tinea pedis pbl blok 15

Upload: bventisak

Post on 19-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    1/11

    Tinea Pedis

    A. Pendahuluan

    Istilah dermatofitosis harus dibedakan dengan dermatomikosis. Dermatofitosis adalah

    penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk atau stratum korneum pada lapisan

    epidermis di kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.

    Dermatomikosismerupakan arti umum, yaitu semua penyakit jamur yang menyerang

    kulit.1

    Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari dan

    telapak kaki sedangkan yang terdapat pada bagian dorsal pedis dianggap sebagai

    tinea korporis. Keadaan lembab dan hangat pada sela jari kaki karena bersepatu dan

    berkaos kaki disertai daerah tropis yang lembab mengakibatkan pertumbuhan jamurmakin subur. Efek ini lebih nyata pada sela jari kaki keempat dan kelima, dan lokasi ini

    paling sering terkena. Kenyataaannya, tinea pedis jarang ditemukan pada populasi yang

    tidak menggunakan sepatu. Sinonim dari tinea pedis adalahfoot ringworm, athlete foot,

    footmycosis.

    B. Isi

    Istilah yang tidak diketahui

    a. isura adalah setiap !elah atau parit, normal maupun tidak."

    b. #aserasi adalah perlunakan suatu benda karena !airan."

    Anamnesis

    $namnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan !ara

    melakukan serangkaian %a%an!ara dengan pasien atau keluarga pasien.

    &ang ditanyakan saat anamnesis adalah' Data umum identitas pasien

    Keluhan utama pasien (meliputi lokasi, onset, durasi, dan faktor yang memperberat

    keluhan) Keluhan penyerta pasien

    *i%ayat penyakit sekarang

    *i%ayat penyakit dahulu

    1

    http://www.blogger.com/goog_1992697295http://www.scribd.com/doc/46541768/dermatomikosishttp://www.scribd.com/doc/46541768/dermatomikosishttp://www.scribd.com/doc/46541768/dermatomikosishttp://www.blogger.com/goog_1992697295
  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    2/11

    *i%ayat penyakit keluarga

    *i%ayat kebiasaan sosial

    Pemeriksaan Fisik

    a. Inspeksi pada lesi kulit (efloresensi baik primer mauun sekunder), tipe %arna kulit

    b. +alpasi untuk mengetahui kelembaban kulit, suhu kulit, tekstur kulit, tes perabaan, tesrasa nyeri, dan lainnya.

    Pemeriksaan Penunjang

    1. Pemeriksaan Kalium Hidroksida (KOH)pada kerokan sisik kulit akan terlihat hifa

    bersepta. +emeriksaan ini sangat menunjang diagnosis dermatofitosis. K-

    digunakan untuk mengen!erkan jaringan epitel sehingga hifa akan jelas kelihatan di

    ba%ah mikroskop. Kulit dari bagian tepi kelainan sampai dengan bagian sedikit di

    luar kelainan sisik kulit dikerok dengan pisau tumpul steril dan diletakkan di atas

    gelas ka!a, kemudian ditambah 1" tetes larutan K- dan ditunggu selama 1/"0

    menit untuk melarutkan jaringan, setelah itu dilakukan pemanasan. Tinea

    pedis tipe esikobulosa, kerokan diambil pada atap bula untuk mendeteksi hifa.1

    ". Kultur jamurdapat dilakukan untuk menyokong pemeriksaan dan menentukan spesis

    jamur. +emeriksaan ini dilakukan dengan menanam bahan klinis pada media

    buatan. &ang dianggap paling baik adalah medium agar dekstrosa Sabouraud. #edia

    agar ini ditambahkan dengan antibiotik (kloramfenikol atau sikloheksimid) untuk

    menghindari kontaminasi ba!terial maupun jamur kontaminan.1

    Diagnosis Banding

    1. Dermatitis Kontak Iritan

    +enyebabnya adalah karena kontak dengan bahan yang bersifat iritan seperti

    deterjen, minyak pelumas, asam, alkali,dan lainnya.

