desain bahan ajar teks eksposisi dan implementasinya pada

7
DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA | 1 DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA KELAS X SMA/SMK Abdul Rozak 1) Juwanda 2) Taris Lesmana 3) 1)2) Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon 3) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi masih terbatasnya bahan ajar di sekolah yang digunakan oleh guru ataupun siswa, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan masih belum optimal, khususnya pada saat pembelajaran teks eksposisi. Rumusan masalah: Bagaimana bentuk desain bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK? dan Bagaimana hasil implementasi bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk desian bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK dan bagaimana hasil implementasi bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK. Sbujek penelitian adalah dosen/pakar, dua guru bahasa Indonesia SMK Negeri 1 Lemahabang, dan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lemahabang. Penelitian yang menggunakan model desain Dick dan Cery, dengan prosedur penelitian yang terdiri atas, Studi pendahuluan, mendesain bahan ajar (modul), validasi modul, revisi modul, implementasi modul, modul final.Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data dari hasil angket validasi dan angket tanggapan siswa. Data yang didapat dianalisis secara deskriptif analisis dengan menggunakan persentasi. hasil uji validasi I oleh pakar memperoleh nilai 82%, Validasi II oleh dua guru bahasa Indonesia memperole.h nilai 91,1%, dan hasil implementasi modul disekolah memperoleh tanggapan atau respon positif dari siswa yaitu dengan memperoleh skor 80%. Simpulan dari penelitian ini yaitu modul membandingkan dan memproduksi teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK, memenuhi kriteria cukup valid atau layak untuk digunakan oleh siswa atau guru dalam pembelajaran teks eksposisi pada siswa kelas X. Kata kunci :Desain Bahan Ajar, Modul Teks eksposisi, Membandingkan dan memproduksi

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |

1

DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI

DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA

KELAS X SMA/SMK

Abdul Rozak1)

Juwanda2)

Taris Lesmana 3)

1)2)

Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon 3)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon

ABSTRAK

Penelitian dilatar belakangi masih terbatasnya bahan ajar di sekolah yang

digunakan oleh guru ataupun siswa, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan masih

belum optimal, khususnya pada saat pembelajaran teks eksposisi. Rumusan masalah:

Bagaimana bentuk desain bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK?

dan Bagaimana hasil implementasi bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X

SMA/SMK?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk desian

bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK dan bagaimana hasil

implementasi bahan ajar teks eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK. Sbujek

penelitian adalah dosen/pakar, dua guru bahasa Indonesia SMK Negeri 1

Lemahabang, dan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lemahabang. Penelitian yang

menggunakan model desain Dick dan Cery, dengan prosedur penelitian yang terdiri

atas, Studi pendahuluan, mendesain bahan ajar (modul), validasi modul, revisi modul,

implementasi modul, modul final.Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan

mengumpulkan data dari hasil angket validasi dan angket tanggapan siswa. Data yang

didapat dianalisis secara deskriptif analisis dengan menggunakan persentasi. hasil uji

validasi I oleh pakar memperoleh nilai 82%, Validasi II oleh dua guru bahasa

Indonesia memperole.h nilai 91,1%, dan hasil implementasi modul disekolah

memperoleh tanggapan atau respon positif dari siswa yaitu dengan memperoleh skor

80%. Simpulan dari penelitian ini yaitu modul membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK, memenuhi kriteria cukup valid atau layak

untuk digunakan oleh siswa atau guru dalam pembelajaran teks eksposisi pada siswa

kelas X.

Kata kunci :Desain Bahan Ajar, Modul Teks eksposisi, Membandingkan dan

memproduksi

Page 2: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

| DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2

A. PENDAHULUAN

Materi bahasa Indonesia dalam

kurikulum 2013 merupakan materi

berbasis teks (Mahsun, 2013: 106).

Materi untuk kelas X SMA/SMK terdiri

dari teks laporan hasil observasi, teks

prosedur, teks eksposisi, teks anekdot,

dan teks negosiasi. Kurikulum bahasa

Indonesia menyentuh tiga dimensi, yaitu

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Hasil belajar melahirkan peserta didik

yang produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi. Setiap teks mengandung

empat kompetensi inti yang terdiri atas

kompetensi sikap spiritual, sosial

pengetahuan dan keterampilan.

