siklus ovarium_ by ik nur
Embed Size (px)
DESCRIPTION
semoga bermanfaat :)TRANSCRIPT

Siklus Ovarium Bulanan
a. Fase “Folikular”
Fase ini bekerja pada separuh pertama siklus untuk menghasilkan sebuah telur matang yang
siap berovulasi di pertengahan siklus (Sherwood, 2001).
Ketika lahir masing-masing ovum dikelilingi oleh selapis sel-sel granulosa
membentuk folikel primordial sel-sel granulosa diyakini berfungsi memberi makanan
untuk ovum & untuk menyekresi suatu faktor penghambat oosit membuat ovum tetap
tertahan dalam keadaan primordial, dalam fase profase meiosis (Guyton & Hall, 2007).
Pubertas FSH dan LH mulai disekresikan dalam jumlah cukup oleh hipofisis anterior
pertuumbuhan folikel dimulai (Guyton & Hall, 2007).
Permulaan ovum membesar menjadi 2-3 x lipat diikuti dengan pertumbuhan lapisan
sel-sel granulosa dalam beberapa folikel membentuk folikel primer [pre antral ]
(Guyton & Hall, 2007).
Fase Folikular
Fase Luteal

Perkembangan Folikel Antral & Vesikular (Guyton & Hall, 2007)
Estrogen disekresikan ke dalam folikel sel-sel granulosa membentuk reseptor FSH semakin banyak
FSH (dr hipofisis) + Estrogen memacu reseptor LH FSH & LH peningkatan sekresi folikular yang lebih cepat.
Peningkatan estrogen dari folikel peningkatan LH bersama-sama menyebabkan proliferasi sel-sel teka & ↑↑ sekresi folikular.
Pertumbuhan folikel-folikel terjadi sangat cepat.
Diameter ovum total dari awal sampai menjadi 10 x lipat/ ↑↑ masssa ovum 1000 x lipat
Folikel membesar ovum tetap tertanam dalam massa sel granulosa pada sebuah kutup folikel.
Folikel Vesikular matang
Konsentrasi FSH dan LH ↑↑ (sedikit sedang)
Peningkatan FSH > LH & lebih awal daripada LH
Mempercepat pertumbuhan 6-12 folikel primer/ bulan
Proliferasi sel-sel granulosa berlangsung cepat memperbanyak lapisan.
Sel-sel (dr interstisium ovarium) berkumpul di luar sel granulosa membentuk teka.
Teka interna (sel-selnya = sel-sel granulosa) membentuk kemampuan untuk sekresi estrogen & progesteron.
Teka eksterna berkembang mjd kapsul jaringan ikat yang sangat vaskular.
Massa sel granulosa menyekresi cairan folikular (estrogen ↑↑)
Pengumpulan cairan munculnya antrum di dalam massa sel granulosa.
FolikelPrimer
Folikel Antral

Kontrol Umpan-Balik FSH dan Sekresi LH Tonik Selama Fase Folikuler
(Sherwood, 2001)
Hanya Satu Folikel yang Mengalami Pematangan Penuh Setiap Bulan, dan Sisanya
Mengalami Atresia
Setelah pertumbuhan selama satu minggu (sebelum ovulasi) salah satu dari folikel
mulai tumbuh melebihi semua folikel yang lain; sisa 5-11 folikel yang tumbuh
berinvolusi (atresia).
Penyebab atresia estrogen dari satu folikel yang tumbuh paling cepat memberikan
umpan balik negatif ke hipotalamus untuk lebih menekan kecepatan sekresi FSH oleh
hipofisis anterior menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel-folikel yang kurang
berkembang sehingga folikel yang paling besar dapat melanjutkan pertumbuhannya
(karena adanya umpan balik positif intrinsic yang dimilikinya) sementara folikel-
folikel yana lain berhenti tumbuh berinvolusi. (Guyton & Hall, 2007)
Hipotalamus
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Hipofisis Anterior
FSH LH
Ovarium
Perkembangan Folikel
Estrogen kadar rendah
Inhibin
+
++
+
-
-
-

OVULASI
Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari terjadi pada 14 hari
sesudah menstruasi dimulai. (Guyton & Hall, 2007)
Hormon lutein (LH) ↑↑
Hormon steroid folikular (progesteron)
Enzim proteolitik (kolagenase) pelarutan
dinding kapsul folikel
Melemahnya dinding folikel folikel
membengkak
Degenerasi stigma
Hiperemia folikel (pembuluh darah ↑↑) & Sekresi prostaglandin
(vasodilatasi)
Transudasi plasma ke dalam folikel
Pembengkakan Folikel
Pecahnya Folikel
Evaginasi ovum
Hipotalamus
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Hipofisis Anterior
FSH LH
Ovarium
Folikel Matang
Estrogen kadar tinggi
Ovulasi
+
++
+
+
(Lonjakan LH)
Kontrol Lonjakan LH Pada Saat
Ovulasi
(Sherwood, 2001)

b. Fase “Luteal”
Fase ini mengambil alih peran pada paruh kedua siklus untuk mempersiapkan saluran
reproduksi wanita untuk kehamilan apabila terjadi pembuahan terhadap telur yang
dikeluarkan (Guyton & Hall, 2007).
Hipotalamus
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Hipofisis Anterior
LH
Ovarium
Korpus Luteum
Estrogen kadar sedang
Progesteron kadar tinggi
+
+
+
+
-
-
Sesudah beberapa jam pelepasan ovum
Sel-sel granula & teka interna yang tersisa
menjadi sel lutein
Diameter membesar 2x lipat/ lebih & terisi dengan inklusi lipid
(tampak kuning)
Luteinisasi
Seluruh massa sel korpus luteum
Progesteron & Estrogen ↑↑
Sel-sel granulosa
Sel-sel tekaAndrogen (androstenedion &
testosteron)
Dikonversi oleh sel-sel granulosa
Korpus albikans
± 12 hari setelah ovulasi
Kontrol Umpan Balik Selama Fase
Luteal
(Sherwood, 2001)

Siklus Seksual Wanita
(Saladin, 2003)

Bagan Kontrol Hormonal Siklus Ovarium Bulanan
(Despopolus & Silbernagl, 2003)

Referensi:
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed.11. EGC: Jakarta.
Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, ed.2. EGC: Jakarta.
Saladin. 2003. Anatomy and Physiology: The Unity of Form and Function, 3rd ed. The Mc Graw-
Hill Companies: New York. Available from: http://server.fk-unram.edu/e-books/
Despopolus & Silbernagl. 2003. Color Atlas of Physiology, 5th ed. Georg Thieme Verlag:
Germany. Available from: http://server.fk-unram.edu/e-books/