cbd 1 - tinea pedis

38
CASE BASED DISCUSION 1 TINEA PEDIS Hans Natanael 1015129 Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Rumah Sakit Immanuel 2014 Preceptor : dr. Prawindra Irawan, Sp.KK., M.Kes

Upload: hans-natanael

Post on 16-Sep-2015

658 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

CBD 1 - Tinea Pedis

TRANSCRIPT

  • CASE BASED DISCUSION 1 TINEA PEDIS

    Hans Natanael1015129

    Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Kristen MaranathaRumah Sakit Immanuel2014Preceptor : dr. Prawindra Irawan, Sp.KK., M.Kes

  • KETERANGAN UMUMNama: Tn. LUmur: 31 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAlamat: Kebon JatiPendidikan: S1Pekerjaan: WiraswastaStatus Marital: MenikahAgama: KristenBangsa: Indonesia

  • ANAMNESISKeluhan Utama:Bercak kemerahan yang disertai gatal pada ibu jari kaki kiri

  • ANAMNESIS KHUSUSSejak 1 minggu yang lalu timbul bercak kemerahan yang terasa gatal pada ibu jari kaki kiri. Awalnya sejak 1 bulan yang lalu timbul bercak kemerahan yang terasa gatal pada ibu jari kaki kiri berukuran kecil, lalu membesar hingga sebesar yang sekarang. Karena terasa sangat gatal, pasien menggaruk ibu jari kaki kirinya hingga bersisik.Pasien mengatakan bila berkeringat, terasa semakin gatal. Pasien mandi 2x sehari, menggunakan handuk sendiri, mengganti kaos kaki 1x sehari, dan tidak memiliki hewan peliharaan.Pasien tidak pernah mengoleskan bahan/zat kimia ke ibu jari kaki kiri sebelum keluhan utama muncul.

  • ANAMNESIS KHUSUSRiwayat penyakit dahulu:Sejak SMP, pasien pernah mengalami keluhan yang sama, sempat membaik dan sakit berulangRiwayat penyakit keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupaRiwayat alergi:Tidak ada alergi obatUsaha berobat:Pasien sudah pernah berobat 1 bulan lalu, diberi salep dan membaik, namun kambuh lagi

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum:Kesadaran: compos mentisKesan sakit: sakit ringanTanda vital:Tekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 80x/menit, REICPernapasan: 20x/menit, regularSuhu: 36,6o C (axillar)Status gizi: baikTB: 175 cmBB: 70 kgBMI: 22,8

  • PEMERIKSAAN FISIKKepala:Mata: injeksi -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Mulut: frenulum lingua tidak ikterikLeher:KGB: tidak teraba membesarThorax:B/P simetrisPulmo: VBS kanan = kiri, Rh -/-, Wh -/-Cor: BJM, S1 S2 regular, murmur (-)Abdomen: datar, soepel. BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesarEkstremitas: akral hangat, CRT
  • STATUS DERMATOLOGIKUSDistribusi: lokalisataLokasi: ibu jari kaki kiriJumlah: soliterSifat: keringPermukaan: tidak menimbul Ukuran: 3 x 2,5 cmBentuk: tidak teraturSusunan: diskretBatas: tegasLain-lain: central healing (+)Efloresensi: macula eritem, skuama

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan KOH 10% yang diambil dari lesi kulit berupa skuama di ibu jari kaki kiri didapatkan epitel (+), hifa panjang (+), dan spora (-)

  • RESUMESeorang pria, 31 tahun, kesan sakit ringan, gizi baik, datang ke poli klinik kulit RSI dengan keluhan utama makula yang disertai gatal pada ibu jari kaki kiri.Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan, macula yang disertai gatal pada ibu jari kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu. Sejak 1 bulan yang lalu, timbul makula eritem yang berukuran kecil, lalu membesar hingga sebesar yang sekarang. Pasien mengatakan bila berkeringat, terasa semakin gatal. Karena terasa sangat gatal, pasien menggaruk ibu jari kaki kirinya hingga terdapat skuama.

