tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis...

20
TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42 TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA Oleh: Qisthi Abidy NIM 08220062 JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2013

Upload: nguyendien

Post on 12-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

Oleh:

Qisthi Abidy

NIM 08220062

JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2013

Page 2: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

i

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

Oleh:

Qisthi Abidy

NIM 08220062

JURUSAN HUKUM BISNIS SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2013

Page 3: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan

penulis bahwa skripsi dengan judul:

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindahkan data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi

ini ada kesamaan baik isi, logika, maupun datanya, secara keseluruhan atau

sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh karenanya, batal demi

hukum.

Malang, 9 September 2013

Penulis,

Qisthi Abidy

NIM 08220062

Page 4: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Qisthi Abidy NIM 08220062

Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-

syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.

Malang, 17 September 2013

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Hukum Bisis Syariah

Dosen Pembimbing,

Dr. M. Nur Yasin, M.Ag.

NIP 196910241995031003

Dr. Sudirman, M.A.

NIP 197708222005011003

Page 5: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Qisthi Abidy, NIM 08220062, mahasiswa

Jurusan Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang, setelah membaca, mengamati kembali data yang ada di

dalamnya, dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul:

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada

majelis dewan penguji skripsi.

Malang, 17 Maret 2013

Pembimbing,

Dr. Sudirman, M.A.

NIP 197708222005011003

Page 6: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

v

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi saudara Qisthi Abidy, NIM 08220062, Mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis

Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang, dengan judul:

TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA

INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 42

TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

Telah dinyatakan lulus dengan nilai B+ (Sangat Baik)

Dewan Penguji:

1. Dr. Noer Yasin, M.H.I.

NIP 19611112000031001

Penguji Utama

2. Mujaid Kumkelo, S. Ag., M.H.

NIP 197406192000031001

Ketua Penguji

3. Dr. Sudirman, M.A.

NIP 197708222005011003

Sekretaris Penguji

Malang, 17 September 2013

Dekan,

Dr. Roibin, M.H.I.

NIP 19681218199031002

Page 7: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

vi

MOTTO

الة قضيت فإذا فضل من وابتغوا األرض في فانتشروا الص

واذكروا للا تفلحون لعلكم كثيرا للا

Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Page 8: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku

dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Mama dan Ayah Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Mama dan Ayah yang telah memberikan kasih

sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Mama dan Ayah bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Mama dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu

mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, Terima Kasih Ma.... Terima Kasih Ayah...

Saudaraku

Untuk adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa

tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aq persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku

akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua...

“Shofia Labibah” Sebagai tanda cinta kasihku, Qisthi persembahkan karya kecil ini buat Shofi. Terima

kasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam mneyelesaikan Tugas Akhir ini, semoga engkau pilihan

yang terbaik buatku dan masa depanku.

Page 9: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

viii

Dosen Pembimbing Skripsiku... Bapak Dr. Sudirman, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi saya, terima kasih banyak pak... saya sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa

atas bantuan dan kesabaran dari bapak Terima kasih banyak pak. bapak adalah dosen favorit saya..

Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Syariah :

Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti yang telah kalian berikan kepada kami…

Teman2 angkatan 2008 :

Terima kasih banyak untuk bantuan dan kerja samanya selama ini…

Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir ini...

”your dreams today, can be your future tomorrow”

Page 10: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

ix

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

memberikan kasih sayang serta irâdah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL

MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN

PEMERINTAH NO.42 TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA”.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw yang

telah menunjukkan kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang di

dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan

mendapatkan syafaat dari beliau di akhirat kelak. Amin.

Jerih payah penulis menyelesaikan skripsi ini niscaya tak membuahkan hasil

yang optimal apabila tidak mendapatkan bantuan, motivasi dan pengarahan dari

berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada:

1. Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Page 11: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

x

3. Dr. M. Nur Yasin, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Hukum Bisnis Syariah yang

telah memberikan arahan dan bimbingan pada mahasiswa Hukum Bisnis

Syariah.

