tim penyusun -...

108

Upload: voliem

Post on 03-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TIM PENYUSUN

Pengarah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Muhammad Haris

Penanggungjawab

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Dedi Rochyani, SKM, M.Kes

Ketua

Kepala Sub bagian Program, Informasi dan Hubungan masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Didi Dwiantoro, SKM, M.Kes

Sekretaris/ Editor Fenti Mansyar, SE, M.Si

Anggota Dwi Andriani, SKM, M.Kes

Poppy Wulandari, SKM, MKL Sofna Almou Dudi, AMK

Kontributor Sekretariat

Bidang Sumber Daya Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang P2P Puskesmas se-Kabupaten Kampar

RSUD Bangkinang

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbil alamin, berkat rahmat dan karunia Allah SWT, akhirnya

“Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Tahun 2017” ini dapat diselesaikan.

Laporan Kinerja Dinas kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2017 disusun untuk

melaksanakan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang telah

ditetapkan dengan berpedoman kepada Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003

dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.

Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan yang telah diamanahkan kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar. Berbagai data kinerja disajikan setelah melalui proses pengumpulan

dan pengukuran yang sistematis agar dapat dimanfaatkan sebagai informasi kinerja yang

dapat mendukung perencanaan pembangunan kesehatan di masa mendatang untuk

mencapai Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yaitu “Terwujudnya Kabupaten

Kampar sebagai wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat yang

religius, beradat, berbudaya dan sejahtera”

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua

pihak yang telah berperan aktif dalam menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja

Dinas kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2017. Besar harapan kami, agar semua

pihak yang terkait dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi

sempurnanya laporan ini. Semoga keberadaan Laporan Kinerja ini dapat menjadi media

pertanggungjawaban serta peningkatan kinerja bagi seluruh pegawai dilingkungan Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar.

Bangkinang Kota, 23 Januari 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KAMPAR

dr. MUHAMMAD HARIS Pembina TK.I

NIP. 19670721 199803 1 003

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………………............................ i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………............................... ii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………….......... iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………............................. 1

1.1. Gambaran Umum…………………………………………………………….... 1

1.1.1 Kedudukan….…………………………………………...................... 1

1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi………………………………................... 1

1.1.3 Struktur Organisasi……………………………………..................... 2

1.1.4 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh…………………………. 3

1.1.5 Landasan Hukum……..…………………………....…..................... 5

1.1.6 Maksud dan Tujuan …………………….…………...….................. 6

1.1.7 Sistematika Pembahasan……………………………...................... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA……….......................... 9

2.1 Rencana Strategi……….………………………….…………........................... 9

2.2 Visi, Misi dan Nilai-Nilai…………………………………………...................... 10

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategi………………………………………………… . 11

2.4 Prioritas Pembangunan di Bidang Kesehatan ……………………................ 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………...................................... 12

3.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan …………………………………………... 12

3.2 Kerangka Pengukuran …………………………………………………………. 13

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja …………………... 14

3.4 Tahapan Pengukuran Realisasi Kinerja…………………………………….. .. 35

3.5 Pengelolaan Barang Milik Daerah ……………………………………………. 86

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………..... 88

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja………............................... 14

Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 1………..………............................... 15

Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Misi 1 Sasaran 2………..………............................... 17

Tabel 3.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3………………..……….............................. 19

Tabel 3.5 Rasio Keberadaan Dokter umum/Dokter Gigi, Perawat dan Bidan di

Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2017........................................ 20

Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4………………..………............................. 28

Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5………………..………............................. 30

Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6………………..………............................. 31

Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7………………..………............................. 33

Tabel 3.10 Gambaran Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017. 36

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

1

1.1 Gambaran Umum

1.1.1 Kedudukan

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No. 6 Tahun 2016

tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Kampar,

dinyatakan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah sebagai penyelenggara

urusan Pemerintah di bidang kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dijabarkan dan

ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kampar No. 42 Tahun 2016. Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar berada dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar,

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah , dengan tugas pokok:

Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah

daerah dibidang kesehatan untuk membantu Bupati dan menyelenggarakan urusan

pemerintah dengan fungsi:

a Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang

kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan

kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan dan Farmasi, Alat Kesehatan dan

PKRT.

b Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar.

c Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar.

d Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan

bidang kesehatan.

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

2

1.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kampar No. 42 Tahun 2016

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :

1 Kepala Dinas Kesehatan

2 Sekretariat

a. Sub bagian program, informasi dan hubungan masyarakat

b. Sub bagian hukum, kepegawaian dan umum

c. Sub bagian keuangan dan pengelolaan aset

3 Bidang kesehatan masyarakat.

a. Seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.

b. Seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat

c. Seksi kesehatan lingkungan

4 Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit

a. Seksi surveilan dan imunisasi

b. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular

c. Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

5 Bidang pelayanan kesehatan

a. Seksi pelayanan kesehatan primer dan tradisional

b. Seksi pelayanan kesehatan rujukan

c. Seksi pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat

6 Bidang sumber daya kesehatan

a. Seksi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah

tangga

b. Seksi pengembangan sarana dan prasarana

c. Seksi sumber daya manusia kesehatan

7 Unit pelaksana teknis dinas (UPTD)

a. UPTD Puskesmas

b. UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan

c. UPTD Laboratorium Kesehatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

3

1.1.4 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh

Program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Kampar yang dilaksanakan

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten bersama jajaran kesehatan tidak akan dapat

berjalan dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya

tanpa keterlibatan dari sektor lain yang terkait, peran lintas sektor dan swasta serta

masyarakat umumnya. Bila dikoordinasikan dengan baik secara sinergis maka apa

yang menjadi visi Kabupaten Kampar yang juga menjadi Visi Dinas Kesehatan

Tahun 2017 – 2022 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Kampar sebagai Wilayah

Industri dan Pertanian yang Maju dengan Masyarakat yang Religius, Beradat,

Berbudaya dan Sejahtera”.

Untuk itu perlu ditetapkan berbagai program kesehatan yang telah

disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat,

dengan mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta

ketersediaan sumber daya yang ada.

Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan

masyarakat, maka sumber daya dibidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja

secara profesional yang menjamin out come yang akan dirasakan langsung oleh

masyarakat, hal ini terdapat dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang

kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam

memperoleh derajat kesehatan dan Undang-undang No 36 Tahun 2014 tentang

Kesehatan yang menyatakan bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus

diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh

masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh

oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat secara terarah, terpadu dan

berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat.

Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat

public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap

orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat,

yang pada akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat di Kabupaten

Kampar. Disamping itu pemerintah berkewajiban memfasilitasi pengembangan

pelayanan kesehatan yang bersifat private goods yang memberikan peluang kepada

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

4

masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuannya. Pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi

penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat,

serta menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan

pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan

kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap dapat terjamin. Oleh karena

itu Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada tahun 2017 memiliki program

unggulan yaitu: UGD 24 jam diseluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kampar,

Revitalisasi sistem kesehatan karna didalamnya ada kegiatan Akreditasi

Puskesmas, Pelayanan kesehatan jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal.

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program yang telah

dilakukan, serta untuk mengetahui apakah tujuan dan sasaran program mencapai

hasil yang diharapkan yaitu berhasil guna dan berdayaguna yang optimal dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan kinerja

pembangunan kesehatan di Kabupaten Kampar, maka perlu disusun laporan dalam

bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selama T.A 2017. Hal ini

sebagai pelaksanaan dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya

disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktifitas, alat dan

prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan

data, pengklasifikasian dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja

instansi pemerintah. Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan

pemerintahan Negara berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan

didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing

instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai dan berpedoman

kepada Peraturan MENPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis

perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi

pemerintah.

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

pengukuran kinerja, evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

5

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja juga berperan sebagai

alat kendali, alat penilai dan alat pendorong terwujudnya Good Governance yaitu

pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

1.1.5 Landasan Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar Tahun 2017 berlandaskan kepada :

a Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5).

b Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614)

c Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas dan

fungsi kementrian Negara serta susunan organisasi, tugas dan fungsi eselon I

Kementrian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014

d Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

e Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

f Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan

Korupsi.

g Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan dan Pelaporan Akuntabilitas dan Penetapan Kinerja

Instansi Pemerintah

h Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan kinerja Instansi

Pemerintah.

i Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 6 Tahun 2016 Tentang

pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kabupaten Kampar.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

6

j Peraturan Bupati Kampar Nomor 42 Tahun 2016 tentang kedudukan,

susunan organisasi tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar

1.1.6 Maksud dan Tujuan

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran.

Tujuan pelaporan kinerja oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar:

a. Memberikan infomasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah

untuk meningkatkan kinerjanya.

Gambar 1.1

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja 2017

1.1.7 Sistimatika Pembahasan

Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang

menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan informasi tentang:

a. Uraian singkat organisasi

b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan

c. Pengukuran kinerja

Informasi kinerja

terukur

Meningkatkan

Kinerja

Laporan Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

7

d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil

program atau kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.

Analisis ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja

dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah terdiri dari empat bab

dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.

Menguraikan tentang penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja.

Menguraikan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja.

Menguraikan tentang:

A. Capaian kinerja organisasi

Pada sub bab ini disajian capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai

berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional .

5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan dan peningkatan

atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

6. Analisis atas efisiansi penggunaan sumber daya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

8

7. Analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan

yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Dinas Kesehatan

sesuai dengan dokumen Perjanjian kinerja.

Bab IV Penutup

Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Dinas Kesehatan untuk

meningkatkan kinerjanya.

PERENCANAAN

KINERJA DAN

PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

9

2.1 Rencana Strategis

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap

berada dalam tatanan sistem administrasi negara kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi

pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang

dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang

diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang

terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara

bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

Perencanaan merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang

ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang

ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis

instansi pemerintah (Dokumen Renstra) yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan

dalam pelaksanaannya.

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 ini, mengacu pada peraturan menteri

negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birograsi No. 53 Tahun 2014

tentang petunjuk teknis penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

teknis reviu atas laporan dan peraturan daerah No. 7 tahun 2014 tentang perubahan

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

10

peraturan daerah kabupaten kampar No. 12 tahun 2012 tentang rencana

pembangunan

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta

tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis,

instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,

peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas

kinerjanya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dalam rangka mewujudkan Renstra

yang telah disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap

terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan, dengan

memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan tantangan (threats), baik pada lingkungan internal maupun

eksternal. Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017 –

2022 dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja Kepala Dinas dalam

melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan

masyarakat selama masa jabatannya.

2.2 Visi, Misi dan Nilai – Nilai

2.2.1 Pernyataan visi

Visi Kabupaten Kampar Tahun 2017 – 2022 yang sekaligus menjadi Visi

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar” Terwujudnya Kabupaten Kampar

sebagai wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat yang

religius, beradat, berbudaya dan sejahtera”

2.2.2 Pernyataan Misi

Guna mewujudkan visi pembangunan daerah periode 2017 – 2022 tersebut,

maka ditetapkan enam misi diantaranya menyiapkan sumber daya manusia yang

handal dan profesional. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus dijamin

pula dengan kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Upaya ini perlu dilakukan

secara bersamaan dalam kerangka membangun masyarakat yang tidak hanya

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

11

cerdas namun juga sehat, sehingga target pembangunan dapat dicapai secara

maksimal.

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis

2.3.1 Tujuan

Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan

2.3.1 Sasaran strategis

1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas sarana prasarana kesehatan

2. Meningkatnya pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan

3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

4. Meningkatnya aksessibiliti masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan

2.4 Prioritas Pembangunan di Bidang Kesehatan

2.4.1 Rencana Kinerja Tahunan

Perencanaan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dijabarkan dari

sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Rencana

kinerja ini akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana

kinerja telah ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator

kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja ini

merupakan komitmen seluruh unsur Pimpinan dan pelaksana pada Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar untuk mencapainya dalam periode tahunan.

Proses penyusunan rencana kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

telah melalui tahapan-tahapan berikut:

Penetapan Program

Penetapan Sasaran

Penetapan Kegiatan

Indikator Pencapaian

Sasaran,

Indikator Kinerja kegiatan

Target Indikator Kinerja Kegiatan

Target Kinerja Sasaran

AKUNTABILITAS

KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

12

3.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan

atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

berwenang menerima pelaporan akuntabilitas atau pemberi amanah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar selaku pengemban amanah

masyarakat kabupaten kampar melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui

penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun sesuai

ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor

29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan

peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

republik indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,

pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.

LKjIP tersebut menyajikan penilaian tingkat keberhasilan Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan sepanjang Tahun anggaran 2017

sesuai dengan target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja

kegiatan, dan target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang

ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2017-2022 dan perjanjian kerja Tahun 2017.

BAB III

AKUNTABILITAS

KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

13

3.2 Kerangka Pengukuran

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Kampar yang sekaligus

menjadi visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan peraturan

menteri negara pendayagunaan apatarur negara dan reformasi birokrasi republik

indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,

pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah,

kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar diukur berdasarkan tingkat

pencapaian sasaran dan indikator sasaran. Gambaran mengenai tingkat

pencapaian sasaran didapatkan melalui perbandingan antara Perjanjian Kinerja

dengan realisasi pada Tahun berjalan.

Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan

realisasi indikator sasaran melalui media formulir pengukuran kinerja kemudian

atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui

keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Berdasarkan hasil

pengukuran kinerja, diperoleh capaian kinerja untuk setiap sasaran strategis dan

selanjutnya dianalisis dengan cara :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2017

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun 2017

dengan Tahun lalu dan beberapa tahun berakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target

jangka menengah yang terdapat dokumen RPJMD

Nilai yang diperoleh dari pencapaian kinerja dikelompokkan dalam skala

pengukuran ordinal sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

14

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Ordinal Pencapaian Kinerja

No % Capaian Kinerja Peringkat Interpretasi

1 ≥ 85 AA Memuaskan

2 ≥ 75 – 85 A Baik Sekali

3 ≥ 65 – 75 B Baik

4 ≥ 50 – 65 CC Cukup Baik

5 ≥ 30 – 50 C Agak Kurang

6 ≥ 0 – 30 D Kurang

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja, dilakukan analisis pencapaian

kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

1. Indikator kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan

memperhitungkan indikator masukan (input), dan hasil (outcome).

2. Indikator sasaran

Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan

mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, Indikator sasaran

dilengkapi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah

pengukuran pencapaian sasaran.

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah dapat

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kampar tahun 2017-2022. Tujuh sasaran

strategis dan 24 indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja

Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Pada misi ini terdapat 7 sasaran dengan 23 indikator kinerja sasaran yang

digunakan. Penjelasan tingkat capaian 23 indikator kinerja sasaran tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Sebanyak 14 indikator kinerja sasaran ( 60,9 %) mencapai atau melebihi

target

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

15

2. Sebanyak 9 indikator (39,1%) tidak mencapai target.

Pengukuran kinerja pencapaian sasaran terhadap misi pada tahun 2017

adalah sebagai berikut:

3.3.1 Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dalam pencapaian sasaran ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.2

Evaluasi Pencapaian Misi 1 sasaran1

Indikator

Kinerja

Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai

/

Tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJM

D

Cakupan

komplikasi

kebidanan

yang

ditangani

100 100 100 100 100 100 V 100 100

Cakupan

pelayanan

puskesmas

15 17 30 15 17 113 V 19,8 90

Cakupan

kunjungan

bayi

87,4 90.1 98 95 85.1 89,6 X 90,21 100

Cakupan

balita gizi

buruk dapat

perawatan

100 100 100 100 100 100 V 100 100

Cakupan

desa/

kelurahan

universal

child

immunization

(UCI)

91,4 59 74,8 100 72.8 72,8 X 74,5 100

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

16

Rata-rata

capaian 95,1

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat

diketahui realisasi dari 5 (lima) indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan

bahwa sebanyak 3 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan

diantaranya :

1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

2. Cakupan pelayanan puskesmas

3. Cakupan balita gizi buruk dapat perawatan

Sedangkan sebanyak 2 indikator kinerja tidak mencapai target yang telah

ditetapkan yaitu:

1. Cakupan desa/ kelurahan universal child immunization (UCI)

2. Cakupan kunjungan bayi.

Apabila dilihat perbandingan pencapaian kinerja antara tahun 2017 dengan

realisasi tahun 2014, 2015 dan 2016 maka tiga indikator mengaami penurunan

dan dua indikator bisa mempertahankan capaiannya.

