tesis.pdf
TRANSCRIPT
i
Tesis disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains (M.Si.)
di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh :
SA’DIYAH
NRP. 1206 201 010
Tanggal Ujian : 29 Juli 2008
Periode Wisuda : Oktober 2008
Disetujui Oleh:
1. Drs. Chairul Imron, MI.Komp. (Pembimbing)
NIP: 131 688 310
2. Dra, Farida Agustini Widjajati. MS. (Penguji)
NIP: 130 937 718
3. Drs. Suhud Wahyudi. M.Si. (Penguji)
NIP: 131 651 427
4. Drs, Sumarno, DEA. (Penguji)
NIP: 130 936 834
Direktur Program Pascasarjana,
Prof. Dr.Ir. Suparno, MSIE.
NIP. 130 532 035
ii
iii
PELABELAN SUPER EDGE-MAGIC
PADA GRAPH CYCLE YANG DIKEMBANGKAN
Nama Mahasiswa : Sa’diyah
NRP : 1206 201 010
Pembimbing : Drs. Chairul Imron,MI.Komp.
ABSTRAK
Misalkan G adalah graph dengan himpunan vertex ( )GV dan himpunan
edge ( )GE . Edga magic total labeling pada graph G adalah pemetaan bijektif
f dari )()( GEGV ∪ → { })(||)(.,..,2,1 GEGV + dengan sifat
kuvfvfuf =++ )()()( untuk setiap )(GEuv ∈ dan untuk suatu bilangan bulat
k. Edge-magic total labeling f dapat disebut super edge-magic total labeling jika
{ })(,...,2,1))(( GVGVf = . Pada penelitian ini akan dibahas pelabelan super edge-
magic pada graph cycle yang dikembangkan Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −,
merupakan super edge magic total labeling, cara pelabelan serta menemukan
bilangan ajaib dari Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
Kata kunci : cycle, edge-magic, magic sum, super edge-magic
iv
v
THE EXPANDING OF SUPER EDGE-MAGIC TOTAL
LABELING OF CYCLE GRAPH
By : Sa’diyah
Student Identity Number : 1206 201 010
Supervisor : Drs. Chairul Imron, MI.Komp.
ABSTRACT
For a graph G, with the vertex set V(G) and the edge set E(G) an edge-magic
total labeling is a bijection f from V(G) ∪ E(G) to the set of integers { 1, 2, 3, 4, 5,
6, . . . , │V(G) │ + │E(G) │} with the property that f(u) + f(v) + f(uv) = k for
each uv ∈ E(G) and for fixed integer k. An edge-magic total labeling f is called
super edge-magic total labeling if f(V(G)) = {1, 2, 3, 4, . . . ,│V(G)│}.This
research is observed the expanding labeling and the analisys super edge-magic
graph from cycle graph Cn ∆ Am and (n,m)- sun
The result of this research show that Cn ∆ Am and (n,m)- sun as super
edge magic total labeling, deciding how to label and to find magic sum from
Cn ∆ Am dan (n,m)- sun .
Keyword : cycle, edge-magic, magic sum, super edge-magic
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis berikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan
segala hikmat, rahmat dan anugrahNya yang melimpah kepada penulis, sehungga
dapat menjalani hidup ini dengan penuh cinta kasihNya dan penulis dapat
menyelesaikan kuliah S2 serta dapat menyelesaikan tesis dengan judul:
PELABELAN SUPER EDGE-MAGIC PADA GRAPH CYCLE YANG
DIKEMBANGKAN.
Tesis ini merupakan hasil penelitian sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Sains (M.Si.) pada Program Studi Magister jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Sepuluh
Nopember Surabaya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan dengan baik atas
bimbingan, arahan, dan dorongan moral maupun bantuan materil dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Chairul Imron, MI. Komp., selaku pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis,
2. Bapak DR. Isa Irawan, MT selaku koordinator Program Studi Magister
Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya,
3. Bapak Prof. DR. Basuki W, M.Sc, selaku ketua jurusan Matematika FMIPA
ITS Surabaya
4. Seluruh staf pengajar yang telah memberikan ilmunya, staf pegawai, staf
administrasi, staf laboratorium komputasi, dan staf ruang baca Jurusan
Matematika FMIPA ITS Surabaya yang telah memberikan pelayanan yang
baik.
5. Segenap teman-teman seperjuangan, mahasiswa S2 angkatan 2006, Bpk
Slamet Budiono, Bpk Projo Dwi Setiawan, Bpk Saiful Rizal, Ibu Utami, Ibu
Auli, Jasmir, Ida Christiana, Wahyuniati, Ibu Sri Suryaningsih, Diky, dan
Arif atas segala kerjasamanya, masukannya dan semangatnya.
viii
6. Orang tua tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan
kesabaran dan pengorbanan yang tidak dapat terbalaskan secara materil serta
mendoakan dengan tulus dan penuh kasih sayang, memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan studi di ITS Surabaya..
7. Saudara-saudaraku di Surabaya dan Jakarta yang telah memberikan dukungan
moril baik lahir dan batin.
8. Kepala Sekolah, rekan-rekan guru dan tata usaha SMA Negeri 1 Kota
Mojokerto yang telah menberi dukungan pada penulis.
9. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu-persatu, penulis mohon maaf
dan menyampaikan banyak terima kasih atas bantuannya.
Akhirnya penulis berharap dan memohon semoga bantuan semua pihak
mendapat kasih dan anugerah yang melimpah dari Tuhan YME, dan sebagai
suatu karya ilmiah yang dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan
keilmuan dan menjadi berkat bagi pembaca AMIN.
