teori kedekatan bowlby
DESCRIPTION
This is the incredible theory from john bowlby, this is incredible!TRANSCRIPT
Teori Kedekatan (attachment) Bowlby
Teori John Bowlby
Bowlby lahir pada 1970 dan meninggal pada 1990. Bowlby terkenal dengan teori kedekatan ( attachment).
Menurutnya, secara genetis anak akan dekat dan nyaman dengan ibunya. Anak juga dapat dekat dengan
orang-orang yang dapat membuatnya nyaman dan membantunya untuk bertahan hidup.
TEORI YANG DI KEMUKAKAN
1.Kedekatan Pra kelahiran
Lingkungan prenatal adalah fisiological environment.
Pengaruh psikologis selama kehamilan akan berpengaruh pada fisiological anak.
Sejak dari kandungan anak sudah memiliki ikatan emosional dengan ibunya.
Di dalam kandungan, ibu sudah memiliki rasa penerimaan terhadap bayi (physiological attachment). Ikatan
ini membuat bayi bisa bertahan selama berada di dalam kandungan ibu. Ketika bayi dilahirkan, dengan
pemotongan tali pusar yang menghubungkan bayi dan anak, maka kelekatan fisik (physical attachement)
menjadi terputus dan mulailah ikatan secara psikologis (psychological attachement ) antara ibu dan anak.
Penelitian menemukan bahwa ikatan psikologis berperan bagi anak itu nantinya untuk mempertahankan
hidupnya di dunia ini.
2. Teori tentang kedekatan bayi :
a. Ethological Explanation (John Bowlby – 1969)
Teori ini percaya pada peranan pengasuh (ibu, nenek, bibi, dll), konsistensi, dan lingkungan. Pengasuh yang
sering bersama anak dapat membaca tanda-tanda / respon anak. Demikian juga lingkungan yang konsisten
akan membuat anak lebih dekat dengan orang-orang dan situasi yang selalu bersama anak.
Diperlukan objek lekat yang memenuhi kebutuhan psikologis anak.
Bowlby menjelaskan sejumlah kunci yang menunjukkan kedekatan anak pada orang dewasa :
1) Seorang anak dilahirkan dengan predisposisi untuk lekat pada pengasuhnya.
2) Seorang anak akan dapat mengatur perilakunya dan menjaga hubungan kedekatan dengan orang yang
dekat dengannya yang merupakan kunci kemampuan bertahan hidupnya secara fisik dan psikologis.
3) Perkembangan social sangat berhubungan dengan perkembangan kognisi.
Seorang bayi berusia 6 bulan ke atas bertemu dg wanita selain ibunya, dia mulai bisa mengenali bahwa dia
bukan ibunya. Seorang bayi mengenali ibunya dengan menunjukkan senyum
4) Seorang anak akan memelihara hubungan dengan orang lain jika orang tersebut banyak menunjukkan
fungsinya yang bertanggungjawab pada diri anak itu.
5) Jika orangtua tidak mampu menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan anak, maka anak akan
mengalami hambatan dalam perkembangan emosi dan kemampuan berpikirnya.
6) Perilaku anak seperti tersenyum, memanggil, menangis, menggelayut menunjukkan perilaku kelekatan
pada orang yang ada di hati anak.
Gangguan perlekatan merupakan dampak psikologis dari pengalaman negatif dengan pengasuhnya, biasanya
sejak kecil, yang mengganggu hubungan khusus dan eksklusif antara anak dan pengasuh utamanya. Tingkah
laku bertentangan dan bermusuhan bisa diakibatkan oleh gangguan perlekatan. Banyak anak-anak yang
mengalami kehilangan pengasuh utamanya akibat terpisah secara psikis dari orang tuanya atau karena
pengasuhnya yang kurang mampu memberikan pengasuhan yang memadahi. Dipisahkan dari pengasuh
utama dapat mengakibatkan masalah serius dengan merusak perlekatan primer, sekalipun pengasuh kedua
cukup mampu.
Gangguan perlekatan sudah dibahas dalam literatur psikologi dan psikiatri selama kurang lebih 50 tahun.
Kondisi yang menurut Rene Spitz sebagai depresi anaclitic kini diaggap sebagai gangguan perlekatan. Spitz
mengamati anak-anak kecil di panti asuhan yang diberi makan dan dijaga kebersihannya dan dalam kondisi
fisik yang baik namun tidak mendapat kasih sayang dari pengasuhnya. Hilangnya kehangatan emosional
berdampak pada anak-anak, terutama pada perkembangan emosionalnya dan pertumbuhan dan kondisi
fisiknya. Spitz menyimpulkan bahwa hanya dengan menyediakan kebutuhan fisik seorang bayi tidak akan
mencukupi untuk perkembangan yang normal.
Tidak lama kemudian, John Bowlby, seorang psikoanalist tertarik pada perbandingan anak manusia dengan
bayi binatang, menggabungkan penelitian Harlow pada monyet resus dengan studinya tentang anak-anak
yang mengalami ketergantungan pada ibunya. Dia menyimpulkan bahwa perpisahan pada bulan-bulan awal
kehidupan akan berdampak pada pembentukan psikis pada seorang bayi dan perpisahan dengan figur orang
tua dapat mengakibatkan kecemasan.
Bowlby sebagai penemu teori perlekatan, membuat laporan untuk WHO menekankan pentingnya sensitifitas
sebagai orang tua dalam perkembangan anak yang adekuat. Sensitifitas sebagai orang tua yaitu kemampuan
orang tua untuk memahami keadaan pikiran dan emosi pada anaknya dan meresponnya secara positif dan
suportif.
Perlekatan mengarah pada serangkaian tingkah laku dan gambaran emosi yang dapat diamati pada anak.
Manusia membutuhkan perlekatan dengan manusia lain untuk perlembangan psikologis dan emosional
untuk dapat bertahan hidup. Gejala awal dari perlekatan termasuk hubungan yang unik dan eksklusif antara
seorang anak dengan orang tuanya. Orang tua dan anak membentuk hubungan yang berkesinambungan yang
memiliki keistimewaan khusus. Kualitas hubungan ini akan mewarnai hubungan seseorang selama
hidupnya.