4. Dr. Fakhruddin, M.H.I., selaku dosen wali yang senantiasa memberikan

dukungan dan membantu dalam kelancaran proses akademik di Universitas

Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

5. Dr. Sudirman, M.A selaku dosen pembimbing skripsi. Jazâkallahu Ahsanal

Jazâ penulis mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah beliau

limpahkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Semoga beliau selalu diberikan rahmat dan kasih sayang

oleh Allah swt.

6. Seluruh Dosen serta Staf Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah menurunkan ilmunya pada penulis

semoga dapat bermanfaat, dan semoga beliau-beliau selalu diberikan yang

terbaik.

7. Teman-teman Hukum Bisnis Syariah angkatan 2008 yang memberikan

kebersamaan untuk meraih keberhasilan di bangku kuliah di kampus ini.

8. Serta berbagai pihak yang ikut serta membantu proses penyelesaian penulisan

skripsi ini yang tidak disebutkan satu persatu.

Page 12: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xi

Skripsi ini memang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan

saran sangat diharapkan untuk memperbaiki skripsi ini. Akan tetapi dengan segala

kekurangannya, skripsi ini dapat memberikan manfaat serta sumbangan ilmu bagi

kalangan mahasiswa serta pembaca lainnya.

Malang, 12 Juli 2013

Penulis,

Page 13: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Umum

Maksud dari translitasi ini ialah pemindahalihan tulisan dari Bahasa Arab ke

dalam tulisan Bahasa Indonesia (latin), bukan terjemahan Bahasa Arab ke dalam

Bahasa Indonesia. Penulisan translitasi ini berpedoman pada ketentuan penulisan

karya ilmiah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang.

B. Konsonan

dl = ض Tidak dilambangkan = ا

th = ط b = ب

dh = ظ t = ت

(koma menghadap keatas) ‘ = ع ts = ث

gh = غ j = ج

f = ف h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dz = ذ

M = م r = ر

n = ن z = ز

w = و s = س

h = ه sy = ش

y = ي sh = ص

Page 14: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xiii

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal

kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun

apabila terletak di tengah atau di akhir kata maka dilambangkan dengan tanda

koma di atas (’), berbalik dengan koma (‘), untuk pengganti lambang “ع”.

C. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis

dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang

masing-masing ditulis dengan cara sebagai berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla

Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla

Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,

melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat di

akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis

dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = و misalnya قول menjadi qawlun

Diftong (ay) = ي misalnya خير menjadi khayrun

D. Ta’marbûthah (ة)

Ta’marbûthah ditransliterasikan dengan “t” jika berada di tengah-tengah

kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka

ditaransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya: الرسالة للمدرسة menjadi

alrisâlat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang

Page 15: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xiv

terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka di transliterasikan dengan

menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya: في

.menjadi fi rahmatillâh رحمة للا

E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (ال) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di

awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah

kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh

berikut ini:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. Billâh ‘azza wa jalla.

Page 16: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................... xii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

ABSTRAK .......................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

E. Metode Penelitian ..................................................................................... 8

F. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 12

G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 18

BAB II TINJAUAN UMUM WARALABA DAN PENGATURAN BISNIS

WARALABA ................................................................................................... 21

A. Konsep Waralaba. ................................................................................... 21

B. Akad Syirkah dan Akad Ijarah dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia. ....................................................................... 25

BAB III Analisis Hukum Positif dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis

Ulama Indonesia Terhadap Bisnis Waralaba ................................................... 39

A. Analisis Fatwa Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia

terhadap bisnis Waralaba ........................................................................ 39

B. Analis Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 Tentang Waralaba ..... 53

Page 17: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xvi

C. Perbandingan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

dengan Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 Terhadap Bisnis

Waralaba ................................................................................................. 68

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 74

A. Kesimpulan ............................................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 18: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xvii

ABSTRAK

Abidy, Qisthi, 2013. TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL

MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN-MUI) DAN PERATURAN

PEMERINTAH NO. 42 TAHUN 2007 TERHADAP BISNIS WARALABA

Skripsi. Jurusan Hukum Bisnis Syariah. Universitas Islam Negeri Maulana

Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr. Sudirman, M.A.

