tentir ika dr.riva.pdf
TRANSCRIPT
-
MUMPS (bisa kena di siapa saja) Varicella (sering usia 5-10
tahun)
Scarlet Fever (banyak di anak usia
sekolah)
Infeksi Paramyxovirus, isolasi di saliva,
LCS, darah, urin, otak dan jaringan lain.
(isolasi saliva: 6 hari sebelum 9 hari sesudah sakit)
Infeksi bisa berulang-ulang!
Infeksi Varicella-Zoster- Virus.
Infeksi mungkin bisa berulang, namun kecil
kemungkinan. Bisa jadi dia dulunya bukan
cacar, tapi penyakit lain yg serupa~
Infeksi GABHS (Group A Beta Hemoliticus
Streptococcus)
Transmisi: kontak langsung, droplet udara,
muntahan.
Transmisi: kontak langsung, droplet, udara.
Inkubasi virus 2-3 minggu.
Infeksi GABHS bisa saja didapatkan via infeksi
luka sebelumnya dan URTI.
Yang terkena adalah kelenjar berikut:
Gejala klinis:
- Prodromal: jarang, hanya seperti infeksi virus lain.
- Eruption stage: mulai muncul lesi di kulit makula papula vesikel pustul pecah.
Bisa dilihat di gambar diatas, lesi varicella
itu bentuknya bagus, bulet kayak ada isi
airnya di dalamnya, seakan akan enak buat
dipecahin.
Lesinya biasanya dimulai di tengah tubuh
atau bisa juga di bagian lain, dan menyebar
ke seluruh tubuh.
Disertai dengan gatal yang hebat di
vesikelnya (so dikasih anti-histamin)
Gejala Klinis:
- Demam > 38,5OC - Sakit tenggorokan - Tonsilitis eksudativa/membranosa - Ruam telinga, dada, dan ketek. 24 jam
kemudian bisa sampe ke ekstremitas.
- Tanda patognominik: strawberry tongue
- Ruam muncul 12 jam setelah demam
PP:
- Didapatkan GABHS pada sekret/discharge hidung, telinga,
tenggorokan dan kulit.
-
Adanya faringitis juga bisa dirasakan oleh
pasien.
Demam juga timbul (so, dikasih anti
pieretik)
Ada pembesaran di leher bagian lateral (bisa
unilateral atau bilateral) (liat gambar dedek
bayi diatas, ya) dan terasa sakit, saat makan
juga sakit. Prodromal: panas, sakit kepala,
malaise (sama seperti model infeksi virus
lain)
- Infeksi virus = self limiting disease. Yang penting perkuat istem imun
tubuh host.
- Analgetik untuk nyerinya. - Sedatif = jika ditakutkan adanya
demam sampai kejang.
Pengobatan: Infeksi virus acyclovir (PO dan salep juga untuk di lesinya)
Demam PCT Gatal anti-histamin & bedak salicil Yang penting perkuat sistem imun nya,
minum imunomodulator, dan makan yang
banyak, biar kuat :3
Pengobatan:
- Penicilin, sefalosporin 1st gen, alternatifnya itu eritromisin.
- Rash yang nantinay berdeskuamasi itu self limiting, ga ada penanganan
khusus (medscape)
- Kalo streptococcal pharyngitisnya parah perlu dirawat.
Komplikasi:
- Meningoensefalitis - Epididimitis (hati hati jadi fertil ya,
laki - Oofaritis, tapi ga bikin fertil. - Nefritis, pankreatitis, miokarditis.
Komplikasi:
- Infeksi bakteri sekunder (makanya harus bersih, mandi jangan lupa!
Siapa bilang cacar gaboleh
mandi?!?)
- Hemoragik di berbagai tempat - Ensepalitis, cerebellar ataxia - Reyes syndrome
Komplikasi:
- Servikal limfadenitis - Otitis media dengan atau tanpa
mastoiditis
- Peritonsilar abses - Sinusitis - Bronkopneumoni
-
Campak/Measles/Rubeola Campak Jerman/Rubella (usia 5-
14 tahun sering)
Staphilococcal Scaled Skin
(SSS)/ Ritter von Ritterschein disease, Ritter disease,
Staphylpcoccal epidermal necrolysis
Morbilli virus, famili Paramyxoviridae. Infeksi dimulai di mukosa hidung/faring virus bermultiplikasi.
Btw, bisa banget loh dibuka lagi logbooknya
masing masing~
Virus Rubella
Ingat, dia bersifat teratogenik.
Infeksi Staphylococcus aureus
Transmisi via udara dan ada riwayat kontak
langsung dengan penderita campak
sebelumnya.
transmisi via aerosol replikasi di nasofaring & KGB.
Inkubasi 14-21 hari.
Transmisi:
Ada laporan kasus katanya banyak bayi yg
terkena penyakit ini karena menyusu dari
ibu yg di breast nya ada abses S. Aureus
itu~
Bisa juga meternal-fetal transmission saat
lahiran.
Gejala Klinis:
- Prodromal: (kopliks spots) dan tanda 3 C (conjungtivitis, coryza dan
cough) disertai demam ringan
sampai sedang
- Stadium erupsi: Ruam makulopapular, biasanya dimulai dari
leher/belakang telinga kemudian ke
Gejala Klinis:
- Tidak ada masa prodromal - Ruam warna merah muda dan timbul
lebih cepat - Setalah inkubasi ruam pada wajab
menyebar ke ekstremitas, memudar
setelah 3 hari.
- Demam ringan (1-4 hari sebelum
Gejala Klinis:
- Fever, afebril - Saat dipalpasi terasa nyeri - Facial edem - Crusta perioral - Dehidrasi - Lesi eritem melebar
mengelupas
-
daerah muka, badan, anggota badan
disertai panas tinggi 1-5
hariruamnya keluar setelah panas turun
- Stadium akhir: Ruam menjadi hiperpigmentasi dan kadang-kadang
deskuamasi, gejala menghilang
ruam)
- Pembesaran KGB (tapi di anak jarang keliatan)
- Nyeri sendi, sakit kepala, konjungtivitis)
- Lesi difus eritematosa ya berarti awalnya terus baru berubah dan
mengelupas
- Febrisnya sangat cepat hati hati bisa cepet sepsis atau syok.
- Perburukan penyakit ini cepat, guys
PP:
- Laboratorium: Jumlah leukosit biasanya rendah dan limfositosis
relatif
- Kultur dan serologik: Atas indikasi
PP:
- Lab bisa normal / ada leukopenia - Penemuan virus di usap tenggorok - Peningkatan kadar antibodi
PP:
- Leukosit bisa meningkat - ESR meningkat - Perlu diperhatikan elektrolit dan
fungsi ginjal banyak pasien yg mengalami fluid loss.
- Kultur darah biasanya negatif kalo di anak-anak.
- Rontgen ngerinya udah sampe pneumoni juga.
Treatment:
- Yang penting jaga cairan ya. Kalo dehidrasinya parah, bisa terapi
dengan IV Fluid nya.
- Vitamin A - Antivirus? Ribavirin aja tidak
disetujui oleh pihak FDA, katanya
masih eksperimental -_- - Vaksin MMR dan mungkin Human
Imunoglobulin diperlukan
Treatment:
- Imunisasi MMR. Bulan keberapa aja hayo bolehnya? Liat tabel dibawah nanti ya
- Antipiretik untuk demamnya - Terapi suportif untuk komplikasinya
Treatment:
- Sebelum ke ER: antipiretik dan terapi utk menghindari dehidrasi.
- Saat sudah di ER: fluid rehydration, penatalaksanaan lukanya sama
seperti penatalaksanaan luka bakar,
dan antibiotik.
- Kebanyakan resisten sama penisilin, jadi dikasih Nafcillin, oxacillinm atau
vankomisisn. Bisa juga diberi
klindamisisn.
Komplikasi:
- Infeksi sekunder - Otitis media - Intersitial pneumonitis - Bronkopneumoni - Hemoragic measles (tapi jarang deng
hehe)
- Purpura fulminan
Komplikasi:
- Kalau dia terkenanya kongenital a.k.a dalam perut si ibu, apa aja
kiranya kmplikasi pada bayinya
kelak?
