tinjauan hukum islam terhadap kerusakan barang...
TRANSCRIPT
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KERUSAKAN BARANG
GADAI
Skripsi ini Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
Ihwaliah Mahmudah Matdoan
NIM. 14110701
Dosen Pembimbing:
Dr. H. M. Ziyad Ulhaq, SQ, MA, Ph.D
JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA 1439 H/2018 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kerusakan
Barang Gadai” yang disusun oleh Ihwaliah Mahmudah Matdoan
dengan Nomor Induk Mahasiswa 14110701 telah diperiksa dan disetujui
untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 14 Agustus 2017
Pembimbing
H. M. Ziyad Ulhaq, S.Q, MA., Ph.D
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kerusakan
Barang Gadai” oleh Ihwaliah Mahmudah Matdoan dengan Nomor Induk
Mahasiswa 14110701 telah diujikan pada siding Munaqasyah Fakultas
Syariah Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta pada tanggal 20 Agustus 2018.
Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Hukum Ekonomi Syariah (SH).
Jakarta, 12 November 2018
Dekan Fakultas Syariah
Dra. Hj. Muzayyanah MA
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dra. Hj. Muzayyanah MA Putri Nurhayati, S.Sy
Penguji I Penguji II
Dra. Hj. Nur Izzah, MA Dra. Hj. Muzayyanah, MA
Pembimbing
H. M. Ziyad Ulhaq, S.Q, MA., Ph.D.
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ihwaliah Mahmudah Matdoan
NIM : 14110701
Tempat/Tanggal lahir : Tual, 10 Mei 1996
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Kerusakan Barang Gadai” adalah benar-benar asli karya
penulis, kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kekurangan dan
kesalahan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Jakarta, 14 Agustus 2018
Ihwaliah Mahmudah Matdoan
iv
ٱلرهحمن ٱلرهحيم بسم ٱلله
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin Rasa syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT dan Segala puji hanya bagi-Nya atas limpahan rahmat, hidayah,
inayah-Nya dan berbagai nikmat-Nya yang tak terhitung. Sholawat serta
salam kita haturkan kepada Khoirul Anam, baginda Nabi Muhammad Saw,
pemimpin umat Islam. Karena perjuangan dan cinta Nabiyullah Muhammad
SAW, kita memperoleh sebaik-baik nikmat yakni nikmat Iman dan Islam
yang menjadi penuntun hidup hingga hari kiamat dan harapan mendapatkan
syafaat beliau kelak di yaumul hisab. Amin.
Penulis kini telah berada di semester akhir perkuliahan dan telah
memenuhi beberapa ketentuan dan syarat untuk menyelesaikan studi. Skripsi
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jenjang Strata
Satu (S1) dilanjutkan dengan sidang skripsi yang telah disusun. Maka,
penulis telah menyusun skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Kerusakan Barang Gadai (Rahn)”. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi satu dari beberapa persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Hukum (S.H). Harapan penulis adalah skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan, baik akademis maupun yang ingin merintis usaha
perhotelan syariah. Saat penyusunan skripsi, penulis belajar dan
mendapatkan banyak hal dari setiap kejadian dan kondisi yang dialami. Baik
dalam penyusunan, pencarian informasi, penulisan, dan hal lainnya yang
dialami penulis sendiri.
v
Atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, doa orangtua tercinta,
keluarga, teman dan sahabat yang telah mendukung dan membantu penulis
baik materil maupun dukungan moral dan dukungan motivasi yang tulus saat
memulai hingga selesai menyusun skripsi. Patut disyukuri dan menjadi
kebahagiaan tersendiri bagi penulis bahwa skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik dan dapat melewati berbagai rintangan dalam proses menyusun
skripsi ini. Maka dalam skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa syukur
dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak dibawah ini yang
sangat berjasa dan turut andil membantu penulis.
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, Ibunda Prof. Dr. Hj.
Huzaimah Tahido Yanggo, MA.
2. Dekan Fakultas Syariah, Ibunda tercinta, Dra. Hj. Muzayyanah,
MA, yang senantiasa memperhatikan, mengarahkan, dan
memberikan dukungan serta motivasi.
3. Kepala Prodi Muamalah, Bapak H. M. Ziyad Ulhaq, MA, sebagai
pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasihat, kritik
dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4. Segenap Dosen-dosen tersayang Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
yang tulus memberikan ilmu kepada saya dan teman-teman.
5. Bapak KH. Dr. Ahmad Fathoni, MA, dan Ibunda Hj.
Muthmainnah, MA serta semua Instruktur Tahfidz Institut Ilmu
Al-Qur‟an Jakarta yang selalu memberikan motivasi dan
membimbing mahasiswa Insitut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta dalam
menghafal dan menjaga Al-Qur‟an.
6. Staff Fakultas Syariah, Kak Chandra, S.Ud, Kak Siti Zaenab,
S.Sy, dan Kak Putri yang telah membantu dalam hal administrasi
vi
perkuliahan dan memberikan dukungan selama perkuliahan dan
proses menyusun skripsi.
