tim penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · karya tulis ilmiah (kti) yang dihasilkan oleh peneliti...

96
i

Upload: others

Post on 02-Aug-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

i

Page 2: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

ii

Tim Penyusun Pembina:

Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

Penanggung Jawab:

Plh. Kepala Seksi Tata Operasional

Koordinator:

Plh. Kepala Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi

Anggota:

Plh. Sub Seksi Perencanaan dan Penganggaran

Subbagian Tata Usaha

Urusan Keuangan

Urusan Kepegawaian

Plh. Seksi Penyuluhan

Plh. Sub Seksi Kelembagaan Kelompok

Sub Seksi Penyelenggaraan

Anwar

Dahlia

Bagian Monev BRPBAPPP Maros

Jl. Makmur Dg Sitakka No. 129 Telp : (0411) 371544; Fax : (0411) 371545

Email : [email protected]

Page 3: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

iii

KATA PENGANTAR

ertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa karena atas berkah dan rahmatNYA, Laporan Kinerja Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dapat

diselesaikan dengan baik sesuai rencana yang ditetapkan.

Laporan Kinerja Tahun 2019 BRPBAPPP merupakan perwujudan

pertanggungjawaban atas kinerja BRPBAPPP pada Tahun 2019, dengan mengacu

pada standar sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang diemban

BRPBAPPP, laporan kinerja ini berfungsi sebagai alat penilai kinerja secara

kuantitatif, merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi

BRPBAPPP menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud

transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat sekaligus alat

kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja.

Selanjutnya, laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara

utuh atas capaian BRPBAPPP Tahun 2019. Akhirnya, dengan mengucapkan terima

dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangsih semua pihak yang

turut mendukung pencapaian kinerja BRPBAPPP

P

Maros, 9 Januari 2020

Kepala BRPBAPPP

Andi Indra Jaya Asaad

Page 4: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

iv

Daftar Isi

Halaman Tim Penyusun ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv Daftar Tabel v

Daftar Grafik vii

Daftar Gambar viii

Ikhtisar Eksekutif ix

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 2

1.3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2 1.4. Keragaan Sumberdaya Manusia (SDM) 5

1.5. Sistematika Laporan Kinerja (LKj) 9

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 10 2.1. Rencana Strategis 10

2.2. Sasaran Strategis 13

2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 17

2.4. Perjanjian Kinerja (PK) 19

2.5. Pengukuran Kinerja 25

III. AKUNTABILITAS KINERJA 26

3.1. Capaian Kinerja Organisasi 26

3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja 29 3.3. Akuntabilitas Keuangan 70

IV. P E N U T U P 72

4.1. Kesimpulan 72

4.2. Rekomendasi 72

LAMPIRAN 73

Page 5: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

v

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1 Rekapitulasi Kepegawaian 6

Tabel 2 Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2017-2019 15

Tabel 3 Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019 16

Tabel 4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, 2019 17

Tabel 5 Perjanjian kinerja (PK) BRPBAPPP 2019 19

Tabel 6 Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan

Pusat Riset Perikanan TA.2019 20

Tabel 7

Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Per Januari 2019)

21

Tabel 8

Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan dan Kepala Pusat

Pelatihan dan Penyuluhan TA.2019

22

Tabel 9 Revisi Perjanjian Kinerja TA.2019 24

Tabel 10 Capaian kinerja BRPBAPPP 2019 27

Tabel 11 Capaian Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP

yang meningkat kelasnya 30

Tabel 12

Capaian Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan

pelaku usaha yang disuluh yang dinilai kleas

kelompoknya (orang)

31

Tabel 13 Capaian Legalisasi izin usaha mikro kecil (UMK) dan

pedirian koperasi sektor KP (unit) 32

Tabel 14 Capaian Nilai PNBP BRPBAPPP (Miliar) 33

Tabel 15 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 TA.2019 34

Tabel 16 Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh 34

Tabel 17 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 TA.2019 35

Tabel 18 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 7 TA .2019 36

Tabel 19 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 TA.2019 37

Tabel 20 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 TA.2019 38

Tabel 21 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 TA.2019 41

Tabel 22 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 TA.2019 51

Tabel 23 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 TA.2019 53

Tabel 24 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 TA.2019 55

Tabel 25

Status Kelengkapan Dokumen Anggaran dan Dokumen

Paket Lelang Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana

di BRPBAPPP Ta 2019

56

Tabel 26 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan

TA. 2019 57

Page 6: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

vi

Tabel 27 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 TA. 2019 58

Tabel 28 Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti

Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58

Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 TA.2019 62

Tabel 30 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 TA.2019 63

Tabel 31 Nilai Komponen Dokumen meraih 100,00% 64

Tabel 32 Nilai Komponen Keikutsertaan meraih 100% 64

Tabel 33 Nilai Komponen Keaktifan meraih 100,00% 64

Tabel 34 Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan 65

Tabel 35 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 TA.2019 66

Tabel 36 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 TA.2019 67

Tabel 37 Kategori Penilaian Kinerja Anggaran 68

Tabel 38 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 TA.2019 69

Tabel 39 Perbandingan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA. 2018-

2019 70

Tabel 40 Capaian realisasi anggaran BRPBAPPP TA. 2019 (Per-

Belanja) 70

Page 7: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

vii

Daftar Grafik Halaman

Grafik 1 Sebaran pegawai berdasarkan golongan 6

Grafik 2 Sebaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan 7

Grafik 3 Sebaran pegawai berdasarkan jenjang pendidikan 7

Grafik 4 Sebaran pegawai berdasarkan kelompok umur 8

Grafik 5 Rekapitulasi Pensiun 8

Grafik 6 Penerimaan Usulan Pegawai Baru 9

Grafik 7 Perbandingan Realisasi Anggaran Per-Belanja 2018-2019 71

Page 8: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

viii

Daftar Gambar Halaman

Gambar 1 Peta Strategis BRBAPPP Maros 2019 ix

Gambar 2 Struktur organisasi BRPBAPPP Maros 2019 5

Gambar 3 Capaian IKU BRPBAPPP 2019 14

Gambar 4 Dashboard nilai NPSS BRPBAPPP 2019 27

Gambar 5 Sertifikat KNAPPP 54

Gambar 6 Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP pada Tahun 2019 pada

Aplikasi OMSPAN 2019 68

Page 9: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

ix

Ikhtisar Eksekutif

aporan kinerja (LKj) BRPBAPPP Tahun 2019, merupakan perwujudan

pertanggungjawaban terhadap atas kegiatan dan program dalam

mencapai visi dan misi, serta sasaran strategisnya kepada stakeholders.

Laporan kinerja (LKj) Tahun 2019 tidak hanya berisi keberhasilan dan kegagalan

capaian strategis BRPBAPPP pada Tahun 2019. Capaian BRPBAPPP dapat dilihat

dari capaian indikator kinerja utama (IKU) serta analisis kinerja berdasarkan

tujuan dan sasaran.

BRPBAPPP telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis dan 20 (dua puluh)

indikator kinerja utama (IKU) yang dicapai pada Tahun 2019. Sasaran strategis

dicapai dengan menentukan 20 (dua puluh) indikator kinerja utama (IKU) yang

terukur dan target yang ditetapkan. Capaian kinerja diukur dengan menghitung

20 (dua puluh) target dan realisasi kinerja dan keuangan dari indikator kinerja

utama (IKU) yang ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis capaian

kinerja sasaran strategis yang ditetapkan, secara umum dapat memenuhi target

dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pencapaian target indikator

kinerja utama (IKU) BRPBAPPP dan keberhasilan dalam pelaksanaan partisipasi

seluruh Pegawai BRPBAPPP tidak hanya didasarkan pada komitmen namun juga

berhasil dengan keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur

negara, masyarakat dan civil society. Secara umum, capaian sasaran strategis dan

indikator kinerja utama (IKU) BRPBAPPP Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Peta Strategis BRBAPPP Maros 2019

L

Page 10: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

x

Selanjutnya, berdasarkan analinis akuntabilitas keuangan Tahun Anggaran

2019, BRPBAPPP mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 109.996.776.000,-,

dengan tingkat pencapaian realisasi anggaran sebesar Rp. 108.478.185.753,- atau

99%. Tingkat capaian tersebut menunjukan upaya yang sungguh-sungguh, kerja

keras dan konsisten dari seluruh pegawai Sekretariat BRSDM dan komitmen

bersama sepanjang Tahun 2019.

Page 11: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD,

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap entitas

pelaporan wajib menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja. Sebagai

entitas pelaporan, BRPBAPPP wajib menyusun laporan keuangan dan laporan

kinerja. Selanjutnya, Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, memberikan definisi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai rangkaian

sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk

penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam

rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Lebih lanjut, akuntabilitas kinerja didefinisikan sebagai perwujudan

kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan kegiatan yang

telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misis organisasi secara terukur dengan sasaran/traget kinerja yang ditelah

ditetapkan melalui kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa, sejumlah peraturan perundang-undangan menjadi guidance bagi

praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan yang mengedepankan good

governance dan clean government, antara lain:

a. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah.

c. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi

Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi Atas

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 12: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

2

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan kinerja (LKj) ini disusun dalam rangka pemenuhan kewajiban

atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dengan tujuan:

a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

b. Melakukan perbaikan berkesinambungan bagi instansi guna pencapaian

target tahunan.

1.3. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dipimpin oleh

seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Badan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut,

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

dibantu oleh:

1.3.1. SUBBAGIAN TATA USAHA

Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan administrasi

kepegawaian, tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah

tangga dan perlengkapan.

a. Dalam melaksanakan tugasnya, Subbagian tata usaha

menyelenggarakan fungsi:

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, dan

tata laksana; dan

c. Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga

dan perlengkapan.

Subbagian tata usaha terdiri atas:

a. Urusan kepagawaian

Urusan kepagawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, administrasi jabatan fungsional dan tata laksana.

b. Urusan keuangan dan umum

Urusan keuangan dan umum mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan.

1.3.2. SEKSI TATA OPERASIONAL

Seksi tata operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan. Dalam

melaksanakan tugasnya, Seksi tata

operasional menyelenggarakan fungsi:

Page 13: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

3

a. Penyusunan rencana program dan Anggaran; dan

b. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

Seksi tata operasional terdiri atas:

a. Subseksi Program dan Anggaran

Subseksi program dan anggaran mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran.

b. Subseksi Monitoring dan Evaluasi

Subseksi monitoring dan evaluasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan.

1.3.3. SEKSI PELAYANAN TEKNIS DAN SARANA

Seksi pelayanan teknis dan sarana mempunyai tugas melakukan pelayanan

teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama, serta pengelolaan

prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan

perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi pelayanan teknis dan sarana

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerjasama riset

perikanan budidaya air payau serta pengelolaan perpustakaan; dan

b. Pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.

Seksi pelayanan teknis dan sarana terdiri atas:

a. Subseksi Pelayanan Teknis

Subseksi pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, kerjasama riset

perikanan budidaya air payau dan pengelolaan perpustakaan.

b. Subseksi Prasarana dan Sarana

Subseksi prasarana dan sarana mempunyai tugas melakukan

pengelolaan prasarana dan sarana riset perikanan budidaya air payau.

1.3.4. SEKSI PENYULUHAN

Seksi penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi

pelaku utama dan pelaku usaha, pengelolaan prasarana dan sarana

penyuluhan, penyusunan materi, metodologi dan pelaksanaan penyuluhan

perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh swadaya dan

swasta.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi penyuluhan menyelenggarakan

fungsi:

a. Penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan

forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta

pengelolaan prasarana dan sarana

penyuluhan; dan

Page 14: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

4

b. Penyiapan bahan penyusunan materi, metodologi dan

penyelenggaraan penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan

kapasitas penyuluh swadaya dan swasta.

Seksi penyuluhan terdiri atas:

a. Subseksi Kelembagaan Kelompok

Subseksi kelembagaan kelompok mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan

forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha, serta

pengelolaan prasarana dan sarana penyuluhan.

b. Subseksi Penyelenggaraan

Subseksi penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan

penyuluhan perikanan, serta kebutuhan peningkatan kapasitas

penyuluh swadaya dan swasta.

1.3.5. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan :

a. Riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi, reproduksi,

genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi dan

teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta

analisis komoditi;

b. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau;

c. Penyuluhan perikanan; dan

d. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta

tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Kelompok jabatan fungsional terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa, penyuluh

perikanan, arsiparis, pranata computer, statistisi, pustakawan dan jabatan

fungsional lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Page 15: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

5

Gambar 2. Struktur organisasi BRPBAPPP Maros 2019

1.4. KERAGAAN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

Kualitas SDM pada BRPBAPPP

diharapkan mampu mengembangkan,

memperbaiki, dan memperkenalkan

berbagai program/kegiatan yang

dilaksanakan oleh BRPBAPPP kepada

satuan kerja lingkup BRBAPPP.

Dukungan SDM pada kegiatan-

kegiatan peningkatan dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya di BRPBAPPP dapat

dilihat sebagai berikut:

“Sumber daya manusia merupakan salah satu indikator penting

pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam mencapai

tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia

sebagai pengelola system. Agar sistem ini berjalan tentu dalam

pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, dan

motivasi”

KEPALA BALAI

A. Indra Jaya Asaad, S.Pi,

M.Sc

KELOMPOK FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL

SUBSEKSI PELAYANAN TEKNIS

Rosmiati, A.Md.Kom

SUBSEKSI PRASARANA DAN SARANA

Andi Muhammad Sabir

Page

SEKSI PELAYANAN TEKNIS

DAN SARANA

A. Indra Jaya Asaad, S.Pi, M.Sc

Plh. SUBSEKSI PROGRAM DAN

ANGGARAN

Ahmadirrahman

Fajrihanif

Plh. SUBSEKSI MONITORING DAN

EVALUASI

Rahmadhany Natsir,

S.Sos

Plh. SEKSI TATA OPERASIONAL

Agus Nawang, S.St.Pi

Plh. SEKSI PENYULUHAN

Anton Mulyawan, S.H

Plh. SUBSEKSI KELEMBAGAAN

KELOMPOK

Husain

SUBSEKSI PENYELEGGARAAN

Ansar, A.Md

SUBBAGIAN TATA USAHA

A. Bahtiar, S. St, P.i

URUSAN KEUANGAN DAN UMUM

Dra. Sitti Maemunah

URUSAN KEPEGAWAIAN

Hawasia, S.A.P

Page 16: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

6

Tabel 1. Rekapitulasi Kepegawaian

NO Jabatan TA. 2019

(orang)

1 Peneliti 41

2 Fungsional Umum 40

3 Analis Kepegawaian 1

4 Arsiparis 2

5 Fungsional PBJ 1

6 Pustakawan 2

7 Teknisi Litkayasa 26

8 Penyuluh Perikanan 415

Total 528

GOLONGAN

Grafik 1. Sebaran pegawai berdasarkan golongan

Sebaran pegawai BRPBAP3 Maros berdasarkan golongan terbagi

atas golongan IV sebanyak 106 orang, golongan III sebanyak 345 orang,

dan golongan II sebanyak 71 orang. Maka komposisi pegawai BRPBAP3

Maros terbanyak pada golongan III yaitu mencapai 66,09% dan jumlah

terkencil pada golongan II yaitu sebesar 13,60%.

0

100

200

300

400

I II III IV

2018 2019

Page 17: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

7

050

100150200250300350400450500550

JABFUNG PELAKSANA

2018 2019

JENJANG JABATAN

Grafik 2. Sebaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan

Sebaran pegawai negeri sipil (PNS) BRPBAP3 Maros berdasarkan

jenjang jabatan fungsional sebanyak 483 orang dan pelaksana sebanyak

39 orang.

JENJANG PENDIDIKAN

Grafik 3. Sebaran pegawai berdasarkan jenjang pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan, terdapat 13 orang dengan

pendidikan S3, 45 orang pendidikan S2, 323 orang pendidikan S1, 22

orang pendidikan D4, 47 orang berpendidikan D3 dan sisanya 72 orang

berpendidikan SLTA.

0

50

100

150

200

250

300

350

S3 S2 S1 D4 D3 SLTA

2018 2019

Page 18: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

8

USIA

Grafik 4. Sebaran pegawai berdasarkan kelompok umur

Pengelompokan berdasarkan umur, terdapat pegawai dengan usia

>60 tahun sebanyak 3 orang, usia 51-60 tahun sebanyak 132 orang, usia

46-50 tahun sebanyak 126 orang, usia 36-45 tahun sebanyak 112 orang,

dan usia 26-35 tahun sebanyak 50 orang.

Grafik 5. Rekapitulasi Pensiun

Adanya bagan rekapitulasi pensiun karena sudah banyak pegawai yang

pensiun tidak sebanding dengan penerimaan yang diterima di BRPBAPPP

Kalaupun ada pasti pegawai tersebut pindah, oleh karena itu pegawai bagian

administrasi sangat kurang sekali sehingga BRPBAPPP mengusulkan CPNS

dan sehingga dapat terealisasi

0

50

100

150

200

250

<=25 26-35 36-45 46-50 51-60 >60

2018 2019

Page 19: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

9

Grafik 6. Penerimaan Usulan Pegawai Baru

1.5. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA

Laporan Kinerja ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian

kinerja BRBAPPP pada Tahun 2019, yaitu dengan melakukan analisis atas

capaian kinerja (performance results) Tahun 2019 terhadap rencana kinerja

(performance plans) Tahun 2019. Analisis tersebut memungkinkan

teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai

umpan balik perbaikan kinerja di triwulan selanjutnya. Sistematika penyajian

laporan kinerja sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum BRPBAPPP, dengan

penekanan kepada aspek strategis BRPBAPPPserta permasalahan utama

(stretegic issued) yang sedang dihadapi BRPBAPPP.

b. Bab II Perencanaan Kinerja, berisi ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

tahun 2019.

c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan hasil capaian kinerja dari

indikator-indikator kinerja yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

disertai beberapa capaian indikator kinerja lainnya.

d. Bab IV Penutup, berisi uraian singkat terkait Kesimpulan, Pemasalahan

dan Rekomendasi.

e. Lampiran, menyajikan dokumen pendukung yaitu Penetapan Kinerja

Tahun 2019 dan dokumen lainnya yang terkait.

Page 20: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

10

BAB I I P ER ENC ANAAN K I NER J A

2.1. RENCANA STRATEGIS

Dalam struktur organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Kelautan

dan Perikanan di bidang riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan

perikanan, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan

Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Sebagaimana disebutkan pada Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan

laporan.

b. Pelaksanaan riset perikanan budidaya air payau di bidang biologi,

reproduksi, genetika, bioteknologi, patologi, toksikologi, ekologi, nutrisi dan

teknologi pakan, pemetaan dan lingkungan, plasma nutfah, serta analisis

komoditi.

c. Pengembangan teknologi penelitian perikanan budidaya air payau.

d. Penyusunan materi, motodologi, pelaksanaan penyuluhan perikanan, serta

pengembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum masyarakat bagi

pelaku utama dan pelaku usaha.

e. Penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil

(PNS), swadaya dan swasta.

f. Pengelolaan prasarana sarana riset perikanan budidaya air payau dan

penyuluhan perikanan. Dan

g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan

akuntabel, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada: 1) RENSTRA, 2)

RKT, dan 3) PK.

Langkah-langkah strategis jangka menengah yang akan memberikan arah

bagi pelaksanaan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan ini dituangkan dalam perencanaan strategis periode 5 (lima) tahunan.

Rencana strategis (RENSTRA) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 merupakan dokumen perencanaan

strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun. Mengacu pada dokumen rencana strategis tersebut Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan membuat perencanaan tahunan

Page 21: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

11

guna mencapai indikator sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kegiatan

yang temuat dalam rencana strategis. Perencanaan tersebut dibuat disertai

indikator sasaran dan cara mencapai sasaran tersebut secara strategis baik

dalam kurun waktu 1 (satu) tahun maupun 5 (lima) tahunan. Rencana kerja

tahunan (RKT) dalam dokumen perencanaan kinerja Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan memuat rencana pelaksanaan

kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

termasuk dukungan pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

perencanaan. Rencana kerja tahunan (RKT) juga memuat target dan indikator

sasaran yang diingatkan dalam pelaksanaan kegiatan.

Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan Tahun 2017-2019 berisi langkah-langkah stratejik yang akan memberi

arah bagi penyelenggaraan kegiatan Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan dalam menunjang visi dan misi Badan riset dan SDM

Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang handal dan terpercaya penyedia

IPTEK Kelautan dan Perikanan dan SDM unggul Kelautan dan Perikanan menuju

Indonesia maju.

