teori konsep keperawatan
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perawat merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang tujuannya mewarat sehat
sakit individu, kelompok atau komunitas untuk tercapainya kebutuhan yang diinginkan
pasien. Perawat di sini di tuntut menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
Semakin bertambahnya zaman, semakin bertambah pula teori-teori yang berkembang
di kalangan tenaga kesehatan seperti perawat. Sebagai perawat kita harus tahu teori-teori
apakah yang berkembang ditengah tenaga kesehatan khususnya perawat.
Teori keperawatan digunakan untuk menyususn suatu model konsep dalam
kepereawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawtan, mengingat dalam model praktik keperawatan
mengandung komponen dasar seperti adanya kenyakinan dan nilai yang mendasari sebuah
model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelanyanan kepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini
dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana model konsep dan teori keperawatan menurut Viginia Henderson?
2. Bagaimana filosofi serta asumsi dasar pada teori Virginia Henderson?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami model konsep dan teori keperawatan menurut
Virginia Henderson, sehingga dapat diterapkan dipelanyanan keperawatan. Serta
menginformasikan kontribusi pemikiran Virginia Henderson dan perannya dalam
perkembangan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Di dunia kesehatan khususnya perawat mempunyai tokoh-tokoh yang dapat kita ambil
teori dan konsepnya sebagai pembelajaran dan penerapan di kehidupan nyata sebagai
pemenuhan sehat sakit manusia. Salah satunya Virginia henderson.
Biografi Virginia henderson.
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897 yang merupakan anak ke
lima dari ke delapan bersaudara. Ia tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I
karena ke inginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka. Pada tahun
1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C. dan lulus pada
tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Steet Visiting Nurse Service
di New York. Di tahun 1992 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan
Hospital di Virginia. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A di bidang pendidikan
perawatan tahun 1926. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik
Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Kemudian ia kembali ke Teacher’s
college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitik perawatan dan
praktik klinik hingga tahun 1948.
Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale University School of Nursing. Ia menerima
gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace University, University of
Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di
pubikasikan antara lain The Nature of Nursing (1966), Basic Principles of Nursing
Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing (1939).
Model konsep handersen
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh virginia henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji
individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan, serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut di dasari keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya:
1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertmbuhan dan perkembangan
dalam rentang kehidupan.
2. Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan
sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat di pengaruhi oleh pola
asuh, lingkungan, dan kesehatan.
3. Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat
melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
Asumsi- Asumsi Utama Menurut Henderson
1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
Aspek Biologis:
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum yang cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang di inginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
Aspek Psikologis
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut,
atau pendapat.
11. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
Aspek Spiritual:
12. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
Aspek Sosiologi:
13. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
Henderson juga mengatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat di pisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu
kesatuan (unit).
2. Keperawatan
Perawatan mempuyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempuyai fungsi independence di
dalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas).
Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
Menurut Henderson, perawat memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a. Membantu individu baik sehat maupun sakit.
b. Sebagai anggota team medis.
c. Tidak tergantung pada dokter, tetapi mengajukan rencananya bila dokter sedang
mengunjungi.
d. Perawat banyak mengetahui baik dalam biologis maupun sosial.
e. Perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
3. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit. Untuk
mencapai kondisi sehat, di perlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan
meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuata, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cidera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Pada tahun 1966, Henderson menyatakan pendapatnya mengenai definisi keperawatan
yang dipublikasikan oleh “The Nature of Nursing”, dan pendapatnya tersebut dipandang
sebagai kristalisasi dari ide-idenya, yaitu sebagai berikut:
“Fungsi unik perawat adalah membantu individu baik sehat, maupun sakit dengan
tindakan-tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau penyembuhan, atau untuk
memperoleh kematian dengan damai, dan harus dilakukannya tanpa bantuan, sehingga sangat
membutuhkan kekuatan, kemauan, serta pengetahuan. Untuk dapat melakukan hal tersebut,
maka dapat dilakukan berbagai cara agar dapat mempercepat kemandirian pasien sesegera
mungkin”.
Situasi yang ideal bagi seorang perawat adalah berpartisipasi penuh dalam bekerja
secara tim dengan kelompoknya tanpa campur tangan pihak lain, dan mendayagunakan
kekuatan fisik yang dimiliki, keinginan, serta pengetahuannya untuk mencapai derajat
kesehatan secara optimal.
Pada kenyataannya saat itu tugas-tugas perawat sangat dibatasi, peran profesinya juga
dalam pembatasan, serta kebutuhan untuk memberikan prioritas keperawatan yang unik
sesuai kondisi.
Bagaimanapun Henderson menganjurkan kepada perawat, agar berperan-serta aktif
dalam menunjukan fungsi-fungsinya terhadap tenaga kesehatan lainnya yang mungkin peran
tersebut dapat membantu dan meningkatkan keahliannya. Didasari oleh berbagai keadaan
secara luas, fungsi keperawatan tersebut akan berbeda antara daerah yang satu dengan daerah
lainnya, walaupun berada dalam satu negara. Jumlah perawat, dokter dan tenaga kesehatan
lainnya akan berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh perawat. Konsekuensinya,
hal ini akan menimbulkan kebingungan terhadap berbagai peran perawat, terutama sejak
adanya praktek keperawatan.
Filosofi virginia henderson
virginia henderson mendifinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sehat atau
sakit, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan, atau
kematian yang damai dan individu dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kemampuan, keinginan, atau pengetahuan.
BAB III
Kesimpulan
Model konsep yang dimaksudkan oleh virginia henderson adalah model konsep sehari-hari.
Perawat mengkaji individu baik yang sakit maupun yang sehat dengan memberikan
dukungan kepada kesehatan, kesembuhan, dan meniggal dengan damai.
B. Daftar Pustaka
A.aziz Alimul Hidayat. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2. Jakarta.
Salemba medika.
http://rahmadefm.blogspot.com/2011/11/teori-keperawatan-menurut-virginia.html?zx=16d2bab0df4d26dd