    +atogenesis' kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan olehbahan iritan melalui kerja kimia%i atau fisis. 2ahan iritan merusak lapisan

    tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk dan

    mengubah daya ikat air kulit, lalu akan terjadi reaksi tubuh menghasilkan

    histamine dan sitokin. $kan terjadi gejala peradangan klasik ditempat terjadi

    kontak di kulit berupa eritema, edema, panas, nyeri.

    2

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    3/11

    Terdapat " jenis yaitu dermatitis kontak iritan akut yang disebabkan oleh

    bahan iritan kuat dan reaksi yang timbul se!ara langsung. Kulit terasa pedih,

    panas, rasa terbakar, timbul eritema edema, bula, dan mungkin juga nekrosis.

    3enis yang kedua adalah dermatitis kontak iritan kronis karena kontak

    berulangulang dengan iritan lemah dan mungkin karena kerjasama berbagai

    faktor. Kelainan baru nyata setelah kontak bermingguminggu, bulan, bahkan

    bertahuntahun kemudian. 4ejala berupa kulit kering, eritem, skuama, lambat

    laun hyperkeratosis dan likenifikasi. 2ila kontak terus berlangsung kulit dapat

    retak seperti luka iris (fisur).1

    ". Dermatitis Kontak $lergi

    Disebabkan oleh bahan kimia sederhana dengan berat molekul umumnya

    rendah, merupakan allergen yang belum diproses, disebut hapten, bersifatlipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum korneum sehingga men!apai

    sel epidermis diba%ahnya. 2isa dipengaruhi oleh faktor indiidu seperti

    keadaan kulit pada lokasi kontak, status imunologik. #ekanisme terjadi DK$

    adalah mengikuti respon imun yang diperantarai oleh sel (!ell mediated

    immune respons) atau reaksi imunologik tipe I5, suatu hipersensitiitas tipe

    lambat. *eaksi ini terjadi melalui dua fase yaitu fase sensitisasi dan fase

    elisitasi. -anya indiidu yang telah mengalami sensitisasi dapat menderita

    DK$. +ada umumnya pasien mengeluh gatal, pada yang akut dimulai dengan

    ber!ak erimatosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papuloesikel,

    esikel atau bula. 5esikel atau bula yang pe!ah menimbulkan erosi dan

    eksudasi. +ada DK$ akut lebih dominan eritema dan edema daripada esikel.

    +ada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi, dan

    mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. DK$ dapat meluas ke tempat lain

    misalnya dengan !ara autosensitisasi. Skalp, telapak kaki atau tangan relatie

    lebih resisten terhadap DK$. 6okasi terjadi DK$ pada tangan, lengan, %ajah,

    telinga, leher, badan, genitalia, paha dan tungkai ba%ah.1

    7. Kandidosis

    #erupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh

    spesies !andida, biasanya oleh 8andida albi!ans dan dapat mengenai mulut,

    3

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    4/11

    agina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadangkadang dapat menyebabkan

    septi!emia, endokarditis, atau meningitis. aktor predisposisi endogen berupa

    perubahan fisiologik, umur, imunologik. Dan faktor eksogen berupa iklim,

    panas, kelembaban, kebersihan kulit, kebiasaan merendam kaki dalam air

    yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur,

    dan kontak dengan penderita.

    Kandidosis kutis intertriginosa, lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha,

    intergluteal, lipat payudara, antara jarijari tangan9kaki, glans penis, dan

    umbili!us. 6esi berupa ber!ak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan

    erimatosa. 6esi dikelilingi oleh satelit berupa esikelesikel dan pustulpustul

    ke!il atau bula yang bila pe!ah meninggalkan daerah yang erosie, dengan

    pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.

    1

    Diagnosis Kerja

    Tinea Pedis /Athletes foot /ringworm of the foot/ kutu air.

    Tinea pedis adalah dermatofitosis pada kaki, terutama selasela jari dan telapak kaki.

