tetanus co

20
 ANUS Dr. Herry Setya Yudha Utama,SpB,MHKes,F InaCS SMF BEDAH RSUD ARJAWIA!U "#$$ Pendahuluan Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri dengan gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot disebabkan oleh eksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani . Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun kecil, luka nyata maupun luka tersembunyi. Jenis luka yang mengundang tetanus adalah luka-luka seperti Vulnus laceratum (luka robek),  Vulnus punctum (luka tusuk), combustion (luka bakar), fraktur terbuka, otitis media, luka terkontaminasi, luka tali pusat. Diyakini bahwa enyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani  yaitu sejenis kuman gram positif yang dalam keadaan biasa berada dalam bentuk spora dan dalam suasana anaerob berubah menjadi bentuk !egetatif yang memproduksi eksotoksin antara lain neurotoksin tetanospasmin dan tetanolysmin. T oksin inilah yang menimbulkan gejala " gejala penyakit tetanus. #entuk spora Clostridium tetani  terdapat di sekitar kita seperti pada tanah, rumput " rumput, kayu, kotoran hewan dan manusia. $uman ini untuk pertumbuhannya membutuhkan suasana anaerob yang akan terjadi apabila luka dengan banyak jaringan nekrotik di dalamnya, atau luka dengan pertumbuhan bakteri lain terutama bakteri pembuat nanah seperti Staphyloccus aureus. %stilah & tetanus prone wound ' yaitu luka yang cenderung menyebabkan penyakit tetanus antara lain luka dengan patah tulang terbuka, luka tembus, luka dengan berisi benda asing, terutama pecahan kayu, luka dengan infeksi pyogenic, luka dengan kerusakan jaringan yang luas, luka bakar luas grade %% dan %%%, luka superfisial yang nyata berkontaminasi dengan tanah atau pupuk kotoran binatang di mana luka itu terlambat lebih dari jam baru mendapat topical desinfektansia atau pembersihan secara bedah, abortus dengan septis, melahirkan dengan pertolongan persalinan yang tidak adekuat, pemotongan dan perawatan tali pusat tidak adekuat, gigitan binatang dengan banyak jaringan nekrotik, ulserasi kulit dengan jaringan nekrotik, segala macam tipe gangrena, operasi bedah pada saluran cema mulai dari mulut sampai anus, otitis media puralenta. asa inkubasi penyakit tetanus tidak selalu sama tapi pada umumnya * " + hari, akan tetapi dapat juga hari atau beberapa minggu bahkan beberapa bulan. #ertambah pendek masa inkubasi b ertambah berat penyakit yang ditimbulkannya.

Upload: lenny-huang

Post on 17-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 1/20

  ANUS

Dr. Herry Setya Yudha Utama,SpB,MHKes,FInaCS

SMF BEDAH

RSUD ARJAWIA!U "#$$

Pendahuluan

Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri dengan gangguanneuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot disebabkan oleheksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani . Tetanus dapat terjadi sebagaikomplikasi luka, baik luka besar maupun kecil, luka nyata maupun luka tersembunyi.

Jenis luka yang mengundang tetanus adalah luka-luka seperti Vulnus laceratum (lukarobek), Vulnus punctum (luka tusuk), combustion (luka bakar), fraktur terbuka, otitismedia, luka terkontaminasi, luka tali pusat.

Diyakini bahwa enyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani   yaitu sejeniskuman gram positif yang dalam keadaan biasa berada dalam bentuk spora dan dalamsuasana anaerob berubah menjadi bentuk !egetatif yang memproduksi eksotoksinantara lain neurotoksin tetanospasmin dan tetanolysmin. Toksin inilah yangmenimbulkan gejala " gejala penyakit tetanus.

#entuk spora Clostridium tetani  terdapat di sekitar kita seperti pada tanah, rumput "

rumput, kayu, kotoran hewan dan manusia. $uman ini untuk pertumbuhannyamembutuhkan suasana anaerob yang akan terjadi apabila luka dengan banyak jaringannekrotik di dalamnya, atau luka dengan pertumbuhan bakteri lain terutama bakteripembuat nanah seperti Staphyloccus aureus.

%stilah & tetanus prone wound ' yaitu luka yang cenderung menyebabkan penyakittetanus antara lain luka dengan patah tulang terbuka, luka tembus, luka dengan berisibenda asing, terutama pecahan kayu, luka dengan infeksi pyogenic, luka dengankerusakan jaringan yang luas, luka bakar luas grade %% dan %%%, luka superfisial yangnyata berkontaminasi dengan tanah atau pupuk kotoran binatang di mana luka ituterlambat lebih dari jam baru mendapat topical desinfektansia atau pembersihan

secara bedah, abortus dengan septis, melahirkan dengan pertolongan persalinan yangtidak adekuat, pemotongan dan perawatan tali pusat tidak adekuat, gigitan binatangdengan banyak jaringan nekrotik, ulserasi kulit dengan jaringan nekrotik, segala macamtipe gangrena, operasi bedah pada saluran cema mulai dari mulut sampai anus, otitismedia puralenta. asa inkubasi penyakit tetanus tidak selalu sama tapi padaumumnya * " + hari, akan tetapi dapat juga hari atau beberapa minggu bahkanbeberapa bulan. #ertambah pendek masa inkubasi bertambah berat penyakit yangditimbulkannya.

