tinea pedis

16
Nilasari Wulandari 102011367 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Tinea pedis

Upload: nilanila-wlndr

Post on 22-Jan-2016

157 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Pedis

Nilasari Wulandari102011367

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida

Wacana

Tinea pedis

Page 2: Tinea Pedis

Anamnesis• Identitas Pasien• Keluhan Utama

Datang dengan keluhan gatal pada sela-sela jari kaki • Riwayat Penyakit Sekarang

- sejak kapan?

- Gatal/tidak (menjalar, tereus menerus, hilang timbul)

- bersisik/tidak

- Basah atau kering

-nyeri/tidak

-Pengobatan• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat sosial-ekonomi

Page 3: Tinea Pedis

Pemeriksaan fisik

1. Interdigitalis, terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis, maserasi berupa kulit putih dan rapuh

2. Moccasin foot (plantar), Seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema ringan

3.Lesi Vesikobulosa, vesiko-pustul pada daerah sela jari, punggung kaki atau telapak kaki. Vesikel pecah meninggalkan sisik disebut koleret. 

4.Tipe Ulseratif, infeksi sekunder (bakteri); ulkus dan erosi pada sela-sela jari

Page 4: Tinea Pedis

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan KOHkerokan sisik kulit akan terlihat hifa bersepta, dikotomi (bercabang dua). Selain itu di dapatkan artrokonidia yaitu deretan spora di ujung hifa.

• Kultur jamur- dilakukan menentukan spesis jamur. - menanam bahan klinis pada media buatan. Dengan menggunakan medium agar dekstrosa Sabouraud ditambahkan dengan antibiotik (kloramfenikol atau sikloheksimid).

Page 5: Tinea Pedis

KOH: Tampak hifa dan spora

(mikrokonidia)

Trichophyton rubrum;

koloni Downy

Page 6: Tinea Pedis

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis khas.

Pemeriksaaan laboratorium berupa a) Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-20%.

Apabila Hasil KOH (-) tidak menyingkirkan diagnosis bila klinis menyokong.

b) Kultur ditemukan dermatofit. 

WD: TINEA PEDIS

Page 7: Tinea Pedis

Diagnosis Banding

Dermatitis Kontak

Biasanya batasnya tidak jelas. Predileksinya pada bagian yang kontak dengan dengan sepatu, kaos kaki, bedak kaki dan sebagainya. Adanya riwayat pengunaan sepatu baru. Tidak ditemukan jamur pada kultur tetapi hanya tanda-tanda peradangan. Dermatitis kontak akan memberikan tes tempel positif, sedangkan pada tinea pedis hasilnya negatif.

Kandidiasis Intertriginosa

Lesi diderah lipata kulit ketiak, paha, payudara, sela jari tangan atau kaki, glans penis, berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. Lesi dikelilingi oleh satelit brupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil yang bila peah meninggalkan daerah erosif dengan pingiran yang kasar da berkembang sperti lesi primer.

Page 8: Tinea Pedis

• Kosmopolit, yang paling sering terjadi. • Tinea pedis lazim ditemukan pada

daerah beriklim tropis dan sedang.• usia dewasa terutama pada laki-laki dan

jarang pada perempuan dan anak-anak. • Kemungkinan infeksi berkaitan dengan

paparan ulangan dermatofita sehingga orang yang menggunakan fasilitas mandi umum seperti pancuran, kolam renang, kamar mandi lebih cenderung terinfeksi

Page 9: Tinea Pedis

• Jamur penyebab tinea pedis :  Trichophyton rubrum (paling sering), dan Epidermophyton floccosum.

•  T. rubrum menyebabkan lesi yang hiperkeratotik, kering menyerupai bentuk sepatu sandal (mocassinlike) pada kaki

• T. mentagrophyte seringkali menimbulkan lesi yang vesikular dan lebih meradang

Page 10: Tinea Pedis

PatogenesisJamur harus tahan efek sinarultraviolet, variasi suhu

dan kelembaban, persaingan dengan flora normal, asam lemak fungistatik dan sphingosines yang diproduksi oleh keratinosit.

spora harus tumbuh&menembus stratum korneum dengan kecepatan lebih cepat daripada proses  proses deskuamasi.

penetrasimelalui sekresi proteinase, lipase, dan enzim musinolitik, yang juga memberikan nutrisi.

Keadaan basah dan hangat dalam sepatu memainkan peran penting dalam pertumbuhan jamur.

pada infeksi dermatofita sela jari. Keadaan basah menunjang pertumbuhan jamur dan merusak stratum korneum pada saat yang bersamaan.

Page 11: Tinea Pedis

Gejala klinik

• Di antara jari IV dan V terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering terdapat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh.

• Jika memakai sepatu karet/boot, mobil yang terlalu panas maka inflamasi akut akan terjadi sehingga pasien terasa sangat gatal.

• Bentuk klinis ini dapat berlangsung bertahun-tahun . Kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis dan limfadenitis

Page 12: Tinea Pedis

Pengobatan

Topikal- As.benzot&salisilat(Salep AAV/ whitfield- Derivat imidazol (Klotrimazole 1 %,

ketokonazole 2 %, mikonazol krim)- Tolnaftat 1%

Sistemik- Gliserofulvin(Dewasa: dosis 0,5 – 1 g ; anak: 0,25 -

0,5 g) - Ketokonazole (200 mg per hari selama 10 hari – 2

minggu)- Itrakonazole(2 x 100-200 mg sehari )-  Terbinafin (dosisnya 62,5 mg – 250 mg terapi 2-3mg)

Page 13: Tinea Pedis

Komplikasi

Selulitis Infeksi tinea pedis, terutama tipe interdigital. Terjadi pada ektermitas bawah pada daerah subkutaneus sebagai akibat dari infeksi sekunder pada luka

Tinea Ungium. merupakan infeksi jamur yang menyerang. Kuku biasanya tampak menebal, pecah-pecah, dan tidak berwarna.

Dermatofid merupakan suatu penyakit imunologik sekunder tinea pedis menyebabkan vesikel atau erupsi pustular di daerah infeksi sekitar. Komplikasi pada pasien dengan edema kronik, imunosupresi, diabetes.

Page 14: Tinea Pedis

Prognosis

Prognosis baik. Beberapa minggu setelah pengobatan dapat menyembuhkan tinea pedis, baik akut maupun kronik.

Kasus yang lebih berat dapat diobati dengan pengobatan oral.

Page 15: Tinea Pedis

Pencegahanmenjaga kaki tetap dalam keadaan

kering dan bersihmenghindari lingkungan yang lembabmenghindari pemakaian sepatu yang

terlalu lamatidak berjalan dengan kaki telanjang

di tempat-tempat umum menghindari hindari kontak dengan

pasien yang sama

Page 16: Tinea Pedis

KesimpulanTinea pedis merupakan infeksi

dermatofita terutama mengenai sela jari dan telapak kaki. Penyakit ini sering dijumpai pada laki-laki usia dewasa. Keadaan lembab dan hangat pada sela jari kaki , berada di daerah tropis yang lembab menguntungkan pertumbuhan jamur. Pengobatan dapat berupa antifungal topikal maupun oral dan apabila ditemukan infeksi sekunder maka indikasi penggunaan antibiotik.