Surabaya, Juli 2008
Penulis
ix
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
ABSTRAK ........................ .......................................................................... iii
ABSTACT ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................ ............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .... ................................................................................ xi
DAFTAR NOTASI ......... .............................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN . .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ………………………. 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA . ....................................................................... 5
2.1 Beberapa Pengertian dalam Teori Graph ........................................ 5
2.2 Operasi dalam Graph Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, ............................. 7
2.3 Edge-Magic Graph dan Super Edge-Magic Graph ......................... 8
2.4 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn ................................. 10
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ………........................................... 15
3.1 Metoda Penelitian ........................................................................... 15
3.2 Diagram Alir Metode Penelitian …............................................... 15
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 17
4.1 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn ∆ Am ....................... 17
4.2 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph ( ) sunmn −, ................... 23
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ………............................................... 31
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 31
5.2 Saran ... .......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33
x
xi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1.1. Contoh edge-magic total labeling 2
2.1. Contoh Graph Terhubung dan Graph Tidak Terhubung 6
2.2. Graph C5, P5, K1, K3 6
2.3. Graph C3 ∆ A1 7
2.4. Graph (3,1)- sun 7
2.5. Contoh edge-magic total labeling dan super edge magic total
labeling 9
2.6. Diagram dari C3 10
2.7. Pelabelan pertama super edge-magic dari C3 11
2.8. Pelabelan kedua super edge-magic dari C3 11
2.9. Pelabelan pertama super edge-magic dari C5 12
2.10. Pelabelan kedua super edge-magic dari C5 12
2.11. Pelabelan pertama super edge-magic dari C7 13
2.12. Pelabelan kedua super edge-magic dari C7 13
4.1. Graph Cn ∆ Am 17
4.2. Graph C5 ∆ A2 21
4.3. Graph C5 ∆ A4 21
4.4. (n,m)- sun , untuk m=1 23
4.5. (7,1)- sun 26
4.6. (n,m)- sun, untuk m > 1 27
4.7. (3,4)- sun 29
4.8. (5,3)- sun 30
xii
xiii
DAFTAR NOTASI
V : Vertex (simpul)
E : Edge (sisi)
V : Jumlah vertex
E : Jumlah edge
λ : Pemetaan
∪ : Gabungan himpunan
∆ : Penambahan vertex dan edge
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Graph adalah cabang dari matematika yang banyak mendapat perhatian
dan berkembang sangat pesat. Salah satu bagian dari graph yang banyak diminati
adalah graph labeling . Graph G adalah pasangan himpunan (V(G), E(G)) dimana
V(G) adalah himpunan tak kosong yang elemen-elemenya disebut vertex (titik
atau simpul) dan E(G) adalah himpunan (boleh kosong) yang elemen-elemennya
merupakan pasangan tak terurut uv dari vertex-vertex u, v di V yang disebut edge
(sisi). Dua vertex u, v dikatakan adjacent jika u, v dihubungkan oleh suatu edge
yang dinotasikan uv.
Graph labeling adalah pemberian nilai (bilangan bulat positip) pada vertex,
edge atau vertex dan edge. Ada beberapa macam labeling, yaitu labeling dengan
domainnya berupa himpunan vertex, himpunan edge atau keduanya dan
dinamakan dengan vertex labeling, edge labeling dan total labeling.
Penelitian labeling pertama kali dilakukan oleh (A.Kotzig dkk, 1970)
dinamakan magic valuation dan berkembang sampai sekarang dengan berbagai
macam nama. Salah satu jenis graph labeling adalah magic labeling yaitu vertex
labeling dan edge labeling dari suatu graph dengan himpunan bilangan bulat
positif yang memenuhi sifat penjumlahannya adalah konstan.
Edge magic total labeling dari graph G adalah pemetaan bijektif f :
)()( GEGV ∪ → ( ) ( )},...,3,2,1{ GEGV + sedemikian sehingga )(GEuv ∈
berlaku kuvfvfuf =++ )()()( , untuk suatu bilangan positif k. Konstanta k
disebut bilangan ajaib (A.Kotzig dkk, 1970). Jika graph G adalah edge magic
total labeling, maka graph G disebut edge-magic total graph.
Edge-magic total labeling f disebut super edge-magic total labeling adalah
pemetaan bijektif f : )()( GEGV ∪ → ( ) ( )},...,3,2,1{ GEGV + sedemikian
sehingga untuk setiap )(GEuv ∈ berlaku kuvfvfuf =++ )()()( , yang
2
memenuhi sifat ( )( ) ( )},...,3,2,1{ GVGVf = . Jika graph G adalah super
edge-magic labeling,maka graph G disebut super edge-magic graph.
Gambar 1.1 Contoh edge magic total labeling
Pengkajian mengenai edge magic total labeling dan super edge magic
graph secara kontinu telah dilakukan. Misalnya (Craft dkk, 1999) dan (Godbord
dkk, 1998), menunjukkan bahwa semua cycle adalah edge magic total labeling .
Sedangkan (Enomoto, 1998) menunjukkan bahwa graph cycle nC adalah super
edge magic total labeling jika dan hanya jika n ganjil.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya penulis akan mengembangan
hasil yang ditunjukkan oleh (E.T. Baskoro dkk, 2004), yaitu penelitian super
edge magic total labeling untuk graph Cn ∆ Am yaitu graph yang didapat
dengan menambah m vertex dan m edge pada satu vertex dari graph cycle nC dan
( ) sunmn −, , yaitu graph yang diturunkan dari graph cycle dengan menggantung
m pendant atau anting vertex dari semua vertex graph cycle, dimana graph
tersebut merupakan pengembangan dari graph cycle .
13
1 19
3
17
7
10
6
2
18
9 4
5
8
16
14 12
15
20
11
3
1.2 Perumusan Masalah.
1. Bagaimana pelabelan super edge-magic pada pengembangan graph cycle
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
2. Bagaimana keberlakuan super edge-magic pada pengembangan graph cycle,
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
3. Bagaimana menentukan bilangan ajaib dari Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
1.3 Batasan Masalah.
Pada penelitian ini dibatasi Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, . dengan n ganjil, n≥3
dan 1≥m .
1.4 Tujuan dan manfaat penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mencari pelabelan super edge-magic pada pengembangan graph cycle
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
2. Menganalis keberlakuan super edge magic pada pengembangan graph cycle
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
3. Menentukan bilangan ajaib dari Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
Manfaat dari penelitian ini adalah menambah jenis graph yang dapat dilabeli
secara super edge magic total labeling dan menambah wawasan dari super edge
magic graph labeling.
