tingkat pengetahuan siswi tentang · bahkan pingsan (anurogo dan wulandari, 2011; asrinah dkk,...

59
i TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG DISMENOREA DI SMK N JUMANTONO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Surika Yuliani NIM B12 158 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: trandat

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

i

TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG

DISMENOREA DI SMK N JUMANTONO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Surika Yuliani

NIM B12 158

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang

Dismenorea di SMK N Jumantono”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari

Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.S.T, Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyu Dwi Agussafutri, S.ST, Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Sri Eka Lelana, S.Pd. Kepala Sekolah SMK N Jumantono yang telah

bersedia untuk memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya,

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 13 Mei 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

v

PRODI DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Surika Yuliani

B12 158

TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG

DISMENOREA DI SMK N JUMANTONO

TAHUN 2015

Xii + 46 halaman + 17 lampiran + 7 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang :Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim

dan terjadi selama menstruasi yang mengganggu aktivitas. Tanda gejala

dismenorea berupa pegal-pegal, mual, muntah, sakit kepala, diare, rasa kram

diperut. Berdasarkan studi epidemiologi di Amerika Serikat prevelansi kejadian

dismenorea sebanyak 59,7% pada remaja berusia 12-17 tahun, angka kejadian

dismenorea di Swedia sekitar 72% sedangkan angka kejadian dismenorea di

Indonesia diperkirakan 45-59% pada kalangan wanita usia produktif.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N

Jumantono dalam tingakat baik, cukup, dan kurang.

Metode penelitian : Jenis penelitian ini Deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di

SMK N Jumantono pada tanggal 4-18 Mei 2015. Jumlah sample 90 siswi, dengan

menggunakan teknik pengambilan sample Stratified Random Sampling. Instrumen

yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisa univariat.

Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N

Jumantono, siswi dengan pengetahuan baik sebanyak 16 responden (17,8%),

pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 16 responden (17,8%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N

Jumantono sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 58 responden

(64,4%).

Kata kunci : Pengetahuan, Remaja putri, Dismenorea

Kepustakaan : 23 literatur (Tahun 2005 s/d 2013)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

vi

MOTTO

Kata yang indah dibibir umat manusia adalah “Ibu” dan panggilan yang

paling indah adalah “Ibuku” (Khalil Gibran).

Reputasimu bukan karena pangkat, tetapi bagaimana kamu bersikap dan

menempatkan diri di lingkunganmu.

Alaskan kepalamu dibantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur

keikhlasan, selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan dan tidurlah dalam

keimanan.

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu.

Aku datang, aku belajar, aku ujian, aku revisi dan aku menang !

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

untuk:

Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan

karuniaNya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kepada Ibu dan Ayah yang selalu memberikan semangat, doa, cinta dan

kasih sayang yang tulus. Serta selalu memberikan yang terbaik untukku,

rasa terima kasih yang tak berujung untuk kalian. Aku sayang kalian.

Kepada adikku Rohmat dan mas Supriyanto yang selalu menyayangi,

mendukung, menyemangati dan mendoakanku selama ini

Kepada Deny Hartono, S.Pd. guru hidupku yang tercinta yang selalu

membimbing, menyayangi,menyemangati dan mendoakanku selama ini.

Kepada bu Wahyu Dwi Agussafutri, yang telah memberi bimbingan

dengan sabar dan senyuman dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahku

Kepada teman-temanku seperjuangan Risma, Sundari, Enur, Tika, dan

Siska yang telah memberikan nasehat, saran, dan motivasi dalam

menyelesaikan studiku.

Kepada teman-teman DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Kepada Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

vii

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Umum .................................................................................... 4

E. Khusus ................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

G. Keaslian Penelitian ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7

1. Pengetahuan .................................................................... 7

2. Remaja ............................................................................ 12

3. Menstruasi ...................................................................... 14

4. Dismenorea ..................................................................... 15

B. Kerangka Teori ..................................................................... 22

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 25

D. Variabel Penelitian ................................................................ 27

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

ix

E. Definisi Operasional .............................................................. 27

F. Instrumen Penelitian .............................................................. 28

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 31

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 32

I. Etika Penelitian ...................................................................... 36

J. Jadwal Penelitian ................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 38

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 38

C. Pembahasan ............................................................................ 40

D. Keterbatasan ........................................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 27

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian............................ 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner…………………………………………………….29

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviation…………………………………….39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan umur…………………………..39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan sumber informasi……………...40

Tabel 4.4 Tingkat pengetahuan siswi…………………………………………….40

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 22

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 23

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 8 Surat Permohonan Responden

Lampiran 9 Informed consent

Lampiran 10 Kuesioner

Lampiran 11 Pedoman penskoran kuesioner

Lampiran 12 hasil Uji Validitas

Lampiran 13 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14 Hasil Tabulasi data Penelitian

Lampiran 15 Hasil Perhitungan Manual

Lampiran 16 Lembar Konsultasi

Lampiran 17. Foto Dokumentasi Penelitian

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan masa

dewasa. Istilah ini menunjukan masa dari awal pubertas sampai tercapainya

kematangan organ-organ reproduksinya. Organ-organ reproduksi pada masa

pubertas telah mulai berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai

terjadinya menstruasi (Proverawati dan Misaroh, 2009).

Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda

bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Pada saat menstruasi, wanita

kadang mengalami nyeri. Kondisi tersebut dinamakan dismenorea, yaitu

keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

(Kusmiran, 2013).

Dismenorea atau nyeri saat haid, biasanya disertai rasa kram dan terpusat

di abdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari

yang ringan sampai berat (Prawirohardjo, 2011).

Hampir semua perempuan mengalami nyeri saat haid, nyeri haid yang

dialami biasanya terbatas pada perut bagian bawah, tetapi dapat pula

menyebar ke bagian pinggang, paha atau kaki. Rasa nyeri tersebut dapat

disertai dengan mual, diare, muntah, sakit kepala, sembelit, sering kencing,

bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011).

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

2

Permasalahan nyeri haid adalah permasalahan yang paling sering

dikeluhkan saat perempuan datang ke dokter berkaitan dengan haid. Kondisi

ini bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis yang tidak stabil,

seperti stress, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan sedih atau gembira

yang berlebihan (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Dalam studi epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12-17 tahun) di

Amerika Serikat Klein dan Lift melaporkan prevelensi dismenorea 59,7%.

Dari mereka yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang 49% ringan. Studi

ini juga melaporkan bahwa dismenorea menyebabkan 14% remaja putri

sering tidak masuk sekolah (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Angka kejadian nyeri menstruasi di Swedia persentasenya sekitar

72%. Sementara di Indonesia angka kejadianya diperkirakan 45-59% di

kalangan wanita usia produktif. Derajat nyeri dan kadar gangguan tentu

tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa beraktifitas

(sambil menahan sakit), ada yang tidak bisa beraktifitas karena nyeri

(Proverawati dan Misaroh, 2009).

Dampak dari nyeri menstruasi (dismenorea) dapat mengakibatkan

seorang wanita terpaksa meninggalkan pekerjaanya dan mengganggu aktifitas

sehari-hari bahkan kadang bisa membuat seseorang tidak berdaya atau

pingsan (proverawati dan Misaroh, 2009).

Menurut saayura (2010), mengganggunya dismenorea inilah yang

menyebabkan perempuan yang bekerja memiliki hak cuti selama dua hari

pertama pada masa haidnya. Hal ini diatur dalam UU No.13 tahun 2003 Pasal

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

3

81 ayat 1 dan 2. Cuti haid bukan karena toleransi dari perusahaan, tetapi hak

yang diwajibkan pemenuhanya oleh Undang-Undang.

Adapun cara mengatasi dismenorea atau nyeri haid dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu dengan tindakan keperawatan (mengompres dengan

botol berisi air panas, olah raga secara teratur, istirahat dan relaksasi, yoga)

dan tindakan medis (pemberian analgesik, pemberian estrogen dan

progesteron, dan pemberian suplemen) (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

Studi pendahuluan yang telah penulis lakukan di SMK N Jumantono

tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

Komputer dan Jaringan), Akuntansi dan TKR (Teknik Kendaraan Ringan),

dengan data siswi kelas X sebanyak 148 siswi. Setelah dilakukan wawancara

terhadap 10 siswi yang sudah mengalami menstruasi, ternyata pengetahuan

mereka tentang dismenorea berbeda-beda. Dari 10 siswi yang di wawancara

dengan memberikan 3 pertanyaan yaitu tentang pengertian dismenorea, faktor

penyebab dismenorea dan cara mengatasi dismenorea didapatkan 3 siswi

(30%) diantaranya dapat menjawab 2 pertanyaan dengan benar dan 7 siswi

(70%) lainya hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar.

Berdasarkan dari kurangnya pengetahuan dan pentingnya pengetahuan

tentang dismenorea, maka penulis tertarik melakukan penelitian guna

mengetahui “Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMK N

Jumantono”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

4

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut “ Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang

Dismenorea di SMK N Jumantono Tahun 2015?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di

SMK N Jumantono Tahun 2015.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di

SMK N Jumantono pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di

SMK N Jumantono pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di

SMK N Jumantono pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya

tentang dismenorea.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

5

2. Bagi Peneliti

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di

SMK N Jumantono.

b. Memperdalam pengetahuan tentang dismenorea

3. Bagi Institusi

a. Institusi Pendidikan

Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai

referensi pengetahuan tentang dismenorea.

b. Bagi SMK N Jumantono

Memberikan pengetahuan kepada siswi tentang dismenorea sehingga

siswi mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengatasi dan

mengobati bila terjadi dismenorea.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian pengetahuan siswi tentang dismenorea pernah dilakukan oleh:

1. Dewi Ekasari (2012), dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri

Tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP N 1 Plupuh”. Metode penelitian

yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross

sectional. Jumlah populasi pada penelitian tersebut adalah 107 siswi

,diambil 52 siswi sebagai responden. Instrumen yang digunakan berupa

kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh adalah siswi yang mengetahui

dismenorea dalam kategori baik sebanyak 7 responden (13%), kategori

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

6

cukup sebanyak 28 responden (54%) dan kategori kurang sebanyak 17

responden (33%).

