tesis mas anton

Upload: angela

Post on 10-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

management hospitality

TRANSCRIPT

1. Sistem adalah kumpulan komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.Sumber: World Health Organization . Developing health management information systems: a practical guide for developing countries. 2004. p 3. Diunduh dari:

2. Sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan.Sumber: Sutabri,T. Analisa sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi; 2002Dikutip dari:Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

3. Sistem terdiri atas ojek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesarutan pemrosesan atau pengolahan tertentu.Sumber: Oetomo, Budi SD. Perancangan dan pembangunan sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi; 2002Dikutip dari:Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

4. Sistem adalah sekumpulan elemen yang terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas.Sumber: Kadir, A. Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi ; 2003Dikutip dari:Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

5. Sistem adalah elemen-elemen yang salin berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Sumber : Amsyah, Z. Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2003Dikutip dari:Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati.Sumber: Kristanto, A. Perancangan sistem informasi. Yogyakarta : penerbit Andi; 2003Dikutip dari: Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.Sumber: Kadir, A. Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta : penerbit Andi; 2003Dikutip dari: Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

Sistem informasi adalah Sebuah sistem yang memberikan dukungan informasi kepada proses pengambilan keputusan di setiap tingkat organisasi. Sumber: World Health Organization . Developing health management information systems: a practical guide for developing countries. 2004. p 3. Diunduh dari: ..

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Sistem informasi dapat dijelaskan dari sifatnya yang formal atau informal. Sistem informasi firmal adalah sistem informasi terstrktur dimana sistem tersebut bekerja sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya yang relatif tetap dan tidak mudah berubah. Sedangkan sistem informasi informal adalah seblaiknya, dimana sistemnya berkerja berdasarkan aturan tidak tertulis dan kesepakatan yang bersifat implisit. Tidak ada kesepakatan tentang apa itu infermasi atau bagaimana informasi itu disimpan dan diproses. Sumber: Husein, MF. Wibowo,A. Sistem informasi manajemem edisi revisi. Yogyakarta : unti penerbit dan percetakan AMP YKPN; 2002.Dikutip dari: Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasanya disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Sedangkan sistem informasi yang tidak menggunakan komputer disebut sistem informasi manual yakni menggunakan teknologi kertas dan alat tulis. Sumber: Kadir, A. Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta : penerbit Andi; 2003Dikutip dari: Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

Tiga aktifitas yang terjadi pada sistem informasi adalah input, processing dan output. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi. Processing adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. Output adalah distribusi informal yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan umpan balik ( feedback) yakni output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevalusasi atau memperbaiki input. Sumber: Husein, MF. Wibowo,A. Sistem informasi manajemem edisi revisi. Yogyakarta : unti penerbit dan percetakan AMP YKPN; 2002.Dikutip dari: Alaydrus, Said MD. Analisis sistem informasi posyandu di kota tanjung pinang provinsi kepulauan riau. Tesis. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada. 13 Juli 2009. Diunduh dari: ...

KomponenSistem informasi dalam organisasi meng-capture (mencatat/merekam dalam file yang permanen) dan mengelola data untuk menghasilkan informasi berguna yang mendukung organisasi datang dalam semua bentuk dan ukuran dan dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang mereka miliki:a. Sistem pemrosesan transaksi / Transaction processing system (TPS) memproses transaksi bisnis seperti pesanan, kartu absensi (time card), pembayaran dan reservasi.b. Sistem informasi manajemen / Management information system (MIS) menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para manajer untuk menjalankan bisnisc. Sistem pendukung keputusan / Decision support system (DSS) membantu para pembuat keputusan mengidentifikasi atau memilih antara pilihan atau keputusand. Sistem informasi eksekutif / Executive information system (EIS) dengan kebutuhan informasi unik para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai performa terhadap rencana tersebut.e. Sistem ahli / Expert system yang meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecah masalah ahli atau pengambil keputusan kemudian mensimulasikan pemikiran ahli tersebut.f. Sistem komunikasi dan kolaborasi / Communication and collaboration system untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang-orang dalam maupun luar organisasi.g. Sistem otomatisasi kantor / Office automation system yang membantu para karyawan membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktifitas kantor sehari-hari.Sumber: Whitten, JL., Bentley, LD. Dittman, KC. Metode Desain & Analisis Sistem, 6th ed. Yogyakarta : Andi, McGraw-Hill Education.

