terapi bipolar

2
 Te rapi bipolar onset lambat Pad a pen atal aks anaan pasi en bip ola r usi a lanjut , per lu dip erhatik an bah wa tel ah terjadi perubahan farmakok inetik dan farmak odinamik yang terjadi selama proses penua an, terkait dengan jumlah penyakit medis dan terapinya, sebagian besar dapat meningkatkan resiko kejadian adverse dan interaksi obat. Penatalaksanaan pada penyakit bipolar onset lambat harus dimulai melalui pemeriksaan klinis pada kondisi medis maupun neurologis yang  berhubungan dengan gejala bipolar. Data terakhir menyarankan bahwa antikonvulsan seperti valproat dan lamotrigine mungkin bermanfaat dan mempunyai toleransi yang lebih baik sebagai mood stabilizers daripada litium, dimana meebutuhkan kadar serum target yang lebih rendah yaitu sekitar 0.40.! m"#$% &'zorin () et al, *0++. -alproat dan ant ips iko sis atipikal dapat sebagai oba t lini per tama unt uk manik. arbamazepin menyebabkan lebih banyak interaksi obat. Penggunaan antipsikosis tipikal merupakan suatu masalah pada lansia oleh karena adanya resiko kardiovaskuler, dan kelainan gerak. Peni ngkatan mort ali tas telah di lap or kan pada pasi en dengan deme nsia ya ng  berhubungan dengan psikosis yang diterapi dengan anti psikotik atipikal. 'pabila monoterapi  penggunaan atipikal gagal, antikonvulsan atau litium mungkin bermanfaat. Dalam  penatalaksanaan depresi pada bipolar, monoterapi dengan mood stabilizer layak diberikan terutama lamotrigin, terapi kombinasi dari olanzapin dan fluo/etin juga #uetiapin. bat obatan ter seb ut juga bermanfaa t dalam kombinasi . Pada pasi en bi polar pember ian anti de pr esan me li ba tkan resi ko ko nv er si me nj adi ma ni k. 1e hi ng ga se lanj ut ny a direkomendasikan menggunakan kombinasi dengan mood stabilizer atau antipsikotik untuk men2egah resiko perubahan tersebut. 113 dan bupropion sepertinya lebih baik toleransinya dalam hal ini &'zorin () et al, *0++. 5ntuk terapi maintenen2e, sebuah pilihan praktis yaitu dengan mempertahankan obat obat ter seb ut ya ng mendemonst ras ikan keberhasi lan ter api pada episode akut. "6T  bermanfaat bagi pasien yang sulit disembuhkan dengan terapi obatobatan dan juga bagi  pasien yang memerlukan resolusi 2epat untuk mengatasi gejala. Psikoterapi telah banyak menawa rkan beberpa manfaat sepert i menin gkatka n kepatu han terapi, resiko relaps, dan membantu pasien dalam menghadapi implikasi penyakit mental kronik &'zorin () et al, *0++. 'zorin (). et al. &*0++. %ateon set 7ipolar llness8 The 9eriatri2 7ipolar Ty pe -. CNS  Neuro science and Therpeutics , +: &*0+*8 *0:*+;.

Upload: putri-cahyaningsih

Post on 05-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

terapi

TRANSCRIPT

Terapi bipolar onset lambatPada penatalaksanaan pasien bipolar usia lanjut, perlu diperhatikan bahwa telah terjadi perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik yang terjadi selama proses penuaan, terkait dengan jumlah penyakit medis dan terapinya, sebagian besar dapat meningkatkan resiko kejadian adverse dan interaksi obat. Penatalaksanaan pada penyakit bipolar onset lambat harus dimulai melalui pemeriksaan klinis pada kondisi medis maupun neurologis yang berhubungan dengan gejala bipolar. Data terakhir menyarankan bahwa antikonvulsan seperti valproat dan lamotrigine mungkin bermanfaat dan mempunyai toleransi yang lebih baik sebagai mood stabilizers daripada litium, dimana meebutuhkan kadar serum target yang lebih rendah yaitu sekitar 0.4-0.7 mEq/L (Azorin JM et al, 2011). Valproat dan antipsikosis atipikal dapat sebagai obat lini pertama untuk manik. Karbamazepin menyebabkan lebih banyak interaksi obat. Penggunaan antipsikosis tipikal merupakan suatu masalah pada lansia oleh karena adanya resiko kardiovaskuler, dan kelainan gerak. Peningkatan mortalitas telah dilaporkan pada pasien dengan demensia yang berhubungan dengan psikosis yang diterapi dengan anti psikotik atipikal. Apabila monoterapi penggunaan atipikal gagal, antikonvulsan atau litium mungkin bermanfaat. Dalam penatalaksanaan depresi pada bipolar, monoterapi dengan mood stabilizer layak diberikan terutama lamotrigin, terapi kombinasi dari olanzapin dan fluoxetin juga quetiapin. Obat-obatan tersebut juga bermanfaat dalam kombinasi. Pada pasien bipolar pemberian antidepresan melibatkan resiko konversi menjadi manik. Sehingga selanjutnya direkomendasikan menggunakan kombinasi dengan mood stabilizer atau antipsikotik untuk mencegah resiko perubahan tersebut. SSRI dan bupropion sepertinya lebih baik toleransinya dalam hal ini (Azorin JM et al, 2011).Untuk terapi maintenence, sebuah pilihan praktis yaitu dengan mempertahankan obat-obat tersebut yang mendemonstrasikan keberhasilan terapi pada episode akut. ECT bermanfaat bagi pasien yang sulit disembuhkan dengan terapi obat-obatan dan juga bagi pasien yang memerlukan resolusi cepat untuk mengatasi gejala. Psikoterapi telah banyak menawarkan beberpa manfaat seperti meningkatkan kepatuhan terapi, resiko relaps, dan membantu pasien dalam menghadapi implikasi penyakit mental kronik (Azorin JM et al, 2011).

Azorin JM. et al. (2011). Late-onset Bipolar Illness: The Geriatric Bipolar Type VI. CNS Neuroscience and Therpeutics, 18 (2012): 208-213.