7. Semua civitas keluarga besar lembaga kampus dan Pesantren
Takhassus Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta yang telah berperan
dalam kebaikan untuk pendidikan kepada seluruh
mahasantri/mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
8. Terkhusus untuk kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Ayah
Ahmad Bardji Matdoan dan Mama Juairiah Matdoan/Bugis atas
curahan cinta, kasih dan sayang yang begitu tulus dan ikhlas
tanpa pamrih, perhatian yang tak henti-hentinya, doa, dukungan
yang luar biasa, motivasi yang tak lelah disampaikan setiap hari
untukku kapan dan dimana pun terutama selama proses menyusun
skripsi ini. Tak mampu daku sampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada mama dan ayah melalui skripsi ini dan
apapun yang penulis berikan tidak akan mampu membayar semua
jasa dan pengorbanan ayah dan mama tercinta. Hanya doa terbaik
yang mampu aku berikan setiap saat. Penulis berdoa agar Allah
melindungi, merahmati dan meridhoi, membahagiakan ayah dan
mama dan membalas semua kebaikan di dunia dan di akhirat
nanti dan Jannah adalah tempat kita semua berkumpul. I Love
Mom and Dad So Much.
9. Semua adik kandungku yang turut mendoakan, membantu dalam
pengetikan dan menghiburku. Muhammad Nur Shodiq, Zulfa
Fashihah Sulthona, Halima Tsustalatsa Al Fajaria, Sirrotul Ilmi,
Siti Shouma Ramadhani Mardhotillah, Sulthon Muhammad
Zamani, Imam Ahmad Ghazali, Muhammad Arif Hudan
Mahmudi. Allah selalu memberikan yang terbaik dan lebih baik
vii
lagi dalam segala hal serta bahagia dunia dan akhirat dan sukses
mengapai cita-cita dan impian-impian.
10. Seluruh keluarga besar Yamanten (Melyamfak) tersayang
khususnya keluarga Matdoan, Bugis, dan Difinubun yang telah
membantu dengan materil, kasih sayang, dan doa serta dukungan
yang terbaik. Om Abul dan keluarga, om Zen dan keluarga, om
Harun dan keluarga dan semua om dan bibi tercinta. Terima kasih
atas kebaikan-kebaikannya. Allah pasti membalas semua
kebaikan kalian semua dan menjadi keberkahan dalam hidup.
11. Semua guru-guru tercinta yang sangat berjasa dalam
pendidikanku. Insya Allah, ilmu yang diberikan bermanfaat
untukku di dunia dan di akhirat. Kebaikan dan keberkahan hidup
akan selalu menyertai guru-guruku tercinta.
12. Abang Ahmad Rohani Renhoran atas kebaikannya yang setiap
harinya selalu menghibur, memberikan dukungan, doa, semangat
dan motivasi yang terbaik kepadaku. Dan khususnya untuk cinta
dan sayangnya yang tulus.
13. Semua kakak dan adik sepupuku, yang selalu memberikan
dukungan kepadaku, khususnya Kak Pipit atas pengertian,
nasihat, dukungannya dan Bapak Zen Matdoan yang telah
memberi motivasi dan nasihat selama penyusunan skripsi.
14. Semua teman-teman dan sahabat-sahabatku terutama
seperjuangan dalam penyusunan skripsi, teman-teman LPM ‟16,
teman-teman kamar N4 dan N5 asrama DKI yang tidak bisa
kusebut satu-per satu. Terima kasih atas kebersamaannya selama
ini.
viii
15. Teman-teman kelasku tercinta Fakultas Syariah (Muamalah) dan
teman-teman seangkatan 2014 Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta
yang telah berjuang bersama dari awal semester hingga selesai.
16. Adik-adik tingkat yang telah memberikan dukungan semangat
dan ucapan terbaik selama ini.
17. Semua teman-teman IIQ, PTIQ, dan sahabatku. Temanku
seperjuangan, Finalliis, teman kost, teman-temanku dimana pun
berada yang telah memberikan dukungan yang terbaik selama ini.
Semoga berhasil semua dan sukses.
Penulis sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak
yang tak dapat penulis sebutkan satu-satu yang turut andil
berperan membantu penulis dalam hal apapun. Tidak ada balasan
kebaikan selain kebaikan. Semua kebaikan yang ikhlas diberikan
akan dibalas Allah dengan yang terbaik dalam hidup. Semoga
Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang berilmu, beriman
dan bertakwa di sisi-Nya. Aamiin.