    +enyakit ini sering menyerang orang de%asa yang banyak bekerja ditempat basah seperti

    tukang !u!i, pekerja di sa%ah, atau orangorang yang setiap hari harus memakai sepatu

    yang tertutup seperti anggota tentara. Keluhan subjektif berariasi mulai dari tanpa

    keluhan sampai dengan rasa gatal yang hebat dan rasa nyeri bila ada infeksi sekunder. 7

    Tiga bentuk tinea pedis'

    1. Bentuk Interdigitalis

    #erupakan tinea pedis yang sering terlihat. Diantara jari I5 dan 5 terlihat fisurayang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas ke ba%ah jari

    (subdigital) dan juga ke sela jari yang lain. leh karena daerah ini lembab, maka

    sering terlihat maserasi. $spek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. 2ila

    bagian kulit yang mati ini dibersihkan maka akan terlihat kulit baru, yang

    umumnya sudah diserang oleh jamur. 2entuk klinis ini dapat berlangsung

    4

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    5/11

    bertahuntahun dengan menimbulkan sedikit keluhan atau tanpa keluhan sama

    sekali.1 2ila sudah menahun maka dapat terjadi fisura yang nyeri bila disentuh. 7

    2. Bentuk Intertriginosa/ Moccasin foot

    +ada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal

    dan bersisik: eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi.

    Dibagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadangkadang esikel.1 2ila

    terjadi hyperkeratosis hebat dapat terjadi fisura yang dalam pada bagian lateral

    telapak kaki.7

    3. Bentuk Subakut

    Terlihat esikel, esikopustul dan kadangkadang bula. Kelainan ini dapat mulai

    pada daerah sela jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Isi

    esikel berupa !airan jernih yang kental. Setelah pe!ah, esikel tersebut

    meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran yang disebut kolaret.1

    Etiologi

    Tinea pedis merupakan salah satu penyakit dermatofitosis yang artinya penyakit pada

    jaringan yang mengandung zat tanduk misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut

    dan kuku yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.

    2erdasarkan sifat morfologi, dermatofita dikelompokkan dalam 7 genus yaitu

    Tri!hophyton, Epidermophyton, dan #i!rosporum. Dari ketiga genus tersebut diketahui

    sekitar "0 spesies penyebab yang tersebar luas didunia. Di Indonesia ada enam spesies

    sebagai penyebab utama dermatofitosis yaitu T. mentagrophytes, T.rubrum, #.!anis,

    #.gypseum, T.!on!entri!um, dan E.flo!!osum. ;

    +enyebab utama dari tinea pedis adalah Trichohyton rubrum, Trichohyton

    mentagrohytes, dan !idermohyton floccosum.7

    -ifa T.rubrum halus. 3amur ini membentuk banyak mikronidia. #ikronidianya ke!il,

    berdinding tipis dan berbentuk lonjong. #ikronidia ini terletak pada konidiofora yang

    pendek dan tersusun se!ara satu per satu pada sisi hifa (en thyrse). #akronidia T.rubrum

    berbentuk seperti pensil dan terdiri atas beberapa sel.;

    5

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    6/11

    "ambar # Trichohyton rubrum$

    +ada E.flo!!osum bentuk hifanya lebar. #akronidianya berbentuk gada, berdinding tebal

    dan terdiri atas "; sel. 2eberapa makronidia ini tersusun pada satu konidiofora.

    #ikronidia biasa tidak ditemukan.;

    "ambar % !&floccosum'

    +ada T.mentagrophytes, mikronidia berbentuk bulat dan jamur ini banyak membentuk

    hifa spiral. #akronidianya berbentuk seperti pensil.;

    "ambar T&mentagrohytes

    6

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    7/11

    Epidemiologi

    Tinea pedis adalah dermatofitosis yang paling umum. +realensi pada lakilaki lebih

    tinggi dari pada perempuan. Insidens meningkat sesuai dengan meningkatnya usia, dan

    umumnya terjadi pas!a pubertas.

    Patofisiologi

    3amur golongan dermatofita selain mengeluarkan enzim keratinase yang men!erna

    keratin, patogenitasnya juga meningkat karena produksi mannan yaitu suatu komponen

    dinding sel yang bersifat immunoinhibitory. #annan juga mempunyai kemampuan

    menghambat eliminasi jamur oleh hospes dengan menekan kerja !ell mediated immunity.