Perkembangan capaian kinerja pada indikator cakupan Balita Gizi Buruk

didukung oleh kegiatan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)

pada balita miskin dan program PMT-AS.

Alasan indikator Cakupan desa/ kelurahan universal child immunization

(UCI) tidak mencapai target yang telah ditentukan adalah :

1. Tidak tercapiannya target imunisasi TT pada WUS karena ada perbedaan

persepsi tentang imunisasi TT pada ibu hamil..

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

17

2. Masih adanya bidan desa yang belum melaksanakan screning TT dan tidak

melakukan pencatatan screning TT.

Untuk mendorong pencapian indikator sasaran cakupan desa/ kelurahan

Universal Child Immunization (UCI) dilakukan melalui :

1. Melaksanakan sweeping untuk meningkatkan pencapaian imunisasi dasar

lengkap sebagai indikator tercapainya desa UCI (Universal Child Imunisation).

2. Melaksanakan sosialisasi untuk menyatukan persepsi tentang pelaksanaan

dan pencatatan screnin TT.

3. Melakukan kembali sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi murid SD

sederajat.

4. Melaksanakan pertemuan atau pelatihan untuk meningkatkan SDM pengelola

program imunisasi.

3.3.2 Sasaran 2 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Dalam pencapaian sasaran ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

menggunakan 4 indikator kinerja dengan capaian sebagai sebagai berikut:

Tabel 3.3

Evaluasi pencapaian Misi 1 sasaran 2

Indikator

Kinerja

Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai

/ tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJMD

Menurunnya

angka

kematian bayi

per 1.000

kelahiran hidup

8 12 9 33 5 15,2 V 8,5 32

Menurunnya

angka

kematian balita

9 8 0 32 5 15,6 V 5,5 32

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

18

Menurunnya

angka

kematian ibu

melahirkan

121 142 124 102 73 71,6 V 115 102

Meningkatnya

usia harapan

hidup

70.8 71.1 71,1 71 71 71 V 71 71.6

Rata-rata

capaian 43,4

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat

diketahui realisasi dari 4 indikator kinerja salama tahun 2017 menunjukkan bahwa

sebanyak tiga indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan diantaranya:

1. Menurunnya angka kematian bayi.

2. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan.

3. Menurunnya angka kematian balita

Satu indikator sesuai dengan target yang diharapkan yaitu meningkatkan

usia harapan hidup.

Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan ditunjukkan antara lain

berkurangnya angka kematian ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka

Kematian Balita (AKABA).

3.3.3 Sasaran 3 : Meningkatnya infrastruktur kesehatan masyarakat di Kabupaten

Kampar

Dalam pencapaian sasaran ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

menggunakan 3 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

19

Tabel 3.4

Evaluasi Pencapaian Sasaran 3

Indikator

Kinerja

Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai/

Tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJMD

Rasio

Puskesmas

perawatan

dengan

kecamatan

8 8 8 9 8 88,9 X 8 9

Rasio

Puskesmas

non

perawatan

untuk 30.000

penduduk

21 23 22 22 23 104,5 V 22,3 22

Rasio

puskesmas

pembantu

dengan desa

72.4 72.8 72,8 71 68.4 96,3 X 71,6 100

Rata-rata

capaian

Tahun 2015

96,6

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Rasio Puskesmas perawatan dengan kecamatan belum mencapai target

disebabkan oleh belum tersedianya alokasi dana untuk pengembangan

puskesmas menjadi puskesmas perawatan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

20

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat

diketahui realisasi dari 3 indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan bahwa

sebanyak satu indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan

diantaranya:

1. Rasio puskesmas non perawatan untuk 30.000 penduduk

Untuk memenuhi pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Kampar telah

tersedia 31 puskesmas, 8 puskesmas rawat inap dan 23 rawat jalan, 181

puskesmas pembantu dan 28 Puskesmas keliling serta 669 posyandu, setiap

kecamatan telah memiliki puskesmas bahkan ada yang lebih dari 1 puskesmas.

pada kecamatan yang padat penduduk seperti Kecamatan Siak Hulu memiliki 3

puskesmas, Kecamatan XIII Koto Kampar memiliki 3 puskesmas, Kecamatan

Tapung memiliki 3 puskesmas, Tapung Hulu, Tapung Hilir, Kampar Kiri Hulu dan

Gunung Sahilan memiliki 2 puskesmas dan kecamatan lainnya memiliki masing-

masing 1 puskesmas. Dengan kondisi sekarang ini ratio antara puskesmas

terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Kampar tercatat 1: 24.688, Rasio antara

puskesmas perawatan dengan kecamatan tahun 2017 tercatat 8 : 21, Rasio

puskesmas pembantu dengan desa sebesar 181 : 250 dimana puskesmas

pembantu sudah dimiliki sebesar 74% desa dikabupaten kampar. Pada tahun

2017 poskesdes sebanyak 156 unit. Disamping itu telah tersedia sebuah

laboratorium kesehatan, 1 Rumah Sakit Umum Daerah sebagai pelayanan

kesehatan rujukan dari puskesmas.

Untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan

diperlukan tenaga medis yang cukup. Gambaran mengenai kecukupan tenaga

medis di Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Rasio Keberadaan Dokter Umum/Dokter Gigi, Perawat dan Bidan di Wilayah

Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2017

No Jenis Tenaga Ratio

Yang Ada Standar ISO 2010

1 Dokter Umum/Dokter

Spesialis/ Dokter 16 : 100.000 Penduduk 40 : 100.000 Penduduk

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

21

Gigi

2 Perawat 68 : 100.000 Penduduk 158 : 100.000

Penduduk

3 Bidan 94 : 100.000 Penduduk 100 : 100.000

Penduduk

1. Ratio tenaga dokter per 100.000 penduduk

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa gambaran mengenai kecukupan

tenaga dokter dalam satu wilayah dapat diukur dengan menggunakan

indikator jumlah dokter per 100.000 penduduk (ratio tenaga dokter terhadap

100.000 penduduk)

Jumlah dokter sampai dengan tahun 2017 adalah 25 dokter spesialis, 66

dokter umum dan 36 dokter gigi, berarti setiap penduduk hanya dilayani oleh

15 s.d 17 dokter. Sedangkan menurut perhitungan nasional rata-rata pada

tahun 2010 ada 40 orang dokter setiap 100.000 penduduk. Diharapkan pada

tahun 2018 ada peningkatan jumlah dokter.

2. Ratio Tenaga Dokter dan Dokter gigi Puskesmas

Untuk mengukur tingkat kecukupan dokter umum dan dokter gigi

disarana pelayanan kesehatan terdepan adalah dengan menggunakan

indikator ratio dokter dan dokter gigi puskesmas terhadap jumlah puskesmas.

Ratio tenaga dokter terhadap puskesmas di kabupaten kampar pada tahun

2017 yaitu pada satu puskesmas terdapat 2 – 3 orang dokter umum dan 1 – 2

orang dokter gigi.

Dalam meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan maka

upaya yang telah dan akan ditempuh selanjutnya adalah menitik beratkan

pelayanan kesehatan di puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan

dasar dengan menempatkan dokter umum dan dokter gigi.

3. Ratio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk

Gambaran tingkat kecukupan tenaga bidan dapat ditunjukkan dengan

jumlah bidan per 100.000 penduduk. Menurut indikator ISO 2010 rata-rata

bidan per 100.000 penduduk adalah 100 bidan. Sedangkan ratio tenaga bidan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

22

di Kabupaten Kampar pada tahun 2017 adalah 94 orang per 100.000

penduduk, angka ini meningkat dari tahun 2016 yang berjumlah 39.

4. Ratio Tenaga Perawat per 100.000 penduduk

Jumlah tenaga perawat per 100.000 penduduk dapat memberikan

gambaran tentang pendistribusian tenaga perawat dalam suatu wilayah kerja.

Jumlah tenaga perawat kesehatan per 100.000 penduduk dikabupaten

kampar pada tahun 2017 adalah 68 orang sedangkan kebutuhan tenaga

perawat diperhitungkan cukup bila berada pada posisi 158 per 100.000

penduduk. Jumlah tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang

sangat penting dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat, karena

perawatlah yang pada umumnya memberikan pelayanan langsung baik kuratif

maupun preventif. Jumlah kebutuhan tenaga bidan, perawat, kesmas, gizi,

teknisi medis, farmasi,sanitasi di Kabupaten Kampar sudah hampir memenuhi

kebutuhan namun belum terdistribusi dengan baik.

Tenaga Kesehatan

Data ketenagaan Tahun 2016 s.d Tahun 2017 (PNS, PTT,dan Honor)

adalah sebagai berikut :

No. Jenis Ketenagaan Tahun 2016 Tahun 2017

1. Dokter Spesialis 25 orang 25

2 Dokter Umum 65 orang 66

3. Dokter Gigi 32 orang 36

4. Perawat 474 orang 542

5 Bidan 259 orang 754

6. Apoteker 9 Orang 6

7. SI Farmasi 2 orang 0

8. Asisten Apoteker 38 orang 41

9. Ahli Gizi 21 orang 29

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

23

10. Rekam Medis 6 0rang 7

11 Analis 46 orang 42

12 Sanitarian 18 orang 18

13 Perawat Gigi 27 orang 25

14 Pendidikan S2 19 orang 9

15 Sarjana Kesehatan 103 orang 67

16. Tenaga Lainnya (PNS) 61 orang 63

17. Tenaga Lainnya (THL dan TBK) 109 orang 140

Jumlah 1.514 orang 1.870 orang

Program unggulan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017

sebagai berikut:

1. Program UGD 24 jam disetiap puskesmas sekabupaten kampar untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan prima kemasyarakat.

a. Pelaksanaan kegiatan:

Pelaksanaan kegiatan UGD 24 jam pada Tahun 2017 dilaksanakan

diseluruh UPTD Puskesmas baik rawat inap maupun non rawat inap,

dimana jumlah tenaga bantu kesehatan yang dipekerjakan berjumlah

551 orang dengan rincian sebagai berikut:

6 orang TBK bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

yang mempunyai tugas sebagai verifikator laporan TBK di UPTD

Puskesmas.

528 orang TBK bekerja di 31 UPTD Puskesmas se Kabupaten

Kampar yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

kesehatan di UPTD Puskesmas.

17 orang TBK diperbantukan ke RSUD Bangkinang terhitung

bulan Maret 2017 dengan opsi pada Tahun 2018 honor dan

kepegawaian TBK tersebut dibebankan RSUD Bangkinang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

24

Jumlah dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan

tersebut adalah Rp. 9.300.000.000, dengan realisasi fisik sebesar

100%, realisasi keuangan 97,9%.

b. Masalah

Kompetisi petugas UGD UPTD Puskesmas 24 jam yang masih

belum mumpuni.

Adanya penumpukan petugas pada beberapa puskesmas,

sehingga puskesmas lainnya kekurangan tenaga.

c. Solusi

Mengadakan pelatihan petugas UGD 24 jam.

Membuat kebijakan tentang distribusi petugas UGD yang merata

disetiap puskesmas.

2. Kegiatan Revitalisasi sistem kesehatan

a. Pelaksanaan kegiatan:

Jumlah UPTD Puskesmas yang dilakukan pendampingan pada

Tahun 2017 berjumlah 11 Puskesmas dengan rincian 5 puskesmas

sisa Tahun 2016:

UPTD Puskesmas Rumbio Jaya

UPTD Puskesmas Tambang

UPTD Puskesmas Kampar Kiri Hilir

UPTD Puskesmas XIII Koto Kamar I

UPTD Puskesmas Tapung Hulu I

Pada Tahun 2017 jumlah UPTD Puskesmas yang didampingi

berjumlah 6 puskesmas yaitu:

UPTD Puskesmas Kampar

UPTD Puskesmas kampar kiri tengah

UPTD Puskesmas Siak hulu II

UPTD Puskesmas Salo

UPTD Puskesmas Perhentian Raja

UPTD Puskesmas Tapung Hilir I

Jumlah UPTD Puskesmas yang dilakukan survey pada Tahun 2017

adalah sebanyak 10 Puskesmas yang terdiri dari:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

25

UPTD Puskesmas Rumbio Jaya

UPTD Puskesmas Tambang

UPTD Puskesmas Kampar Kiri Hilir

UPTD Puskesmas XIII Koto Kampar I

UPTD Puskesmas Tapung Hulu I

UPTD Puskesmas Kampar

UPTD Puskesmas Kampar Kiri Tengah

UPTD Puskesmas Siak Hulu II

UPTD Puskesmas Salo

UPTD Puskesmas Perhentian Raja

Program Akreditasi FKTP Puskesmas ini menggunakan anggaran

DAK Non fisik sebesar Rp. 1.449.580.000, dengan realisasi fisik

sebanyak 100% dan realisasi keuangan 93,4%.

b. Masalah

Masa persiapan Puskesmas yang relatif singkat dikarenakan

proses pendampingan dilakukan pada bulan April setelah

terbitnya DPA.

Sarana dan Prasarana Puskesmas yang belum sesuai dengan

Permenkes Nomor 75 Tahun 2015.

c. Solusi masalah

- Pendampingan Akreditasi dimulai bulan Januari 2018

- Advokasi ke seksi sarana dan prasarana serta perencanaan

program tentang pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

Puskesmas yang disesuaikan dengan Permenkes Nomor 75

Tahun 2015

3. Kegiatan pelayanan kesehatan JKN, jamkesda dan jampersal

a. Pelaksanaan kegiatan jamkesda tahun 2017

Hak hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya

dan keluarganya merupakan hak azazi manusia dan diakui oleh

segenap bangsa- bangsa dunia, termasuk Indonesia.

Dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang –

Undang No 36 Tahun 2009 Pengganti Undang – Undang 23 Tahun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

26

1992 tentang Kesehatan, Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun

2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh akses dan sumber daya dibidang kesehatan dan

memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan

terjangkau.

Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas,

pemerintah bertanggung jawab atas jaminan kesehatan masyarakat

melalui Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) bagi kesehatan

perorangan.

Dalam program JKN, masyarakat miskin dan tidak mampu yang

sebelumnya merupakan peserta Jamkesmas dialihkan sebagai

peserta Penerima Bantuan Iuran ( PBI ) JKN / KIS yang iurannya

dibayarkan Pemerintah Pusat. Kondisi ini didukung juga oleh

Pemerintah Kabupaten Kampar yang terus memantapkan jaminan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu diluar kuota PBI

JKN / KIS melalui program Jaminan Kesehatan Daerah

(JAMKESDA ) sebagai bagian dari pengembangan jaminan secara

menyeluruh.

Saat ini peserta Jamkesda Kabupaten Kampar terdiri dari :

1). Jamkesda Integrasi

Peserta Jamkesda yang bermigrasi ke program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN), dimana Iuran Premi ke BPJS

menggunakan dana Sharing dengan dana Propinsi yaitu 50 : 50

dengan dana Anggaran Belanja Kabupaten Kampar. Jumlah

Peserta sebanyak 35.000 jiwa.

2). Jamkesda Non Integrasi

Peserta Yang telah terdaftar dalam data Base Surat Keputusan

Bupati Kampar dimana peserta dapat dilayani di Rumah sakit Tipe

C ( Rumah Sakit Umum Bangkinang atau Rumah Sakit Petala

Bumi), Apabila Pasien di Rujuk Ke Rumah sakit tipe B ( Rumah

Sakit Arifin Ahmad ) secara Otomatis akan Menjadi Peserta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

27

jamkesda Propinsi. Saat Ini Jumlah Peserta Sebanyak 35.893

Jiwa.

