitu indische dan lokal. Bangunan indiche pada gedung pusat fakultas teknik UNY, sementara bangunan di sebelah kanan dan kiringanya berlanggam local. Pada sisi tipe bangunan, semua bangunan merupakan bangunan permanen.

B. Bagian ke-2 sisi selatan

Tipe langgam ada 2 yaitu indische dan lokal. Bangunan indische pada gedung perpustakaan Fakultas Peternakan UGM, sementara bangunan di sebelah kirinya berlanggam lokal. Pada sisi tipe bangunan, semua bangunan merupakan bangunan permanen.

C. Bagian ke-1 sisi utara

Tipe langgam ada 3 yaitu modern, lokal dan lain-lain. Bangunan modern pada deret GOR Klebengan dan setelahnya, berurutan gaya bangunan lokal dan bangunan lain lain (merujuk pada langgam yang belum dapat

diidentifikasi) yang bertatap seng. Sementara untuk tipe bangunan ada 2, yaitu 1) permanen, untuk langgam modern dan lokal; dan 2) untuk bangunan berlanggam lain-lain, bertipe bangunan semi permanen.

D. Bagian ke-2 sisi utara

Hampir sama dengean bagian ke-1 sisi utara, Tipe langgam ada 3 yaitu modern, lokal dan lain-lain. Bangunan modern hanya pada Hot Plate Ki Semar, sisanya berlanggam lokal, satu (1) bangunan berlanggam lain-lain. Untuk tipe bangunan ada 2, yaitu 1) permanen, untuk langgam modern dan lokal; dan 2) untuk bangunan berlanggam lain-lain, bertipe bangunan semi permanen.

E. Bagian ke-3 sisi utara

Tipe langgam ada 2 yaitu modern dan lokal. Pada awal deret dan akhir deret bangunan merupakan bangunan berlanggam modern. Sisanya, di tengah merupakan bangunan yang belanggam local. Sementara untuk tipe bangunannya semua merupakan bangunan permanen.

F. Bagian ke-3 sisi utara

Tipe langgam ada 2 yaitu lokal dan lain-lain. Semuanya merupakan bangunan berlanggam lokal, hanya satu ditengah dengan berlanggam lain-lain. Sementara untuk tipe bangunannya merupakan bangunan permanen dan satu bangunan semi permanen.

Gambar 7. Dimensi Selokan Mataram

Page 8: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl. Manggis sampai Jl. Flamboyan Yogyakarta

H 049 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Penutup

Kesimpulan

Mengacu pada delineasi kawasan, figure-ground, serta gunalahan, kesimpulan pada studi ini dapat terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu zona tepian selokan utara, zona selokan selatan dan riverzone/zona sungai, yaitu selokan itu sendiri. Riverzone/zona sungai ditekankan pada keterhubungan antara zona utara dan selatan, serta keterkaitan zona basis darat dan sungai/selokan itu sendiri

A. Zona tepian selokan sisi selatan

Zona selatan, pola bangunan teratur, dengan guna lahan yang sama yaitu pendidikan. Untuk

akses masuk ada 2, semuanya menujukkan akses menuju kompleks kampus dengan ruas jalan cukup lebar. Meski pada gang masuk masuk terdapat kemacetan, tetapi sepanjang koridor ruas lancer, kecuali Entrance sebelah Fakultas Teknik UNY.

Berdasar foto panorama, nambak bentuk langgam seirama. Meskipun terdapat perpaduan langgam indisce dan lokal, serta menunjukkan tipe bangunan permanen.

B. Zona tepian selokan sisi utara

Pada zona utara, pola bangunan tidak teratur, dengan guna lahan beragam, mulai dari sarana olahraga, komersial, dan permukiman. Untuk akses masuk ada 3, ketikanya merupakan gang

Tabel 5. Panorama Lokasi Studi Tepian Selokan Mataram

Sisi Selatan

Bagian ke-1

Bagian ke-2 Sisi Utara

Bagian ke-1

Bagian ke-2

Bagian ke-3

Bagian ke-4

Page 9: Tipologi Kawasan Tepian Selokan Mataram Penggal Jl ... · Selokan mataram merupakan bagian dari saluran induk Mataram yang berfungsi mengairi lahan pertanian di utara Yogyakarta sepanjang

Yurista Hardika Dinata

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | H 050

masuk jalan kampung. Dengan karakter jalan yang sempit dan terdapat fungsi aktivitas tambahan yaitu titik kumpul pedagang kaki lima (PKL). Tidak hanya di gang masuk masuk yang padat, tetapi disepanjang ruas masuk juga padat. Meski begitu mempunyai penanda masuk, gapura yang jelas, menunjukkan way finding arah tujuan ke mana.

