teori evolusi keluarga j.j bachoven

3
Teori Evolusi Keluarga J.J Bachoven J.J Bachoven adalah ahli antropologi yang merumuskan tentang perkembangan teori yang beisikan evolusi hokum milik dan evolusi waris, dan erat bersangkutan dengan teori evolusi dalam bentuk keluarga. Menurutnya, di seluruh dunia keluarga manusia berkembang melalui empat tingka evolusi. 1. pada saat manusia berada dalam keadaan promiskuitas, di mana manusia hidup serupa dengan sekawanan binatang berkelompok, antara lelaki dan wanita bebas melakukan hubungan badan tanpa terikat dengan salah satu dari pasangan yang mereka “singgahi” dan meskipun dikemudian hari wanita akan melahirkan anak hasil hubungan tersebut. Dalam tingkatan ini, tentunya keluarga inti belum terbentuk dikarenakan belum adanya sebuah ikatan antara lelaki dan wanita dengan anak dari hasil hubungan mereka. 2. dalam tingakatan ini, mulailah terbentuk keluarga inti yang hanya terdiri dari ibu dan anak dikarenakan manusia semakin sadar akan hubungan seorang ibu dengan anaknya, di mana anak-anak tersebut hanya mengenal dan dekat dengan ibunya tetapi tidak mengnal atau bahkan mengetahui siapa ayahnya. Dalam awal mula terbentuknya keluarga inti ini, ibulah yang menjadi kepala keluarga. Perkawinan antara ibu dan anak dihindari, yang kemudian timbul adanya exogami. Kelompok-kelompok yang dikepalai oleh ibu tadi terus berkembang menjadi luas dikarenakan perhitungan garis keturunan mulai diperhitungkan dari garis ibu, maka timbulah suatu keadaan masyarakat yang oleh para sarjana pada waktu itu disebut matriachate. 3. pada tingkat ini para lelaki mulai merasa tidak puas dengan keadaan yang terjadi pada masa itu, sehingga para lelaki mengambil wanita untuk dijadikan pasangannya dari kelompok- kelompok lain yang kemudian dibawanya dalam kelompok si lelaki. Dengan demikian diharapkan keturunan yang lahir juga tetap tinggal dalam kelompok si lelaki. Lambat laun kejadian ini menyebabkan timbulnya perpidahan kepala keluarga dari wanita atau

Upload: pengemis-berdasi

Post on 27-Jul-2015

53 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori evolusi keluarga j.j bachoven

Teori Evolusi Keluarga J.J BachovenJ.J Bachoven adalah ahli antropologi yang merumuskan tentang perkembangan teori yang beisikan evolusi hokum milik dan evolusi waris, dan erat bersangkutan dengan teori evolusi dalam bentuk keluarga. Menurutnya, di seluruh dunia keluarga manusia berkembang melalui empat tingka evolusi.

1. pada saat manusia berada dalam keadaan promiskuitas, di mana manusia hidup serupa dengan sekawanan binatang berkelompok, antara lelaki dan wanita bebas melakukan hubungan badan tanpa terikat dengan salah satu dari pasangan yang mereka “singgahi” dan meskipun dikemudian hari wanita akan melahirkan anak hasil hubungan tersebut. Dalam tingkatan ini, tentunya keluarga inti belum terbentuk dikarenakan belum adanya sebuah ikatan antara lelaki dan wanita dengan anak dari hasil hubungan mereka.

2. dalam tingakatan ini, mulailah terbentuk keluarga inti yang hanya terdiri dari ibu dan anak dikarenakan manusia semakin sadar akan hubungan seorang ibu dengan anaknya, di mana anak-anak tersebut hanya mengenal dan dekat dengan ibunya tetapi tidak mengnal atau bahkan mengetahui siapa ayahnya. Dalam awal mula terbentuknya keluarga inti ini, ibulah yang menjadi kepala keluarga. Perkawinan antara ibu dan anak dihindari, yang kemudian timbul adanya exogami. Kelompok-kelompok yang dikepalai oleh ibu tadi terus berkembang menjadi luas dikarenakan perhitungan garis keturunan mulai diperhitungkan dari garis ibu, maka timbulah suatu keadaan masyarakat yang oleh para sarjana pada waktu itu disebut matriachate.

