tinjauan kritis kebijakan ekonomi dan tata ruang wilayah provinsi diy

44
TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Kebijakan Wilayah Tahun 2016 Powered by: [email protected]

Upload: pujiati-sri-rejeki

Post on 12-Apr-2017

104 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

TINJAUAN KRITIS

KEBIJAKAN

EKONOMI DAN TATA

RUANG WILAYAH PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata

kuliah Ekonomi Kebijakan Wilayah Tahun 2016

Powered by: [email protected]

Page 2: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

d„ crew AMALIA AZIMAH – KHAIRI FAHRIZAL – PUJIATI SRI REJEKI – WAHYUDI

Powered by: [email protected]

DEPARTMENT OF URBAN AND REGIONAL PLANNING

FACULTY OF ENGINEERING – DIPONEGORO UNIVERSITY

Page 3: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

the Outline Matter to discussed

1. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN

SASARAN, RUANG LINGKUP,

SISTEMATIKA

3. GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM PROVINSI

DIY DAN RTRW PROV DIY

5. PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

2. KAJIAN PUSTAKA

PDRB, TEORI FORECASTING, TEORI

SCALOGRAM GUTTMAN, TEORI BASIS

EKONOMI, ANALISIS SHIFT SHARE, INDEKS

WILLIAMSON

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FORCESTING INDIKATOR

EKONOMI WILAYAH DIY DAN

EVALUASI RTRW

3 Powered by: [email protected]

Page 4: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

1

PENDAHULUAN

Powered by: [email protected]

Page 5: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

latar belakang

5

Pergesarean Paradigma Pembangunan

Dalam paradigma baru pembangunan daerah, keberhasilan pembangunan bukan lagi

diukur dengan kemajuan fisik dan PAD saja

Metode Proyeksi Pertumbuhan

Metode yang tepat diperlukan untuk mengkaji dan memproyeksi pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah

Struktur Potensi Ekonomi Wilayah

Kajian struktur potensi ekonomi wilayah dapat digunakan sebagai dasar

perencanaan dan evaluasi pembangunan wilayah

Powered by: [email protected]

Page 6: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

Mengetahui tingkat spesialisasi sektor ekonomi atau

sektor-sektor apa saja yang merupakan sektor basis

atau leading sector di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta serta competitive advantage yang

dimilikinya

ANALISIS EKONOMI Mengetahui perkembangan pusat-pusat

pertumbuhan dan wilayah pengaruhnya di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun

2011 hingga Tahun 2014

IDENTIFIKASI Mengetahui pola ruang dan struktur ruang

dari kebijakan ekonomi yang dikembangkan

di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan melihat ketimpangan spasial yang

terjadi di wilayah tersebut

POLA RUANG

Our missions

Powered by: [email protected]

Page 7: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

7

Analisis data PDRB dan jumlah penduduk

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011

hingga tahun 2014 serta proyeksinya sampai

dengan tahun 2019 dengan menggunakan teori

forecasting.

Analisis pusat pertumbuhan dan wilayah yang

mempengaruhinya dengan metode

Scallogram Guttman.

Analisis model ekonomi basis yaitu LQ (Location

Quotient) dan analisis Shift Share guna

mengetahui sektor basis.

Analisis pola ruang dan struktur ruang

berdasarkan RTRW Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan melihat disparitas spasial

yang terjadi.

m e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i

a t a s k e b i j a k a n e k o n o m i

w i l a y a h y a n g d i t e r a p k a n d i

P r o v i n s i D a e r a h I s t i m e w a

Y o g y a k a r t a b e r d a s a r k a n

a n a l i s i s p u s a t p e r t u m b u h a n

d a n w i l a y a h y a n g

m e m p e n g a r u h i n y a , a n a l i s i s

s e k t o r b a s i s , a n a l i s i s

d i s p a r i t a s d a n a n a l i s i s p o l a

r u a n g s e r t a s t r u k t u r r u a n g

d a r i p e r e n c a n a a n t a t a

r u a n g y a n g t e l a h d i s u s u n d i

w i l a y a h t e r s e b u t .