Page 2: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 2/20

enyakit tetanus tidak menimbulkan kekebalan pada orang yang telah diserangnya. ngka kematian penderita tetanus sangat tinggi sekitar / 0, angka itu akanbertambah besar pada rumah sakit yang belum lengkap peralatan perawatanintensifnya, mungkin lebih rendah pada rumah sakit dengan perawatan intensif yangsudah lengkap.

1leh sebab itu pencegahan penyakit ini sangat penting dan perlu mendapat perhatianyang utama. 2saha yang ditempuh mengatasi penyakit ini adalah 3

a. emberikan kekebalan aktif kepada semua orang

b. elakukan tindakan profilaksis tetanus terhadap orang yang luka secara benar dantepat.

c. engobati penderita tetanus dengan perawatan intensif secara multidisipliner.

Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun luka kecil, lukanyata maupun tersembunyi. Tetanus merupakan penyakit akut yang disebabkan olehkuman Clostridium tetani  yang menghasilkan eksotoksin bersifat anaerob. Clostridiumtetani  merupakan hasil gram positif, dan bersifat anaerob.

Jenis luka yang mengundang tetanus adalah luka " luka seperti vulnus laceratum (lukarobek), vulnus punctum (luka tusuk), combustio (luka bakar), fraktur terbuka, otitismedia, luka terkontaminasi, luka tali pusat.

asa inkubasi penyakit ini adalah + " hari, rata " rata * hari. 4emakin lambatdebrimen dan penanganan antitoksin, semakin pendek masa inkubasinya dan semakin

buruk pula prognosisnya. $uman masuk ke dalam luka melalui tanah, debu ataukotoran.

Terdapat beberapa faktor yang memperburuk prognosis seperti masa inkubasi yangpendek, stadium penyakit yang parahm penderita yang lanjut usia, neonatus, kenaikansuhu yang tinggi, pengobatan yang lambat, adanya komplikasi seperti statuskon!ulsi!us, gagal jantung, fraktur !ertebra, pneumonia.

5iri khas kejang pada tetanus yaitu kejang tanpa penurunan kesadaran. Dan awitanpenyakit (waktu dari timbulnya gejala pertama sehingga terjadi kejang) adalah " 6

 jam.

Page 3: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 3/20

Gambar : Spasme otot akibat masuknya toksin dari kuman Clostridium tetani 

 

Patogenesis dan Patofisiologi

Clostridium tetani  masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka. 4emua jenis luka dapatterinfeksi oleh kuman tetanus seperti luka laserasi, luka tusuk, luka tembak, luka bakar,luka gigit oleh manusia atau binatang, luka suntikan dan sebagainya. ada 7/ 0 daripasien tetanus, port d’entre terdapat didaerah kaki terutama pada luka tusuk. %nfeksitetanus dapat juga terjadi melalui uterus sesudah persalinan atau abortus pro!okatus.ada bayi baru lahir Clostridium tetani dapat melalui umbilikus setelah tali pusatdipotong tanpa memperhatikan kaidah asepsis antisepsis. 1titis media atau gigiberlubang dapat dianggap sebagai port d’entre, bila pada pasien tetanus tersebut tidakdijumpai luka yang diperkirakan sebagai tempat masuknya kuman tetanus. #entukspora akan berubah menjadi bentuk !egetatif bila lingkungannya memungkinkan untukperubahan bentuk tersebut dan kemudian mengeluarkan ekotoksin. $uman tetanusnyasendiri tetap tinggal di daerah luka, tidak ada penyebaran kuman. $uman inimembentuk dua macam eksotoksin yang dihasilkan yaitu tetanolisin dan

Page 4: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 4/20

tetanospasmin. Tetanolisin dalam percobaan dapat menghancurkan sel darah merahtetapi tidak menimbulkan tetanus secara langsung melainkan menambah optimalkondisi lokal untuk berkembangnya bakteri. Tetanospasmin terdiri dari protein yangbersifat toksik terhadap sel saraf. Toksin ini diabsorbsi oleh end organ saraf di ujungsaraf motorik dan diteruskan melalui saraf sampai sel ganglion dan susunan saraf

pusat. #ila telah mencapai susunan saraf pusat dan terikat dengan sel saraf, toksintersebut tidak dapat dinetralkan lagi. 4araf yang terpotong atau berdegenerasi, lambatmenyerap toksin, sedangkan saraf sensorik sama sekali tidak menyerap.

 

Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium

tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk  spora ke dalam tubuh yangmengalami cedera/luka (masa inkubasi) !enyakit ini merupakan 1 dari " penyakit penting

yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas

ganggren, dipteri, botulisme) Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yangdalam yang berhubungan dengan kerusakan #aringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis

dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi

tanah, trauma pada #ari tangan atau #ari kaki yang berhubungan dengan patah tulang #ari dan luka pada pembedahan dan pemotonga tali pusat yang tidak steril

ada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel !egetatif  biladalam lingkungan yang anaerob, dengan tekanan oksigen jaringan yang rendah.

4elanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuhmelalui peredaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan berakti!itas padatempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. 8ejala klinis timbulsebagai dampak eksotoksin pada sinaps ganglion spinal dan neuromuscular

 junction serta syaraf autonom. Toksin dari tempat luka menyebar ke motorendplate dan setelah masuk lewat ganglioside dijalarkan secara intraa9onal ke dalamsel saraf tepi, kemudian ke kornu anterior sumsum tulang belakang. khirnya menyebar ke 44. 8ejala klinis yang ditimbulakan dari eksotoksin terhadap susunan saraf tepi

Page 5: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 5/20

dan pusat tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter  sehinggaterjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol: eksitasi terus menerus dan spasme. ;euronini menjadi tidak mampu untuk melepaskan neurotransmitter. ;euron, yang melepaskangamma aminobutyric acid (8#) dan glisin, neurotransmitter inhibitor utama, sangatsensitif terhadap tetanospasmin, menyebabkan kegagalan penghambatan refleks

respon motorik terhadap rangsangan sensoris. $ekakuan mulai pada tempat masuknyakuman atau pada otot masseter (trismus), pada saat to9in masuk ke sumsum tulangbelakang terjadi kekakuan yang berat, pada e9tremitas, otot-otot bergari pada dada,perut dan mulai timbul kejang. #ilamana toksin mencapai korteks serebri, menderitaakan mulai mengalami kejang umum yang spontan. $arakteristik dari spasme tetaniialah menyebabkan kontraksi umum kejang otot agonis dan antagonis. <acun atauneurotoksin ini pertama kali menyerang saraf tepi terpendek yang berasal dari systemsaraf kranial, dengan gejala awal distorsi wajah dan punggung serta kekakuan dari ototleher.

Tetanospasmin pada system saraf otonom juga !erpengaruh, sehingga terjadi

gangguan pernapasan, metabolism, hemodinamika, hormonal, saluran cerna, salurankemih, dan neuromuscular. 4pasme laryn9, hipertensi, gangguan irama janjung,hiperfle9i, hyperhidrosis merupakan penyulit akibat gangguan saraf ototnom, yang dulu

 jarang karena penderita sudah meninggal sebelum gejala timbul. Dengan penggunaandia=epam dosis tinggi dan pernapasan mekanik, kejang dapat diatasi namun gangguansaraf otonom harus dikenali dan di kelola dengan teliti.

Tetanospasmin adalah toksin yang menyebabkan spasme, bekerja pada beberapa le!eldari susunan syaraf pusat, dengan cara 3

•€€€€€€€€€Toksin menghalangi neuromuscular transmission dengan cara

menghambat pelepasan acethyl-choline dari terminal ner!e di otot.

•€€€€€€€€€$arakteristik spasme dari tetanus terjadi karena toksin mengganggu

fungsi dari refleks synaptik di spinal cord.

•€€€€€€€€€$ejang pada tetanus, mungkin disebabkan pengikatan dari toksin oleh

cerebral ganglioside.

#eberapa penderita mengalami gangguan dari utonomik ;er!ous 4ystem (;4 )dengan gejala 3 berkeringat, hipertensi yang fluktuasi, periodisiti takikhardia, aritmia

 jantung, peninggian cathecholamine dalam urine.

Timbulnya kegagalan mekanisme inhibisi yang normal, yang menyebabkanmeningkatnya aktifitas dari neuron yang mensarafi otot masetter sehingga terjaditrismus. 1leh karena otot masetter adalah otot yang paling sensitif terhadap toksintetanus tersebut. 4timuli terhadap afferen tidak hanya menimbulkan kontraksi yangkuat, tetapi juga dihilangkannya kontraksi agonis dan antagonis sehingga timbulspasme otot yang khas .

Page 6: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 6/20

 da dua hipotesis tentang cara bekerjanya toksin, yaitu3

1 Toksin diabsorbsi pada u#ung syaraf motorik dari melalui sumbu silindrik diba$a kekornu

anterior susunan syaraf pusat

2 Toksin diabsorbsi oleh susunan limfatik, masuk kedalam sirkulasi darah arteri kemudianmasuk kedalam susunan syaraf pusat

 kibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak)pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjawkarena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah. $ematian biasanyadisebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.

 

Tanda – tanda dan gejala – gejala klinis

8ejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti trismus (kaku rahang, sukarmembuka mulut lebar " lebar), rhisus sardonicus (wajah setan). $emudian diikuti kakubuduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti robot, sukar menelan, danlaringospasme. ada keadaan yang lebih berat terjadi epistothonus (posisi cephalictarsal), di mana pada saat kejang badan penderita melengkung dan bila ditelentangkanhanya kepada dan bagian tarsa kaki saja yang menyentuh dasar tempat berbaring.

Dapat terjadi spasme diafragma dan otot " otot pernapasan lainnya. ada saat kejangpenderita tetap dalam keadaan sadar. 4uhu tubuh normal hingga subfebris. 4ekujurtubuh berkeringat.

Page 7: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 7/20

 

Karakteristik Penyakit

$ejang " kejang bertambah beram selama tiga hari pertama, menetap selama " 6hari. 4etelah +/ hari, frekuensi kejang mulai berkurang, setelah minggu kejangmenghilang. Dan kaku otot hilang paling cepat mulai minggu ke-.

Stadium Tetanus

#erdasarkan gejala klinisnya maka stadium klinis tetanus dibagi menjadi stadium klinispada anak dan stadium klinis pada orang dewasa.

Stadium klinis pada anak. Terdiri dari 3

4tadium +, dengan gejala klinis berupa trisnus (> cm) belum ada kejang rangsang, danbelum ada kejang spontan.

Page 8: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 8/20

4tadium , dengan gejala klinis berupa trismus (> cm), kejang rangsang, dan belum adakejang spontan.

4tadium >, dengan gejala klinis berupa trismus (+ cm), kejang rangsang, dan kejangspontan.

