teks eksposisi

2
Nama : Ghiffari Satrya Pratama Kelas : X Mipa 9 No.Absen : 18 Hindari Caleg Pelaku Korupsi Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, harusnya memiliki standar dalam merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat. Kriteria calon wakil rakyat itu mesti jelas dan bisa menjadi filter untuk mencegah calon wakil rakyat bermasalah masuk. Misalnya, caleg yang pernah tersangkut masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai bakal caleg. Hal ini penting guna memastikan calon anggota dewan itu benar-benar bukan orang bermasalah, tetapi pribadi- pribadi yang punya integritas. Tentu saja masing-masing partai politik mempunyai mekanisme tersendiri dalam hal fit and proper test. Kriterianya mungkin tidak sama bagi semua parpol. Namun paling tidak, ada prinsip umum yang mesti digunakan semua partai politik dalam menseleksi calegnya. Ini penting apalagi banyak bukti dari hasil survei bahwa parlemen, baik tingkat pusat maupun daerah, dianggap lembaga terkorup. Hal ini diungkapkan oleh Jojo Rohi, Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), terkait dengan kriteria dalam memilih calon wakil rakyat oleh setiap parpol yang akan merebut suara rakyat dalam setiap pemilu. Penetapan standar caleg sangat diperlukan karena partai mesti membuat kriteria yang tegas dan jelas terkait siapa saja orang yang layak diusung menjadi calon wakil rakyat partainya. Antikorupsi menjadi hal prinsip yang harus dicantumkan dalam kriteria menjaring caleg. Konsekuensinya, caleg yang punya rekam jejak pernah tersangkut kasus korupsi tidak boleh dimajukan sebagai caleg. Selain antikorupsi, yang jug penting dipertimbangkan adalah moralitas dari bakal caleg. Bila bakal caleg terbukti pernah punya selingkuhan atau berpoligami, semestinya tidak dapat dimajukan sebagai caleg.

Upload: adhityawputra

Post on 10-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ihoip

TRANSCRIPT

Page 1: Teks Eksposisi

Nama : Ghiffari Satrya Pratama

Kelas : X Mipa 9

No.Absen : 18

Hindari Caleg Pelaku Korupsi

Partai politik yang akan mengikuti pemilihan umum, harusnya memiliki standar dalam merekrut calon anggota legislatif yang tegas dan ketat. Kriteria calon wakil rakyat itu mesti jelas dan bisa menjadi filter untuk mencegah calon wakil rakyat bermasalah masuk. Misalnya, caleg yang pernah tersangkut masalah korupsi atau pelanggaran HAM, tidak diterima sebagai bakal caleg. Hal ini penting guna memastikan calon anggota dewan itu benar-benar bukan orang bermasalah, tetapi pribadi-pribadi yang punya integritas.

Tentu saja masing-masing partai politik mempunyai mekanisme tersendiri dalam hal fit and proper test. Kriterianya mungkin tidak sama bagi semua parpol. Namun paling tidak, ada prinsip umum yang mesti digunakan semua partai politik dalam menseleksi calegnya.

Ini penting apalagi banyak bukti dari hasil survei bahwa parlemen, baik tingkat pusat maupun daerah, dianggap lembaga terkorup. Hal ini diungkapkan oleh Jojo Rohi, Wakil Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), terkait dengan kriteria dalam memilih calon wakil rakyat oleh setiap parpol yang akan merebut suara rakyat dalam setiap pemilu.

Penetapan standar caleg sangat diperlukan karena partai mesti membuat kriteria yang tegas dan jelas terkait siapa saja orang yang layak diusung menjadi calon wakil rakyat partainya. Antikorupsi menjadi hal prinsip yang harus dicantumkan dalam kriteria menjaring caleg. Konsekuensinya, caleg yang punya rekam jejak pernah tersangkut kasus korupsi tidak boleh dimajukan sebagai caleg. Selain antikorupsi, yang jug penting dipertimbangkan adalah moralitas dari bakal caleg. Bila bakal caleg terbukti pernah punya selingkuhan atau berpoligami, semestinya tidak dapat dimajukan sebagai caleg.

Page 2: Teks Eksposisi

Dampak Positif Kenaikan Harga BBM

Kebijakan menaikkan harga BBM merupakan isu yang sangat sensitif. Biasanya hal ini bisa menimbulkan protes. Namun, sebenarnya kebijakan tersebut bisa menimbulkan beberapa dampak yang bersifat positif.

Pertama, kebijakan itu bisa meringankan beban keuangan negara. Subsidi untuk BBM itu sekitar Rp 1 triliun setiap hari. Jika kita terlambat menaikkan harga BBM, maka ada Rp 1 triliun uang rakyat yang terbuang setiap hari.

Kedua, kebijakan itu akan mengalihkan subsidi pada target yang lebih tepat. Sebenarnya, 70 persen penikmat subsidi BBM adalah masyarakat yang secara ekonomi berkecukupan. Jika kebijakan itu dilaksanakan, maka subsidi akan lebih tepat sasaran.

Ketiga, kebijakan itu bisa berdampak positif pada sektor lain. Dana dari penghematan dana APBN bisa dipakai untuk sektor lain, contohnya kesehatan dan pendidikan. Rakyat bawah pun bisa menikmati dampak dari kenaikan BBM ini.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM sebenarnya tidak hanya menimbulkan dampak negatif, namun juga menimbulkan dampak positif, seperti bisa meringankan beban keuangan negara atau subsidi bisa lebih tepat sasaran.