tgs 1 pendahuluan, pengantar audit laporan keuangan.pdf

Upload: gumulya-sonny-marcel-kusuma

Post on 02-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    1/14

    Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan

    Informasi yang andal sangat dibutuhkan manajer , investor, kreditor, dan badan

    pembuat peraturan dalam membuat keputusan. Jasa audit dan assurance dapat membantu

    memastikan bahwa informasi dapat diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Bahkan,

    audit menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat atau toolbox untuk meningkatkan

    keandalan informasi yang digunakan oleh pembuat keputusan.

    Audit berfokus pada mempelajari keahlian analitis dan logis yang dibutuhkan untuk

    mengevaluasi relevansi serta keandalan sistem dan proses yang bertanggungjawab dalam

    mencatat dan merangkum informasi. Audit akan membantu untuk memahami bagaimana

    mengumpulkan dan menilai bukti sehingga dapat mengevaluasi asersi yang dibuat oleh pihak

    lain. Audit membantu untuk meyakinkan bahwa informasi adalah andal, terpercaya, relevan,

    dan tepat waktu. Pada intinya audit laporan keuangan memberikan kerangka kerja atau

    peralatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan informasi bagi segala tipe

    pembuat keputusan.

    Permintaan atas Jasa Audit dan Assurance

    Permintaan atas audit telah ada jauh sebelum hukum pasar modal mensyarakatnya.

    Bukti memperlihatkan beberapa bentuk akuntansi dan audit telah ada di Yunani pada tahun 500

    SM. Tetapi perkembangan bentuk korporasi dnia usaha dan perkembangan dunia ekonomi

    pada 200 tahun yang lalu telah memberikan peringatan bagi ledakan permintaasn jasa

    assurance yang diberikan oleh auditor.

    Pelayanan Assurance (pelayanan verifikasi) adalah pelayanan atau jasa professional

    independent yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Jasa

    asurance bernilai karena penyedia assurance merupakan seorang yang independen dan

    bertindak secara obyektif terhadap informasi yang diujinya.Jasa-jasa asuurance dapat

    dilakukan oleh akuntan publik atau oleh para profesional dari berbagai bidang lainnya. Contoh:

    Ikatan Konsumen (Consumers Union). Akuntan publik menyediakan jasa assurance khususnya

    jasa assurance tentang informasi laporan keuangan historis dan juga Jasa Atestasi. Jasa

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    2/14

    Atestasi yaitu salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh akuntan publik dimana AP

    akan menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang

    keterpercayaan atau asersi ( pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat

    oleh pihak lain. Terdapat Tiga kategori Jasa Atestasi :

    1. Audit A tas Laporan Keuangan Historis

    bentuk jasa atestasi yang mana si auditor menerbitkan Laporan tertulis berisi pendapat

    atau opininya mengenai apakah laporan keuangan historis tersebut telah disusun

    berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Audit mendominasi

    bentuk jasa atestasi yang sering dilakukan oleh kantor akuntan publik. Para pengguna

    eksternal dalam membuat keputusannya akan merujuk pada Laporan auditor untuk

    memastikan keterpercayaan laporanlaporan keuangan yang disediakan pihak klien.

    2. Tinjauan atas Laporan K euangan Historis

    Adalah jenis jasa atestasi lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik.

    Jasa tinjauan (review) hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat yang

    menengah saja atas suatu Laporan Keuangan karena tinjauan dilakukan cukup dengan

    mengumpulkan bukti-bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung keandalan itu.

    Hal tersebut juga berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih rendah daripada

    pelaksanaan audit .

    3. Jasa-Jasa Atestasi Lainny a

    adalah dimana Kantor Akuntan Publik menyediakan beraneka ragam jasa-jasa atestasi

    lainnya. Sebagian besar jasa berupa pengembangan alami dari audit atas laporan

    keuangan historis, untuk mencari keandalan dari pihak independen tentang berbagai

    jenis informasi. Contoh: KAP diminta memberikan rasa keandalan tentang efektivitas

    pengendalian intern klien atas pelaporan keuangannya. Audit dan jenis jasa atestasi

    lainnya dibatasi oleh peraturan untuk CPA yang berlisensi. AICPA membentuk Special

    Commitee on Assurance Services (SCAS). SCAS dibebankan dengan riset dan

    pengembangan kesempatan jasa keandalan baru untuk CPA untuk diberikan kepada

    klien bisnis dan perorangan yang membutuhkan informasi relevan dan dapat diandalkan

    untuk pembuatan keputusan kritis. Beberapa jenis jasa yang dikembangkan SCAS

    antara lain :

    a. Jasa-Jasa Assurance pada Teknologi Informasi

    Faktor utama : perkembangan pesat internet dan perdagangan secara elektronik..