Powered by : [email protected]

Page 8: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

sistimatika Bahasan

8

PROYEKSI DATA HINGGA TAHUN

2019

ALS. SEKTOR BASIS DAN

COMPETITIVE ADVANTAGE

DATA PDRB PROV. DIY

TAHUN 2010-2015

ANALISIS PST. PRTMBHN

& WIL.PENGARUH

ANALISIS POLA RUANG

DAN STRUKTUR RUANG

Powered by: [email protected]

DATA PENDUDUK PROV.

DIY TAHUN 2010-2015

KOMPARASI HASIL ANALISIS

THD RTRW PROV. DIY

FORCASTING

SCALLOGRAM

GUTTMAN

LQ DAN SHIF

SHARE

DISPARITAS

SPASIAL

INDEKS

WILLIAMSON

RTRW PROV. DIY TAHUN

2009-2029

Page 9: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

2

KAJIAN PUSTAKA

Page 10: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

10

K A J I A N

PDRB Sebagai indikator untuk menunjukkan laju pertumbuhan

ekonomi suatu daerah secara sektoral, untuk melihat

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

METODE FORCESTING Usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang

melalui pengujian keadaan di masa lalu

ANALISIS BASIS EKONOMI Teknik yang digunakan adalah kuosien lokasi (Location

Quotient)

ANALISIS SHIFT SHARE Mengetahui kinerja perkonomian daerah, pergeseran

struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi

sektor unggulan daerah terhadap wilayah acuan

INDEKS WILLIAMSON Digunakan dalam mengukur ketimpangan pendapatan

antar wilayah

PUSTAKA

Powered by: [email protected]

Page 11: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

3

GAMBARAN UMUM

WILAYAH STUDI

Page 12: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

D.I

12

Luas 3.185,80 km2 dimana 65,65% wilayahnya terletak pada

ketinggian 100-499 m dari permukaan laut, 28,84% wilayah dengan

ketinggian kurang dari 100 m, 5,04% wilayah dengan ketinggian

500-999 m dan 0,47% wilayah dengan ketinggian di atas 1000 m.

Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi Lautan

Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan

barat laut dibatasi oleh wilayah provinsi Jawa Tengah yang meliputi:

– Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut

– Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara

– Kabupaten Purworejo di sebelah Barat

– Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Powered by: [email protected]

KARTA

Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 70°33´-8°12´

Lintang selatan dan 110°00´-110°50´ Bujur Timur

Page 13: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

gambaran umum wilayah studi

13

Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas satu Kota dan empat Kabupaten dengan 78

Kecamatan dan 438 Desa, dengan total luas daerah 3.185,80 Km2

No. Kabupaten/ KOta Luas

(km2)

Jumlah

Kec.

Jumlah

Desa

1. Kota Yogyakarta 32,5 14 45

2. Kab. Bantul 506,85 17 75

3. Kab. Kulon Progo 586,27 I2 88

4. Kab. Gunung Kidul 1.485,36 18 144

5. Kab. Sleman 574,82 17 86

DIY 3.185.80 78 438

Powered by: [email protected]

Page 14: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

14 Powered by : [email protected]

Berdasarkan hasil Susenas Agustus 2014

jumlah penduduk DIY tahun 2014 tercatat

3.666.533 jiwa, dengan persentase jumlah

penduduk laki-laki 49,47 persen dan penduduk

perempuan 50,53 persen.

Dengan luas wilayah 3.185,80 km2, kepadatan

penduduk di DIY tercatat 1.142 jiwa per km2.

Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta

yakni 12.322 jiwa per km2 dengan luas wilayah

hanya sekitar satu persen dari luas DIY.

Sedangkan Kabupaten Gunungkidul yang

memiliki wilayah terluas mencapai 46,63 persen

memiliki kepadatan penduduk terendah yang

dihuni rata-rata 470 jiwa per km2

Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar

harga berlaku D.I. Yogyakarta pada tahun 2014

tercatat sebesar Rp 93.449.857,6 juta, atau naik

10,04 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar

Rp 84.924.663,6 juta.

Perekonomian D.I. Yogyakarta tahun 2014 tumbuh

mengesankan karena hampir semua sektor tumbuh

positif

Page 15: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

TATA RUANG

D.I. YOGYAKARTA

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang

RTRW Prov DIY 2009-2029 mengatur pengembangan

tata ruang di DIY. Penataan ruang ini juga memiliki

keterkaitan dengan mitigasi bencana di DIY.