4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Beberapa Pengertian dalam Teori Graph
Graph G adalah pasangan himpunan (V(G), E(G)) dimana V(G) adalah
himpunan tak kosong yang elemen-elemennya disebut vertex (titik atau simpul)
dan E(G) adalah himpunan (boleh kosong) yang elemen-elemennya merupakan
pasangan tak terurut uv dari vertex-vertex u, v di V yang disebut edge (sisi). Dua
vertex u, v dikatakan adjacent jika u, v dihubungkan oleh suatu edge yang
dinotasikan uv.
Secara grafis vertex digambarkan sebagai lingkaran(titik) dan edge
digambarkan sebagai ruas garis yang menghubungkan dua buah vertex.
Banyaknya vertex dari G dilambangkan dengan ||V = p dan banyaknya edge dari
G dilambangkan dengan || E = q. Secara umum suatu graph G yang mempunyai
p vertex dan q edge dituliskan dengan graphqp −),( G.
Suatu graph G dikatakan terhubung jika dapat dibuat lintasan yang
menghubungkan setiap dua vertex pada graph tersebut, sedangkan graph G
dikatakan tidak terhubung jika terdapat dua vertex atau lebih yang tidak
dihubungkan atau tidak dibuat lintasan. Contoh dari graph terhubung dan graph
yang tidak terhubung dapat dilihat pada Gambar 2.1. Graph terhubung yang
membentuk cycle disebut graph cycle dilambangkan dengan nC , sedangkan
graph terhubung yang tidak mengandung cycle disebut graph pohon. Salah satu
bentuk khusus dari graph pohon adalah graph path dilambangkan dengan nP .
Graph yang setiap vertexnya terhubung dinamakan graph komplit dilambangkan
dengan nK . Contoh dari graph cycle, graph path dan graph komplit dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
5
Gambar 2.1 Contoh Graph Terhubung dan Graph Tidak Terhubung
Contoh-contoh graph :
Graph C5, P5, K1, K3 berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 2.2 (a),
(b), (c), (d)
Gambar 2.2 Graph C5, P5, K1, K3
v2
v1
v3 v4
v5
e2
e3
e4
e5 e1
(a)
v2
v1
v3
v4
v5
e2
e3
e4
e1
(b)
e1 v1
v3 v2
v1
e3
e2
(c) (d)
v2
v1
v3 v4
v5
e2
e3
e4
e5 e1
Graph terhubung
v1
v3
v2
v4
v5
e2
e3
e4
e5 e1
v6
Graph tidak terhubung
6
2.2. Operasi dalam Graph Cn ∆∆∆∆ Am dan (n,m)- sun
Untuk 3n ≥ dan 1≥m , dinotasikan Cn ∆ Am sebagai graph yang didapat
dengan menambah m vertex dan m edge pada satu vertex (sebut 1v ).
Himpunan vertex V(Cn ∆ Am ) = {vi:1≤i≤n}∪{uj:1≤ j ≤m}
Himpunan edge E( Cn ∆ Am ) = {vivj+1:1≤i≤n-1}∪{vnv1}∪{v1uj:1≤ j ≤m}
(Baskoro dkk, 2004).
Contoh : C3 ∆ A1
Himpunan vertex : V(C3 ∆ A1 ) = { v1, v2, v3, u1 }
Himpunan edge : E( C3 ∆ A1 )= {v1v2, v2v3, v3v1, v1u1 }
Gambar 2.3 Graph C3 ∆ A1
Misalkan (n,m)–sun adalah graph yang diturunkan dari graph cycle dengan
menggantung m pendant atau anting dari semua vertex graph cycle Cn, n ≥ 3 .
V((n, m) – sun )= {vi : 1 ≤ i ≤ n } ∪ { ui,j : 1 ≤ i ≤ n, 1 ≤ j ≤ m }
E(( n , m) – sun )={vivi+1 : 1 ≤ i ≤ n – 1 } ∪{ vnv1}∪ {viui,j :1 ≤ i ≤ n, 1 ≤ j ≤ m }.
Contoh : ( 3,1 ) – sun
Himpunan vertex : V(( 3,1 ) – sun) = { v1, v2, v3, u11,u21, u31}
Himpunan edge : E(( 3 ,1 ) – sun) = {v1v2, v2v3, v3v1, v1u11, v2u21, v3u31}
Gambar 2.4 Graph ( 3,1 ) – sun
u1 v3
v2
v1
v3
v2
v1
u11
u21
u31
7
2.3 Edge-Magic Graph dan Super Edge-Magic Graph
Graph labeling adalah pemetaan satu-satu yang memetakan semua elemen
dari graph tersebut ke suatu bilangan yang biasanya merupakan bilangan bulat
positip. Ada beberapa macam labeling, yaitu labeling yang domainnya berupa
himpunan vertex, himpunan edge atau keduanya. Macam-macam labeling ini
secara berurutan disebut vertex labeling, edge labeling dan total labeling.
Banyaknya vertex dari G dilambangkan dengan ||V = p dan banyaknya
edge dari G dilambangkan dengan || E = q. Pada penelitian ini akan digunakan
total labeling dalam pengkajian masalah.
Definisi 2.1. Edge-magic total labeling dari (p,q)-graph G adalah fungsi bijektif
},,3,2,1{)()(: qpGEGVf +→∪ � sedemikian hingga untuk setiap xy∈E(G)
dengan )(, GVyx ∈ berlaku kyfxyfxf =++ )()()( , k adalah konstanta.
Konstanta k disebut bilangan ajaib. Jika G adalah total edge-magic labeling,
maka G disebut edge-magic total graph (Kotzig, 1970).
Jika labeling dari vertex pada edge-magic total graph adalah bilangan
integer dimulai dari yang terkecil yaitu {1, 2, 3, ,� p), maka labelingnya disebut
super edge-magic total labeling yang secara lengkap didefinisikan sebagai berikut
Definisi 2.2. Super edge-magic labeling dari (p,q)-graph G adalah fungsi bijektif
},,3,2,1{)()(: qpGEGVf +→∪ � sedemikian hingga untuk setiap xy∈E(G)
dengan )(, GVyx ∈ berlaku kyfxyfxf =++ )()()( , k adalah konstanta, dan
memenuhi sifat },,3,2,1{))(( pGVf �= . Konstanta k disebut magic sum
(bilangan ajaib). Jika G adalah super edge-magic total labeling, maka G disebut
super edge-magic graph (Enomoto dkk, 1998).