  • RESUMEPada pemeriksaan fisik, didapatkan status generalis tidak ada kelainan.Pada status dermatologikus didapatkan lesi dengan distribusi lokalisata a/r ibu jari kaki kiri, jumlah soliter, sifat kering, permukaan tidak menimbul, ukuran 3 x 2,5 cm, bentuk tidak teratur, susunan diskret, batas tegas, dan central healing (+).Didapatkan efloresensi makula eritem dan skuama.

  • DIAGNOSIS BANDINGTinea pedisDermatitis kontak iritan

  • DIAGNOSIS KERJATinea pedis

  • USUL PEMERIKSAANKultur jamur pada media SDATes fungsi hepar: SGOT, SGPT

  • PENATALAKSANAANTerapi umum:Edukasi: menjaga kebersihan kaki, menjaga kaki tetap kering, dan memberitahu pasien bahwa penyakit dapat berulang

    Terapi khusus:Topikal: Ketoconazole cream 2%Sistemik : Ketoconazole tab 200 mg 1x1 selama 7 hari

  • PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonamQuo ada functionam: ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam

  • TINEA PEDIS

  • DefinisiTinea (atau Dermatofitosis) adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan golongan jamur dermatofitaTinea pedis adalah dermatofitosis pada kaki Sering disebut juga dengan athletes foot

  • Etiologi1. TricophytonT. rubrum (umumnya)T. mentagrophytesT. tonsurans 2. EpidermophytonE. floccosum3. Microsporum M. canis

  • Faktor Risiko

  • PatogenesisDermatofita golongan jamur yang bersifat mencernakan keratin, melibatkan 3 langkah utama :Perlekatan ke keratinositPenetrasi melalui dan diantara sel. Setelah terjadi perlekatan, spora harus berkembang dan menembus stratum korneum pada kecepatan yang lebih cepat dari proses desquamasi. Penetrasi dibantu oleh sekresi proteinase, lipase DNA enzim mucinolitik yang juga memberikan nutrisi untuk jamur. Trauma membantu penetrasi.Perkembangan Respon Host. Derajat inflamasi dipengaruhi respon imun dan organisme yang terlibat. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 memainkan peranan penting dalam melawan dermatofita. Infeksi antigen dermatofita di proses di sel langerhans epidermis diprsesentasikan oleh Limfosit T di nodus limfe Limfosit T melakukan proliferasi ke tempat yang terinfeksi peningkatan pergantian keratinosit eritema + skuama

  • Gejala KlinisInterdigitalisDiantara jari 4 dan 5 terlihat fissura yang dilingkari sisik halus dan tipisDapat meluads ke bawah jari (subdigital) dan ke sela jari yang lainSering terlihat maserasi. Aspek klinis berupa kulit putih dan rapuh. Dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi eriseplas

  • 2. Moccasin footPada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi sampai punggung kaki, terlihat kulit menebal dan bersisik halus dan seperti bedakEritema biasanya ringan dan terlihat pada bagian tepi lesiTepi lesi dapat dilihat papul dan kadang-kadang vesikel

  • 3. Vesikulo bulosaDiakibatkan karena T.mentagrophytesDiameter vesikel lebih besar dari 3 mmJarang pada anak-anak, tapi etiologi yang sering terjadi pada anak-anak adalah T.RubrumVesikel pustule atau bula pada kulit tipis di telapak kaki dan area periplantar

  • 4. Tipe akut ulserasiMempengaruhi telapak kaki dan terkait dengan maserasi, penggundulan kulitKo-infeksi bacterial ganas biasanya dari Gram negative kombinasi dengan T.mentagrophytes menghasilkan vesikel pustule dan ulserasi bernanah yang besar pada permukaan plantar

  • DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik (status dermatologikus). Diagnosis yang digunakan biasanya dengan cara kulit dikerok untuk preparat KOH, kultur dari daerah yang terinfeksi, dan biopsi kulit