Jakarta, 14 Agustus 2018
Penulis
ix
MOTTO
“Man Jadda Wa Jadda”
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkan
hasil dari kesungguhannya”
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………................i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..ii
PERNYATAAN PENULIS……………………………………………….iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..iv
MOTTO…………………………………………………………………….ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………..x
PEDOMAN TRANSLITERASI…………………………………………xiii
ABSTRAKSI……………………………………………………………...xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…….……………………………………...1
B. Identifikasi Masalah………….…………………………………… .6
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….6
D. Rumusan Masalah…………………………………………………..7
E. Tujuan Penelitian…………………………………………………...7
F. Kegunaan Penelitian.……………………………………………….7
G. Tinjauan Pustaka…………………………………………………...8
H. Metode Penelitian…………………………………………………10
I. Sistematika Penulisan…………………………………………......11
BAB II KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Gadai (Rahn)…………………………………………...13
1. Sejarah Gadai (Rahn)…………………………………….........13
2. Definisi Gadai (Rahn)…………………………………………16
xi
B. Dasar Hukum Gadai (Rahn)………………………………………19
1. Dalil Al-Qur‟an………………………………………………...19
2. Dasar hadits…………………………………………………….20
3. Dasar Ijma‟……………………………………………………..21
C. Rukun dan Syarat Gadai (Rahn)…………………………………..23
1. Aqidain terdiri dari pihak yang menggadaikan
(rahin) dan penerima gadai (murtahin)………………………...23
2. Objek rahn ialah barang yang digadaikan (marhun)…………..23
3. Adanya kesepakatan ijab qabul (shighat akad)………………...24
4. Marhun Bih (utang)…………………………………………….26
D. Ketentuan Barang Gadai (Rahn)…………………………………..27
1. Menggadaikan Barang disewakan atau dipinjamkan…………..27
2. Menggadaikan Barang Pinjaman……………………………….29
3. Menggadaikan Barang Yang Masih Berwujud Utang…………33
4. Penambahan Barang Gadai (Borg)……………………………..37
5. Pembiayaan atas Barang Gadai (Marhun/Borg)………………..38
E. Ketentuan-Ketentuan Akad Gadai (Rahn)………………………..40
1. Berakhirnya Akad Gadai (Rahn)……………………………....40
2. Sengketa Gadai (Rahn) Antara Pemberi
(Rahin) dan Penerima Gadai (Murtahin)……………………….46
F. Pelaksanaan dan Penerapan Gadai (Rahn) di
Lembaga Keuangan Syariah (LKS)…………..…………………...50
1. Pegadaian Syariah……………………………………………....51
2. Perbankan Syariah……………………………………………...56
3. Pembiayaan Syariah……………………………………………57
G. Perbedaan dan Persamaan Gadai (Rahn) dan Penerapannya……...59
H. Hikmah Gadai (Rahn)……………………………………………..60
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Defenisi Penelitian………………………………….......................61
B. Jenis Penelitian…………………………………............................62
C. Sumber Data…………………………………................................64
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………..........66
E. Metode Analisis Data…………………………………..................69
BAB IV ANALISIS PENELITIAN KERUSAKAN BARANG GADAI
A. Pemanfaatan Barang Gadai (Marhun)…………………………….71
B. Rusaknya Barang Gadai (Marhun)………………………………..77
BAB V PENUTUPAN
A. Kesimpulan………………………………………….......................91
B. Saran………………………………………….................................93
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..................95
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................100
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
th : ط a : ا
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق ĥ : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
n : ن r : ز
w : و dz : ش
h : ي s : س
` : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah : a ا : â ي… ai
xiv
Kasrah : î ي : i و… au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam )ال( qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf alif lam )ال( qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : انبقسة
al-Madînah : انمديىت
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf alif lam )ال( syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan didepan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
: as-Sayyidahاسيدة: Al-Rajul انسجم
: ad-Dârimî اندازميasy-Syams :اشمس
c. Syaddah (Tasydid)
Syaddah (Tasydid) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:
ىبببالله Âmanâ billâhi : ا م
ف ه بء اس ه Âmana as-sufahâ`u : ا م
ي ه Inna al-ladzîna : ا نانر
ع ك انس wa ar-rukka’i : و
d. Ta Marbuthah (ة)
xv
Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na’at), maka kata sifat tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf “h”.
Contoh:
ة ف ئ د al-Af`idah : ا ل
يت تالإسلام ع al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : انجب م
Sedangkan Ta Marbuthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism), maka dialihaksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
ب ت ه تو بص بم Âmilatun Nâshibah : ع
al-Âyat al-Kubrâ : انلأي تانكب س ى
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan ejaan
yang disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan
lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam
alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold)
dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal
nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„ ridh,
al-„Asqall n , al- armaw dan seterusnya. Khusus untuk penulisan
kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf
kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al- tih ah dan
seterusnya.
xvi
ABSTRAKSI
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KERUSAKAN BARANG
GADAI
Ihwaliah Mahmudah Matdoan, NIM 14110701, Fakultas Syariah
Jurusan Hukum Ekonomi Islam (Muamalah), Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kerusakan Barang
Gadai”.
Alasan yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini adalah menurut
sepengetahuan penulis bahwa banyak dari masyarakat yang ada belum
memanfaatkan transaksi gadai dan pada umumnya belum memahami
transaksi ini sesuai tuntunan syariat Islam. Hal ini terjadi karena beberapa
faktor serta penulis sendiri belum melakukan kegiatan transaksi ini secara
pribadi maupun transaksi gadai (rahn) yang telah diterapkan pada lembaga
keuangan syariah. Maka dengan ini, penulis berkeinginan untuk mengkaji
tentang gadai khususnya mengenai tinjauan hukum Islam terhadap kerusakan
barang gadai yang dimana kaitannya juga tak lepas dari pemanfaatan barang
gadai saat transaksi gadai masih berlangsung oleh pihak-pihak yang berakad.
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan (library research)
dengan menyiapkan kerangka penelitian sebagai langkah awal agar
memperoleh informasi penelitian yang sesuai.
.
Kata Kunci: Kerusakan barang gadai, manfaat barang gadai
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan alam semesta dan menciptakan manusia untuk
menghuni, mengeksploitasi dan mempergunakan dunia ini. Dia
memberikan pada manusia hikmah dan kekuatan untuk memanfaatkan
sumber-sumber alam. Allah jadikan segala sesuatu berada dan takluk di
bawah kekuatan manusia. Dan Allah jadikan manusia sebagai khalifah-
Nya di muka bumi. Alasan mengapa manusia mendapat posisi yang
demikian istimewa, telah Al-Qur’an terangkan. Pada saat segala apa
yang ada di dunia diharuskan untuk mengikuti hukum alam yang Allah
ciptakan tanpa reserve, manusia diberi kemampuan dan kemerdekaan
untuk memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk. Dia mampu
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sekaligus bisa
menentukan opsi (pilihan) di antara dua hal itu atas dasar pilihannya
sendiri kemauan bebasnya. Karena kemauan bebas inilah Allah
memberikan amanah dan tanggung jawab pada manusia untuk
merealisasikan kehendak-Nya dalam bingkai moral. Inilah, secara
singkat raison d’etre tugas utama manusia di dunia.1
Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak bisa hidup sendiri.
Salah satu ciri makhluk sosial adalah hidup saling berdampingan dan
berkelompok. Maka dalam kehidupan berkelompok tidak bisa terlepas
dari komunikasi dan kegiatan bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan
1 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006),
Cet. ke-4, h. 26.
2
masing-masing. Islam telah mengatur semua aktivitas manusia dari
berbagai bidang kehidupan manusia, tidak hanya membahas tentang
akidah dan tauhid tapi juga termasuk hukum, etika, sosial, politik,
ekonomi dan lain sebagainya. Semua ketentuan yang diatur tidak lain
adalah untuk keberlangsungan hidup yang diharapkan umat manusia di
dunia .
Salah satu bidang yang sangat berhubungan dengan kebutuhan umat
manusia adalah bidang perekonomian. Dalam Islam, ketentuan hukum
yang berkaitan dengan aktivitas manusia kita kenal dengan istilah Fiqih
Muamalah. Pembahasan fiqih muamalah mencakup didalamnya
misalnya mulai dari kegiatan berbisnis termasuk di dalamnya yaitu
perolehan harta yang benar, perjanjian, jual beli, pinjaman, titipan, sewa-
menyewa dan lain sebagainya yang menyangkut ekonomi Islam. Islam
begitu rinci membahas semua aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi. Semua ketentuan transaksi dalam Islam diatur untuk
menghindari penyimpangan-penyimpangan yang hanya bersifat
menguntungkan pribadi atau kelompok tertentu. Karena Islam sangat
mengutamakan kebaikan hidup bersama dan saling tolong menolong
dalam kebaikan.
Ajaran Islam tentang perekonomian, akan senantiasa menarik untuk
dibahas. Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi merupakan roda
kehidupan sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan materiil manusia,
baik dalam kehidupan individu, maupun sosial. Islam menuntut umatnya
untuk menganut dan mengamalkan ajaran Islam kaffah
(menyeluruh/komprehensif) dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagai
3
seorang Muslim yang taat beribadah, tentulah berbagai bisnis atau
usahanya dilandasi oleh transaksi keuangan Islami.2
Fiqih muamalah memang tidak identik dengan ekonomi Islam. Akan
tetapi, diakui bahwa akar keilmuan munculnya disiplin ekonomi Islam
bersumber dari fiqh muamalah. Bahkan, aplikasi ekonomi Islam dalam
lembaga keuangan syariah, terutama berkaitan dengan aspek keabsahan
produk lembaga keuangan syariah dengan nilai-nilai Islam selalu terkait
erat dengan fiqih muamalah.
Perkembangan ekonomi atau bisnis modern yang semakin pesat
seiring dengan melajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah membawa tantangan baru bagi para pemikir hukum Islam
(mujtahid) untuk mengawal dan merespon berbagai praktek kegiatan
ekonomi atau bisnis modern tersebut agar tetap selaras dengan norma
norma ajaran Islam.
Dalam kaitan ini, Fiqih muamalah yang merupakan bidang hukum
Islam yang memiliki kaitan langsung dengan kegiatan ekonomi
seharusnya mampu menjawab dan mengakomodir berbagai
perkembangan baru bentuk atau model bisnis modern yang boleh jadi
belum dikenal atau sudah dikenal tetapi memiliki perbedaan dalam
teknik operasionaliasasinya dengan kegiatan bisnis zaman klasik saat
fiqih muamalah diformulasikan. Misalnya dalam transaksi modern
dikenal adanya saham, obligasi, letter of credit (LC), asuransi dan jual
beli valas. Dalam kaitan ini, pertanyaan yang kemudian muncul adalah
mungkinkah fiqih muamalah yang merupakan produk ulama zaman
klasik dan pertengahan tersebut dapat berubah dan mampu
2 Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), Cet. ke-3, h. 1.
