tht faringitis akut baru slide

16
Faringitis Akut Oleh Appendi Sinaga 209210185

Upload: advent-hendra-laurensius-sinaga

Post on 12-Nov-2015

176 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

  • Faringitis AkutOlehAppendi Sinaga209210185

  • FARINGITIS AKUTKeradangan akut mukosa faring dan jaringan limfoid di dinding faringRadang tenggorok

    ETIOLOGIVirus (rhinovirus, adenovirus, parainfluenza, dll)Bakteri (Streptococcus -hemolytic grup A, Corynebacterium diphtheriae, Hemophilus influenzae, dll)Jamur (Candida)

  • Etiologi Virus : Rhinovirus, coronaviruses ,Influenza virus, Parainfluenza virus, adenovirus, Herpes simplex virus type 1&2, Coxsackie virus A, cytomegalovirus danEpstein-Barr virus(EBV). Bakteri :S.pyogenes, group A streptococcus, Neisseria gonorrhoeae, Corynebacterium diptheriae, Corynebacterium ulcerans, Yersinia eneterolitica, Treponemapallidum dan Mycobacterium tuberculosis

  • Faringitis dapat menular melalui droplet infection.Faktor resiko penyebab faringitis yaitu:udara yang dinginturunnya daya tahan tubuhKonsumsi makanan yang kurang gizikonsumsi alkohol yang berlebihan

  • Patofisiologi Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat.

  • Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar.

  • Faringitis akutfaringitis viralRinovirus menimbulkan gejala Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan dan sulit menelan. Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis. Virus influenza, Coxsachievirus, dan cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat. Coxsachievirus dapat menimbulkan lesi vesicular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash.

  • Adenovirus selain menimbulkan gejala faringitis, juga menimbulkan gejala konjungtivitis. Epstein-Barr virus (EBV) menyebabkan faringitis yang disertai produksi eksudat yang banyak. Terdapat pembesaran kelenjar limfa di seluruh tubuh terutama retroservikal dan hepatosplenomegali

  • Terapi : Istirahat cukupMinum yang cukupKumur dengan air hangatAnalgetik jika perluAntivirus metisoprinol (isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks Dewasa dosis 4-6 x 60-100mg/kgbb/hariAnak < 5th, dosis 4-6 x 50mg/kgBB/hari

  • B. faringitis bakteriGejala : Nyeri kepala yang hebatMuntahkadang-kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi dan jarang disertai dengan batuk.

  • Pada pemeriksaan:tampak tonsil membesarfaring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannyapetechiae pada palatum dan faringKelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan

  • C. Faringitis FungalGejala : nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemisTerapi : nystatin 100.000 400.000 unit 2x/hariAnalgetik

  • D. Faringitis gonoreaTerdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenitalTerapi :Sefalosforin generasi 3Ceftriaxone 250mg IM

  • Komplikasi Komplikasi umum faringitis terutama tampak pada faringitis karena bakteri yaitu : sinusitis, otitis media, epiglotitis, mastoiditis, dan pneumonia. Demam rheumatic akut(3-5 minggu setelah infeksi), post streptococcal glomerulonephritis, dan toxic shock syndrome, peritonsiler absesKomplikasi infeksi mononukleus meliputi: ruptur lien, hepatitis, Guillain Barr syndrome, encephalitis, anemia hemolitik, myocarditis, B-cell lymphoma, dan karsinoma nasofaring.