8
Untuk memberikan gambaran real dari definisi di atas diberikan contoh
edge- magic total labeling dan super edge-magic total labeling pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Contoh edge-magic total labeling (a)
dan super edge–magic labeling (b)
Berdasarkan penelitian sebelumnya dibuktikan bahwa graph cycle Cn
merupakan total edge- magic labeling yang ditunjukkan pada Teorema 2.1.
Teorema 2.1 Setiap graph cycle nC merupakan edge-magic total labeling
dengan range bilangan ajaib :
genapnuntukn
kn
,2
27
2
45 +≤≤
+(Chairul Imron dkk, 2006)
Berdasarkan penelitian sebelumnya dibuktikan bahwa graph cycle Cn
merupakan super edge magic untuk n ganjil, yang ditunjukkan pada Teorema 2.2.
Teorema 2.2.Graph cycle nC merupakan super edge-magic total labeling jika
dan hanya jika n ganjil dengan bilangan ajaib 2
35 +=
nk (Enomoto dkk, 1998)
Menjadi sangat penting untuk dibahas apakah Cn ∆ Am dan (n,m)- sun
juga merupakan super edge- magic, dan bagaimana pelabelannya. Hal inilah yang
menjadi fokus dalam penelitian ini.
ganjilnuntukn
kn
,2
37
2
35 +≤≤
+
3
2
1 4
6
5
1
3
2
5
6 4
k= 12
(a) k= 9
(b)
9
2.4 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cycle Cn
Dalam menentukan pelabelan super edge-magic, akan sulit jika dilakukan
langsung berdasarkan definisi. Lemma berikut memberi solusi dalam menentukan
pelabelan super edge-magic.
Lemma 2.3 Suatu graph G adalah super edge-magic jika dan hanya jika terdapat
suatu fungsi bijektif f : V(G) � {1, 2, 3, …, )(GV } demikian sehingga
himpunan S = { f (u) + f (v) uv ∈ E(G)} terdiri dari )(GE bilangan bulat
yang berurutan. Dalam hal ini, f akan memberi graph G super magic-labeling
dengan bilangan ajaib k= )(GV + )(GE + min S (Figueroa dkk, 2002).
Untuk membuat super edge- magic total labeling pada graph cycle yakni
mengetahui suatu graph super edge-magic digunakan lemma di atas, yaitu dengan
membuat pelabelan vertex-vertex demikian sehingga jumlah dari setiap dua vertex
berdekatan hasilnya adalah bilangan-bilangan yang berurutan sebanyak jumlah
edge-nya.
Berikut ini diberikan contoh super edge-magic total labeling pada C3, C5, dan
C7 dengan menggunakan Lemma 2.3.
Misalkan diagram dari graph C3 adalah sebagai berikut.
Gambar 2.6 Diagram dari graph C3.
Pelabelan pertama: 3, 2, 1. Ini artinya vertex v1, v2, v3 dipasangkan (di
labeli) masing-masing dengan bilangan 3, 2, 1. Jumlah label dari dua vertex
berdekatan adalah 3+2, 2+1, dan 1+3 atau sama dengan 5, 3, 4 adalah bilangan-
bilangan yang berurutan. Pelabelan dari edge secara otomatis mudah ditentukan
(lihat Gambar 2.7). Bilangan ajaibnya adalah k = 3+4+2=2+6+1=1+5+3=9.
v3
v2
v1
e1 e2
e3
10
Berdasarkan rumus dari Enomoto dan Llado, k = 2
35 +n untuk n = 3
diperoleh bilangan ajaib k = 92
18
2
33.5==
+. Hasil yang diperoleh adalah sama
Gambar 2.7. Pelabelan pertama super edge-magic dari C3.
Pelabelan kedua 3, 1, 2. Ini artinya vertex v1, v2, v3 dipasangkan (dilabeli)
masing-masing dengan bilangan 3, 1, 2. Jumlah label dari dua vertex berdekatan
adalah 3+1, 1+2, dan 2+3 atau sama dengan 4, 3, 5 adalah bilangan-bilangan yang
berurutan. Pelabelan dari edge secara otomatis mudah ditentukan (lihat Gambar
2.8).
Gambar 2.8. Pelabelan kedua super edge-magic dari C3.
Bilangan ajaibnya adalah k = 3+5+1 = 1+6+2 = 2+4+3 = 9. Berdasarkan
rumus dari Enomoto dan Llado(1998), k = 2
35 +n untuk n = 3 diperoleh bilangan
ajaib k = 92
18
2
33.5==
+. Hasil yang diperoleh pun adalah sama.
Pelabelan ketiga sampai keenam juga memenuhi sifat super edge-magic
dengan nilai bilangan ajaib k sesuai dengan rumus.
3
2
1 5
6 4
3
1
2 4
6 5
11
Sekarang dilakukan pelabelan pada C5. Pelabelan pertama: 5, 3, 1, 4, 2.
Jumlah label dari dua vertex berdekatan adalah 5 + 3, 3 + 1, 1 + 4, 4 + 2, dan 2 + 5
yaitu sama dengan 8, 4, 5, 6, 7. Bilangan-bilangan ini adalah bilangan-bilangan
yang berurutan. Pelabelan dari edge-edge-nya tinggal menyesuaikan dengan
urutan jumlah label vertex dari yang terbesar. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada Gambar 2.9
Gambar 2.9. Pelabelan pertama super edge-magic dari C5
Bilangan ajaib k dapat diperoleh dari Gambar 2.6, yaitu k =5+6+3=
3+10+1= 1+9+4= 4+8+2= 2+7+5=14. Kalau dihitung dengan rumus dari
Enomoto dan Llado untuk n = 5 diperoleh k = 142
28
2
35.5==
+.