Rencana umum Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2017-2019 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan mempertimbangkan kekuatan dan peluang yang

dimiliki dan kelemahan atau tantangan yang mungkin dihadapi. Proses tersebut

menghasilkan rencana besar yang meliputi visi, misi, tujuan, sasaran, program,

dan kegiatan yang realistis dalam rangka mencapai tujuan organisasi dari Balai

Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan. Dalam rangkaian

pencapaian tujuan organisasi tersebut, maka menjadi suatu keharusan untuk

dapat mengarahkan segenap anggota organisasi untuk merumuskan tujuan yang

akan dicapai, memformulasikan metode dan prosedur secara umum yang akan

dilalui dan menentukan ukuran keberhasilan/kegagalan yang dituangkan ke

dalam indikator kinerja utama. Penyusunan rencana strategis sejauh mungkin

diupayakan mengakomodasikan kebutuhan pemangku kepentingan, baik

internal KKP maupun instansi lain atau masyarakat yang sesuai dengan tugas dan

fungsi yang diemban.

Rencana strategis ini memuat hasil dari suatu proses sistematis yang

berkelanjutan dari pembuatan keputusan mengenai arah strategis yang menjadi

titik tujuan organisasi dan bagaimana cara mencapai titik tujuan tersebut.

Disamping itu juga memuat berbagai langkah antisipasi dengan

mengorganisasikan secara sistematis tahapan pelaksanaan keputusan tersebut

dan mengukur hasilnya melalui umpan balik secara terorganisir dan sistematis

pula. Rencana strategis ini merupakan langkah awal yang diperlukan agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan baik local, nasional maupun internasional

yang kelak dijabarkan lebih rinci ke dalam rencana strategis untuk jangka waktu

5 (lima) tahunan. Selain itu, dengan perencanaan yang lebih baik Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan dapat lebih

menyerasikan antara visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang

dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja. Suatu hal yang harus

diingat bahwa untuk membuat suatu

organisasi tetap eksis dan unggul dalam

Page 22: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

12

peraingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang mengalami perubahan

sangat cepat, maka perubahan kea rah perbaikan mutlak harus dilakukan.

Perubahan tersebut perlu disusun dalam suatu pola yang sistematis yang termuat

di dalam renstra dengan tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga

dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada pencapaian

hasil.

Rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2017-2019 telah disusun dengan diagram alur seperti telah

disebutkan sebelumnya dengan mengcu kepada rancangan awal RPJMN tahun

2015-2019, Rencana strategis KKP 2015-2019, Rencana strategis BRSDM 2017-

2019, Rencana strategis Pusat Riset Perikanan 2017-2019 dan Rencana Strategis

Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan 2015-2019.

2.1.1.VISI

Visi BRSDM mengacu pada Visi KKP yaitu “Mewujudkan pengelolaan

riset perikanan budidaya air payau yang mandiri, maju, kuat dan berbasis

kepentingan nasional”

2.1.2. MISI

Misi BRPBAPPP mengacu pada 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni:

a. Mewujudkan pembangunan perikanan budidaya air payau yang

berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumberdaya perikanan melalui pengelolaan riset

perikanan.

b. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya air

payau yang berkelanjutan melalui pengelolaan riset perikanan.

c. Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui

pengelolaan riset perikanan budidaya air payau dan penyuluhan

perikanan.

Ketiga misi di atas dilakukan secara bertanggung jawab

berlandaskan gotong royong, sehingga saling memperkuat, memberi

manfaat dan menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi

kepentingan bersama.

2.1.3. TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi

BRPBAPPP, meliputi:

a. Diperolehnya data, informasi, dan teknologi perikanan budidaya air

payau yang bertanggung jawab dan berorientasi pada masyarakat

dan industri perikanan.

b. Tersebarluaskan hasil litbang perikanan budidaya air payau; dan

c. Meningkatnya kapasitas sumber daya litbang, kinerja litbang,

pelayanan jasa litbang, dan kerja

sama litbang.

Page 23: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

13

Secara keseluruhan sasaran BRPBAPPP yang tertuang dalam Renstra

2015-2019 dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Tersedianya usulan Hak Kekayaan Intelektual, inovasi teknologi dan

produk biologi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam varietas

baru/unggul, kualitas, dan keamanan komoditas unggulan budidaya

air payau;

b. Meluasnya penyebaran dan pemanfaatan hasil litbang perikanan

budidaya air payau melalui sosialisasi, temu konsultasi, promosi,

komersialisasi, dokumentasi, publikasi, dan dempond; dan

c. Meningkatnya kualitas dan kapabilitas sumber daya litbang

perikanan budidaya air payau.

2.2. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis BRPBAPPP berdasarkan tujuan yang akan dicapai

dibagi dalam (4) empat perspektif yakni:

Costumer Perspective (CP)

a. Stakeholders Perspective

▪ Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP melalui penyediaan SDM

KP yang kompeten.

b. Customer Perspective

▪ Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab

dan berkelanjutan.

c. Internal Process Perspective

▪ Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya

saing dan berkelanjutan.

d. Learning and Growth Perspective

▪ Terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, professional dan

berintegritas.

▪ Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang handal dan

mudah diakses.

▪ Terwujudnya birokrasi BRPBAPPP yang efektif, efisien dan berorientasi

pada layanan prima.

▪ Terkelolanya anggaran pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan

akuntabel.

Secara terinci, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis yang dijabarkan

dalam 20 (dua puluh) indikator kinerja utama untuk mendukung kegiatan

Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan beserya taget

yang akan dicapai selama tahun 2017-2019.

Page 24: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

14

Dalam penuangan rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 diatas juga dituangkan ke dalam

rencana kerja tahunan dan kerangka

Gambar 3. Capaian IKU BRPBAPPP 2019

Selanjutnya, 7(tujuh) sasaran strategis yang ada dijabarkan menjadi 20

(dua puluh) indikator kinerja utama sebagai rencana kinerja program dan

kegiatan BRPBAPPP Tahun 2019.

Secara terinci, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan memiliki 7 (tujuh) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 20 (dua

puluh) indikator kinerja utama untuk mendukung kegiatan Riset Perikanan

Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan beserya taget yang akan

dicapai selama tahun 2017-2019.

Dalam penuangan rencana strategis Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun 2017-2019 diatas juga dituangkan ke

dalam rencana kerja tahunan dan kerangka pendanaan sesuai tabel dibawah

ini:

Page 25: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

15

Tabel 2. Rencana Kinerja Kegiatan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan, 2017-2019

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TAHUN

2017 2018 2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP

yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku

usaha yang kompeten dan

inovatif meningkat

produksinya melalui

penyuluhan perikanan lingkup

BRPBAPPP

- 679 207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP

yang partisipatif,

bertanggungjawab

dan berkelanjutan

2

Jumlah UMK dan koperasi

sektor KP yang dibentuk dan

dilegalisasi

- 917 4.140

3

Legilisasi izin usaha mikro kecil

dan pendirian koperasi sektor

KP

- - 827

4 Nilai PNBP 378.000 259.990 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya

tata kelola

pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya

saing dan

berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha

yang disuluh - 39.460 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun - - 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan

yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP

- - 100

8 Tersedianya metode

percontohan penyuluhan KP - 4 4

9 Jumlah data dan/atau informasi

hasil riset perikanan 1 1 1

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 1 1 2

11

Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk

direkomendasikan

1 1 1

12 Jumlah lembaga riset

perikanan yang terstandar - - 1

13

Jumlah jejaring dan/atau

kerjasama riset perikanan yang

dispakati dan ditindaklanjuti

2 10 5

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1 1 1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan - 25 25

Page 26: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

16

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TAHUN

2017 2018 2019

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten,

professional dan

berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN

lingkup BRPBAPPP 80 90 60

5

Tersediannya

manajemen

pengetahuan

BRPBAPPP yang

handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja

BRPBAPPP yang menerapkan

system manajemen

pengetahuan yang terstandar

65 65 75

6

Terwujudnya

birokrasi

BRPBAPPP yang

efektif, efisien dan

berorientasi pada

layanan prima

18

Persentase jumlah

rekomendasi hasil pengawasan

yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup

BRPBAPPP

- 80 80

7

Terkelolanya

anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara

efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP

Baik

83

Baik

86

Baik

87

20

Batas tertinggi persentase

temuan LHP BPK atas laporan

keuangan (LK) BRPBAPPP

dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

- 1 1

Tabel 3. Kerangka Pendanaan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2017-2019

SASARAN INDIKATOR

TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)

2017 2018 2019 2017

(x1.000)

2018

(x1.000)

2019

(x1.000)

Tersedianya

komponen

inovasi

perikanan

yang

dihasilkan

Komponen inovasi

perikanan yang

dihasilkan

- 1 2 - 711.736 2.170.544

Tersedianya

data dan/atau

informasi riset

perikanan

yang

dihasilkan

Jumlah data dan/atau

informasi riset

perikanan air payau

1 1 1 820.502 262.575 262.575

Jumlah inovasi

teknologi perikanan

yang dihasilkan/

direkomndasikan

- 1 1 - 634.761 600.000

Tersedianya

sarana

prasarana

riset

perikanan

Sarana prasarana

riset perikanan 2 1 1 2.154.728 1.109.250 2.278.000

Page 27: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

17

SASARAN INDIKATOR

TARGET ANGGARAN (Rp. Miliar)

2017 2018 2019 2017

(x1.000)

2018

(x1.000)

2019

(x1.000)

Tersedianya

layanan

penatausahaan

riset

perikanan

Persentase

pemenuhan layanan

penatausahaan

lingkup BRPBAPPP

4 4 4 545.551 801.918 817.838

Tersedianya

layanan

perkantoran

Jumlah layanan

perkantoran 12 12 12 25.525.813 22.000.792 25.864.007

2.3. RENCANA KERJA TAHUN 2019

Rencana kinerja tahunan pada dasarnya adalah dokumen perencanaan

awal yang merepresentasikan rencana tekad dan janji untuk mentargetkan

kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ditelitinya sesuai dengan

rencana kinerja Pemerintah.

Rencana kinerja tahunan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan tahun 2019 terdiri dari sasaran, indikator dan target

tahun 2019 yang didasarkan pada dokumen balanced scorecard (BSC).

Dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi dan sasaran strategis,

maka Rencana Kerja BRPBAPPP Tahun 2019 merupakan bagian Rencana Kerja

BRSDM yang memiliki 1 (satu) program yaitu Program Riset dan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dengan 1 (satu) kegiatan yaitu

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BRPBAPPP

dengan pagu anggaran Rp. 109.996.776.000,- dengan rincian:

a. Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

b. Komponen Inovasi Perikanan yang dihasilkan

c. Sarana Prasarana Riset Perikanan

d. Inovasi Teknologi Perikanan yang diusulkan untuk direkomendasikan

e. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

f. Layanan Perkantoran

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan, 2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat KP yang

kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha

yang kompeten dan inovatif

meningkat produksinya melalui

penyuluhan perikanan lingkup

BRPBAPPP

207

Page 28: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

18

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP

yang dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP 827

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil,

berdaya saing dan

berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang

disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP

100

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi hasil

riset perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan yang

terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama

riset perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN BRPBAPPP

yang kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 60

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP yang

handal dan mudah diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP yang

menerapkan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

75

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif, efisien

dan berorientasi pada layanan

prima

18

Persentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan yang dimanfaatkan

untuk perbaikan kinerja lingkup

BRPBAPPP

80

7 Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP 19

Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP

Baik

87

Page 29: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

19

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

secara efisien dan akuntabel

20

Batas tertinggi persentase temuan

LHP BPK atas laporan keuangan (LK)

BRPBAPPP dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

1

2.4. PERJANJIAN KINERJA (PK)

Dalam rangka menjamin tercapainya sasaran dan target secara optimal

dan tepat waktu, visi dan misi BRPBAPP harus menjadi acuan sekaligus

landasan penyusunan strategi. Selanjutnya, BRPBAPPP menterjemahkan ke

dalam 7 (tujuh) sasaran strategis yang ada dijabarkan menjadi 20 (dua puluh)

indikator kinerja utama, dengan rincian dan target sebagaimana tertuang

dalam dokumen perjanjian kinerja (PK) Tahun 2019, sebagai berikut:

Tabel 5. Perjanjian kinerja (PK) BRPBAPPP 2019

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 SS1

Terwujudnya

pengelolaan SDKP

yang partisipatif,

bertanggung jawab

dan berkelanjutan

IK1 Nilai PNBP BRPPBAPPP (RP.miliar)

0,218

INTERNAL PROCESS PRESPEKTIVE

2 SS2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP

yang partisipatif,

bertanggung jawab

dan berkelanjutan

IK2 Jumlah Data dan /atau informasi

Hasil Riset Budidaya Air Payau

yang dihasilkan (paket)

1

IK3 Jumlah Komponen Inovasi Riset

Budidaya air Payau yang dihasilkan

(buah)

2

IK4 Jumlah Inovasi Teknologi Budidaya

Air Payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan (paket)

1

IK5 Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air

payau yang terstandar(lembaga) 1

3 SS3

Terselenggaranya

program riset dan

pengembangan SDM

mendukung

terwujudnya

kedaulatan dan

IK6 Jumlah jejaring dan /atau

kerjasama Riset Budidaya Air Payau

yang disepakati dan ditindaklanjuti

(dokumen)

5

IK7 Jumlah Sarana dan Prasarana

Budidaya Air Payau yang

ditingkatkan kapasitasnya (paket)

1

Page 30: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

20

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

keberlanjutan IK8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Riset Budidaya Air Payau yang

dipublikasikan (KTI) 25

4 SS4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, profesional

dan berintegritas

IK9 Indeks Profesionalitas ASN

BRPBAPPP (indeks)

60

5 SS5

Tersedianya

manajemen

pengetahuan

BRPBAPPP yang

handal dan mudah

diakses

IK10 Persentase unit kerja BRPBAPPP

yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang

terstandar (%) 75

6 SS6

Terwujudnya Birokrasi

BRPBAPPP yang

efektif, efisien dan

berorientasi pada

layanan prima

IK11 Presentase jumlah Rekomendasi

Hasil Pengawasan yang

Dimanfaatkan untuk Perbaikan

Kinerja Lingkup BRPBAPPP (%) 80

7 SS7

Terkelolanya

anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara

efisien dan akuntabel

IK12 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP (nilai) Baik (87)

IK13 Batas tertinggi persentase temuan

LHP BPK atas (Lk)BRPBAPPP(Nilai) 1

Perjanjian kinerja level 3 dengan Pusat Riset Perikanan telah di revisi

sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada bulan Februari. Revisi tersebut dilakukan

karena terdapat pergantian pejabat Kepala Pusat Riset Perikanan dan terdapat

perubahan pada narasi di indikator kinerja (IK) 12. Berikut tabel penjelasan revisi

Perjanjian Kinerja level 3 BRPBAPPP.

Tabel 6. Penjelasan Revisi Perjanjian Kinerja BRPBAPPP dengan Pusat Riset

Perikanan TA.2019

No Poin Perubahan Sebelum Revisi Setelah Revisi

1 Pejabat penanda tangan

Perjanjian Kinerja di

Pusat Riset Perikanan

(Kepala Pusriskan)

Dr. Ir. Toni

Ruchimat, M.Sc

Waluyo Sejati Abutohir,

S.H., M.M

2 Waktu penandatanganan

Perjanjian Kinerja

Januari Februari

3 Narasi IK12 Nilai Kinerja

Anggaran

BRPBAPPP (Nilai)

Nilai Kinerja Pelaksanaan

Anggaran BRPBAPPP

(Nilai)

Page 31: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

21

Tabel 7. Perjanjian Kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan

Penyuluhan Perikanan Tahun 2019 dengan Kepala Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan (Per Januari 2019)

SASARAN STRATTEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDERS PERFECTIVE

1 SS1

Terwujudnya

Kesejahteraan

Masyarakat KP

melalui penyediaan

SDM KP yang

kompeten

IK1 Jumlah kelompok pelaku utama/

pelaku usaha yang meningkat

kelasnya (kelompok)

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2 SS2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP

yang

partisipatif,bertangg

ung jawab dan

berkelanjutan

IK2 Jumlah anggota kelompok pelaku

utama dan pealku usaha yang

disuluh yang dinilai kelas

kelompoknya (orang)

4140

IK3 Legalisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sekotr KP (Unit)

827

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 SS3

Terselenggaranya

tata kelola

pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya

saing dan

berkelanjutan

IK4 Jumlah pelaku utama/ usaha yang

disuluh (orang) 49710

IK5 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/ usaha yang disusun

(Dokumen)

4971

IK6 Presentase penyuluh perikanan

yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP (%)

100

IK7 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP (lokasi) 4

Pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di atas, perjanjian kinerja antara BRPBAPPP dengan

Eselon 2 terkait (Pusriskan dan Puslatluh) selanjutnya di gabung menjadi satu

untuk mengisi aplikasi kinerjaku. Berikut Tabel 2.4 yang menyajikan perjanjian

kinerja gabungan BRPBAPPP dengan Pusriskan dan Puslatluh TA.2019.

Page 32: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

22

Tabel 8. Perjanjian Kinerja Gabungan antara Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan dengan Kepala Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan TA.2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan masyarakat

KP yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha yang

kompeten dan inovatif meningkat

produksinya melalui penyuluhan

perikanan lingkup BRPBAPPP

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang

dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP 827

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP

100

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi hasil riset

perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang diusulkan

untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan yang

terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama riset

perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14 Jumlah sarana dan prasarana BRPBAPPP

yang ditingkatkan kapasitasnya 1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI) BRPBAPPP

yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 60

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP yang

menerapkan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

75

Page 33: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

23

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

18

Persentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP

80

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP 87

20

Batas tertinggi persentase temuan LHP

BPK atas laporan keuangan (LK)

BRPBAPPP dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

1

Kegiatan : Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 108.193.722.000,-

Perjanjian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan tahun 2019 merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Kepala

Pusat Riset Perikanan, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan

Perikanan dengan Kepala Balai. Perjanjian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya

Air Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun 2019 memuat sasaran, indikator

kinerja utama dan target. Indikator kinerja utama tersebut merupakan salah satu

kegiatan mendukung pencapaian kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air

Payau dan Penyuluhan Perikanan tahun 2019 yang dianggarkan sebesar Rp.

108.193.722.000,-.

Akan tetapi bulan November terjadi revisi DIPA dan revisi target Perjanjian

Kinerja terjadi pada bulan oktober 2019 pada IKU 16. Indeks profesioanlitas ASN

lingkup BRPBAPPP yang target awalnya 60 menjadi 71%.

Page 34: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

24

Tabel 9. Revisi Perjanjian Kinerja TA.2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1

Terwujudnya

kesejahteraan masyarakat

KP yang kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku usaha yang

kompeten dan inovatif meningkat

produksinya melalui penyuluhan

perikanan lingkup BRPBAPPP

207

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya pengelolaan

SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang

dibentuk dan dilegalisasi 4.140

3 Legilisasi izin usaha mikro kecil dan

pendirian koperasi sektor KP 827

4 Nilai PNBP 218

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan SDKP

yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha yang disuluh 49.710

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

7

Persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan

program KKP

100

8 Tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP 4

9 Jumlah data dan/atau informasi hasil riset

perikanan 1

10 Jumlah komponen inovasi yang dihasilkan 2

11 Jumlah inovasi teknologi yang diusulkan

untuk direkomendasikan 1

12 Jumlah lembaga riset perikanan yang

terstandar 1

13

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama riset

perikanan yang dispakati dan

ditindaklanjuti

5

14 Jumlah sarana dan prasarana BRPBAPPP

yang ditingkatkan kapasitasnya 1

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI) BRPBAPPP

yang dipublikasikan 25

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN lingkup

BRPBAPPP 71

5

Tersediannya manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP yang

menerapkan system manajemen

pengetahuan yang terstandar

75

Page 35: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

25

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN

2019

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

18

Persentase jumlah rekomendasi hasil

pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP

80

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP

secara efisien dan

akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP 86

20

Batas tertinggi persentase temuan LHP

BPK atas laporan keuangan (LK)

BRPBAPPP dibandingkan realisasi

anggaran BRPBAPPP TA 2018

1

Kegiatan : Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 109.996.776.000,-

2.5. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja BRPBAPPP Tahun 2019, dilakukan dengan

membandingkan antara data target dan realisasi indikator kinerja utama,

akan diperoleh indeks capaian indikator kinerja utama. Penghitungan indeks

capaian indikator kinerja utama perlu memperhitungkan jenis polarisasi

indikator kinerja utama yang berlaku yaitu maximize, minimize, dan stabilize.

Ketentuan penetapan indeks capaian indikator kinerja utama adalah:

a. Angka maksimum adalah 120.

b. Angka minimum adalah 0.

c. Formula penghitungan indeks capain IKU untuk setiap jenis polarisasi

adalah berbeda;

d. Adapun status Indeks capaian IKU adalah sebagai berikut:

Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada Manual

indikator kinerja utama pada masing-masing Indikator yang ada dalam

dokumen Balanced Scorecard (BSC).