Model yang digunakan dalam tata ruang wilayah DIY

adalah corridor development atau disebut dengan

“pemusatan intensitas kegiatan manusia pada suatu

koridor tertentu” yang berfokus pada Kota Yogyakarta,

dan jalan koridor sekitarnya

15

D.I. YOGYAKARTA

Powered by: [email protected]

Page 16: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

4

Analysa dan

Pembahasan

Page 17: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

ANALISIS PUSAT

PERTUMBUHAN

PROPINSI DIY

17

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Powered by: [email protected]

No. Nama Kecamatan Jumlah Fasilitas Hirarki

1. Yogyakarta 24 I

2. Sleman 24 I

3. Bantul 23 II

4. Gunungkidul 22 III

5. Kulonprogo 20 IV

Hirarki I

Hirarki II

Hirarki III

Hirarki IV

Page 18: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

The Power of PowerPoint | thepopp.com

Analisis Wilayah

Pengaruh Pusat

Pelayanan

18

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Page 19: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

analisis wilayah pengaruh Pusat Pelayanan

19 Powered by: [email protected]

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Yogya Sleman Bantul Gunung

Kidul

Kulon

Progo

Jarak 9 km 12 km 30 km 22 km

Titik

Henti 3,5 km 5 km 13 km 11 km

Bantul Gunung Kidul Kulon Progo

Jarak 31 17

Titik Henti 14 7

Bantul Kulon Progo

Jarak 25

Titik Henti 10

Analisis titik henti Kota Yogya thd wil sekitarnya

Analisis titik henti Kota Yogya thd wil sekitarnya

Analisis Titik henti Kab, Sleman thd Kab. Kl.progo

Page 20: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

20

Wilayah Kabupaten Gunung Kidul sangat luas sehingga sebagian

masyarakatnya yang lebih dekat ke Kabupaten Bantul akan mencari

pelayanan fasilitas ke Kabupaten Bantul daripada harus ke wonogiri.

Wilayah Kabupaten Kulon Progo sebagian masyarakatnya yang

lebih dekat ke Kabupaten Sleman akan mencari pelayanan fasilitas

ke Kabupaten Sleman daripada harus ke Wates.

Wilayah Kota Yogyakarta tidak memiliki jangkauan wilayah

pelayanan yang jauh dikarenakan faktor jumlah penduduk Kota

Yogyakarta yang paling sedikit dibandingkan kabupaten lainnya.

Namun secara fasilitas memiliki keunggulan sehingga mampu

menjadi kota orde 1.

Pwered by : [email protected]

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Page 21: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

21 Powered by: [email protected]

No Sektor

Nilai LQ

Yogyakarta Kulon

Progo Bantul

Gunung

Kidul Sleman

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,0178 1,9786 1,3628 2,4825 0,7797

2 Pertambangan dan Penggalian 0,0067 2,5771 1,1569 2,5564 0,7286

3 Industri Pengolahan 1,0493 0,9556 1,1365 0,7201 0,9980

4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,5125 0,6389 1,0060 0,6441 0,8068

5 Pengadaan air, pengelolaan sampah,

limbah dan daur ulang

1,4396 1,3350 0,8166 1,5731 0,4685

6 Konstruksi 0,8321 0,8986 1,0420 0,9891 1,1841

7 Perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda

0,8381 1,6153 1,0078 1,1108 0,9113

8 Transportasi dan pergudangan 0,7144 1,5529 0,9116 0,9596 1,1608

9 Penyediaan akomodasi dan makan

minum

1,2332 0,3923 1,1220 0,6019 1,0356

10 Informasi dan komunikasi 1,2798 0,5927 0,9197 0,8457 0,9695

11 Jasa keuangan dan asuransi 1,6834 0,8243 0,7389 0,5838 0,8343

12 Real Estate 1,2841 0,4937 0,9233 0,4805 1,1349

13 Jasa perusahaan 1,0481 0,2807 0,4715 0,4282 1,6589

14 Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial

1,2005 1,0853 0,9048 1,1758 0,8058

15 Jasa pendidikan 1,1232 0,7129 0,8277 0,7457 1,1495

16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,4808 0,5849 0,7304 0,8108 0,9250