3). Jamkesda dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

Pesertanya adalah Masyarakat Kabupaten Kampar yang Miskin /

tidak mampu diluar JKN / KIS, Jamkesda Integrasi dan Jamkesda

Non Integrasi.

Peserta hanya bisa dilayani sampai Rumah Sakit Tipe C. Syarat

Kepesertaan adalah : Surat Keterangan Tidak Mampu ( SKTM )

dari Desa di ketahui Camat. Rekomendasi dari Dinas sosial, Surat

Rujukan dari Puskesmas, Foto Copy KTP dan Foto Copy Kartu

Keluarga.

b. Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan jamkesda

1). Pada data kepesertaan masih belum sinkron sehingga ada data

yang tumpang tindih.

2). Masih banyaknya masyarakat yang apabila sakit menggunakan

SKTM untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

3). Dana Pengklaim pasien jamkesda untuk Rumah Sakit Tipe C

Ditahun anggaran 2018 masih kurang sehingga masih ada klaim

yang belum terbayarkan.

4). Masih Banyak masyarakat Miskin yang belum terjangkau dalam

pendataaan kepesertaan Jamkesda.

5). Untuk masyarakat miskin yang diluar kuota Jamkesda integrasi

dan Non Integrasi bila dirujuk ke Rumah sakit Tipe B ( Rumah

Sakit Umum Arifin Ahmad )tidak bisa mendapat Jaminan

Kesehatan karena belum adanya kerja sama Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar dengan Rumah Sakit Tipe B ( Rumah sakit

Arifin Ahmad ).

c. Pemecahan Masalah :

1). Untuk sinkronisasi data, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melengkapi data

kepesertaan yang belum ada NIK.

2). Untuk data kepesertaan sebaiknya dilakukan Validasi data

bersama Dinas Sosial

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

28

3). Masalah pembayaran Klaim peserta Jamkesda di Rumah sakit

tipe C telah dianggarkan pada APBD tahun ajaran 2018.

4). Sebaiknya Jamkesda yang non Integrasi di migrasi menjadi

Jamkesda Integrasi.

5). Sebaiknya jangkauan pelayanan pasien Jamkesda yang

menggunakan SKTM bukan hanya di Rumah sakit Tipe C saja tapi

sampai ke Rumah Sakit tipe B.

6). Penambahan klinik / Rumah Sakit Swasta yang dapat membantu

dalam memberikan pelayanan kepada pasien Jamkesda dengan

cara bekerja sama dengan klinik / Rumah Sakit Swasta.

3.3.4 Sasaran 4 : Meningkatnya Persentase Rumah dan Lingkungan Sehat

Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar

menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran 4

Indikator

Kinerja

Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai

/ tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJM

D

Persentase

Rumah

memiliki

sanitasi

dasar sehat

80 69 83,3 85 83,3 98 X 78,9 100

Rasio rumah

layak huni

90 90 83,3 95 83,3 87,7 X 86,7 100

Rata-rata

capaian

Tahun 2017

92,85

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

29

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas, secara umum dapat

diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan bahwa

sebanyak 2 indikator kinerja belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu:

1. Persentase rumah memiliki sanitasi dasar sehat

2. Rasio rumah layak huni

Persentase rumah memiliki sanitasi dasar sehat belum mencapai target

disebabkan oleh keadaan realita dilapangan mayoritas tidak memenuhi indikator

penilaian sanitasi seperti Saluran pembuangan air limbah rumah tangga dan

tempat sampah.

Untuk menggambarkan lingkungan sehat ditentukan oleh indikator seperti

persentase rumah tangga terhadap akses air bersih, persentase rumah tangga

memiliki sanitasi dasar, persentase tempat-tempat umum dan pengelolaan

makanan (TUPM).

Untuk mendukung pencapaian indikator diatas pada tahun 2017 telah

dilaksanakan kegiatan antara lain:

1. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

Sasaran kegiatan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat adalah personal

higiene bagi murid sekolah dasar pada 489 SD dan 31 Puskesmas se

Kabupaten Kampar seluruhnya telah dilaksanakan 100%.

2. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat

Kegiatan sosialisasi kebijakan lingkungan sehat bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program swadaya

PAMSIMAS. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sosialisasi lingkungan sehat

yang melibatkan kepala desa, ketua BPD, PKK, kader kesehatan, petugas

kesehatan dilaksanakan di 31 Puskesmas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

30

3.3.5 Sasaran 5 : Meningkatkan Jumlah Penduduk Yang Memiliki Jaminan

Kesehatan.

Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar

menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran 5

Indikator Kinerja Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasi

l

201

7

%

Capaian

Tercapai/

Tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJMD

Cakupan penduduk

miskin yang

mendapat Jaminan

Kesehatan (%)

100 100 90 90 80 88,9 X 92,5 100

Cakupan Pelayanan

Jamkesmas (%)

100 100 90 100 100 100 V 97,5 100

Rata-rata capaian

Tahun 2017 94,5

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat diketahui

realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan bahwa sebanyak

satu indikator kinerja cakupan pelayanan jamkesmas, kinerja mencapai target

yang telah ditetapkan yaitu jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan

kesehatan.

Satu indikator kinerja belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu

cakupan jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan kesehatan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

31

Program Jamkesmas yang diselenggarakan Pemerintah telah mencakup

jaminan kesehatan penduduk miskin di Kabupaten Kampar. Ditambah komitmen

pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan program Jamkesda telah

meningkatkan cakupan jaminan kesehatan. Penduduk yang memiliki kepesertaan

Jamkesda telah dilayani pada 31 puskesmas dengan pelayanan IGD 24 jam.

3.3.6 Sasaran 6 : Meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar

menggunakan 5 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 6

Indikator Kinerja Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai/

Tidak

Hasil

s.d

2017

Target

Akhir

RPJMD

Persentase RT

berprilaku hidup

bersih dan sehat

(PHBS)

85 47 27 75 40 53,3 X 49,8 80

Jumlah keluarga

sadar gizi

(kadarzi) didesa

80 100 60,19 80 89 111 V 82,5 80

Persentase desa

siaga aktif

25.5 28.1 57 40 25 62,5 X 33,9 45

Persentase

posyandu mandiri

dan purnama

54 71.14 34 40 70 175 V 57,4 40

Cakupan bayi

yang mendapat

ASI eksklusif

85 80.3 58 80 90,1 112,6 V 78,4 80

Rata-rata capaian

Tahun 2017

102,9

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

32

Keterangan:

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat diketahui

realisasi dari 5 indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan bahwa tiga

indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan yaitu

1. Jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi) didesa

2. Persentase posyandu mandiri dan purnama

3. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif

Sedangkan sebanyak dua indikator kinerja tidak mencapai target yang

ditetapkan yaitu :

1. Persentase RT berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

2. Persentase desa siaga aktif

Namun apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2017 dengan

capaian kinerja tahun 2014, 2015 dan 2016, indikator persentase RT berprilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) meningkat menjadi 40%, indikator cakupan bayi

yang mendapat ASI eksklusif meningkat menjadi 90,1%.

Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat masih rendah

disebabkan oleh masih tingginya jumlah perokok aktif yang ada di Kabupaten

Kampar.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar untuk menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,

sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam

tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam

rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.

Untuk mendukung pencapaian indikator Rumah Tangga berperilaku hidup

bersih dan sehat, pada tahun 2017 telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

33

masyarakat pola hidup sehat di Puskesmas dan jaringannya, pengembangan

media promosi dan informasi sadar hidup sehat dan pembinaan usaha kesehatan

sekolah tingkat SD.

Untuk memperluas cakupan dan jangkauan pelayanan puskesmas telah

dikembangkan berbagai sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

berupa posyandu. Tercatat pada tahun 2017 ada 700. Kegiatan posyandu sudah

berjalan dengan baik, jumlah kader juga memenuhi syarat namun capaian

kegiatan dan dana sehat harus ditingkatkan lagi.

Persentase desa siaga aktif menurun menjadi 25% dari persentase tahun

sebelumnya 57,1%.

Cakupan ASI Eksklusif capaiannya meningkat yaitu 90,1 dari tahun

sebelumnya yaitu 80% hal ini disebabkan oleh data yang diambil dari bayi yang

lulus ASI Ekslusif.

Cakupan keluarga sadar gizi (Kadarzi) di desa meningkat dari Tahun

sebelumnya yaitu 89%, dari capaian Tahun 2017 sebesar 60,9. Hal ini

menggambarkan semua indikator di Kadarzi tercapai yaitu:

b. Penimbangan berat badan balita 57%, dengan target 80%

b. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari lahir sampai umur 6 bulan 57,7%

dengan target 80%.

c. Menggunakan garam beryodium dengan cakupan 95,9%.

d. Cakupan pemberian TTD pada ibu hamil sebesar 80,36%.

e. Memakan makanan beragam.

3.3.7 Sasaran 7 : Meningkatnya Peran Swasta Dalam Pelayanan Kesehatan

Dalam pencapaian sasaran ini, Pemerintah Kabupaten Kampar

menggunakan 2 indikator kinerja dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran 7

Indikator Kinerja Hasil

2014

Hasil

2015

Hasil

2016

Target

2017

Hasil

2017

%

Capaian

Tercapai

/ Tidak

Hasil

s.d

2016

Target

Akhir

RPJMD

Jumlah Rumah

Sakit Swasta 5 5 5 5 5 100 V 5 5

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

34

Cakupan

pembinaan dan

pengawasan

sarana

kesehatan

swasta

80 80 100 80 100 125 V 90 80

Rata-rata

capaian Tahun

2017

112,5

Keterangan :

V = Tercapai

X = Tidak Tercapai

^ = Pencapaian Hasil masih dibawah target tetapi telah melebihi realisasi tahun

sebelumnya.

Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, secara umum dapat

diketahui realisasi dari 2 indikator kinerja selama tahun 2017 menunjukkan bahwa

sebanyak 2 indikator kinerja mencapai target yang telah ditetapkan yaitu:

1. Jumlah Rumah Sakit Swasta

2. Cakupan pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan swasta

Selain itu, apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2017

dengan capaian kinerja tahun 2014, 2015 dan 2016, indikator cakupan pembinaan

dan pengawasan sarana kesehatan swasta capaiannya sama dengan tahun 2016

yaitu 100%.

Untuk menunjang kebutuhan pelayanan kesehatan jumlah rumah sakit

swasta di Kabupaten Kampar hingga tahun 2017 berjumlah 5 unit, jumlah apotik

61 semuanya telah memiliki izin, jumlah toko obat tercatat sebanyak 136.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

35

3.4 Tahapan Pengukuran Realisasi Kinerja

Merupakan hasil perbandingan antara rencana kegiatan dengan hasil

pencapaian kegiatan

Evaluasi dan analisis capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan

indikator kinerja realisasi dengan indikator kinerja yang direncanakan. Pada tahun

2017, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar telah menetapkan 14 sasaran

strategis yang dicapai melalui pelaksanaan 19 program yang meliputi 71 kegiatan.

Semua kegiatan telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Kampar Tahun 2017,

bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Riau dan Dana alokasi khusus (DAK) yang

berasal dari dana pusat. Merupakan komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten

Kampar dalam mengimplementasikan Rencana Kinerja Tahun 2017.

Menurut teori HL Blum derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh 4 faktor

yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor

keturunan. Dari keempat faktor itu, faktor perilaku mempunyai pengaruh yang

cukup besar bersama dengan faktor lingkungan.

Dalam tatanan otonomi daerah, Visi Indonesia Sehat 2017 akan dapat

dicapai apabila telah tercapai secara keseluruhan jika Kabupaten/Kota juga Sehat.

Oleh karena itu, selain harus dikembangkan sistem kesehatan Kabupaten/Kota

yang merupakan sub sistem dari Sistem Kesehatan Nasional, harus ditetapkan

pula kegiatan minimal yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota sesuai yang

tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1457/Menkes/SK/X/2004

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.

3.4.1 Realisasi Anggaran

Target kinerja APBD secara keseluruhan mencakup unsur pendapatan,

belanja, dan pembiayaan. Untuk unsur pendapatan, target kinerja dilihat dari sub

komponen PAD, sedangkan unsur belanja, terget-target kinerja terutama dilihat

dari program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan.

Berikut ini gambaran target kinerja APBD Kabupaten Kampar Tahun 2017

pada Dinas Kesehatan yang secara ringkas dapat dilihat dari Pendapatan, Belanja

dan Pembiayaan Daerah pada anggaran setelah perubahan dan realisasinya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

36

Tabel 3.10 Gambaran Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2017

No. Uraian

Jumlah Lebih/(kurang)

SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI

ANGGARAN Rp %

4. PENDAPAT

AN DAERAH 20.298.770.946 22.293.173.377 1.994.402.431 109,83

4.1 Pendapatan

Asli Daerah 20.298.770.946 22.293.173.377 1.994.402.431 109,83

4.1.1 Pajak Daerah

4.1.2 Retribusi

Daerah 102.000.000 29.410.000 72.590.000 28,83

4.1.2.01 Retribusi

Jasa Umum 102.000.000 29.410.000 72.590.000 28,83

4.1.2.01

Lain-lain

pendapatan

asli daerah

yang syah

(pelayanan

kesehatan

penduduk

miskin BPJS

kesehatan)

20.196.770.946 22.263.763.377 2.066.992.431 110,23

Jumlah

Pendapatan 20.298.770.946 22.293.173.377 1.994.402.431 109,83

5. BELANJA

DAERAH 210.213.311.888 177.634.877.419 32.578.434.469 84,50

5.1

Belanja

Tidak

Langsung

90.698.392.117 82.212.336.715 8.486.055.402 90,64

5.1.1 Belanja 90.698.392.117 82.212.336.715 8.486.055.402 90,64

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

37

No. Uraian

Jumlah Lebih/(kurang)

SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI

ANGGARAN Rp %

Pegawai

5.2 Belanja

Langsung 119.514.919.771 95.422.540.704 24.092.379.067 79,84

5.2.1 Belanja

Pegawai 1.365.173.000 1.299.593.000 65.580.000 95,2

5.2.2

Belanja

Barang dan

Jasa

92.317.254.442 72.841.205.567 19.476.048.875 78,90

5.2.3 Belanja

Modal 25.832.492.329 21.281.742.137 4.550.750.192 82,38

Jumlah

Belanja 210.213.311.888 177.634.877.419 32.578.434.469 84,50

Surplus /

(Defisit) (189.914.540.942) (155.341.704.042) 34.572.836.900 81,80

PAD Kabupaten Kampar yang dikelola Dinas Kesehatan meliputi :

Pelayanan Kesehatan, yang terdiri dari :

a. Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Pengawasan kualitas air

Pencapaian target PAD tersebut perlu dilihat secara objektif karena terkait

dengan aspek pelayanan publik.

Kebijakan pengelolaan keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

dapat dilihat sebagai berikut :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kebijakan Belanja

a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 87.895.000 (Delapan

puluh tujuh juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu

rupiah.)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

38

Proses : Terlaksana dan terbinanya program pengembangan

puskesmas dan lansia di puskesmas yang menjadi

Pilot Projeck

Output : Terbinanya petugas pelaksana program

pengembangan seperti perkesmas dan kesehatan

jiwa.

Outcome : Terciptanya kesamaan visi dan persepsi pengelola

atau pelaksana program pengembangan disemua

puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 93,4%

b. Kegiatan Akreditasi (DAK)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan sebesar

Rp. 1.449.580.000

Output : Sertifikat Akreditasi

Outcome : Meningkatnya kinerja petugas puskesmas

Target : 100%

Realisasi : 93,4%

Permasalahan : Masa persiapan Puskesmas yang relatif singkat

dikarenakan proses pendampingan dilakukan pada

bulan April 2017 setelah terbit DPA, sarana dan

prasarana puskesmas yang belum sesuai dengan

Permenkes Nomor 75 Tahun 2015.