Stadium klinis pada orang dewasa. Terdiri dari 3

4tadium + 3 trisnus

4tadium 3 opisthotonus

4tadium > 3 kejang rangsang

4tadium 3 kejang spontan

Prinsip – prinsip Umum Profilaksis

Pertimbangan individual penderita.  ada setiap penderita luka harus ditentukanapakah perlu tindakan profilaksis terhadap tetanus dengan mempertimbangkankeadaan : jenis luka, dan riwayat imunisasi.

Debridemen. Tanpa memperhatikan status imunisasi. ?ksisi jaringan yang nekrotikdan benda asing harus dikerjakan untuk semua jenis luka.

Imunisasi aktif.  Tetanus toksoid (T@T A B4T A !aksin serap tetanus) diberikan dengandosis sebanyak /, cc %, diberikan + 9 sebulan selama > bulan berturut " turut.

DT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan pada usia "7 bulan dengan dosis sebesar /, cc %, + 9 sebulan selama > bulan berturut " turut.#ooster diberikan pada usia + bulan, + 9 /, cc %, dan antara umur " 7 tahun + 9/, cc %.

Tetanus toksoid . %munisasi dasar dengan dosis /, cc %, yang diberikan + 9 sebulanselama > bulan berturut " turut. #ooster (penguat) diberikan +/ tahun kemudiansetelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap +/ tahun setelah pmberianbooster di atas.

4etiap penderita luka harus mendapat tetanus toksoid % pada saat cedera, baiksebagai imunisasi dasar maupun sebagai booster, kecuali bila penderita telahmendapatkan booster atau menyelesaikan imunisasi dasar dalam tahun, terakhir.

Imunisasi Pasif . T4 ( Anti Tetanus Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asallembu) maupun antitoksin equine (asal kuda). Dosis yang diberikan untuk orangdewasa adalah +// %2 per %, dan untuk anak adalah 6/ %2 per %.

Page 9: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 9/20

uman Tetanus !mmunoglobuline "asal manusia#, terkenal di pasaran dengan namaCypertet. Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah / %2 per % (setaradengan +// %2 T4), sedang untuk anak " anak adalah + %2 per %. Cypertetdiberikan bila penderita alergi terhadap T4 yang diolah dari hewan.

emberian imunisasi pasif tergantung dari sifat luka, kondisi penderita, dan statusimunisasi.

asien yang belum pernah mendapat imunisasi aktif maupun pasif, merupakankeharusan untuk diimunisasi. emberian imunisasi secara %, jangan sekali " kalisecara %B.

$erugian hypertet adalah harganya yang mahal, sedangkan keuntungannyapemberiannya tanpa didahului tes sensiti!itas.

Tindakan profilaksis

Jenis LukaBelum ! atau

sebagian

"endapat ! yang lengkap

# – $ ta%un $ – #& ta%un ' #& ta%un

<ingan, bersih ulai ataumelengkapi %toks. /, cchingga lengkap

 " Toks. /, cc Toks. /, cc

#erat, bersih,atau cenderungtetanus

 T4 +// %2

Toks. /, cc

Toks. /, cc Toks. /, cc T4 +// %2

Toks. /, cc

5enderungtetanus,

debrimenterlambat,m atautidak bersih

 T4 +// %2

Toks. /, cc

Cingga lengkap #T

Toks. /, cc Toks. /, cc

 #T

 T4 +// %2

Toks. /, cc

 #T

$eterangan 3

Page 10: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 10/20

 T4 +// %2 setara dengan CT%8 (umane Tetanus !mmunoglobuline) / %2.

ada anak " anak dosis T4 A dosis dewasa

% A %munisasi aktif (dengan toksoid)

Toks A Toksoid (!aksin serap tetanus)

 #T A antibiotika dosis tinggi yang sesuai untuk 5lostridium tetani

Penatalaksanaan tetanus

Terdiri atas 3

+. emberian antitoksin tetanus

. enatalaksanaan luka

>. emberian antibiotika

. enanggulangan kejang

. erawatan penunjang

7. encegahan komplikasi

Pemberian antitoksin tetanus. emberian serum dalam dosis terapetik untuk T4

bagi orang dewasa adalah sebesar +/./// " /./// %2 % dan untuk anak " anaksebesar +/./// %2 %, untuk hypertet bagi orang dewasa adalah sebesar >// %2 " 7///%2 % dan bagi anak " anak sebesar >/// %2 %. emberian antitoksin dosis terapetikselama " hari berturut " turut.

Penatalaksanaan luka. ?ksisi dan debridemen luka yang dicurigai harus segeradikerjakan + jam setelah terapi sera (pemberian antitoksin tetanus). Jikamemungkinkan dicuci dengan perhydrol. uka dibiarkan terbuka untuk mencegahkeadaan anaerob. #ila perlu di sekitar luka dapat disuntikan T4.

Pemberian antibiotika. 1bat pilihannya adalah enisilin, dosis yang diberikan untuk

orang dewasa adalah sebesar +, juta %2:* jam %, selama hari, sedang untuk anak "anak adalah sebesar /./// %2:kg ##:hari, dilanjutkan hingga > hari bebas panas.

#ila penderita alergi terhadap penisilin, dapat diberikan tetrasiklin. Dosis pemberiantetrasiklin pada orang dewasa adalah 9 // mg:hari, dibagi dalam dosis.

Page 11: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 11/20

engobatan dengan antibiotika ditujukan untuk bentuk !egetatif clostridium tetani$ jadisebagai pengobatan radikal, yaitu untuk membunuh kuman tetanus yang masih adadalam tubuh, sehingga tidak ada lagi sumber eksotoksin.

 T4 atau CT%8 ditujukan untuk mencegah eksotoksin berikatan dengan susunan saraf

pusat (eksotoksin yang berikatan dengan susunan saraf pusat akan menyebabkankejang, dan sekali melekat maka T4 : CT%8 tak dapat menetralkannya. 2ntukmencegah terbentuknya eksotoksin baru maka sumbernya yaitukuman clostridium tetani harus dilumpuhkan, dengan antibiotik.

Penaggulangan Kejang(  Dahulu dilakukan isolasi karena suara dan cahaya dapatmenimbulkan serangan kejang. 4aat ini prinsip isolasi sudah ditinggalkan, karenadengan pemberian anti kejang yang memadai maka kejang dapat dicegah.

Jenis )bat *osis !nak – anak*osis )rang

*e+asa

@enobarbital

(uminal)

ula " mula 7/ " +// mg %,kemudian 7 9 >/ mg per oral.aksimum // mg:hari

> 9 +// mg %

$lorproma=in

(argactil)

" 7 mg:kg ##:hari, mula "mula %, kemudian per oral

> 9 mg %

Dia=epam

(Balium)

ula " mula /, " + mg:kg ##%, kemudian per oral +, " mg:kg ##:hari, dibagi dalam 7dosis

> 9 +/ mg %

$lorhidrat " > 9 // " +// mgper rectal

#ila kejang belum juga teratasi, dapat digunakan pelemas otot (muscle rela%ant )ditambah alat bantu pernapasan (!entilator). 5ara ini hanya dilakukan di ruangperawatan khusus (%52 A !ntesive Care &nit ) dan di bawah pengawasan seorang ahlianestesi.

Page 12: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 12/20

Pera+atan penunjang(  Eaitu dengan tirah baring, diet per sonde, dengan asupansebesar // kalori : hari untuk orang dewasa, dan sebesar +// kalori:kg ##:hari untukanak " anak, bersihkan jalan nafas secara teratur, berikan cairan infus dan oksigen,awasi dengan seksama tanda " tanda !ital (seperti 'esadaran$ 'eadaan umum$te'anan darah$ denyut nadi$ 'ecepatan pernapasan), trisnus (diukur dengan cm setiap

hari), asupan : keluaran (pemasukan dan pengeluaran cairan), temperatur, elektrolit(bila fasilitas pemeriksaan memungkinkan), konsultasikan ke bagian lain bila perlu.

Pen,ega%an komplikasi(  encegah anoksia otak dengan (+) pemberian antikejang,sekaligus mencegah laringospasme, () jalan napas yang memadai, bila perlu lakukanintubasi (pemasangan tuba endotrakheal) atau lakukan trakheotomi berencana, (>)pemberian oksigen.

encegah pneumonia dengan membersihkan jalan napas yang teratur, pengaturanposisi penderita berbaring, pemberian antibiotika. encegah fraktur !ertebra denganpemberian antikejang yang memadai.

Komplikasi

$omplikasi yang mungkin timbul adalah 3 pneumonia$ terutama karena aspirasi 3 as(i'si ,terutama pada saat kejang, status 'onvulsivus$ (ra'tur vertebra$ akibat kejang.

Beberapa pertimbangan

engobatan dengan T4 hingga saat ini belum jelas hasilnya, karena itu ada ahli yangmenggunakan dan ada yang tidak menggunakannya. #ila digunakan, keberatannyaadalah mengenai harga, tetapi bila digunakanpun tidak berbahaya kecuali pada

penderita yang hipersensitif. $emampuan perlindungan T4 ini hanya berlangsungselama " > minggu saja.

Tes Sinsiti-itas ter%adap !TS

Dilakukan untuk mengetahui apakah seorang penderita tahan terhadap T4 hewanatau tidak. 2ntuk melakukan tes tersebut ada dua cara yaitu tes kulit (s'in test  dan tesmata : eye test ).

Tes kulit . 4ering dilakukan (lebih disukai dari pada tes mata). 5aranya yaitu /,+ ccserum diencerkan dengan akuades atau cairan ;a5+ /,F 0 menjadi + cc. 4untikkan

/,+ cc dari larutan yang telah diencerkan tadi pada lengan bawah sebelah !oler secaraintrakutan, tunggulah selama + menit. <eaksi positif (penderita hipersensitif terhadapserum) bila terjadi infiltrat : indurasi dengan diameter lebih besar dari +/ mm (+ cm),yang dapat disertai rasa panas dan gatal.

Tes mata. 5aranya yaitu dengan meneteskan + tetes cairan serum pada mata,tunggulah + menit. <eaksi positif bila mata merah dan bengkak.

Page 13: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 13/20

Penderita yang hipersensitif terhadap ATS Hewan.  ada penderita ini terdapat >kemungkinan, yaitu 3 (+) pemberian hypertet (CT%8), () pemberian T4 hewan secaradesensitisasi (cara #edreska), (>) T4 tidak diberikan.

*esensitisasi ,ara Bedreskad

 dalah pemberian T4 pada penderita yang hipersensitif terhadap penyuntikanlangsung, tetapi tidak dapat diberi CT%8 karena suatu hal. Dalam hal ini wajibmemberikan T4 dengan pertimbangan kemungkinan terjadinya tetanus pada lukabesar. ada cara #edreska ini, pengawasan dilakukan bertahap. #ila timbul reaksihebat, pemberian tidak boleh diteruskan.

5ara pemberiannya sebagai berikut 3

+. /,+ cc serum G /,F cc akuades atau ;a5+ /,F 0 disuntikkan secara subkutanmtunggulah selama >/ menit.

