tinjauan pustaka mesin bending

6
Proses Bending Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir sama dengan proses cutting. Tetapi pada proses bending gaya gaya yang terjadi terpisah jauh, apalagi pada V- bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal. Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian dalam.Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending Hydraulic Pipe Bender. Bending ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter. Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan. Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yangmengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan.

Upload: candra-andika

Post on 16-Feb-2016

167 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

edwdewdwd

TRANSCRIPT

Page 1: Tinjauan Pustaka Mesin Bending

Proses Bending

Pada proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir sama dengan proses cutting. Tetapi  pada proses bending gaya gaya yang terjadi terpisah jauh, apalagi pada V-bending. Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya adalah sebesar clearance, yaitu antara 4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal. Sedangkan pada proses bending (U bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar tebal material+radius dari punch dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi pada bagian radius yang dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi sebaliknya yaitu compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan proses, maka pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian dalam.Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending Hydraulic Pipe Bender. Bending ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter. Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.

Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yangmengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan mengalami penekukan.

Langkah proses tekuk

Page 2: Tinjauan Pustaka Mesin Bending

Penekukan awal

Pada Gambar posisi tuas penekuk diangkat ke atas sampai membentuk sudut melebihi sudut pembentukan yang dinginkan. Besarnya kelebihan sudut pembengkokan ini dapat dihitung berdasarkan tebal pelat, kekerasan bahan pelat dan panjang bidang membengkokkan / penekukan. 

Penekukan plat

Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat.

Page 3: Tinjauan Pustaka Mesin Bending

Sudut tekuk mesin bending

Gambar  memperlihatkan sudut tekuk yang terbentuk pada proses pelipatan pelat, dimana pada bagian sisi atas pelat mengalami peregangan dan bagian bawah mengalami pengkerutan. Langkah-langkah proses tekuk untuk sambungan lipat.

Langkah proses tekuk

Page 4: Tinjauan Pustaka Mesin Bending

Macam macam mesin bending

1. ANGEL BENDINGAngel bending merupakan pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk,dengan pengerjaan ini juga dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai kurang lebih  pada lembaran logam. Contoh hasil pengerjaan seperti potongan plat,plat bentuk L,V dan U.

2.      PRESS BRAKE BENDINGPress brake bending merupakan suatu pekerjaan bending yang menggunakan penekan dan sebuah cetakan. Proses ini membentuk plat yang diletakan diata cetakan laluditekan ole penekan dari atas sehingga mendapatkan hasil tekukan yang serupa degan cetakan. Umumnya cetakan berbentuk U,W dan ada juga yang mempunya bentuk tertentu

3.      DRAW BENDINGDraw bending yaitu pekerjaan mencetak plat dengan menggunakan roll penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat dan terdorong ke arah cetakan. Pembentukan dengan draw bending ini sangat cepat dan menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya  adalah pada benda yang terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal.

4.      ROLL BENDINGRoll bebding yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari plat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar.roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga terbentuklah silinder.

5.      ROLL FORMINGDalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan masing-masing dibengkokan secara individualoleh roll. Untuk menekuk bahan yang panjang,menggunakan sepasang roll berjalan. Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur-kontur melalui pekerjaan dingin dalam membentuk logam. Logam dibengkokan secara bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja kabon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus. Proses ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam. Tebal bahan sebelum atau sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan. Produk yang dihasilkan yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah pipa,besi pipa dll.

http://mazzyura.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pemesinan-mesin-bubut-frais.html

http://wahidjamet.blogspot.co.id/2011/03/makalah-proses-produksi-mesin-gerinda.html

Page 5: Tinjauan Pustaka Mesin Bending

http://materibending.blogspot.co.id/2014/06/makalah-bending.html

http://arissulistyo.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bending-teknik-mesin-s-1.html