Pelabelan kedua: 5, 2, 4, 1, 3. Jumlah label dari dua vertex berdekatan adalah
5+2, 2+4, 4+1, 1+3, dan 3+5 yaitu sama dengan 7, 6, 5, 4, 8. Bilangan-bilangan
ini adalah bilangan-bilangan yang berurutan. Pelabelan dari edge-edge-nya
tinggal menyesuaikan dengan urutan jumlah label vertex dari yang terbesar. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 2.10
Gambar 2.10. Pelabelan kedua super edge-magic dari C5
4
1
2 5
3
8
7
6
10 9
1
4
3 5
2
10
6
7
8 9
12
Bilangan ajaib k dapat diperoleh dari Gambar 2.10, yaitu k =
5+7+2=2+8+4=4+9+1=1+10+3=3+6+5=14. Hasil ini cocok dengan bilangan ajaib
yang dihitung dengan rumus dari Enomoto dan Llado.
Penyelidikan bisa dilanjutkan untuk pelabelan ketiga, keempat, dan
seterusnya sampai kesepuluh. Kita dapat memperoleh super edge-magic labeling
untuk C5 dengan bilangan ajaib k .
Yang terakhir adalah pelabelan pada C7. Ada 126 macam pelabelan super
edge magic dari C7 diambil dua pelabelan sebagai contoh yaitu 1, 7, 3, 6, 5, 2, 4
dan 1, 7, 2, 3, 4, 6, 5. Pelabelan lengkapnya disajikan dalam Gambar 2.11 dan
Gambar 2.12 berikut.
Gambar 2.11. Pelabelan pertama super edge-magic dari C7
Gambar 2.12. Pelabelan kedua super edge-magic dari C7
1
5
2
4
6
14
3 7
12
10
11
9
8
13
1
4
3
5
2
10
6 7
8
9
11
12
13
14
16
Pada dua pelabelan ini diperoleh bilangan ajaib k = 19, cocok dengan
bilangan ajaib yang diperoleh dari rumus Enomoto dan Llado, untuk n = 7 yaitu:
k = 192
38
2
37.5==
+
Edge magic-total labeling pada Cn, secara umum ditunjukkan dari hasil
penelitian Enomoto (1998) dengan aturan sebagai berikut :
=)( ivλ
=+
−=++
nii
niin
,...,5,3,1,2
1
1,...,6,4,2,2
1
nvv
niinvv
in
ii
2)(
1.,...,3,2,1,2)( 1
=
−=−=+
λλ
dengan bilangan ajaib 2
35 +=
nk .
Dalam tesis ini dibahas pelabelan Super Edge Magic pada graph cycle
yang dikembangkan dengan menambah vertex, edge, anting dengan operasi
menggunakan hasil dari penelitian E.T. Baskoro dan Y.M Cholily .
17
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah kerja sebagai berikut :
1. Membangun graph cycle yang dikembangkan Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
2. Meneliti keberlakuan super edge total labeling pada Cn ∆ Am dan
( ) sunmn −, .
3. Membuat pelabelan pada Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
4. Menentukan bilangan ajaib dari Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
5. Memberi ilustrasi dari hasil penelitian.
3.2. Diagram Alir Penelitian
Bagan alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini .
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Membangun graph cycle yang dikembangkan yaitu
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −, .
Meneliti keberlakuan super edge total labeling pada
Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −,
Membuat pelabelan pada Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −,
Memberi ilustrasi dari hasil penelitian
Menentukan bilangan ajaib Cn ∆ Am dan ( ) sunmn −,
18
V5
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph Cn ∆∆∆∆ Am
Graph Cn ∆ Am yang merupakan graph cycle yang dikembangkan dengan
cara menambah m vertex dan m edge pada satu vertex dari graph cycle Cn .
Gambaran secara umum Cn ∆ Am ditunjukkan oleh Gambar 4.1
Gambar 4.1 Graph Cn ∆ Am
Dalam bagian ini akan dikaji tiga teorema yang merupakan hasil dari
penelitian, teorema pertama membahas range dari magic sum (bilangan ajaib) dari
graph Cn ∆ Am , teorema kedua membahas graph Cn ∆ Am merupakan super
edge-magic labeling dan teorema ketiga membahas magic sum (bilangan ajaib)
dari super edge-magic labeling pada graph Cn ∆ Am .
Teorema 4.1 Graph Cn ∆ Am adalah edge magic total labeling dengan batas-
batas nilai konstanta k :
)(2
)122)(22(22
nm
mnmnmnn
+++++++
≤ k ≤
)(2
)(2)1()1)(()122)(22(
nm
nmmmmnmnmmnmn
++++−+++++++
19
Bukti :
Himpunan vertex dan himpunan edge pada Cn ∆ Am adalah
V(Cn ∆ Am ) = {vi:1≤i≤n}∪{uj:1≤ j ≤m}
E( Cn ∆ Am ) = {vivj+1:1≤i≤n-1}∪{vnv1}∪{v1uj:1≤ j ≤m}
Misal eS = jumlah label pada edge = ∑=
q
i
ie1
)(λ ,
vS = jumlah label pada vertex = ∑=
p
i
iv1
)(λ ,
Jumlah vertex dan edge pada graph Cn ∆ Am adalah p = n + m dan q = n + m ,
sehingga jumlah bilangan ajaib k, dimana )()()( 211 evek λλλ ++= dari graph
Cn ∆ Am adalah :
∑ ∑= =
++=q
i
p
i
ii vmvekq1
1
1
)()(2)( λλλ
∑ ∑= =
++=+q
i
p
i
ii vmvekmn1
1
1
)()(2)()( λλλ
)()( 1vmSSSkmn vve λ+++=+
)()22(...4321)( 1vmSmnkmn v λ++++++++=+
)(2
)122)(22()( 1vmS
mnmnkmn v λ++
+++=+
+++++
+= )(
2
)122)(22(11vmS
mnmn
mnk v λ
Ada enam kemungkinan yang mempengaruhi nilai k , yaitu pelabelan pada
vertex :
1. Label pada vertex diberi label kecil 1, 2, 3, ...,n dan 1)( 1 =vλ
2. Label pada vertex diberi label kecil 1, 2, 3, ...,n dan nv =)( 1λ
3. Label pada vertex diberi label besar n +1, n +2, n +3, ..., n +m dan 1)( 1 += nvλ
4. Label pada vertex diberi label besar n +1, n +2, n +3, ..., n +m dan mnv +=)( 1λ
5 Label pada vertex diberi label besar m+1, m+2, m+3, ..., n +m dan 1)( 1 += mvλ
6. Label pada vertex diberi label besar m+1, m+2, m+3, ..., n +m dan mnv +=)( 1λ
20
Bilangan ajaib k mempunyai nilai terkecil jika pemberian label pada vertex
)(...)()()( 321 nvvvv λλλλ ++++ diberi nilai kecil yaitu 1, 2, 3, 4, ..., n dan
)( 1vλ = 1 , sehingga di didapat :
)()(...)()()( 1321 vmvvvv n λλλλλ +++++ =
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + . . .+ n + m. 1 = 1.2
)1(m
nn+
+
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + . . .+ n + m. 1 = 1.2
2
mnn
++
= 2
22
mnn ++………………...(4.1)
k mempunyai nilai terbesar jika pelabelan vertex )(...)()()( 321 nvvvv λλλλ ++++
diberi nilai besar, yaitu m+1, m+2, m+3, ..., m+ n dan )( 1vλ = n + m , sehingga di
dapat :
)()(...)()()( 1321 vmvvvv n λλλλλ +++++ =
)()(...321 nmmnmmmm ++++++++++ =
2
)(2)1()1)(( nmmmmnmnm +++−+++ ...................................................(4.2)
Dari Persamaan (4.1) dan (4.2) diperoleh range k yaitu :
)(2
122)(22(22
mn
mnmnmnn
+++++++
≤ k ≤
)(2
)(2)1()1)(()122)(22(
mn
nmmmmnmnmmnmn
++++−+++++++
terbukti.