Solusi masalah : Proses pendampingan Akreditasi di mulai bulan Januari

2018, Advokasi ke seksi sarana dan prasarana serta

perencanaan program tentang pemenuhan kebutuhan

sarana dan prasarana puskesmas yang disesuaikan

dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2015.

c. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 9.309.641.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

39

Output : Terlaksanya pelatihan & Bimtek untuk petugas bantu

UGD 24 jam

Outcome : Terbinanya pelayanan IGD 24 Jam di semua puskesmas

Terget : 100%

Realisasi : 89,8%

Permasalahan : Kompetensi petugas UGD UPTD Puskesmas 24 jam

yang masih belum memadai, penyebaran tenaga

kesehatan yang belum merata sesuai dengan

kebutuhan.

Solusi masalah : Mengadakan pelatihan petugas UGD 24 jam, membuat

kebijakan tentang distribusi petugas UGD yang merata

disetiap puskesmas sesuai dengan kebutuhannya.

d. Kegiatan Peningkatan Pelayanan & Penanggulangan Masalah

Kesehatan

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 570.610.000

Output : Terlaksananya pelayanan kesehatan pada hari raya,

natal dan Tahun baru serta kesehatan lapangan lainnya.

Outcome : Mutu pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan

kegawat daruratan dilapangan.

Target : 100%

Realisasi : 99,7%

e. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 16.305.534.000

Output : Terlaksananya manajemen Dinas Kesehatan dalam

upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan

preventif.

Outcome : Terlaksananya manajemen BOK Dinas Kesehatan dan

terpantaunya pelaksanaan BOK di Puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 99,5%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

40

f. Kegiatan Jaminan persalinan (DAK)

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 8.002.047.000

Penyediaan rumah tunggu kelhiran dan klaim paket

persalinan

Output : Terlaksananya pelayanan jampersal dan rumah tunggu

kelahiran di Kabupaten Kampar.

Outcome : 31 rumah tunggu kelahiran di 31 puskesmas.

Target : 70% Bumil/ bulin/ bufas di Kabupaten Kampar

memanfaatan fasilitas rumah tunggu kelahiran.

Realisasi : 38% bumil/ bulin/ bufas di Kabupaten Kampar

memanfaatkan fasilitas rumah tunggu kelahiran.

Permasalahan : 1. Masih kurangnya sosialisasi rumah tunggu kelahiran

di tingkat desa.

2. Masih rendahnya keinginan dan kemauan bumil/

bulin/ bufas dan anggota keluarga untuk menetap di

rumah tunggu kelahiran.

3. Adanya anggapan dari masyarakat khususnya bumil/

bulin/ bufas tentang pelayanan tenaga kesehatan

yang tidak memuaskan jika biaya persalinan

ditanggung oleh pemerintah.

Solusi masalah : Meningkatkan sosialisasi rumah tunggu kelahiran

ditingkat desa dengan melibatkan para stakeholder

terkait.

g. Kegiatan Upaya kesehatan kerja

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 45.090.000

Output : Terlaksananya upaya kesehatan kerja di puskesmas.

Outcome : Persentase puskesmas yang menyelenggarakan upaya

kesehatan kerja.

Target : 25%

Realisasi : 31 Puskesmas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

41

h. Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan olahraga

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 846.704.000

Output : Terlaksananya pelayanan kesehatan pekan olahraga

Provinsi Riau.

Outcome : Pelayanan kesehatan olahraga yang baik.

Target : 100%

Realisasi : 100%

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kebijakan Belanja

a. Kegiatan Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi

Input : Dana Rp. 48.980.000,- ( Empat puluh delapan juta

sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk 690 posyandu di 31 Puskesmas yang

dilaksanakan oleh kader posyandu serta pemantuan

oleh petugas puskesmas se Kabupaten Kampar dan

Kegiatan berupa pertemuan pemetaan masalah gizi bagi

TPG Puskesmas se-Kabupaten Kampar.

Proses : Pertemuan bertujuan untuk meningkatkan kinerja

petugas (TPG) dalam rangka pemantauan dan

pemetaan masalah gizi. Pengadaan Kartu Menuju

Sehat ( KMS ) Revitalisasi Posyandu dan pengadaan

alat-alat untuk posyandu serta penanggulangan Gizi

buruk ( TFC ) Pencatatan dan pelaporan hasil

penimbangan oleh petugas Puskesmas.

Output : Terlaksananya penimbanguuan Balita di 690 posyandu.

Outcome : Terpantaunya pertumbuhan Balita secara berkala di

seluruh Kabupaten Kampar.

Target : 100%

Realisasi : 72,89%

Permasalahan : Tidak terserapnya dana perjalanan dinas dalam daerah

karena tenaga pelaksana kegiatan gizi hanya 2 orang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

42

Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun

yang akan datang.

b. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin

Input : Dana Rp. 190.533.000,- ( Seratus sembilan puluh juta

lima ratus tiga puluh tiga ribu rupiah). Kegiatan ini

berupa pertemuan penilaian status gizi institusi,

pengadaan PMT pemulihan kasus gizi buruk formula

100 (8 kasus), serta konsultasi masalah gizi ke

Kementerian Kesehatan RI.

Proses : Penyediaan Susu dan biscuit untuk Tambahan makanan

anak baik balita yang sehat dan balita gizi buruk agar

anak balita dapat terpantau perkembangannya.

Pencatatan hasil kegiatan oleh petugas puskesmas.

Output : Terlaksananya pemberian Makanan Pendamping Air

Susu ibu (MP-ASI) pada balita miskin.

Outcome : Meningkatnya status gizi balita di Kabupaten Kampar.

Target : 100%

Realisasi : 71,08%

Permasalahan : Adanya sisa nilai kontrak cetak KMS Balita,

Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun

yang akan datang.

c. Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

Input : Dana Rp 66.670.000,- (Enam puluh enam juta enam ratus

tujuh puluh ribu rupiah), Kegiatan ini berupa pertemuan

MMD Gizi Buruk 10 Puskesmas jumlah peserta 10 orang.

Proses : Pertemuan bertujuan guna untuk meningkatkan

pengetahuan tenaga gizi sehingga jumlah gizi buruk

menurun.

Output : Terlaksananya MMD Gizi Buruk di 10 Puskesmas.

Outcome : Menurunnya jumlah penderita gizi buruk.

Target : 13500 anak SD meningkat 40%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

43

Realisasi : 74,94%

Permasalahan : Adanya sisa dana pertemuan MMD Gizi Buruk untuk 10

Puskesmas.

Solusi Masalah : Perencanaaan anggaran yang lebih baik lagi di tahun

yang akan datang.

d. Penanggulangan kurang energi protein ( KEP ), anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium ( GAKY), Kurang vitamin A dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya.

Input : Dana Rp 85.740.000,- (Delapan puluh lima juta tujuh

ratus empat puluh ribu rupiah), kegiatan ini berupa

pertemuan diseminasi informasi penanggulangan

masalah gizi, pertemuan evaluasi kegiatan perbaikan

gizi masyarakat.

Proses : Informasi penanggulangan masalah gizi, pertemuan

evaluasi kegiatan perbaikan gizi masyarakat.

Output : Terlaksananya perbaikan gizi masyarakat kurang gizi.

Outcome : Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat dan

kekurangan vitamin A dan kekurangan zat mikro.

Target : 100% (690 posyandu dan balita)

Realisasi : 85,12%

e. Pengadaan Tambahan makanan dan Vitamin (Bankeu)

Input : Dana Rp 499.985.200,- (Empat ratus sembilan puluh

sembilan juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu

dua ratus rupiah),

Proses : Penyediaan Tambahan makanan dan vitamin

Output : Terlaksananya perbaikan gizi masyarakat kurang gizi.

Outcome : Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat dan

kekurangan vitamin A dan kekurangan zat mikro.

Target : 100%

Realisasi : 97,57%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

44

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kebijakan Belanja

a. Kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah

Input : Dana sebesar Rp. 68.994.000,- (Enam puluh delapan

juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).

Untuk pencapaian kegiatan BIAS dan BOOSTER pada

balita dan murid SD sederajat.

Proses : Pemeliharaan cold chain, pengangkutan dan logistik

vaksin, pembinaan kegiatan pelayanan vaksinasi bagi

balita dan anak sekolah ke Puskesmas.

Output : Terimunisasi Balita dan Murid SD sederajat.

Outcome : Terlindungi Balita, Murid SD sederajat dari penyakit

PD3I.

Target : 95% BIAS, 95% BOOSTER

Realisasi : 95% BIAS, 95% BOOSTER

Permasalahan pada kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak

Sekolah.

1) Sering berubah- ubahnya penggunaan software by name by addres

setiap tahunnya menyulitkan puskesmas untuk melakukan

penyesuaian terhadap software.

2) Pelaksanaan BOOSTER DPT-HB-Hib & Campak belum sepenuhnya

dilaksanakan Puskesmas.

3) Walaupun cakupan BIAS sudah mencapai target yang ditentukan,

belum semua murid SD sederajat di vaksinasi saat pelaksanaan BIAS.

Hal ini disebabkan adanya beberapa anak yang tidak mendapat izin

orang tua untuk di imunisasi dan ketidak hadiran siswa saat

pelaksanaan BIAS.

4) Belum semua Puskesmas memiliki cold chain (kulkas penyimpanan

vaksin) yang sesuai standar.

5) Masih terbatasnya dana untuk pembiayaan kegiatan imunisasi.

6) Masih kurangnya vaccine carrier di puskesmas.

7) Terbatasnya SDM yang untuk mendukung kegiatan imunisasi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

45

Solusi Masalah pada Kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak

Sekolah.

1) Melaksanakan sosialisasi mengenai penggunaan software baru.

2) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi murid SD

sederajat.

3) Perlunya penggadaan cold chain dan vaccine carrier yang sesuai

standarisasi.

4) Perlunya pendanaan yang memadai untuk pencapaian target program.

5) Perlunya pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan SDM pengelolaan

program.

b. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan

Wabah

Input : Dana sebesar Rp. 108.740.000,- (Seratus delapan juta tujuh

ratus empat puluh ribu rupiah). Untuk pembiayaan

penyelidikan epidemiologi kasus dan penanggulangan wabah/

KLB/ rumor KLB pada daerah terjadinya kasus.

Proses : Melakukan penyelidikan Epidemiologi kasus dan

penanggulangan wabah/ KLB/ rumor KLB.

Output : Terlaksananya surveilans epidemiologi kasus kejadian luar

biasa (KLB) dan MATRA.

Outcome : Tercapainya pemutusan rantai penularan KLB dan

terlaksananya kegiatan MATRA.

Target : 100%

Realisasi : 100%

Permasalahan pada pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Surveilans

Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.

1) Masih kurangnya koordinasi lintas program, lintas sektor terkait untuk

penemuan kasus.

2) Belum jalannya kegiatan surveilands aktif rumah sakit.

3) Belum terlaksana sepenuhnya kerjasama dengan klinik- klinik swasta,

rumah sakit swasta dan prakter dokter untuk penemuan kasus dimasing-

masing wilayah puskesmas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

46

4) Masih terbatasnya dana untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan

penanggulangan kasus KLB atau rumor KLB.

5) Perlunya pembaharuan ilmu tentang surveilands.

6) Belum terbentuknya Tim gerak cepat (TGC) untuk penanggulangan KLB/

Bencana/ Wabah.

7) Belum semua pengelola program surveilans puskesmas melakukan

pengolahan dan analisis data trend kasus penyakit

Solusi masalah pada kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah

1) Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk penemuan

kasus.

2) Menyurati klinik- klinik swasta, praktek dokter dan rumah sakit untuk

penemuan kasus.

3) Perlunya pendanaan yang memadai untuk mendukung kegiatan

surveilans.

4) Melakukan pelatihan untuk pembaharuan ilmu tentang surveilans.

5) Pembentukan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan KLB/

Bencana/ Wabah.

6) Pembinaan lebih lanjut kepada pengelola program surveilans agar

melakukan pengolahan dan analisis data trnd kasus penyakit untuk

kewaspadaan dini.

c. Kegiatan Peningkatan Imunisasi

Input : Dana sebesar Rp. 31.450.000,- (Tiga puluh satu juta

empat ratus lima puluh ribu rupiah). Untuk pembiayaan

pembinaan pencapaian Desa UCI dan pencapaian

scrining TT

Proses : Melakukan pembinaan kepada Puskesmas untuk

pencapaian desa UCI dan sosialisasi untuk

menyatukan persepsi tentang pelaksanaan dan

pencatatan screning TT.

Output : Meningkatkan cakupan imunisasi Desa UCI.

Outcome : Terealisasinya desa UCI.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

47

Target : 100%

Realisasi : 72%

Permasalahan : 1. Belum tercapainya 100% Desa UCI (Universal Chilh

Imunitation) untuk semua antigen.

2. Tidak tercapainya target imunisasi TT pada WUS

karena adanya perbedaan persepsi tentang

imunisasi TT pada Bumil, masih adanya bidan desa

yang belum melaksanakan scrining TT dan tidak

melakukan pencatatan scrining TT.

3. Terbatasnya dana untuk pembiayaan kegiatan

peningkatan imunisasi.

Solusi Masalah : 1. Melakukan sweeping untuk meningkatkan

pencapaian imunisasi dasar lengkap yang

merupakan indikator tercapainya desa UCI.

2. Melakukan sosialisasi untuk menyatukan persepsi

tentang pelaksanaan dan pencatatan screning TT.

3. Perunya pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan

SDM pengelola program imunisasi.

d. Kegiatan Penyemprotan /Fogging Sarang Nyamuk

Input : Dana Rp.184.569.000.- (Seratus delapan puluh empat

juta lima ratus enam puluh sembilan ribu rupiah )

Kegiatan ini untuk operasional penyemprotan/ fogging

focus pada daerah/wilayah dengan hasil penyelidikan

epidemiologi positif dan penyemprotan/fogging rutin di

desa endemis demam berdarah di wilayah puskesmas

pada 31 puskesmas yang tersebar di Kabupaten

Kampar.

Proses : Penyemprotan/fogging focus dan rutin dilakukan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dengan

pengawasan kegiatan dilakukan oleh pemegang

program demam berdarah dinas kesehatan dan petugas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

48

puskesmas setempat untuk menurunkan jumlah

kejadian dan kematian DBD.

Output : Terlaksananya fogging rutin dan fokus.

Target : 100%

Realisasi : 100%

Permasalahan : Pelaksanaan fogging focus masih dipusatkan di Dinas

Kesehatan karena keterbatasan peralatan mobilisasi

dan tenaga teknis dilapangan, mengakibatkan fogging

dilakukan dengan sistem antrian.

Solusi : Melengkapi fasilitas peralatan mobilisasi dan tenaga

teknis pelaksana fogging terhadap puskesmas yang

endemis agar dapat melaksanakan fogging dalam

wilayah kerjanya.

e. Kegiatan Pelayanan dan pembinaan kesehatan jemaah.

Input : Dana Rp.304.678.000.- (Tiga ratus empat juta enam

ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah )

Kegiatan ini untuk pembiayaan pemeriksaan dan

pembinaan kesehatan JCH tahap 1 pada 21 puskesmas

dan tahap 2 ditingkat kabupaten.

Proses : Melakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan

jemaah haji.

Output : Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kesehatan CJH.

Target : 700 orang CJH

Realisasi : 834 orang CJH

Permasalahan : 1. Masih kurangnya fasilitas laboratorium puskesmas

untuk menunjang pemeriksaan labor dasar.

2. Masih lambatnya Dinas kesehatan menerima hasil

rujukan pemeriksaan JCH dari rumah sakit rujukan

yang ditunjuk.

3. Masih adanya keterlambatan dalam pemeriksaan

kesehatan JCH di Puskesmas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

49

4. Pembinaan kesehatan JCH di Puskesmas belum

optimal.