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    3/14

    Contoh : pemesanan dan pembayaran tagihan , telah bisa dilaksanakan melalui

    internet dan secara langsung antar komputer melalui pertukaran data elektronik

    (EDI)

    b. Jasa-Jasa Assurance pada Jenis Informasi Lainnya

    Beberapa jenis jasa yang dikembangkan oleh Komite Khusus Jasa Keandalan AICP

    yaitu :

    - Pandangan Penampilan CPA. CPA membantu dalam manajemen mengenali

    dan mengukur faktor sukses kritis

    - Jasa Elder- Care CPA. CPA memberikan keandalan kepada anggota keluarga

    yang tujuan perawatan (care)nya akan dicapai dan bahwa kebutuhan para

    manula bisa dipenuhi.

    - Jasa Laporan Risiko CPA. CPA berfungsi membantu klien mengenali dan

    mengatur resiko.

    Jasa lain berupa Non Assurance yang disediakan oleh Akuntan Publik yaitu jasa akuntansi dan

    pembukuan , jasa perpajakan dan jasa konsultasi manajemen

    Setiap audit memiliki resiko informasi. Penyebab-penyebab resiko informasi adalah

    1. Jauhnya Sumber Informasi

    Saat informasi diperoleh dari pihak lain, kecendrungan infromasi tsb baik disengaja

    dataupun tidak sengaja telah disajikan dengan tidak benar semakin meningkat.

    2. Bisa dan Motif Penyedia Informasi

    Jika tujuan penyediaan infromasi yang disediakan tidak sejalan dengan tujuan dari si

    pembuat keputusan,maka infromasi cenderung hanya berguna bagi si penyedia

    informasi saja.

    3. Jumlah Data yang Sangat Besar

    Meningkatkan kecenderungan terdapatnya informasi yang dicatat tidak tepat di dalam

    catatan-catatan organisasi tersebut.

    4. Transaksi Pertukaran yang Kompleks

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    4/14

    Resiko tersebut dapat dikurangkan melalui:

    1. Pengguna Informasi Menguji Informasi yang Diperolehnya

    Pengguna informasi melaksanakan pengujian yaitu melakukan pemeriksaan seperti

    meminta bantuan audit independen untuk menguji&mengevaluasi informasi2

    perusahaan tersebut.

    2. Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen

    Manajemen bertangung jawab dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi

    para pengguna informasi.

    3. Laporan Keuangan yang diaudit telah tersedia

    Pengguna infromasi memperoleh informasi yang handal dengan meminta dilakukannya

    audit independen.

    Karakteristik Auditing

    Auditing adalah Pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk

    menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kritera-kriteria yang

    telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen

    1. Informasi dan kriteria yang telah Ditetapkan

    Auditor melaksanakan audit berdasarkan informasi-informasi yang dapat diukur dan

    subyektif

    Pengumpulan serta Pengevaluasian Bukti

    Bukti adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah

    informasi yang sedang diaudit tersebut telah disajikan sesuai kriteria yang ada. Bentuk

    bukti adalah pernyataan lisan klien (auditee), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga, dan

    observasi yang dilakukan oleh auditor.

    3. Seseorang yang Kompeten dan Independen

    Auditor harus kompeten (memiliki kecakapan) dan memiliki sikap mental independen.

    Para auditor yang melakukan proses audit pada Lap. Keuangan perusahaan disebut

    auditor independen

    4. Pelaporan

    Tahap terkahir proses audit adalah mempersiapkan Laporan Audit, merupakan komunikasi

    atas temuan auditor kepada para pengguna informasi.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    5/14

    Jenis-Jenis Audit ada tiga tipe, yaitu:

    1. Audit Operasional

    2. Audit Kepatuhan

    3. Audit atas Laporan Keuangan

    Jenis-Jenis Auditor

    Beberapa tipe umum auditor antara lain :

    1. Kantor Akun tan Publik

    Disebut auditor eksternalatau auditor independent

    Bertanggung jawab pada audit atas Lap. Keu histories yang dipublikasikan dari semua

    perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham.