2. Notia Dwi Innaka (2013), dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Remaja

Putri Tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP N 1 Sambi Boyolali”

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah

populasi pada penelitian tersebut adalah 122 siswi ,diambil 31 siswi

sebagai responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil

penelitian yang diperoleh adalah siswi yang mengetahui dismenorea

dalam kategori baik sebanyak 4 siswi (12,90%), kategori cukup sebanyak

24 siswi (77,42%) dan kategori kurang sebanyak 3 siswi (9,68%).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada

lokasi penelitian, waktu penelitian, responden penelitian dan teknik

pengambilan sampel.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni, indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), bahwa pengetahuan yang

dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

8

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan

kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai

aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja: dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan

sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis

itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

9

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Wawan dan dewi (2011), bahwa tingkat pengetahuan

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai

berikut:

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan

keluarga.

c) Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

10

dilahirkan sampai berulang tahun.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di

sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Cara tradisional

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara memperoleh kebenaran nonilmiah, yang pernah

digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan

adalah melalui cara coba salah atau lebih dikenal “Trial

and Error”. Cara coba-coba ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil,

dicoba kemungkinan yang lain.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

11

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan (otoritas)

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut

baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya

diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi

berikutnya.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksud

pepatah ini bahwa pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

2) Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh

pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.

Cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi

penelitian.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

12

2. Remaja

a. Pengertian

Remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak ke masa

dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang

menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah

terangsang perasaannya dan sebagainya (Sarwono, 2005).

Pengertian Remaja menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang

kesejahteraan anak, menganggap semua orang di bawah usia 21

tahun dan belum menikah sebagai anak-anak dan karenanya berhak

mendapatkan perlakuan dan kemudahan-kemudahan yang

diperuntukkan bagi anak (pendidikan, perlindungan dari orang tua,

dan lain-lain) (Sarwono, 2005).

Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai

persiapan memasuki masa dewasa (Kusmiran, 2011).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya

perubaha organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut

tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan atau mental emosional

( Widyastuti dkk, 2009).

Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian remaja adalah masa peralihan dari

masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia 12-20 tahun,

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

13

dimana pada masa remaja terjadi proses pematangan fisik maupun

psikologis.

Menurut Widyastuti dkk (2009), berdasarkan sifat atau ciri

perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja terdiri dari 3

tahap, yaitu:

1) Masa Remaja Awal (10-12 tahun)

a) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman

sebaya

b) Tampak dan merasa ingin bebas

c) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan

keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal

(abstrak)

2) Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)

a) Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri

b) Ada keinginan untuk berkencan atau keterkaitan pada

lawan jenis

c) Timbul perasaan cinta yang mendalam

d) Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin

berkembang

e) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

seksual

3) Masa Remaja Akhir (16-19 tahun)

a) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

14

b) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif

c) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap

dirinya

d) Dapat mewujudkan perasaan cinta

e) Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak

3. Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan yang berasal dari uterus (rahim)

sebagai tanda bahwa alat kandungan telah mulai berfungsi, terjadi

setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan

tidak hamil (Asrinah dkk, 2011).

Menstruasi adalah perdarahan yang teratur dari uterus sebagai

tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang (Kusmiran,

2011).

Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim yang disertai

dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali

pada saat terjadi kehamilan (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian menstruasi adalah masa perdarahan

yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan dalam masa

suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan.

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), masalah-masalah dan

gangguan pada saat menstruasi, yaitu:

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

15

a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada

haid: hipermenorea atau menoragia dan hipomenorea

b. Kelainan siklus: polimenorea, oligomenorea, amenorea

c. Perdarahan diluar haid (metroragia)

d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid: premenstual

tension (ketegangan prahaid), mittelschmerz (rasa nyeri pada

ovulasi) dan dismenorea

4. Dismenorea

a. Pengertian

Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim

dan terjadi selama menstruasi yang mengganggu aktivitas

(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

Dismenorea yaitu keadaan nyeri yang hebat dan dapat

mengganggu aktifitas sehari-hari (Kusmiran, 2011).

