tgs etbis indo

5
Perusahaan-perusahaan multinasional dan pajak perencanaan Perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki jaringan operasional di seluruh dunia. Umumnya, setiap perusahaan multinasional membayar pajak penghasilan di suatu negara dimana perusahaan tersebut memperoleh atau menghasilkan keuntungan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman yang beroperasi di Amerika Serikat dan Swiss akan membayar pajak untuk pemerintah AS atas keuntungan yang diterima perusahaannya di Amerika Serikat, dan pemerintah Swiss untuk keuntungan yang diperoleh di Swiss. Namun, tarif pajak tidak seragam di seluruh dunia, dan beberapa yurisdiksi menurunkan tarif pajak mereka untuk mendorong perusahaan agar beroperasi atau berinvestasi dalam yurisdiksi. Misalnya, di Amerika Serikat, Nevada dan Wyoming tidak mengenakan pajak pendapatan perusahaan. Demikian pula, Pulau Cayman yang tidak memberlakukan pajak pendapatan perusahaan pada bisnis apa pun yang operasionalnya di Pulau Cayman. The Isle of Man, terletak di laut Irisf, dan The Bailiwicks of Jersey and Guernsey, terletak di Selat Inggris, yang keduanya menerapkan sistem tarif pajak perusahaan “Zero-Ten”, dimana lembaga keuangan membayar pajak 10% dari keuntungan mereka sementara semua bisnis lainnya tidak membayar pajak perusahaan. Banyak perekonomian terbesar di dunia (sebagai contoh Australia, Kanada dan Jerman) memiliki tarif pajak perusahaan sekitar 30%, sementara tarif pajak perusahaan di Inggris lebih rendah sekitar 25% dan tarif pajak di AS kira-kira 39%. (Semua

Upload: sherinadevi

Post on 07-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

multinasional dan tax planning

TRANSCRIPT

Perusahaan-perusahaan multinasional dan pajak perencanaan

Perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki jaringan operasional di seluruh dunia. Umumnya, setiap perusahaan multinasional membayar pajak penghasilan di suatu negara dimana perusahaan tersebut memperoleh atau menghasilkan keuntungan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman yang beroperasi di Amerika Serikat dan Swiss akan membayar pajak untuk pemerintah AS atas keuntungan yang diterima perusahaannya di Amerika Serikat, dan pemerintah Swiss untuk keuntungan yang diperoleh di Swiss. Namun, tarif pajak tidak seragam di seluruh dunia, dan beberapa yurisdiksi menurunkan tarif pajak mereka untuk mendorong perusahaan agar beroperasi atau berinvestasi dalam yurisdiksi. Misalnya, di Amerika Serikat, Nevada dan Wyoming tidak mengenakan pajak pendapatan perusahaan. Demikian pula, Pulau Cayman yang tidak memberlakukan pajak pendapatan perusahaan pada bisnis apa pun yang operasionalnya di Pulau Cayman. The Isle of Man, terletak di laut Irisf, dan The Bailiwicks of Jersey and Guernsey, terletak di Selat Inggris, yang keduanya menerapkan sistem tarif pajak perusahaan Zero-Ten, dimana lembaga keuangan membayar pajak 10% dari keuntungan mereka sementara semua bisnis lainnya tidak membayar pajak perusahaan.Banyak perekonomian terbesar di dunia (sebagai contoh Australia, Kanada dan Jerman) memiliki tarif pajak perusahaan sekitar 30%, sementara tarif pajak perusahaan di Inggris lebih rendah sekitar 25% dan tarif pajak di AS kira-kira 39%. (Semua ini adalah tarif pajak secara umum karena ada banyak pengecualian dan insentif di setiap negara yang mempengaruhi tingkat realisasi pembayaran pajak.)Karena perusahaan multinasional beroperasi di negara dengan tarif pajak yang tinggi dan rendah, mereka dapat mengatur secara strategis urusan bisnis mereka untuk beralih keuntungan dari sebuah negara dengan tarif pajak tinggi ke negara dengan tarif pajak rendah. Mereka dapat melakukannya ini melalui transfer pricing dimana satu anak perusahaan multinasional menjual barang barang untuk anak perusahaan multinasional sama di negara lain dengan tarif pajak yang rendah. Harga penjualan atau pengalihan yang ditetapkan untuk menggeser atau pindah keuntungan penjualan pada yurisdiksi dengan tarif pajak perusahaan rendah, sehingga mengurangi beban pajak perusahaan secara keseluruhan. Dalam upaya untuk menutup celah pajak ini, banyak negara serta OECD (organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan) didirikan pedoman transfer pricing yang mengharuskan bahwa penjualan antara perusahaan dikontrol atau terkait berasa di Arms length price. Arms length price adalah harga yang akan dikenakan di pasar antara penjual dan pembeli merupakan kesepakatan tanpa paksaan.Namun, transfer pricing ini tergantung pada sebagian besar pertimbangan profesional, terutama jika barang yang akan dipindahkan tidak dijual di pasar yang kompetitif. Selain itu juga, tidak semua negara menggunakan prinsip Arms Length. Ini berarti bahwa perusahaan multinasional dapat memindahkan keuntungan mereka secara strategis di seluruh dunia untuk meminimalkan pajak yang mereka bayar. Perhatikan contoh berikut:- Unit di Inggris dari Amazon.com Inc memiliki penjualan $6.5 milyar tapi dibayar hanya $3.7 juta untuk pajak karena mereka telah mentransfer sebagian besar keuntungan melalui sebuah perusahaan yang terkait di Luxembourg, dimana tarif pajak perusahaan sangat rendah. -Apple Inc telah telah dituduh menyiapkan dua anak perusahaan di Irlandia untuk meminimalkan pajak yang akan dibayar; salah satu anak perusahaan menghasilkan $30 miliar keuntungan tetapi tidak ada membayar pajak, sementara yang lain memiliki keuntungan dari $22 miliar dan membayar pajak hanya $10 juta. -GlaxoSmithKline PLC dinilai kembali sebesar $51 juta dalam pajak sebagai akibat dari mentransfer pendapatan dari anak perusahaan Kanada untuk anak Swiss. -Google Inc mengalihkan 9.8 milyar untuk anak perusahaan di Bermuda, sehingga mampu mengelola untuk menghindari membayar $2 miliar dalam pajak. -Dengan memindahkan $21 miliar pendapatan untuk anak perusahaan di Irlandia, Puerto Rico dan Singapura, Microsoft Corp dikurangi pajaknya sekitar 4,5 milyar. -Starbucks Corp secara sukarela membayar $15 juta tambahan pajak ke Inggris setelah perusahaan tersebut dituduh atas penyalahgunaan kebijakan transfer pricing.