Elemen pengembangan sistem informasi Terdapat beberapa elemen yang relecan dalam pengembangan sistem infotmas,yakni :a. Manusia (brainware), yakni tim pengembangan sistem informasi itu sendiri. Im ini terdiri atas pemakai (user), pimpinan *(manager) dan ahli komputer(computer profesionals). Pemakai dapat berfungsi sebagai pelaggan sistem dan juga sebagai seorang yang mampu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dari sistem informasi tersebut.b. Prosedur (aturan main), dimana prosedur-prosedur ini harus disepakati terlebih dahulu sebelum mendesain sistem yang akan diimplementasikan. Umumnya sebelum pengembangan sistem, prosedur yang baru atau prosedur hasil dari modifikasi yang lama telah dikembangkan terlebih dahulu.c. Data (software), dimana data yang menjadi sumber pengembangan suatu sistem memang benar dibutuhkan. Sumber-sumber data harus tersedia untuk mendukung kebutuhan operasional. Sumber data harus dievaluasi sebagai dasar tinjauan ulang yang menetukan apakah data item baru harus ditambahkan atau apakah file data yang ada harus dimodifikasi. Dalam hal ini, para pemakai menerima tanggung jawab untuk membangun dan memelihara sumber informasi tersebut.d. Peralatan (hardware equipment), salah satu contoh yang baik dalam peralatan yang mulai berkembang adalah komputer. Dengan alat ini banyak sistem-sistem baru yang dapat dikembangkan termasuk melalui pengimplementasian jaringan (networking).Sumber : Walter, T. Tapie. Essential of information system. California : Mitchell publishing Inc ; 1996.Dikutip dari : Waluyo, Henry. Pengembangan desain sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) kota payakumbuh. Tesis. Sekolah pasca sarjana universitas gadjah mada. Yogyakarta; 2006

Model pengembangan sistem informasi:a. Pengembangan sistem informasi dengan model siklus sistem informasi komputer/CIS cycle (computer information system cycle)Siklussistem informasi komputer merupakan model dasar pengembangan sistem informasi. Walaupun bentuknya lebih sederhana, namun dapat dikatakan bahwa CIS cycle merupakan dasar dari model SDLC sebagai model pengembangan sistem informasi. Tahap-tahap yang diberikan oleh CIS cycle adalah :Melakukan analisis sistem, membuat desain sistem, implementasi sistem lalu kemudian kembali ke tahap analisis yang dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk merawat sistem karena sistem yang sedang berjalan dianalis kembali.b. Pengembangan sistem informasi dengan model siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle)Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer memerlukan waktu, dana dan sumber daya lain yang tidak sedikit. Dalam model ini, tahapan-tahapannya sebagai berikut : perencanaan sistem (system planning), analisis sistem, desain system, seleksi sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem.c. Pendekatan pengembangan sistem informasi model wilkinsonWilkinson dalam jogiyanto menyebutkan terdapat 5 pendekatan untuk mengembangkan sistem: Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur, merupakan pendekatan yang memperhatikan metodologi yang digunakan. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem. Merupakan pendekatan yang memperhatikan sasaran yang akan dicapai. Pendekatan sepotong menekankan pada kegiatan atau aplikasi tertentu saja tanpa memperhatikan posisinya pada sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan organisasi. Pendekatan bawah-atas (bottom up approach) lawan pendekatan atas bawah (top down approach) memperhatikan cara pandang untuk menentukan kebutuhan sistem. Pendekatan bawah atas dimulai daei level bawah atau operasional, yaitu perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi lalu naik hingga merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan atas-bawah dimulai dasri level perencanaan strategi, diawali dari pendefinisian sasaran dan kebijakan organisasi, dilanjutkan dengan analisis kebutuhna informasi, lalu turun ke pemrosesan transaksi dan menentukan output, input, basis data dan prosedur pengoperasiannya. Pendekatan sistem menyeluruh (total system approach) lawan pendekatan moduler (modular approach). Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan sistem secara serentak. Penggunaan pendekatan ini menyebabkan sistem sulit dikembangkan dan juga merupakan ciri dari pendekatan klasik. Sedangkan pendekatan moduler merupakan usaha pemecahan sistem yang rumit menjadi beberapa modul sederhana sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Pendekatan ini merupakan ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan lompatan-jauh (great-loop approach) lawan pendekatan berkembang (evolutionary approach) memperhatikan teknologi yang digunakan untuk pengembangan sistem. Great loop approach menerapkan perubahan secara menyeluruh dan serentak menggunakan teknologi canggih. Pendekatan ini mengandung resiko tinggi karena teknologi komputer sangat cepat berkembang dan mudah usang, mahal dan sulit dikembangkan karena terlalu kompleks. Evolutionary approach menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang diperlukan pada saat tertentu saja dan akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan teknologi yang ada. Investasinya tidak terlalu mahal dan lebih mudah dikembangkan.Sumber: Hadianastuti, Fifi L. Kajian mutu pengembangan sistem informasi di rumah sakit harum, jakarta timur 2001. Progam pasca sarjana progam studi ilmu kesehatan masyarakat. 2002

