teori perencanaan analisis proses perencanaan

2
Analisis Proses Perencanaan “Revitalisasi Kanal” Masalah pertama Pengendapan material lumpur dan sampah di dasar kanal. Kanal yang pada dasarnya berfungsi untuk menambung limpahan air hujan kini fungsinya tidak maksimal lagi seperti pertama kali di bangun. Hal ini terjadi karena pengendapan material lumpur dan sampah di dasar kanal. Penyebab pertama yaitu pengendapan lumpur. Mengapa bisa ada lumpur di dasar kanal? Hal ini terjadi karena material-material tanah dan pasir yang terbawa oleh air hujan, mengalir melalui drainase yang terhubung dan bermuara di kanal, siklus ini terjadi terus menerus dan ketinggian endapan lumpur semakin meningkat. Jika hal seperti ini akan dibiarkan terus, endapan lumpur yang semakin tinggi akan membuat daya tampung kanal semakin berkurang sehinga jika musim penghujan sangat rentan terjadi banjir yang menggenangi rumah warga. Salah satu penyebabnya juga yaitu jarangnya dilakukan pengerukan kanal oleh pihak pemerintah. Solusinya adalah dilakukannya pengerukan berkala kira-kira 1 kali setahun oleh pemerintah khususnya oleh dinas PU. Penyebab kedua yaitu material sampah yang mengapung dan ada juga yang menumpuk di dasar kanal. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitar masih kurang. Solusinya, peran ketua RT dan RW yang sangat berpengaruh untuk masyarakat sekitar kanal untuk masalah yang berada ada di lingkungan tersebut khususnya sampah, contohnya program gotong royong yang mungkn dapat dilakukan 2 kali sebulan atau satu kali perbulan. Masalah kedua Kehadiran pasar yang berada di samping kanal. kehadiran yang berada disamping kanal munculnya kesemrawutan dan bencana. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena, sampah banyak berasal dari penjual yang berjualan didaerah samping kanal sehingga tepi kanal dipenuhi oleh sampah. Kemudian lapak-lapak tempat berjualan yang berada menjorok ke wilayah kanal, jauh dari kata aman. Pasar tambahan ini muncul karena penduduk setempat memanfaat keberadaan pasar utama

Upload: andi-yasser

Post on 09-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI PERENCANAAN Analisis Proses Perencanaan

Analisis Proses Perencanaan

“Revitalisasi Kanal”

Masalah pertama

Pengendapan material lumpur dan sampah di dasar kanal. Kanal yang pada dasarnya berfungsi untuk menambung limpahan air hujan kini fungsinya tidak maksimal lagi seperti pertama kali di bangun. Hal ini terjadi karena pengendapan material lumpur dan sampah di dasar kanal.

Penyebab pertama yaitu pengendapan lumpur. Mengapa bisa ada lumpur di dasar kanal? Hal ini terjadi karena material-material tanah dan pasir yang terbawa oleh air hujan, mengalir melalui drainase yang terhubung dan bermuara di kanal, siklus ini terjadi terus menerus dan ketinggian endapan lumpur semakin meningkat. Jika hal seperti ini akan dibiarkan terus, endapan lumpur yang semakin tinggi akan membuat daya tampung kanal semakin berkurang sehinga jika musim penghujan sangat rentan terjadi banjir yang menggenangi rumah warga. Salah satu penyebabnya juga yaitu jarangnya dilakukan pengerukan kanal oleh pihak pemerintah. Solusinya adalah dilakukannya pengerukan berkala kira-kira 1 kali setahun oleh pemerintah khususnya oleh dinas PU.

Penyebab kedua yaitu material sampah yang mengapung dan ada juga yang menumpuk di dasar kanal. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitar masih kurang. Solusinya, peran ketua RT dan RW yang sangat berpengaruh untuk masyarakat sekitar kanal untuk masalah yang berada ada di lingkungan tersebut khususnya sampah, contohnya program gotong royong yang mungkn dapat dilakukan 2 kali sebulan atau satu kali perbulan.

Masalah kedua

Kehadiran pasar yang berada di samping kanal. kehadiran yang berada disamping kanal munculnya kesemrawutan dan bencana. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena, sampah banyak berasal dari penjual yang berjualan didaerah samping kanal sehingga tepi kanal dipenuhi oleh sampah. Kemudian lapak-lapak tempat berjualan yang berada menjorok ke wilayah kanal, jauh dari kata aman. Pasar tambahan ini muncul karena penduduk setempat memanfaat keberadaan pasar utama (Pasar Pa’baeng-baeng) yang tentunya pembeli pasar sangat banyak sehingga masyarakat tersebut mencoba peruntukkan membangun lapak-lapak dan mampu menggaet pembeli di pasar utama untuk mengunjungi lapak-lapak yang telah di bangun oleh penduduk di belakang pasar utama (Pasar Pa’baengbaeng). Keberadaan pasar tambahan ini juga mengganggu visual kota.

Solusinya, penyediaan tempat sampah di setiap lapak agar sampah dan limbah yang dihasilkan penjual tertampung dan tidak tercecer di sekitar lapak, bahkan kanal. Untuk meningkatkan keamanan para penjual yang lapaknya menjorok ke atas kanal, maka posisi lapak diubah menghadap kearah kanal, dengan memanfaatkan sepertiga wilayah jalan inspeksi. Selain demi alasan keamanan, posisi lapak yang menghadap kearah kanal dapat memberikan kesan nyaman bagi penjual maupun pembeli. Di saat pembeli sedang memburu belanjaannya, juga bisa menikmati keindahan kanal hasil revitalisasi.

Page 2: TEORI PERENCANAAN Analisis Proses Perencanaan

Untuk mendukung rencana pasca-revitalisasi kanal, terutama untuk menjaga fungsi kanal pasca-revitalisasi, maka disediakan dermaga untuk melakukan inspeksi melalui daerah aliran kanal, sehingga saling mendukung dengan inspeksi melalui jalan inspeksi di tepian kanal. Bahkan inspeksi melalui aliran kanal bisa lebih efektif, karena lebih jelas permasalahan yang diamati bila melakukan inspeksi langsung melalui aliran kanal.

Kemudian kehadiran pagar disepanjang itu perlu untuk pengaman terhadap warga khususnya warga sekitar kanal dan lebih khususnya untuk warga yang masih anak-anak. Kemudian jenis material yang digunakan untuk pagar adalah baja, terlepas dari masalah pencurian yang dilakukan masyarakat yang tidak bertanggung jawab sehingga dari pencurian tersebut ditimbang untuk kepentingan dirinya, semoga dengan keadaan ini tidak terjadi setelah proses revitalisasi ini dan diharapkan warga mampu berperan dalam menjaga segala atribut yang disuguhkan pemerintah untuk rakyat seperti pagar ini untuk keamanan masyarakat sendiri. Ditempatkan juga bendera-bendera menyerupai layar kapal, sebagai pemanis yang menambah nilai estetika daerah tepian kanal, dengan warna biru langit sehingga menambah kesan segar dan nyaman, senada dengan aliran air di kanal pasca-revitalisasi.