Hijau

i

C

a

p

a

i

a

n

k

i

n

Kuning

Merah

Baik

( Skor >= 100 )

Hati-hati

( 80 <= Skor < 100 )

Buruk

( Skor < 80 )

Page 36: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

26

BAB I I I AKUNTABIL ITAS KINERJA

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas kinerja organisasi merupakan kinerja secara kolektif dari 4

(empat) Bagian dan 8 (delapan) Subbagian yang ada di dalam struktur organisasi

BRPBAPPP. Dengan didasarkan atas dokumen Perjanjian Kinerja seluruh level

lingkup BRPBAPPP, telah dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja secara

berkala, dengan menggunakan Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK),

Kinerja utama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan Maros ditentukan sampai sejauh mana hasil-hasil riset dan penyuluhan

perikanan dimanfaatkan pengguna sesuai dengan sasaran strategis yang telah

ditetapkan dengan mengimplementasikan metode Balanced Scorecard (BSC)

dalam pengelolaan kinerjanya, meskipun dalam prakteknya belum sepenuhnya

mengakomidir prinsip-prinsip Balanced Scorecard (BSC), namun hal tersebut

tetap dilanjutkan dengan tujuan untuk memastikan target-target sasaran yang

telah dicanangkan akan tercapai, dimana dengan harapan akhir misi-misinya

dapat terwujud dengan nyata. Manfaat positif lainnya adalah dapat

terhindarkannya duplikasi (overlap) kegiatan unit kerja lingkup Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros, dan dapat

ditelusurinya kontribusi unit kerja bawahan terhadap sasaran kinerja yang telah

ditetapkan. Dalam manajemen kinerja Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau

dan Penyuluhan Perikanan tahun 2019 terdapat 7 (enam) sasaran strategis dan 20

(tiga belas) indikator kinerja utama.

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian

kinerja organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan Maros pada tahun 2019 adalah sebesar 103,80%. Nilai tersebut berasal

dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif yang ditetapkan sesuai

dengan gambar berikut :

Page 37: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

27

Gambar 4. Dashboard nilai NPSS BRPBAPPP 2019

Sesuai hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian

nilai kinerja organisasi (NKO) BRPBAPPP adalah sebesar 103,80%, nilai tersebut

berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif.

Tabel 10. Capaian kinerja BRPBAPPP 2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE T R %

1

Terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat KP yang

kompeten

1

Jumlah pelaku utama/pelaku

usaha yang kompeten dan

inovatif meningkat produksinya

melalui penyuluhan perikanan

lingkup BRPBAPPP

207 210 101,45

CUSTOMER PERSPECTIVE

2

Terwujudnya

pengelolaan SDKP yang

partisipatif,

bertanggungjawab dan

berkelanjutan

2

Jumlah UMK dan koperasi sektor

KP yang dibentuk dan

dilegalisasi

4.140 4.218 101,88

3

Legilisasi izin usaha mikro kecil

dan pendirian koperasi sektor

KP

827 828 100,12

4 Nilai PNBP 0,218 0,485 107,78

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Terselenggaranya tata

kelola pemanfaatan

SDKP yang adil, berdaya

saing dan berkelanjutan

5 Jumlah pelaku utama/usaha

yang disuluh 49.710

50.669 101,93

6 Jumlah profil kelompok pelaku

utama/usaha yang disusun 4.971

5.021 101,01

7

Persentase penyuluh perikanan

yang berkontribusi terhadap

pelaksanaan program KKP

100 100 100,00

Page 38: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

28

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019

8 Tersedianya metode

percontohan penyuluhan KP 4

4 100,00

9 Jumlah data dan/atau informasi

hasil riset perikanan 1

1 100,00

10 Jumlah komponen inovasi yang

dihasilkan 2 2 100,00

11

Jumlah inovasi teknologi yang

diusulkan untuk

direkomendasikan

1 1 100,00

12 Jumlah lembaga riset perikanan

yang terstandar 1 1 100,00

13

Jumlah jejaring dan/atau

kerjasama riset perikanan yang

dispakati dan ditindaklanjuti

5 7 100,00

14

Jumlah sarana dan prasarana

BRPBAPPP yang ditingkatkan

kapasitasnya

1 1 100,00

15 Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

BRPBAPPP yang dipublikasikan 25 25 100,00

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

4

Terwujudnya ASN

BRPBAPPP yang

kompeten, professional

dan berintegritas

16 Indeks profesionalitas ASN

lingkup BRPBAPPP 71 73,02 102,85

5

Tersediannya

manajemen

pengetahuan BRPBAPPP

yang handal dan mudah

diakses

17

Persentase unit kerja BRPBAPPP

yang menerapkan system

manajemen pengetahuan yang

terstandar

75 100,00 120,00

6

Terwujudnya birokrasi

BRPBAPPP yang efektif,

efisien dan berorientasi

pada layanan prima

18

Persentase jumlah rekomendasi

hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja lingkup BRPBAPPP

80 81,82 102,28

7

Terkelolanya anggaran

pembangunan

BRPBAPPP secara efisien

dan akuntabel

19 Nilai kinerja pelaksanaan

anggaran BRPBAPPP

Baik

87 97,54 112,11

20

Batas tertinggi persentase

temuan LHP BPK atas laporan

keuangan (LK) BRPBAPPP

dibandingkan realisasi anggaran

BRPBAPPP TA 2018

1 0,01 0,01

Page 39: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

29

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir

pengukuran kinerja sebagaimana Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan

sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi BRPBAPPP. Pengukuran kinerja dimaksud

merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja

Utama yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan

strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi BRPBAPPP yang

menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2019 dapat tercapai.

1. CAPAIAN KINERJA PADA STAKEHOLDERS

Capaian kinerja BRPBAPPP pada stakeholders terdiri atas 1 (satu)

Sasaran Strategis dan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama.

SASARAN STRATEGIS 1

TERWUJUDNYA KESEJATERAAN MASYARAKAT KP MELALUI

PENYEDIAAN SDM KP YANG KOMPETEN

Nilai sasaran strategis “Terwujudnya Kesejahteraan Masyakarat KP

MelaluiPenyediaan SDM KP yang kompeten sebesar 101,45%. indikator

kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut

terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja utama sebagai berikut:

IKU 1

JUMLAH KELOMPOK PELAKU UTAMA/PELAKU USAHA YANG

MENINGKAT KELASNYA (KELOMPOK)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan jumlah kelompok

pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya setelah

mendapatkan penyuluhan berbasis teknologi tepat guna/inovatif. Kriteria

peningkatan kelas kelompok sesuai dengan Kepmen KP No. 14 Tahun

2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan

Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan

kontribusi BRPBAPPP dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat KP

melalui peningkatan kelembagaan kelompok melalui pendampingan

Penyuluh Perikanan.

Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah melalui

penghitungan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat

kelasnya yang memenuhi kriteria peningkatan kelas yang termuat di

dalam laporan kinerja penyuluh perikanan. Bukti capaian akhir dari

indikator kinerja ini adalah: (1) data kelompok pelaku utama dan pelaku

usaha yang meningkat kelasnya

beserta nama penyuluh perikanan

Page 40: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

30

pembina dan nomor sertifikat kenaikan kelas kelompoknya serta nilai /

skor hasil penilaian kelas kelompok; dan (2) data yang disajikan

merupakan legal terdapat pengesahan pimpinan.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama jumlah kelompok

pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya dideskripsikan

sebagai berikut:

Tabel 11. Capaian Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang

meningkat kelasnya

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH KELOMPOK PELAKU

UTAMA/PELAKU USAHA KP YANG

MENINGKAT KELASNYA

2018 97 97 214,00

2019 207 210 101,45

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja utama Jumlah

kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP yang meningkat kelasnya TA

2019 sebesar 210 (101,45%) kelompok jauh lebih banyak dibandingkan

dengan TA 2018 yakni 97 (214,00%) kelompok.

Faktor keberhasilan IKU ini dengan adanya dukungan data dan

laporan dari penyuluh perikanan yang tepat waktu pengumpulannya,

disiplin dan integritas dari pengelola laporan penyuluhan.

2. CAPAIAN KINERJA PADA CUSTUMER PERSPEKTIVE

Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif pemangku kepentingan

(Costumer Perspective) yang berasal dari 1 (satu) sasaran strategis dan 3

(tiga) Indikator Kinerja Utama.

SASARAN STRATEGIS 2

TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP YANG PARTISIPATIF

BERTANGGUNG JAWAB DAN BERKELANJUTAN

Nilai Sasaran Strategis “Terwujudnya Pengelolaan Sdkp Yang Partisipatif

Bertanggung Jawab Dan Berkelanjutan” sebesar 103,63%. Indikator kinerja

yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri

dari 3 (tiga) indikator kinerja utama sebagai berikut.

IKU 2

JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK PELAKU UTAMA DAN PELAKU

USAHA YANG DISULUH YANG DINILAI KELAS KELOMPOKNYA

(ORANG)

Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah anggota kelompok

pelaku utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya sesuai

Kepmen KP No. 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan

Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan. Tujuan dari

indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP

dalam dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat KP melalui

Page 41: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

31

peningkatan kelembagaan kelompok melalui pendampingan Penyuluh

Perikanan.

Cara pengukuran capaian indikator kinerja ini adalah dengan

menghitung jumlah anggota kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP

yang dinilai kelas kelompoknya yang termuat di dalam laporan kinerja

penyuluh perikanan. Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah:

(1) Data anggota kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang dinilai

kelas kelompoknya by name by address beserta nama penyuluh

perikanan pembina dan nomor berita acara penilaian kelas kelompok;

dan (2) Rekapitulasi dilengkapi dengan pengesahan pimpinan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah anggota kelompok pelaku

utama/pelaku usaha KP yang dinilai kelas kelompoknya pada tahun 2019

ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12. Capaian Jumlah anggota kelompok pelaku utama dan pelaku

usaha yang disuluh yang dinilai kleas kelompoknya (orang)

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK

PELAKU UTAMA DAN PELAKU USAHA

YANG DISULUH YANG DINILAI KELAS

KELOMPOKNYA (ORANG)

2019 4.140 4.218 101,88

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja utama Jumlah anggota

kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang disuluh yang dinilai kelas

kelompoknya (orang) Tahun 2019 tercapai sebesar 4.218 orang atau

101,88% lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 4.140 orang.

IKU ini merupakan baru di TA 2019.

Faktor keberhasilan tercapainya IKU ini karena adanya dukungan

data dan laporan dari penyuluh perikanan yang tepat waktu

pengumpulannya, disiplin dan integritas dari pengelola laporan

penyuluhan.

IKU 3

LEGALISASI IZIN USAHA MIKRO KECIL (UMK) DAN PENDIRIAN

KOPERASI SEKTOR KP (UNIT)

Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah pelaku usaha yang

difasilitasi dalam mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau kecil

sektor KP, serta fasilitasi dalam mendapatkan legalitas usaha menjadi

Koperasi sektor KP melalui pendampingan oleh Penyuluh perikanan,

sesuai Pemendagri No 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin

Usaha Mikro dan Kecil, serta Permenkop dan UKM RI No. 10 Tahun 2015

tentang Kelembagaan Koperasi. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah

untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung

produktivitas usaha melalui penumbuhan dan pembentukan UMKM dan

Koperasi sektor KP

Page 42: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

32

Cara penghitungan IKU ini adalah : Hitung jumlah pelaku usaha yang

telah mendapatkan izin usaha skala mikro dan/atau skala kecil serta

kelompok yang telah mendapatkan legalitas usaha menjadi Koperasi

sektor KP dalam satuan unit.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama Legalisasi izin usaha

mikro kecil (UMK) dan pedirian koperasi sektor KP (unit) dideskripsikan

sebagai berikut:

Tabel 13. Capaian Legalisasi izin usaha mikro kecil (UMK) dan pedirian

koperasi sektor KP (unit)

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

LEGALISASI IZIN USAHA MIKRO KECIL (UMK)

DAN PEDIRIAN KOPERASI SEKTOR KP (UNIT)

2018 917 944 102,94

2019 827 828 100,12

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja utama Legalisasi

izin usaha mikro kecil (UMK) dan pedirian koperasi sektor KP (unit) Tahun 2019

tercapai sebesar 828 UMK/Unit atau sebesar 100,12% lebih tinggi dari

target yang ditetapkan sebesar 827 UMK/Unit. Jika dibandingkan

persentase capaian pada Tahun 2018 yaitu sebesar 917 atau sebesar

102,94%, maka capaian di Tahun 2019 mengalami penurunan target dan

capaian sebesar 116 UMK/Unit atau sebesar 2,82%. Adanya penurunan

target langsung dari Puslatluh. Walaupun adanya penurunan target sm

capaian jika diliat kembali target pertahun telah mencapai dari target

pertahun.

Faktor keberhasilan tercapainya IKU ini karena adanya dukungan

data dan laporan dari penyuluh perikanan yang tepat waktu

pengumpulannya, disiplin dan integritas dari pengelola laporan

penyuluhan

IKU 4

NILAI PNBP BRPBAPPP (Miliar)

Definisi dari IKU Nilai PNBP merupakan indikator yang menunjukkan

presentase peningkatan PNBP dari hasil penyelenggaraan riset. IKU ini

bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam

mendukung pendapatan negara melalui hasil penyelenggaraan layanan

jasa riset dan SDM KP.

Cara penghitungan IKU ini adalah Jumlah total nilai PNBP dari hasil

penyelenggaraan riset dan SDM dengan aplikasi SIMPONI, dengan target

sebesar Rp. 218.000.000 (Rp 0,218 milliar). Adapun capaian atas indikator

kinerja utama Nilai PNBP BRPBAPPP (Miliar) dideskripsikan sebagai

berikut:

Page 43: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

33

Tabel 14. Capaian Nilai PNBP BRPBAPPP (Miliar)

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

NILAI PNBP BRPBAPPP (Miliar)

2017 1.997 434 21,77

2018 260 301 120,00

2019 0,218 0,485 120,00

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini untuk capaian selama 2015-

2019 fluktuatif. Capaian tetinggi pada tahun 2019 yakni sebesar 190%

sedangkan capaian paling rendah pada tahun 2017 yankni hanya hanya

sebesar 10%. Hal ini disebabkan karena target yang terlalu besar

sedangkan anggaran penelitian pada tahun 2017 turun drastis dimana

sumber PNBP terbesar adalah dari hasil samping kegiatan penelitian.

Faktor keberhasilan dari IKU ini karena adanya koordinasi dan

monitoring terhadap pengembalian belanja pegawai kepada pegawai

yang mendapatkan TGR akibat perberhentian Fungsional dan penjualan

hasil samping kegiatan riset serta hasil dari lab uji umum.

3. CAPAIAN KINERJA PADA INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE

Capaian kinerja BRPBAPPP pada Perspektif pemangku kepentingan

(Internal Perspective) yang berasal dari 1 (satu) sasaran strategis dan 11

(sebelas) Indikator Kinerja Utama.

SASARAN STRATEGIS 3

TERSELENGGARANYA TATA KELOLA PEMANFAATAN SDKP YANG

ADIL, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN

Nilai Sasaran Strategis “terselenggaranya tata kelola pemanfaatan

sdkp yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan” sebesar 102,37%.

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran

strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja utama sebagai

berikut.

IKU 5

JUMLAH PELAKU UTAMA/ USAHA YANG DISULUH (ORANG)

Merupakan indikator kinerja yang menggambarkan jumlah pelaku

utama/usaha yang disuluh mendukung terselenggaranya tata kelola SDKP

yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan melalui penyelenggaraan

penyuluhan. Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk

menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan

SDM KP yang kompeten untuk pengelolaan sumberdaya KP yang

berkeadilan dan berdaya saing.

Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menjumlahkan jumlah pelaku utama/pelaku usaha KP yang disuluh. Bukti

akhir dari indikator kinerja ini adalah data pelaku utama/pelaku usaha KP

yang disuluh sampai akhir tahun by name by address.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah pelaku utama/ usaha yang

disuluh dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 44: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

34

Tabel 15. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 5 TA.2019

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH PELAKU UTAMA/ USAHA

YANG DISULUH (ORANG) 2019 49.710 50.669 101,93

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah

pelaku utama/usaha yang disuluh pada tahun 2019 tercapai 50.669 orang

atau sebesar 101,92% dari target 49.710 Iku ini merupakan IKU baru di

tahun 2019.

Faktor keberhasilan tercapainya IKU ini karena adanya dukungan

data dan laporan dari penyuluh perikanan yang tepat waktu

pengumpulannya, disiplin dan integritas dari pengelola laporan

penyuluhan. Hal tersebut merupakan pencapaian penyuluh dari

Satminkal BRPBAPPP yang berada di 4 Provinsi yang tersebar di berbagai

daerah. Jumlah rincian tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 16. Capaian Jumlah Pelaku Utama/ Usaha yang disuluh

No. Provinsi Jumlah (Orang)

1. Sulawesi Selatan 30.986

2. Sulawesi Tenggara 4.664

3. Sulawesi Barat 15.019

Jumlah Total : 50.669

IKU 6

JUMLAH PROFIL KELOMPOK PELAKU UTAMA/ USAHA YANG

DISUSUN (DOKUMEN)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan penyediaan

dokumen profil dan administrasi kelompok pelaku utama/usaha

perikanan yang disuluh yang berisikan seperangkat catatan atau

dokumen yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan oleh

kelompok, dan profiling untuk membangun jejaring kerja dan

penyampaian informasi tentang kelompok perikanan kepada stakeholder

baik internal maupun eksternal perusahaan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan

kontribusi BRPBAPPP dalam meningkatkan produktivitas kegiatan

penyuluhan perikanan dengan melengkapi administrasi dan profil

kelompok perikanan untuk memperkuat peran kelompok sebagai kelas

belajar, unit produksi usaha perikanan dan wahana kerjasama.

Penghitungan untuk indikator kinerja ini dilakukan dengan cara:

1. Melakukan penyediaan kelengkapan administrasi kelompok

perikanan sesuai kelompok yang

disuluh; dan

Page 45: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

35

2. Melakukan penyediaan profil kelompok perikanan sesuai kelompok

yang disuluh. Bukti akhir dari indikator kinerja ini adalah :

a. Tersedianya data 4.971 kelompok pelaku utama/usaha yang

disusun profilnya;

b. Dokumen profil kelompok perikanan;

c. Dokumen administrasi kelompok perikanan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) jumlah profil kelompok pelaku utama/

usaha yang disusun dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 6 TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja jumlah

profil kelompok pelaku utama/ usaha yang disusun pada tahun 2019

tercapai 5.021 dokumen atau sebesar 101,01% dari target 4.971 Iku ini

merupakan IKU baru di tahun 2019.

Faktor keberhasilan ini karena adanya dokumen administrasi

kelompok yang sesuai form yang telah diberikan untuk dicetak Dalam

tahapan permintaan dokumen dan data dukung profil dan Dokumen

administrasi kelompok sesuai form yang telah dibagikan untuk dicetak

melalui tender dengan 1 penyedia selanjutnya akan didistribusikan ke

masing-masing kelompok.

IKU 7

PERSENTASE PENYULUH PERIKANAN YANG BERKONTRIBUSI

TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KKP (%)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase

penyuluh perikanan, baik itu PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu

(PPB) yang melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap

pelaksanaan program KKP tahun 2019 dan tahun sebelumnya seperti

SKPT, bantuan pemerintah, Kusuka dll untuk mendukung tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan. Tujuan

dari indikator kinerja ini adalah untuk menggambarkan kontribusi

BRPBAPPP dalam mendukung penyediaan SDM KP yang kompeten untuk

pengelolaan sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya saing.

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menjumlah Penyuluh Perikanan PNS dan PPB yang berkontribusi

terhadap pelaksanaan program KKP dibanding dengan total Jumlah

Penyuluh Perikanan PNS dan PPB sebesar 100 %. Bukti akhir dari capaian

indikator kinerja ini adalah: (1) Data penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan program KKP (sesuai format yang

telah ditentukan); dan (2) Laporan Kinerja Penyuluh Perikanan, rekap

nama penyuluh, serta kelompok penerima bantuan yang didampingi dan

program KKP yang didampinginya.

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH PROFIL KELOMPOK

PELAKU UTAMA/ USAHA YANG

DISUSUN (DOKUMEN)

2019 4.971 5.021 101,01

Page 46: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

36

Capaian Indikator Kinerja (IK) persentase penyuluh perikanan yang

berkontribusi terhadap pelaksanaan program kkp (%) dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 18. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 7 TA .2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja ) persentase

penyuluh perikanan yang berkontribusi terhadap pelaksanaan program

kkp (%) pada tahun 2019 tercapai 100,00 dari target 100,00 IKU ini

merupakan IKU baru di tahun 2019.

Faktor keberhasilan IKU ini karena lebih banyaknya kontribusi

penyuluh dalam pelaksanaan program KKP

IKU 8

TERSEDIANYA METODE PERCONTOHAN PENYULUHAN KP

(LOKASI)

Merupakan indikator yang menunjukkan salah satu metode

penyuluhan dalam bentuk percontohan penyuluhan KP di lokasi

percontohan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan hasil inovasi

teknologi kelautan perikanan tepat guna. Tujuan dari indikator kinerja ini

adalah untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam mendukung

penyediaan SDM KP yang kompeten untuk pengelolaan sumberdaya KP

yang berkeadilan dan berdaya saing.