5. Dana tersedia tidak sesuai dengan jumlah JCH yang

berangkat karena adanya penambahan kuota JCH.

6. Surveilans K3JH belum berjalan sepenuhnya.

7. Belum seluruh puskesmas melakukan entry

siskohatkes karena keterbatasan jaringan internet.

Solusi : 1. Perlunya pengadaan alat- alat laboratorium untuk

mendukung pemeriksaan labor dasar di Puskesmas.

2. Perlunya komitmen rumah sakit dan Puskesmas

untuk lebih tepat waktu dalam melakukan

pemeriksaan rujukan kesehatan JCH.

3. Melakukan pembinaan kesehatan JCH di Puskesmas

agar tercapai JCH yang mandiri dan dan sehat.

4. Perlunya pendanaan yang memadai untuk menukung

tercapinya kegiatan pemeriksaan dan pembinaan

kesehatan JCH.

5. Melakukan sosialisasi atau pembinaan kepada

Puskesmas dan JCH untuk melaksanakan surveilans

K3JH untuk memantau kesehatan jemaah haji pasca

kepulangan haji.

6. Perlu adanya software siskohatkes offline agar

puskesmas yang belum melakukan entry siskohatkes

yang terkendala karena jaringan bisa melakukan

pengentryan.

f. Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan - Bahan Fogging

Input : Dana Rp.120.250.000,- (Seratus dua puluh juta dua ratus

lima puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk mendukung operasional

penyemprotan/fogging focus pada daerah/wilayah dengan

kasus Demam Berdarah dengan hasil penyelidikan

epidemiologi positif dan penyemprotan /fogging rutin di

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

50

desa endemis demam berdarah di 31 puskesmas yang

tersebar di Kabupaten Kampar.

Proses : Pengadaan alat fogging dan bahan bahan fogging untuk

kegiatan Penyemprotan/fogging rutin dan focus.

Output : Terlaksananya penyemprotan fogging rutin dan focus.

Target : 100%

Realisasi : 99,94%

Permasalahan : Telah tertanam image dimasyarakat “DBD-Fogging”

Solusi : Mensosialisasikan penanganan kasus sesuai dengan

petunjuk prosedur tetap kejadian DBD.

g. Kegiatan Pengadaan Vaksin Penyakit Menular

Input : Dana Rp 72.270.000,.- (Tujuh puluh dua juta dua ratus

tujuh puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk pemenuhan kebutuhan vaksin anti

rabies pada seluruh kasus gigitan hewan penular rabies

diwilayah puskesmas di Kabupaten Kampar.

Proses : Pengadaan vaksin anti rabies untuk kasus gigitan hewan

penular rabies yang didistribusikan pada 5 rabies center.

Output : Angka kematian (CFR) rabies 0%

Target : 100%

Realisasi : 0%

Permasalahan : Vaksin Anti Rabies (VAR) tidak ada di pasaran, karena

produsen VAR hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan

Kemenkes.

Solusi : Minta bantuan kebutuhan VAR ke Kementrian Kesehatan

melalui Dinas Kesehatan Propinsi Riau.

h. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik

Input : Dana Rp.70.770.000.- (Tujuh puluh juta tujuh ratus tujuh

puluh ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

51

Kegiatan ini untuk operasional kegiatan yang bertujuan

untuk penurunan kasus TB paru, Kusta, Filariasis dam

Prambusia .

Proses : Merupakan operasional pelaksanaan kegiatan dari

pemberantasan penyakit endemik/epidemik yang terdiri

dari penyakit TB paru, Kusta , Filariasis dan Prambusia.

Output : Terlaksananya penatalaksanaan program dan pelaporan

program .

Target : 100%

Realisasi : 100%

Permasalahan : Pencapaian program masih rendah, belum sesuai target

pelaksanaan, kurangnya kerjasama baik lintas program

maupun lintas sektor

Solusi : Meningkatkan supervisi dan bimbingan teknis program,

sosialisasi dan meningkatkan kerjasama terutama

dengan sektor swasta.

i. Kegiatan Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Input : Dana Rp.60.104.000.- ( Enam puluh juta seratus empat

ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk operasional kegiatan yang bertujuan

untuk penurunan kasus Malaria, DBD, Chikungunya,

Rabies dan Diare.

Proses : Merupakan operasional pelaksanaan kegiatan dari

pemberantasan penyakit yang terdiri dari penyakit

Malaria, DBD, Chikungunya, Rabies dan Diare.

Output : Terlaksananya penatalaksanaan program dan pelaporan

program .

Target : 100%

Realisasi : 99,78%

Permasalahan : Masih rendahnya SDM pemegang program P2M.

Solusi : Peningkatan SDM pemegang program P2M melalui

bimbingan teknis dan pelatihan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

52

j. Kegiatan Eliminasi penyakit filariasis

Input : Dana Rp. 66.370.000.- (Enam puluh enam juta tiga ratus

tujuh puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk operasional kegiatan yang bertujuan

untuk memutus mata rantai penularan penyakit filariasis.

Proses : Merupakan operasional pelaksanaan kegiatan

Transmission Assesment Survei (TAS), pelaksanaannya

berupa pengambilan darah jari pada anak sekolah

tingkat dasar kelas 1 dan kelas 2 di 30 buah sekolah

SD/MI se kabupaten Kanmpar.

Output : Terlaksananya kegiatan Transmission Assesment Survei

(TAS) penyakit filariasis yang bertujuan untuk

mengetahui apakah masih ada infeksi penularan

penyakit filariasis.

Target : 100%

Realisasi : 99,99%

Permasalahan : Pelaksanaan TAS tahun 2017 (TAS 1) merupakan tahap

awal rangkaian kegiatan, masih ada kegiatan

selanjutnya yaitu TAS 2 dan TAS 3 sehingga

membutuhkan alokasi dana yang memadai.

Solusi : Mengalokasikan dana untuk TAS 2 tahun 2018.

k. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan TB Paru

Input : Dana yang tersedia sebesar Rp. 123.760.000 (Seratus

dua puluh tiga juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah)

Proses : Pelayanan kegiatan pencegahan dan penanggulangan

TB-Paru.

Output : Terlaksananya kegiatan pencegahan penanggulangan

TB-Paru.

Outcome : Case Detection Rate (CDR) TB-Paru 40 %

Target : 100%

Realisasi : 99,36%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

53

Permasalahan : Rendahnya SDM petugas kesehatan ditingkat Posyandu

dan Desa untuk melakukan penjaringan dan penemuan

kasus TB-Paru.

Solusi : Sosialisasi dan peningkatan SDM bagi pemegang

program dan petugas kesehatan di tingkat posyandu dan

desa mengenai pencegahan dan penanggulangan TB-

Paru.

l. Kegiatan Pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS

Input : Dana sebesar Rp. 81.950.000,- (Delapan puluh satu juta

sembilan ratus lima puluh ribu rupiah).

Proses : Pelayanan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Output : Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan

HIV/AIDS.

Outcome : Tingginya penenuan kasus HIV/AIDS.

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

Permasalahan : Hanya 8 Puskesmas yang sudah bisa melaksanakan

layanan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS

karena sudah mempunyai Tim HIV/AIDS hasil dari

pelatihan LKB (layanan Komprehensif

Berkesinambungan)

Solusi :Mengadakan pelatihan layanan komprehensif

berkesinambungan (LKB) untuk 23 UPTD Puskesmas.

4. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Kebijakan Belanja

a. Kegiatan Peningkatan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Input : Rp. 262.836.500,- (Dua ratus enam puluh dua juta delapan

ratus tiga puluh enam ribu lima ratus rupiah

Output : Terlaksananya kegiatan posbindu PTM.

Outcome : Terlaksananya skrining PTM pada kelompok usia 15 – 59

tahun.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

54

Target : 100%

Realisasi : 4,3%

Permasalahan

1. Adanya desa yang belum memiliki posbindu PTM

2. Dana yang tersedia belum memadai.

3. Alat posbindu kit belum memenuhi kebutuhan

Solusi Masalah

1. Membentuk posbindu diseluruh desa .

2. Pengadaan fasilitas Posbindu Kit.

b. Kegiatan Pembinaan pelayanan kesehatan jiwa

Input : Rp. 84.917.500,- (Delapan puluh empat juta sembilan

ratus tujuh belas ribu lima ratus rupiah.

Output : Terlaksananya kegiatan kesehatan jiwa.

Outcome : Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan jiwa.

Target : 100%

Realisasi : Penangganan kasus ODGJ yang tertangani 100% hanya

ODGJ berat, sedangkan kasus ODGJ belum seluruhnya

tertangani.

Permasalahan : Belum terdata kasus ODGJ diseluruh wilayah dan hanya

tiga puskesmas yang telah mendapatkan pelatihan

deteksi dini gangguan jiwa.

Solusi masalah :

1. Melatih tenaga puskesmas untuk deteksi dini

ganggauan jiwa

2. Melakukan pendataan ODGJ melalui kegiatan

kesehatan.

5. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak

a. Kegiatan Peningkatan cakupan P4K

Input

:

Tersedianya Dana Rp. 134.350.000,- (Seratus tiga puluh

empat juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Kegiatan ini

berupa Pertemuan Bidan, Peningkatan Kualitas ANC

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

55

Proses

Output

Outcome

Target

Realisasi

Permasalahan

:

:

:

:

:

:

terpadu, Peningkatan Penguatan Konseling dan

Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Pertemuan Bidan dilaksanakan 3 kali guna untuk

meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu hamil dan

Peningkatan Kualitas Kinerja Bidan

Terlaksananya pelayanan yang baik sesuai dengan

standar bagi ibu hamil oleh petugas kesehatan terutama

bidan.

Terlaksananya pelayanan ANC terpadu sesuai standar 10

T bagi ibu hamil sehingga Resti dan Komplikasi yang

mungkin akan terjadi dapat tertanggulangi dengan baik

dan benar sehingga AKI dan AKB dapat menurun.

Meningkatnya kualitas pelayanan dan kinerja Bidan

Meningkatnya kualitas pelayanan ANC terpadu

Meningkatnya derajat kesehatan ibu, menurunnya kasus

komplikasi

100%

72,65 %

Kegiatan Peningkatan Konseling dan Perjalanan Dinas

Dalam Daerah tidak terealisasi

Penyusunan Anggaran yang lebih baik lagi

b. Penurunan Angka Kematian Ibu, Angka kematian Bayi dan Angka

Kematian Balita

Input : Dana Rp. 226.707.000 ( Dua Ratus Dua Puluh Enam Juta

Tujuh Ratus Tujuh Ribu Rupiah)

Kegiatan berupa pertemuan AMP, Asuhan Persalinan

Normal (APN), Pertemuan TIM Pengkaji AMP dan

Perjalan Dinas Dalam dan Luar Daerah

Proses : Pertemuan AMP dilakukan untuk meningkatkan

pengkajian kasus -kasus kematian yang terjadi di

Kabupaten Kampar yang di ikuti oleh 36 orang peserta

dari Puskesmas di Kabupaten Kampar, Pertemuan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

56

diadakan 1 kali dengan narasumber SPOG dan SPA

sama sama membahas kasus - kasus kematian ibu, Bayi

dan Balita

Output : Terdatanya dan tertanganinya kasu – kasus kematian

yang terjadi dan terlaksananya manajemen penenganan

kasus – kasus komplikasi

Outcome : Menurunnya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi

dan Angka Kematian Balita

Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan Anak

Target : 100%

Realisasi : 35,84 %

Permasalahan : Beberapa kegiatan yang tidak terealisasikan membuat

rendahnya pencapaian target.

Solusi : Penyusunan Anggaran yang sesuai dengan situasi dan

kondisi

c. Kegiatan Peningkatan Manajemen Program Kesehatan Keluarga

Input : Dana Rp. 94.842.000 ( Sembilan Puluh Empat Juta

Delapan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah)

Kegiatan antara lain pertemuan Evaluasi semester 2 kali

dan perjalan dinas dlam daerah

Proses : Pertemuan Evaluasi semester yang dilaksanakan 1 kali

dengan dihadiri 34 orang peserta guna untuk melakukan

kegiatan program sampai sejauh mana sudah

dilaksanakan, mengevaluasikan program – program yang

ada dalam manajemen program Kesehatan Keluarga

serta membahas penyelesaian masalah yang ada

Output : Terdatanya masalah – masalah yang ada dan

teridentifikasi program – program yang belum tercapai

Outcome : Menningkatnya Pengelolahan Manajemen Program

Kesehatan Keluarga

Target : 100%

Realisasi : 58,17 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

57

Permasalahan : Sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan

desebabkan waktu yang kurang tepat

Solusi Permasalahan : Penyusunan anggaran yang lebih baik

d. Kegiatan Peningkatan Kualitas Hidup Anak dan Remaja

Input : Dana Rp. 65.165.000 ( Enam Puluh Lima Juta Seratus

Enam Puluh Lima Ribu Rupiah)

Kegiatan berupa Sosialisasi Program PKPR Lintas Sektor

dan Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Proses : Pertemuan bertujuan guna untuk meningkatkan program

kesehatan remaja kepada lintas sektor yang di ikuti terkait

dalam peningkatan kesehatan reproduksi pada remaja,

antara lain : Dikpora, Sekolah, KBBPP, dll. Pertemuan

dihadiri 55 oran peserta yang dilakukan dalam 1 kali

pertemuan

Output : Tersosialisasinya dan terpacunya partisipasi lintas sektor

dalam pengembanganprogram kesehatan reproduksi

remaja

Outcome : Meningkatnya pengetahuan dan dukungan lintas sektor

pada remaja dalam kesehatan reproduksinya

Target : 100%

Realisasi : 54,33 %

Permasalahan : Perjalanan dinas dalam daerah yang tidak

terealisasi

Solusi Permasalahan : Penyusunan anggaran sesuai realisasi

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

a. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup

Sehat

Input : Dana Rp.282.925.000,- (dua ratus delapan puluh dua juta

sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah)

Proses : Pelaksanaan pengembangan media promosi dan informasi

sadar hidup sehat di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

58

dan disalurkan ke puskesmas-puskesmas yang ada

diwilayah Kabupaten Kampar untuk disebarkan ke

masyarakat..

Output : Tersedianya media promosi kesehatan.

Outcome

Target

Realisasi

:

:

:

Meningkatkan pengetahuan serta informasi ke masyarakat

melalui media promosi.

100%

100%

b. Kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat SD

Input : Dana Rp. 84.080.000 ( Delapan Puluh Empat Juta

Delapan Puluh Ribu Rupiah). Kegiatan antara lain

Sosialisasi UKS bagi 31 Puskesmas serta Perjalanan

Dinas Dalam dan Luar Daerah

Proses : Sosialisasi UKS bagi 31 Puskesmas untuk

mengenalkan dan memberikan informasi yang benar

tentang pelaksanaan UKS yang benar dan sesuai

standar SOP

Output : Terlaksananya Sosialisasi UKS di seluruh Puskesmas

Outcome

Target

Realisasi

Permasalahan

Solusi

:

:

:

:

:

Meningkatnya standar pelayanan UKS dan kinerja

pengelola program

100%

73,86 %

Ada sisa nilai perjalanan dinas yang tidak terealisasikan

Penyusunan anggaran yang lebih baik lagi

c. Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat

Input : Dana Rp. 173.360.000,- (Seratus tujuh puluh tiga juta tiga

ratus enam puluh ribu rupiah).

Kegiatan ini berupa penyuluhan ke masyarakat yang

dilaksanakan oleh seluruh lintas program yang ada

dipuskesmas.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

59

Proses : Pelaksanaan penyuluhan kemasyarakat oleh pengelola

lintas program puskesmas dilaksanakan di desa, mesjid,

sekolah-sekolah dan lain-lain.

Output : Peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemandirian

masyarakat dan Desa berprilaku hidup bersih dan sehat

pada 21 Desa.