3. pada tingkat ini para lelaki mulai merasa tidak puas dengan keadaan yang terjadi pada masa itu, sehingga para lelaki mengambil wanita untuk dijadikan pasangannya dari kelompok-kelompok lain yang kemudian dibawanya dalam kelompok si lelaki. Dengan demikian diharapkan keturunan yang lahir juga tetap tinggal dalam kelompok si lelaki. Lambat laun kejadian ini menyebabkan timbulnya perpidahan kepala keluarga dari wanita atau ibu ke pada lelaki atau ayah. Dan dengan meluasnya kelompok-kelompok serupa yang dikepalai oleh ayah timbulah keadaan patriarchate.

4. pada tingkatan ini terjadi ketika perkawinan di luar kelompok berlangsung, yaitu exogami, berubah menjadi endogami dikarenakan beberapa sebab. Endogami atau perkawinan di dalam batas-batas kelompok menyebabkan bahwa anak-anak sekarang senantiasa berhubungan langsung denga anggota keluarga ayah maupun ibu. Sehingga, oleh Bachoven sendiri susunan patriarchate yang lambat-laun menghilang berubah menjadi suatu susunan kekerabatan yang disebut parental.

Page 2: Teori evolusi keluarga j.j bachoven

Teori ini sampai pada akhir abad ke-19 memang mendapat pengaruh yang luas dalam kalangan ilmu-ilmu social di Eropa Barat dan secara khusus juga mempengaruhi cara berfikir sejumlah ahli antropologi pada masa itu.

Teori evolusi kebudayaa  di Indonesia

Teori evolusi kebudayaan, terutama teori evolusi keluarga oelh J.J Bachiven tadi juga diterapka di Indonesia oleh ahli antropologi belanda G.A. Wilken (1847-21891) mengenai aneka warna kebudayaan yang dimilki oleh Indonesia. Dalam karangan terakhirnya mengenai teori tentang evolusi perkawinan dan keluarga yang berjudul over de primitieve vormen van het huwelijk en de oorsprong van het gezin (1880-1881), menerangkan tentang tingkatan-tingkatan evolusi Bachoven mengenai promiskuitas, matriarkhat, patriarkhat, dan keluarga parental terurai di atas, dengan banyak bahan contoh yang diambil terutama dari Indonesia, yang terkadang juga membandingan bahan-bahan dalam karangan etnografi mengenai suku-suku bangsa di bagian dunia yang lain, seperti suku-suku bangsa Bisaya, Tagala (Tagalo), Fiji, Shoshoni, Abipon, Arawak, sedangkan ia mempergunakan juga bahan-bahan mengenai kebudayaan-kebudayaan klasik dari Yunani, Roma, dan bangsa-bangsa Semit di Asia Barat dengan mengutip ahli-ahli seperti Robertson smith dan lain-lainnya.

Pada umumnya, masalah-maslah serta gejala-gejala masyarakat dan kebudayaan ini selalu ada ada hubungannya dengan teori dasarnya mengenai evolusi keluarga. Seperti contoh, angagapan tentang animisme adalah berdasarkan konsepsi seorang ahli yang menganut konsepsi evolusi kebudayaan bernama E.B Taylor, namun di pihak lain anggapan tentang totemisme pada mulanya menurutWilken adalah suatu kepercayaan kepada jenis-jenis binatang yang dianggap keranat, karena dipercaya bahwa jenis-jenis itu menjadi tempat reinkarnasi roh nenek moyang telah banyak mempengaruhi anggapan Taylor tentang totemisme. Akhirnya, anggapan Wilken tentang hokum adat di Indonesia sering dipandang sebagai dasar untuk perkembangan berbagai macam konsep mengenai  hukum adat di Indonesia.

kuliah