Dismenorea yaitu aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi

yang mengalami nyeri (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian dismenorea adalah nyeri yang

terjadi selama haid atau menstruasi yang dapat menganggu

aktivitas.

b. Tanda dan Gejala

Rasa nyeri ini dapat disebabkan karena kontraksi otot perut

yang terjadi secara terus-menerus saat mengeluarkan darah.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

16

Kontraksi yang sangat sering ini menyebabkan otot menegang.

Ketegangan otot tidak hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga

otot-otot penunjang otot perut yang terdapat di bagian punggung

bawah, pinggang, panggul, dan paha hingga betis (Asrinah dkk,

2011).

Gejala dismenorea yaitu gejala nyeri pada perut bagian bawah

dan tungkai, sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk

beberapa jam, kram perut dan sakit perut (Proverawati dan

Misaroh, 2009).

Sifat rasa nyeri saat menstruasi , biasanya terbatas pada perut

bagian bawah, tetapi dapat pula menyebar ke bagian pinggang,paha

atau kaki dan dapat disertai dengan mual, muntah, diare, sakit

kepala, sembelit dan sering kencing (Asrinah dkk, 2011).

Dari beberapa sumber yang penulis peroleh maka dapat

disimpulkan bahwa gejala dan keluhan dismenorea adalah:

1) pegal-pegal

2) Mual, muntah

3) Sakit kepala

1) Sembelit dan diare

2) Rasa kram di perut

c. Macam Dismenorea

Menurut Proverawati dan Misaroh (2009), berdasarkan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

17

jenisnya dismenorea dibagi menjadi dua yaitu:

1) Dismenorea primer

Dismenorea primer adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan

organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologi).

a) Ciri-ciri dismenorea primer

Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak menstruasi

pertama

(1) Rasa nyeri timbul sebelum menstruasi, atau diawal

menstruasi.

(2) Berlangsung beberapa jam, namun adakalanya

beberapa hari

(3) Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk. Pada

umumnya di perut bagian bawah, kadang menyebar ke

sekitarnya (pinggang, paha depan)

(4) Adakalanya di sertai mual, muntah, sakit kepala, diare

b) Faktor penyebab dismenorea primer

(1) Faktor endokrin: rendahnya kadar progesteron pada

akhir fase korpus luteum dan peningkatan kadar

prostaglandin

(2) Faktor kejiwaan atau gangguan psikis: emosional yang

tidak stabil, rasa bersalah, katakutan seksual, takut

hamil, hilangnya tempat berteduh, konflik dengan

kewanitaanya, dan imaturitas

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

18

(3) Faktor konstitusi, seperti: anemia, penyakit menahun

(4) Faktor alergi

c) Faktor risiko dismenorea primer

(1) Menstruasi pertama di usia dini (kurang dari 12 tahun)

(2) Wanita yang belum pernah melahirkan anak hidup

(nullipara)

(3) Darah menstruasi berjumlah banyak atau masa

menstruasi yang panjang

(4) Merokok

(5) Adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga

(6) Obesitas atau kegemukan

2) Dismenorea Sekunder

Dismenorea sekunder adalah nyeri menstruasi yang terjadi

karena kelainan ginekologi (Proverawati dan misaroh, 2009).

Adapun penyebab dismenorea sekunder menurut Aurogo

dan Wulandari (2011), antara lain:

a) Alat kontrasepsi dalam rahim

b) Adanya endometrium selain di rahim

c) Tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot

d) Kista ovarium

e) Sel telur terpuntir

f) Penyakit radang panggul kronis

g) Kelainan letak uterus seperti retrofleksi

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

19

h) Faktor psikis takut tidak punya anak

Faktor-faktor risiko dismenorea sekunder menurut Anurogo dan

Wulandari (2011), antara lain:

a) Endometriosis

b) Adenomyosis

c) IUD

d) Penyakit radang panggul

e) Kanker endometrium

f) Kista ovarium.

d. Pencegahan dan pengobatan dismenorea

Pencegahan dismenorea menurut Anurogo dan Wulandari

(2011), yaitu:

1) Hindari stress.

2) Pola makan yang teratur dengan asupan gizi mencakup 4 sehat

5 sempurna.

3) Saat menjelang haid, hindari makanan yang cenderung asam

dan pedas.

4) Istirahat yang cukup.

5) Olah raga secara teratur.

6) Selama haid, jangan melakukan olah raga berat atau bekerja

berlebihan.

7) Hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi, maupun coklat.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

20

Penatalaksanaan dismenorea menurut Kumalasari dan

Andhyantoro (2012), yaitu:

1) Keperawatan

a) Kompres bagian bawah abdomen dengan botol berisi air

panas atau bantal pemanas khusus untuk meredakan nyeri

b) Minum banyak air, hindari konsumsi garam dan minuman

yang berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi

air

c) Olah raga secara teratur bermanfaat untuk membantu

mengurangi dismenorea karena akan memicu keluarnya

hormon endorfin yang dinilai sebagai pembunuh alamiah

untuk rasa nyeri

d) Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat besi, kalsium

dan vitamin B kompleks. Jangan kurangi jadwal makan.

e) Istirahat dan Relaksasi dapat membantu meredakan nyeri

f) Lakukan aktifitas yang dapat meredakan stress, misalnya

pijat, yoga, atau meditasi, untuk membantu meminimalkan

rasa nyeri

g) Pada saat berbaring telentang, tinggikan posisi pinggul

melebihi posisi bahu untuk membantu meredakan gejala

dismenorea.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

21

2) Medis

a) Pemberian analgesik (nonopiat) ringan dan sederhana

atau kombinasi analgesik dan analgesik antiinflamasi

nonsteroid (AINS).

b) Pemberian estrogen dan progesteron

c) Pemberian suplemen

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

22

B. Kerangka Teori

Gambar 1.1 Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo 2010 (Modifikasi)

Pengetahuan Remaja Menstruasi Dismenorea

a. Pengertian

pengetahuan

b. Tingkat

pengetahuan

c. Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

d. Cara

memperoleh

pengetahuan

1. Masa remaja

awal (10-12

tahun)

2. Masa remaja

Tengah (13-15

tahun)

3. Masa remaja

akhir (16-19

tahun)

Pengertian

Menstruasi

a. Pengertian

Dismenorea

b. Tanda dan gejala

dismenorea

c. Macam

dismenorea

d. Pencegahan dan

pengobatan

Dismenorea

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

23

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Sumber: Notoatmodjo 2010 (Modifikasi)

Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang

Dismenorea

Baik

Cukup

Kurang

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang

bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang

terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,

ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain

(Hidayat, 2007).

Deksriptif kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti

menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan

ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).

Pada penelitian ini meneliti tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea

di SMK N Jumantono tahun 2015.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di SMK N

Jumantono.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

25

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti

untuk memeroleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 sampai bulan Juni

2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X, XI dan XII di

SMK N Jumantono yang berjumlah 355 siswi.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2013).

Menurut Arikunto (2010), jika populasi lebih dari 100 dapat

diambil 10%-15% dan 20%-25% atau lebih, jadi jumlah sampel yang

diambil peneliti adalah 25% dari 355 siswi yaitu 90 siswi.

Dalam penelitian ini siswi kelas XII tidak diambil sebagai sampel

dikarenakan dari pihak sekolah SMK N Jumantono tidak memberikan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

26

ijin mengambil sampel dari kelas XII karena siswi kelas XII akan

menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

proportionate stratified random sampling. Teknik proportionate

stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota

atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional

(Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini sampel memiliki strata yaitu

kelas X Dan XI. Jumlah siswi kelas X sebanyak 148 siswi (61%) dan

jumlah siswi kelas XI sebanyak 91 siswi (39%). Cara pengambilan

sampel kelas X diambil 61% dari jumlah sampel yaitu 61% dari 90

didapatkan 55 siswi, kelas X terdiri dari 6 kelas kemudian setiap kelas

diambil responden sebanyak 10 siswi, 5 siswi sebagai antisipasi apabila

jumlah responden berkurang atau tidak hadir dan kelas XI diambil 39%

dari jumlah sampel yaitu 39% dari 90 didapatkan 35 siswi, kelas XI

terdiri dari 6 kelas kemudian setiap kelas diambil responden sebanyak 6

siswi, 1 siswi sebagai antisipasi apabila jumlah responden berkurang atau

tidak hadir.

Cara pengambilan sampel setiap kelas dengan cara menuliskan

Nomer Induk Siswa (NIS) pada kertas undian dan NIS yang keluar akan

dijadikan sebagai responden.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

27

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmojo, 2010).

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK N Jumantono.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional Indikator

Alat

Ukur

Skala

Ukur Hasil Ukur

Tingkat

Pengetahuan

Siswi Kelas X

Dan XI

Tentang

Dismenorea

Segala sesuatu

yang diketahui

oleh siswi

kelas X dan XI

tentang

dismenorea

a. Pengertian

dismenorea

b. Tanda dan

gejala

dismenorea

c. Macam

dismenorea

d. Pencegahan

dan

pengobatan

dismenorea

Kuesi

oner

Ordinal 1) Baik: bila skor

X > mean + 1 SD

2) Cukup: apabila

skor mean - 1SD

< x < mean + 1

SD

3) Kurang: apabila

skor

x < mean - 1 SD

Sumber : (Riwidikdo, 2013)

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

28

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang

digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner

dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup

(closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan

jawaban responden dan mudah diolah (Notoatmodjo, 2012) .