17 Jasa lainnya 1,0242 1,5016 0,7974 1,3040 0,8680

Page 22: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

22

KOTA YOGYAKARTA

Powered by: [email protected]

• Jasa Keungan dan asuransi

• Jasa Kesehatan dan Sosial

• Informasi dan komunikasi

• Penyediaan akomodasi makan dan minum

• Pengadaan listrik dan gas

• Real estate

• Jasa perusahaan

• Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan

sepeda

• Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan

sosial

• Jasa Pendidikan

Page 23: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

The Power of PowerPoint | thepopp.com 23

1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan

Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan

akomodasi makan dan minum, 5) Pengadaan listrik dan

gas, 6) Real estate, 7) Jasa perusahaan, 8) Perdagangan

besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda,

9)Administrasi pemerintahan,10) pertahanan dan jaminan

sosial, 11) Jasa Pendidikan

KAB. BANTUL

MA

P n

ot

scale

The Power of PowerPoint | thepopp.com

1) Jasa Keungan dan asuransi , 2) Jasa Kesehatan dan

Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan

akomodasi makan dan minum, 5) Pengadaan listrik dan

gas, 6) Real estate, 7) Jasa perusahaan, 8) Perdagangan

besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda, 9)

Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan

sosial, 10) Jasa Pendidikan

KAB. SLEMAN

Sum

ber

: A

nalis

is

Powered by: [email protected]

Page 24: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24

1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan

Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan

akomodasi makan dan minum, 4) Pengadaan listrik dan

gas, 5) Real estate, 6) Jasa perusahaan, 7) Perdagangan

besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda,

8)Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan

sosial, 9) Jasa Pendidikan

.

KAB. GUNUNG KIDUL

The Power of PowerPoint | thepopp.com

1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan

Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan

akomodasi makan dan minum 5) Pengadaan listrik dan

gas, 6) Real estate 7) Perdagangan besar dan eceran

reparasi mobil dan sepeda, 8) Administrasi pemerintahan,

9) pertahanan dan jaminan sosial, 10) Jasa Pendidikan

KAB. KULON PROGO

MA

P n

ot

scale

Sum

ber

: A

nalis

is

Powered by: [email protected]

Page 25: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

25

Berdasarkan analisa shift share tersebut maka terdapat 10

sektor yang mengalami pertumbuhan cepat di tingkat

Propinsi DIY yakni:

1. Jasa Keungan dan asuransi

2. Jasa Kesehatan dan Sosial

3. Informasi dan komunikasi

4. Penyediaan akomodasi makan dan minum

5. Pengadaan listrik dan gas

6. Real estate

7. Jasa perusahaan

8. Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan

sepeda

9. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan

sosial

10.Jasa Pendidikan

Powered by: [email protected]

Page 26: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

ANALISIS

PERKEMBANGAN 5

TAHUN KEDEPAN

26 Powered by: [email protected]

Berdasarkan trend pertumbuhan penduduk :

Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk tahun 2019

No. Nama

Kota/Kabupaten

2014 Tingkat

Pertumbuhan

(%)

2019

1. Kulonprogo 407.330 0,95 427.038

2. Bantul 982.384 1,56 1.061.190

3. Gunungkidul 707.158 0,86 738.100

4. Sleman 1.162.412 0,99 1.221.425

5. Yogyakarta 407.249 0,96 427.140

T O T A L 3.474.301 3.874.893

Powered by: [email protected]

Page 27: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

27

KOTA YOGYAKARTA

Powered by: [email protected]

Page 28: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

28 Powered by : [email protected]

Page 29: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

29 Powered by : [email protected]

Page 30: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

30 Pwered by : [email protected]

DIY

Sleman

Kulonprogo

Gunung Kidul

Bantul

Page 31: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

31 Powered by: [email protected]

No Sektor

Nilai LQ

Yogyakarta Kulon

Progo Bantul

Gunung

Kidul Sleman

1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan

0.0193 2.2779 1.5268 2.4825 0.8523

2 Pertambangan dan Penggalian 0.0071 2.9043 1.2447 2.5564 0.7692

3 Industri Pengolahan 1.1520 1.0898 1.2400 0.7201 1.0623

4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.4589 0.6252 0.9815 0.6441 0.7550