  • Pemeriksaan KOHHasil preparat KOH biasanya positif di beberapa kasus dengan maserasi pada kulit. Pada pemeriksaan mikroskop KOH dapat ditemukan hifa septat atau bercabang, arthrospore, atau dalam beberapa kasus sel budding menyediakan bukti infeksi jamur

  • Hypha dermatophytesBentuk seperti benang panjang lurus/berlekuk yang seringkali bercabang-cabang dengan diameter uniform, warna terang tapi agak gelap

  • Hypha dan budding spores Candida (pseudo-hypha)Bentuk seperti benang panjang, lurus/berkelok dengan bentukan sel bulat/oval (budding)

  • Hypha dan spora T.vesicolorBentuk berupa benang pendek dan panjang disertai dengan spora yang berkelompok dengan ukuran yang sama (spaghetti and meatballs app.)

  • 2. KulturKultur dari tenia pedis yang dicurigai dilakukan SDA (Sabourauds dextrose agar), Ph asam dari 5,6 untuk media ini menghambat banyak spesies bakteri dan dapat dibuat lebih selektif dengan penambahan suplemen kloramfenikol. Ini dapat selesai 2-4 minggu. Dermatophyte test medium (DTM) digunakan untuk isolasi selektif dan mengenali dermatofitosis, dengan indikasi perubahan warna dari oranye ke merah

  • 3. Tes PASPAS menunjukkan dinding polisakarida-sarat dari organisme jamur yang terkait dengan kondisi ini dan merupakan salah satu teknik yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi karbohidrat protein terikat (glikoprotein).Tes ini dilakukan dengan mengekspos jaringan dari berbagai substrat untuk serangkaian reaksi oksidasi-reduksi, sebagai hasil akhir, elemen positif seperti karbohidrat, bahan membrane basement menjadi warna permen apel merah (candy apple red)Tes PAS dapat selesai sekitar 15 menit. Tes ini menjadi tes diagnostik yang paling dapat diandalkan untuk tinea pedis dengan keberhasilan 98,8% dengan biaya paling efektif.

  • Diagnosis BandingPaling sering di-diagnosis banding dengan Dermatitis Kontak Iritan. Dibedakan dengan faktor predisposisi dan riwayat kebiasaan Diagnosis pembeda pemeriksaan KOH Diagnosis pasti kultur jamur pada media SDA

  • PenatalaksanaanTopikalMenggunakan topikal agen seperti bedak, krim, atau spray. Topikal antifungal seperti Clotrinazole, miconazole, terbinafine, flutrimazol, bifonazole, dan butenafine. Tipe interdigitalis dan vesiculo bulosa 4-6 mingguMoccasin foot dan tipe akut ulserasi paling sedikit 6 mingguSistemikGriseofulvin 500-1000 mg/hari (untuk anak-anak 10-20 mg/kg BB/hari)Terbinafine 250 mg/hari untuk 1-2 mingguItraconazole 200 mg 2x1 untuk 1 minggu (kasus ringan 100 mg 2x1)Fluconazole 150 mg/minggu untuk 4 minggu

  • PencegahanEDUKASI !!!Mengenai pentingnya kebersihan kakiMenjaga kaki tetap keringMembersihkan kuku kakiMenggunakan sepatu yang pas dan kaos kaki kering dan bersihMenggunakan sandal atau flip-flop pada tempat mandi umum atau kolam renang

  • Referensi Budimulja U. 2007. Mikosis. Dalam: Ilmu penyakit kulit dan kelamin 5th edition. Jakarta: FK UI.Chamlin L Sarah, Lawley P Leslie. 2008. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine 7th edition. New York: McGraw-Hill Medicine.Berth-jones J. 2010. Rooks Textbook of Dermatology 8th edition. Cambridge: Wiley-Balckwell.James D William, Berger G Timothy, Elston M Dirk. 2008. Andrews disease of the skin; Diseases resulting from fungi and yeast 10th edition. Canada: Saunders Elsevier.