Berdasar foto panorama, nambak bentuk langgam beragam, mulai langgam modern, lokal, dan lain-lain. Tipe bangunan ada yang permanen dan semi permanen. Untuk tipe langgam lain-lain dan bangunan semi permanen, merupakan warung dan atau kios yang terletak di sisi utara.

C. Riverzone/zona sungai

Merupakan kawasan tengah, yang terdiri dari landmark, Jembatan, dan dimensi jalan. Landmark kawasan ada 2 (dua). Meskipun mempunyai fungsi sama, tetapi landmark bentuk tugu memiliki sense of place lebih kuat.

Jembatan sendiri terdapat 3 tipe yang berbeda bersarkan material pembentuknya, yaitu beton, bambu dan atau kayu, serta logam. Untuk jembatan yang bermaterial beton, dapat diakses untuk semua jenis kendaraan, merupakan entrance masuk ke kampung. Sementara untuk bambu dan kayu, serta logam untuk penyeberangan orang dan kendaraan bermotor terbatas, penyeberangan ke hunian sisi utara selokan. Jembatan logam selain untuk penyeberangan juga mempunyai sense cukup kuat untuk kawasan.

Dimensi jalan sendiri, terdiri dari ada 3 ruas. Ruas 1 disisi utara selokan dengan pelingkup soft dan hard yang kuat sehingga nyaman untuk digunakan berjalan kaki. Sementara untuk sisi selatan, dimensi ruas jalan bolak-balik tidak sama, ada 5 dan 8 m. Dimensi jalan yang lebih kecil memperparah kemacetan pada jam sibuk, tetapi dilain sisi berguna sebagai pembatas pola kawasan linier pada arah selokan

Terlepas dari kesimpulan di tiga sub zona tersebut. Sekarang Selokan Mataram tidak

hanya sebagai pusat cadangan air, tetapi sudah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan titik aktivitas baru di loaksi. Meskipun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Saran

1. Garis sempadan bangunan sudah sesuai dengan aturan penataan kawasan pinggiran sungai perkotaan, yaitu ± 5 m. Tetapi khusus untuk bagian utara perlu di pertegas lagi terkait jarak bangunan-bangunan semi permanen, yang berada tepat disisi selokan

2. Langgam dan tipe bangunan untuk sisi utara, perlu dibuat relugasi tertentu. Selain berfungsi untuk memperindah visual kawasan, juga untuk mengurangi kesan slum area.

3. Pengaturan letak parkir disisi utara, dibeberapa titik justru menghalangi motor dan pejalan kaki yang lewat.

4. Membuat dimensi yang sama untuk jalan di sisi selatan. Meski ketinggian jalan tidak sama, setidaknya dapat mengurangi kemacetan

Pelarangan pembuatan jembatan non permanen, selain merusak image kawasan juga membahayakan pengguna. Dan atau diganti dengan jembatan logam, sekaligus berfungsi sebagai penanda kawasan.

Daftar Pustaka

Antariksa, 2012. Metode dalam Pelestarian Permukiman Tradisional. Malang. http://antariksaarticle. blogspot.co.id diakses 20 Oktober 2018

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian :18-19. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta

Kartono, J. 2005. Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam Konteks Budaya. Jurnal Dimensi Interior. Vol. III (2): 124-136.

Manis, Jk. 2012. Sejarah dibangunnya selokan mataram Jogya. http://jenthikmanis.blogspot.com di akses 4 Mei 2018.

Pindatri, J. 2010. Tipologi Permukiman kawassan Tepian Sungai Kahayan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Snyder, J. & Anthony J. Catanese 1985. Pengantar Arsitektur. Surabaya: Airlangga.