Tarif pajak bervariasi di seluruh dunia mendorong perusahaan-perusahaan multinasional untuk memindahkan keuntungan mereka secara strategis untuk meminimalkan pajak mereka. Transfer pricing yang agresif adalah ilegal dan perusahaan telah mempidanakan bagi yang terlibat dalam praktik tersebut. Namun, banyak praktisi pajak berpendapat bahwa selama harga ditetapkan sesuai dalam pedoman umum prinsip Arms Lenght, maka transfer pricing menghasilkan pemikiran bisnis yang baik. Hal tersebutmampu mengurangi biaya pajak dan oleh karena itu berarti bahwa tersedia lebih banyak uang yang untuk didistribusikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Orang lain berpendapat bahwa manipulasi transfer pricing hanya tersedia untuk perusahaan multinasional. Perusahaan non-multinasional tidak bisa menggeser keuntungan luar negeri. Mereka membayar pajak berdasarkan keuntungan yang mereka peroleh di dalam yurisdiksi, sementara perusahaan-perusahaan multinasional beroperasi di yurisdiksi pajak yang sama, menghindari membayar pajak pada keuntungan yang mereka peroleh karena sistem transfer pricing buatan.

Pertanyaan :1. Apakah Anda menganggap transfer pricing untuk menjadi cara yang etis untuk mengurangi kewajiban pajak bisnis? Mengapa, dan mengapa tidak?Menurut pendapat kami, transfer pricing bukanlah cara yang etis untuk mengurangi kewajiban pajak bisnis. 2. Pada tingkat apa transfer pricing akan berhenti menjadi hal yang wajar, dan menjadi tidak etis dan mungkin ilegal? 3. Apakah transfer pricing memberlakukan beban pajak etis yang tidak adil pada perusahaan non-multinasional yang tidak dapat terlibat dalam skema seperti itu karena mereka tidak memiliki operasi internasional?4. Apakah pemerintah-pemerintah memiliki tanggung jawab etis untuk menyelaraskan tarif pajak di seluruh dunia?