Sumber: Asmono, Adi. Analisis pemanfaatan sistem informasi manajemen rumah sakit kanker dharmais. Progam pasca sarjana progam studi kajian administrasi rumah sakit. 1997

5 tahap pengembangan sistem, yaitu : Tahap pendefinisian (definisiton stage) Tahap penilaia kebtuhan (requirement stage) Tahap evaluasi (evaluation stage) Tahap rancangan (design stage) Tahap implementasi (implementation stage)

a. Tahap pendefinisian Dalam tahap ini terdapat 3 tugas utama yaitu: mendefinisikan masalah, membuat studi kelayakan dan mempersiapkan usulan. Dalam suatu organisasi, masalah sulit didefinisikan, karena adanya kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap orang sehingga sistem yang dibuat untuk seseorag belum tentu dpaa tmemecahkan persoalan orang lain. Karena itu, definisi masalah ini harus secara baik didokumentasikan serta dipresentasiikan kepada orang-orang dan disesuaikan dengan masukan yang didapat. b. Tahap penilaian kebutuhanKepentingan dalam tahap ini ialah mengidentifikasi dan mendokumentasikan selengkap mungkin keb utuhan untuk sistem informasi. Dokumentasi dilakukan dalam bentuk tertulis dan sketsa. Tahap ini terdiri dari : Penetuan model keluaran (output) Penentuan kebutuhan masukan Oenentuan skala dari proses yang dilakukan misalnya jumlah dara, pertumbuhan data Penentuan hambatan, msalnya hardware, otoritas pemakai, dll Kebutuhan akan dokumen, misal contoh laporanc. Tahap evaluasiTujuan tahap ini untuk memilih stategi untuk mengembangkan sistem sesuai kebutuhan tahap sebelumnya. Beberapa hal yang penting yang tercangkup dalam hal ini adalah : penentuan vendor, melakukan komunikasi dengan vendor, evaluasi proposal yang masuk dan mengevaluasi kontrak.d. Tahap perancangan Disini analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru. Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan dokumentasi secara topdown, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih erperinci. Pendekatan ini merupakan ciri rancagan terstruktur, yaitu rancangan yang bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Lalu juga analisis harus mengidentifikasi konfigurasi peralatan kompter yang akan memebrikan hasil yang terbak bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Analis juga mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem bersama manajer yang paling memungkinkan subsutem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada. Juga memilih konfigurasi yang terbaik dan menyiapkan usulan penerapan, baik menyeetujui atau menolak sistem. e. Tahap implementasiImplementasi merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain : a. Merencanakan penerapan rancangan pada sistem,b. Mengumumkan penerapan denantujuan menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meinta kerja sama dengan pegawai,c. Mendapatkan sumber daya perangkat kerasd. Mendapatkan sumber adaya perangkat lunake. Menyiapkan data basef. Menyiapkan fasilitias fisikg. Mendidik peserta dan pemakaih. Masuk ke sistem baruSumber: Kodar Achmad. Perancangan sistem informasi manajemen rumah sakit dalam bidang administrasi keuangan (studi kasus di rumah sakit X). Progam pasca sarjana fakultas teknik. Universitas indonesia. Januari 2003

Desain Model SistemSecara umum desain sistem diartikan tahap setelah analisis siklus pengembangan dengan pendefinisian kebutuhan fungsional untuk persiapan rancang bangun implementasi yang menggambarkan pembentukan sistem melalui penggambaran elemen-elemen termasuk konfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan keras dari suatu sistem.Sumber: Jogiyanto. Sistem teknologi informasi, pendekatan terintegrasi : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan pengelolaan ed 2. Yoyakarta: Andi ; 2005Dikutip dari: Erman. Desain model untuk pengembangan sistem informasi manajemem progam kesehatan di dinas kabupaten pasaman barat. Sekolah pasca sarjana universitas gajah mada. Jogjakarta 2008 Model adalah sesuatu yang dipakai sebagai penyederhanaan dari sesuatu yang dibentuk mewakili sejumlah objek atau entitas dan menginterpretasikan secara eksplisit dari pemahaman tentang situasi dimana pemahaman tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matematik, simbol atau kata-kata.Sumber: Kodar, Achmad. Perancangan sistem informasi manajemen rumah sakit dalam bodang administeasi keuangan (studi kasus di rumah sakit X). Progam pasca sarjana fakultas teknik universitas indonesia. Januari 2003.

Untuk membangun sistem informasi, model diperlukan guna menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan sistem dibuat agar sistem dapat dipahami dan dikoreksi . Melalui pemodelan akan digambarkan aliran data yang akan diproses menjadi informasi dan aliran distribusinya secara sederhana, sehingga arus data dan informasi dapat terlihat secara jelas. Penggambaran pemodelan dengan menggunakan sistem flow chart atau blok diagram dapat dilakukan efisiensi aliran data dan informasi sehingga sistem menjadi lebih efisien.Sumber: Oetomo, D. Perencanaan dan pembangunan sistem informasi. Yogyakarta: Andi; 2002Dikutip dari: Erman. Desain model untuk pengembangan sistem informasi manajemem progam kesehatan di dinas kabupaten pasaman barat. Sekolah pasca sarjana universitas gajah mada. Jogjakarta 2008

Model digunakan untuk menampilkan atau menyajikan sistem. Model paling sederhana dalam sebuah sistem didasarkan pada input, output dan sistem itu sendiri yang ditampilkan sebagai proses.Sumber : Kristanto A. Perancangan sistem informasi dan aplikasinya. Yogyakarta :Gaya Media; 2003Dikutip dari: Erman. Desain model untuk pengembangan sistem informasi manajemem progam kesehatan di dinas kabupaten pasaman barat. Sekolah pasca sarjana universitas gajah mada. Jogjakarta 2008

Dalam desain sistem, model (skema aplikasi) akan menggambarkan arsitektur teknis yang akan merefleksikan kemampuan dan batasan teknis teknologi dengan 4 (empat) model :a. Model fisik dari sistem saat ituBagaimana sistem beroperasi saat itu meliputi input sistem, proses yang dilaksanakan, urutan proses, data yang digunakan saat proses, dan lainnya.b. Model logik sistem saat ituApa yang dilakukan sistem saat itu tanpa melihat proses sistem manual atau komputerisasi meliputi proses yang diperlukan, aliran data, data yang diperlukan dan input sistem.c. Model fisik sistem baruBagaimana sistem baru beroperasi dan digunakan meliputi proses yang dilaksanakan, urutan proses, data yang digunakan untuk proses, bagaimana proses dilaksanakan termasuk orang, formulir dan lainnya serta batasan antara proses manual dan automatik.d. Model logik sistem baruApa yang harus dilakukan sistem baru dan diterapkan untuk tujuan organisasi meliputi proses yang diperlukan, aliran data, data yang diperlukan dan input sistem.Sumber: Kristanto A. Perancangan sistem informasi dan aplikasinya. Yogyakarta :Gaya Media; 2003Dikutip dari: Erman. Desain model untuk pengembangan sistem informasi manajemem progam kesehatan di dinas kabupaten pasaman barat. Sekolah pasca sarjana universitas gajah mada. Jogjakarta 2008

Desain sistem merupakan proses penyiapan spesifikasi terinci untuk pengembangan sistem mencangkup:a. Desain out putDesain out put yang paling umum adalah dalam bentuk grafik, bagan, dan laporan-laporan.b. Desain kode atau pengkodeanKebutuhan untuk melakukan desain kode diperlukan pada saat1. Sebuah sistem baru akan diimplementasikan pada suatu organisasi2. Kode yang ada tidak memungkinkan dikembangkan karena perbedaan struktur3. Adanya penggabungan dua ataulebih organisasi dengan kode berbeda sehingga perlu kode tunggal untuk penggabungan keduanya.c. Desain inputTerdapat 2 (dua) jenis input yang ada pada sistem berbasis komputer yaitu 1. Batch input merupakan metode pengumpulan data transaksi tradisional untuk pengolahan dengan komputer,2. on-line input pengumpulan data secara on-line yang terhubung dengan komputer.Sumber: Kristanto A. Perancangan sistem informasi dan aplikasinya. Yogyakarta :Gaya Media; 2003d. Desain databaseDatabase merupakan kumpulan dari elemen-elemen data yang secara logika saling berhubungan dari berbagai catatan yang disimpan dalam file-file terpisah ke dalam satu gabungan umum elemen data dalam menyediakan data untuk banyak aplikasi (OBrien 2005). Sumber: ?

Data base merupakan komponen penting dalam sistem informasi dengan penyediaan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan yang mempunyai kecepatan dalam update data, mengurangi duplikasi data, peningkatan hubungan data, penghematan dalam pemakaian kertas dan penyimpanan dataSumber: Date, C.J. Alih bahasa: Tanya, Carley. Pengenalan sistem basis data jilid 1ed 7. PT.Indeks Group Gramedia;2004Dikutip dari: Erman. Desain model untuk pengembangan sistem informasi manajemem progam kesehatan di dinas kabupaten pasaman barat. Sekolah pasca sarjana universitas gajah mada. Jogjakarta 2008

Sistem informasi mempunyai 6 komponen dan harus ada bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan (Jogiyanto, 2005). Enam komponen tersebut adalah: a. Input: merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini harus ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. b. Model: informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model tertentu. c. Output: merupakan produk sistem informasi berupa informasi yang berguna bagi pemakainya. d. Teknologi: komponen dalam sistem informasi yang berfungsi untuk mempercepat proses pengolahan. e. Basis data: merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Pengendalian: komponen yang digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Sumber: Jogiyanto H. M. (2005) Sistem Teknologi Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.Dikutip dari: Afra, IL. Evaluasi penerapan sistem komputerisasi registrasi dan rawat jalan di RSU Mayjen HA Talib kabupaten kerinci. Progam pascasarjana fakultas kedokteran universitas gadjah mada yogyakarta. 2008

Model Evaluasi Sistem Informasi Ada beberapa model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi sistem informasi, di antaranya adalah: a. Technology Acceptance Model (TAM). Menurut Furneaux (2006a) TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi yang menjelaskan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal: kemanfaatan (pengguna yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya), kemudahan (di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan membebaskannya dari kesulitan, dengan kata lain bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya). TAM yang memiliki elemen yang kuat tentang perilaku (behavioural), mengasumsikan bahwa ketika seseorang membentuk suatu bagian untuk bertindak, mereka akan bebas untuk bertindak tanpa batasan. b. End User Computing (EUC) Satisfaction. Model evaluasi ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1991). Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan pengguna akhir terhadap teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.

c. Task Technology Fit (TTF) Analysis. Model evaluasi ini pertama kali dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson pada tahun 1995. Teori ini berpegang bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif terhadap kinerja individu dan dapat digunakan jika kemampuan teknologi informasi cocok dengan tugas-tugas yang harus dihasilkan oleh pengguna (Furneaux, 2006b).Task Technology Fit adalah sebuah konstruk formal yang mencakup kesesuaian antara kapabilitas teknologi dengan pekerjaan (Goodhue & Thompson 1995, disitasi oleh Dishaw et al., 2002). Model TTF memiliki 4 konstruk kunci yaitu karakteristik tugas dan karakteristik teknologi, yang bersama-sama mempengaruhi konstruk ketiga TTF yang balik mempengaruhi variabel outcome yaitu kinerja atau penggunaan (Gambar 3). Model ini berpendapat bahwa teknologi informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan manfaatnya tersedia untuk mendukung aktivitas pengguna.