    2. General Accountin g Off ice Audito rs

    Auditor pada GAO (di Indonesia=BPK) adalah auditor yang bekerja bagi GAO(The

    United States General Accounting Office). Ketua GAO adalah Pengawas Keuangan (

    Comptroller General), bertanggung jawab kepada Kongres.

    3. Audito r Pajak

    Auditor Pajak (Internal Revenue Agent) :

    - Melaksanakan proses audit yang diemban IRS yaitu mengaudit pajak penghasilan

    dari para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah mematuhi UU

    Perpajakan yang berlaku.

    4. Audito r Intern

    Dipekerjakan perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen, hampir sama seperti

    GAO bagi Kongres. Mayoritas Auditor Intern terlibat dalam Audit operasional atau

    memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer. AI menyediakan informasi amat

    bernilai bagi pihak manajemen dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan

    efektivitas operasi perusahaan.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    6/14

    Dampak E-Commerce Pada Akuntan Publik

    E-commerce merupakan penggunaan tekhnologi informasi dan jaringan komunikasi elektronik

    untuk pertukaran informasi dan melakukan transaksi dalam bentuk elektronik.

    Kemajuan tekhnologi informasi dan ledakan internet telah memperkenalkan cara-cara baru

    untuk melakukan bisnis secara elektronik,membantu akuntansi dalam transaksi bisnis, bisnis

    akan memperluas kepercayaan mereka pada tekhnologi tersebut.

    Perbedaan Antara Auditing dan Akuntansi

    Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian,serta pengikhtisaran kejadian-kejadian

    ekonomi dengan perlakuan yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan, yang

    dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi adalah menyediakan jenis-

    jenis informasi kuantitatif tertentu yang dapat digunakan baik oleh manajemen maupun oleh

    pihak lainnya dalam pembuatan keputusan. Perbedaan auditor dan akuntan Auditor tidak hanya

    harus memahami akuntansi (sebagai akuntan) tetapi juga harus memiliki keahlian

    mengumpulkan serta menginterpretasikan bukti-bukti audit.

    Akuntansi dan audit memainkan peranan penting dalam hubungan agen-prinsipal, yaitu

    dari peran akuntansi dan audit dari prespektif teoritis. Kemudian akan digunakan analog yang

    melibatkan pengawas rumah (house inspector) untuk menggambarkan konsep tersebut.

    Pertama penting untuk memahami hubungan antara pemilik dan manajer sering berakhir

    dengan informasi yang asimetris antara kedua belah pihak. Informasi asimetris (berarti bahwa

    manajer secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang

    sebenarnya dan hasil operasi entitas daripada pemilik yang tidak tepat. Kedua, karena tujuan

    mereka mungkin tidak sama, akan terdapat konflik kepentingan yang alami antara manajer dan

    pemilik yang tidak hadir.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    7/14

    Asersi Manajemen dan Laporan Keuangan

    Beberapa asersi penting yang dibuat oleh penjual saham atau obligasi bersifat implisit

    dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, asersi spesifik yang dibuat oleh perusahaan

    mengenai kas adalah asersi bahwa kas benar-benar ada serta perusahaan menegaskan

    bahwa jumlah kas dicatat secara wajar dan akurat, bahwa seluruh kas telah dicatat, dan bahwa

    kas tidak dibatasi atau dijaminkan. Asersi ini juga implisit untuk tiap akun dalam laporan

    keuangan. Sudah jelas terdapat informasi asimetris antara manajer dan investor potensial.

    Untuk meyakinkan bahwa kas benar-benar ada, auditor dapat menelpon bank, melihat catatan

    rekening Koran bank, atau mengirim surat kepada bank untuk meminta konfirmasi saldo bank,

    mereviewnotulen rapat manajemen untuk menemukan diskusi mengenai masalah tersebut.

    Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance

    Literatur mengacu pada tiga jenis jasa umum: audit, atestasi, dan assurance. Pada tingkat

    umum, jenis jasa ini mencakup proses yang sama : evaluasi atas bukti untuk menentukan

    kesesuaian antara beberapa informasi dengan seperangkat kriteria dan penerbitan laporan

    untuk mengindikasikan tingkat kesesuaian tersebut. Jasa audit merupakan bagian dari jasa

    atestasi, yang mana, pada gilirannya adalah merupakan bagian dari jasa Assurance.