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menjumlah percontohan penyuluhan KP yang telah dilaksanakan. Bukti

akhir capaian indikator kinerja ini adalah berupa laporan hasil

pelaksanaan percontohan penyuluhan di semua lokasi percontohan.

Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam rangka

menerapkan metode percontohan penyuluhan ini adalah : (1) Satminkal

menginformasikan kegiatan percontohan ke penyuluh, (2) Penyuluh

membuat dan mengusulkan proposal kegiatan percontohan ke satminkal,

(3) Satminkal melakukan seleksi proposal yang telah dikirim oleh

penyuluh, (4) Satminkal menetapkan SK tim pelaksana, lokasi, dan jenis

inovasi teknologi percontohan, dan (5) Satminkal melakukan temu lapang

untuk mensosialisasikan teknologi budidaya yang menjadi percontohan

di lokasi yang telah ditetapkan.

Dalam melakukan pemilihan inovasi teknologi yang

terekomendasikan yang akan diterapkan sebagai metode percontohan

penyuluhan harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut: (1)

Secara teknologi dapat dikuasai; (2) Secara ekonomi menguntungkan;

dan (3) Secara sosial dapat diterima

masyarakat serta lokasi. Sedangkan

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN T R %

PERSENTASE PENYULUH

PERIKANAN YANG BERKONTRIBUSI

TERHADAP PELAKSANAAN

PROGRAM KKP (%)

2019 100,00 100,00 100,00

Page 47: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

37

dalam menentukan lokasi metode percontohan penyuluhan diharapkan

dapat memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : (1) Merupakan

kawasan sentra yang memiliki potensi kelautan dan perikanan; (2)

Terdapat kelompok pelaku utama/ pelaku usaha binaan Penyuluh

Perikanan; (3) Terdapat penyuluh perikanan; (4) Komoditas dapat

dikembangkan sesuai lokasi spesifik daerah; (5) Lahan milik pelaku

utama; (6) Akses transportasi mudah; (7) Akses pasar mudah.

Capaian Indikator Kinerja (IK) tersedianya metode percontohan

penyuluhan KP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 19. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 8 TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja tersedianya

metode percontohan penyuluhan KP pada tahun 2019 tercapai 4 Lokasi

dari target 4 Lokasi dengan anggaran sebesar Rp. 290.259.000 yang

realisasinya sebesar Rp. 270.000.000 (93,02%). Sedangkan pada tahun

2018 IKU ini ada tapi karena anggarannya di refaining maka tidak

dilakukanlah pendampingan kelompok pada tahun 2018 sehingga target

dan capaiannya pada tahun 2018 tidak tercapai

Tabel 3.20 Kegiatan Percontohan yang dilaksanakan di tahun 2019

sebagai berikut :

Sulawesi Selatan Maros Budidaya 1

Budidaya Rumput Laut dengan

Menggunakan Bibit Hasil

Seleksi

Sulawesi Selatan Mamuju Budidaya 2

Budidaya Udang Vaname

Tradisional Plus dgn

meggunakan Probiotik Rica

Sulawesi Selatan Barru Budidaya 3

Aplikasi Penggunaan

Probiotik Rica Serbuk di

Pembenihan Skala Rumah

Tangga

Sulawesi Selatan Wajo Budidaya 4

Penggemukan Kepiting Bakau

dengan Pemanfaatan Galon

Bekas

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN T R %

TERSEDIANYA METODE

PERCONTOHAN PENYULUHAN

KP (LOKASI)

2019 4 4 100,00

Page 48: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

38

1. Unit Percontohan Pemanfaatan Lahan Budidaya Pembibitan

Rumput Laut Gracilaria Hasil Seleksi Kulur Jaringan Di Kabupaten

Maros BRPBAPPP Maros 2019

Gambar 5. Peraktek Magang Seleksi, mengikat dan pembenihan rumput laut Gracillaria, sp

kultur jaringan di Instalasi Tambak Maranak BRPBAPPP Maros di bersama

penyuluh, petani rumput laut dan teknisi yang didampingi oleh Peneliti ahli

rumput laut

2. Unit Percontohan Budidaya Udang Vaname Tradisional Plus

Dengan Menggunakan Probiotik Rica Di Kabupaten Mamuju

BRPBAPPP Maros 2019

Gambar 6. Antusias masyarakat dan pemerintah setempat untuk program kampong

probiotik rica setelah melihat hasil dari panen perdana percontohan yang

dilaksanakan di Desa Papalang Kab.Mamuju Sulawesi

Page 49: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

39

3. Unit Percontohan Pembenihan Udang Windu Skala Rumah Tangga

Menggunakan Probiotik Rica Serbuk Di Kabupaten Barru

Gambar 7. Peraktek aplikasi probiotik rica serbuk dimulai dari magang di hatchery

NC IPWU Barru BRPBAPPP oleh Penyuluh perikanan dan empat orang

pelaku usaha pembenihan skala rumah tangga yang didampingi langsung

oleh Peneliti Bertempat di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

4. Unit Percontohan Pemanfaatan Lahan Penggemukan Kepiting

Bakau Dengan Menggunakan Media Galon Bekas Di Kabupaten

Wajo BRPBAPPP Maros 2019

Gambar 8. Pendampingan Peneliti Ahli Kepiting memberikan pengalaman dalam

pembenihan dan penggemukan kepiting Bakau di Desa Keera Kab. Wajo

dalam rangka perconohan penggemukan kepiting bakau dengan

menggunakan media gallon bekas

Unit Percontohan Satminkal BRPBAPPP pada tahun 2019 di laksanakan

pada bulan Agustus 2019 karena keterlambatan pemberian juknis

pelaksanaan percontohan sehingga banyaknya kegiatan yang mengalami

keterlambatan pelaksanaan dan adanya beberapa kegiatan yang diubah

lokasi dan judulnya sehigga tidak sesuai dengan usuln Pertama yaitu

Budidaya Mina Padi Udang Vaname dan Nila Salin yang perencanaan

awalnya dilaksanakan di Kab. Barru menjadi Budiaya Udang Vaname

menggunakan Probiotik Rica yang dilaksanakan di Kab. Mamuju Sulawesi

Barat.

Faktor keberhasilan tercapaianya IKU ini karena adanya dukungan

dan anggaran dari Pusat dan dukungan dari peneliti dan dalam

mengaplikasikan teknologi di lokasi percontohan, dukungan penyuluhan

perikanan melakukan pendampingan kelompok sesuai rencana

kunjungan yang dilakukan oleh Seksi Penyuluhan BRPBAPPP.

Faktor terhambatnya IKU ini dikarenakan waktu pelaksanaan

terlambat dikarenakan juknis pelaksanaan belum di terima hungga

semester 2.

Page 50: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

40

IKU 9

JUMLAH DATA DAN/ ATAU INFORMASI HASIL RISET PERIKANAN

BUDIDAYA AIR PAYAU (PAKET)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan data informasi hasil

riset yang telah disusun dalam bentuk paket informasi (hasil pengolahan

dan analisis data). Indikator kinerja ini bertujuan untuk menggambarkan

kontribusi BRPBAPPP dalam memberikan data dan informasi dan

rekomendasi hasil riset KP untuk pengelolaan sumberdaya KP yang

berkeadilan dan berdaya saing.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung

jumlah data dan informasi yang dihasilkan dan sudah disampaikan secara

resmi oleh Kepala UPT kepada Kepala Pusat Riset Perikanan. Bukti

capaian akhir yang diminta adalah berupa laporan akhir riset data

informasi.

Judul untuk kegiatan riset yang menghasilkan data dan informasi

adalah “Kajian Kawasan dan Lingkungan Perikanan Budidaya Air Payau

yang kemudian terbagi menjadi 2 (dua) sub judul yaitu: (1) Kajian Tingkat

Adopsi, Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan BIB berbasis Kluster pada

Tambak Tradisional; dan (2) Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya.

Capaian indikator kinerja jumlah data dan informasi hasil riset

kelautan dan perikanan budidaya air payau dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 20. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 9 TA.2019

P

a

d

B

B

e

r

d

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian dan target

indikator kinerja jumlah data dan informasi hasil riset kelautan dan

perikanan budidaya air payau pada tahun 2019 sebesar 1 paket data dan

informasi riset dengan kata lain presentase realisasi sebesar 100%.

Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2019, kegiatan penelitian dan

penyusunan laporan tahunan untuk setiap kegiatan riset telah selesai

dilaksanakan. Dalam penyusunan laporan tahunan kegiatan riset, selain

berdasarkan atas proposal teknis yang dibuat di awal tahun 2019, juga

diperkaya dengan masukan dari evaluator eksternal. Jumlah data dan/

atau infromasi hasil riset perikanan budidaya air payau telah mencapai

target sebesar 1 paket (100,00%) dari target 1 paket.

Pada tahun 2018 pagu anggaranya sebesar Rp. 262.575.000 dengan

realisasi sebesar Rp. 256.982.215 (97,87%), sedangkan pada tahun 2019

pagu anggarannya sebesar Rp. 262.575.000 dengan realisasi sebesar Rp.

258.225.100 (98,34%). Sehingga adanya peningkatan anggaran dan

peningkatan realisasi di tahun 2019,

dibanding pada tahun 2018.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH DATA DAN/ ATAU

INFORMASI HASIL RISET PERIKANAN

BUDIDAYA AIR PAYAU (PAKET)

2015 4 4 100

2016 5 5 100

2017 1 1 100

2018 1 1 100

2019 1 1 100

Page 51: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

41

Walaupun hanya satu paket data dan atau informasi riset perikanan

budidaya yang ditargetkan untuk dihasilkan oleh BRPBAPPP dalam kurun

1 tahun anggaran (2019), namun paket ini didukung oleh 2 kegiatan riset.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2015 capaian IK

9 ini sebanyak 4 paket dan targetnya juga 4 paket, tahun 2016 target dan

capaiannya ada 5 paket. Tentu saja, dengan didukung oleh 2 kegiatan

riset, maka paket data dan informasi yang diperoleh akan lebih detail dan

kompherensif. Sebaiknya dengan dua kegiatan riset, diharapkan dapat

diklarifikasikan beberapa kegiatan yang memiliki topik yang

berhubungan erat dan saling mendukung.

kedua sub kegiatan riset yang mendukung 1 paket iku 9 : Jumlah

data dan/ atau informasi hasil riset perikanan budidaya air payau sebagai

berikut :

1) Kajian Tingkat Adopsi, Aplikasi dan Efektifitas Pelaksanaan

CBIB berbasis Kluster pada Tambak Tradisional

Pemanfaatan dan produktivitas lahan untuk budidaya tambak masih

tergolong rendah. Hasil dari kegiatan riset aplikasi informasi dan analisis

geospasial 2015-2018 secara umum menujukkan adanya berbagai

kendala teknis pengelolaan kawasan tambak di sentra-sentra produksi

udang di Indonesia. Hal ini antara lain disebabkan karenapengelolaan

lahan tambak dikelola secara individual dan proses bimbingan teknis

peningkatan produktivitas lahan budidaya juga masih bersifat parsial dan

cenderung tidak terkoordinasi sehingga kelebihan dan kekurangan dari

teknologi yang diterapkan juga hanya dapat diketahui secara individu

atau oleh kelompok-kelompok petambak tertentu. Cara Budidaya Ikan

yang Baik (CBIB) berbasis klaster diharapkan dapat memfasilitasi

operasional kelompok-kelompok atau organisasi pembudidaya yang

menggabungkan aksi kolektif para pembudidaya skala kecil untuk

mengatasi berbagai tantangan dalam budidaya tambak. Penelitian ini

dilaksanakan disentra pengembangan budidaya tambak di kecamatan

lanrisang dan Kecamatan Mattirosompe Kabupaten Pinrang, provinsi

Sulawesi Selatan.

Hasil secara umum menunjukkan bahwa tingkat dopsi CBIB oleh para

pembudidaya di Kabupaten Pinrang baru pada kisaran 40-45%. Dari 4

aspek yang dievaluasi yang meliputi 1) Aspek Teknis; 2) Aspek

Manajemen; 3) Aspek Keamanan Pangan; dan 4) Aspek Lingkungan

menunjukkan persentase penerapan CBIB di tambak Kecamatan

Lanrisang dan Mattiro Sompe tertinggi pada Aspek Keamanan Pangan

dan Teknis dan yang rendah pada Aspek Manajemen dan Lingkungan.

Keempat aspek yang dinilai tersebut menunjukkan bahwa persentase

penerapan CBIB di tambak Pokdakan SalopokkoE, CempaE, Pottotau, dan

Rawa Subur Lapolo Balena berturut-turut 45,89; 43,80; 47,50%; dan 44,63

dengan rata-rata 45,46%. Aspek Manajemen dan Lingkungan harus

menjadi aspek yang mendapatkan perhatian serius untuk meningkatkan

penerapan CBIB di Kabupaten Pinrang. Juga disarankan agar Aspek

Sosial Ekonomi dipertimbangkan dalam penilaian penerapan CBIB di

tambak. Manfaat langsung dari

teknologi berupa keuntungan relatif

Page 52: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

42

termasuk keuntungan ekonomi (produksi dan pendapatan) yang lebih

tinggi merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan

pembudiya untuk mengadopsi teknologi CBIB. Selain itu juga didorong

anggapan bahwa penerapan CBIB dapat memperbaiki reputasi positif

didalam masyarakat serta dapat berkontribusi dalam memperbaiki

lingkungan budidaya. Tingkat adopsi juga dapat dimaksimalkan jika ada

dukungan pengusaha ekspor atau pengusaha lokal serta adanya arahan

dan pendampingan dari pemerintah terkait, balai riset dan akademisi.

Para pembudidaya meyakini bahwa untuk memaksimalkan tingkat

adopsi dan aplikasi CBIB prioritas utama yang harus diperbaiki adalah

aspek fisik seperti lokasi; pengelolaan air; penanganan, penggunaan dan

pembuatan pakan yang harus sesuai dengan syarat dan pedoman CBIB.

Hal ini sejalan dengan hasil analisis aspek rekayasa dan faktor pembatas

lingkungan dimana pada kedua kluster tambak diketahui bahwa

keberadaan faktor-faktor pembatas kualitas air berkaitan erat dengan

kondisi petakan tambak yang bermasalah dalam melakukan pergantian

air termasuk membuang secara tuntas limbah budidaya setelah

beroperasi. Kedua klaster tambak CBIB dapat dikategorikan sebagai

tanah berpasir (kisaran kandungan pasir 56 – 90%) dan juga memiliki

karakteristik tanah sulfat masam. Faktor rekayasa tambak dan kualitas

lingkungan ini akan menjadi faktor penghambat utama penerapan dan

tingkat adopsi CBIB di lokasi studi.

2) Kajian Lingkungan Perikanan Budidaya

Telah dilakukan survei II. Survei I dilakukan sebelum ada kegiatan

budidaya udang vaname di tambak intensif sehingga data yang diperoleh

meggambarkan rona awal perairan, sedangkan survei II dilakukan

setelah adanya proses budidaya. Data yang diperoleh dari survei II akan

memberikan gambaran rona perairan setelah kegiataan budidaya

berlangsung. Hasil pengukuran kualitas air secara insitu, secara umum

perairan Arungkeke Kabupaten Jeneponto memiliki suhu perairan antara

26,5 – 27,8 C dengan rerata 26,87 C, DO antara 5,97 – 6,70 mg/L dengan

rerata 6,37 mg/L, salinitas sekitar 33,46 – 34,01 ppt dengan rerata 33,85

ppt dan pH berkisar antara 8,22 – 8,43 dengan rerata 8,38. Hasil

pengukuran karakteristik sedimen secara langsung menunjukkan bahwa

pHF berkisar antara 6,88 – 8,10 dengan rerata 7,71 dan potensial redoks

antara -319,9 – 261,1 mV dengan rerata -30,5 mV. Selanjutnya masih

dilakukan analisa kualitas air di laboratorium untuk parameter

amonia,nitrat, nitrit, fosfat, BOT danTSS. Demikian pula dengan

parameter sedimen yaitu bahan organik, karbon organik, total-N, dan

fosfat. Juga dilakukan analisa plankton dan makrozoobentos.

IKU 10

JUMLAH KOMPONEN INOVASI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG DIHASILKAN (BUAH)

Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran

Penelitian dan Pengembangan Perikanan” disebutkan:

1. Inovasi Teknologi

(Pengembangan eksperimental

Page 53: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

43

perikanan) merupakan kegiatan sistematik dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui penelitian dasar

dan/atau penelitian terapan, untuk memperoleh sistem teknologi

yang lebih efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan;

2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau,

adaptif, dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang

memiliki nilai tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi

serta terjangkau masyarakat luas;

3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau

seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem

produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:

a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;

b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;

c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk memberikan

gambaran/data jumlah hasil riset inovatif yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah hasil

riset perikanan berupa riset output komponen inovasi perikanan yang

dihasilkan oleh UPT dan inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh

Pusriskan. Bukti akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan

akhir kegiatan riset Komponen Inovasi yang Dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Hasil Riset yang Inovatif untuk

Pembangunan Perikanan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 10 TA.2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian dan target

indikator kinerja jumlah komponen inovasi riset perikanan budidaya air

payau yang dihasilkan (buah) pada tahun 2018 maupun tahun 2019

sebesar 1 paket dengan kata lain presentase realisasi sebesar 100%.

Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2019, kegiatan penelitian

dan penyusunan laporan tahunan untuk setiap kegiatan riset telah selesai

dilaksanakan. Dalam penyusunan laporan tahunan kegiatan riset, selain

berdasarkan atas proposal teknis yang dibuat di awal tahun 2019, juga

diperkaya dengan masukan dari evaluator eksternal.

Pada tahun 2018 pagu anggaran sebesar Rp. 1.331.206.000 dengan

realisasi sebesar Rp. 693.289.090 (52,08%), sedangkan tahun 2019 pagu

anggaran sebesar Rp. 2.170.544.000 dengan realisasi sebesar Rp.

1.544.665.2366666 (71,16%). Sehingga adanya peningkatan pagu dan

realisasi pada tahun 2019 jika

dibandingkan pada tahun 2018.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH KOMPONEN INOVASI RISET

PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU

YANG DIHASILKAN (BUAH)

2018 1 1 100,00

2019 1 1 100,00

Page 54: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

44

Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset yang menghasilkan

komponen inovasi adalah “Perbenihan dan Pembesaran Krustase dan

Ikan” yang kemudian terbagi menjadi 5 (lima) sub judul, yaitu : (1)

Aplikasi Probiotik pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan

Teknologi Peningkatan Resistensi dan Kualitas Udang Windu; (2)

Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Unggul Dalam

Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau; (3) Penelitian dan

Pengembangan Pakan Ikan Beronang; (4) Pencegahan Penyakit Udang;

(5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)

1) Aplikasi Probiotik pada Produksi Larva SPF dan Pengembangan

Teknologi Peningkatan Resistensi dan Kualitas Udang Windu.

Keberlanjutan budidaya udang windu Penaeus monodon sangat

tergantung dari penyedian benih dan calon induk unggul. Produksi benih

unggul SPF difokuskan pada pengembangan penggunaan probiotik

bubuk dalam proses produksi larva. Selain itu akan dilakukan kajian

reproduksi induk dan penilaian morfologi serta pengujian vitalitas benih

yang dihasilkan. Pada Tahun 2018, riset aplikasi probiotuk RICA cair dan

bubuk (tepung) memperlihatkan hasil yang cukup baik dibandingkan

dengan kontrol dan probiotik komersil yang dicobakan. Oleh karena itu,

probiotik bubuk memberikan harapan yang cukup potensial untuk

dikembangan kedepan. Pada Tahun 2019, produksi larva udang windu

SPF difokuskan pada aplikasi probiotik bubuk dengan melakukan aktivasi

bakteri sebelum digunakan. Benur SPF yang dihasilkan tetap

didistribusikan ke pembudidaya. Riset perakitan strain udang windu

tahan penyakit dan teknologi RNAi (RNA interferensi) merupakan

kelanjutan dari riset sebelumnya dengan menitik beratkan pada

peningkatan resistensi dalam melawan patogen penyebab penyakit

khususnya WSSV. Riset RNAi pada Tahun 2018 menunjukkan keberhasilan

dalam produksi dsRNA VP-WSSV baik secara in-vitro (menggunakan kit

RNAi Megascript) maupun in-vivo (kloning gen pada bakteri

rekombinan). Aplikasi dsRNA in-vivo dan invitro pada udang windu

melalui injeksi dan perendaman memperlihatkan sintasan dan respon

imun yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol (tanpa dsRNA).

Dengan pertimbangan kemudahan dalam produksi dan aplikasi massal,

maka pada tahun 2019, pengembangan teknologi RNAi difokuskan pada

dsRNA in-vivo dengan metode aplikasi menggunakan pakan pellet yang

diperkaya dengan dsRNA. Salah satu kendala dalam pengembangan

domestikasi udang windu adalah rendahnya kualitas calon induk yang

dihasilkan dari tambak. Selain kendala serangan penyakit, pematangan

induk hasil domestikasi juga menjadi kendala. Peningkatan kualitas calon

induk udang windu yang diproduksi dari tambak perlu dilakukan dengan

berbagai upaya, diantaranya pemacuan pematangan gonad

menggunakan hormon dan herbal. Penerapan inseminasi buatan pada

induk hasil dari tambak menjadi salah satu penentu kesuksesan

pemijahannya. Aplikasi teknologi krio-preservasi spermatofora menjadi

salah satu aspek yang perlu dikaji dalam menghasilkan spermatofora

yang selalu siap saat diperlukan

untuk inseminiasi buatan.

Page 55: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

45

Keberhasilan beberapa komponen teknologi inovasi tersebut sangat

diperlukan dalam menghasilkan larva unggul SPF dan peningkatan

risistesinya terhadap penyakit bintik putih serta pemijahan udang windu

hasil produksi dari tambak. Hasil penelitian ini diharapan dapat

mendukung peningkatan produksi larva dan pembesaran udang windu di

tambak, serta mendukung isu akuakultur berkelanjutan dan pengentasan

kemiskinan pembudidaya. Hasil riset yang dicapai pada 2019 ,meliputi,

aplikasi probiotik RICA pada produksi massal benur udang windu SPF

memperlihatkan hasil yang lebih baik pada aktivasi probiotik RICA

selama 24 jam sebelum digunakan, dan kegiatan ini telah menghasilkan

produk biologi larva PL-12 udang windu SPF sebanyak 2.510.100 (100,4%

dari target 2,5 juta) yang sudah didistribusikan ke pembudidaya di

beberapa Kab/Kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Penggunaan

dsRNA pada pakan memberikan sintasan udang windu yang lebih tinggi

(27,3% ) dibandingkan dengan pakan tanpa dsRNA serta respon imun

yang lebih baik. Perbaikan kualitas udang windu dapat dilakukan dengan

menggunakan hormon, herbal dan penyimpanan spermatofora dapat

dilakukan dengan teknik kriopreservasi. Hormon 17α- methyl testoteron

300ng/100g bobot udang memberikan respon peningkatan jumlah

sperma tertinggi dan TKG. Ekstrak rimpang rumput teki mengandung 1,7

% juvenile hormone dari berat kering, aplikasinya memberikan respon

perkembangan vitellogenin dan spermatogenin. Penggunaan

kriopreservasi gliserol 15%, memberikan respon sel sperma lebih baik

dibandingkan dengan gliserol 5%. Meskipun demikian, litbang

peningkatan resistensi dan kualitas udang windu masih perlu dilakukan

dalam upaya mendukup keberhasilan domestikasi. Output riset yang

dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh stakeholder seperti: Ditjen Perikanan

Budidaya, Perguruan Tinggi, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan

pembudidaya/pembenih.

2) Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Unggul

Dalam Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau

Penelitian “Perbaikan sistem produksi dan perakitan calon induk

ungguldalam mendukung domestikasi kepiting bakau” terdiri dari 3 Unit

Penelitian. Unit 1 penanggung jawab Drs. Gunarto MSc, “Upaya kawin

silang kepiting bakau scylla spp” Tahap 1, berlangsung dari bulan

Februari hingga Juni 2019. Dalam rangka untuk memperbaiki ukuran

kepiting bakau S. olivacea, maka penelitian kawin silang kepiting bakau

perlu dilakukan. Kawin silang pada kepiting bakau Scylla spp telah

berhasil dilakukan di bak terkontrol, Namun belum ada informasi ukuran

kepiting jantan S. tranquebarica yang paling tepat untuk mengawini

kepiting betina S. olivacea. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan

ukuran kepiting jantan S. tranquebarica yang lebih sering mengawini

kepiting betina S. olivacea yang baru molting. 15 individu kepiting betina

remaja S. olivacea dipelihara secara individu di bak-bak kerucut ukuran

diameter 60 cm, tinggi 100 cm, diisi air sebanyak 500 L yang satu dengan

lainnya saling terhubung membentuk

sistem resirkulasi. Di bak segi empat

Page 56: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

46

lainnya sebanyak 12 unit juga dipelihara secara individu di setiap bak

sebanyak 1 ekor kepiting jantan S. tranquebarica ukuran 200-500g.

Kepiting diberi pakan ikan rucah secara et libitum sebanyak 3x/hari

(pagi, siang dan sore). Kepiting betina yang molting segera dipindah ke

bak perkawinan, selanjutnya juga ditebar kepiting jantan S.

tranquebarica berbagai ukuran yang mewakili tiga group ukuran

kepiting jantan. Kemudian ditunggu hingga satu diantara kepiting jantan

mengawini kepiting betina yang baru molting. Setelah selesai kawin,

ukuran kepiting yang kawin (panjang dan lebar karapas serta berat) baik

jantan maupun betina dicatat. Selanjutnya kepiting betina dipelihara

secara individu di bak agar matang gonad hingga memijah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kepiting jantan S.tranquebarica berat

>300g adalah paling sering mengawini kepiting betina S. olivacea

sebaliknya tidak satu ekorpun kepiting jantan S.tranquebarica ukuran <

300g sukses mengawini kepiting betina S. olivacea. Waktu paling cepat

yang dibutuhkan dari setelah kawin hingga matang gonad stadia IV

adalah 59 hari pemeliharaan. Tahap 2. Penelitian berlangsung dari bulan

Agustus hingga Oktober 2019. Tujuan penelitian adalah melanjutkan

upaya kawin silang kepiting bakauantara kepiting jantan S. tranquebarica

dan S. olivacea untuk dapat mengawini kepiting betina S. olivacea dan S.

serrata. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1). Calon induk

betina S. serrata masih banci dilepas satu pasang kaki jalannya, ukuran

lebar karapas 100-130 mm dan berat dengan kisaran 180-380g ditebar di

dua bak fiber bulat ukuran 4 ton dan masing masing diisi air sebanyak 1

ton. Padat tebar kepiting betina dalam setiap bak adalah 5 ekor/bak.

Selanjutnya di setiap bak juga ditebar 2 ekor jantan S. olivacea dan 3 ekor

jantan S. tranquebarica ukuran dengan kisaran 200-500g. 2). Calon induk

betina S. olivacea masih banci dilepas satu pasang kaki jalannya, dengan

lebar karapas 100-130 mm dan berat 120-250 g ditebar di dua bak fiber

bulat ukuran 4 ton, masing-masing diisi air sebanyak 1 ton. Padat tebar

kepiting betina adalah 5 ekor/bak. Selanjutnya di setiap bak ditebar 2

ekor jantan S. olivacea dan 3 ekor jantan S. tranquebarica ukuran 200-

500g. Kepiting diberi pakan ikan rucah secara et libitum sebanyak

3x/hari (pagi, siang dan sore). Kepiting jantan dibiarkan memilih

pasangannya sendiri untuk dikawini. Setelah melakukan perkawinan baik

kepiting jantan maupun kepiting betina ditimbang beratnya dan diukur

panjang dan lebar karapasnya. Selanjutnya kepiting betina dipelihara

secara individu di bak fiber kerucut volume 500 L agar matang gonad

hingga memijah. Data ukuran kepiting jantan yang kawin dibandingkan

ukurannya berdasarkan spesies dan dianalisis secara deskriptif. Kepiting

betina yang sudah kawin tetapi mati, maka dibuka karapasnya untuk

melihat status kondisi perkembangan gonadnya. Berdasarkan data

ukuran kepiting jantan yang kawin diketahui bahwa betina S. olivacea

dikawini oleh jantan S. tranquebarica ukuran >300g sebanyak 3 ekor dan

ukuran >200g sebanyak 1 ekor dan dikawini oleh jantan S. olivacea

ukuran >400g sebanyak 2 ekor. Sedangkan kepiting betina S. serrata

dikawini oleh jantan S. tranquebarica ukuran >200g sebanyak 2 ekor dan

dikawini oleh jantan S. olivacea

sebanyak 1 ekor. Dari 9 ekor betina

Page 57: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

47

yang kawin, sampai awal Desember 2019 baru dua ekor yang memijah

yaitu betina S. serrata yang kawin dengan jantan S. tranquebarica ukuran

280g. Telur yang dihasilkan berwarna kuning pucat, fekundtas sekitar

satu juta, namun yang berhasil menetas hanya beberapa ekor dan

larvanya lemah, mayoritas telur hanya

berkembang hingga stadia gastrula. Sedangkan induk memijah yang

kedua adalah kepiting bakau betina S. olivacea yang kawin dengan

kepiting jantan S. tranquebarica (ukuran 423 g, lebar karapas 118,5 mm)

memijah setelah 57 hari dari perkawinan. Saat ini induk masih diinkubasi

agar menetaskan telurnya. Unit 2. “Pembalikan jenis kelamin”. Terdapat

perbedaan pertumbuhan antara jantan dan betina pada kepiting bakau,

dimana kepiting jantan tumbuh lebih cepat dibandingkan betina. Namun

demikian, nilai jual kepiting betina dapat lebih tinggi dibandingkan

jantan pada saat kepiting betina mengandung telur yang bisa mencapai

1/3 bobot bandannya. Oleh karena itu, pemilihan jenis kelamin kepiting

dapat memberikan perbedaan nilai ekonomi yang nyata di dalam usaha

budidayanya. Pembalikan jenis kelamin telah berhasil dilakukan pada

berbagai jenis ikan budidaya namun belum umum dilakukan pada jenis

krustase apalagi pada kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan melakukan

penelitian pendahuluan untuk mengetahui kemungkinan jantanisasi

kepiting bakau dengan perlakuan hormon Methyl Testosterone (MT). Dua

seri penelitian telah dilakukan yang pertama adalah perendaman crablet

instar-4 (C-4) dengan berbagai dosis hormon MT (0, 1, 10, dan 100 ppm)

selama empat jam. Yang kedua adalah perlakuan pemberian hormon

melalui pakan selama satu bulan dengan dosis yang berbeda (0, 2.5, 5.0

dan 7.5 ppm) setelah terlebih dahulu dilakukan perendaman dengan

dosis 7.5 ppm selama empat jam.

Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa perendaman dengan

larutan hormon MT pada dosis 100 ppm selama empat jam menyebabkan

kematian krablet C-4 100% namun tidak terjadi kematian pada 0 dan 1

ppm. Sedangakan pada perlakuan 10 ppm, terjadi kematian 10%. Setelah

dipelihara lebih lanjut selama 2 bulan, diperoleh seks ratio jantan dan

betina yang tidak berbeda nyata antar perlakuan. Dengan kata lain,

perendaman larutan hormon MT selama empat jam tidak efektif untuk

merubah jenis kelamin kepiting bakau C-4. Hasil penelitian kedua

menunjukkan bahwa perendaman krablet C-4 dengan dosis 7.5 ppm

yang dilanjutkan dengan perlakuan MT malalui pakan dari dosis 2.5-7.5

ppm menghasilkan 100% jantan. Unit 3. “Pengujian nilai toleransi larva

kepiting bakau terhadap faktor lingkungan”. Pengujian toleransi salinitas

diperoleh bahwa salinitas 0-10 ppt dan salinitas 50 ppt adalah salinitas

yang ekstrim bagi larva kepiting bakau yang ditunjukkan pada hasil

paparan salinitas tersebut setelah 1 jam larva yang bertahan tidak lebih

dari 50 % (untuk salinitas 5-10 ppt) dan 0 % pada salinitas 0 dan 50 ppt.

Untuk salinitas 15 ppt masih bertahan 80 % hidup pada 1 jam pertama

tetapi setelah 24 jam sudah mati total 100 %. Untuk pengujian salinitas 20-

40 ppt masih bertahan hidup hingga 24 jam lebih. Proses adaptasi

dilakukan melalui proses osmoregulasi. Nilai Osmolalitas Media (OM)

menurun ketika terjadi perubahan

penurunan salinitas, dan sebaliknya

Page 58: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

48

OM meningkat ketika salinitas meningkat. Pengujian suhu tinggi dengan

suhu air media awal saat penebaran larva kepiting bakau adalah 27oC,

setelah 5 menit meningkat

menjadi 35oC (SR 53 %), 7 menit 39oC (33%), 10 menit 42oC (0%).

Untuk shock treatmen larva langsung pada suhu 40-42oC, larva yang

berasal dari stok bak inkunasi awal, mati dalam waktu 5 menit sedangkan

larva yang fit (pemisahan stok hasil seleksi) baru mati setelah 15 menit

paparan suhu 42 oC. Pengujian suhu rendah (cold shock treatment),

kisaran suhu 10-20oC ( ± 14oC), 50 % larva masih bergerak pada menit

ke-20-30. Selanjutnya suhu menurun <10 oC (hingga 5 oC). Setelah 40

menit, larva yang bergerak sisa 20 % dan pada menit ke-60, larva sudah

mati semua. Pengujian pH meliputi kisaran : 3; 4; 6,5; 7,5; 8, 9 dan 10

menggunakan wadah toples berisi air laut 1-2 liter yang diisii larva zoea

sebanyak 10-20 ekor. Pengamatan larva hari pertama dilakukan tiap 30

menit, hari berikutnya pengamatan/penghitungan larva dilakukan 2 kali

sehari yakni pada pagi (07.00) dan sore (16.00) hingga larva habis /mati

semua.

3) Penelitian dan Pengembangan Pakan Ikan Beronang

Penelitian ini terdiri dari 2 unit kegiatan yaitu: (1). Isolasi dan uji

pemanfaatan mikroba probiotik dari usus ikan baronang dalam

peningkatan mutu bahan baku pakan, dan (2) Penggunaan EM (Effective

microorganism) dalam pakan pembesaran ikan baronang (S. guttatus).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komponen teknologi berupa:

(i) mikroba probiotik dari usus ikan baronang untuk meningkatkan mutu

bahan baku pakan; (ii) mengevaluasi penggunaan EM (effective

microorganism) dalam fermentasi bahan pakan (Sargassum) dan pakan

terhadap kinerja pertumbuhan ikan baronang, S. guttatus. Unit 1

dilakukan dengan mengisolasi kandidat bakteri probiotik dari usus ikan

baronang alam, kemudian bakteri tersebut diseleksi berdasarkan

aktivitas enzim pencernaan (protease, amilase, dan sellulase) yang

dihasilkan. Dilanjutkan dengan uji patogenitas bakteri, kemudian dikultur

massal, lalu dijadikan bakteri fermentor dalam peningkatan mutu tepung

sargassum. Tepung sargassum hasil fermentasi dianalisis proksimat untuk

selajutnya dianalisis secara deskriptif kualitasnya. Unit 2 terdiri dari 2 sub

unit yaitu: 2.1. Dosis penggunaan EM dalam fermentasi pakan

pembesaran ikan baronang dan 2.2. Perbaikan mutu bahan baku pakan

(Sargassum sp) melalui fermentasi dengan EM-4. Pada sub unit 2.1.

perlakuan yang dicobakan adalah fermentasi pakan baronang dengan

dosis EM-4 berbeda (10 mL/kg, 20 mL/kg, 30 mL/kg, dan 40 mL/kg) dan

pakan tanpa fermentasi. Pada sub unit 2.2. juga terdiri dari 2 unit sub unit

yaitu: 2.1.1. Fermentasi tepung sargassum menggunakan EM-4 dengan

metode fermentasi dan kadar air berbeda. Perlakuan yang dicobakan

adalah fermentasi dengan metode aerob, fakultatif, dan an-aerob pada

kadar air substrat 35%, 50%, dan 65% dan didisain dengan rancangan

acak lengkap pola faktorial. Pada unit sub unit 2.1.1. Fermentasi tepung

sargassum dengan dosis EM-4 dan lama fermentasi. Perlakuan yang

dicobakan adalah dosis EM-4 yaitu:

10 mL/kg, 20 mL/kg, 30 mL/kg, 40

Page 59: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

49

mL/kg dan 50 mL/kg dengan lama waktu fermentasi 5 hari, 10 hari, dan

15 hari.

Hasil penelitian didapatkan 10 isolat bakteri dari usus ikan baronang

alam memiliki aktivitas enzim amilase, protease, dan selulase. Hasil uji

patogenitas menunjukkan bahwa ke 10 isolat bakteri tersebut tidak

memiliki aktivitas pathogen terhadap ikan baronang. Pada ujicoba

pemanfaatannya melalui fermentasi menunjukkan bahwa bakteri tersebut

dapat meningkatkan mutu (meningkatkan kandungan protein dan bahan

ekstrak tanpa nitrogen serta menurunkan serat kasar) bahan pakan

tepung sargassum. Ke-10 isolate bakteri usus tersebut berpotensi sebagai

probiotik untuk meningkatkan mutu bahan baku dan pemanfaatan pakan

bagi pertumbuhan ikan baronang pada khususnya, dan ikan budidaya

pada umumnya.

Pada perlakuan dosis penggunaan EM-4 dalam fermentasi pakan

pembesaran ikan baronang menunjukkan tingkat pemanfaatan pakan dan

laju petumbuhan ikan baronang tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara

perlakuan, namun pakan yang tidak difermentasi cenderung memberikan

respon pertumbuhan ikan sedikit lebih tinggi dibandingkan yang diberi

pakan hasil fermentasi EM-4. Pada perlakuan metode fermentasi dan

kadar air substrat berbeda menunjukkan hasil bahwa kandungan

proksimat tepung sargassum hasil fermentasi tidak berbeda nyata

(P>0,05) di antara perlakuan baik dengan metode fermentasi maupun

dengan kadar air substrat. Namun demikian rata-rata kandungan serat

kasar terendah yaitu 14,6% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN)

tinggi yaitu 47,8% terjadi pada metode fermentasi anaerob dengan kadar

air 65%. Sementara tepung sargassum yang tidak difermentasi memiliki

kandungan serat kasar cukup tinggi rata-rata 24,0% dan kandungan BETN

cukup rendah rata-rata 38,0%.

Pada perlakuan dosis EM-4 dan lama waktu fermentasi yang berbeda

menunjukkan hasil bahwa kandungan protein tepung sargassum hasil

fermentasi tertinggi didapatkan pada perlakuan dosis EM-4 sebanyak 30

mL/kg dengan lama fermentasi 5 hari. Kandungan lemak tepung

sargassum hasil fermentasi tertinggi terjadi pada lama fermentasi 5 hari.

Kandungan abu dan serat kasar tepung sargassum hasil fermentasi tidak

berbeda nyata (P>0,05) di antara perlakuan, namun sudah mengalami

penurunan yang cukup tinggi dibandingkan tepung sargassum yang

tidak difermentasi. Kandungan BETN tertinggi terjadi pada tepung

sargasum hasil fermentasi selama 10 dan 15 hari dan tidak dipengaruhi

oleh dosis EM-4 yang dicobakan. Populasi bakteri heterotrof pada tepung

sargassum yang difermentasi menunjukkan jumlah yang berbeda nyata

(P<0,05) di antara perlakuan dosis EM-4 dan lama fermentasi, namun

tidak ada interaksi di antara perlakuan. Jumlah populasi bakteri

heterotrof tertinggi terjadi pada hari ke- 5 waktu fermentasi, dan

cenderung menurun pada hari ke 10 dan hari ke 15 waktu fermentasi.

Sementara berdasarkan dosis EM-4, ternyata jumlah populasi bakteri

heterotroph tertinggi terjadi pada perlakuan dosis EM-4 sebanyak 50

mL/kg substrat. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpukan bahwa

fermantasi tepung sargassum dengan

EM-4 dapat dilakukan selama

Page 60: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

50

fermentasi 5 hari dan dosis EM-4 sebanyak 30 mL/kg substrat untuk

menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan

protein dan BETN tepung sargassum.

4) Pencegahan Penyakit Udang

Kematian udang di tambak akibat serangan penyakit masih sering

terjadi, baik oleh vibriosis maupun oleh White Spot Syndrome Virus

(WSSV). Peningkatan rasio vibrio dengan bakteri umum (TBV/TPC)

hingga lebih 10% berkorelasi dengan kematian udang di tambak.