4. DeLone and McLean (D&M) Model Model ini berfokus pada evaluasi keberhasilan sistem informasi dan telah digunakan sejak pertama kali dipublikasikan pada tahun 1992. Menurut model ini keberhasilan sistem informasi ditentukan oleh multifaktor yang mana kepuasan pengguna merupakan salah satu dimensinya. Menurut model ini ada 6 dimensi yang saling berhubungan untuk keberhasilan sistem yaitu: mutu sistem, mutu informasi, penggunaan sistem, kepuasan pengguna, dampak individu dan dampak organisasi (Despont-Gros et al., 2005).

5. Human-Organization-Technology (HOT) Model Yusof et al. (2006) memberikan suatu kerangka baru yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model yang menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni manusia, organisasi dan teknologi dan kesesuaian hubungan di antaranya untuk memastikan keefektivan evaluasi dan mengetahui dampak potensial sistem informasi. Menurut model ini ada beberapa faktor yang yang berhubungan pada ketiga komponen keberhasilan sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain yang dapat diukur dan dianalisis menggunakan sejumlah ukuran tertentu dari 3 komponen tersebut seperti kemudahan penggunaan, kemanfaatan, pelatihan, kepuasan pengguna, perencanaan, strategi, dan manajemen (Yusof et al.,2006)

Basis data adalah kumpulan data, biasanya menggambarkan kegiatan dari satu atau lebihorganisasi terkait. Basis data dapat berisi informasi sebagai berikut :a. Entitas(wujud) seperti mahasiswa, dosen, mata kuliah, dan ruang kelas.b. Hubungan antara entitas, seperti pendaftaran dalam kursus siswa, pengajar kursus mengajar, dan penggunaan ruang untuk kursus.Sistem manajemen basis data, atau DBMS ( database management system), adalah software yang dirancang untuk membantu dalam memelihara dan pemanfaatan hasil pengumpulan data. Selain model data relasional (yang digunakan dalam berbagai sistem, termasuk IBM DB2, Informix, Oracle, Sybase, Microsoft Access, FOXBASE, Paradox, Tandem, dan Teradata), model data penting lainnya termasuk model hirarkis (misalnya, digunakan di IBM IMS DBMS), model jaringan (misalnya, digunakan dalam IDS dan IDMS), model yang berorientasi objek (misalnya, digunakan dalam ObjectStore dan Versant), dan model objek-relasional (misalnya, yang digunakan dalam produk DBMS dari IBM, Informix, ObjectStore, Oracle, Versant, dan lain). Meskipun ada banyak database yang menggunakan model hirarkis dan jaringan, dan sistem berbasis pada model berorientasi objek dan objek-relasional yang mendapatkan penerimaan di pasar, model yang dominan saat ini adalah model relasional.Sumber: Ramakrishnan, Raghu. Gehrke, Johannes. Database management systems second edition Boston : McGraw-Hill Higher Education; 2000.

Rekam medis :Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayan lain yang telah diberikan kepada pasien.Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik.Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis . Menteri Kesehatan Repulik Indonesia. Diunduh dari: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/files/permenkes/dok_dinkes_87.pdf diakses pada 16 Maret 2015

Rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut. (health information management, Edna K Huffman, 1999)

Rekam kesehatan adalah kumpulan data keadaan kesehatan individu yang mendapat pelayanan kesehatan, meliputi data sosial pasien, catatan imunisasi, hasil pemeriksaan fisik sesuai dengan penyakit dan pengobatan yang diperoleh selama mendapat pelayanan kesehatan. (health information management, Edna K Huffman, 1999)

Rekam medis elektronik/rekam kesehatan elektronik adalah kegiatan mengkomputerisasi isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya.

Ruang lingkup rekam medis1. Mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi informasi, menata sumber informasi bagi kepentingan riset, perencanaan, memonitoring dan evaluasi pelayana kesehatan.2. Membuat standar dan pedoman manajemen informasi kesehatan meliputi aspek legal dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential), sekuritas, privasi serta integritas data.3. Manajemen operasional unit kerja manajemen informasi kesehatan, dibagi berdasarkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menjalankan manajemen informasi kesehatannya.