Outcome : Peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat dan

siswa-siswi tentang kesehatan sehingga taraf hidup

kesehatan meningkat dan terbentuknya desa siaga aktif di

Kabupaten Kampar.

Target : 100%

Realisasi : 100%

d. Kegiatan Pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat

(UKBM)

Input : Dana Rp. 217.183.000,- (Dua ratus tujuh belas juta seratus

delapn puluh tiga ribu rupiah).

Kegiatan ini berupa penyuluhan ke masyarakat yang

dilaksanakan oleh seluruh lintas program yang ada

dipuskesmas.

Proses : Pelaksanaan penyuluhan kemasyarakat oleh pengelola

lintas program puskesmas dilaksanakan di desa, mesjid,

sekolah-sekolah dan lain-lain.

Output : Peningkatan pengetahuan, kesadaran, kemandirian

masyarakat dan Desa berprilaku hidup bersih dan sehat

pada 21 Desa.

Outcome : Peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat dan

siswa-siswi tentang kesehatan sehingga taraf hidup

kesehatan meningkat dan terbentuknya desa siaga aktif di

Kabupaten Kampar.

Target : 100%

Realisasi : 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

60

7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Kebijakan Belanja

a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan

Jaringannya

Input : Total anggaran Rp. 9.196.151.187,- (Sembilan

milyar seratus sembilan puluh enam juta seratus

lima puluh satu ribu seratus delapan puluh tujuh

rupiah)

Output : Terlaksananya pelayanan pengobatan bagi

masyarakat miskin dan tidak mampu

Proses :

1. Klaim BPJS Rp. 4.830.000.000

Klaim: a. Bulan Desember 2016 s.d Tahun 2017

Rp. 1.000.000.000

b. Klaim susulan Tahun 2015 (bulan Agustus s.d Oktober)

sebesar Rp. 115.354.107.

c. Klaim Bulan Noember s.d Desember 2015 Rp. 526.291.592

d. Klaim bulan April s.d November 2015 (RSUD Bangkinang dan

RSU petala bumi sebesar Rp. 2.448.115.488.

e. Biaya Klaim UTD PMI Kabupaten Kampar berupa cost kantong

darah s.d Desember 2017 Rp. 78.650.000

Outcome:Terjaminnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin

Target: 100%

Realisasi : 98,4%

Permasalahan : Tidak cukupnya dana pembayaran klaim pelayanan

kesehatan pasien jamkesda di rumah sakit

bangkinang, dimana klaim yang telah dibayarkan

hanya bulan januari 2017, untuk tagihan bulan

februari s.d desember 2017 masih terhutang.

Solusi Masalah : Penambahan Anggaran untuk pembayaran Klaim.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

61

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Kegiatan pengembangan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).

Input : Dana yang tersedia Rp. 155.650.500,- (Seratus lima

puluh lima juta enam ratus lima puluh ribu lima ratus

rupiah).

Output : Terlaksananya pengembangan STBM dan kegiatan

survey EHRA.

Outcome : Jumlah Desa stop buang air besar sembarangan.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

Permasalahan : Dana tidak mencukupi

Solusi masalah : Penambahan alokasi anggaran pada Tahun 2018

b. Kegiatan pengawasan higiene dan sanitasi tempat- tempat umum

(TTU)

Input : Anggaran 2017 sebesar Rp. 62.832.500,- (Enam puluh

dua juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus

rupiah)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas Kabupaten dan

petugas puskesmas se kabupaten kampar.

Output : Terlaksananya TTU yang memenuhi syarat.

Outcome : meningkatnya prestasi TTU yang memenuhi syarat.

Target : 100%

Realisasi : 80 %

9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

a. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan

Makanan dan Restoran.

Input : Dana yang tersedia Rp. 45.732.500,- (Empat puluh lima

juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah)

Output : Terlaksananya pengawasan dan pengendalian

keamanan makanan restoran atau rumah makan, jasa

boga dan depot air minum isi ulang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

62

Outcome : Meningkatkan hasil pengawasan restoran, jasa boga

dan tempat air minum isi ulang.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Input : Dana Rp. 109.868.960,- (Seratus sembilan juta delapan

ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus enam

puluh rupiah)

Proses : Pelaksanaan Rapat Evaluasi Program Puskesmas dua

kali dalam satu tahun, pembuatan laporan tahunan dan

pembuatan laporan SPM.

Output : Terlaksananya rapat evaluasi Program Puskesmas

empat kali dalam satu tahun, selesainya pembuatan

Laporan tahunan dan laporan SPM.

Outcome : Diperolehnya gambaran pelayanan yang ada di 31

Puskesmas sekabupaten kampar dan gambaran derajat

kesehatan di kabupaten kampar.

Target : 100%

Realisasi : 99,3 %

Masalah : Adanya kelebihan transpor keluar daerah (Provinsi) dan

plakat.

Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.

b. Kegiatan Peningkatan Pemanfaatan sistem informasi kesehatan (SIK)

Input : Dana Rp. 69.943.000,- (Enam puluh sembilan juta

sembilan ratus empat puluh tiga ribu rupiah)

Proses : Pendampingan program sikda generik di puskesmas

dan konsultasi, koordinasi penerapan Sikda Generi.

Output : Terlaksananya Sikda Generik di 21 Puskesmas yang

ada di Kabupaten Kampar.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

63

Outcome : Terkomputerisasinya semua kegiatan pelayanan yang

ada di Puskesmas. Mulai dari pendaftaran diloket

sampai ke pengambilan obat.

Target : 100%

Realisasi : 94,8 %

Masalah : Adanya kelebihan biaya transpor perjalanan dinas dalam

daerah dan luar daerah, kelebihan honor karena honor

untuk bulan januari 2017 tidak bisa dicairkan berhubung

penandatanganan DPA setelah bulan januari 2017,

kelebihan upah tenaga harian lepas (THL).

Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.

c. Kegiatan Penyusunan Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Input : Tersedianya dana Rp. 303.080.000,- (Empat ratus tujuh

juta empat ratus dua belas ribu rupiah)

Proses : Terlaksananya pengentrian RKA Tahun 2018 dan

APBDP Tahun 2017

Output : Terlaksananya penyusunan Renja, Penja, Penyusunan

RKA 2018 dan APBDP 2017.

Outcome : Terdokumentasinya gambaran Renja, Penja RKA 2018

dan APBDP 2017.

Target : 100%

Realisasi : 96,8 %

Masalah : Adanya kelebihan biaya transpor perjalanan dinas dalam

daerah dan luar daerah, kelebihan honor karena honor

untuk bulan januari 2017 tidak bisa dicairkan berhubung

penandatanganan DPA setelah bulan januari 2017,

kelebihan upah tenaga harian lepas (THL).

Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

64

d. Kegiatan Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar

pelayanan kesehatan.

Input : Tersedianya dana Rp. 105.524.000,- (Seratus lima juta

lima ratus dua puluh empat ribu rupiah)

Proses : Terlaksananya entry data profil kesehatan Tahun

2017.Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek

Profil Ke Puskesmas.

Output : Terlaksananya Proses penyusunan Profil Kesehatan

dan Bimtek Profil ke Puskesmas.

Outcome : Terdokumentasinya Profil Kesehatan dan Bimtek Profil

Ke Puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 99,4 %

Masalah : Adanya kelebihan biaya transpor perjalanan dinas dalam

daerah dan luar daerah.

Solusi masalah : Perencanaan anggaran yang lebih baik lagi.

11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas /Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.

a. Kegiatan Pembangunan Puskesmas

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembangunan

puskesmas adalah Rp. 276.840.000 (Dua ratus tujuh

puluh enam juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah).

Output : Terlaksananya pembangunan puskesmas

Outcome : Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan yang

berkualitas kepada Puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

b. Kegiatan Pembangunan Puskesmas Pembantu

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembangunan Pustu

adalah Rp. 116.380.000 (Seratus enam belas juta tiga

ratus delapan puluh ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

65

Output : Terlaksananya pembangunan puskesmas.

Outcome : Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan yang

berkualitas kepada masyarakat.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

c. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan adalah Rp.

1.296.900.000 (Satu milyar dua ratus sembilan puluh

enam juta sembilan ratus ribu rupiah).

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

Puskesmas.

Output : Tersedianya sarana dan rasarana Puskesmas yang

memadai.

Outcome : Berfungsinya sarana dan prasarana yang menunjang

peningkatan pelayanan di Puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

d. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Pembantu

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pengadaan sarana

dan prasarana puskesmas pembantu adalah Rp.

375.026.000 (Tiga ratus tujuh puluh lima juta dua puluh

enam ribu rupiah).

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas pembantu

Output : Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana

Puskesmas Pembantu.

Outcome : Berfungsinya pelayanan kesehatan Pustu.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

66

e. Kegiatan Pembangunan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta

sarana dan prasarana (DAK)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan adalah Rp.

3.799.224.000 (Tiga milyar tujuh ratus sembilan puluh

sembilan juta dua ratus dua puluh empat juta rupiah).

Proses : Belanja modal pembangunan puskesmas dan Pustu

serta pengadaan sarana dan prasarana menggunakan

dana DAK.

Output : Terlaksananya pembangunan Puskesmas dan Pustu

serta pengadaan sarana dan prasarana.

Outcome : Berfungsinya pelayanan kesehatan Puskesmas dan

Pustu.

Target : 100%

Realisasi : 100 %

f. Kegiatan Pembangunan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Serta

Sarana dan Prasarana (Bantuan Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar

Rp.300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah)

Proses : Belanja modal pembangunan rumah paramedis di

Puskesmas.

Target : 100%

Realisasi : 84 %

Permasalahan : Adanya sisa dana karena tidak dapat estimasi harga

yang pasti dari pihak penyedia

g. Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas(Bantuan

Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp.

1.140.000.000,- (Satu milyar seratus empat puluh juta

rupiah.

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas serta sarana dan prasarananya.

Target : 100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

67

Realisasi : 100 %

h. Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana penunjang penilaian

akreditasi Puskesmas (Bantuan Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp.

1.300.000.000,- (Satu milyar tiga ratus juta rupiah

rupiah).

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas serta sarana dan prasarananya.

Target : 100%

Realisasi : 98,23 %

Permasalahan : Adanya sisa dana karena tidak dapat estimasi harga

yang pasti dari pihak penyedia.

i. Kegiatan Pengadaan Ambulance Puskesmas (Bantuan Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar

Rp.2.400.000.000,- (Dua milyar empat ratus juta rupiah

rupiah).

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas serta sarana dan prasarananya.

Target : 100%

Realisasi : 94,08 %

Permasalahan : Adanya sisa dana karena tidak dapat estimasi harga

yang pasti dari pihak penyedia

j. Kegiatan Pengadaan Meubelair (Bantuan Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp.

2.000.000.000,- (Dua milyar rupiah rupiah).

Proses : Belanja modal pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas serta sarana dan prasarananya

Target : 100%

Realisasi : 99,04 %

Permasalahan : Adanya sisa dana karena tidak dapat estimasi harga

yang pasti dari pihak penyedia.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

68

k. Kegiatan Rehab Puskesmas Pembantu (Bantuan Keuangan)

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp.

140.000.000,- ( Seratus empat puluh juta rupiah rupiah).

Proses : Perbaikan puskesmas pembantu yang mengalami

kerusakan untuk menunjang pelayanan kesehatan

diwilayah kerjanya.

Target : 100%

Realisasi : 99,72 %

12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a. Kegiatan Pembinaan Institusi Kesehatan Swasta

Input : Dana yang tersedia untuk kegiatan pembinaan institusi

swasta sebesar Rp. 65.940.000,- (Enam puluh lima juta

sembilan ratus empat puluh ribu rupiah)

Output : Terlaksananya pelayanan, pemantauan pelayanan

kesehatan swasta.

Outcome : Terbinanya pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten

Kampar.

Target : 21 Kecamatan

Realisasi : 21 Kecamatan

Permasalahan : Beberapa klinik ada yang tutup dan tidak melanjutkan

izin operasionalnya, dikarenakan oleh susah atau

mahalnya pengurusan izin limbah dengan pihak ketiga,

sehingga mereka merasa enggan dan tidak mau lagi

melanjutkan izin operasional tersebut.

Solusi masalah : Diharapkan kedepannya puskesmas memiliki incenarator

untuk penghancuran limbah medis dan limbah B3 klinik

swasta maupun rumah sakit swasta yang ada diwilayah

kabupaten kampar, sehingga klinik swasta tidak

kesulitan dalam MOU limbah tersebut.

13. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Input : Dana Rp. 3.600.000,- (Tiga Juta enam ratus ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

69

Kegiatan ini untuk pembelian materai, perangko, amplop

untuk selama 1 (satu) tahun.

Proses : Untuk Pengurusan surat menyurat, administrasi Dinas

Kesehatan dan UPTD se- Kabupaten Kampar.

Output : Jumlah Surat Terkirim 1 Tahun

Outcome : Terlaksananya proses surat menyurat dalam satu tahun

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Input : Dana Rp. 341.600.000,- (Tiga ratus empat puluh satu

juta enam ratus rupiah)

Kegiatan ini untuk belanja telpon, air dan listrik untuk

UPTD dan Dinas Kesehatan.

Proses : Untuk lancarnya pelaksanaan Kantor Dinas Kesehatan

dan UPTDnya.

Output : Terpenuhinya kebutuhan berkomunikasi, air dan

penerangan

Outcome : Lancarnya pelaksanaan pekerjaan kantor.

Target : 100 %

Realisasi : 95,2 %

Permasalahan : Pada APBD murni penggunaan listrik tidak mencukupi

dengan dana yang tersedia sehingga ada penambahan

pada APBD-P

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kenderaan

Dinas/ Operasional

Input : Dana Rp. 13.600.000,- (Tiga belas juta enam ratus ribu

rupiah)

Proses : Untuk keperluan belanja pengurusan Surat Tanda

Nomor Kenderaan (STNK).

Ouput : Terlaksananya pengurusan perizinan Kenderaan Dinas /

Operasional

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

70

Outcome : Lancarnya kegiatan operasional Kenderaan Dinas

Target : 100 %

Realisasi : 29,6 %

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Input : Dana Rp. 742.970.000,- (Tujuh ratus empat puluh dua

juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini digunakan untuk belanja peralatan

kebersihan dan bahan pembersih Dinas Kesehatan

serta pembayaran jasa petugas cleaning service Dinas

kesehatan.

Proses : Untuk memenuhi kebutuhan kebersihan kantor dan

UPTD.

Output : Terpelihara kebersihan kantor dan UPTD.

Outcome : Lancarnya pekerjaan dan operasional kantor dan

UPTD.

Target : 100 %

Realisasi : 91 %

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Input : Dana Rp. 33.750.000,- (Tiga puluh tiga juta tujuh ratus

lima puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini digunakan untuk perbaikan peralatan kerja

seperti, AC, Mesin TIK dan Komputer

Proses : Untuk memenuhi perbaikan peralatan kerja kantor

Output : Terlaksananya perbaikan peralatan kerja Kantor dan

UPTD.

Outcome : Tersedianya perbaikan peralatan kerja kantor dan

UPTD.

Target : 100 %

Realisasi : 97,2 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

71

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Input : Dana Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)

Kegiatan ini berupa belanja alat tulis kantor untuk Dinas

Kesehatan.

Proses : untuk memenuhi kebutuhan alat tulis kantor sehari- hari

Output : Tersedianya kebutuhan kantor.

Oucome : Lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran

Target : 100 %

Realisasi : 99,7 %

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Input : Dana Rp. 83.585.200,- (Delapan puluh tiga juta lima

ratus delapan puluh lima ribu dua ratus rupiah)

Kegiatan ini untuk belanja barang cetak dinas.

Proses : Untuk memenuhi kebutuhan barang cetakan dan

penggandaan

Ouput : Tersedianya kebutuhan barang cetakan dan

penggandaan

Outcome : Lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran

barang cetakan dan penggandaan.