5 Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang

1.5690 1.4525 0.8795 1.5731 0.5062

6 Konstruksi 0.8391 0.9293 1.0721 0.9891 1.2073

7 Perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda

0.7972 1.5958 0.9916 1.1108 0.8759

8 Transportasi dan pergudangan 0.6945 1.5128 0.9161 0.9596 1.2529

9 Penyediaan akomodasi dan makan

minum

1.1703 0.3737 1.0865 0.6019 0.9788

10 Informasi dan komunikasi 1.1739 0.5605 0.8690 0.8457 0.9246

11 Jasa keuangan dan asuransi 1.5726 0.8374 0.7101 0.5838 0.8124

12 Real Estate 1.2094 0.4669 0.8915 0.4805 1.0962

13 Jasa perusahaan 1.0172 0.2707 0.4558 0.4282 1.6319

14 Administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial

1.1795 1.0919 0.8941 1.1758 0.7866

15 Jasa pendidikan 1.0980 0.7090 0.8274 0.7457 1.1261

16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.3544 0.5475 0.6861 0.8108 0.8720

17 Jasa lainnya 1.0474 1.5011 0.8374 1.3040 0.8924

Page 32: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

32

KOTA YOGYAKARTA

Powered by: [email protected]

Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kota

Yogyakarta akan mengalami pertumbuhan menurun dari

sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi sektor

agak potensial terhadap 10 sektor unggulan propinsi

Page 33: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33

Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten

Bantul akan mengalami pertumbuhan menurun dari

sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi

sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan

propinsi

KAB. BANTUL

MA

P n

ot

scale

The Power of PowerPoint | thepopp.com

Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten

Sleman akan mengalami pertumbuhan menurun dari

sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi

sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan

propinsi

KAB. SLEMAN

Sum

ber

: A

nalis

is

Powered by: [email protected]

Page 34: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

The Power of PowerPoint | thepopp.com 34

Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten

Gunung Kidul akan mengalami pertumbuhan yang

baik pada sektor sektor potensial propinsi

KAB. GUNUNG KIDUL

The Power of PowerPoint | thepopp.com

Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten

Kulonprogo akan mengalami pertumbuhan menurun

dari sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi

sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan

propinsi

KAB. KULON PROGO

MA

P n

ot

scale

Sum

ber

: A

nalis

is

Powered by: [email protected]

Page 35: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

analisis disparitas

35

Tahun Indeks

Willamson

2010 0,47

2011 0,48

2012 0,48

2013 0,48

2014 0,49

No Kabupaten/Kota

Income per kapita

2010 2011 2012 2013 2014

1 Kulonprogo 12,94285119 13,32199108 13,76914287 14,30230489 14,78889892

2 Bantul 13,29020223 13,7185118 14,2413665 14,80470914 15,34887222

3 Gunung Kidul 13,10079022 13,54682482 14,0902291 14,67497473 15,22479262

4 Sleman 19,65185937 20,34124937 21,19836728 22,11560237 22,97356212

5 Yogyakarta 44,26391887 46,39818165 48,56346151 50,87514629 53,21822722

Dari data dan grafik terlihat bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2014 angka disparitas menunjukan peningkatan dimana

pada tahun 2010 menunjukkan angka 0,47 dan naik pada tahun 2011 pada angka 0,48 dan kenaikan disparitas terjadi

lagi pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,49

analisis pola dan struktur ruang

Powered by: [email protected]

Page 36: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

No Sektor

Yogyaka

rta

Kulon

Progo Bantul

Gunung

Kidul Sleman

RT

RW

An

ali

sa

RT

RW

An

ali

sa

RT

RW

An

ali

sa

RT

RW

An

ali

sa

RT

RW

An

ali

sa

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan X X V V V V V V V X

2 Pertambangan dan Penggalian X X V V X V V V V X

3 Industri Pengolahan X V V X V V V X V X

4 Jasa pendidikan V V V X V X V X V V

36 Powered by : [email protected]

Bahwa untuk Kota Yogyakarta sektor industri

pengolahan merupakan sektor basis namun belum

ditetapkan arah pengembangan sebagai kawasan

industri dalam rencana RTRW Propinsi DIY

Bahwa untuk Kabupaten Bantul berdasarkan hasil analisis sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor basis namun belum ditetapkan arah pengembangan sebagai kawasan pertambangan dan penggalian dalam rencana RTRW Propinsi DIY

Page 37: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

37 Powered by: [email protected]

No Pusat

Pertumbuhan

Tingkat Hierarki

Keterangan RTRW analisis

1 Sleman II I Berdasarkan ketersediaan fasilitas dan analisis

maka IKB Kab. Sleman dapat dinaikkan

status menjadi hierarki I mendampingi Kota

Yogyakarta

2 Yogyakarta I I Telah sesuai

3 Bantul II II Telah sesuai

4 Gunung Kidul II III IKB Wonosari perlu untuk dilakukan

penguatan dan penambahan fasilitas public

agar mampu setara dengan hierarki II

5 Kulonprogo II IV IKB Wates sangat perlu untuk dilakukan

penguatan dan penambahan fasilitas publik

agar mampu naik dua hierarki dan setara

dengan hierarki II

Page 38: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

EVALUASI POLA RUANG DAN

STRUKTUR RUANG

38 Powered by: [email protected]

No Pusat

Pertumbuhan

Pusat Pertumbuhan

Evaluasi RTRW analisis

1 Sleman PKW I Kabupaten sleman merupakan kabupaten

dengan jumlah penduduk terbanyak.

Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Slamen

juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh

Kabupaten Sleman menjangkau sampai

wilayah Kabupaten Kulonprogo. Sehingga

kebijakan penetapan Sleman sebagai PKW

dirasakan telah tepat.

2 Yogyakarta PKN I Kota Yogyakarta merupakan kawasan

prioritas meskipun luasan kecil dan jumlah

penduduk rendah namun kawasan Kota

Yogyakarta yang direncanakan sebagai pusat

kawasan nasional mampu memenuhi perannya

dikarenakan dukungan aksesibilitas dan

ketersediaan fasilitas pelayanan yang lengkap.

Kebijakan penetapan dalam RTRW ini

dirasakan telah tepat.

3 Bantul PKW II Kabupaten Bantul merupakan kabupaten

dengan jumlah penduduk terbanyak kedua.

Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Bantul

juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh

Kabupaten Bantul menjangkau sebagian

wilayah Kabupaten Kulonprogo dan

Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga

kebijakan penetapan Bantul sebagai PKW

dirasakan telah tepat namun perlu dilakukan

penguatan dan penambahan fasilitas

pelayanan sehingga mampu sejajar dengan

Kabupaten Sleman

4 Gunung Kidul PKWp III Kawasan Kabupaten Gunung Kidul masih

harus mendapatkan perhatian lebih sehingga

mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul. Sehingga penetapan

sebagai PKWp dirasakan tepat guna memicu

perkembangan yang ada di Kabupaten

Gunung Kidul

5 Kulonprogo PKWp IV Kawasan Kabupaten Kulonprogo harus paling

mendapatkan perhatian lebih sehingga mampu

setara dengan kaupaten Gunung Kidul dan

mengejar ketertinggalan dari Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Bantul. Sehingga

penetapan sebagai PKWp dirasakan tepat

guna memicu perkembangan yang ada di

Kabupaten Kulonprogo.

Powered by: [email protected]

Page 39: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

EVALUASI POLA RUANG DAN

STRUKTUR RUANG

39 Powered by: [email protected]

No Pusat

Pertumbuhan

Pusat Pertumbuhan

Evaluasi RTRW analisis

1 Sleman PKW I Kabupaten sleman merupakan kabupaten

dengan jumlah penduduk terbanyak.

Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Slamen

juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh

Kabupaten Sleman menjangkau sampai

wilayah Kabupaten Kulonprogo. Sehingga

kebijakan penetapan Sleman sebagai PKW

dirasakan telah tepat.

2 Yogyakarta PKN I Kota Yogyakarta merupakan kawasan

prioritas meskipun luasan kecil dan jumlah

penduduk rendah namun kawasan Kota

Yogyakarta yang direncanakan sebagai pusat

kawasan nasional mampu memenuhi perannya

dikarenakan dukungan aksesibilitas dan

ketersediaan fasilitas pelayanan yang lengkap.

Kebijakan penetapan dalam RTRW ini

dirasakan telah tepat.

3 Bantul PKW II Kabupaten Bantul merupakan kabupaten

dengan jumlah penduduk terbanyak kedua.

Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Bantul

juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh

Kabupaten Bantul menjangkau sebagian

wilayah Kabupaten Kulonprogo dan

Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga

kebijakan penetapan Bantul sebagai PKW

dirasakan telah tepat namun perlu dilakukan

penguatan dan penambahan fasilitas

pelayanan sehingga mampu sejajar dengan

Kabupaten Sleman

4 Gunung Kidul PKWp III Kawasan Kabupaten Gunung Kidul masih

harus mendapatkan perhatian lebih sehingga

mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul. Sehingga penetapan

sebagai PKWp dirasakan tepat guna memicu

perkembangan yang ada di Kabupaten

Gunung Kidul

5 Kulonprogo PKWp IV Kawasan Kabupaten Kulonprogo harus paling

mendapatkan perhatian lebih sehingga mampu

setara dengan kaupaten Gunung Kidul dan

mengejar ketertinggalan dari Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Bantul. Sehingga

penetapan sebagai PKWp dirasakan tepat

guna memicu perkembangan yang ada di

Kabupaten Kulonprogo.

Sumber: Hasil Analisis 2016

Powered by: [email protected]

Page 40: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

5

PENUTUP

Page 41: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

41

Pusat pertumbuhan yang terdapat di Propinsi DIY dapat didelegasikan

menjadi 5 pusat pertumbuhan utama yakni Kota Yogyakarta, Kab.

Sleman (IKB Sleman), Kab. Bantul (IKB Bantul), Kab. Gunung Kidul

(IKB Wonosari), dan Kab. Kulonprogo (IKB. Wates) dengan pengaruh

pelayanan yang didominasi oleh IKB Sleman (wilayah Kab. Sleman dan

sebagian wilayah Kab. Kulonprogo) dan IKB Bantul (wilayah Kab.

Bantul, Sebagian wilayah Kab. Kulonprogo dan Sebagian wilayah Kab.

Gunungkidul).

Powered by: [email protected]

Sektor basis dan sektor potensial memiliki keterkaitan dengan rencana

Pola Ruang dan rencana Struktur Ruang di suatu wilayah. Hendaknya

arah pengembangan kegiatan dalam pusat pertumbuhan yang diatur

dalam RTRW mengacu pada sektor basis suatu kawasan dan didukung

oleh pengembangan struktur ruang guna mendukung pertumbuhan

sektor basis kawasan

Powered by: [email protected]

Page 42: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

42

Sektor basis yang terdapat di Propinsi DIY bervariasi antar

kota/kabupaten. Kota Yogyakarta memiliki jumlah sektor basis

yang paling banyak. Sedangkan yang paling sedikit memiliki

sektor basis adaah Kabupaten Sleman. Berdasarkan sektor

potensial yang memiliki pertumbuhan cepat di Propinsi DIY

adalah:

Jasa Keungan dan asuransi

Jasa Kesehatan dan Sosial

Informasi dan komunikasi

Penyediaan akomodasi makan dan minum

Pengadaan listrik dan gas

Real estate

Jasa perusahaan

Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda

Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial

Jasa Pendidikan

Powered by: [email protected]

Page 43: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

43

Perlunya mengatur perencanaan pola ruang dan struktur ruang yang

terpadu sehingga pemerataan pembangunan tercapai dan menurunkan

disparitas kawasan.

Powered by: [email protected]

Perlunya penambahan penetapan arah pengembangan untuk wilayah

Kota Yogyakarta sebagai kawasan industry pengolahan mengingat nilai

indeks LQ yang tinggi.

Perlunya penambahan penetapan arah pengembangan untuk wilayah

Kabupaten Bantul sebagai kawasan Pertambangan dan penggalian

mengingat nilai indeks LQ yang tinggi.

IKB Wonosari perlu untuk dilakukan penguatan dan penambahan

fasilitas publik agar mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul. Dikarenakan statusnya ditetapkan sebagai PKWp

IKB Wates sangat perlu untuk dilakukan penguatan dan penambahan

fasilitas publik agar mampu naik dua hierarki dan setara dengan

Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.

Dikarenakan statusnya ditetapkan sebagai PKWp Powered by: [email protected]

Page 44: TINJAUAN KRITIS KEBIJAKAN EKONOMI DAN TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DIY

Thank You

Powered by: [email protected]

44

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh…