teori belajar konstruktivitismeproses belajar konstruktivistik adalah pemberian makna oleh siswa...
DESCRIPTION
KonstruktivismeTRANSCRIPT
PROSES TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEProses belajar konstruktivistik adalah
pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi
dan akomodasi yang bermuara pada pemutahkiranstruktur kognitifnya. Kegiatan belajar lebih
dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-
fakta yang terlepas-lepas. Oleh sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pe
ngelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa d
an lingkungan belajarnya bahkan pada unjukkerja atau prestasi belajarnya dikaitkan dengan
sistem penghargaan dari luar seperti nilai,ijazah, dan sebagainya.
Peran siswa (si-belajar)
Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep danmemberi
makna tentang hal-hal yang dipelajari. Guru harusnya dapat
memberikan peluang optimal bagi terjadinya proses belajar. Namun, yang menentukan terwuj
udnyagejala belajar adalah niat belajar siswa sendiri. Paradigma konstruktivistik
memandangsiswa sudah memilik kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.
Kemampuan awaltersebut adalah menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang
baru. Oleh sebabitu, meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau
tidak sesuaidengan pendepat guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar pembelajaran
dan pembimbingan.
Peran guru
Guru membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntutmemahami
jalan pikiran siswa dalam belajar. Guru tidak dapat mengeklaim bahwa satu-satunya cara
yang tepat adalah sama dan sesuai dengan kemauannya.
Sarana Belajar
Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnyadisediakan
untuk membantu pembentukan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuansendiri. Siswa
diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikirannyatentang sesuatu yang
dihadapinya. Dengan demikian siswa akan terbiasa dan terlatih
Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid
berinteraksi dengan teman, kelompok kerja maupun dengan guru dalam proses mendapatkan
ilmu pengetahuan maupun wawasan baru.2.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Teori Belajar Konstruktivistik
10
untuk berfikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis, danmampu
mempertanggung jawabkan pemikkirannya secara rasional.
Evaluasi Belajar
Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai pandangan daninterpretasi
terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yangdidasarkan pada
pengelaman. Pandangan konsrktivistik mengemukakan bahwa relitas
ada pada pikiran seseoramg. Manusia mengkonstruksi dan menginterprestasikannya berdasar
kan pengalamannya.E.
PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI DALAM
KELASImplementasikan berbagai metode mengajar kepada pebelajar. Pengusaaan
berbagaimetode mengajar, dapat diplikasikan oleh guru setiap kali guru tersebut
melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru yang kaya akan metode mengajar, niscaya dapat
menciptakansuasana kelas yang dinamis dan ceria di setiap pertemuannya.
Konstruktivismemempertimbangkan keterlibatan siswa dalam memaknai pengalaman sebagai
inti dari pembelajaran.1.
Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar
Dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa serta mendorong
siswa berpikir mandiri, berarti guru telah membantu siswa menemukan identitas intelektualm
ereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menganalisisserta
menjawabnya berarti telah mengembangkan tanggung jawab terhadap proses belajar
mereka sendiri serta menjadi “pemecah masalah” (problem solvers).
2.
Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktukepada
siswa untuk merespon
Berpikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan seringkali atas dasar gagasan-gagagsan
dan komentar orang lain. Cara-cara guru mengajukan pertanyaan dan cara siswamerespon
atau menjawabnya akan mendorong siswa mampu membangun keberhasilandalam
melakukan penyelidikan.3.
Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi
Guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan menantang parasiswa
untuk mampu menjangkau hal-hal yang berada di balik respon-respon faktual yansederhana.
Guru mendorong siswa untuk menghubungkan dan merangkum konsep-konsep melalui
analisis, prediksi, justifikasi, dan mempertahankan gagasan atau pemikirannya.4.
Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang bersifatintensif sangant
membantu siswa untuk mampu mengubah atau menguatkan gagasan-gagasannya. Jika
mereka memiliki kesempatan untuk mengemukakan apa yang
mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan orang lain, maka mereka akan mampu membang
un pengetahuan sendiri yang didasarkan atas pemahaman sendiri. Jika merasa nyama danama
n untuk mengemukakan gagasan-gagasannya, maka dialog yang sangat bermaknaakan
tercipta di kelas.5.
Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi
Jika diberi kesempatan untuk menyusun berbagai macam prediksi, seringkali
siswamenghasilkan hipotesis tentang fenomena alam ini. Guru yang
menerapkankonstruktivisme dalam pembelajaran memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepadasiswa untuk menguji hipotesis mereka, terutama melalui diskusi kelompok
dan pengalaman nyata.6.
Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif
Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan para siswa
dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata. Guru
kemudian membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikirantentang
fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Teori Belajar Konstruktivistik
13
kemudian membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikirantentang
fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.G.
HAKIKAT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISMEDalam belajar sesuatu peserta didik
telah mempunyai prakonsep berdasarkan pengalaman yang telah di perolehnya. Untuk itu,
guru perlu mencermati prakonsep ini dalammenanamkan konsep-konsep baru. Apabila
prakonsep ini tidak diperhatikan, kemungkinanakan terjadi miskonsepsi atau konsep yang
salah. Apabila peserta didik mempunyaimiskonsepsi yang tidak dikoreksi atau dibiarkan,
maka akan menyulitkan peserta didikuntuk belajar sesuatu secara benar.Dalam menerapkan
teori kontruktivisme dalam belajar dapat digunakan model pembelajaran yang melibatkan
beberapa tahap, yaitu:1.
PengenalanTahap pengenalan merupakan pemberian hal-hal yang konkrit dan mudah
dengancontoh-contoh sederhana yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap
ini,guru perlu mencermati melalui penilaian prakonsep atau kompetensi awal yang
dimiliki peserta didik untuk maju ke tahap berikutnya. Tahap pembelajaran kompetensimerup
akan tahap di mana peserta didik mulai beranjak dari mengenali kompetensi baruke
menguasai kompetensi dasar. Hasil penilaian akan menunjukkan apakah pesertadidik perlu
diberi tahapan pemulihan, yaitu tahap di mana peserta didik memulihkan prakonsep menjadi
suatu konsep/kompetensi secara benar.2.
Pembelajaran kompetensiBila peserta didik telah menguasai kompetensi secara benar, guru
dapat menilaisejauh mana minat, potensi, dan kebutuhan dalam penguasaan kompetensi
dasar.Apabila peserta didik cukup berminat dan kompetensi dasar telah dikuasai secara
tuntas,tahap pemulihan dapat dilewati dan maju ke tahap berikutnya yaitu tahap
pendalaman.Apabila tahap pendalaman telah dilaksanakan, terdapat otomatisasi berpikir
dan bertindak sebagai perwujudan kompetensi. Selanjutnya, dapat diberikan tahap pengayaan
agar peserta didik memperoleh variasi pengalaman belajar. Berbagai latihandapat digunakan
untuk mendalami atau memperkaya kompetensi.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Teori Belajar Konstruktivistik
14
3.
PemulihanPenilaian yang dilakukan menunjukkan apakah suatu kompetensi telah
tuntasdikuasai atau belum. Dari hasil penilaian dapat diketahui jenis-jenis latihan yang
perludiberikan kepada peserta didik sebagai pemulihan, pendalaman, dan pengayaan
.
4.
PendalamanPerlu dipertegas, bahwa strategi pembelajaran perlu mengikuti kaedah
pedagogik,yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke
yangkompleks, dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu belajar secara aktif
dengan berbagai cara untuk mengkontruksi atau membangun pengetahuannya. Suatu rumus,k
onsep, atau prinsip dalam mata pelajarn sebaiknya dibangn siswa dalam bimbinganguru.
Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta didik untuk
menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa melakukan penyelidikan dan menemukan
sesuatu
.
5.
PengayaanDalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal ini perlu rasanya
untukmeningkatkan integrasi dan aktif dalam pembelajaran.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Teori Belajar Konstruktivistik
15
BAB IIIPENUTUPA.
KesimpulanModel pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang
proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan)d
iawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi
melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil inter
aksidengan lingkungannya.Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme
lebih
menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan k
epatuhansiswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru.
Dengan katalain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka
melaluiasimilasi dan akomodasiB.
SARAN
Diharapkan kepada guru untuk menggunakan teori belajar konstruktivitisme dalam
proses belajar mengajar. Khususnya mata pelajaran matematika.
Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yangdigunakan
para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat
para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
Saat menerapkan teori belajar konstruktivitisme guru harus kreatif mengelola kelas.
Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuaidengan
dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuatsituasi kondusif
untuk terjadinya konstruksi engetahuan pada diri peserta didik