4
mengakomodir perkembangan bisnis modern dengan berbagai produk
dan instrument bisnis lainnya.3
Salah satu gejala perekonomian mutakhir yang tampak sebagai
gagasan, pemikiran, atau realitas yang sedang mencuat akhir-akhir ini
adalah kebangkitan ekonomi Islam. Sebagai gagasan, ekonomi Islam
sebagai sains sosial modern, disiplin akademis, dan sistem ekonomi
dalam skala lokal, nasional, maupun global. Gagasan ekonomi Islam
yang masih terbentuk visi dan misi berdasarkan deskripsi ontologis
persoalan-persoalan dunia pada hakikatnya telah dicetuskan dalam
“Deklarasi Makkah” yang diawali oleh First International Seminar on
Islamic Economics pad 1976. Di sisi lain, sebagai sebuah realitas,
kebangkitan ekonomi Islam salah satunya tampak dengan terbentuknya
Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam (BPI)
yang memberikan pinjaman pembangunan kepada para anggotanya yang
terdiri dari negara-negara Muslim.4
Ekonomi Islam bukanlah gagasan yang bersumber dari pemikiran
individu sebagaimana gagasan ekonomi liberal-kapitalis (yang bermula
dari pemikiran Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mills),
ekonomi sosialis atau ekonomi sosial kooperatif (yang berkembang dari
pemikiran beberapa orang, seperti Robert Owen, Fourier, dan Wiliam
King), dan ekonomi komunis (yang berasal dari pandangan Karl Max,
ekonomi Sosialisme Fabian, dan sejumlah cendekiawan yang memiliki
kesamaan pandangan mengenai strategi pencapaian masyarakat kapitalis
seperti Alfred Marshal, Carl Menger, Steenly Jenovo, dan Leon Walras).
3 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005), Cet.
ke-1, h. 13-14. 4 M. Dawam Raharjo, Arsitektur Ekonomi Islam: Menuju Kesejahteraan Sosial,
(Bandung: Mizan, 2015), Cet. ke-1, h.49.
5
Ekonomi Islam juga perlu dibedakan dengan ekonomi Kesejahteraan
yang bersumber dari gagasan Otto von Bismark dan John Maynard
Keynes maupun Ekonomi Pasar Sosial yang dikembangkan dari gagasan
kelompok Ordo Neo-Liberal Jerman sesudah Perang Dunia II dan kali
pertama diwujudkan oleh kanselir Ludwig Erhard. Jika Ekonomi Islam
sebagai disiplin akademis dianggap lahir pada 1976 melalui Deklarasi
Makkah setelah didahului suatu konferensi internasional, maka sebagai
suatu pernyataan politik-ideologis, gagasan ekonomi Islam awal
terbilang masih kabur karena terdiri dari beragam pemikiran klasik yang
belum matang. Oleh sebab itu, ekonomi Islam lebih tepat dinilai suatu
terobosan ide yang mempresentasikan semangat kebangkitan peradaban
Islam yang marak pada dasawarsa 1970-an. Dengan demikian,
kebangkitan ekonomi Islam seharusnya dipandang dari perkembangan
factual kebangkitan peradaban Islam masa lalu, khususnya pembangunan
ekonomi.5
Salah satu persoalan ekonomi Islam yang dibahas dalam fiqih
muamalah adalah persoalan Gadai (Rahn). Persyariatan gadai (rahn)
adalah salah satu karunia Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya serta
perwujudan dari samhah (kemudahan) yang merupakan salah satu
prinsip Islam.6 Gadai (Rahn) atau yang dikenal dengan sebutan barang
jaminan merupakan transaksi dua pihak dimana salah satu pihak
menjadikan harta yang dimilikinya sebagai jaminan utang untuk
mengikat. Transaksi Gadai (Rahn) sering dijumpai di masyarakat yang
memang sangat membutuhkan dana secepatnya dengan menggadaikan
harta yang dimilikinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi
5 M. Dawam Raharjo, Arsitektur Ekonomi Islam: Menuju Kesejahteraan Sosial, h.
50. 6 Ahmad asy-Syarbashi, Yas’alunaka Fi ad-Din wa al-Hayah, terj. Ali Yahya,
(Jakarta: Lentera Basritama, 2001), Cet. ke-1, h. 189.