Teorema 4.2 akan membahas bahwa Cn ∆ Am adalah super edge- magic
labeling dengan 3≥n dan 1≥m , untuk n ganjil.
Teorema 4.2 Jika n ganjil , 3≥n dan 1≥m , Cn ∆ Am adalah super edge- magic
labeling
Bukti :
Bukti dari teorema ini menggunakan Lemma 2.3, yaitu dengan membuat
pelabelan pada vertex-vertex-nya sedemikian sehingga jumlah dua vertex yang
berdekatan merupakan bilangan-bilangan yang berurutan sebanyak vertex-vertex-
nya.
21
Secara umum pelabelan dari Cn ∆ Am yang dipilih didefinisikan sebagai berikut :
Definisi vertex labeling 1λ dan edge labeling 2λ :
−=+
=++
1,...,6,4,2,2
2
...,5,3,1,2
2
:)(1
niuntuki
niuntukin
viλ
=
−≤≤++
mjuntuk
mjuntukjnu j
,1
11,1:)(1λ
11,)(2)( 12 −≤≤−+=+ niuntukimnvv iiλ
mnvvn 2)( 12 +=λ
=+
−≤≤−+=
mjuntukmn
mjuntukjmnuv j
,)(2
11,2)( 12λ
1v dihubungkan dengan ju maka 12
3)()( 111 +
+=+
nuv jλλ
1v dihubungkan dengan 2v , maka 22
3)()( 2111 +
+=+
nvv λλ
2v dihubungkan dengan 3v , maka 32
3
2
52)()( 3121 +
+=
++=+
nnvv λλ
3v dihubungkan dengan 4v , maka 42
33
2
5)()( 4131 +
+=+
+=+
nnvv λλ
.
.
.
1−nv dihubungkan dengan nv , maka nn
vv nn ++
=+−2
3)()( 111 λλ
nv dihubungkan dengan 1v , maka 12
3)()( 111 ++
+=+ n
nvvn λλ
1v dihubungkan dengan 1u , maka 22
3)()( 1111 ++
+=+ n
nuv λλ
1v dihubungkan dengan 2u , maka 32
3)()( 2111 ++
+=+ n
nuv λλ
22
1
9
8
7
18
10
11
12
7
1
8
14
1v dihubungkan dengan 3u , maka 42
3)()( 3111 ++
+=+ n
nuv λλ
.
.
.
1v dihubungkan dengan 1−ju , maka jnn
uv j +++
=+ −2
3)()( 1111 λλ
Dari hasil di atas terlihat bahwa himpunan jumlah dari dua label vertex
yang adjacent, }2
3,...,4
2
3,3
2
3,2
2
3,1
2
3{ jn
nnnnnS ++
++
++
++
++
+= , yang
merupakan bilangan –bilangan yang berurutan menurut Lemma 2.3 terbukti
bahwa Cn ∆ Am merupakan super edge- magic labeling, graph Cn ∆ Am yang
pelabelan totalnya memenuhi pelabelan super edge-magic disebut super edge-
magic graph.
Bentuk dari Super edge-magic graph ditunjukkan oleh Gambar 4.2 dan
Gambar 4.3 .
Gambar 4.2 Graph C5 ∆ A2 Gambar 4.3 Graph C5 ∆ A4
Berdasarkan pembahasan sebelumnya telah dibuktikan bahwa Cn ∆ Am
merupakan super edge-magic labeling. Teorema berikut akan menentukan nilai
bilangan ajaib dari super edge-magic labeling pada Cn ∆ Am .
Teorema 4.3 Cn ∆ Am adalah super edge magic labeling dengan 2
552
++=
nmk
Bukti :
Dari definisi pelabelan pada Cn ∆ Am , diperoleh :
23
2
5521)(22
2
3)()()( 2122111
++=−+++
+=++=
nmmn
nvvvvk λλλ
2
5522)(2
2
52)()()( 3223121
++=−++
++=++=
nmmn
nvvvvk λλλ
2
5523)(23
2
5)()()( 4324131
++=−+++
+=++=
nmmn
nvvvvk λλλ
.
.
.
2
5522
2
31)()()( 12111
++=++
+++=++=
nmmn
nnvvvvk nn λλλ
.