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor

Input : Dana Rp. 70.300.000,- (Tujuh puluh juta tiga ratus ribu

rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik

dan penerangan kantor.

Proses : Untuk penerangan bangunan kantor dan terpenuhinya

kebutuhan energi listrik.

Output : Tersedianya Komponen instalasi listrik/ penerangan

bangunan kantor.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

72

Outcome : Lancarnya kegiatan perkantoran dan penerangan

bangunan kantor

Target : 100 %

Realisasi : 40,9 %

i. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Input : Dana Rp. 218.050.000,- (Dua ratus delapan belas juta

lima puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk belanja pengadaan AC, komputer dan

perlengkapan kantor lainnya yang dapat menunjang

pekerjaan pegawai.

Proses : Untuk terlaksananya system pelayanan kepegawaian

Output : Tersedianya perlengkapan dan peralatan kantor

Outcome : Tercipta pelayanan prima

Target : 100 %

Realisasi : 99,7 %

j. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-

undangan

Input : Dana Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah)

Kegiatan ini untuk keperluan belanja surat kabar/

majalah untuk kantor dan UPTDnya.

Proses : Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan

Output : Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan

Outcome : Terealisasinya penyediaan bahan bacaan dan

perundang-undangan

Target : 100 %

Realisasi : 99,2 %

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Input : Dana Rp. 223.770.000,- (Dua ratus dua puluh tiga juta

tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

73

Kegiatan ini berupa belanja perjalana Dinas Luar Daerah

untuk Koordinasi dan konsultasi.

Proses : adanya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah oleh pejabat eselon serta pegawai gol III.

Output : Terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke Luar

Daerah

Outcome : Adanya singkronisasi perencanaan dan pelaksanaan

program

Target : 100 %

Realisasi : 72,5 %

l. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Harian Lepas

Input : Dana Rp. 1.365.360.000,- (Satu milyar tiga ratus enam

puluh lima juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini berupa Honorarium untuk Tenaga Harian

Lepas Dinas Kesehatan dan Puskesmas se Kab.

Kampar.

Proses : Tersedianya jasa tenaga Honorer / Tenaga Harian

Lepas

Output : Terbayarnya gaji pegawai honorer dan uang

peningkatan kesejahteraan pegawai.

Outcome : Tercapainya jasa pendukung tenaga administrasi kantor

Target : 100 %

Realisasi : 91 %

Permasalahan : Adanya hari libur nasional

Solusi Masalah : Mengikuti prosedur yang berlaku

m. Kegiatan Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor

Input : Dana Rp. 195.000.000,- (Seratus sembilan puluh lima

juta rupiah)

Kegiatan untuk honorarium penjaga keamanan Dinas

Kesehatan dan Puskesmas.

Proses : Tersedianya jasa pengamanan Kantor

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

74

Output : Terbayarnya gaji honorer dan uang peningkatan

kesejahteraan pegawai.

Outcome : Terjaganya kantor dan aset Puskesmas.

Target : 100 %

Realisasi : 97,3 %

n. Kegiatan rapat- rapat koordinasi dalam daerah

Input : Dana Rp. 198.000.000,- (Seratus sembilan puluh

delapan juta rupiah)

Kegiatan ini berupa perjalanan Dinas dalam daerah

untuk bimbingan teknis.

Proses : Adanya bimbingan teknis ke UPTD Puskesmas.

Output : Terlaksananya bimbingan teknis ke puskesmas.

Outcome : Adanya sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan.

Target : 100 %

Realisasi : 99,7 %

14. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

Input : Dana Rp. 486.000.000,- (Empat ratus delapan puluh

enam juta rupiah)

Kegiatan untuk pemeliharaan gedung Dinas beserta

puskesmas perawatan dan non perawatan

Proses : Tersedianya sarana gedung Kantor

Output : Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor

Outcome : Terpeliharanya Gedung Kantor

Target : 100 %

Realisasi : 99,76 %

b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kenderaan Dinas/ Operasional

Input : Dana Rp. 561.131.000,- (lima ratus enam puluh satu juta

seratus tiga puluh satu ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

75

Kegiatan ini untuk belanja service kenderaan Dinas dan

Puskel Puskesmas.

Proses : Tersedianya Kenderaan Dinas Operasional

Output : Terlaksananya pemeliharaan Kenderaan Dinas & Puskel

ambulance

Outcome : Terpeliharanya kondisi kenderaan Dinas & Puskel

Ambulance

Target : 100 %

Realisasi : 91,58 %

15. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Kegiatan Bimbingan Tekhnis Implementasi Peraturan Perundang-

undangan

Input : Dana Rp. 4.610.000,- (Empat juta enam ratus sepuluh

ribu rupiah)

Kegiatan ini berupa belanja perjalanan Dinas dalam

Daerah ke ibu Kota Propinsi dan kecamatan dalam

Kabupaten.

Proses : Terpantaunya Pelaksanaan Kegiatan/Program

Puskesmas

Output : Terlaksananya bimbingan teknis implementasi peraturan

peraturan perundang-undangan

Outcome : Bertambahnya keterampilan petugas puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

b. Kegiatan Bimbingan Tekhnis penata usahaan barang milik daerah.

Input : Dana Rp. 8.650.000,- (Delapan juta enam ratus lima

puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini berupa belanja perjalanan Dinas dalam

Daerah ke ibu Kota Propinsi dan kecamatan dalam

Kabupaten.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

76

Proses : Terpantaunya Pelaksanaan Kegiatan/Program

Puskesmas

Output : Terlaksananya bimbingan teknis implementasi peraturan

peraturan perundang-undangan

Outcome : Bertambahnya keterampilan petugas puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 98,27 %

16. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

Keuangan

a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

Input : Dana Rp. 47.733.400,- (Empat puluh tujuh juta tujuh

ratus tiga puluh tiga ribu empat ratus rupiah)

Proses : Pembuatan laporan kinerja SKPD.

Output : Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja SKPD.

Outcome : Diketahuinya tingkatan kinerja SKPD Dinas Kesehatan

Kabupaten Kampar

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

b. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

Input : Dana Rp. 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah)

Kegiatan ini berupa penyusunan pelaporan keuangan

akhir tahun

Proses : Pembuatan laporan keuangan SKPD.

Output : Tersusunnya laporan keuangan SKPD akhir tahun

Outcome : Diketahuinya tingkat kinerja SKPD

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

c. Kegiatan Penyusunan Renstra SKPD

Input : Dana Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

77

Kegiatan ini berupa penyusunan pelaporan keuangan

akhir tahun

Proses : Pembuatan laporan keuangan SKPD.

Output : Tersusunnya laporan keuangan SKPD akhir tahun

Outcome : Diketahuinya tingkat kinerja SKPD

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

17. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Input : Dana yang tersedia Rp. 2.469.550.000,,- (Dua milyar

empat ratus enam puluh sembilan juta lima ratus lima

puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan

dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat

kab. Kampar di 31 Puskesmas

Proses : Pengadaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan

dengan sistem E-Katalog dan Pelelangan Umum.

Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan Kesehatan

Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 99.73 %

Permasalahan : Dana sisa pengadaan obat dan BMHP yang ditolak oleh

penyedia di E- Katalog. Penolakan dilakukan penyedia

diakhir tahun (bulan desember 2017) sehingga anggaran

tidak bisa dibelanjakan lagi.

Solusi Masalah : Pengadaan obat akan dilakukan lebih awal untuk bisa

memaksimalkan penggunaan dana

b. Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan.

Input : Dana yang tersedia Rp. 263.220.000,- (Dua ratus enam

puluh tiga juta dua ratus dua puluh ribu rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

78

Kegiatan ini untuk meningkatkan mutu penggunaan obat

dan perbekalan kesehatan di Puskesmas

Proses : Pertemuan dengan Dokter Poli dan Penanggung jawab

obat di Puskesmas untuk mengevaluasi pemakaian dan

permasalahan obat, serta mengadakan supervisi

penggunaan obat rasional ke 31 Puskesmas.

Output : Terlaksananya pertemuan peningkatan mutu

penggunaan obat

Outcome : Meningkatnya mutu penggunaan obat dan perbekalan

kesehatan oleh petugas di Puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 98,48 %

c. Kegiatan Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Input : Dana yang tersedia Rp. 377.920.000,- (Tiga ratus tujuh

puluh tujuh juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan obat-obatan

dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat

Kab. Kampar di 31 Puskesmas

Proses : Pendistribusian obat-obatan dan perbekalan kesehatan

di seluruh Puskesmas se Kab. Kampar.

Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan kesehatan

Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

d. Kegiatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)

Input : Dana yang tersedia Rp. 6.482.431.860,- (Enam milyar

empat ratus delapan puluh dua juta empat ratus tiga

puluh satu ribu delapan ratus enam puluh rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan obat-obatan

dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

79

Kab. Kampar di 31 Puskesmas tahun 2017 dan

pembayaran utang pengadaan obat DAK tahun 2016.

Proses : Pendistribusian obat-obatan dan perbekalan kesehatan

di seluruh Puskesmas se Kab. Kampar.

Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan kesehatan

Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 99.73 %

e. Kegiatan Pengadaan penunjang IFK (DAK)

Input : Dana yang tersedia Rp. 303.350.000,- (Tiga ratus tiga

juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi sarana dan prasarana

penunjang dalam pengelola obat-obatan dan perbekalan

kesehatan di Instalasi Farmasi kabupaten Kampar

Proses : Pengadaan sarana dan prasarana penunjang di Instalasi

Farmasi Kabupaten Kampar

Output : Tersedianya sarana dan prasarana penunjang di

Instalasi Farmasi Kabupaten Kampar

Outcome : Tersedianya sarana dan prasarana penunjang di

Instalasi Farmasi Kabupaten Kampar

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

f. Kegiatan Pengadaan Aplikasi sistem pengelolaan obat (Bantuan

keuangan provinsi)

Input : Dana yang tersedia Rp. 294.500.000,- (Dua ratus

sembilan puluh empat juta lima ratus ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk melengkapi aplikasi system

pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten

Kampar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

80

Proses : Pengadaan Aplikasi sistem pengelolaan obat di Instalasi

Farmasi Kab. Kampar.

Output : Tersedianya aplikasi pengelolaan obat-obatan dan

perbekalan kesehatan

Outcome :Terlaksananya aplikasi pengelolaan obat-obatan dan

perbekalalan kesehatan

Target : 100 %

Realisasi : 16,5 %

Catatan : Realisasi tidak tercapai karena sofware E-barcode dan

E-Logistik mempunyai tujuan dan fungsi yang sama,

sehingga sofware E-Barcode tidak kami laksanakan

g. Kegiatan Pengadaan Alat kesehatan Puskesmas dan jaringannya

(Bantuan keuangan Provinsi).

Input : Dana yang tersedia Rp. 5.238.374.000,- (Lima milyar

dua ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh

empat ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan obat-obatan

dan perbekalan kesehatan untuk seluruh masyarakat

Kab. Kampar di 31 Puskesmas

Proses : Pendistribusian obat-obatan dan perbekalan kesehatan

di seluruh Puskesmas se Kab. Kampar.

Output : Tersedianya obat-obatan dan perbekalan kesehatan

Outcome : Terlaksananya pelayanan kesehatan di 31 Puskesmas

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

h. Kegiatan Pengadaan Kulkas Obat Puskesmas (Bantuan keuangan

Provinsi).

Input : Dana yang tersedia Rp. 465.000.000.- (Empat ratus

enam puluh lima juta rupiah)

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan puskesmas

akan kulkas obat di seluruh 31 Puskesmas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

81

Proses : Pengadaan Kulkas Obat secara E Phurcasing

Output : Tersedianya kulkas obat dipuskesmas

Outcome : Obat dan reagen yang harus dalam suhu 2 sampai 8

derajat bisa terjaga mutu dan kualitasnya

Target : 100 %

Realisasi : 99.99%

18. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.

a. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan

Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga.

Input : Dana yang tersedia Rp. 305.120.000,- (Tiga ratus lima

juta seratus dua puluh ribu rupiah)

Kegiatan ini untuk meningkatkan Pembinaan dan

Pengawasan terhadap IRTP

Proses : Melakukan Pelatihan Keamanan Pangan terhadap

pemilik IRTP di wilayah Kab. Kampar dua kali dalam

setahun

Output : Terlaksananya Pelatihan Keamanan Pangan

Outcome : Menurunnya Penggunaan BTP yang dilarang

Target : 100 %

Realisasi : 95.81 %

Permasalahan : Jumlah IRTP yang begitu banyak dan kurangnya

anggaran untuk melaksanakan Pelatihan Keamanan

Pangan sehingga hanya 50 IRTP yang bisa diberikan

Sertifikat

Solusi Masalah :Penambahan anggaran sehingga bisa menambah jumlah

IRTP yang yang diikutkan Pelatihan Keamanan Pangan

b. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan

Makanan Restauran.

Input : Dana yang tersedia Rp. 45.732.500,- (Empat puluh lima

juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

82

Kegiatan ini untuk meningkatkan Pembinaan dan

Pengawasan terhadap IRTP

Proses : Melakukan Pelatihan Keamanan Pangan terhadap

pemilik IRTP di wilayah Kab. Kampar

Output : Terlaksananya Pelatihan Keamanan Pangan

Outcome : Menurunnya Penggunaan BTP yang dilarang

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

Permasalahan : Jumlah IRTP yang begitu banyak dan kurangnya

anggaran untuk melaksanakan Pelatihan Keamanan

Pangan sehingga hanya 50 IRTP yang bisa diberikan

Sertifikat

Solusi Masalah : Penambahan anggaran sehingga bisa menambah

jumlah IRTP yang yang diikutkan Pelatihan Keamanan

Pangan

19. Program Pengawasan Obat dan Makanan

a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan

Makanan

Input : Dana Rp. 183.860.000,- (Seratus delapan puluh tiga

juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah)

Proses : Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan

sampel air minum dan air bersih yang tersebar

diseluruh wilayah Kabupaten Kampar.

Kegiatan ini meliputi pengadaan reagen dan bahan

pemeriksaan serta pengambilan sampel air

(Spesimen) ke lapangan yang terdiri dari Depot air

minum isi ulang, PDAM Tirta Kampar dan sumber air

lainnya.

Output : Terlaksananya pengambilan sampel dan

pemeriksaan laboratorium sampel air sebanyak 190

depot air 25 air bersih masyarakat.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

83

Outcome : Terlaksananya pemeriksaan sampel sebanyak 190

depot air dan 25 air bersih masyarakat.

Target : 100 %

Realisasi : 100 %

Permasalahan : Minimnya dana pengadaan reagen untuk

pemeriksaan sampel sehingga peningkatan

kapasitas (volume) sampel yang diperiksa belum

dapat dipenuhi dan peningkatan jumlah parameter

yang diperiksa masih terbatas (belum dapat

memenuhi semua unsur / parameter minimal dari

Permenkes 492/Menkes/Per/2IV/2010).

Solusi Masalah : Diharapkan peningkatan Input (dana) untuk kegiatan

pemeriksaan air.

b. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan

Berbahaya.

Input : Dana yang tersedia Rp. 733.240.000,- (Tujuh ratus

tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh ribu

rupiah)

Kegiatan ini untuk meningkatkan Pembinaan dan

Pengawasan pangan dan bahan berbahaya

Proses : Melakukan pertemuan dan sosialisasi gema cermat,

Sosialisasi permenkes tentang apoteker, sosialisasi

tentang regulasi toko obat, apotik,salon dan

optical,dan pemuthakiran data penggunaan

pelaporan berbasis web dan pengecekan ke

lapangan terhadap pangan dan bahan berbahaya

yang beredar di wilayah Kab. Kampar

Output : Terhindarnya masyarakat dari bahan berbahaya dan

terlaksananya pertemuan, sosialisasi regulasi

Outcome : Terjaminnya kemanan bahan pangan dan obat-

obatan yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Target : 100 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

84

Realisasi : 96.63 %

20. Program Pengembangan obat asli Indonesia.

a. Kegiatan Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam

Indonesia.