Probiotik RICA cair telah terbukti mampu mengendalikan penyakit

udang, namun penggunaannya ke pulau lain masih terkendala pada

pengirimannya, sehingga dicoba pembuatan dalam bentuk serbuk. Pada

tahun 2016, probiotik RICA serbuk telah dicobakan pada pemeliharaan

larva udang windu di hatchery, juga pentokolan dan pembesaran udang

windu di tambak. Upaya lain untuk pencegahan penyakit udang adalah

pemanfaatan herbal mangrove. Hingga tahun 2014 didapatkan beberapa

jenis mangrove yang potensial sebagai anti Vibrio harveyi yaitu

Sonneratia alba, S. caseolaris, S. lanceolata, dan Bruguiera gymnorrhiza,

sedangkan sebagai anti WSSV adalah S. alba dan B. gymnorrhiza. Tahun

2018 herbal mangrove telah diujicobakan untuk pencegahan penyakit

udang di tambak, namun masih perlu dibandingkan dengan penggunaan

probiotik RICA serbuk dan mikroalga. Penanggulangan vibriosis

menggunakan mikroalga sebagai anti quorum sensing telah dimulai pada

tahun 2016. Hasil penelitian tahun 2017 menunjukkan, bahwa secara

umum ekstrak mikroalga hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri

Vibrio pada 24 jam pertama, sedangkan mikroalga Nannochloropsis sp

dapat menurunkan populasi bakteri Vibrio patogen dalam media

pemeliharaan. Pada tahun 2018 didapatkan bahwa mikroalga

Nannochloropsis sp dan Porpyridium sp dapat mempertahankan

kelangsungan hidup udang sekitar 90% meskipun telah diinfeksi dengan

Vibrio harveyi berpendar. Dengan tujuan untuk mendapatkan alternatif

pencegahan penyakit udang yang ramah lingkungan, maka penelitian

tahun 2019 terbagi dalam tujuh (7) unit penelitian, yaitu 1) Pemantauan

penyakit udang di Sulawesi Selatan; 2) Pemanfaatan mikroalga untuk

pencegahan penyakit pada pembenihan udang windu; 3) Pemanfaatan

mikroalga sebagai immunostimulan pada udang; 4) Pencegahan vibriosis

pada udang menggunakan ekstrak mangrove; 5) Pencegahan penyakit

WSSV pada udang menggunakan ekstrak mangrove; 6) Pencegahan

penyakit udang di tambak melalui aplikasi probiotik, ekstrak mangrove,

dan mikroalga; 7) Efektivitas probiotik serbuk pada pencegahan

penyakit udang di tambak. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa

udang budidaya di kawasan pertambakan di Kabupaten Pinrang, Bone,

Bulukumba, dan Jeneponto terindikasi adanya serangan White Spot

Syndrome Virus (WSSV) dan protozoa hemo gregarin. Sedangkan EHP

diduga juga menyerang udang di Kabupaten Bulukumba. Penggunaan

Nannochloropsis sp di pembenihan udang windu walaupun mampu

menekan perkembangbiakan bakteri

Vibrio spp, namun tidak mampu

Page 61: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

51

meningkatkan sintasan benih udang windu hingga PL12. Penambahan

ekstrak mikroalga Porphyridium aerugenum dalam pakan udang dapat

meningkatkan jumlah hemosit dan aktivitas Pro-PO. Perendaman dalam

larutan ekstrak mangrove Sonneratia alba selama 24-48 jam dapat

meningkatkan ketahanan udang windu dari serangan Vibrio harveyi

patogen. Penyuntikan ekstrak perebusan daun Sonneratia alba kering

masih lebih baik daripada dengan daun segarnya dalam upaya

mencegah serangan White Spot Syndrome Virus (WSSV). Penggunaan

herbal mangrove S. alba di tambak dengan alkalinitas rendah masih

cenderung menghasilkan produksi udang windu sedikit lebih baik dari

pada penggunaan probiotik RICA serbuk ataupun mikroalga

Nannochloropsis sp.

Probiotik RICA4-5-3 dalam bentuk serbuk masih cukup efektif untuk

menurunkan kandungan bahan organik total (BOT) dan kualitas air

lainnya, serta mampu menurunkan rasio TBV/TPC dalam sedimen dan air

tambak. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa produksi dan sintasan

udang windu yang diaplikasikan probiotik serbuk cenderung lebih baik

daripada aplikasi bentuk cair, walaupun keduanya berbeda tidak nyata.

Di masa datang probiotik serbuk dapat menggantikan probiotik cair yang

relatif sulit dalam distribusinya, sehingga pembudidaya udang dapat

lebih mudah mendapatkan bahan yang ramah lingkungan dalam

pencegahan penyakit udang di tambak.

5) Riset Minapadi Air Payau (Padi dan Udang)

Pemanfaatan lahan sawah yang terintrusi air laut melalui kegiatan

budidaya padi udang Windu telah dirintis tahun 2018 oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui program INTAN-AP

Pusat Riset Perikanan-BRSDM_KP. Peneliti BRPABAP3 Maros sebagai

pelaksana pada kegiatan di lapangan melalui koordinasi dengan Puriskan

telah melakukan serangkaian program pemanfaatan lahan yang dimulai

dari perencanaan, koordinasi dengan pemerintah daerah, survei hingga

pelaksanaan kegiatan pada lokasi milik kelompok tani Massiddi’e dengan

luasan sekitar 1 ha di Dusun Oring Desa Lawallu Kecamatan Soppeng

Riaja Kabupaten Barru Sulawesi Selatan yang telah di tentukan

berdasarkan survei kelayakan lahan. Lahan yang digunakan tersebut

pada awalnya ditinggalkan pemiliknya karena tidak layak untuk ditanami

padi sehingga terlantar berpuluh tahun.

Pada uji coba tahun 2018 telah dilakukan rekonstruksi dan

pengolahan lahan dalam rangka persiapan budidaya padi udang Windu.

Kegiatan persiapan lahan setelah rekonstruksi berupa pembalikan tanah

menggunakan eskavator, pengolahan lahan persemaian dan pelataran

sawah menggunakan hand tractor milik kelompok tani, penaburan benih,

tanam pindah di lahan pelataran sawah dan selanjutnya pemeliharaan

padi yang diikuti dengan pemberantasan hama menggunakan

biopestisida nabati, pemupukan, penyiangan gulma, sampling

pertumbuhan hingga panen. Seiring dengan itu dilakukan pula persiapan

lahan caren ; berupa pengapuran, pengisian air, pemberantasan hama

menggunakan saponin, penumbuhan

plankton, pemupukan, penebaran

Page 62: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

52

tokolan udang Windu, sampling pertumbuhan dan berakhir dengan

panen udang Windu.

Benih padi yang ditanam pada lahan tersebut toleran terhadap

salinitas <7 ppt, yaitu INPARI 34 dan INPARI 35 hasil rekomendasi dari BB

Padi Sukamandi. Sementara tokolan udang Windu yang digunakan

diproduksi dari IPUW Barru telah diadaptasikan terhadap kadar salinitas

rendah yakni <7 ppt. Kedua teknologi tersebut dapat diintegrasikan

menjadi sebuah inovasi untuk menjawab permasalahan lahan tidur/idle

yang disebabkan oleh intrusi air laut.

Budidaya padi dan udang Windu tahun 2019 merupakan lanjutan

kegiatan tahun 2018 yang dilakukan dalam 2 musim tanam, yakni musim

tanam I (musim hujan pada bulan Februari-Mei 2019), sedangkan musim

tanam II ( awal musim kemarau pada bulan Mei hingga November 2019).

Padi ditanam dengan jajar legowo pada luasan 0,363 ha di lahan

pelataran dan dilakukan pemeliharaan padi sekitar 110 hari, sedangkan

udang Windu ditebar pada luasan 0,242 ha caren dengan kepadatan 2-4

ekor/m2 dan dilakukan pemeliharaan selama 65 hari. Potensi total hasil

yang didapatkan yakni : hasil panen padi diperoleh sekitar 3,5 - 4,5 ton

gabah kering giling (konversi ke luasan ha) dan hasil panen udang

Windu diperoleh sekitar 125 - 278 kg/ha (di konversi ke produksi per ha)

dengan survival rate (SR) 22-55

IKU 11

JUMLAH INOVASI TEKNOLOGI RISET BUDIDAYA AIR PAYAU YANG

DIUSULKAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN (PAKET)

Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2008 tentang “Penyelenggaran Penelitian dan

Pengembangan Perikanan” disebutkan :

1. Inovasi Teknologi (Pengembangan eksperimental perikanan) merupakan

kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang

diperoleh melalui penelitian dasar dan/atau penelitian terapan, untuk

memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta

menghasilkan produk unggulan;

2. Sistem teknologi berupa teknologi sederhana, murah, terjangkau, adaptif,

dan ramah lingkungan Produk unggulan berupa produk yang memiliki nilai

tambah tinggi, berdaya saing, dan aman dikonsumsi serta terjangkau

masyarakat luas;

3. Hasil kegiatan riset perikanan yang memiliki kebaruan sebagian atau

seluruhnya yang akan dipergunakan dalam mengembangkan sistem

produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa:

a. Komponen inovasi perikanan yang dihasilkan oleh UPT;

b. Inovasi teknologi adaptif lokasi perikanan oleh Pusriskan;

c. Inovasi Teknologi yang diusulkan untuk direkomendasikan.

Indikator kinerja ini bertujuan untuk memberikan gambaran/data jumlah

hasil riset teknologi perikanan budidaya air payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan oleh BRPBAPPP.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah

Page 63: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

53

dengan menghitung jumlah inovasi teknologi riset perikanan budidaya air payau

yang diusulkan untuk direkomendasikan yang dihasilkan oleh BRPBAPPP. Bukti

akhir dari capaian indikator kinerja ini adalah laporan akhir kegiatan riset inovasi

teknologi riset perikanan budidaya air payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan yang dihasilkan oleh BRPBAPPP.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Inovasi Teknologi Riset Perikanan

Budidaya Air Payau yang diusulakn untuk direkomnedasikan (buah) dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 22. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 11 TA.2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian dan target indikator

kinerja jumlah inovasi teknologi riset budidaya air payau yang diusulkan untuk

direkomendasikan (paket) pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 sebesar 1

paket dengan kata lain presentase realisasi sebesar 100%.

Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2019, kegiatan penelitian dan

penyusunan laporan tahunan untuk setiap kegiatan riset telah selesai

dilaksanakan. Dalam penyusunan laporan tahunan kegiatan riset, selain

berdasarkan atas proposal teknis yang dibuat di awal tahun 2019, juga diperkaya

dengan masukan dari evaluator eksternal.

Pada tahun 2018 pagu anggaran sebesar Rp. 634.761.000 dengan realisasi

sebesar Rp. 581.783.165 (91,65%), sedangkan pada tahun 2019 pagu anggaran

sebesar Rp. 600.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5810152.238 (96,86%)

sehinnga adanya peningkatan pagu dan realisasi pada tahun 2019 dibandingkan

pada tahun 2018.

Pada tahun 2019 ini, judul kegiatan riset inovasi teknologi riset perikanan

budidaya air payau yang diusulkan untuk direkomendasikan adalah “Kajian

Budidaya Ikan dan Udang Ramah Lingkungan” yang kemudian terbagi menjadi

10 (sepuluh) sub kegiatan, yaitu : (1) Pemanfaatan IPAL sebagai media budidaya;

(2) Pemanfaatan limbah sedimen IPAL untuk semaian mangrove; (3) Pemanfaatan

Sedimen IPAL Tambak Untuk Produksi Pupuk Organik; dan (4) Aplikasi pupuk

organik berbahan limbah padat tambak udang untuk pendederan ikan nila; (5)

Manajemen kualitas air melalui aplikasi mineral dalam budidaya udang vaname

kepadatan tinggi; (6) Rancang Bangun RAS pada pendederan udang vaname; (7)

Pendederan udang vaname skala rumah tangga dengan sistem resirkulasi; (8)

Pembesaran udang vaname skala rumah tangga dengan sistem resirkulasi; (9)

Kajian aquaponik udang di salinitas rendah; (10) Polikultur udang dan nila.

1) Kajian Budidaya Ikan dan Udang Ramah Lingkungan Target produksi udang masih dihadapkan pada berbagai tantangan, satu

diantaranya adalah manajemen budidaya yang mampu menghasilkan tingkat

produktivitas yang tinggi dengan beban

limbah budidaya yang minimal. Untuk saat

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH INOVASI TEKNOLOGI RISET BUDIDAYA

AIR PAYAU YANG DIUSULKAN UNTUK

DIREKOMENDASIKAN (PAKET)

2017 1 1 100,00

2018 1 1 100,00

2019 1 1 100,00

Page 64: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

54

ini, udang vaname masih menjadi tumpuan yang strategis bagi upaya pencapaian

target produksi udang dalam rangka industrialisasi perikanan budidaya.

Padat penebaran tinggi yang diaplikasikan dalam sistem budidaya udang

memberikan konsekuensi terhadap beban limbah yang dihasilkan. Retensi N dan

P pakan pada budidaya udang vaname masing-masing 22,27% dan 9,79%

sehingga nutrien yang terbuang ke lingkungan perairan tambak masing-masing

mencapai 77,73% Nirogen dan 90,21% Phosphor (Hongsheng et al. 2008). Syah et

al. (2006) melaporkan budidaya udang vaname dengan padat penebaran 50

ekor/m2 menghasilkan beban limbah yang terbuang ke lingkungan perairan

mencapai 108,49±1,53 kgN dan 56,13±6,56 kgP. Pada padat penebaran 500 dan

600 ekor/m2, retensi N masing-masing 30,47% dan 33,34% serta retensi P

masing-masing 16,59% dan 18,05% (Syah et al. 2014). Dengan demikian beban

limbah N dan P yang dihasilkan dapat mencapai 406,57 kgN dan 100,33 kgP (500

ekor/m2) serta 532,30 kgN dan 119,50 kg (600 ekor/m2).

Limbah budidaya udang memiliki potensi dampak negatif terhadap kualitas

lingkungan badan air penerima beban limbah. Sementara intensitas dampak

tergantung pada manajemen air (jumlah dan frekuensi pergantian), padat

penebaran yang diaplikasikan dan jumlah pakan yang dibutuhkan, profil pantai

dan karakteristik badan air penerima effluent. Berdasarkan potensi dampak yang

dapat ditimbulkan, maka upaya meminimalisir dampak negatif limbah budidaya

harus dilakukan melalui aplikasi IPAL sebagai bagian dari sistem budidaya yang

utuh dan berkelanjutan.

Upaya pengolahan air buangan tambak udang intensif telah dikembangkan

dengan menggunakan sistem resirkulasi (Castin et al. 2013, Hochheimer, 2003),

kolam sedimentasi dan penggunaan kembali air buangan serta mengkonstruksi

lahan basah (Anh et al., 2010), sistem lahan basah buatan aliran air permukaan

yang ditanami rumput vetiver, Chrysopogon zizanioides, L (Rahardjo et al., 2015),

pemanfaatan kekerangan, Crassostrea lugubris dan kerang hijau, Perna viridis

serta rumput laut Gracilaria fisheri untuk memperbaiki kualitas air buangan

tambak udang (Songsangjinda, 2004), filtrasi oleh bivalve, Saccostrea

commercialis (Jones et al., 2001), oyster, Cassostrea rhizophore (de Azevedo et al.,

2015), lumut Enteromorfa flexuosa dan rumput laut, Gracilaria verrucosa (Devi &

Gowri, 2007) atau melalui aplikasi teknologi bioflok (Crab et al., 2007,

Krummenauer et al., 2014) serta penggunaan filter (Jegatheesan, et al., 2006) dan

teknik bioremediasi (Divya et al., 2015). Sebagian besar penelitian tersebut

masih dalam skala laboratorium sehingga perlu ditingkatkan kapasitasnya untuk

skala komersial.

Pada tahun 2015, IPAL tambak telah dibangun dan berfungsi dengan baik.

Dari kajian awal diperoleh informasi bahwa parameter TSS, pH, DO, BOD, BOT air

limbah dapat diturunkan sampai batas ambang yang diprasyaratkan bagi air

limbah tambak. Sementara parameter Total Nitrogen dan Phosphat belum

mencapai batas ambang yang dipersyaratkan (Fahrur et al. 2016). Untuk itu,

kajian pengolahan limbah TSI dan evaluasi kinerja IPAL masih perlu dilanjutkan.

Pada tahun 2016 diperoleh informasi bahwa efektifitas kinerja IPAL untuk

parameter kunci air limbah (TSS, Total N, Phosphat) dikategorikan sangat efisien

dengan nilai efektifitas >90%. Sementara untuk parameter BOD5 dikategorikan

efisien dan parameter BOT cukup efisien (Syah et al., 2017). Sarang tawon

sebagai media pembiakan mikroba cukup

efektif dalam upaya memperbaiki kualitas air

Page 65: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

55

limbah tambak untuk parameter TAN (>90%) dan BOT (>15%). Peletakan sarang

tawon pada kolam aerasi-1 sebanyak 25% dari volume kolam sudah cukup efektif

memperbaiki kualitas air limbah tambak. Kerang hijau cukup efektif menurunkan

kandungan TSS air limbah tambak selama 6 jam pengamatan. Semakin tinggi

kepadatan kerang hijau, semakin cepat penurunan kandungan TSS dalam media

air limbah tambak dengan laju filtrasi kerang hijau berkisar 87—244 mL/ind/jam.

Semakin padat kerang hijau, laju filtrasi semakin menurun. Nilai efektifitas

kerang hijau dalam menurunkan kadar TSS air limbah berkisar antara 55—50%.

Oleh karena itu keberadaan IPAL tambak diharapkan mampu memperbaiki dan

menjamin buangan limbah tambak berada dan memenuhi syarat baku mutu

lingkungan bagi limbah tambak sebelum dibuang ke perairan (Syah et al., 2018).

Pada tahun 2019 kajian riset difokuskan pada (a) Pemanfaatan IPAL tambak

sebagai media budidaya ikan, (b) Pemanfaatan sedimen limbah tambak untuk

semaian mangrove dan bahan baku pupuk organik, (c) Manajemen kualitas air

melalui aplikasi kapur, (d) Aplikasi Teknologi resirkulasi dalam sistem budidaya,

dan (e) Pengembangan akuponik udang dan sayur di salinitas rendah dan (f)

Polikultur. Hasil kajian ini digunakan sebagai bahan penyusunan rekomendasi

teknologi hasil litbang Kelautan dan Perikanan TA 2019 yakni teknologi

pentokolan benur udang vaname kepadatan tinggi skala rumah tangga.

Meningkatnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan di sektor

kelautan dan perikanan mendorong meningkatnya juga kebutuhan teknologi

terekomendasi bidang kelautan dan perikanan. Berdasarkan Pasal 28 UU No 16

Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang

menyatakan bahwa materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang

akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus mendapat

rekomendasi dari lembaga pemerintah dan ditetapkan oleh Menteri.

Berdasarkan hal tersebut maka telah disusun bahan rekomendasi teknologi

pentokolan benur vaname kepadatan tinggi skala rumah tangga.

IKU 12

JUMLAH LEMBAGA RISET BUDIDAYA AIR PAYAU YANG TERSTANDAR

(LEMBAGA)

IKU ini didefinisikan sebagai Merupakan indikator yang menunjukkan

jumlah lembaga riset perikanan yang terstandard di bawah BRSDM yang masih

berlangsung. Yaitu lembaga riset perikanan yang terstandar seperti akreditasi

ISO/KNAPPP/PUI.

Penghitungan dilakukan dengan cara : Hitung ∑ lembaga riset perikanan yang

terstandar

IKU ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi BRPBAPPP dalam

menyiapkan sarana prasarana Riset terstandar untuk menghasilkan Riset dan

SDM kompeten dalam mengelola sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya

saing.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Lembaga Riset Budidaya Air Payau

yang terstandar (lembaga) dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 66: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

56

Tabel 23. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 12 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini mulai ada pada tahun 2018 dengan

capaian pertahun 100% hal ini karena adanya komitmen pimpinan menjadikan

BRPBAPPP sebagai lembaga riset yang terstandar untuk menghasilkan Riset dan

SDM kompeten dalam mengelola sumberdaya KP yang berkeadilan dan berdaya

saing. Pada tahun 2019 telah tercapai sudah 100% yakni KNAPPP. Capaian IK ini

tercapai pada triwulan 2. IKU ini merupakan IKU baru pada tahun 2019.

Sebenarnya BRPBAPP menghasilkan 2 paket dari Jumlah lembaga riset budidaya

air payau yang terstandar (lembaga) yakni PUI dan KNAPPP

Gambar 9. Sertifikat KNAPPP

IKU 13

JUMLAH JEJARING DAN/ ATAU KERJASAMA RISET BUDIDAYA AIR PAYAU

YANG DISEPAKATI DAN DITINDAKLANJUTI

Beberapa definisi terkait dengan indikator kinerja ini adalah :

Jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerja sama riset dan SDM perikanan;

Jejaring adalah jalinan asosiasi/forum/organisasi lainnya yang memiliki

kesamaan profesi/kepakaran yang diikuti oleh BRPBAPPP;

Kemitraan adalah hubungan dengan badan/ perorangan untuk melakukan

aktivitas bersama dan/atau memiliki perjanjian kerja sama; • Kerja sama

riset dan SDM adalah penyelenggaraan kerja sama antara Pusriskan

dengan pihak mitra pada tahun berjalan dan yang dituangkan dalam

perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan

ruang lingkup meliputi :

1. Penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek;

2. Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan;

3. Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material

penelitian;

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH LEMBAGA RISET BUDIDAYA AIR

PAYAU YANG TERSTANDAR (LEMBAGA)

2018 1 1 100,00

2019 1 1 100,00

Page 67: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

57

4. Perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan hasil litbang;

5. Diseminasi dan publikasi;

6. Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya bersama;

7. Peningkatan pelayanan publik atas ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah sebagai upaya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset dan layanan iptek KP. Pengukuran

indikator kinerja ini adalah dengan menghitung jumlah jejaring, kemitraan

dan/atau kerjasama yang dijalin oleh BRPBAPPP pada tahun yang masih berjalan

(on going) dan terbentuk di tahun 2019.