    2eberapa faktor dalam tubuh juga berperan dalam menghambat patogenitas salah satunya

    progesterone yang dapat menghambat pertumbuhan jamur golongan dermatofita oleh

    karena itu lebih banyak terjadi insidens dermatofitosis pada lakilaki.;

    Penatalaksanaan

    edikamentosa

    a. 4riseofulin

    2ersifat fungisidal dan efektif terhadap beberapa jenis jamur dermatofit seperti

    Tri!hophyton, Epidermaphyton, dan #i!rosporum. $bsorpsi obat meningkat bila

    diberikan bersamaan dengan makanan berlemak karena obat ini tidak larut air.

    4riseofulin merupakan obat yang bersifat fungistatik. 4riseofulin dalam

    bentuk partikel utuh dapat diberikan dengan dosis 0,/ < 1 g untuk orang de%asa dan

    0,"/ 0,/ g untuk anakanak sehari atau 10"/ mg9kg 22. 6ama pengobatan

    bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit, dan imunitas penderita. Setelah

    sembuh klinis dilanjutkan " minggu agar tidak residif. Dosis harian yang dianjurkan

    dibagi menjadi ; kali sehari. Di dalam klinik !ara pemberian dengan dosis tunggal

    harian memberi hasil yang !ukup baik pada sebagian besar penderita. 4riseofulin

    diteruskan selama " minggu setelah penyembuhan klinis. Efek samping dari

    7

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    8/11

    griseofulin jarang dijumpai, yang merupakan keluhan utama ialah sefalgia yang

    didapati pada 1/ = penderita. Efek samping yang lain dapat berupa gangguan traktus

    digestius yaitu nausea, omitus dan diare. bat tersebut juga dapat bersifat

    fotosensitif dan dapat mengganggu fungsi hepar.1

    b. #ikonazol

    #empunyai spe!trum anti jamur lebar terhadap jamur dermatofit. bat berbentuk

    Kristal putih, tidak ber%arna, tidak berbau. #ikonazol topi!al diindikasikan untuk

    dermatofitosis, tinea ersikolor, dan kandidasis mukokutan. >ntuk dermatofitosis

    sedang atau berat yang mengenai kulit kepalam telapak dan kuku sebaiknya

    menggunakan griseofulin. Tersedia dalam bentuk krim "= untuk penggunaan

    intraaginal dan gel "= tersedia untuk kandidiasis oral. #ikonazol tidak boleh

    dibubuhkan ke mata. Efek samping obat berupa iritasi, rasa terbakar, dan maserasi

    membutuhkan penghentian terapi. -indari penggunaan pada kehamilan trimester

    pertama.?

    !. Klotrimazol#empunyai efek antijamur dan antibakteri dengan mekanisme kerja mirip mikonazol

    dan se!ara topi!al digunakan untuk pengobatan tinea pedis, kruris, dan korporis, tinea

    ersikolor. 3uga untuk infeksi kulit dan uloaginitis yang disebabkan oleh 8andida

    albi!ans. bat ini tersedia dalam bentuk krim dan larutan dengan kadar 1= untuk

    dioleskan dua kali sehari. +ada pemakaian topi!al dapat terjadi rasa terbakar, eritema,

    edema, gatal, dan urtikaria.?

    d. Tolnaftat

    Efektif untuk pengobatan sebagian besar dermatofitosis tapi tidak efektif untuk

    kandida. Tersedia dalam bentuk krim, gel, bubuk, !airan aerosol atau larutan topi!al

    dengan kadar 1=. Digunakan lo!al "7 kali sehari, rasa gatal akan hilang dalam ";@"

    jam. 6esi interdigital oleh jamur yang rentan dapat sembuh @"1 hari. +ada lesi

    dengan hyperkeratosis, tolnaftat sebaiknya digunakan bergantian dengan salep asam

    salisilat 10=.?

    e. $sam 2enzoat dan $sam Salisilat

    Kombinasi asam benzoate dan asam salisilat dengan perbandingan "'1 (biasanya A=

    dan 7=) dikenal dengan salep Bhitfield. $sam benzoate memberikan efek fungistatik

