teori sistem

21
A. Pengertian Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model metematika sering kali dapat dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya, negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk suetu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen

Upload: istiqomah-al-humaira

Post on 29-Jun-2015

1.071 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: teori sistem

A. Pengertian

Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem

yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti

seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama

untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan

ema) dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari

komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran

informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan

suatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model metematika sering kali

dapat dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan

yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya,

negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti

provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk suetu negara dengan

rakyat sebagai penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam

percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini

digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang

beragam.

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat

yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat

didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang

mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamin untuk mencapai

hasil yang diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagai

suatu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai

hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

Page 2: teori sistem

B. Komponen sistem dalam keperawatan (teori system Calista Roy)

1. Manusia

Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik

yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia

dipandang secara menyeluruh dan holistik mempunyai siklus

kehidupan meliputi tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki

kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan menggunakan

berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat

bersifat biologis, psikologis dan sosial.

Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui

serangkaian peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta

menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi

dan keterbatasannya.

2. Lingkungan

Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu,

lingkungan meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

Lingkungan merupakan tempat dimana manusia berada, yang selalu

mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang hidupnya.

Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan

memberikan dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam

menanggapi dampak lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk

mengadakan adaptasi agar keseimbangan dirinya tetap terjaga.

Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula negatif (apabila manusia

Page 3: teori sistem

beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan maka akan

menimbulkan masalah.

Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi

dapat mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi

sosial budaya, lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang

berada di luar institusi kesehatan.

3. Kesehatan

Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa

definisi tentang sehat adalah :

a. WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik

fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau

cacat.

b. Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal

untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.

c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu

secara aktif dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.

Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus

berubah sebagai interaksi antara individu dengan perubahan

lingkungan baik internal maupun eksternal.

4. Keperawatan

Page 4: teori sistem

Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,

keperawatan dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat

manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati,

empati, menghargai orang lain, tenggang rasa. Keperawatan

menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusia.

Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk

yang memiliki kebutuhan yang unik.

Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan

kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan

profesional sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk

pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual secara komprehensif

diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun

sakit, mencakup siklus hidup manusia”.

C. Proses input transformasi-output

1. Input

Input merupakan subsistem yang memberikan masukan

untuk berfungsinya sebuah sistem. Dalam sistem pelayanan

kesehatan, input dapat berupa potensi masyarakat, tenaga

kesehatan, sarana kesehatan, dll.

Page 5: teori sistem

2. Proses

Proses merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengubah

sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari

suatu sistem, misal berbagai kegiatan dalam pelayanan

kesehatan.

3. Output

Output mereupakan hasil dari sebuah proses. Misalnya,

pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien, dapat

dijangkau oleh seluruh masyarakat sehingga klien sembuh dan

sehat optimal.

4. Dampak

Dampak adalah akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari

sistem, yang terjadi relatif lama. Misalnya, dalam sistem

pelayanan kesehatan dampaknya adalah masyarakat sehat,

angka kesakitan dan kematian menurun.

D. Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan

Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberapa

tahapan, yaitu :

1. Tahap pengkajian

Page 6: teori sistem

Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data

dan manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan

perawatan seorang pasien.

Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang

terus mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawatan

merencanakan asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah

sakit, selama klien dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat

dilakukan ulang untuk menambah dan melengkapi data yang telah ada.

Berdasarkan sumber data, data pengkajian dibedakan atas data primer

dan data sekunder :

· Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien

bagaimanapun kondisi klien.

· Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti

dari perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau

kerabat klien, catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang

lainnya.

Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu :

· Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari

pasien dengan tatap muka.

Page 7: teori sistem

· Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau

secara langsung kepada pasien.

· Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli

spesialis bagian yang mengalami gangguan.

· Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi (meraba),

perkusi (mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya,

seperti pengukuran EKG.

b. Pengelompokan data

Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data

terkumpul dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data

khusus.

· Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data

social, data spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.

· Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan

intake dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan

hematology, pemeriksaan roentgen dan sebagainya.

Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas

data objektif dan data subjektif.

· Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil

pemeriksaan atau observasi secara langsung.

Page 8: teori sistem

· Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau

perkataan klien atau keluarganya.

c. Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan

Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk

menentukan diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah

menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip

asuhan keperawatan yang relevan dengan kondisi pasien. Analisa data

dilakukan melalui pengesahan data, pengelompokkan data,

membandingkan data, menentukan ketimpangan / kesenjangan serta

membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.

2. Tahap Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status /

masalah kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :

a. Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah /

penyakit.

b. Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.

c. Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah.

Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,

berdasarkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow,

memperlihatkan respon individu / klien terhadap penyakit dan kondisi

yang dialaminya.

Page 9: teori sistem

3. Tahap Perencanaan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat

perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan

perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah

masalah keperawatan klien.

Tahap perencanaan keperawatan adalah :

a. Proses penentuan prioritas

Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa

keperawatan, urutan prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan

masalah tersebut menjadi prioritas untuk dilakukan intervensi

keperawatan. Meskipun demikian tidak berarti bahwa satu diagnosa

harus dipecahkan dahulu secara total baru mengerjakan diagnosa

berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan dapat diatasi

secara bersamaan.

b. Penetapan sasaran dan tujuan

Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas

diagnosa keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam

mengurangi atau mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa

keperawatan. Sedangkan tujuan menggambarkan penampilan, hasil

atau perilaku klien yang berhubungan dengan sasaran. Perencanaan

tujuan bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan dan

mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.

c. Penentuan kriteria evaluasi

Page 10: teori sistem

Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi

penampialan klien. Misalnya klien dapat menyebutkan empat

komplikasi diabetes millitus. Kriteria diperlukan apabiala tujuan

belum spesifik dan tidak dapat diukur.

d. Rencana intervensi

Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat

memutuskan srategi dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.

Strategi dan tindakan yang dilakukan diarahkan langsung pada etiologi

atau faktor pendukung dari diagnosa keperawatan.

4. Tahap implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh

perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan

implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana

setelah dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal,

intelektual, dan tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan

efisien pada situasi yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi

dan didokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.

Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :

a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,

pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana,

persiapan klien dan lingkungan.

b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi

pada tujuan ( intervensi independent, dependen dan interdependen).

Page 11: teori sistem

c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah

implementasi dilakukan.

5. Tahap evaluasi

Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas

data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta

ketetapan intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses

keperawatan secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi

keuntungan pada klien dan perawat. Kualitas asuhan keperawatan

diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat mendemonstrasikan

tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan salah satu ciri

profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan efektifitas

asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

6. Tahap dokumentasi

Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan

proses keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang

sistematis. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian,

dokumentasi masalah, perencanaan, tindakan.

E. Hubungan sistem dengan subsistem dan supra sistem

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran), dan

umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang

keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial atau fragmentis.

Keperawatan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan yang utuh dengan

bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain. Keperawatan dapat diartikan

Page 12: teori sistem

sebagai keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang

mempunyai hubungan fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.

Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan membentuk

satu sistem yang utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari suprasistem

(masyarakat atau lingkungan) dan memberikan output bagi suprasistem tersebut.

Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah tujuan, klien, manajemen,

struktur dan jadwal waktu, asuhan keperawatan, tenaga perawat dan tim kesehatan

lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian, serta biaya perawatan.

Interaksi fungsional antarsubsistem keperawatan disebut sebagai proses

keperawatan. proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak terbatas

lingkungan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Melalui proses keperawatan

diperoleh hasil (output) keperawatan. hasil keperawatan adalah asuhan

keperawatan yang sudah diberikan kepada klien berdasarkan tujuan keperawatan

yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan masing-masing tingkatan perawatan

ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada tujuan kesehatan nasional.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :

· Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien.

Asuhan Keperawatan saling berhubungan dengan tim pelayanan

kesehatan lainnya seperti dokter, radiologi, klien/pasien, IPTEK, tim

rumah tangga di RS, gizi, laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.

· Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan

Page 13: teori sistem

Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan juga

saling berhubungan dengan pelayanan lainnya seperti IPTEK, AIPNI,

PPNI, Penyelenggara pendidikan keperawatan, kebutuhan masyarakat,

kebijakan pendidikan nasional keperawatan, dan profesi lain.

· Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Profesi Keperawatan

Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan

nasional, PPNI, faktor lain, AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan

keperawatan. Dengan bekerjasama bersama peleyanan-pelayanan lainnya

sehingga pengembangan profesi keperawatan dapat berjalan dengan

lancar.

· Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Secara Umum

Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan

kesehatan, konsep kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan, IPTEK, dan

berbagai profesi kesehatan.

F. Pengaruh pada Pelayanan Kesehatan ditinjau dari persfektif Sistem

· Internal

a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan,

perawat dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan

standar. Jadi akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan

profesi Keperawatan secara keseluruhan.

Page 14: teori sistem

b. Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan

meningkatkan kecintaan pada profesi.

c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan

d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya

pendidikan.

· Eksternal

a. Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam

perawatan disetiap tahapan proses keperawatan.

b. Tekanan dan Tuntutan kebutuhan Masyarakat

c. Perkembangan global Keperawatan Profesional