- Kalo pada anak: - Penyakit sendi (arthalgia dan
arthritis)
Komplikasi:
- Dehidrasi - Syok - Hipotermia - Sepsis - Infeksi sekunder - Kematian
-
- Hepatitis - DIC, dan lain lain.
- Trombositopenia - Manifestasi neurologis (paling sering
sih ensefalitis)
Roseola Infantum (sering: usia 6 Mo 3 yr)
Hand Foot Mouth Disease (Flu Spore) Impetigo
Herpes virus tipe 6&7
Masa inkubasi 5-15 hari penyakitnya
berlangsung selama seminggu.
Enterovirus family, Coxsackie virus A16
infection MCC
Inkubasi 3-7 hari.
Infeksi bakteri gram positif, biasanya
GABHS kalo untuk impetigo non-bulosa.
Inkubasi 1-2 minggu.
Menyebar dari orang ke orang, biasanya
melalui sekret oral.
Transmisi via kontak langsung banyak di playgroup, sering disebut penyakit mall karena apa? Anaknya sebelumnya main di
play zone mall -_-
Kontak langsung dengan penderta yang
mempunyai lesi GABHS lainya.
Gejala Klinis:
- Demam 39OC 40,6OC selama 3-4 hari. 15% mengalami kejang.
- Bayi lemas, rewel, ngantuk, gejala iritabilitas.
- RUAM: diskrit makulopapular, dari dada muka ekstremitas Jika ruamh ditekan muncul Halo
Gejala Klinis:
- Demam - Malaise - Muntah jarang - Lesi di daerah lidah & mulut dan du
daerah tangan dan kaki (sesuai
dengan nama lah ya)
- Lesi mulut di bucal mukosa, lidah,
Gejala Klinis:
- Adanya makula eritematosa single kemudian scr cepat vesikel ruptur keluar serosa menjadi kering meninggalkan krusta adanya eksudat sepertu MADU~
ukuran lesi
-
(bulat putih seperti awan, tapi gak
bernanah, gak isi cairan, dan tidak
gatal. - Ruam berubah jadi kecoklatan
hitam hilang (dalam 1-2 minggu - Terdapat leukopeni saat ada rash~
atau palatum durum berkembang jadi vesikel jadi dikelilingi halo yg eritem.
mulut dan hidung.
- Kalo abis garuk garukin lesinya, cuci tangan suruh anaknya. Biar gak
menyebar.
- Simptom beriut biasanya ga ada di impetigo kontaginosa, adanya di
bulosa: demam, diare, lemah~
Treatment:
- Gak ada antiviral terapi yang tersedia buat si herpesvirus ini.
- Jadi, treatment nya suportif saja.
Treatment:
- Terpinya trapi suportif. Hindari dehidrasi.
- Tidak ada antiviral yang spesifik - Demam diobati dengan antipiretik - Anastesi topikal di lesi bisa dikasih
Lidocain anastetik.
- Anatihistamin juga bisa dikasih.
Treatment:
- Perawatan luka dan terapi antibiotik - Antibiotik sistemik (untuk yang
sudah menyebar luas) amixcicilin, dicloxacillin, eritromisin, levofloxacin,
Cipro.
- Antihistamin.
Komplikasi:
Komplikasi jarang kecuali pada anak dengan
supresi imun.
Kalopun ada:
Komplikasi:
- Aseptik meningitis dan gangguan neuro lainya, tapi jarang hehehe
Komplikasi:
- Poststreptococcal glomerulonefritis - Scarlet fever - SSS - Osteomyelitis - Septic artritis - Septisemia.
-
Ini tabel imunisasinya sekalian diingat ingat memori Modul Tumbuh Kembang dahulu~ dr.Riva nanya imunisasi melulu, siapa tahu
keluar~
Maaf Cuma segini, maaf bila ada kesalahan. Saya hanya menambahkan apa yang tidak ada di slide dan apa yang dr.Riva
suruh untuk belajar. Jangan lupa baca slide beliau. Semoga membantu kalian semua untuk mencapai nilai maksimal dalam
modul ini.
Salam cinta. Wassalam. NF.