    1. Audit

    Komite Konsep Audit Dasar mendefinisikan audit sebagai suatu proses

    sistematis mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif

    sehubungan dengan asersi atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk

    memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan menetapkan

    kriteria serta mengomunikasikan hasilnya kepada pohak-pihak yang

    berkepentingan.

    2. Atestasi

    Standar Atestasi mendefinisikan jasa atestasi yaitu jasa atestasi terjadi ketika

    praktisi ditugaskan untuk menerbitkan atau telah menerbitkan laporan atas suatu

    subjek masalah, atau suatu asersi atas suatu subjek masalah, yang merupakan

    tanggung jawab pihak lain.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    8/14

    3. Assurance

    Jasa Assurance adalahjasa profesional independen yang meningkatkan kualitas

    informasi, atau konteksnya, bagi para pembuat keputusan.

    Hubungan Antara Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance

    Jasa Nilai Tambah Bagi

    Informasi Yang Dilaporkan

    Definisi Jasa

    Audit Keandalan

    Kredibilitas

    Laporan atas pemeriksaan laporan keuangan

    Atestasi Keandalan

    Kredibilitas

    Laporan atas subjek masalah, atau suatu

    asersi mengenai subjek masalah yang

    merupakan tanggung jawab pihak lain

    Assurance Keandalan

    Kredibilitas

    Relevansi

    Tepat Waktu

    Jasa professional yang meningkatkan

    kualitas informasi, atau konteksnya, atau

    pembuat keputusan.

    Konsep-konsep Dasar dalam Melaksanakan Audit Laporan Keuangan

    Auditor mengumpulkan bukti mengenai transaksi bisnis yang telah terjadi dan mengenai

    manajemen (pembuat keputusan). Auditor menggunakan bukti ini untuk membandingkan asersi

    yang terdapatdi laporan keuangan dengan criteria yang dipilih pengguna. Laporan auditor

    mengomunikasikan kepada pengguna seberapa tinggi korespodensi antara asersi dan kriteria.

    Detail konsep dan procedural dari audit laporan keuangan membangun tiga konsep mendasar,

    yaitu terdiri dari:

    1. Resiko Audit

    Risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sepengetahuannya gagal

    untuk memodifikasi secara benar pendapatnya atas laporan keuangannya

    dengan salah saji yang material.

    2. Materialitas

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan materialitas merupakan

    tingkat penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang dlama

    hubunganannya dengan kondisi sekitarnya,memungkinkan bahwa pertimbangan

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    9/14

    seseorang yang mengandalkan informasi tersebut akan berubah atau

    terpengaruh dengan penghapusan atau salah saji tersebut. Fokus dari definisi

    tersebut adalah pada pengguna laporan keuangan.

    3. Bukti Sehubungan dengan Asersi Manajemen

    Kebanyakan pekerjaan auditor dalam mencapai pendapat atas laporan

    keuangan terdiri atas mendapatkan dan mengevaluasi bukti. Bukti yang

    membantu auditor dalam mengevaluasi asersi laporan keuangan manajemen

    terdiri atas data akuntansi yang mendasarinya dan informasi yang mendukung

    yang tersedia bagi auditor.

    Proses Audit dalam Audit

    Menerima/melanjutkan klien dan menetapkan syarat perikatan.

    Standar Profesional mensyaratkan kantor akuntan untuk menetapkan kebijakan dan proseur

    apakah akan menerima klien baru dan memeperthankan klien yang telah ada. Tujuan

    kebujakan ini untuk meminimalkan kemungkinan auditor akan dihubungkan dengan klien

    yang tidak memiliki integritas, meningkatkan resiko bahwa terdapat salh saji yang material

    dan tidak terdeteksi oleh auditor. Untuk klien baru yang prospektif, auditor disyaratkan untuk

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    10/14

    berkomunikasi dengan auditor pendahulu dan secara berkala melaksanakan pemeriksaan

    latar belakang dengan manajemen puncak. Pengetahuan yang dikumpulkan oleh auditor

    selama proses penerimaan/melanjutkan memberi pemahaman yang bernilai mengenai

    entitas dan lingkungannya sehingga dapat membantu auditor menentukan risiko dan

    merencanakan audit. Pada saat keputusan penerimaan dibuat, auditor memasukkan

    pemahaman dengan klilen sebagai jasa yang akan diberikan dan persyaratan perikatan.

    Praperencanaan

    Secara umum terdapat tiga aktivitas perencanaan:

    1. memutakhirkan pemahaman mengenai klien yang telah dimiliki atau

    mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang klien baru dan

    lingkungannya lebih dari yang didapat selama proses menerima/melanjutkan,

    2. menentukan kebutuhan tim audit, dan

    3. memastikan independensi tim audit dan kantor akuntan.

    Menetapkan Materialitas dan Menentukan Resiko

    Dalam rangka merencanakan audit secara tepat, tim audit harus membuat penentuan awal

    mengenai risikko bisnis klien dan menentukan materialitas.

    Merencanakan Audit

    Perencanaan yang tepat adalah penting untuk memastikan bahwa audit dilaksanakan

    dengan cara yang efektif dan efisien. Dalam mengembangkan rencana audit, auditor harus

    dibimbing oleh (1) prosedur yang dilaksanakan untuk mendapat dan mendokumentasikan

    pemahaman mengenai entitas, dan (2) hasil dari proses penentuan risiko. Sebagai bagian

    dari proses perencanaan, auditor dapat melaksanakan prosedur analitis awal (seperti

    analisis rasio) untuk mengidentifikasi transaksi khusus atau saldo akun yang seharusnya

    mendapat perhatian khusus karena risiko yang meningkat mengenai salah saji material.

    Mempertimbangkan dan Mengaudit pengendalian Internal

    Pengendalian internal dirancang dan dipengaruhi oleh dewan komisaris entitas, manajemen,

    dan karyawan lain untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan

    dalam (1) keandalan laporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (3)

    kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    11/14

    Audit Proses Bisnis dan Akun Terkait

    Auditor biasanya menetukan risiko salah saji material dengan memeriksa proses bisnis

    entitas atau siklus akuntansi. Auditor kemudian menentukan prosedur audit yang diperlukan

    untuk mengurangi resiko salah saji material ketingkat lebih rendah bagi akun-akun laporan

    keuangan yang terpengaruh oleh proses bisnis tertentu. Prosedur audit individual dilakukan

    kepada asersi spesifik dalam saldo akun yang kemungkinan akan mengalami salah saji.

    Menyelesaikan Audit

    Setelah auditor selesai menguji saldo akun, kecukupan dari bukti yang dikumpulkan perlu

    dievaluasi. Auditor harus mendapatkan bukti kompeten yang cukup untuk mencapai dan

    membenarkan kesimpulan mengenai kewajaran laporan keuangan. Dalam fase ini auditor

    juga menentukan kemungkinan kewajiban kontihensi, seperti tuntutan hukum, dan mencari

    peristiwa setelah tanggal neraca yang akan mempengaruhi laporan keuangan.

    Mengevaluasi Hasil dan Menerbitkan laporan

    Fase akhir dari proses audit adalah memilih laporan audit yang tepat untuk diterbitkan.

    Tujuan auditor pada saat menyelesaikan audit adalah memastikan bahwa risiko salah saji

    material dikurangi sampai tingkat yang dapat diterima sehingga laporan keuangan secara

    keseluruhan kemungkinan besar telah disajikan secara wajar.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    12/14

    Jurnal:

    Dalam jurnal Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor

    Opinions, Earnings Management, and Auditor Changes ini membahas mengenai pemilihan

    kantor audit yang merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Perusahaan mengganti

    auditor untuk berbagai alasan. Di salah satu ujung kontinum, perusahaan mengganti auditor

    untuk meningkatkan kinerja operasi. Di sisi lain, manajer mengubah auditor untuk meningkatkan

    posisi mereka sendiri.