Kata Kunci: Fatwa, Akad Syirkah, Akad Ijarah, Waralaba.

Pada saat sekarang ini banyak sekali jenis usaha yang dijalankan oleh umat

manusia secara mudah, cepat, dan memberikan keuntungan berlipat ganda. Ada

berbagai produk bisnis di era globalisasi ini dan akhir-akhir ini sering terdengar

kata waralaba/franchising. Transaksi bisnis ini kini mulai marak karena selain

biaya murah dan bahan sudah disediakan. Definisi waralaba adalah sebagai

garansi kontraktual oleh satu orang (franchisor) ke pihak lain (franchisee) dengan

mengizinkan atau meminta franchisee menjalankan usaha dalam periode tertentu

dalam bisnis yang menggunakan merek yang dimiliki oleh franchisor. Pada saat

ini juga terjadi kegairahan pada konsep bisnis yang berbasis syariah, sedangkan

bisnis waralaba saat ini masih banyak menggunakan konsep umum. Akad syariah

ini mempunyai potensi besar terhadap perkembangan ekonomi untuk saat ini

walaupun sudah lama diterapkan oleh umat Islam di dunia.

Dari uraian di atas maka penulis mengkaji mengenai beberapa masalah yang

akan dijadikan pokok pembahasan dari penelitian ini. Pertama, Bagaimana

waralaba menurut fatwa DSN-MUI ? Kedua, Bagaimana waralaba menurut

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 ? dan ketiga adalah bagaimana

perbandingan antara Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 dan fatwa DSN-

MUI?

Penelitian ini menggunakan paradigma ilmiah yang bersumber dari

perundang – undangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis

penelitian statute approach. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data

primer dan data sekunder yang dilakukan dengan teknik dokumentasi yang

kemudian data tersebut diedit, diperiksa, dan disusun secara cermat serta diatur

sedemikian rupa yang kemudian di analisis dengan deskriptif kualitatif.

kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Bisnis waralaba boleh dan

tidak bertentangan dengan hukum Islam, Bisnis waralaba mempunyai hukum

sebagai dasar menjalankan bisnis tersebut dan hukum pada bisnis waralaba adalah

Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 tentang Waralaba, bisnis waralaba

dengan akad Syirkah dan akad Ijarah mempunyai beberapa persamaan. Beberapa

persamaan adalah sebagai berikut. kebebasan berkontrak bagi pemberi waralaba

dan penerima waralaba dan adapun perbedaannya adalah pada dasar hukum bisnis

waralaba.

Page 19: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xviii

ABSTRACT

Abidy, Qisthi. 2013. THE REVIEW OF NATIONAL SHARIA BOARD-

INDONESIAN COUNCIL OF ULAMA (DSN-MUI) FATWA AND

GOVERNMENT REGULATION No. 42 YEAR 2007 ON FRANCHISE

BUSINESS. State Islamic University Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Supervisor Dr. Sudirman, M.A.

Keywords: Fatwa, Syirkah, Ijarah, Franchise

Nowadays there are numerous businesses run in easy, fast, and multiple

benefit oriented way. The globalization era provides many business products and

recently the term franchise becomes more common. This business transaction

rapidly increases due to its low cost and provided materials. The definition of

franchise is a contractual warranty by one person (the franchisor) which permit

another party (the franchisee) to use franchisor’s brand in a certain period. The

passion of sharia-based business also grows, even though many franchise

businesses still employ conventional concept. Even though has been applied by

moslem for a long time, Sharia akad (agreement) still has great potential for the

economical development.

From the explanation, the researcher examines some issues which become

main discussion of the research. First, how is franchise business according to the

fatwa of DSN-MUI? Second, how is franchise business according to Government

Regulation No. 42 Year 2007? Third, how is the comparison between

Government Regulation No. 42 Year 2007 and fatwa of DSN-MUI?

The research employs scientific paradigm derived from regulation using

qualitative and statute approach. The research uses primary and secondary data

collected by documentation. The data result then undergoes the process of editing,

checking, and compiling and arranging before analyzed using descriptive

qualitative analysis.

The result concludes that franchise business is allowed and it has no conflict

with Islamic law. Government Regulation No. 42 Year 2007 on franchise serves

as legal basis for running franchise business. Franchise business using syirkah and

ijarah akad have a common feature that is a contractual freedom for both

franchisor and franchisee. On the other hand, these two akads have different legal

basis for franchise business.

Page 20: TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS … · tinjauan fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia (dsn-mui) dan peraturan pemerintah no. 42 tahun 2007 terhadap bisnis

xix

ملخص البحثال ( DSN-MUIمراجعة الفتاوى جمللس التشريع الوطين مبجلس العلماء اإلندونيسي ). ٣١٠٢،.قسط ،عابدي

حول االمتياز التجاري. حبث جامعي. قسم أحكام 4002 سنة 24والالئحة احلكومية رقم االقتصادية الشرعية. جامعة موالنا مالك إبراهيم اإلسالمية احلكومية مباالنق. املشرف د. سوديرمان،

املاجستري

االمتياز، يتفاق اإلجار الشركة، اعقد الكلمة الرئيسية: الفتوى،

هناك . وتأيت باألرباح الكثريةسرعة، و تم بسهولة، تكثري من أنواع األعمال اليت ظهر يف الوقت احلاضر وهذا . كما شاعت كلمة االمتياز بني الناس يف هذه األواخر هذا عصر العوملة العديد من املنتجات التجارية يف

الضمان التعاقدي من علىاز االمتي يطلق. أصبح شائعا خلفض التكالف واألدوات واملواد اجلاهزة التجارة النوع مناالمتياز بأن يسمح للممنوح حق االمتياز( املمنوح حق آخر ) شخصقبل شخص واحد )صاحب االمتياز( إىل

نفسيف و العالمة التجارية اليت ميلكها صاحب االمتياز. باستخداميف فرتة معينة يطلب منه أن يقوم بتجارةأو ال تزال تستخدم االمتيازيف حني أن و ليت تستند إىل الشريعة اإلسالمية، ا يف نوع التجارةالوقت وقعت اإلثارة أن ، على الرغم منحاليامكانات كبرية لتنمية االقتصادية إ. هذا العقد اإلسالمي لديها نظاما عاما للتجارة

املسلمني يف العامل قد نفذوه منذ قدمي الزمن.هذا البحث بعض القضايا اليت تكون موضوع احث حبث يففالب، يف األعلىمن املناقشة الواردة انطالقا حول (DSN-MUIالفتاوى جمللس التشريع الوطين مبجلس العلماء اإلندونيسي )ما هي أوال، العلمي وهي:

؟ كيف تكون املقارنة 4002سنة 24شأن االمتياز وفقا لالئحة احلكومية رقم كيف ؟ ثانيا، االمتياز التجاري ؟ وفتوى جملس التشريع الوطين حول االمتياز 4002سنة 24بني الالئحة احلكومية رقم

ونوع البحث هو املدخل الكيفي،العلمي املستمد من القوانني باستخدام اإلطاريستخدم هذا البحث طريقة البيانات اليت مت مجعها يف شكل البيانات األولية والبيانات الثانوية وذلك باستخدام اوأم املدخل القنوين.

.لتحلل بطريقة الوصف والنوعيورتبت مث ركبت تركيبا دقيقافحص، والالتعديل تقام هلاوثائق مث الاالمتياز التجاري يقوم وال تتعارض مع الشريعة اإلسالمية، مباح متيازأن االكما يلي: ونتيجة هذا البحث

االمتياز التجاري بني بعض أوجه التشابههناك شأن االمتياز، يف 4002سنة 24الالئحة احلكومية على أساساالمتياز وأما املمنوح حق حرية التعاقد لصاحب االمتياز و بعضها كما يلي:. بني العقد اإلجاريو بعقد الشركة

هو األساس القانوين لالمتياز التجاري. بينهما الفرق