6
hal-hal yang tidak dinginkan. Misalnya barang yang digadai atau
dijadikan jaminan hilang ditangan pihak yang memberi hutang atau
kerusakan yang terjadi pada barang jaminan atau barang gadai. Maka,
untuk melanjutkan pembahasan mengenai gadai dan kerusakan barang
gadai menurut hukum Islam, penulis berkeinginan untuk mengkaji lebih
dalam pada skripsi ini dengan judul:
“TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KERUSAKAN
BARANG GADAI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi
masalah yang muncul, diantaranya:
1. Bagaimana awal mula sejarah lembaga gadai di Indonesia?
2. Bagaimana penjelasan gadai menurut hukum Islam?
3. Barang apa saja yang bisa dan tidak bisa digadai?
4. Bagaimana penerapan gadai di lembaga keuangan syariah?
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian proposal ini tidak meluas serta
menjaga kemungkinan penyimpangan dalam penelitian, maka penulis
perlu memberikan batasan pada:
1. Penelitian hanya seputar kerusakan barang gadai menurut hukum
Islam.
7
2. Data yang diperlukan adalah ketentuan-ketentuan hukum Islam
mengenai kerusakan barang gadai.
3. Penelitian ini mengkaji mengenai gadai yang ditinjau menurut
hukum Islam dan kerusakan yang terjadi pada barang gadai.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada skripsi ini adalah:
1. Bagaimana pemanfaatan barang gadai menurut hukum Islam?
2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap penanggung
kerusakan barang gadai?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah
dirumuskan. Tujuan penelitian harus sinkron dengan pokok masalah.7
Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui dan menjelaskan pemanfaatan barang gadai menurut
hukum Islam.
b. Mengetahui pandangan hukum Islam terhadap kerusakan barang
gadai.
F. Kegunaan Penelitian
7 Sri Mamudji, dkk., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Hukum Indonesia, 2005), Cet. ke-1, h. 15
8
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Kerusakan Barang Rusak.
2. Memberikan manfaat secara teoritis sebagai aset pengembangan
khazanah ilmu pengetahuan di bidang agama khususnya hukum
Islam.
G. Tinjauan Pustaka
1.
Nama dan Judul
Skripsi
Rosadiaman dengan judul skripsi “Strategi
Marketing Mix Ar-Rahn UMK (Usaha Mikro
Kecil)” (Pada Pegadaian Syariah Cabang
Cinere) Konsentrasi Perbankan Syariah
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 1431 H M/2011 M.
Isi Skripsi Menurut penulis, dari hasil pengamatan,
Rosadiaman menjelaskan tentang Marketing
Mix/Bauran (Kombinasi) Pemasaran sebagai
strategi pemasaran yang bertujuan untuk
mempengaruhi reaksi para konsumen/nasabah..
Skripsi ini secara jelas membahas tentang
strategi pemasaran suatu produk pembiayaan
pegadaian syariah yang bertujuan untuk
mendorong usaha mikro kecil menengah
masyarakat melalui pinjaman gadai syariah,
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriptif dan penelitian langsung di
9
lapangan.
2
Nama dan Judul
Skripsi
Taufiqurrahmani dengan judul skripsi “Prinsip
Penetapan Ujroh di Pegadaian Syariah Cipto
Cirebon”, Prodi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2013 M.
Isi Skripsi Fokus penelitian skripsi ini adalah menjelaskan
bagaimana prinsip penetapan ujroh pada
pegadaian syariah, persamaan dan perbedaan
gadai syariah dan gadai konvensional dan
penjelasan tentang ujrah (upah) menurut
hukum Islam.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analisis data dengan mendapatkan kesimpulan
dari penelitian ini.
3
Nama dan Judul
Skripsi
Yuyun Yunita dengan judul skripsi “Perspektif
Hukum Islam Terhadap Rahn Tasjily”, Studi
kasus pada Pegadaian Syariah Cabang Cinere
Jakarta Selatan. Prodi Muamalah Fakultas
Syariah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta 2016
M/1437 H.
Isi Skripsi Dalam kajian penelitian yang dilakukan Yuyun
Yunita difokuskan pada Ketentuan Rahn
Tasjily dalam perspektif hukum Islam dan
dalam pembahasannya dilengkapi penjelasan
Mekanisme Gadai Syariah juga skema, skema
Pelayanan Pinjaman dalam Akad Rahn, dan
skema Pelayanan Pelunasan Pinjaman.
10
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriptif dan penelitian langsung di
lapangan.
Dari ketiga skripsi di atas, yang membedakan dengan skripsi penulis
adalah isi dari skripsi penulis mengenai Tinjauan hukum Islam terhadap
kerusakan barang gadai. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah
deskriptif kualitatif dan penelitian studi pustaka.
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Alasan
menggunakan metode kualitatif, sumber kajian, Instrumen
penelitian, Sampel sumber data penelitian, Teknik pengumpulan
data, Teknik analisis data dan Rencana pengujian keabsahan data.8
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan (library
research) dengan menyiapkan kerangka penelitian sebagai langkah
awal agar memperoleh informasi penelitian yang sesuai.
2. Sumber Data
Sumber data dibagi menjadi dua, yakni sumber data primer dan
sekunder. Sumber data yang digunakan penulis adalah sumber data
sekunder, yakni sumber yang didapatkan dari buku-buku dan tulisan
kajian ilmiah terkait penelitian ini.
8 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016), Cet. ke-5,
h. 453.
11
3. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah memperoleh data hasil
penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah data
kepustakaan didapatkan dari dokumen-dokumen resmi, surat, hasil
penelitian, buku-buku dan publikasi.