2
552)(21
2
3)()()( 12111
++=+++
+=++=
nmmn
nuvuvk jj λλλ
2
5521211
2
3)()()( 1121111
++=−+++++
+=++=
nmmnn
nuvuvk λλλ
)2
552()()(
+++=+
nmmnkmn
2
552
++=
nmk
Bukti lain adalah sebagai berikut :
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 2v didapat :
2
5521)(22
2
3)()()( 2122111
++=−+++
+=++=
nmmn
nvvvvk λλλ
Ambil nilai k pada vertex nv dan 1v didapat :
2
5522
2
31)()()( 12111
++=++
+++=++=
nmmn
nnvvvvk nn λλλ
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 1u didapat :
2
5521211
2
3)()()( 1121111
++=−+++++
+=++=
nmmnn
nuvuvk λλλ
Graph Cn ∆ Am merupakan super edge-magic graph dengan bilangan
ajaib 2
552
++=
nmk .
+
24
4.2 Pelabelan Super Edge-Magic pada Graph (n,m)- sun
Graph (n,m)- sun yang merupakan graph cycle yang dikembangkan dengan
cara menambah m vertex dan m edge pada semua vertex dari graph cycle Cn .
Pada pembahasan Graph (n,m)- sun dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama
Graph (n,m)- sun dengan n ganjil, 3≥n dam m = 1 sedangkan bagian ke dua
Graph (n,m)- sun dengan n ganjil, 3≥n dan m > 1.
Dalam bagian ini akan dikaji empat teorema yang merupakan hasil dari
penelitian, teorema pertama graph (n,m)- sun , untuk 3≥n dam m = 1
merupakan super edge-magic labeling, teorema kedua membahas magic sum dari
graph (n,m)- sun , untuk 3≥n dam m = 1, teorema ketiga membahas untuk
3≥n dan m > 1, maka (n,m)- sun adalah super edge magic labeling dan
teorema terakhir membahas magic sum dari graph (n,m)- sun untuk 3≥n dan
m > 1.
Teorema 4.4 membahas (n,m)- sun adalah super edge magic labeling,
untuk 3≥n dam m = 1 dengan n ganjil.
Teorema 4.4 Jika n ganjil 3≥n dam m = 1, maka (n,m)- sun adalah super
edge magic labeling.
Bukti :
Gambar 4.4. ( n,m) – sun , untuk m = 1
25
Didefinisikan vertex labeling 3λ dan edge labeling 4λ sebagai berikut :
−=+
=++
==
1......,,6,4,2,2
2
.......,5,3,1,2
2
)()( 13
niuntuki
niuntukin
vv ii λλ
1)( 1,13 =uλ
niuntukinui ≤≤−+= 2,22)( 1,3λ
11,4)( 14 −≤≤−=+ niuntukinvv iiλ
nvvn 3)( 14 =λ
=≤≤−
+
=−≤≤−−
+
==
=
1,3,,2
22
1,12,,2
13
11,4
)( ,4
jniganjilijikai
n
jnigenapijikani
n
jdanijikan
uv jiiλ
1v dihubungkan dengan 1,1u ,maka 12
3)()( 1,1313 +
+=+
nuv λλ
1v dihubungkan dengan 2v , maka 22
3)()( 2313 +
+=+
nvv λλ
2v dihubungkan dengan 3v , maka 3
2
3)()( 3323 +
+=+
nvv λλ
.
.
.
1−nv dihubungkan nv , maka2
33
2
22
2
1)()( 313
+=
++
+=+−
nnnvv nn λλ
nv dihubungkan 1v , maka 12
33
2
3
2
22)()( 133 +
+=
++
+=+
nnnvvn λλ
26
1−nv dihubungkan 1−nu , maka 22
33
2
62
2
1)()( 1313 +
+=
++
+=+ −−
nnnuv nn λλ
3−nv dihubungkan 3−nu , maka 32
3352
2
1)()( 3333 +
+=++
−=+ −−
nn
nuv nn λλ
.
.
.
7v dihubungkan 1,7u , maka 222
352
2
9)()( 1,7373 −+
+=−+
+=+ n
nn
nuv λλ
5v dihubungkan 1,5u , 122
332
2
7)()()( 1,53531,553 −+
+=−+
+=+= n
nn
nuVuV λλλ
.
.
.
3v dihubungkan 1,3u , maka nn
nn
uv 22
312
2
5)()( 1,3333 +
+=−+
+=+ λλ
.
.
.
Dari hasil di atas terlihat bahwa himpunan jumlah dari dua label vertex
yang
adjacent, ...},22
3,...,1
2
33,
2
33...,,3
2
3,2
2
3,1
2
3{ n
nnnnnnS +
++
+++
++
++
+= ,
yang merupakan bilangan –bilangan yang berurutan menurut Lemma 2.3 terbukti
bahwa (n,m)- sun merupakan super edge magic labeling.
27
Bentuk super edge-magic graph (7,1)- sun ditunjukkan oleh Gambar 4.5.
Gambar 4.5. (7,1)-sun
Dari pembahasan Teorema 4.4 dengan menggunakan definisi edge-magic
total labeling didapat bilangan ajaib k, yang akan di bahas pada Teorema 4.5.
Teorema 4.5 Untuk n ganjil 3≥n dam m = 1, (n,m)- sun adalah super edge
magic total labeling dengan 2
59 +=
nk
Bukti :
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 2v didapat :
2
5914
2
3142
2
3)()()( 2142313
+=++
+=−++
+=++=
nn
nn
nvvvvk λλλ
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 1,1u didapat :
2
5941
2
3)()()( 1,1141,1313
+=++
+=++=
nn
nuvuvk λλλ
Ambil nilai k pada vertex nv dan 1+nu didapat :
2
592
2
13
2
22
222
12
2
22)()()( 14133
+=+
−++
+=
−++−
+++
=++= ++
nnn
n
nnn
nn
uvuvk nnnn λλλ
28
Teorema 4.6 membahas bahwa (n,m) – sun adalah super edge magic
labeling dengan 3≥n dam m > 1 untuk n ganjil.
Teorema 4.6 Jika n ganjil 3≥n dam m > 1, maka (n,m)- sun adalah super
edge magic total labeling.