Bentuk pelayanan rekam medis1. Pelayanan rekam medis berbasis kertasRekam medis manual (paper based document) adalah rekam medis yang berisi lembar adminisrasi dan medis yang diolah ditata/assembling dan disimpan secara manual.2. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasiRekam medis berbasis komputerisasi, namun masih terbatas pada sistem pendaftaran (admission), data pasien masuk (transer) dan pasien keluar termasuk meninggal (discharge). Pengolahan masih terbatas pada sistem regsitrasi secara komputerisasi. Sedangkan lembar administrasi dan medis yang diolah secara manual.3. Pelayanan manajemen informasi kesehatan terbatasPelayanan rekam medis yang diolah menjadi informasi dan pengelolaannya secara komputerisasi yang berjalan dalam satu sistem secara otomatis di unit kerja manajemen informasi kesehatan.4. Pelayanan sistem informasi terpaduComputerized patient record (CPR), yang disusun dengan mengambil dokumen langsung dari sistem image dan struktrur sistem dokumen yang telah berubah.5. Pelayanan MIK dengan rekam kesehatan elektronik (WAN)Sistem pendokumentasian telah berubah dari Electronic Medical Record (EMR) menjadi Electronic Patient record sampai dengan tingkat yang paling akhir dari pengembangan Helath information System yakni EHR (Electronic Health Record)-rekam Kesehatan Elektronik.Sumber: Menteri kesehatan republik indonesia. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia no 377/Menkes/SK/III/2007 tentang profesi perekam medis dan informasi kesehatan. Jakarta

Pemindaian dokumen asli direkomendasikan untuk menggunakan resolusi minimum 300 dpi (dot per inch) dan disimpan dalam bentuk dokumen elektronik dalam format tertentu (TIFF, GIF, JPEG, dan lain-lain). Dokumen elektronik tersebut harus memiliki informasi yang sama dengan dokumen aslinya dalam rangka memberikan versi digital yang berumur panjang dan berkualitas tinggi. Dokumen elektronik akan lebih baik bila disimpan tanpa teknik kompresi atau jika memang diperlukan, harus menggunakan kompresi yang bersifat lossless (tanpa kehilangan informasi). Metadata adalah informasi berupa atribut mengenai format dan struktur data yang telah distandarisasi untuk mendeskripsikan kandungan, lokasi, dan nilai data. Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informasi. Kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-goverment (inpress no.3 tahun 2003) panduan manajemen sistem dokumen elektronik versi 1.0. Jakarta. 2003

Keuntungan dan kerugian dalam penyeleggaraan rekam medis elektronik :Penyelenggaraan rekam medis elektronik di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas, karena salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dengan rekam medis elektronik yaitu mencegahkejadian medical error melalui tiga mekanisme yaitu :1. pencegahan adverse event,2. memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event dan3. melacak serta menyediakan umpan balik mengenai adverse event.7Keuntungan lain dari rekam medis elektronik yaitu dapat memberikan peringatan dan kewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders), hubungan dengan sumber pengetahuan untuk menunjang keputusan layanan-kesehatan (health care decision support) dan analisis data.Selain itu dengan adanya rekam medis elektronik memungkinkan terselenggaranya komunikasi silang yang semakin kompleks antara sesama tenaga kesehatan dengan berbagai pihak yang sama-sama memberikan pelayanan kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan, dan rekam medis elektronik juga dapat digunakan sebagai salah satu masukan penting dalam mengukur keberhasilan program kesehatan di instansi pelayanan yang ada.

Kelemahan-kelemahan dalam implementasi rekam medis elektronik adalah :1. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medis kertas, untuk perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang2. Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja.3. Konversi rekam medis kertas ke rekam medis elektronik membutuhkan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan4. Risiko kegagalan sistem komputer5. Masalah pemasukan data oleh dokter6. Analisis data agregat

Beberapa permasalahan yang akan muncul pada sistem rekam medis elektronik, yaitu :1. Pemasukan data (data entry), meliputi: pengambilan data (data capture), input data, pencegahan error, data entry oleh dokter.2. Tampilan data (data display), meliputi: flowsheet data pasien, Ringkasan dan abstrak, turnaround documents, tampilan dinamik.3. Sistem kuiri (tanya; query) dan surveilans, meliputi pelayanan klinik, penelitian klinik, studi retrospektif dan administrasi.Sumber: yusuf, ahmad. Pelaksanaan rekam medis elektronik berdasarkan permenkes no. 269/Menkes/PER/III tahun 2008 di RSUD praya. Fakultas hukum universitas mataram. Dunduh dari: http://fh.unram.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/PELAKSANAAN-REKAM-MEDIS-ELEKTRONIK-BERDASARKAN-PERMENKES.pdf