tekstur

2
Tekstur Pada penelitian ini dilakukan analisis tekstur sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui jenis tanah yang digunakan. Penggolongan tekstur dilakukan berdasarkan perbandingan relatif berbagai ukuran partikel dalam tanah yang dinyatakan dalam bentuk %. Berdasarkan analisis yang dilakukan, tekstur tanah yang digunakan adalah sandy loam (lempung berpasir) dengan persentase fraksi lempung (< 0.002 mm), debu (0.002 0.05 mm) dan pasir (0.05 2.0 mm) yaitu 20 : 40 : 40. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang paling sering ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berkaitan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara, berat volume tanah, porositas, dan lain-lain. Namun tekstur merupakan salah satu sifat fisika tanah yang tidak bisa dirubah atau sangat sulit untuk dirubah karena dipengaruhi langsung oleh bahan mineral penyusun batuan yang melapuk dalam proses pembentukan tanah. Penambahan bahan organik ke dalam tanah juga tidak dapat mengubah tekstur. Karena dalam analisis tekstur, fraksi bahan organik akan terlebih dahulu didestruksi dengan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ). Bahan organik merupakan salah satu bahan yang membuat butir-butir tanah tersebut melekat sehingga perlu penambahan zat anti flokulasi yang dapat menghancurkan bahan organik dan melepas butir-butir tanah yang saling melekat. Oleh karena itu penambahan biochar pada tanah tidak akan merubah tekstur tanah yang digunakan. Tanah yang dengan fraksi pasir lebih banyak akan didominasi oleh pori- pori makro (besar) sehingga bersifat lebih porous, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) sehingga bersifat agak porous, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) sehingga bersifat kurang porous. Semakin porous tanah akan semakin mudah akar untuk berpenetrasi, serta semakin mudah air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik, air dan udara banyak tersedia bagi tanaman), tetapi semakin mudah pula air untuk hilang dari tanah. Sebaliknya semakin tidak porous tanah maka akar akan semakin sulit untuk berpenetrasi, serta semakin sulit air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi buruk, air dan udara sedikit tersedia),

Upload: issuchii-liescahyani

Post on 02-Jul-2015

89 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tekstur

Tekstur

Pada penelitian ini dilakukan analisis tekstur sebagai analisis pendahuluan

untuk mengetahui jenis tanah yang digunakan. Penggolongan tekstur dilakukan

berdasarkan perbandingan relatif berbagai ukuran partikel dalam tanah yang

dinyatakan dalam bentuk %. Berdasarkan analisis yang dilakukan, tekstur tanah

yang digunakan adalah sandy loam (lempung berpasir) dengan persentase fraksi

lempung (< 0.002 mm), debu (0.002 – 0.05 mm) dan pasir (0.05 – 2.0 mm) yaitu

20 : 40 : 40.

Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang paling sering

ditetapkan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berkaitan erat dengan

pergerakan air dan zat terlarut, udara, berat volume tanah, porositas, dan lain-lain.

Namun tekstur merupakan salah satu sifat fisika tanah yang tidak bisa dirubah

atau sangat sulit untuk dirubah karena dipengaruhi langsung oleh bahan mineral

penyusun batuan yang melapuk dalam proses pembentukan tanah. Penambahan

bahan organik ke dalam tanah juga tidak dapat mengubah tekstur. Karena dalam

analisis tekstur, fraksi bahan organik akan terlebih dahulu didestruksi dengan

hidrogen peroksida (H2O2). Bahan organik merupakan salah satu bahan yang

membuat butir-butir tanah tersebut melekat sehingga perlu penambahan zat anti

flokulasi yang dapat menghancurkan bahan organik dan melepas butir-butir tanah

yang saling melekat. Oleh karena itu penambahan biochar pada tanah tidak akan

merubah tekstur tanah yang digunakan.

Tanah yang dengan fraksi pasir lebih banyak akan didominasi oleh pori-

pori makro (besar) sehingga bersifat lebih porous, tanah yang didominasi debu

akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) sehingga bersifat agak porous,

sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil)

sehingga bersifat kurang porous. Semakin porous tanah akan semakin mudah akar

untuk berpenetrasi, serta semakin mudah air dan udara untuk bersirkulasi

(drainase dan aerasi baik, air dan udara banyak tersedia bagi tanaman), tetapi

semakin mudah pula air untuk hilang dari tanah. Sebaliknya semakin tidak porous

tanah maka akar akan semakin sulit untuk berpenetrasi, serta semakin sulit air dan

udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi buruk, air dan udara sedikit tersedia),

Page 2: Tekstur

tetapi air yang ada tidak mudah hilang dari tanah. Oleh karena itu, maka tanah

yang baik dicerminkan oleh komposisi ideal dari kedua kondisi ini, sehingga

tanah yang bertekstur debu dan lempung akan mempunyai ketersediaan yang

optimum bagi tanaman.