    8

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    9/11

    sedangkan asam salisilat memberi efek keratolitik. #aka penyembuhan baru ter!apai

    setelah lapisan tanduk yang menderita infeksi terkelupas seluruhnya sehingga

    pemakaian obat ini membutuhkan beberapa minggu sampai bulanan. Salep ini banyak

    digunakan pada tinea pedis dan kadang pada tinea kapitis. Dapat terjadi iritasi ringan

    pada tempat pemakaian, juga keluhan kurang menyenangkan karena salep ini

    berlemak.?

    f. $sam >ndesilenat

    Dosis dari asam ini hanya menimbulkan efek fungistatik tetapi dalam dosis tinggi dan

    pemakaian yang lama dapat memberikan efek fungisidal. bat ini aktif terhadap

    Tri!hophyton, Epidermophyton, dan #i!rosporum. bat ini tersedia dalam bentuk

    salep !ampuran yang mengandung /= undesilenat dan "0= seng undesilenat, bentukbedak dan aerosol mengandung "= undesilenat dan "0= seng. Seng berperan untuk

    menekan luasnya peradangan. Dapat mengiritasi mukosa bila kadar lebih dari 1=.

    Iritasi dan sensitiitas jarang terjadi pada pemakaian topi!al. Tapi efektiitasnya tidak

    sebaik mikonazol, haloprogin, dan tolnaftat.?

    g. -aloprogin

    2ersifat fungisidal terhadap Epidermophyton, Tri!hophyton, #i!rosporum dan

    #alassezia furfur. -aloprogin sedikit sekali diserap melalui kulit, dalam tubuh akan

    terurai menjadi triklorofenol. Tersedia dalam bentuk krim dan larutan dengan kadar

    1=. Terhadap tinea pedis keefektiannya mendekati tolnaftat. Disamping itu dapat

    juga digunakan untuk tinea ersikolor.Dapat timbul iritasi, rasa terbakar, esikel, meluasnya maserasi dan sensitisasi.?

    edika !on"mentosa

    #enggunakan obat se!ara teratur, segera keringkan kaki yang basah, dan istirahat.

    Komplikasi

    1. Tinea ungium

    #erupakan infeksi jamur yang menyerang kuku dan biasanya dihubungkan dengan

    tinea pedis. Seperti infeksi pada tinea pedis, T& rubrummerupakan jamur penyebab

    9

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    10/11

    tinea ungium. Kuku biasanya tampak menebal, pe!ahpe!ah, dan tidak ber%arna yang

    merupakan dampak dari infeksi jamur tersebut.1

    ". Selulitis

    Infeksi tinea pedis, terutama tipe interdigital dapat mengakibatkan selulitis. Selulitis

    dapat terjadi pada daerah ektermitas ba%ah. Selulitis merupakan infeksi bakteri pada

    daerah subkutaneus pada kulit sebagai akibat dari infeksi sekunder pada luka. aktor

    predisposisi selulitis adalah trauma, ulserasi dan penyakit pembuluh darah perifer.

    Dalam keadaan lembab, kulit akan mudah terjadi maserasi dan fissura, akibatnya

    pertahanan kulit menjadi menurun dan menjadi tempat masuknya bakteri pathogen

    seperti*+hemolytic stretococci (group $, 2 8, , and 4), Stahylcoccus

    aureus, Stretococcus neumoniae, dan basil gram negatif. $pabila telah

    terjadi selulitis maka diindikasikan pemberian antibiotik. 3ika terjadi gejala yang

    sifatnya sistemik seperti demam dan menggigil, maka digunakan antibiotik se!ara

    intraena. $ntibiotik yang dapat digunakan berupa ampisillin, golongan beta laktam

    ataupun golongan kuinolon.C

    7. Dermatofid

    3uga dikenal sebagai reaksi id, merupakan suatu penyakit imunologik sekunder

    tinea pedis dan juga penyakit tinea lainnya. -al ini dapat menyebabkan esikel atau

    erupsi pustular di daerah infeksi sekitar palmaris dan jarijari tangan. *eaksi

    dermatofid bisa saja timbul asimptomatis dari infeksi tinea pedis. *eaksi ini akan