Bukti :
Gambar 4.6 : ( n, m ) – sun untuk m > 1
Definisi pelabelan vertex 3λ dan pelabelan edge 4λ sebagai berikut :
−=+
=++
==
1......,,6,4,2,2
2
.......,5,3,1,2
2
)()( 13
niuntuki
niuntukin
vv ii λλ
mjuntuku j == ,1)( ,13λ
11,1)( ,13 −≤≤++= mjuntukjnu jλ
mjniuntukijmjnu ji ≤≤≤≤+−−++= 1,2,2)1()( ,4λ
29
11,)1(2)( 14 −≤≤−+=+ niuntukimnvv iiλ
nmnvvn −+= )1(2)( 14λ
≤≤≤≤−+−
+−+
≤≤−≤≤+−−−
+−+
−≤≤=+−+
==+
=
mjniganjilijikamji
jnnm
mjnigenapijikajmni
njmn
mjdanijikajnmn
mjdanijikamn
uv jii
1,3,,2
221)1(2
1,12,,2
221)1(2
111,)()1(2
1,)1(2
)( ,4λ
1v dihubungkan dengan ju ,1 ,maka 12
3)()( ,1313 +
+=+
nuv jλλ
1v dihubungkan dengan 2v ,maka 22
3)()( 2313 +
+=+
nvv λλ
1v dihubungkan dengan 3v ,maka 32
3)()( 3313 +
+=+
nvv λλ
.
.
.
nv dihubungkan dgn 1v ,maka 2
43
2
2
2
22)()( 133
+=
++
+=+
nnnvvn λλ
.
.
.
1v dihubungkankan dgn 11u ,maka 22
3)()( 11313 ++
+=+ n
nuv λλ
1v dihubungkankan dgn 12u ,maka 32
3)()( 12313 ++
+=+ n
nuv λλ
1v dihubungkankan dgn 13u ,maka 42
3)()( 13313 ++
+=+ n
nuv λλ
.
.
.
30
1v dihubungkankan dgn 11 −mu ,maka mnn
uv m +++
=+ −2
3)()( 11313 λλ
.
.
.
2v dihubungkankan dgn 21u ,maka 12)()( 21323 ++=+ mnuv λλ
2v dihubungkankan dgn 31u ,maka mnuv +=+ 2)()( 31323 λλ
2v dihubungkankan dgn 41u ,maka 12)()( 41323 −+=+ mnuv λλ
2v dihubungkankan dgn 51u ,maka 22)()( 51323 −+=+ mnuv λλ
.
.
.
Dari hasil di atas terlihat bahwa himpunan jumlah dua vertex yang
adjacent
...},22,12,2,12...,,2
3
,..,.32
3,2
2
3,...,
2
43.,.,.3
2
3,2
2
3,1
2
3{
−+−+++++++
+++
++++
++
++
++
=
mnmnmnmnmnn
nn
nnnnnn
S
yang merupakan bilangan yang berurutan, menurut Lemma 2.3 (n,m)- sun
merupakan super edge magic labeling.
Bentuk dari super edge-magic graph ditunjukkan oleh Gambar 4.6 dan
Gambar 4.7.
Gambar 4.7. (3,4)- sun
31
Gambar 4.8. (5,3)- sun
Dari pembahasan Teorema 4.6 didapat bilangan ajaib k , yang dibahas dan
dibuktikan pada Teorema 4.7 di bawah ini.
Teorema 4.7 Untuk n ganjil 3≥n dam m > 1, (n,m)- sun adalah super edge
magic labeling dengan 2
5)1(2
+++=
nmnk
Bukti :
Dari definisi pelabelan pada graph (n,m)- sun, untuk 3≥n dam m > 1
dan n ganjil , diperoleh :
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 2v didapat :
2
5)1(21)1(22
2
3)()()( 2142313
+++=−+++
+=++=
nmnmn
nvvvvk λλλ
Ambil nilai k pada vertex 1v dan 1,1u didapat :
2
5)1(2)1()1(22
2
3)()()( 1,1141,1313
+++=+−++++
+=++=
nmnnmnn
nuvuvk λλλ
Ambil nilai k pada vertex nv dan jiu , didapat
2
5)1(2
2
1)1(22)1(
2
22)()()( ,4,33
+++=
−+−+++−++
+=++=
nmn
nmnnmnmn
nuvuvk jinjin λλλ
32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Graph Cn ∆ Am adalah edge magic total labeling dengan batas-batas nilai
konstanta k :
)(2
)122)(22(22
nm
mnmnmnn
+++++++
≤ k ≤
)(2
)(2)1()1)(()122)(22(
nm
nmmmmnmnmmnmn
++++−+++++++
2. Graph Cn ∆ Am, untuk n ganjil , 3≥n dan 1≥m adalah super edge-magic
graph dengan 2
552
++=
nmk
3. (n,m)- sun, untuk n ganjil, 3≥n dan m = 1 adalah super edge magic
labeling 2
59 +=
nk
4. (n,m)- sun, untuk n ganjil, 3≥n dan m > 1 adalah super edge magic
labeling 2
5)1(2
+++=
nmnk
5.2 Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan memperluas graph Cn ∆ Am dan
(n,m) – sun dengan bentuk pelabelan yang berbeda, yang merupakan super edge-
magic labeling, sehingga menambah wawasan tentang super edge-magic labeling.
33
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro,E.T dan Y.M. Cholily (2004),”Expanding Super Edge-Magic Graphs”
Proc. ITB Sains & Tek . Vol. 36 A. No. 2. 2004. 117 – 125.
Battle, F.A.M. (2001), On Magics Graphs, Tesis doctoral, Departemen de
Matematica Aplicada IV, Barcelona.
Imron, Chairul dan Bandung A.S. (2006), “MagicGraph On Cycle”, Proceedings
of the First International Conference on Math & Stat (ICOMS-1), Bandung
Indonesia, hal 419 – 428.
Enomoto.H,Anna S.Llado,Tomoki Nakamigawa dan Gerhard Ringel (1998),
“Super edge-magic graph”, SUT Journal of Mathematics, V 34 No. 2 105-
109.
Figueroa-Centeno.R.M.,Ichishima, R. dan Muntaher-Batle,F.A. (2002), “On
Super Edge-Magic Graph”, ArsCombinatoria, Vol 64, hal 81 – 96’
Kotzig.A.dan Rosa. A. (1970), “ Magic Valuation of Finite Graph”, Canada Math
Bull, Vol 13, hal 451 – 461.
34