tetanus ppt
DESCRIPTION
tetanusTRANSCRIPT
TETANUSKelompok 1
DEFINISI TETANUS
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanisfestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot massater dan otot-otot rangka.
ETIOLOGI TETANUS Umur tua atau anak-anakLuka yang dalam dan kotorBelum terimunisasi
KLASIFIKASI TETANUS Tetanus lokal (lokalited Tetanus) Pada lokal tetanus dijumpai adanya kontraksi otot yang
persisten, pada daerah dimana luka terjadi. Kontraksi otot tersebut biasanya ringan, bisa bertahan dalam beberapa bulan tanpa progressif dan biasanya menghilang secara bertahap.
Cephalic tetanusCephalic tetanus adalah bentuk yang jarang dari
tetanus. Masa inkubasi berkisar 1 –2 hari, yang berasal dari otitis media kronik, luka pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya benda asing dalam rongga hidung.
KLASIFIKASI TETANUS Generalized TetanusTrismus merupakan gejala utama yang sering
dijumpai ( 50 %), yang disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, bersamaan dengan kekakuan otot leher yang menyebabkan terjadinya kaku kuduk dan kesulitan menelan. Gejala lain berupa Risus Sardonicus (Sardonic grin) yakni spasme otot-otot muka, opistotonus ( kekakuan otot punggung), kejang dinding perut.
KLASIFIKASI TETANUS Neotal tetanusBiasanya disebabkan infeksi C. tetani, yang
masuk melalui tali pusat sewaktu proses pertolongan persalinan.
MANIFESTASI KLINIS Spasme dan kaku otot rahang (massester)
menyebabkan kesukaran membuka mulut (trismus)Pembengkakan, rasa sakit dan kaku dari berbagai
otot:Otot leherOtot dadaMerambat ke otot perutOtot lengan dan pahaOtot punggung, seringnya epistotonus
Tetanik seizures (nyeri, kontraksi otot yang kuat)IritabilitasDemam
Gejala penyerta lainnya:Keringat berlebihanSakit menelanSpasme tangan dan kakiProduksi air liurBAB dan BAK tidak terkontrolTerganggunya pernapasan karena otot laring
terserang
EKG: interval CT memanjang karena segment ST. Bentuk takikardi ventrikuler (Torsaderde pointters)
Pada tetanus kadar serum 5-6 mg/al atau 1,2-1,5 mmol/L atau lebih rendah kadar fosfat dalam serum meningkat.
Sinar X tulang tampak peningkatan denitas foto Rontgen pada jaringan subkutan atau basas ganglia otak menunjukkan klasifikasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HipertensiKelelahanAsfiksiaAspirasi pneumoniaFraktur dan robekan otot
KOMPLIKASI
1. Imunisasi tetanusa) DPT vaksin pada bayi dan anak-anakb) Td vaksin digunakan pada booster untuk
remaja dan dewasa.2. Membersihkan semua jenis luka setelah
injuri terjadi, sekecil apapun3. Melahirkan di tempat yang terjaga
kebersihannya
PENCEGAHAN
Pengkajian Data Klien yg berhubungan 1. Aktifitas dan istirahat
Gejala yg timbul biasanya berupa keletihan, keterbatasan dalam beraktifitas
Tandanya : perubahan tonus dan kekuatan otot, gerakan involunter atau kontrasi otot ataupun kelompok otot.2. Sirkulasi
Gejala : hipertensi, peningkatan nadi, sianosis atau bisa juga depresi dgn penurunan Nadi dan RR dan penurunan tanda vital.
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian Data Klien yg berhubungan 3. Integritas Ego
Gejala : Stresor internal dan ekternal yg berhubungan dengan keadaan dan atau penanganan, peka rangsangan, perasaan tidak ada harapan, atau tidak berdaya, perubahan dalam berhubungan.4. Eliminasi
Gejala : inkontinensia episodic.Tanda : Peningkatan tekanan kandung kemih dan
tonus sfingter dan otot relaksasi yg menyebabkan inkontinensia.
5. Neuro sensori Gejala : aktifitas berulang, pingsan,pusing,
infeksi serebri.Tanda : karakteristik kejang : prodromal,
kejang umum, kejang parsial ( komplek), kejang parsial sederhana.
6. PernapasanGejala : gigi mengatup, sianosis, pernafasan
menurun atau cepat, peningkatan sekresi mukus sampai apnea.
7. Nyeri dan Kenyamanan Nyeri otot punggung dan sakit kepala.
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekresi sekret akibat kerusakan otot-otot menelan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (biologi)
3. Resiko aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran, gangguan menelan
4. Ketiakefektifan perfusi jaringan perifer b/d kerusakan transport oksigen melalui alveolar dan atau membran kapiler
5. Risiko trauma/injuri berhubungan dengan peningkatan koordinasi otot (kejang), irritabilitas
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan reflek menelan, intake kurang
7. Risiko infeksi b/d imunitas tubuh primer, prosedur invasive
8. Gangguan menelan berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler otot menelan.
9. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan kerusakan sensori motor.
10. Hambatan komunikasi verbal b/d penurunan sirkulasi darah ke otak
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL