the enrichmgbgdbent of form - ahmad mansuri

11
THE ENRICHMENT OF FORM (PENGAYAAN BENTUK) 1.1 BENTUK DALAM ARSITEKTUR Beberapa pengertian bentuk dalam arsitektur: Penampilan luar yang dapat dilihat Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan gambaran nyata Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasiDalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud yaitu sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi (Hugo Haring). Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies van der Rohe). Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang hasilnyamerupakan susunan benda (Benyamin Handler). Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius). Beberapa definisi bentuk oleh beberapa arsitek: Menurut vitivirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi vitivurus, bila mau di kaitkan dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmitas ( thecnic ) dengan venustas ( beauty/delight )( saliya”99). Obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (sha ) ( abecrombie, 1984 : 37 ) Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk ( ching, 1979 : 50 ) Ciri-ciri visual bentuk menurut Ching (1996:50,51) adalah : Wujud yaitu cirri-ciri pokok yang menunjukkan bentuk yang merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk. Dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya, sedangkan skala ditentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk- bentuk lain disekelilingnya.

Upload: ahmad-mansuri-al-kindi

Post on 04-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fbsrbfbfgbg

TRANSCRIPT

  • THE ENRICHMENT OF FORM

    (PENGAYAAN BENTUK)

    1.1 BENTUK DALAM ARSITEKTUR

    Beberapa pengertian bentuk dalam arsitektur:

    Penampilan luar yang dapat dilihat

    Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang menghasilkan gambaran nyata

    Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasiDalam arsitektur, bentuk selalu

    dihubungkan dengan wujud yaitu sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan

    suatu bentuk tertentu

    Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses

    pemikiran. Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan

    diri/ekspresi (Hugo Haring).

    Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies van der

    Rohe).

    Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang

    hasilnyamerupakan susunan benda (Benyamin Handler).

    Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius).

    Beberapa definisi bentuk oleh beberapa arsitek:

    Menurut vitivirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi vitivurus, bila mau di kaitkan

    dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan gabungan antara firmitas ( thecnic ) dengan

    venustas ( beauty/delight )( saliya99).

    Obyek dalam persepsi kita memiliki wujud/ujud (sha ) ( abecrombie, 1984 : 37 )

    Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk (

    ching, 1979 : 50 )

    Ciri-ciri visual bentuk menurut Ching (1996:50,51) adalah :

    Wujud yaitu cirri-ciri pokok yang menunjukkan bentuk yang merupakan hasil konfigurasi

    tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi suatu bentuk.

    Dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsinya,

    sedangkan skala ditentukan oleh perbandingan ukuran relatifnya terhadap bentuk-

    bentuk lain disekelilingnya.

  • Warna yaitu corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk, merupakan

    atribut yang paling menyolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya.

    Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.

    Tekstur yaitu karakter permukaan suatu bentuk,tekstur mempengaruhi baik perasaan

    kita pada waktu menyentuh maupun kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaan

    bentuk tersebut.

    Posisi yaitu letak relative suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau medan visual.

    Orientasi yaitu posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, arah mata angin, atau

    terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.

    Inersia visual yaitu derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk, inersia suatu bentuk

    tergantung pada geometrid an orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis

    pandangan kita.

    Semua ciri-ciri visual bentuk diatas pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan

    bagaimana kita memandangnya , seperti perspektif/sudut pandang kita, jarak kita terhadap

    bentuk tersebut, keadaan pencahayaan, lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut.

    1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-

    aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.

    2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.

    3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi

    kejelasan dari wujud dan strukturnya.

    4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita

    dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut

    BENTUK BERATURAN

    Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan

    tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil

    dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida

    merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.

    Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-

    dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan

    pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk

    teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau

    menambahkan beberapa bagiannya.

  • contoh :

    BENTUK TAK BERATURAN

    Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan

    antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis

    dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan

    yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan

    dari bentuk-bentuk beraturan.

    Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam

    arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan.

    Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan

    Gambar 1.1 Bentuk beraturan

  • Sedangkan Eppi, dkk (1986:52,53) menguraikan bahwa bentuk-bentuk arsitektur

    memiliki unsur-unsur : garis, lapisan, volume, tekstur, dan warna. Kombinasi atau perpaduan

    dari kesemua unsure akan menghasilkan ekspresi bangunan. Ini menghasilkan suatu

    pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh.

    Dengan melalui uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa kondisi fisik bentuk

    menentukan ekspresi bangunan, menghasilkan citra tertentuyang merupakan aspek filosofis

    desain yang menentukan kekhasan desain. Dengan demikian bentuk memiliki peran

    mendasar dalam setiap keputusan pada proses perancangan arsitektur

    contoh :

    Gambar 1.2 Bentuk tidak beraturan

  • 1.2 Teori Tentang Bentuk Arsitektural

    Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang . Bentuk-bentuk

    arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan, warna, merupakan

    perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam penggambaran ruang. Mutu arsitektur

    akan ditentukan oleh keahlian seorang perancang dalam menggunakan dan menyatukan

    unsure-unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar

    (eksterior) di sekeliling bangunan-bangunan1

    Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk

    dapat dihubungkan pada penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau

    seseorang yang mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu

    dapat mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk es

    atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi untuk

    menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan-cara dalam menyusun dan

    mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk

    mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat dihubungkan

    baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip yang memberikan kesatuan

    secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering dimaksudkan sebagai pengertian massa atau

    isi tiga-dimensi, maka wujud secara khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk

    yang mewujudkan penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang

    membatasi suatu gambar atau bentuk,

    1.3 Wujud

    Sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga

    merupakan aspek utama di mana bentuk-bentuk dapat diidentifikasi dan dikategorikan

    Disamping wujud, bentuk memiliki cirri-ciri visual seperti:

    1. Dimensi

    Dimensi fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan

    proporsi dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap

    bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.

    1 Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974

  • 2. Warna

    Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang menjelaskan persepsi

    individu dalam corak, intensitas dan nada. Warna adalah atribut yang paling menyolok

    membedakan suatu bentuk dari lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual

    suatu bentuk.

    3. Tekstur

    Adalah kualitas yang dapat diraba dan dapat dilihat yang diberikan ke permukaan oleh

    ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda. Tekstur juga menentukan sampai di

    mana permukaan suatu bentuk mementulkan atau menyerp cahaya dating.

    1.4 Sifat-sifat Bentuk

    Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan komposisi unsure-

    unsurnya:

    1. Posisi

    Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau lingkungan visual

    di mana bentuk tersebut terlihat.

    2. Orientasi

    Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk

    benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatny.

    3. Inersia Visual

    Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk

    tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang dasar, gaya tarik

    bumi, dan garis pandang manusia

    Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita

    memandangnya:

    Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-

    aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.

    Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.

  • Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi

    kejelasan dari wujud dan strukturnya.

    Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita

    dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.

    1.5 Wujud

    wujud memperlihatkan sisi luar karakteristik suatu bidang atau konfigurasi

    permukaan suatu bentuk runang. Wujud merupakan sarana pokok yang memungkinkan kita

    mengenal, mengindentifikasi dan mengkategorikan gambar-gambar dan bentuk-bentuk

    tertentu. Persepsi kita terhadap suatu wujud sangat tergantung pada tingkat ketajaman

    visual yang terlihat sepanjang kontur yang memisahkan suatu gambar dari latar

    belakangnya atau antara suatu bentuk dan daerahnya.

    Dalam arsitektur, kita berkonsentrasi dengan wujud-wujud dari:

    Bidang lantai, dinding dan langit-langit yang membatasi ruang

    Bukaan-bukaan jendela dan pintu di dalam ruang tertutup.

    Baying-bayang (silhouette) dan kontur bentuk-bentuk bangunan.

    1.5.1 Wujud Dasar

    secara psikologis manusia secara naluriah akan manyederhanakan lingkungan

    visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung

    mengurangi subyek utama dalam daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling

    sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah

    untuk diterima dan dimengerti.

    Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan

    segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak

    terhingga banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.

    Lingkaran : sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan

    seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.

    Segitiga : sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai

    tiga buah sudut.

    Bujur sangkar : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama

    panjang dan empat buah sudut siku-siku.

  • 1.6 PENGAYAAN BENTUK

    1.6.1 Bentuk dengan Simbol

    1.6.2 Bentuk dan struktur

    Gambar 1.2 Pengayaan Bentuk dengan

    simbol

    Gambar 1.3 Pengayaan Bentuk dengan

    struktur

  • 1.6.3 Bentuk dan perubahan dimensi

    Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya

    dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah

    kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah

    ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk

    bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

    Gambar 1.4 Pengayaan Bentuk dengan

    Perubahan dimensi

  • 1.6.4 Bentuk dengan pengurangan

    Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam bentuk-bentuk yang

    dapat dilihat dalam batas pandangan. Apabila sebagian dari bentuk pejal utama tersebut

    tersembunyi dari pandangan kita, kita cenderung melengkapi bentuknya dan

    memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena secara naluriah benda tersebut

    akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-

    bentuk beraturan yang volumenya hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat

    mempertahankan identitas formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak

    lengkap. Kita menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang

    dikurangi. Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.

    Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan.

    Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian

    volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.

    Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk tersebut

    dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara drastis mengubah

    profilnya.

    Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari

    banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau

    diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat

    mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut

    dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang

    menggambarkan suatu bola.

    Gambar 1.5 Pengayaan Bentuk dengan

    Pengurangan

  • 1.6.5 Bentuk dengan penambahan

    Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume

    bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang

    ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau

    berubah.

    Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume

    asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu

    atau beberapa bentuk tambahan lain

    terhadap volume yang sudah ada

    1.6.7 Bentuk Komposit baru

    Yaitu dimana kedua bentuk dapat saling

    menyerap identitas masing masing dan

    menyatu menciptakan suatu bentuk

    baru.

    Gambar 1.6 Pengayaan Bentuk dengan

    Penambahan

    Gambar 1.6 Pengayaan Bentuk dengan

    penyatuan (komposit)