ppt tonsilo faringitis akut

Upload: yoshanda17

Post on 10-Jan-2016

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TFA

TRANSCRIPT

Case Report Session VARICELLA ZOSTER

Laporan KasusFARINGITIS AKUT NANA HERIYANAIdentitas PasienNama/ Jenis kelamin/ umur: An. A/laki-laki/4,2 tahunPekerjaan/Pendidikan: Belum sekolahAlamat: RT 13 Luar Wilayah

2Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluargaStatus Perkawinan:Belum menikahJumlah anak/saudara:2 bersaudaraBiaya Kesehatan: JamkesmasKondisi Rumah:baik

Aspek Psikologis di Keluarga:baik

Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga : Radang pada tenggorokan (-)Riwayat keluar cairan dari telinga/congek disangkalRiwayat malaria disangkalKeluhan Utama:Nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu

Keluhan Tambahan :Demam disertai batuk dan pilek 2 hari yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit :PaPasien datang berobat ke poliklinik anak Puskesmas Simpang IV Sipin bersama dengan ibu pasien dengan keluhan nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu. Demam (+) sejak 2 hari yang lalu tapi tidak terlalu tinggi, menggigil (-), berkeringat (-). Ibu pasien mengaku anaknya sulit makan dan nafsu makannya menurun sejak sakit tenggorokannya, nyeri pada telinga (-), keluar air (-), telinga berdenging (-), suara parau (-), nyeri pada sendi (+). Riwayat batuk pilek (+) sejak 2 hari yang lalu, batuk tidak berdahak, batuk darah (-), pilek tidak dipengaruhi cuaca, debu, makanan dan obat-obatan. Sebelumnya Pasien makan jajanan ciki ciki dan minum-minuman seperti ale-ale. Karena keluhan hanya dibiarkan oleh ibu pasien, namun karena dirasa makin bertambah, akhirnya ibu pasien membawa anaknya berobat ke poli anak puskesmas simpang IV Sipin.

Saat di poli anak, pasien masih mengeluh nyeri saat menelan, batuk (+), pilek (+), dan pasien masih demam.

Pemeriksaan FisikKeadaan UmumKeadaan sakit: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisSuhu: 37,8CNadi: 90x/menitPernafasan- Frekuensi: 24x/menitBerat badan: 30 Kg

Pemeriksaan Organ

Kepala : normocephal, simetrisMata: Ca (-), SI (-), RC +/+ , pupil: bulat, isokorHidung: t.a.k Telinga : t.a.k Mulut: dbnLidah: putih kotor, ulkus (-)LeherKGB: tak ada pembengkakanKel.tiroid: tak ada pembesaranThorax: dbnAbdomen : dbnEkstremitas :Edema (-), akral hangatStatus Lokalis

HasilUvulaBentuk normal, terletak ditengahPalatum moleNormal Palatum durumNormal Plika anteriorHiperemis (+)TonsilDekstra : tonsil T2, hiperemis (+), Sinistra : tonsil T2, hiperemis (+), Plika posteriorNormal Mukosa orofaringNormal Diagnosis :Tonsilo Faringitis akutPrognosa :bonam

Manajemen

Preventif :Menyarankan agar pasien dan ibu pasien menjaga pola makan, minum dan kebersihan mulut.

Promotif :1. Memperbanyak minum dan Menghindari minuman dingin dan makanan yang dapat memicu timbulnya keluhan2. Menerangkan kepada pasien dan ibu pasien tentang penyakit diderita dan komplikasinya.3. Kuratif :NonmedikamentosaIstirahat yang cukupPengaturan pola makan : Menghindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi (seperti makanan berminyak atau berlemak dan jajanan yang mengandung pengawat dan pewarna makanan), menyarankan ibu untuk lebih kreatif dalam menyiapkan menu makanan.

4. Rehabilitatif ; -

Medikamentosa :

Amoxicilin syr 3 x 1 cth/hr ParacetamolGliyserin guaicolateCTM

ANALISA KASUS

Faringitis banyak dijumpai pada anak-anak, remaja dan dewasa muda.Gejala dari faringitis akut adalah Gejala yang sering ditemukan ialah gatal dan kering pada tenggorokkan, suhu tubuh naik sampai mencapai 40C, rasa lesu, rasa nyeri di sendi, tidak nafsu makan ( anoreksia ), rasa nyeri ditelinga (otalgia ), bila laring yang terkena suara menjadi parau atau serak. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, tonsil membengkak dan hiperemis, terlihat detritus membentuk folikel, kadang detritus berdekatan menjadi satu ( tonsillitis lakunaris ) atau berupa membran semu. Lapsus : pasien mengalami manifestasi klinis tsb diatas

Patogenesis

Pada faringitis akut infiltrasi pada lapisan epitel. Bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial mengadakan reaksi, terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfnuklear. Proses ini secara klinis tampak pada kriptus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut detritus. Suatu tonsillitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsillitis folikularis. Bila bercak-bercak detritus ini berdekatan menjadi satu, maka terjadilah tonsillitis lakunaris. Bercak detritus yang melebar itu dapat lebih lebar lagi, sehingga terbentuk membran semu ( pseudo membran ).Penatalaksanaan

Pada pasien Faringitis akut ini diberikan antibiotic amoksisilin 1 cth 3 kali sehari selama 4hari. Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus faringitis akut dapat diberikan :Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamide selama 5 hariAnti piretikObat kumur atau obat hisap dengan desinfektanBila alergi dengan penisilin dapat diberikan eritromisin atau klindamisin

5 tingkat pencegahan faringitis:

1. Perlindungan Kesehatan ( Promosi Kesehatan)Pencegahan yang dilakukan dengan pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan. Contoh nya dengan perbaikan status gizi individu/perorangan ataupun masyarakat untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik, seperti mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi yang lebih baik.2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentuUpaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu. Contohnya dengan menggunakan masker, atau penutup mulut sehingga mengurangi terpapar debu.3. Penegakan diagnose secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat4. Pemberantasan kecacatanDengan cara melakukan pengobatan secara berkesinambungan sehingga tercapai proses pemulihan yang baik, melakukan perawatan khusus secara berkala guna memperoleh pemulihan kesehatan yang lebih cepat,meminum obat sampai tuntas.5. RehabilitasiTidak dilakukan

Prognosis bonam pada pasien ini

Terima Kasih