    berkurang setelah penggunaan terapi antifungal. Komplikasi ini biasanya terkena

    pada pasien dengan edema kronik, imunosupresi, hemiplegia dan paraplegia, dan juga

    diabetes. Tanpa pera%atan profilaksis penyakit ini dapat kambuh kembali.1

    Prognosis

    Tinea pedis pada umumnya memiliki prognosis yang baik. 2eberapa minggu setelah

    pengobatan dapat menyembuhkan tinea pedis, baik akut maupun kronik. Kasus yang

    lebih berat dapat diobati dengan pengobatan oral. Balaupun dengan pengobatan yang

    baik, tetapi bila tidak dilakukan pen!egahan maka pasien dapat terkena reinfeksi.

    Pen#egahan

    10

  • 7/23/2019 Tinea Pedis pbl blok 15

    11/11

    Segera keringkan kaki bila basah.

    #enggunakan penutup kaki (sepatu boot) bila harus kontak lama dengan air.

    #engganti kaos kaki setiap hari.

    3aga kebersihan kulit.

    $. KesimpulanTinea pedis merupakan salah satu infeksi jamur dermatofita yang menyerang pada bagian

    kaki. Ini disebabkan oleh jamur dermatofita golongan tri!hophyton, epidermophyton,

    mi!rosporum. +enyakit ini dikarenakan kondisi kaki yang lembab sehingga

    mempermudah jamur untuk hidup dan berkembang. +rognosis dari tinea pedia sangat

    baik dengan terapi topi!al maupun oral, dan juga harus dilakukan pen!egahan agar tidak

    terjadi reinfeksi.

    Daftar Pustaka

    1. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi keA. 3akarta' 2adan +enerbitan akultas

    Kedokteran >niersitas Indonesia : "017

    %. Dorland B$F. Kamus saku kedokteran Dorland. Edisi ke"?. 3akarta' +enerbit 2uku

    Kedokteran E48: "011

    &. Siregar *S. +enyakit jamur dan kulit. Edisi ke". 3akarta' +enerbit 2uku Kedokteran

    E48: "00/;. 2uku ajar parasitologi kedokteran. Edisi ke;. 3akarta' 2adan +enerbit akultas

    Kedokteran >niersitas Indonesia: "011. p. 71C"1

    '. 4ambar 1. T. rubrum. Di unduh dari' http'99%%%.pf.!hiba

    u.a!.jp9gallery9img9fungi9t9Tri!hophytonGrubrumGmi!ros!opy".jpg

    (. 4ambar ". E. flo!!osum. Di unduh dari'

    http'99botit.botany.%is!.edu9tomsGfungi9febC?.html

    ). 4ambar 7. T. mentagrophytes. Di unduh dari'

    http'99%%%.saber.ula.e9tropi!al9!ontenido9!apitulo19!apitulo;9figuras9;000/p.jpg?. 2ahry 2, Setiabudy *. bat jamur. In. armakologi dan terapi. Edisi ke/. 3akarta' 2adan

    +enerbit akultas Kedokteran >niersitas Indonesia: "00;. p. /@C?"9. 2ro%n *2, 2urns T. 6e!ture notes' Dermatologi. Edisi ke?. 3akarta' +enerbit Erlangga:

    "00/

    11

    http://www.pf.chiba-u.ac.jp/gallery/img/fungi/t/Trichophyton_rubrum_microscopy-2.jpghttp://www.pf.chiba-u.ac.jp/gallery/img/fungi/t/Trichophyton_rubrum_microscopy-2.jpghttp://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/feb98.htmlhttp://www.saber.ula.ve/tropical/contenido/capitulo1/capitulo4/figuras/4-0005p.jpghttp://www.pf.chiba-u.ac.jp/gallery/img/fungi/t/Trichophyton_rubrum_microscopy-2.jpghttp://www.pf.chiba-u.ac.jp/gallery/img/fungi/t/Trichophyton_rubrum_microscopy-2.jpghttp://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/feb98.htmlhttp://www.saber.ula.ve/tropical/contenido/capitulo1/capitulo4/figuras/4-0005p.jpg