tgs mandiri pancasila

Upload: widya-cahya

Post on 08-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila

TRANSCRIPT

PANCASILA

Pengertian nilai, moral dan norma, Nilai-nilai yang terkandung pada tiap-tiap sila serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

DOSEN PEMBIMBING : DRA. NURAINI USMAN, M.PD DRA. ROHANA TENARDISUSUN

OLEH : NAMA: WIDYA CAHYA KUSUMA NIM:06131381520040

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYATAHUN 2015

1. Apa itu nilai, moral dan norma?a. Nilai

Secara etimologi nilai berasal dari kata value (Inggris) yang berasal dari kata valere (Latin) yang berarti : kuat, baik, dan berharga. Dengan demikian secara sederhana, nilai (value ) adalah sesuatu yang berguna.

Nilai memiliki banyak pengertian. Beberapa para ahli mengartikan nilai berbagai macam, yang antara lain seperti :

Kimball YoungMengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.

A.W.GreenNilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.

WoodsMengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

M.Z.LawangMenyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.

HendropuspitoMenyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

Djahiri Nilai adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara fungsional. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak penting. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada pada hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.

b. MoralMoral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Beberapa para ahli mengartikan moral berbagai macam, yang antara lain seperti :

Menurut SusenoMoral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara.

Menurut Ouska dan WhellanMoral adalah prinsip baik-buruk yang ada dan melekat dalam diri individu/seseorang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusi. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikatkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Moral adalah bagian dari nilai yaitu nilai moral. Nilai moral berkaitan dengan tingkah laku manusia (human) tentang hal baik-buruk.

Dalam kehidupan ini moral dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor tersebut adalah seperti : Pengaruh Kehidupan Keluarga dalam Pembinaan Nilai Moral Persoalan merosotnya intensitas interaksi dalam keluarga, serta terputusnya komunikasi yang harmonis antara orang tua dengan anak, mengakibatkan merosotnya fungsi keluarga dalam pembinaan nilai moral anak. Keluarga bisa jadi tidak lagi menjadi tempat untuk memperjelas nilai yang harus dipegang bahkan sebaliknya menambah kebingungan nilai bagi si anak. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Pembinaan Nilai Moral Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif jika isu dan kebiasaan teman itu positif juga, sebaliknya akan berpengaruh negatif jika sikap dan tabiat yang ditampikan memang buruk, jadi diperlukan pula pendampingan orang tua dalam tindakan anak-anaknya, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak yang masih di bawah umur.

Pengaruh Figur Otoritas Terhadap Perkembangan Nilai Moral Individu Orang dewasa mempunyai pemikiran bahwa fungsi utama dalam menjalin hubungan dengan anak-anak adalah memberi tahu sesuatu kepada mereka, memberi tahu apa yang harus mereka lakukan, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya, di mana harus dilakukan, seberapa sering harus melakukan, dan juga kapan harus mengakhirinya. Itulah sebabnya seorang figur otoritas (bisa juga seorang public figure) sangat berpengaruh dalam perkembangan nilai moral. Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Perkembangan Nilai Moral Setiap orang berharap pentingnya memerhatikan perkembangan nilai anak-anak. Oleh karena itu dalam media komunikasi mutakhir tentu akan mengembangkan suatu pandangan hidup yang terfokus sehingga memberikan stabilitas nilai pada anak. Namun ketika anak dipenuhi oleh kebingungan nilai, maka institusi pendidikan perlu mengupayakan jalan keluar bagi peserta didiknya dengan pendekatan klarifikasi nilai. Pengaruh Otak atau Berpikir Terhadap Perkembangan Nilai Moral Pendidikan tentang nilai moral yang menggunakan pendekatan berpikir dan lebih berorientasi pada upaya-upaya untuk mengklarifikasi nilai moral sangat dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan antara berpikir dengan nilai itu sendiri, meskipun diakui bahwa ada pendekatan lain dalam pendidikan nilai yang memiliki orientasi yang berbeda. Pengaruh Informasi Terhadap Perkembangan Nilai MoralMunculnya berbagai informasi, apalagi bila informasi itu sama kuatnya maka akan mempengaruhi disonansi kognitif yang sama, misalnya saja pengaruh tuntutan teman sebaya dengan tuntutan aturan keluarga dan aturan agama akan menjadi konflik internal pada individu yang akhirnya akan menimbulkan kebingungan nilai bagi individu tersebut.

c. NormaPengertian dari segi bahasa norma berasal dari bahasa inggris yakni norm. Dalam kamus oxford norm berarti usual or expected way of behaving yaitu norma umum yang berisi bagaimana cara berprilaku. Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, moral, religi dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Norma juga memiliki kekuatan untuk dipatuhikarena adanya sanksi. Norma merupakan kongkretisasi dari nilai (perwujudan dari nilai). Setiap norma pasti terkandung nilai di dalamnya. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma. Tanpa ada nilai tidak mungkin terwujud norma. Tanpa dibuatnya norma maka nilai yang hendak dijalankan itu mustahil terwujudkan. Contoh: ada norma yang berbunyi: dilarang merokok, norma tersebut dimaksudkan agar terwujud nilai kesehatan. Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita bukan nilai, tetapi norma atau kaidah. Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:1. Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat.

2. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

3. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

4. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.

2. Nilai-nilai tentang Pancasila dari tiap-tiap sila Pancasilaa. Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha EsaSila pertama yakni ketuhanan yang maha esa mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya. Sila pertama ini juga mengajak manusia Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama warga Negara Indonesia, maupun dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Dengan demikian, di dalam jiwa bangsa Indonesia akan timbul rasa saling menyayangi, menghargai, dan mengayomi.Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama antara lain sebagai berikut : Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifatnya Yang Maha Sempurna. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan menjalankan semua perintah-Nya, dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya Saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang berbeda-beda. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

b. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan BeradabSila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya.Dengan demikian, terkandunglah nilai-nilai sebagai berikut : Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Sila ke-3 : Persatuan IndonesiaMakna persatuan Indonesia dalam sila ketiga pancasila adalah usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga antara lain sebagai berikut : Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa serta Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Memiliki rasa cinta akan tanah air dan bangsa serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Pengakuan terhadap keanekaragaman suku bangsa dan budaya bangsa dan sekaligus mendorong kearah pembinaan persatuan dan kesatuan Negara. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan Bangsa yang ber Bhinneka Tunggal Ika

d. Sila ke- 4 : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan Nilai-nilai permusyawaratan / perwakilan mengandung makna bahwa hendaknya dalam bersikap dan bertingkah laku menghormati dan mengedepankan kedaulatan Negara sebagai perwujudan kehendak seluruh rakyat. Rakyatlah yang sesungguhnya memiliki kedaulatan atau kedudukan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sesuai dengan sifat ideologi pancasila yang terbuka, maka dalam memaknai nilai-nilai permusyawaratan /perwakilan, aspirasi rakyat ,menjadi pangkal tolak penyusunan kesepakatn bersama dengan cara musyawarah/perwakilan Setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan Negara mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama dalam pemerintahan. Karena itu, setiap kegiatan pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu selalu mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut dilakukan dengan semangat kekeluargaan sebagai ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-4, yakni sebagai berikut : Kedaulatan Negara ada di tangan rakyat. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.

e. Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai yang terkandung antara lain perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh bangsa Indonesia, keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan pertahanan keamanan nasional (Ipoleksosbudhankamnas), cita-cita masyarakat adil makmur, material dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, dan cinta akan kemajuan dan pembangunan. Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Setiap bangsa Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup. Segala usaha diarahkan untuk menggali potensi rakyat, membangun perwatakan sehingga bisa meningkatkan kualitas rakyat. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-5, yakni sebagai berikut : Bersikap adil terhadap sesama. Menghormati hak-hak orang lain. Menolong sesama. Menghargai orang lain. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

3. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-haria. Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa Penerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;3) Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah;4) Mengembangkan toleransi agama sejak dini;5) Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain.

b. Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan BeradabPenerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:1) Memberikan hak setiap orang untuk memperoleh informasi, kenyamanan dalam bertetangga, hak untuk mendapat kesehatan dan hidup yang layak2) Saling menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Seperti tidak membuat keributan dan kerusuhan kecil yang mengakibatkan bencana besar3) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan4) Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban)5) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban6) Tidak semena-mena terhadap orang lain7) Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang8) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll 9) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.c. Sila ke-3 : Persatuan IndonesiaPenerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:1) Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan,dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan2) Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara3) Bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia4) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang bhinneka tunggal ikad. Sila ke-4 : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / PerwakilanPenerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:1) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat2) Tidak memaksakan kehendak pada orang lain3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama4) Musyawarah untuk mencapai mufakat di liputi oleh semangat kekeluargaan5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah6) Musyawarah di lakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur 7) Keputusan yang di ambil harus di pertanggung jawabkan secara moral kepada tuhan yang maha esa,menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan

e. Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat IndonesiaPenerapan Sila ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu:1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan2) Bersikap adil3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban4) Menghormati hak-hak orang lain5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain6) Menjauhi sikap pemerasan pada orang lain7) Tidak bersifat boros8) Tidak bergaya hidup mewah9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain10) Suka bekerja keras11) Menghargai hasil karya orang lain12) Bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11595996/Modul_1_ETIKA_MORAL_NILAI_DAN_NORMA_1._Etika. Di akses pada tanggal 3 September 2015http://coretanseadanya.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-nilai-moral-dan-norma-dalam.html. Di akses pada tanggal 3 September 2015http://setyamaini.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-nilai-moral-dan-norma.html. Di akses pada tanggal 3 September 2015http://multiajaib.blogspot.co.id/2014/10/nilai-yang-terkandung-dalam-setiap-pancasila.html. Di akses pada tanggal 3 September 2015https://puputmelati301.wordpress.com/nilai-pancasila. Di akses pada tanggal 3 September 2015http://rurivin.blogspot.co.id/2014/09/contoh-sikap-pancasila-dalam-kehidupan.html. Di akses pada tanggal 3 September 2015