. 4esudahnya, suntikkan /, cc serum G /, cc serum G/, cc akuades atau ;a5+/,F 0 secara subkutan, tunggulah >/ menit. erhatikan reaksi. #ila tampak tanda "tanda penderita hipersensitif (tanda profromalsyok anafilaktik), hentikan pemberian, danberikan antihistamin serta kortikosteroid. <awat penderita sesuai keadaannya.

>. #ila tidak ada reaksi berarti setelah >/ menit sisa serum dapat disuntikkan secaraintramuskuler.

Desensitisasi ini bertahan selama " > minggu, jadi bila keesokan harinya atau hari "hari berikutnya (dalam masa " > minggu tersebut) perlu dilakukan suntikan ulangan,

maka cara #ersredka tak perlu diiulangi. ada cara #esredka, sebaiknya perlengkapan>$ yaitu obat yag diperlukan untuk menanggulangi syok anafilaktik tetap tersedia.

!( "emberikan kekebalan aktif kepada semua orang

Eang dimaksud dengan semua orang di sini mulai dari bayi sampai orang tua berumurpuluhan tahun, bahkan bayi sebelum lahirpun sudah harus diberi kekebalan melalui ibuyang sedang hamil.

okoknya semua penduduk haruslah sudah mempunyai kekebalan terhadap tetanus.5aranya dengan menyuntikkan toksoid tetanus (dimurnikan) A !accin serap tetanus A

tetanus to9oidum punficatum sebanyak /, cc intra muskuler.

2ntuk immunisasi dasar > kali berturut " turut dengan inter!al antara suntikan pertamadengan kedua " 7 minggu, antara kedua dengan ketiga 7 bulan. %mmunisasi dasarsudah boleh dimulai waktu anak berumur sekitar bulan yang dapat diberikan bersama!aksin diphteri, pertusis dalam bentuk !aksin DT atau DT atau diberikan terpisah "pisah. $alau seseorang belum pernah mendapatkannya maka imunisasi dasar dapatdilakukan kapan saja sepanjang hidupnya, dengan dosis dan inter!al yang sama seperti

Page 14: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 14/20

di atas. 4eseorang yang telah mendapat immunisasi dasar lengkap (> kali suntikan)maka dalam jangka waktu +/ tahun setelah suntikan terakhir, kandungan antitoksintetanus dalam serum darahnya berada di atas garis perlindungan minimal (Aminimumprotecti!e le!el) yaitu garis /,/+ i.u:ml, jadi orang itu dianggap sudah terlindungterhadap tetanus.

4etelah suntikan pertama kali timbul rangsangan terhadap tubuh untuk membentukantitoksin tetanus. Dia terdapat dalam serum setelah 6 hari suntikan pertama,kemudian titernya menarik dan pada hari ke-*. $alau pada hari ke-* itu diberikansuntikan kedua, titernya akan menanjak terus dan akan mencapai +,/ i.u pada hari ke7/ yaitu jauh di atas garis proteksi minimal walau kemudian ada penurunan,diperkirakan titer itu akan tetap berada di atas garis proteksi minimal selama tahun.#ila suntikan ketiga diberikan 7 bulan sesudah suntikan kedua, titernya jauh lebih tinggi,walau kemudian akan ada penurunan, tetapi tetap berada di atas garis proteksi minimalsampai +/ tahun, bahkan + " / tahun yang didapatkan pada * " F 0 personilperang dunia kedua.

%alau demikian untuk proteksi terhadap penyakit perlu dilakukan suntikan booster setiap &

tahun paling lambat 1' tahun atau setiap seseorang luka di mana diperkirakan titer antitoksintetanus dalam serumnya sudah mulai menurun $alau masih di atas garis proteksi minimal

terutama untuk luka yang disebut tetanus prona $ound !emberian booster akan menaikkan

titer antitoksin berlipat ganda #umlahnya (lihat Gambar 2)

*da istilah proteksi persial terhadap tetanus, maksudnya ialah +

a. 1rang " orang yang telah mendapat suntikan !aksin tetanus sebanyak > kali, tetapisuntikan terakhir sudah lebih dari +/ tahun.

b. 1rang " orang yang telah mendapat !aksin tetanus kali dan waktunya telah lebihdari tahun.

c. 1rang " orang yang mendapat suntikan hanya + kali saja.

erlu dijelaskan bahwa toksin tetanus (dimumikan) tidak akan menimbulkan reaksihipersensitif terhadap orang yang disuntik, karena itu dapat diberikan berulang kali,sangat jarang ada reaksi allergi, kalaupun ada reaksinya ringan saja.

$epada semua dokter dan petugas kesehatan bertanggung jawab untuk memberikan!aksinasi tetanus terhadap anggota masyarakat yang berada di bawah salah seoranganggotanya menderita tetanus maka pertama " tama salah dalam hal ini adalah dokterperusahaan tersebut, mengapa dia lalai memberikan kekebalan aktif terhadap anggotayang menjadi tanggung jawabnya.