    Penelitian ini dilakukan pada 1132 auditor dari tahun 1993-1997 untuk mengetahui

    motivasi pergantian auditor yang dilakukan perusahaan. Rata-rata, manajemen laba tidak

    meningkatkan perubahan auditor. Namun, penulis menemukan bahwa tingkat manajemen laba

    lebih besar bagi perusahaan yang beralih dari Big Six ke non-Big Six auditor setelah

    penerimaan opini audit dimodifikasi dari auditor aslinya. Ketika perusahaan dengan opini-opini

    audit dimodifikasi memilih untuk beralih auditor mereka lebih cenderung untuk memilih

    perusahaan non-Big Six daripada perusahaan-perusahaan yang juga beralih auditor tapi

    menerima pendapat wajar tanpa pengecualian. Bukti ini konsisten dengan perusahaan-

    perusahaan memilih auditor berkualitas rendah berpotensi menghindari pendapat lain. Hasil ini

    konsisten dengan penelitian Whisenant dan Sankaraguruswamy (2000c) yang melaporkan

    bahwa perusahaan memiliki perselisihan akuntansi dengan auditor dan beralih auditor lebih

    cenderung untuk menyelaraskan dengan perusahaan audit kualitas yang lebih rendah.

    Namun dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi

    Empiris Perusahaan Publik di Indonesia mendapat hasil temuan menolak hipotesis yang

    menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan melakukan

    pergantian auditor. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami masalah

    keuangan akan melakukan pergantian auditor karena beberapa faktor yaitu

    1. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan akan mempertimbangkan secara serius tentang

    masalah pergantian auditor karena auditor yang selama ini mereka gunakan telah

    mengetahui dan mengerti kondisi perusahaan. Jika perusahaan mengganti auditor,

    perusahaan khawatir jika auditor yang baru akan melakukan pemeriksaan terhadap

    sistem pembukuan dan menilai rendah standar mutu pembukuan perusahaan mereka.

    Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyajian laporan keuangan yang

    menyebabkan perusahaan menaggung biaya denda keterlambatan.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    13/14

    2. Adanya benturan kepentingan kepada auditor dalam melaksanakan tugas audit dan

    memberikan jasa konsultan. Benturan kepentingan ini dapat menggangu independensi

    auditor yang akan mempengauhi opini audit. Perusahaan di Indonesia merasa hal

    tersebut dapat memberikan keuntungan, sehingga perusahaan enggan melakukan

    pergantian auditor

    Selain banyaknya pertimbangan dalam pemilihan auditor, terdapat juga pertimbangan dalam

    pemilihan kantor akuntan public. Dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan

    Kantor Akuntan Publik pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia disimpulkan

    bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan

    kantor akuntan publik yang dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun

    2012, sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan kantor akuntan publik yang

    dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

    Berdasarkan jurnal-jurnal tersebut. Pemilihan kantor akuntan public dan auditor sangat

    dipengaruhi kondisi internal perusahaan. Dalam pemilihan kantor akuntan public, perusahaan

    (klien) akan mempertimbangkan reputasi kantor akuntan publik, kualitas personel yang

    ditugaskan, macam jasa yang ditawarkan, keahlian dalam industri tertentu, sikap bebas tidak

    memihak, tarif jasa yang diberikan, kesulitan keuangan, jarak antara kantor akuntan publik

    dengan klien, pengalaman kantor akuntan publik di masa lalu, serta hubungan kantor akuntan

    publik dengan klien. Dalam pemilihan auditor, klien akan mempertimbangkan faktor-faktor

    auditor seperti kualitas auditor yang baru karena belum banyak mengenal perusahaan

    dibandingkan auditor sebelumnya dan mempertimbangkan pendapat yang kemungkinan

    dikeluarkan auditor tersebut.

  • 8/11/2019 tgs 1 Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan.pdf

    14/14

    Daftar Pustaka

    A.Arens, Alvin, Randal j. Elder & mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verivikasi:

    Pendekatan Terpadu. Edisi Kesembilan. Penerbit Indeks. Jakarta

    Davidson, et al. 2006. Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor Opinions,Earnings Management, and Auditor Changes. Quarterly Journal of Business andEconomics.

    Istri, Cok Ratna Sari Dewi & Ni Made Dwi Ratnadi._____. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia. E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana 8.1 (2014): 187-199

    Messier, W. F. J., Glover, S. M., dan Prawitt, D. F. 2006 diahlibahasakn Nuri, H. Auditing &Assurance Service. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

    Prastiwi, Andri & Frenawidayuarti Wilsya. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PergantianAuditor: Studi Empiris Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi,Vol. 1, No. 1, Maret 2009, pp. 62-75