Bukti capaian akhir dari indikator kinerja ini adalah berupa: (1) Dokumen

kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh pejabat berwenang (KB/IA,

PKS/MoU, KAK yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, SK/dokumen

lainnya yang sejenis); dan (2) Rencana Kerja Bersama dengan Pemerintah Daerah

yang ditandatangani oleh para pihak.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama

BRPBAPPP yang Disepakati dan Ditindaklanjuti (Dokumen) dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 24. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 13 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas IKU ini memiliki target dan realisasi kecil dibandingkan

dengan tahun-tahun yang lalu.akan tetapi walaupun targetnya sebanyak 5 buah

namun telah mencapai target 7 buah.

Pada tahun 2019 di BRPBAPPP telah mencapai 3 dokumen kerjasama yang

disepakati dan 4 dokumen kerjasama yang ditindak lanjuti, yaitu :

A. Perjanjian Kerjasama yang disepakati

Terdapat capaian sebanyak 3 dokumen perjanjian kerjasama yang

disepakati, yaitu :

1. STIP Muhammadyah Bone.

Penelitian, pelatihan/magang teknologi perikanan budidaya air payau

meliputi bidang kajian sumberdaya budidaya, kesehatan ikan dan

lingkungan, nutrisi dan teknologi pakan, bioteknologi dan keteknikan

budidaya, praktek kerja lapangan, seminar dan penelitian mahasiswa

yang sesui dengan kajian BRPBAPPP.

2. Radius Artha Djaya

Kerjasama dalam bidang magang teknologi budidaya udang vanname

3. PT. Minerindo Trifabuana

Kerjasama dalam bidang Riset Aplikasi zeolit pada budidaya udang

B. Perjanjian Kerjasama yang ditindaklanjuti

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH JEJARING DAN/ ATAU KERJASAMA

RISET BUDIDAYA AIR PAYAU YANG

DISEPAKATI DAN DITINDAKLANJUTI

2016 7 10 120,00

2017 8 12 120,00

2018 10 17 120,00

2019 5 7 120,00

Page 68: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

58

Terdapat capaian sebanyak 4 dokumen perjanjian kerjasama yang

ditindaklanjuti, yaitu :

1. Universitas Malaysia Trengganu.

Kerjasama dalam bidang Collaboration in Aquaculture research, Staff and

student exchange, training intnship

2. Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Kerjasama di Bidang Program Penelitian, Pelatihan dan Magang Bidang

Teknologi Budidaya Air Payau

3. ACIAR

Accelerating the Development of Finfish Marine culture in Cambodia

through south-south research cooperation with Indonesia

4. STIPM Sinjai

Kerjasama dalam bidang pembinaan dan pengembangan sumberdaya

manusia di bidang teknologi budidaya air payau

IKU 14

JUMLAH SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA AIR PAYAU YANG

DITINGKATKAN KAPASITASNYA.

IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas jumlah sarana dan

prasarana serta kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal

atau ruang lingkup akreditasi yang dilaksanakan oleh satuan kerja lingkup

BRPBAPPP. Formulasinya adalah sarana dan prasarana serta kelembagaan yang

berbentuk penagdaan fisik/belanja modal atau ruang lingkup akreditasi yang

diusulkan. Dengan menggunakan klarifikasi maximize, dimana capaian yang

diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Capaian IKU jumlah sarana

dan prasarana budidaya air payau yang ditingkatkan kapasitasnya terdiri dari 1

paket yakni paket pengadaan Pembangunan asrama di Barru dan pembangunan

tambak udang windu di Takalar.

Pada tahun 2018 pagu anggaran sebesar Rp. 1.109.250.000 dengan

realisasi sebesar Rp. 1.099.518.800 (99,12%), sedangkan pada tahun 2019 pagu

anggaran sebesar Rp. 2.278.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 2.260.727.696

(99,24%) sehingga adanya peningkatan pagu dan realisasi pad tahun 2019

dibanding tahun 2018.

Tabel 25. Status Kelengkapan Dokumen Anggaran dan Dokumen Paket Lelang

Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana di BRPBAPPP TA. 2019.

Sumber : http// dashboard.apmukp.org/2019/index.php?pages=lelang

Page 69: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

59

Pembangunan Asrama dan Pembangunan Tambak Udang Windu

terselesaikan pada Tahun Anggaran 2019; dimana progress pembangunan

diawasi oleh tenaga pengawas di lapangan yang dituangkan dalam laporan

pendahuluan, antara dan akhir serta berita acara serah terima dalam aplikasi

dashboard sebagai implementasi pengawasan terhadap sarana dan prasarana di

BRPBAPPP. Dokumen serta gambar pada pembangunan asrama dan pembanguna

tambak udang windu secara berturut-turut dapat diunduh pada tautan berikut :

http// dashboard.apmukp.org/2019/index.php?pages=lelang;

Dengan memilih file apa yang akan dilihat/diunduh.

Paket Pembangunan Asrama dimenangkan oleh CV. Mulia Jaya Konstruksi

dan telah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Barang pada tanggal 25 Oktober

2019 dengan masa pemeliharaan 180 hari yakni dimulai dari tanggal 25 Oktober

2019 s.d 21 April 2020. Dalam pelaksanaan pembangunan tambak udang windu,

pekerjaan ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah disepakati yang

ditandai dengan diterbitnya Berita Acara Serah Terima Barang pada tanggal 16

Desember 2019 dari CV. Cakra kepada BRPBAPPP dengan masa pemeliharaan

selama 180 hari dimulai dari tanggal 30 november 2019 s.d 27 Mei 2020.

Paket Pembangunan Asrama sudah dipakai oleh dosen dan mahasiswa dari

Poltek Bone. Sedangkan pada pembangunan tambak udang windu belum ada

outputnya.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama jumlah sarana dan prasarana

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan yang

ditingkatkan kapasitasnya dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 26. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)14 Triwulan TA. 2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini mulai ada pada tahun 2015 dengan

capaian pertahun 100%.

Faktor keberhasilan IKU ini adalah Komitmen pimpinan menjadikan

BRPBAPPP sebagai lembaga riset yang terpecaya sehingga dapat menghasilkan

Riset yang berkeadilan dan berdaya saing

IKU 15

JUMLAH KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BUDIDAYA AIR PAYAU YANG

DIPUBLIKASIKAN (KTI)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) pada indikator kinerja ini adalah tulisan yang

disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan riset yang

telah diterbitkan di media jurnal terakreditasi, prosiding, bunga rampai, buku

hasil riset, naskah akademik dan buletin ilmiah yang diterbitkan dalam negeri

dan/atau luar negeri pada tahun berjalan.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA

AIR PAYAU YANG DITINGKATKAN

KAPASITASNYA.

2015 2 2 100,00

2016 1 1 100,00

2017 1 2 120,00

2018 1 1 100,00

2019 1 1 100,00

Page 70: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

60

mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh peneliti lingkup

BRPBAPPP.

Pengukuran indikator kinerja ini adalah dengan cara menghitung jumlah

karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan di tahun berjalan berdasarkan penulis

pertama untuk terbitan dalam negeri, dan dihitung sampai penulis kedua untuk

terbitan internasional yang diterbitkan di media jurnal terakreditasi, prosiding,

bunga rampai, buku hasil riset, naskah akademik dan buletin ilmiah yang

diterbitkan dalam negeri dan/atau luar negeri. Bukti akhir capaian dari indikator

kinerja ini adalah KTI yang telah tercantum dalam jurnal, prosiding, bunga

rampai, dan buletin ilmiah yang telah diterbitkan pada tahun berjalan.

Capaian Indikator Kinerja (IK) Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) BRPBAPPP yang

dipublikasikan (Buah) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 27. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK)15 TA. 2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa capain IKU pada tahun 2018 tidak mencapai

target dikarenakan ada beberapa naskah yang masih dalam proses, sehingga

belum terbit di tahun 2018. Jika dibandingkan dengan realisasi di tahun-tahun

sebelumnya, realisasi pada tahun 2018 relatif lebih kecil. Sebagai contoh,

realisasi di tahun 2015 sebesar 167% dimana ditargetkan 33 KTI yang

direalisasikan dengan 55 KTI; selanjutnya di tahun 2016, ditargetkan untuk

dihasilkan 36 KTI dengan realisasi 44 KTI atau 122,2% dari target. Namun

demikian jika dihitung dengan KTI yang sedang dalam proses review maka

realisasi dapat ditingkatkan. Selanjutnya, walaupun belum dapat dilakukan

pengukuran terhadap naskah KTI yang sedang dalam proses review, naskah

tersebut diproyeksikan untuk dipublish di tahun 2019 sehingga dapat menjadi

realisasi target di tahun 2019. Untuk meningkatkan realisasi KTI di tahun 2019,

perlu peningkatan anggaran penelitian dengan memperhatikan Peraturan Hasil

Kerja Minimal Peneliti yang dikeluarkan LIPI

Sedangkan pada tahun 2019 capaian IKU ini telah mencapai target karena

didukung oleh para peneliti yang rajin membuat KTI.

Indikator kinerja jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Riset Perikanan Budidaya

Air Payau yang dipublikasikan pada tahun 2019 telah mencapai target. Beberapa

Karya Tulis ilmiah (KTI) yang telah terbit TA 2019 antara lain adalah :

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

JUMLAH KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

BUDIDAYA AIR PAYAU YANG

DIPUBLIKASIKAN (KTI)

2018 25 24 96,00

2019 25 25 100,00

Page 71: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

61

Tabel 28. Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup

BRPBAPPP TA.2019.

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status

(Accepted-Published)

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

1 Kondisi Plankton pada Tambak

Udang Windu (Penaeus monodon

Fabricius) dengan Substrat Berbeda

Erfan Andi Hendrajat

dan A. Sahrijanna

Jurnal Berita Biologi

LIPI, Vol 18 (1): 47-57,

Terakreditasi Peringkat

2, No Akreditasi

21/E/KPT/2018.

2 Performa Rumput Laut Kappaphycus

alvarezii Hasil Seleksi di Perairan

Laikang, Kabupaten Takalar.

Mat Fahrur, A.

Parenrengi, Makmur

dan Sri Redjeki Hesti M

Media Akuakultur, 14

(1), 2019, 9-18

3 Pengaruh sumber spermatofor pada

inseminasi buatan induk betina

udang windu turunan pertama (F-1)

terhadap pemijahan, kualitas telur

dan larva turunannya (F-2)

Samuel Lante dan

Usman

Media Akuakultur Vol

14 (2)

4 Suplementasi ragi roti

(Saccharomyces cerevisiae) dalam

pakan pembesaran ikan baronang

(Siganus gutttus).

Kamaruddin,

Lideman, Bunga R.

Tampangallo, dan

Usman

Media Akuakultur Vol

14 (2) 2019

5 Konstrasi dan penentuan status

kualitas air untuk budidaya tambak

di Kecamatan Jabon, Kabupaten

Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

Akhmad Mustafa,

Hasnawi, Taruna

Mulia, Muhammad

Banda Salamat dan

Muh, Farid S

Media Akuakultur Vol

14 (2) 2019

6 Estimasi Kebutuhan Kapur Untuk

Tambak Tanah Sulfat Masam (TSM)

Di Pulau Laut, Kabupaten Kota Baru

Provinsi Kalimantan Selatan

Tarunamulia,

Hasnawi, Admi Athirah

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (2) 2019

7 Peremajaan bibit rumput laut,

Gracilaria verrucosa hasil kultur

jaringan melalui seleksi massal

Sri Redjeki Hesti

Mulyaningrum, Andi

Indra Jaya Asaad,

Hidayat Suryanto

Suwoyo, Erfan Andi H

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (3) 2019

8 Performa bibit rumput laut

Gracilaria verrucosa hasil kultur

jaringan dengan budidaya metode

sebar (broadcoast) di tambak

Kabupaten Sinjai

Rosmiati, Emma

Suryati, Herlina

Usman, Rohama Daud,

dan Herlinah

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (3) 2019

9 Performansi pertumbuhan dan

reproduksi udang windu Penaeus

monodon yang diberi pakan dengan

penambahan vitamin C dan E

Usman,Kamaruddin,

Samuel Lante, dan

Bunga Rante

Tamppangallo

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (4) 2019

Page 72: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

62

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status

(Accepted-Published)

10 Penagaruh Aplikasi dsRNA VP-15 In-

Vitro dan In-Vivo Terhadap Sintasan

dan Respon Imun Udang Windu

Penaeus Monodon

Andi Parenrengi,

Andi Tenriulo, Sri

Redjeki Hesti M,

Samuel Lante dan

Agus Nawang

Jurnal Riset Akuakultur,

Vol. 14 (4) 2019

11 Larva Development and growth of

mangrove crab, Scylla tranquebarica

crablet form individual selection for

the broodstock candidate

Gunarto, Muh Nur

Syafaat, Herlinah

Aquacultura

Indonesiana Vol. 20 (1 )

: 24-31

12 Fatty Acid Profile of Hepatopancreas

and Oocyte of Tiger Shrimp,

Penaeus monodon, Fed Modified-

commercial Diet by Supplementing

Vitamin C and E

Usman, Kamaruddin,

Asda Laining, and Ike

Trismawanti

Aquacultura

Indonesiana (2019) 20

(1): 15-23

13 The Preference siza of male mud

crab, Scylla tranquebarica at succes

mating with female, Scylla olivacea

in controlled tanks

Gunarto, Sulaiman

dan Herlinah

Aquacultura

Indonesiana (2019) 20

(2): 37-45

14 Epiphyte Identification on

Kappaphycus alvarezii Seaweed

Farming Area in Arungkeke Waters,

Jeneponto and the Effect on

Carrageenan Quality

Sri Redjeki Hesti

Mulyaningrum,

Hidayat Suryanto

Suwoyo, Mudian

Paena, Bunga Rante

Tampangallo

ILMU KELAUTAN:

Indonesian Journal of

Marine Sciences

September 2019 Vol

24(3):146-152

15 Analisis resiko produksi dan

pendapatan pada usaha tambak

udang windu di Kabupaten Kota

Baru, Provinsi Kalimantan Selatan

A. Indra Jaya Asaad,

Ruzkiah Asaf, Admi

Athirah, dan Erna

Ratnawati

Jurnal Sosial Ekonomi

Perikanan Vol. 14 (2)

Tahun 2019

16 Identifikasi konsentrasi logam berat

pada air di perairan sekitar tambak

Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati,

Semarang

Ruskiah Asaf, Admi

Athirah M dan Hasnawi

Jurnal Universitas

Gorontalo Tahun 2019

Jurnal Ilmiah Internasional Terakreditasi

17 Influence of Squid Meal in

Maturation Diet on Gonadosomatic

Index and Gonadal Amino Acid

Content of Golden Spotted

Rabbitfish, Siganus guttatus.

Asda Laining, Ike

Trismawanti, Usman,

and Muhammad Hafid

Masruri

Indonesian Aquaculture

Journal, 14 (1), 2019, 31-

38

18 Effects of different feeding regimes

on larvae and crablets of purple

mud crab, Scylla tranquebarica

(Fabricius, 1798)

Muhammad Nur

Syafaat, Gunarto,

Sulaeman, Herlinah ,

Hongyu Ma , Mhd

Ikhwanuddin

Aquaculture Reports, p

1-7

journal homepage:

www.elsevier.com

Page 73: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

63

No Judul Publikasi Nama Peneliti

Perekayasa

Nama Jurnal, Volume

Tahun, Status

(Accepted-Published)

19 Detection of Vibrio harveyi using

IAVh primer in shrimp fy infected

under different immersion time

A.K. Kadriah and

Nurbaya

IOP Conference Series:

Earth and

Environmental Science

Publishing Science 253

(2019) 012015 p 1-7

20 Study on the potential of Aaptos

aaptos aqueous extract as an

antibacterial agent Vibrio harveyi in

tiger shrimp (Penaeus monodon

Fabricus) post larvae

Rosmiati, and Muliani IOP Conference Series:

Earth and

Environmental Science

Publishing Science 253

(2019) 012015 p 1-7

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL

21 Karakterisasi spasio-Temporal

Kualitas Air di Tambak dan perairan

sekitar kawasan pertambakan

minapolitan

Kamariah,

Tarunamulia dan

Hasnawi

Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan

dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

Makassar, 21 Juli 2019

22 Karakteristik sosial ekonomi

masyarakat nelayan pesisir di

Kabupaten Pulau Morotai

Erna Ratnawati,

Ruzkiah Asaf, dan

Tarunamulia

Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan

dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

Makassar, 21 Juli 2019

23 Analisis sarana produksi tambak di

kawasan inti minapolitan Kecamatan

Suppa Kabupaten Pinrang Sulawesi

Selatan

Atmi Athirah,

Ruzkiah Asaf, dan

Tarunamulia

Prosiding simposium

Nasional VI Keluatan

dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

Makassar, 21 Juli 2019

BUKU:

24 Penerapan teknologi transgenesis

dalam menghasilkan udang windu

tahan penyakit

Andi Perenrengi,

Andi Tenriulo,

Herlinah dan Agus

Nawang

Buku : Status dan

Prospek Penerapan

Molekuler Genetik Pada

Udang Windu Penaeus

monodon

25 Aplikasi penanda DNA Mikrosatelit

ketahanan penyakit pada udang

wuindu (Penaeus monodon)

A.Tenriulo, Herlinah,

Emma Suryati, dan

Andi Parenrengi

Buku : Status dan

Prospek Penerapan

Molekuler Genetik Pada

Udang Windu Penaeus

monodon

4. CAPAIAN KINERJA PADA LEARN AND GROWTH PERSPEKTIVE

Capaian kinerja BRPBAPPP pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

(Learn and Growth Perspektive) dengan bobot perspektif pada TA. 2019 sebesar

107,80% yang berasal dari 4 (empat) Sasaran Strategis dan 4 (empat) Indikator

Kinerja Utama

Page 74: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

64

SASARAN STRATEGIS 4

TERWUJUDNYA ASN BRPBAPPP YANG KOMPETEN, PROFESIONAL DAN

BERINTEGRITAS

Nilai Sasaran Strategis “terwujudnya ASN BRPBAPPP yang kompeten, profesional

dan berintegritas” sebesar 107,80%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk

mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu) indikator

kinerja utama sebagai berikut.

IKU 16

INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP BRPPBAPPP (INDEKS)

Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya

serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan

tugastugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang

menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi,

kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan

(Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). Nilai indeks profesionalitas ASN

merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun

oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri

PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur

Sipil Negara.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk mengukur profesionalitas ASN

lingkup BRPBAPPP berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja dan

disiplin (Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).

Penghitungan capaian indikator kinerja ini dilakukan dengan cara

menghitung indeks berdasarkan bobot 4 (empat) komponen yang telah

ditetapkan meliputi : (1) Kualifikasi (Bobot 25%); (2) Kompetensi (Bobot 40%); (3)

Kinerja (Bobot 30%); dan (4) Disiplin (Bobot 5%). Nilai Indeks Profesionalitas ASN

(IPA) pegawai BRPBAPPP ini nantinya diperoleh dari total nilai IPA pegawai

BRPBAPPP dibagi total pegawai BRPBAPPP. Sedangkan untuk total nilai IPA

pegawai BRPBAPPP merupakan penjumlahan dari IPA pegawai BRPBAPPP yang

menduduki jabatan struktural, fungsional tertentu dan fungsional umum. Nilai IPA

BRPBAPPP dapat kita lihat pada website http://ropeg.kkp.go.id.

Bukti akhir capaian indikator kinerja ini meliputi 4 (empat) komponen yang

menjadi kriteria Indeks Profesionalitas ASN, yaitu :

1. Kualifikasi pendidikan : data export dari database simpeg, sampel ijazah/SK

pencantuman gelar; 2. Kompetensi : sertifikat diklatpim untuk diklatpim;

sertifikat diklat fungsional untuk diklat fungsional; sertifikat diklat teknis /diklat

lainnya untuk diklat 20 JP; Seminar ( Sertifikat/undangan/ SPT/laporan singkat

untuk seminar/bimtek, foto kegiatan, daftar hadir learning session dan laporan

singkat untuk learning session); 3. Kinerja (Prestasi Kerja) : export data dari menu

laporan, laporan akhir SKP untuk Database BKN; sampel penilaian prestasi kerja

yang telah selesai ditandangani oleh pegawai, pejabat penilai dan atasan pejabat

penilai; 4. Disiplin : rekap pegawai dijatuhi hukuman disiplin; contoh SK hukuman

Disiplin yang dijatuhkan.

Page 75: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

65

Tabel 29. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini adalah merupakan IKU baru pada

tahun 2019. Dari tahun 2015 – 2018 belum ada IKU tersebut sehingga tidak bisa

dibandingkan capaian pertahun 2015-2019 namum untuk capaian 2019 sebesar

102,93%.

Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh BRPBAPPP untuk melakukan

penilaian Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BRPPBAPPP antara lain adalah:

1. Melakukan pengisian capaian output kualifikasi di simpeg apabila ada

pegawai yang telah melaksanakan pendidikan dan sudah pencantuman gelar

dari bulan Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui persentase

kualifikasi pendidikan

2. Melakukan pengisian capaian output kompetensi di simpeg apabila ada

pegawai yang telah melaksanakan Diklat, pelatihan, seminar dll dari bulan

Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui persentase kompetensi.

3. Melakukan pengisian capaian output kinerja pegawai melalui SKP on-line

dari bulan Januari sampai dengan Desember untuk mengetahui persentase

capaian output kinerja pegawai pada SKP serta merekap nilai kinerja ASN per

bagian (Tata Usaha, Tata Operasional, Pelayan Teknis dan Sarana, dan

Penyuluhan Perikanan) lingkup BRPBAPPP dari bulan Januari sampai dengan

bulan Desember berdasarkan data dari

e-SKP BRPBAPPP

4. Melakukan rekap absensi seluruh pegawai BRPBAPPP dari bulan Januari

sampai dengan bulan Desember untuk mengetahui persentase tingkat

kehadiran pegawai;

Faktor keberhasilan IKU ini adalah karena adanya pembinaan dari

kepegawaian terhadap pencapaian e-skp dan melakukan pemantauan atau

monitoring secara berkala terkait capaian kinerja eskp.

SASARAN STRATEGIS 5

TERSEDIANYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BRPBAPPP YANG HANDAL

DAN MUDAH DIAKSES

Nilai Sasaran Strategis “Tersedianya manajemen pengetahuan BRPBAPPP yang

handal dan mudah diakses” sebesar 120,00%. Indikator kinerja yang ditetapkan

untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 1 (satu)

indikator kinerja utama sebagai berikut.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP

BRPPBAPPP (INDEKS) 2019 71,00 73,02 102,85

Page 76: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

66

IKU 17

PRESENTASE UNIT KERJA BRPBAPPP YANG MENERAPKAN SISTEM

MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR (%)

Merupakan indikator kinerja yang menunjukkan persentase unit kerja

BRPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar.

Tujuan dari indikator kinerja ini adalah tersedianya manajemen pengetahuan

BRPBAPPP yang handal dan mudah diakses.

Tingkat penerapan MP, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing dokumen,

(bobot 20%) (ii) keikutsertaan level 3 s.d staf (bobot 40%), (iii) keaktifan level 3

s.d 4 dalam Sistem Informasi MP yang terpilih (bobot 40%). Bukti akhir capaian

indikator kinerja ini adalah berupa laporan tahunan terkait penerapan penerapan

manajemen pengetahuan terstandar lingkup BRPBAPPP disertai dengan lampiran

capture posting melalui aplikasi kinerjakkp.bitix24.com.

Tabel 30. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 17 TA.2019

Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase unit

kerja BRPPBAPPP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandar pada tahun anggaran 2019 ini sudah melebihi target tahunan sebanyak

75.00 sedangkan capaian 100,00 (120,00%), dibandingkan pada tahun

sebelumnya capaian dan targetnya lebh tinggi pada tahun 2019. Hasil penilaian

nilai manajemen pengetahuan secara rinci per komponen pengukuran sebagai

berikut:

Tabel 31. Nilai Komponen Dokumen meraih 100,00%

DOKUMEN

Dokumen Capaian Target %

Perjanjian Kinerja 13 13 100,00%

Laporan Kinerja (LAPRIN) 4 4 100,00%

Rata-Rata 100,00%

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

PRESENTASE UNIT KERJA BRPBAPPP YANG

MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN

PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR (%)

2016 50,00 58,10 116,20

2017 45,00 55,38 120,00

2018 65,00 78,75 120,00

2019 75,00 100,00 120,00

Page 77: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

67

Tabel 32. Nilai Komponen Keikutsertaan meraih 100%

KEIKUTSERTAAN

LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %

3 1 1 100,00%

4 4 4 100,00%

5 8 8 100,00%

Rata-Rata 100,00%

Tabel 33. Nilai Komponen Keaktifan meraih 100,00%

KEAKTIFAN

LEVEL Capaian (Orang) Target (Orang) %

3 1 1 0

4 4 4 100,00%

5 8 8 100,00%

Rata-Rata 100,00%

Tabel 34. Penilaian Persentase Capaian Manajemen Pengetahuan

PENILAIAN

Komponen Nilai Bobot %

Dokumen 87,50% 20% 20,00%

Keikutsertaan 100,00% 40% 40,00%

Keaktifan 100,00% 40% 40,00%

Rata-Rata 100,00%

Dari tabel Penilaian diatas didapat komponen nilai dokumen 87,50% dengan

bobot 20% menjadi 20,00%, nilai keikutsertaan 100% dengan bobot 40%

menjadi 100%, dan nilai komponen keaktifan 100,00% dengan bobot 40%

menjadi 40,00%. Sehingga akumulasi nilai dari 3 komponen %MP sebesar

100,00%

Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian Tahun 2019 meraih

keberhasilan disebabkan oleh :

1) Seluruh pejabat struktural sudah

berkontribusi dalam hal ini rajin

Page 78: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

68

mengupdate data di aplikasi bitrix dalam semua komponen di Manajemen

Pengetahuan

2) Plh. Ka Sub Seksi Monitoring dan Evaluasi selalu mengingatkan Eselon 3,4

dan 5 untuk selalu memposting di aplikasi bitrix24.com

(www.kinerjakkp.bitrixx24.com) kegiatan yang dilakukan agar nilai MP

bisa meningkat.

SASARAN STRATEGIS 6

TERWUJUDNYA BIROKRASI BRPBAPPP YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN

BERIORENTASI PADA LAYANAN PRIMA

Nilai Sasaran Strategis “terwujudnya birokrasi brpbappp yang efektif, efisien dan

beriorentasi pada layanan prima” sebesar 102,28%. Indikator kinerja yang

ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 1

(satu) indikator kinerja utama sebagai berikut.

IKU 18

PRESENTASE JUMLAH REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG

DIMANFAATKAN UNTUK PERBAIKAN KINERJA LINGKUP BRPBAPPP (%)

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP adalah jumlah rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Jenderal KKP kepada BRPBAPPP berdasarkan LHP

(terbatas pada LHP audit, reviu dan evaluasi baik bentuk surat maupun bab)

yang terbit pada triwulan IV tahun 2018 s/d triwulan IV tahun 2019 yang telah

ditindaklanjuti (berstatus proses dan/atau tuntas) oleh BRPBAPPP yang menjadi

objek pengawasan.

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP diukur dari jumlah rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Jenderal KKP yang ditindaklanjuti oleh BRPBAPPP yang

menjadi objek pengawasan sebanyak minimal 80% dari seluruh rekomendasi

yang diberikan kepada BRPBAPPP selama periode pengukuran.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama persentase jumlah

rekomendasi hasil pengawasan hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja lingkup BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 35. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 18 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini adalah merupakan IKU baru pada

tahun 2019. Dari tahun 2015 – 2018 belum ada IKU tersebut sehingga tidak bisa

dibandingkan capaian pertahun 2015-2019 namum untuk capaian 2019 sebesar

102,28%.

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

PRESENTASE JUMLAH REKOMENDASI HASIL

PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK

PERBAIKAN KINERJA LINGKUP BRPBAPPP (%)

2019 80,00 81,82 102,28

Page 79: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

69

Faktor keberhasilan capaian IKU adalah adanya komitmen pimpinan

BRPBAPPP untuk segera menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi hasil

pengawasan Inspektorat Jenderal KKP

SASARAN STRATEGIS 7

TERKELOLANYA ANGGARAN PEMBANGUNAN BRPBAPPP SECARA

EFEKTIF, EFISIEN DAN BERORIENTASI PADA LAYANAN PRIMA

Nilai Sasaran Strategis “terkelolanya anggaran pembangunan brpbappp secara

efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima” sebesar 106,06%. Indikator

kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut

terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja utama sebagai berikut.

IKU 19

NILAI KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN BRPBAPPP

Kinerja pelaksanaan anggaran adalah sebagai evaluasi dan spending review

terhadap optimalisasi belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka ketahanan

fiscal dan ekonomi berdasarkan 12 (dua belas) indikator pelaksanaan anggaran

yaitu revisi DIPA, halaman III DIPA, pengelolaan UP, rekon LPj Bendahara, data

kontrak, penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran, retur SP2D, perencanaan

kas, pengembalian SPM, dispensasi penyampaian SPM dan pagu minus. Indikator

Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi ukuran evaluasi kinerja

pelaksanaan anggaran yang mencerminkan aspek kesesuaian perencanaan dan

pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan kegiatan. Penjelasan dan formula perhitungan sebagaimana

terlampir:

IKPA akan menjadi salah satu alat monitoring dan evaluasi serta pembinaan

pelaksanaan anggaran oleh karena itu dihimbau untuk:

1. Melakukan revisi DIPA secara selektif.

2. Meningkatkan akurasi pencairan dana sesuai perencanaannya (halaman III

DIPA).

Page 80: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

70

3. Mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus sesegera mungkin.

4. Menyampaikan data kontrak ke KPPN tepat waktu (max 5 hari kerja sejak

tanggal kontrak).

5. Ketepatan waktu dalam revolving UP (minimal 1x dalam 1 bulan) dan

pertanggungjawaban TUP (SPM-PTUP tidak lebih dari 1 bulan dan tidak ada

sisa penyetoran dana TUP).

6. Ketepatan waktu penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran/Penerimaan

(upload ke aplikasi SPRINT sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya).

7. Menghindari adanya dispensasi SPM.

8. Meningkatkan ketelitian dalam memproses SPM dan nomor rekening

penerima/tujuan untuk menghindari retur SP2D.

9. Mengeksekusi anggaran secara proporsional sesuai dengan target

penyerapan anggaran dengan melakukan perencanaan yang baik.

10. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan SPM-LS Non Belanja

Pegawai (maksimal 17 hari kerja sejak serah terima/penyelesaian

pekerjaan)

11. Meningkatkan akurasi perencanaan kas/RPD Harian dengan cara

mengajukan SPM dengan sesuai Renkas

12. Meningkatkan ketelitian dalam penerbitan SPM untuk menghindari

kesalahan/pengembalian SPM oleh sistem di KPPN.

Adapun capaian atas indikator kinerja utama nilai kinerja pelaksanaan anggaran

BRPBAPPP dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 36. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 19 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini untuk capaian selama 2015-2019

rata-rata masih diatas target. Capaian tertinggi pada tahun 2017 yakni sebesar

104,46%.

Tabel 37. Kategori Penilaian Kinerja Anggaran

No Nilai Angka Inteprestasi

1. > 90% - 100% Sangat baik

2. > 80% - 90% Baik

3. > 60% - 80% Cukup / Normal

4. > 50% - 60% Kurang

5. ≥50% Sangat kurang

Sumber : Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 249/PMK.02/2011

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

NILAI KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN

BRPBAPPP

2015 80,00 94,50 104,00

2016 85,00 69,02 81,02

2017 83,00 86,71 104,46

2018 86,00 88,31 100,36

2019 87,00 97,16 111,68

Page 81: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

71

Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BRPBAPPP pada tahun 2019 adalah

sebesar 97,16% atau tergolong ke dalam kategori sangat baik. Nilai kinerja

anggaran ini dapat dilihat pada aplikasi OMSPAN tahun anggaran 2019. Sampai

dengan akhir bulan desember tahun 2019, BRPBAPPP telah mencapai nilai

realisasi anggaran sebesar Rp. 107.469.221.452,- atau 97,70%. Berikut adalah

nilai kinerja anggaran BRPBAPPP pada TA. 2019 yang terdapat pada aplikasi

OMSPAN 2019.

Gambar 10. Nilai Kinerja Anggaran BRPBAPPP pada Tahun 2019 pada Aplikasi

OMSPAN 2019

Keberhasilan atas kinerja IKU ini antara lain :

1. Komitmen pimpinan dalam kontrol pelaksanaan anggaran dimana setiap

kegiatan revisi DIPA harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Balai.

Disamping itu, kemampuan petugas keuangan juga menjadi faktor penentu

sehingga BRPBAPPP melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi

melalui kegiatan bimbingan teknis dan kegiatan rekonsiliasi setiap bulan

dilakukan untuk mencocokan data yang ada pada PUMK.

2. Adanya BRPBAPPP sangat selektif dalam melakukan pergeseran anggaran

dalam revisi DIPA BRPBAPPP senantiasa meningkatkan kedisplinan,

ketertiban dan ketepatan waktu dalam penyampaian LPJ sebelum tanggal

10 bulan berikutnya, dan memastikan data LPJ telah terverifikasi oleh KPPN

pada aplikasi SPRINT penyampaian data kontrak sebelum 5 hari kerja

setelah ditandatangani dan dipastikan verifikasi kebenaran data

kontraknya (approval) oleh KPPN

3. Penyelesaian tagihan kontraktual (LS Non-Belanja Pegawai) paling lambat

dalam 17 hari kerja setelah BAST ditanda tangani sudah diajukan SPM-nya

ke KPPN dan lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada

SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP.

Faktor keberhasilan pada IKU ini,antara lain: melakukan perencanaan dan

eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, sehingga tidak menumpuk

pencairan anggaran pada akhir tahun.

Page 82: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

72

IKU 20

BATAS TERTINGGI PERSENTASE TEMUAN LHP BPK ATAS LAPORAN

KEUANGAN (LK) BRPBAPPP DIBANDINGKAN REALISASI ANGGARAN

BRPBAPPP TA.2018 (%)

Merupakan indikator kinerja yang mempengaruhi terkelolanya anggaran

pembangunan BRPBAPPP secara efisien dan akuntabel atau tidak. Untuk batas

tertinggi persentase temuan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK

(Laporan Keuangan) BRPBAPPP dibandingkan dengan realisasi anggaran

BRPBAPPP TA.2018 adalah sebesar 1%. Pada tahun 2018, pagu anggaran

BRPBAPPP adalah sebesar Rp. 113.027.497.000,-. Sehingga temuan LHP BPK harus

kurang dari 1% dari pagu anggaran tahun 2018 atau tidak boleh lebih dari

Rp. 113.027.497.000,-.

Tabel 38. Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 20 TA.2019

Berdasarkan tabel diatas bahwa IKU ini merupakan persentase temuan LHP

(Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas LK (Laporan Keuangan) BRPBAPPP. Pada

tahun 2017 dan 2019 tidak ada temuan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK atas

LK (Laporan Keuangan) BRPBAPPP sedangkan tahun 2018 BPK tidak melakukan

pemeriksaan atas laporan keuagan di BRPBAPPP

Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh BRPBAPPP untuk mencapai indikator

kinerja tersebut antara lain adalah membuat laporan keuangan dan updating

laporan keuangan melalui aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Basis

Akrual), SAS, Silabi, SIMPONI, E-SPT, E-BILING, dan sebagainya.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Berdasarkan surat pengesahan DIPA (SP-DIPA) induk Tahun Anggaran 2019

dari Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan dengan Nomor: DIPA

032.12.2.403828/2019, maka alokasi anggaran untuk BRPBAPPP adalah Rp.

109.996.776.000,-. Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BRPBAPPP Tahun 2019 dari total

pagu sebesar Rp. 109.996.776.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.469.221.452,- atau

97,70% (sesuai data OMSPAN, Kemenkeu). Jika dibandingkan dengan persentase

realisasi anggaran Tahun 2018 sebesar 95,60%, performance persentase realisasi

anggaran Tahun 2019 lebih tinggi sebesar 2,10%, dengan rincian sebagai

berikut:

INDIKATOR

KINERJA UTAMA TAHUN T R %

BATAS TERTINGGI PERSENTASE TEMUAN LHP

BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN (LK) BRPBAPPP

DIBANDINGKAN REALISASI ANGGARAN

BRPBAPPP TA.2018 (%)

2018 1 0,01 100,00

2019 1 0,01 100,00

Page 83: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

73

Tabel 39. Perbandingan Realisasi Anggaran BRPBAPPP TA. 2018-2019

RUPIAH MURNI

B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL

PAGU 2018 96.473.571.000 15.444.676.000 1.109.250.000

2019 85.601.348.000 22.017.028.000 2.378.400.000

REALISASI 2018 94.870.732.705 12.089.019.767 1.099.518.800

2019 85.178.098.952 21.121.930.731 2.289.195.491

TOTAL PAGU 2018 113.027.497.000

2019 109.996.776.000

TOTAL REALISASI

2018 108.059.271.272

(95,60%)

2019 108.589.225.174

(98,72%)

Realisasi pada Tahun 2019 sebesar 108.589.225.174 (98,72%) lebih tinggi

capaiannya, jika dibandingkan realisasi Tahun 2018 sebesar 108.059.271.272

(95,60%) terlihat jelas perbedaan yang sangat signifikan dimiliki oleh BRPBAPPP,

dikarenakan pada Tahun 2018 dana untuk pelaksanaan kinerja seksi penyuluhan

(IK16 yang telah dihapuskan) tidak dapat direalisasikan mengingat waktu refining

anggaran dicabut pada awal Triwulan IV sehingga masa realisasinya relatif

pendek

Tabel 40. Capaian realisasi anggaran BRPBAPPP TA. 2019 (Per-Belanja)

RUPIAH MURNI

B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL

PAGU 85.601.348.000 22.017.028.000 2.378.400.000

REALISASI 85.178.098.952 21.121.930.731 2.289.195.491

99,08% 92,55% 98,72%

TOTAL PAGU 109.996.776.000

TOTAL REALISASI 108.589.225.174

98,72%

Sumber: OMSPAN Kemenkeu, 08 Januari 2020

Sampai dengan tanggal 08 Januari 2020, capaian realisasi anggaran

BRPBAPPP sebesar Rp. 108.589.225.174 atau 98,72% dari total anggaran sebesar

Rp. 109.996.776.000,-. Sesuai dengan tabel diatas maka realisasi tertinggi

menurut data per-belanja adalah 1) Belanja Pegawai sebesar 99,51%, 2) Belanja

Modal sebesar 96,25%, dan 3) Belanja Barang sebesar 99,93%.

Jika dibandingkan dengan alokasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp.

113.027.497.000,- dan realisasi Tahun 2018 yaitu sebesar Rp. 108.059.271.272,-

mengalami penurunan sebesar Rp. 590.049.820,-. Adapun ditinjau dari realisasi

anggaran, performance penyerapan anggaran Tahun 2018 lebih rendah (95,60%)

dibandingkan dengan Tahun 2019 lebih tinggi (98,72%).

Page 84: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

74

Grafik 7. perbandingan realisasi anggaran per-belanja 2018-2019

Secara umum penyerapan anggaran per-Belanja pada BRPBAPPP pada kurun

waktu 2018-2019 cukup baik. Lonjakan penyerapan anggaran banyak

dipengaruhi oleh oleh lancarnya revolving dana UP setiap bulan (realisasi

belanja pegawai dan belanja modal).

Page 85: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

75

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Hasil pengukuran kinerja BRPBAPPP Tahun 2019 menunjukkan perolehan

nilai NPSS sebesar 104,64% dengan rincian sebagai berikut:

1) Stakeholders Perspective dengan bobot 33,33%, nilai capaian 101,45%

2) Customer Perspective dengan bobot 33,33%, nilai capaian 109,56%;

3) Internal Process Perspective dengan bobot 33,33%, nilai capaian 102,37%;

4) Learn and Growth Perspective dengan bobot 33,33%, nilai capaian 107,76%.

Capaian pada masing-masing perspektif ini dipenuhi dari pencapaian 7

(tujuh) Sasaran Strategis yang didukung oleh 20 (dua puluh) Indikator Kinerja

Utama. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa 7 (tujuh) Sasaran Strategis dan 20

(dua puluh) Indikator Kinerja Utama dapat dicapai/ status baik (100%).

Keberhasilan terhadap pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen pimpinan

BRPBAPPP dan koordinasi yang baik antar level pimpinan.

4.2. REKOMENDASI

Dalam rangka meningkatkan kinerja BRPBAPPP serta mendorong

tercapaianya target Tahun 2019, maka beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Menetapkan SK Penanggungjawab IKU.

2. Menyusun dan melengkapi manual IKU.

Page 86: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

76

Lampiran 1) Penetapan Kinerja BRPBAPPP TA. 2019

2) Renaksi TA. 2019

3) SK Tim Penyusun LKJ TA. 2019

Page 87: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

77

1. PERJANJIAN KINERJA

A. PK Level 3 Riset

Page 88: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

78

Page 89: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

79

Page 90: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

80

B. PK Level 3 Penyuluh

Page 91: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

81

Page 92: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

82

C. PK Gabungan

Page 93: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

83

Page 94: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

84

SK TIM PENYUSUN LKj TA 2019

Page 95: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

85

Page 96: Tim Penyusun - bppbapmaros.kkp.go.id · Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Dihasilkan oleh Peneliti Lingkup BRPBAPPP TA.2019 58 Tabel 29 Capaian Kinerja pada Indikator Kinerja (IK) 16

86