Page 15: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 15/20

B( "elakukan profilaksi tetanus ter%adap orang yang luka se,ara benar dantepat

 da faktor yang perlu diperhatikan 3

+. emberian !aksin tetanus

. erawatan luka secara bedah yang benar 

>. emberian antitoksin tetanus

. emberian antibiotika dan identifikasi catatan medis emergency

#( Pemberian -aksin tetanus

emberian ini ditujukan sebagai booster terhadap pasien yang luka yang telah

mendapat !aksinasi tetanus sebelumnya, tujuannya untuk menaikkan titer antitoksindan akan memberikan perlindungan yang efektif dalam jangka waktu yang lama.

emberian !aksin tetanus pada saat luka terhadap pasien yang sama sekali belumpernah di!aksinasi terhadap tetanus, tidaklah dapat menjamin perlindungan terhadaptetanus, karena untuk mendapatkan antitoksin dalam serum sampai di garis proteksiminimal dibutuhkan waktu " > minggu, sedangkan masa inkubasi tetanus ada yanglebih cepat. Dalam hal inilah diperlukan pemberian antitoksin (immunisasi pasif)bersamaan dengan pemberian toksodi tetanus tadi.

.( Pera+atan luka se,aa beda% yang benar 

encegahan secara bedah ini bertujuan untuk membuang clostridium tetani yangberkontak dengan luka, membuang jaringan yang tidak !ital lagi untuk mencegahsuasana anaerob, dan sebaik mungkin melakukan rekonstruksi luka sehingga terjadisuasana aerob. 2ntuk mencapai maksud tersebut diperlukan 3

+. uka dirawat secepat mungkin

. Teknik aseptik dengan memakai sarung tangan steril, mencuci kulit sekitar lukadengan cairan yang cukup sebelum tindakan bedah.

>. enutup luka dengan kasa steril waktu mencuci luka tadi.

. 5ahaya haruslah cukup agar secara cermat mengidentifikasi jaringan yang !italseperti saraf dan pembuluh darah.

. %nstrumen harus lengkap, pembantu cukup agar penarikan jaringan secara halusuntuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih besar.

Page 16: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 16/20

7. erdarahan dikontrol dengan instrumen yang tepat dan benang yang cukup kecilagar jaringan nekrotik minimum yang tinggal di dalam luka.

6. Jaringan diperlukan secara halus agar jaringan menambah jaringan nekrotik dalamluka.

*. Diberikan secara komplit dengan memakai pisau untuk meratakan pinggir luka yangcompang " camping, mengangkat jaringan yang sudah diragukan !italitasnya,mengangkat benda asing sampai tidak ada yang tertinggal.

/( Pemberian antitoksin tetanus

 ntitoksin tetanus pada dasarnya ada

a. Ceterologous antitoksin

b. Tetanus immun 8lobulin (human)

Ceterologous antitoksin (T4) diambil dari serum kuda yang telah di!aksinasikansebelumnya. Jadi mengandung protein kuda (protein asing) dan pemberian kedua danseterusnya menimbulkan reaksi sensiti!ity yang hebat sampai dapat terjadi anafilaktikshock. 1leh sebab itu sebelum pemberian perlu ditest lebih dahulu.

Tetanus Immun lobulin !human"

Diambil dari serum manusia. Dalam perdagangan bermacam " macam nama sepertiCu-Tet, Cyper-Tet, Como-Tet dan sebagainya. Jenis ini jarang sekali menimbulkan

reaksi hipersensiti!ity, kalau ada sangat ringan antitoksin diberikan harus denganindikasi yang jelas.

%ndikasi pemberian antitoksin tetanus adalah 3

+. uka yang kotor atau tetanus proma wound yang terjadi pada orang yang belumpernah mendapat immunisasi aktif, atau orang itu dengan proteksi tetanus persial.

. engobatan pasien dengan tetanus.

Dosis pemberian tetanus immuno-globulin (human) untuk profilaksis adalah 3

 " 1rang dewasa 3 / u " // u

 " nak di atas +/ tahun 3 / u

 " nak " +/ tahun 3 + u

 " nak di bawhHag tahun 3 6 u

Page 17: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 17/20

Tetanus immuno-globulin (human) ini bertahan dalam darah selama + bulan. 2ntukpengobatan penderita tetanus diberikan dosis >/// " 7/// unit intra muskuler pada ototgluteus, sebagian diinfitrasikan sekitar luka.

 ntitoksin serum kuda (T4) diberikan bila human antitoksin tidak ada, dosisnya untuk

profilaksis +// " >/// unit bagi orang dewasa, anak " anak sesuai umur. T4bertahan dalam darah 6 " + hari. 2ntuk pengobatan penderita tetanus dosis T4adalah /./// " /./// unit. ntitoksin untuk profilaksis diberikan secara simultandengan !aksin tetanus tetapi dengan spuit dan jarum yang berbeda, juga tempatpenyuntikan harus berbeda, gunanya agar jaringan terjadi aglutinasi antara keduanya.

8rafik titer antitoksin dalam serum sesudah pemberian toksoid saja, antitoksin saja,toksoid dan antitoksin secara simultan.

0( Pemberian antibiotika dan identifikasi ,atatan medis emergen,y

asien dengan luka haruslah ditanyakan dan dicatat 3

+. 4udah pernahkah pasien mendapat immunisasi aktif terhadap tetanus I

. $alau sudah pernah kapan didapatkan I

>. dakah reaksi terhadap tetanus toksoid itu I

. erlukah orang itu diberikan antitoksin I

. emberian antibiotika penicilin atau tetrasiklin selama hari.