4. Metode Analisis Data
Metode analitis yang digunakan penulis adalah metode deskriptif-
analitis, yaitu penelitian yang mengupas tuntas, menguraikan dan
analisa data-data agar mendapatkan gagasan baru.
I. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan, penulis membagi cakupan pembahasan
skripsi ini menjadi lima bab sebagai berikut:
Bab pertama, yaitu pendahuluan merupakan gambaran umum yang
terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua, merupakan kerangka teori yang secara rinci bab ini
membahas tentang pengertian, landasan hukum, rukun dan syariat, dan
ketentuan hukum Islam terhadap barang gadai.
Bab ketiga, bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian
secara umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi.
12
Bab keempat, merupakan analisis penelitian atau inti dari
pembahasan skripsi yang menganalisis tentang tinjauan hukum Islam
terhadap pemanfaatan barang gadai dan kerusakan barang gadai
Bab kelima, yang merupakan bab terakhir ini, penulis membuat
kesimpulan dari pembahasan yang telah ditulis di atas dan dilengkapi
saran-saran berkaitan dengan pembahasan di atas agar dapat bermanfaat
bagi pembaca dan peneliti khususnya tentang pegadaian syariah.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pemanfaatan barang gadai (Marhun)
Menurut Ulama Hanafiyah rahin tidak boleh
memanfaatkan barang gadai kecuali dengan persetujuan
murtahin, dan murtahin tidak boleh memanfaatkan barang
gadai kecuali izin dari pemilik barang gadai. Namun
sebagian ulama Hanafiyah apabila pemilik barang atau
pihak yang menggadaikan mengizinkan, maka penerima
gadai boleh memanfaatkannya secara mutlak. Sebagian
mereka juga mengharamkan pemanfaatan barang gadai oleh
penerima gadai apabila disyaratkan dalam akad.
Ulama Malikiyah rahin tidak boleh memanfaatkan barang
gadai secara mutlak, bahkan apabila dimanfaatkan maka
akad gadai pun batal, sedangkan pemanfaatan barang gadai
oleh murtahin dibolehkan asal mendapat izin dari pemilik
gadai.
92
Ulama Syafi’iyyah, rahin boleh mengambil manfaat atas
marhun asal tidak mengurangi nilai marhun dan murtahin
tidak boleh memanfaatkan barang gadai (pendapat ini sama
dengan pendapat ulama Malikiyah)
Ulama Hanabilah berpendapat sama dengan ulama
Hanafiyah bahwa rahin tidak boleh memanfaatkan barang
gadai tanpa persetujuan murtahin dan ulama Hanabilah
berpendapat bahwa murtahin boleh memanfaatkan barang
gadai jika barang gadai tersebut memerlukan biaya
perawatan dengan izin dari pemilik barang gadai. Namun
jika tidak membutuhkan biaya perawatan, maka murtahin
tidak boleh memanfaatkan barang gadai.
Dan dalam Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-
MUI/III/2002 tentang Rahn, mengenai pemanfaatan barang
gadai (marhun), yaitu marhun dan manfaatnya tetap
menjadi milik rahin. marhun tidak boleh dimanfaatkan
murtahin kecuali seizin rahin, dengan tidak mengurangi
nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti
biaya pemeliharaan dan perawatannya dan murtahin
(penerima barang) mempunyai hak untuk menahan marhun
(barang) sampai semua utang rahin (yang menyerahkan
barang) dilunasi.
93
2. Kerusakan Barang Gadai (Marhun)
Menurut pemahaman penulis, secara umum ada dua pendapat
terkait kerusakan barang gadai, yaitu menurut ulama Hanafiyah dan
Jumhur ulama selain Hanafiyah yakni ulama Syafi’iyyah,
Hanabilah, dan Malikiyah.
Menurut ulama Hanafiyah yang berpendapat bahwa
murtahin atau pihak al-‘Adl yang memegang marhun
bertanggung jawab dan menanggung risiko terhadap
kerusakan marhun dan status utang baik atau marhun bih
tetap ada ketika marhun rusak atau hilang.
Sedangkan menurut jumhur ulama selain Hanafiyah,
murtahin tidak menanggung apa-apa jika marhun yang
berada ditangannya binasa tanpa ada unsur pelanggaran
atau kelalaian dan kecerobohan dari murtahin. Maka oleh
karena itu, tidak ada bagian utang yang gugur. murtahin
hanya menanggung kerugian jika memang marhun yang
berada ditangannya rusak atau hilang dikarenakan ada
unsur pelanggaran atau kelalaian dan kecerobohan dari
murtahin.
B. Saran
1. Penulis menyadari bahwa kajian hukum Islam tentang persoalan
gadai tidak hanya terkait apa yang dibahas penulis, maka untuk
memperkaya dan memperluas khazanah keilmuan, penulis
berharap agar penelitian ini tetap berlanjut dengan terus
94
mengkaji hukum Islam terhadap masalah-masalah baru
khususnya pembahasan tentang gadai (rahn).