2. Kisi-kisi Kuesioner

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuisoner Uji Coba Instrumen

Variabel

Indikator

Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable

Tingkat

pengetahuan

siswi tentang

dismenorea

a. Pengertian

Dismenorea

b. Tanda dan

gejala

dismenorea

c. Penyebab

dismenorea

d. Pencegahan

dan

pengobatan

dismenorea

1,2

4,5,7

10,12,13,

14*,15,16,

17,18,19

20,21,22,

23,24*,27,

28*

3,6,8,9

11

25,26

2

7

10

9

Jumlah 28

*= Soal yang tidak valid

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

29

Tabel 3.3 Kisi – kisi kuisoner Penelitian

Variabel Indikator Pernyataan

Jumlah Favorable Unfavorable

Tingkat

pengetahuan

siswi tentang

dismenorea

e. Pengertian

Dismenorea

f. Tanda dan

gejala

dismenorea

g. Penyebab

dismenorea

h. Pencegahan dan

pengobatan

dismenorea

1,2

4,5,7

10,12,13,

14,15,16,

17,18

19,20,21,

22,23

3,6,8,9

11

24,25

2

7

9

7

Jumlah 25

3. Cara Penilaian

Kuesioner terdiri dari dua pernyataan, yaitu favorable (pernyataan

positif) dan unfavorable (pernyataan negatif). Untuk pernyataan

favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban benar

diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0 sedangkan untuk

pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) jika responden memilih

jawaban benar diberi skor 0 dan jawaban salah diberi skor 1.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Riwidikdo, (2013) untuk melakukan uji validitas,

metode yang kita lakukan adalah dengan mengukur korelasi antara

butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan dengan keseluruhan.

Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

30

Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu

mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas

dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer

SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika rhitung>rtabel dengan

taraf signifikan 0,05 dan jumlah responden 30.

Menurut Arikunto (2013), rumus product moment adalah:

Keterangan:

r : Korelasi antara masing-masing butir pertanyaan

N: Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total pertanyaan

xy: Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji coba instrumen di SMK N Jumantono

kepada 30 responden, 25 item soal dinyatakan valid dan 3 soal

dinyatakan tidak valid nomor 14, 24 dan 28.

Pernyataan yang tidak valid sebanyak 3 pernyataan dikeluarkan

karena pernyataan valid sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan (Notoatmodjo, 2012).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

31

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan

Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for

Windows. Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki

nilai alpha (α) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2013).

Menurut Arikunto (2013), rumus Alpha Chronbach adalah

sebagai berikut:

t

b

k

kr

2

2

11 11 t2

bb2

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2 : Jumlah varian butir

t2

: Varians total

Hasil perhitungan dengan Alpha Chronbach dinyatakan reliabel

jika nilai alpha (α) minimal 0,7, dari hasil perhitungan didapatkan nilai

alpha (α) 0,940, karena nilai alpha (α) > 0,7 maka dinyatakan

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya atau

reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

kepada siswi SMK N Jumantono, kemudian menjelaskan tentang cara

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

32

pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil

pada saat itu juga oleh peneliti.

Menurut Riwidikdo (2013), cara memperoleh data dibagi menjadi 2

yaitu data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari

subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

Riwidikdo (2013). Pengumpulan data primer didapat dari pengisian

kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara

komersial maupun nonkomersial Riwidikdo (2013).

Data sekunder diperoleh dari bagian Tata Usaha (TU), yaitu data

jumlah siswi di SMK N Jumantono.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2012) proses pengolahan

data ada 4 yaitu:

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

33

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner. Kegiatan ini dilakukan dengan cara

memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan

kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah

terjawab dengan lengkap.

b. Coding

Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Kegiatan ini memberi kode

angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden

agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk

pengetahuan siswi tentang dismenorea:

Cara melakukan penilaian dengan dua cara yaitu:

1) Favorable (pernyataan positif) jika responden memilih jawaban

benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.

2) Unfavorable (pernyataan negatif) jika responden memilih

jawaban jawaban benar diberi skor 0 dan jawaban salah diberi

skor 1.

c. Memasukkan data atau processing

Jawaban dari masing-masing responden yang berbentuk ‘kode’

(angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program SPSS 17.

d. Pembersihan data (cleaning)

Semua data dari responden dicek kembali untuk melihat

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

34

kemungkinan adanya kesalahan dan ketidaklengkapan kemudian

dilakukan pembetulan.

2. Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik

kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2011).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah analisis tiap

variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,

cukup dan kurang maka menggunakan parameter:

a. Baik = (x) > Mean + 1 SD

(x) > 19,6 + (1 x 4,4)

(x) > 24

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 24

b. Cukup = Mean – 1 SD < x < Mean + 1 SD

19,6 – (1 x 4,4) < x < 19,6 + (1 x 4,4)

15,2 < x < 24

Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai (x) 15,2 < x < 24

c. Kurang = (x) < Mean – 1 SD

(x) < 19,6 – (1 x 4,4)

(x) < 15,2

Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 15,2

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

35

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari rata-rata diperoleh

dengan rumus:

Keterangan :

X : Rata – rata (mean)

Ɖx : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah data

Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standart deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran

nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Keterangan :

SD : Simpangan Baku ( Standart Deviation )

Xi : Nilai responden

n : Jumlah data

Prosentase diperoleh dengan rumus :

Besar prosentase =

Keterangan :

: jumlah atau distribusi frekuensi

: jumlah responden

(Riwidikdo, 2013)

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

36

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika dalam penelitian harus

diperhatikan (Hidayat, 2007). Setiap penelitian yang menggunakan obyek

manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat

terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan

menekankan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan

pada masalah etika yang meliputi :

1. Informed Consent

Infomed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi

lembar persetujuan.

2. Anonymity (kerahasiaan nama atau identitas)

Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

37

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan dalam hasil penelitian. Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil

atau informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin

oleh peneliti.

J. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal sampai dengan penulisan laporan proposal, beserta waktu

berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal

penelitian ini terlampir.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

38

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Jumantono Karanganyar yang

terletak di Dukuh Blorong, Kelurahan Blorong, Kecamatan Jumantono,

Kabupaten Karanganyar. SMK Negeri Jumantono dipimpin oleh Kepala

Sekolah yang membawahi 55 guru dan 21 karyawan. Luas SMK Negeri

Jumantono sekitar 3 hektar, yang terdiri dari 26 kelas, ruang guru,

perpustakaan, ruang tata usaha, ruang UKS, sarana olah raga, mushola, ruang

laboratorium komputer, ruang laboratorium, ruang kesenian dan kantin.

Jumlah siswa di SMK Negeri Jumantono pada kelas X yaitu 363 siswa, kelas

XI berjumlah 221 siswa dan kelas XII berjumlah 237 siswa.

Letak SMK Negeri Jumantono pada sebelah selatan berbatasan

dengan RT. 03 Dusun Podang, sebelah timur berbatasan dengan RT. 04 Dusun

Jurug, sebelah utara berbatasan dengan RT. 03 Dusun Sringin dan pada

sebelah barat berbatasan dengan Dusun Petak.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK

Negeri Jumantono dengan jumlah sampel 90 responden. Hasil perhitungan

nilai Mean dan Standard Deviation adalah sebagai berikut:

38

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

39

Tabel 4.1. Nilai Mean dan Std. Deviation

Variabel N Mean Std. Deviation

Tingkat pengetahuan siswi

tentang dismenorea

90 19,6 4,4

Tabel 4.2. Karakteristik responden berdasarkan umur

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

15 tahun

16 tahun

17 tahun

18 tahun

15

42

22

11

16,7

46,7

24,4

12,2

Total 90 100%

Sumber: Data primer

Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi

tentang dismenorea

No. Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Guru

Keluarga

Sosial Media

Buku

56

19

11

4

62,2

21,1

12,2

4,5

Total 90 100%

Sumber: Data primer

Tabel 4.4. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea

di SMK Negeri Jumantono

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

16

58

16

17,8

64,4

17,8

Total 90 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea

di SMK Negeri Jumantono pada kategori pengetahuan baik sebanyak 16

responden (17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 16 responden (17,8%).

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

40

C. Pembahasan

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan akal. Pengalaman muncul ketika seseorang

menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu

yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Jalal, 2010).

Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh remaja putri yaitu

pengetahuan tentang dismenorea. Dismenorea adalah aliran bulanan yang

menyakitkan atau tidak normal. Nyeri yang dirasakan tidak hanya terjadi pada

bagian perut bawah saja melainkan pada punggung bagian bawah, pinggang,

pinggul, otot, paha atas, hingga betis (Laila, 2011).

Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK

Negeri Jumantono pada kategori pengetahuan baik sebanyak 16 responden

(17,8%), pengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 16 responden (17,8%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

pernah dilakukan oleh Dewi Ekasari (2012), dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea Kelas VIII di SMP Negeri 1

Plupuh”. Hasil penelitian dari 107 responden menunjukkan bahwa sebagian

besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang dismenorea yaitu

sebanyak 28 responden (54%).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

pendidikan,pekerjaan, informasi atau media masa, sosial budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman dan usia. Semakin tinggi pendidikan seseorang

semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. Masyarakat

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

41

mendapat inovasi baru melalui berkembangnya teknologi dan media massa.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu. Adanya interaksi timbal balik

individu terhadap lingkungan juga mempengaruhi pengetahuan

(Notoadmodjo, 2010). Umur mempengaruhi pengetahuan, dimana umur 15

tahun merupakan tahap remaja madya dimana belajar menerima informasi,

tetapi belum mampu menerapkan informasi tersebut secara maksimal dan

sering kali mencoba-coba tanpa memperhitungkan konsekuensinya, sedangkan

umur 16 – 18 tahun merupakan remaja akhir, dimana remaja mulai memahami

dirinya dan lebih mudah menerima informasi, sehingga mempengeruhi

pengetahuan remaja.

Faktor pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan mudah menerima

informasi, sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Pendidikan responden

dalam penelitian ini yaitu kelas X dan XI SMK.

Informasi juga akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang

yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai

pengetahuan yang luas. Lingkungan merupakan kondisi yang ada di sekitar

manusia yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok. Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami oleh

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

42

seseorang. Pengalaman akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang

bersifat informal.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari siswi kelas X dan XI di

SMK Negeri Jumantono Karanganyar, di sekolah belum pernah ada

penyuluhan tentang dismenorea. Sebagian siswi mendapatkan informasi

tentang dismenorea dari keluarga masing-masing berupa penjelasan dari orang

tua atau keluarga.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan

siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono terbanyak pada kategori

berpengetahuan cukup sebanyak 58 responden (64,4%). Hal ini dipengaruhi

karena masih banyak siswi yang tidak mengerti tentang pengertian dan cara

penanganan dismenorea.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala penelitian adalah waktu dalam mengumpulkan responden

dikarenakan sedang ada kegiatan di tempat penelitian serta pada saat

mengerjakan kuesioner ada beberapa responden yang belum bisa

memahami istilah-istilah dalam kuesioner.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

43

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat tingkat pengetahuan siswi tentang

dismenorea saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak”

sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban

yang tersedia.

c. Sampel

Penelitian ini hanya mengambil dari siswi kelas X dan XI saja,

dikarenakan dari pihak sekolah siswi kelas XII tidak diperbolehkan

diambil sebagai sampel karena akan menghadapi ujian.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan April 2015

dengan judul Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMK Negeri

Jumantono dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono

pada tingkat baik sebanyak 16 responden (17,8%).

2. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono

pada tingkat cukup sebanyak 58 responden (64,4%).

3. Tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri Jumantono

pada tingkat kurang sebanyak 16 responden (17,8%).

4. Jadi tingkat pengetahuan siswi tentang dismenorea di SMK Negeri

Jumantono terbanyak dalam kategori cukup sebanyak 58 responden

(64,4%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai sumber

data dan bacaan untuk penelitian selanjutnya.

44

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

45

2. Bagi Institusi

a. SMK N Jumantono

Diharapkan pihak sekolah bekerjasama dengan institusi kesehatan

untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada siswanya khususnya

mengenai kesehatan reproduksi agar siswi lebih mengetahui tentang

dismenorea.

b. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan institusi menambah referensi tentang dismenorea di

perpustakaan sebagai bahan bacaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian selanjutnya mengembangan variabel dan

instrument penelitian sehingga diperoleh hasil penelitian yang

bervariasi.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

46

DAFTAR PUSTAKA

Andhyantoro, I.,Kumalasari, I. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Salemba

Medika.

Anurogo, D., Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta :

Andi Offset.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka cipta.

Asrinah, Suciyanti, Syarifah. 2011. Menstruasi dan Permasalahanya. Yogyakarta

: Pustaka Panasea.

Ekasari, D. 2011. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VIII Tentang Dismenorea Di

SMP Plupuh, AKBID YAPPY. Karya Tulis Ilmiah.

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : salemba Medika.

Innaka, D.N. 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea

Kelas VIII Di SMP N 1 Sambi Boyolali. STIKes Kusuma Husada

Surakarta. KTI. Tidak dipublikasikan.

Jalal, A. 2010. Pengertian Pengetahuan (Knowledge). Jakarta : Bumi Putera.

Kusmiran, E. 2013. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba

Medika.

Laila, N.N. 2011. Buku Pintar Menstruasi dan Solusi Atasi Segala Keluhannya.

Yogyakarta : Bukubiru.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG · bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011; Asrinah dkk, 2011). 2 ... tanggal 29 Oktober 2014, kelas X terdiri dari 3 jurusan yaitu TKJ (Teknik

47

. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka

Cipta.

. 2012. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : P.T Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Proverawati, A., Misaroh, M. 2009. Menarche. Menstruasi Pertama Penuh

Makna. Yogyakarta ; Nuha medika.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur

Penelitian.

Saayura, N.D. 2011. Dismenore dan hak Cuti.

http://dindanuurannisaayura.wordpress.com/2010/05/21/dismenore-

dan-hak-cuti/ diakses tanggal 12 november 2014 pukul 11.50 wib

Sarwono, S.W. 2005. Psikologi remaja. Jakarta ; PT Raja Grafindo Persada.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2. Jakarta :

Nuha Medika.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Wawan, A., Dewi,M. 2011. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum. 2009. Kesehatan Reproduksi.

Yogyakarta : Fitramaya.