1*K!S ""U1S!S

*!T! 2!KS1!S LUK! B34S5 LUK! K)T)4

emberian 3

+. Toksoid saja

. ntitoksin saja

>. Toksoid dan antitoksin

Page 18: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 18/20

TetanusToksoid

Tetanus!ntitoksin

TetanusToksoid

Tetanus!toksin

Tidak pernah mendapat!aksinasi atau tidakdiketahui

Ea Tidak Ea Ea

4atu kali mendapat!aksinasi tetanus

Ea Tidak Ea Ea

Dua kali mendapat

!aksinasi tetanus

Ea Tidak Ea Ea

Tiga kali mendapat!aksinasi tetanus

Tidak:Ea Tidak Tidak:Ea Tidak:Ea

5. engobati penderita tetanus dengan perawatan intensif secara multidisipliner.4etelah D: ditegakkan ditentukan klasifikasi penyakit apakah ringan, sedang atauberat. $lasifikasi ini sebagai dasar untuk menentukan pegangan klinik dan penanganpernafasan dan kardio!askuler sebagai komplikasi penyakit ini. Tetanus ringan

ditangani secara konser!atif, tetanus sedang dan berat di tangani dengan intubasiendotrakheal dan : atau trekhostomi selama pemberian positif pressure !entilasi.4egera setelah diagnosa ditegakkan pasien dibawa ke ruangan intensif di manapersonelnya telah trampil menangani problem pernafasan dan resusitasi jantung.Diberikan obat " obat untuk mencegah kejang, diberikan antitoksin tetanus, sebaiknyatetano immun globutin (human), bila terpaksa baru diberikan T4.

Debridement luka dilakukan + " jam setelah pemberian antitoksin, guna mencegahbertambah banyak neurotoksin tetanospasmin yang lepas dan terikat pada susunansaraf pusat. erlu diingat bahwa neurotoksin tetanospasmin yang telah terikat padasusunan saraf pusat tidak dapat dinetralisir lagi.

emberian antibiotika, menjaga pernafasan, penanganan kardio!askuler, perawatan,lancarnya pasage usus, penanganan metabolisme dan makan. #eberapa buku masihmenyatakan perawatan penderita dalam kamar gelap. 4ebetulnya halnitu lebih banyakruginya daripada untung, bagaimana perawatan yang benar dapat dilaksanakan dalamkamar yang gelap di man harus memasang alat dan pengawasan yang ketat.

Page 19: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 19/20

 pakah penderita perlu dirawat dalam kamar isolasi I 4ebetulnya tidak perlu karenaspora ada di mana " mana sekitar kita, bukan luka penderita tetanus itu. Jelaspenangan penderita harus multidisipliner.

•  Pemberian Antibiotika bat pilihannya adalah penisilin, dosis yang diberikan untuk

orang de$asa adalah sebesar 1,2 #uta ./ #am 0, selama & hari, sedng untuk anak-anak adalah sebesar &'''' ./g/hari, dilan#utkan hingga 3 hari bebas panas 4ebelumnya

dilakukan skin test dan di obser5asi dengan baik ila penderita alergi terhadap penisilin,dapat diberikan tetrasiklin 6osis pemberian tetrasiklin pada orang de$asa adalah "7&''

mg/hari, sedangkan untuk anak-anak adalah "' mg/g/hari, dibagi dalam " dosis

egitupun 0etronida8ol 3 9 1 gram :

5. Penanggulangan kejang  6ahulu dilakukan isolasi karena suara dan cahaya dapat

menimbulkan serangan ke#ang 4aat ini prinsip isolasi sudah ditinggalkan, karena dengan

 pemberian anti ke#ang yang memadai maka ke#ang dapat dicegah !emberian mida8olam 2-3

mg / #am 6an 6ia8epam ',2-',& mg/kg diberikan bila ter#adi ke#ang secara :

•  Perawatan penunjang  ;aitu dengan tirah baring< diet per sonde, dengan asupan sebesar

2''' kalori/hari untuk orang de$asa, dan sebesar 1'' kalori/g/hari untuk anak-anak<

 bersihkan #alan nafas secara teratur<berikan cairan infus dan oksigen<a$asi dengan

seksama tanda-tanda 5ital

•  Pencegahan komplikasi 0encegah anoksia otak dengan pemberian anti ke#ang, sekaligus

mencegah laringospasme, #alan nafas yang memadai, bila perlu lakukan intubasi atau

lakukan trakeotomi berencana, pemberian oksigen 0encegah pneumonia dengan

membersihkan #alan nafas yang teratur, pengaturan posisi penderita berbaring, pemberianantibiotika 0encegah fraktur 5ertebra dengan pemberian antike#ang yang memadai

D@T< 24T$

•€€€€€€€4umiardi $arakata, #ob #achsinar #edah inor, edisi ,J akarta 3

Cipokrates,+FF

•€€€€€€€%smael 5hairul encegahan dan engelolaan Tetanus dalam bidang

bedah 3 2;D, ///

•€€€€€€€€=endar$anto llmu Penyakit Dalam, #ilid 1, alai !enerbit > ., ?akarta+

2''1, "@- &1.

•€€€€€€€€0ard#ono, mahar Neurologi Klinis Dasar  6ian Aakyat, ?akarta+2''" 322

•€€€€€€€http+//emedicinemedscapecom/article/B"1"-o5er5ie$

•€€€€€€€.. *#ar lmu edah 6e ?ong dkk Dd 2 , ?akarta, 2''"

Page 20: Tetanus Co

7/23/2019 Tetanus Co

http://slidepdf.com/reader/full/tetanus-co 20/20

6itulis dalam edokteran / 0edical 

Tinggalkan komentar 

Tag+ algoritma, algoritma tetanus, clostridium tetani, epistotonus, herry setya yudha utama,

ke#ang, medical, terapi, Tetanus