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2006)
Abu Ya’qub At-Tamimi Al-Marwazi, Ishaq bin Mashur bin Bahram Al-
Kausaj, Masail a-Imam Ahmad bin Hanbal, (_:__,_)
Ad-Dayni al-Bani,Muhammad Nashir, Shahih dan Dhaif Sunan at-Tirmidzi,
(_, 1420 H)
Al-Anshari, Zakaria bin Muhammad bin Zakaria, Asna al-Mathalib Syarh
Raudh al-Thalib, (Beirut: Dar al-Kitab al-Islami,_)
Al-Bukhari Al-Ju’fiy, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, Sahih Al-
Bukhari, (Beirut: Dar Tuq Al-Najar, 1422 H)
Al-Faifi, Sulaiman Ahmad Yahya, Ringkasan Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq,
terj. Ahmad Tirmidzi, Futuhal Arifin, dan Farhan Kurniawan,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013)
Al-Muthalibi, Syafi'i Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin
Usman bin Syafi’i bin Abdul Muthalib bin Abdul Manaf, Musnad
Syafi’i, (Beirut: Dar Al-Kutub Al ‘Ilmiah, 1400 H)
Ali, Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008)
Alhafidz, Ahsin W., Kamus Fiqh, (Jakarta: Amzah, 2013)
96
Al-Muthalibi, Syafi'i Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin
Usman bin Syafi’i bin Abdul Muthalib bin Abdul Manaf, Musnad
Syafi’i, (Beirut: Dar Al-Kutub Al ‘Ilmiah, 1400 H)
Al-Qusyairi An-Naisaburi, Muslim bin Al-Hajjaj Abu Al-Husain, Musnad
Shahih al-Mukhtashir bi Naqul al-‘Adl Ila Rasulullah Saw, (Beirut:
Dar Ihya al-Turath al-‘Arabi, _)
Al-‘Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, Shahih Fiqih Wanita, terj.
Faisal Saleh dan Yusuf Hamdani, (Jakarta: Akbar Media, 2014)
Anshori, Abdul Ghofur, Gadai Syariah, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University, 2011)
Ash-Shawi Al-Malik, Abu ‘Abbas Ahmad bin Muhammad Al-Khaluti,
Bulghah as-Salik li Aqrab Al-Masalik, (Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah)
Asy-Syarbashi, Ahmad, Yas’alunaka Fi ad-Din wa al-Hayah, terj. Ali
Yahya, (Jakarta: Lentera Basritama, 2001)
Azharudin Lathif, AH, Fiqh Muamalat, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2005)
Az-Zuhaili, Wahbah, Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, (Damaskus: Dar al-Fikr,
1984)
Az-Zuhaili, Wahbah, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Depok: Gema Insani,
2011)
97
Baghdadi Daruquthni, Abul Hasan ‘Ali bin ‘Umar bin Mahdi bin Mas’ud bin
Nu’man bin Dinar, Sunan Al-Daruquthni, (Beirut: Muassat Ar-
Risalah, 2004)
Endraswara, Suwardi, Metodologi penelitian Sastra, (Yogyakarta: Tim
Redaksi CAPS, 2011)
Fatwa DSN-MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007)
Hasan, Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002)
Janwari, Yadi, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Remaja Rosdakarya,
2015)
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011)
Mamudji, Sri, dkk. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Hukum Indonesia, 2005)
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2013)
Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,
2013)
Muhammad Al-Qarii, ‘Ali bin Sulthon Muhammad Al-Qarii, Murqat Al-
Mafaatih Syarah Musykaat Al-Mashaabih, (Beirut: Dar Al-Fikri,
2002), Juz 1, Pasal 2, Nomor 2887
98
Muhammad dan Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, (Jakarta: Salemba
Diniyah, 2003)
Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Amzah, 2013)
Mustafa, Imam, Fiqih Mu’amalah Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, )
Nazir, Moh., Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014)
Rahardjo, M. Dawam, Arsitektur Ekonomi Islam: Menuju Kesejahteraan
Sosial, (Bandung: Mizan, 2015)
Rais, Isnawati dan Hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada
Lembaga Keuangan Syariah, (Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah, 2011)
Rosadiaman. Strategi Marketing Mix Ar-Rahn UMK (Usaha Mikro Kecil),
Skripsi, Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 1431 H M/2011 M. Tidak diterbitkan (t.d)
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016)
S, Burhanuddin, Aspek Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2010)
Sahrani, Sohari dan Ru’fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011)
99
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana,
2009)
Sudarsono, Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008)
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Yogyakarta:
Alfabeta, 2017)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2007)
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2016)
Taufiqurrahmani, Prinsip Penetapan Ujroh di Pegadaian Syariah Cipto
Cirebon, Skripsi, Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syaria
h dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1431 H M/2011 M.
Tidak diterbitkan (t.d)
Yunita, Yuyun, Perspektif Hukum Islam Terhadap Rahn Tasjily, (Studi pada
Pegadaian Syariah Cabang Cinere Jakarta Selatan, Skripsi, Prodi
Muamalah Fakultas Syariah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta 2016
M/1437 H. Tidak diterbitkan (t.d)
Yusuf, A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017)