Input : Dana Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)

Proses : Kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi

gerakanan nasional minum jamu, serta pembinaan

bude jamu.

Output : Terlaksananya pertemuan dan sosialisasi serta

pembinaan

Outcome : Pengolahan obat tradisional, herbal ( jamu ) sesuai

dengan tata cara pengolahan jamu yang baik

Target : 100 %

Realisasi : 99.96 %

Permasalahan : Masih bayak Pengolah jamu belum memiliki

pengetahuan mengolah obat tradisioanal dengan

baik dan benar

Solusi Masalah : Dilakukan pembinaan secara terus menerus

21. Program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia

kesehatan.

a. Kegiatan Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.

Input : Dana Rp. 113.010.000,- (seratus tiga belas juta

sepuluh ribu rupiah)

Proses : Melakukan pertemuan managemen puskesmas dan

bimtek managemen puskesmas.

Output : Terlaksananya pertemuan managemen puskesmas.

Outcome : meningkatnya kemampuan manajerial kepala

Puskesmas.

Target : 100 %

Realisasi : 96,04 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

85

Permasalahan : Pelatihan managemen Puskesmas tidak bisa

tersertifikasikan karena jumlah anggaran yang sangat

terbatas.

Solusi Masalah : Penambahan anggaran pada Tahun 2018.

b. Kegiatan Penilaian tenaga kesehatan teladan dan puskesmas

berprestasi.

Input : Dana Rp. 59.600.000,- (Lima puluh sembilan juta

enam ratus ribu rupiah)

Proses : Melaksanakan kegiatan penilaian tenaga kesehatan

teladan dan puskesmas berprestasi yang diusulkan

dari puskesmas.

Output : Terlaksananya penilaian tenaga kesehatan teladan

dan puskesmas berprestasi tingkat kabupaten

kampar Tahun 2018.

Outcome : Terpilihnya lima kategori nakes teladan (dokter gigi,

dokter umum, bidan, sanitarian, tenaga Gizi).

Target : 100 %

Realisasi : 99,97 %

Permasalahan : Rewards yang diberikan untuk nakes teladan dan

puskesmas berprestasi tidak ada karena

keterbatasan dana.

Solusi Masalah : Penambahan anggaran pada Tahun 2018 untuk

rewards atau hadiah bagi nakes teladan dan

puskesmas berprestasi yang terpilih.

22. Program pembinaan upaya kesehatan rujukan.

a. Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan.

Input : Dana Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

Output : Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan.

Outcome : terciptanya peningkatan pelayanan kesehatan

rujukan.

Target : 100 %

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

86

Realisasi : 84 %

Permasalahan : PPTK kegiatan tidak berada di seksi rujukan,

sehingga koordinasi dan komunikasi menjadi kendala

dalam pelaksanaan kegiatan.

b. Kegiatan Pemutakhiran data fasilitas kesehatan rujukan.

Input : Dana Rp. 58.080.000,- (Lima puluh delapan juta

delapan puluh ribu rupiah)

Output : Terdatanya fasilitas kesehatan rujukan.

Outcome : Terlaksananya pemutakhiran data fasilitas kesehatan

rujuk.

Target : 100 %

Realisasi : 74,33 %

Permasalahan : PPTK kegiatan tidak berada di seksi rujukan,

sehingga koordinasi dan komunikasi menjadi kendala

dalam pelaksanaan kegiatan.

3.5 PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

1.5.1 Kelompok Barang yang Dikuasai

Kelompok barang yang dikuasai pada Dinas Kesehatan adalah

sebagaimana yang tercantum dalam tabel inventaris barang milik Dinas

Kesehatan. Kelompok barang yang dikuasai berasal dari pengadaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kampar ataupun yang berasal dari

dana lain seperti APBD Propinsi (Bankeu), APBN (DAK) dan dana hibah lainnya.

1.5.2 Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan

Banyaknya tanah milik Puskesmas dan puskesmas pembantu yang belum

memiliki surat/akte, terutama Puskesmas dan pustu yang baru dibangun.

Banyaknya kendaraan milik puskesmas yang belum memiliki surat-surat

(STNK/BPKB)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

87

b. Solusi

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui Kepala Puskesmasnya sudah

berupaya untuk mengurus surat keterangan dari kepala desa setempat.

Sebagai bahan untuk dapat di aktekan melalui dana APBD Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar pada tahun yang akan datang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar melalui kepala puskesmasnya sudah

berupaya untuk mengurus surat-surat kendaraan dinas yang terkait.

3.5.3 Perbekalan Kesehatan

Menurut undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang

menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak azasi manusia dan salah satu

unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

indonesia.

Dalam undang-undang kesehatan No. 36 Tahun 2009 tersebut, banyak

memberikan peluang bagi peningkatan pembangunan kesehatan karena dalam

pasal 171 ayat (2) besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi,

kabupaten / kota dialokasikan minimal 10% dari anggaran pendapatan dan belanja

daerah diluar gaji. Anggaran Dinas Kesehatan pada Tahun 2017 sebesar Rp.

119.514.919.771 yang terdiri dari APBD Kabupaten Kampar Rp. 36.008.632.247

atau sebesar 3,2% dari total APBD Kabupaten Kampar Rp. 1.091.607.399.696 ,

Dana DAK, Bankeu dan Kapitasi Rp. 83.506.287.524 atau sebesar 7,6% dari total

APBD Kabupaten Kampar Rp. 1.091.607.399.696. Namun demikian perlu adanya

peningkatan alokasi anggaran dibidang kesehatan ini sesuai dengan amanat

Undang- undang kesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu 10% dari total APBD diluar

gaji.

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

88

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten

Kampar Tahun 2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja atas

pelaksanaan APBD Kabupaten Kampar Tahun 2017 dan wujud keberhasilan

atau kegagalan pencapaian misi Pemerintah Kabupaten Kampar.

Secara umum rata-rata hasil pencapaian kinerja Tahun 2017 adalah

sebesar 91,12% maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dikategorikan

sangat berhasil dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi meskipun

capaian ini masih terbatas pada indikator kinerja yang dapat diukur.

Tahun 2017, pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan

pemerintahan didasarkan komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar yang

tertuang dalam perjanjian kinerja Tahun 2017 yang dilandasi dengan rencana

pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2017- 2022. Secara

ringkas seluruh capaian kinerja pada tahun 2017 telah memberikan arah bagi

jajaran pemerintah Kabupaten Kampar untuk meningkatkan kinerjanya pada

masa selanjutnya secara berkesinambungan. Oleh karena itu, sesuai dengan

hasil analisa capaian kenerja 2017, dirumuskan beberapa langkah penting

sebagai strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan pertimbangan dimasa selanjutnya, sebagai berikut:

1. Perbaikan perencanaan pembangunan lima tahunan sebagai landasan

pembangunan yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kinerja

setiap tahunnya secara lebih akurat dan cermat. Sehingga rencana kinerja

yang disepakati secara bersama-sama dengan stakeholders, dapat

diwujudkan dan diukur kinerjanya secara lebih akurat dengan hasil yang

lebih optimal

2. Menjadikan hasil kinerja Tahun 2017 sebagai langkah nyata untuk

perbaikan perencanaan dan kinerja tahun 2018 dengan mengantisipasi

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

89

kegagalan pencapaian target tahun 2017 dan mempertahankan

keberhasilan yang diraih ditahun 2017.

3. Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam rangka

meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran aparatur di Dinas

Kesehatan Kabupaten Kampar terhadap tugas dan fungsi pelayanan umum.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan agar dapat

mencapai tujuan dan sasaran dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan

misi Pemerintah Kabupaten Kampar.

5. Mekanisme pengumpulan data kinerja terus ditingkatkan secara

berkesinambungan sehingga pencapaian kinerja dapat dimonitor secara

berkala dan didukung dengan informasi yang lebih akurat.

6. Meningkatkan pengalokasian penggunaan anggaran secara adil dan merata

agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi

dalam pemberian pelayanan.

7. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sebagai

motor penggerak dan pelaku pembangunan sekaligus selaku pelayan

masyarakat.

Sebagai akhir kata, segenap aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten

Kampar mengharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017

ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan

sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna

peningkatan kenerja selanjutnya.

LAMPIRAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

LAMPIRAN

Misi IV : Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama

Kondisi Kinerja

Utama Awal

(2010)

Target Kinerja

Utama Kinerja

Tahun Utama Akhir

2017 RPJMD

1

Peningkatan kualitas

dan kuantitas pelayanan

kesehatan serta sarana

dan prasarana

kesehatan

Meningkatnya

kualitas pelayanan

kesehatan

- Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

- Cakupan kunjungan ibu hamil K4

- Cakupan kunjungan puskesmas

- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

berkompetensi

- Cakupan kunjungan bayi

- Cakupan pelayanan ibu nifas

- Cakupan balita gizi buruk perawatan

- Cakupan desa/kelurahan Universal Child-

Immunization (UCI)

95.65

95

85.62

85

72.86

85

100

81.48

100

90,4

90

90,6

85,1

95

100

72,8

100

95

100

95

100

100

100

100

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

Meningkatnya

derajat Kesehatan

Masyarakat

- Menurunnya angka kematian bayi

- Menurunnya angka kematian anak

- Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

- Meningkatnya usia harapan hidup

- Angka gizi buruk

- Jumlah puskesmas terakreditasi

- Angka kesakitan DBD

- Penemuan kasus TB

- Penyembuhan kasus TB

- Cakupan bayi yang mendapat ASI ekslusif

34

32

102

69.88

4.5

2

53

70

80

65

5 24

32

102

71.6

3.5

10

50

90

100

80

5

73

71

9

13

100

127

88

90,1

Meningkatnya

infrastruktur

Kesehatan

Masyarakat

- Jumlah infrastruktur Puskesmas perawatan

dengan kecamatan

- Jumlah infrastruktur Puskesmas Non

Perawatan untuk 30.000 penduduk

- Jumlah Puskesmas pembantu dengan desa

- Jumlah posyandu

8 Unit

19 Unit

28 Unit

633 Unit

8

23

181

669

9

23

180

681

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

2

Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam

kesiapsiagaan

menghadapi masalah

kesehatan dan prilaku

hidup bersih dan sehat

Meningkatnya

prosentase rumah

dan lingkungan

sehat

Meningkatnya

persentase rumah

dan lingkungan

sehat

- Persentase rumah memiliki sanitasi dasar

sehat

- Rasio rumah layak huni

- Persentase penduduk yang memiliki jamban

sehat

- Persentase penduduk berakses air bersih

- Persentase jamban sehat

50

80.64

70

90

70

83,3

83,3

80

90

80

100

100

80

90

80

Jumlah penduduk

yang memiliki

jaminan kesehatan

- Jumlah penduduk miskin yang mendapat

jaminan kesehatan

- Cakupan pelayanan jamkesmas

70

40.36

88,9

100

100

100

Meningkatnya

perilaku hidup

bersih dan sehat

- Persentase RT berperilaku hidup bersih dan

sehat

- Jumlah keluarga sadar gizi (kadarzi) di desa

- Persentase desa siaga aktif

- Persentase posyandu mandiri dan purnama

60

80

25

30

60

40

89

25

70

80

80

45

40

80

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

3 Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam

pembangunan

kesehatan

Meningkatnya

peran swasta dalam

penyelenggaraan

kesehatan

- Jumlah rumah sakit swasta

- Cakupan pembinaan dan pengawasan

sarana kesehatan swasta

5

70

5

100

5

80

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

LAMPIRAN

Realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dihubungkan dengan Target SPM Nasional

No Jenis Pelayanan Dasar Indikator Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Target SPM (%)

Batas waktu

pencapaian (Tahun)

Realisasi SPM

Tahun 2017 (%)

1

Pelayanan kesehatan

dasar

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil

2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin

3. Pelayanan kesehatan bayi baru

lahir

4. Pelayanan kesehatan balita

5. Pelayanan kesehatan pada usia

pendidikan dasar

6. Pelayanan kesehatan pada usia

produktif

7. Pelayanan kesehatan pada usia

lanjut

8. Pelayanan kesehatan penderita

hipertensi

100

100

100

100

100

100

100

100

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

2020

92,7

84,5

100

100

100

4,3

12,4

32,6

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2017

9. Pelayanan kesehatan penderita

Diabetes Melitus

10. Upaya kesehatan jiwa pada orang

dengan gangguan jiwa berat

11. Pelayanan kesehatan orang

dengan TB

12. Pelayanan kesehatan orang

dengan resiko terinfeksi HIV

100

100

100

100

2020

2020

2020

2020

26,5

100

104

100

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

Profil Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

tahun 2017 adalah sbb:

No Jenis Pelayanan Dasar

& Sub Kegiatan

Indikator Target SPM

Tahun 2017

I. Pelayanan Kesehatan

Dasar

1. Pelayanan kesehatan ibu

hamil

100%

2. Pelayanan kesehatan ibu

bersalin

100%

3. Pelayanan kesehatan bayi

baru lahir

100%

4. Pelayanan kesehatan balita 100%

5. Pelayanan kesehatan pada

usia pendidikan dasar

100%

6. Pelayanan kesehatan pada

usia produktif

100%

7. Pelayanan kesehatan pada

usia lanjut

100%

8. Pelayanan kesehatan

penderita hipertensi

100%

9. Pelayanan kesehatan

penderita Diabetes Melitus

100%

10. Upaya kesehatan jiwa pada

orang dengan gangguan jiwa

berat

100%

11. Pelayanan kesehatan orang

dengan TB

100%

12. Pelayanan kesehatan orang

dengan resiko terinfeksi HIV

100%

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 tidak terlepas dari kebijakan strategis prioritas pada

penggunaan anggaran guna terlaksananya pembangunan dibidang kesehatan yang

dilaksanakan secara bertahap pada setiap periode dalam rangka mengimplementasikan

misi organisasi dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya kualitas pelayanan

kesehatan

Cakupan Komplikasi

kebidanan yang ditangani

Cakupan kunjungan

puskesmas

Cakupan kunjungan bayi

Cakupan balita gizi buruk

dapat perawatan

Cakupan desa / kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

100

15

100

100

100

2 Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat

Menurunnya angka kematian

daerah (Disdukcapil)

Menurunnya angka kematian

bayi

Menurunnya angka kematian

anak

Menurunnya angka kematian

ibu melahirkan

Meningkatnya usia harapan

hidup

Disdukcapil

33/1.000

KLH

32/ 1.0000

KLH

102/

100.000 KL

71,6 TH

3 Meningkatnya infrastruktur

kesehatan masyarakat

Jumlah puskesmas

perawatan dengan

kecamatan

Jumlah puskesmas non

9 : 21

22 : 30.000

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017

perawatan untuk 30.000

penduduk

Rasio puskesmas pembantu

dengan desa

Rasio tempat tidur RSUD

dengan jumlah penduduk

(RSUD)

100 : 250

RSUD

4 Meningkatnya persentase rumah

dan lingkungan sehat

Persentase rumah memiliki

sanitasi dasar sehat

Rasio rumah layak huni

100

100

5 Jumlah penduduk yang memiliki

jaminan kesehatan

Jumlah penduduk miskin

yang mendapat jaminan

kesehatan

Cakupan pelayanan

jamkesmas

80

100

6 Meningkatnya perilaku hidup

bersih dan sehat

Persentase RT berprilaku

hidup bersih dan sehat

Persentase desa siaga aktif

Persentase posyandu mandiri

dan purnama

Cakupan bayi yang mendapat

ASI ekslusif

Jumlah keluarga sadar gizi

(kadarzi) di Desa

80

45

80

80

80

7 Meningkatnya peran swasta dalam

penyelenggaraan kesehatan

Jumlah rumah sakit swasta

Cakupan pembinaan dan

pengawasan sarana

kesehatan swasta

5

80