Kompetensi dasar spiritual dan sosial

terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran

untuk mencapai kompetensi dasar

pengetahuan dan keterampilan.

Kelima jenis teks yang harus diajarkan

di kelas X SMA/SMK yaitu teks laporan

hasil observasi, teks prosedur, teks

eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi.

Teks eksposisi merupakan fokus dari

penelitin ini. Zainurrahman (2013: 67)

menyatakan bahwa teks eksposisi

merupakan tulisan yang memberikan

informasi mengenai mengapa dan

bagaimana serta menjelasakan sebuah

proses atau konsep mengenai suatu yang

terjadi. Sejalan dengan pendapat

Zainnurrahman, menurut Semi (2007: 61)

teks eksposisi adalah tulisan yang bertujuan

memberikan informasi, menjelaskan dan

menjawab pertanyaan mengapa, apa, kapan

dan bagaiamana. Teks eksposisi bersifat

memberikan pemaparan yang berisi

informasi secara objektif dengan jelas

sehingga pembaca atau pendengar

mendapat kejelasan tentang topik bahasaan

dalam suatu tulisan atau pembicaraan.

Menurut Gagne (Wina, 2008: 66)

menyatakan belajar seorang dapat

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal

adalah faktor yang berkaitan dengan

kondisi yang dibawa atau datang dari diri

induvidu dan faktor eksternal yaitu faktor

yang berkaitan tentang kondisi dan

lingkungan yang didesain agar siswa

belajar. Sejalan dengan pendapat Gagne

Kesulitan belajar dalam hal ini

memproduksi atau menulis teks eksposisi

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor

internal atau faktor dalam diri siswa yaitu

siswa kesulitan dalam menuangkan ide

dan gagasan mereka dalam bentuk

tulisan, siswa belum tahu harus mulai dari

mana dan dengan kata apa untuk memulai

karangan. Selain itu siswa juga masih

belum paham betul tentang apa itu teks

Page 3: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |

3

eksposisi. Faktor yang kedua adalah

faktor diluar diri siswa atau faktor

eksternal seperti kurangnya pembinaan

dari guru, latihanan dan kurangnya materi

atau bahan ajar.

Umumnya pada saat pembelajaran

teks eksposisi, guru dan siswa

menggunakan buku teks yang diberikan

pemerintah sebagai sumber pembelajaran.

Buku teks memuat seruruh kompetensi

dasar yang harus dikuasai oleh siswa

termasuk didalamnya tantang

memproduksi teks eksposisi. Melalui

buku teks tersebut siswa dapat

mengetahui banyak pengetahuan tentang

teks eksposisi. Akan tetapi keberadaan

buku teks dari pemerintah tersebut tidak

mencukupi kebutuhan siswa dalam

pembelajaran teks eksposisi khususnya

memproduksi teks eksposisi. Menurut

siswa pemaparan materi atau pembahasan

yang terdapat dibuku ajar yang diberikan

pemerintah sangat terbatas.

Selain itu, berdasarkan hasil angket

yang diberikan kepada 20 responden

siswa kelas X dari dua sekolah yang

berbeda yaitu SMK Negeri 1

Lemahabang dan SMA Negeri 4 Kota

Cirebon ialah sebagai berikut, (1)

Responden menjawab bahwa

pembelajaran teks eksposisi itu penting,

terbukti 80% siswa menyatakah hal

tersebut penting. (2) Materi yang

diperoleh untuk mempelajari teks

eksposisi di sekolah hanya berasal dari

buku teks Bahasa Indonesia

Kemendikbud. Siswa berharap

mendapatkan pengetahuan dari referensi

lain mengenai teks eksposisi, karena

sumber buku teks dari sekolah tidak

cukup membantu siswa materi teks

eksposisi, terbukti dengan 75% responden

menyatakan hal tersebut. (3) Materi teks

eksposisi yang paling sukar dipahami

ialah memproduksi teks eksposisi.

Terbukti 65% responden menyatakan hal

tersebut, dengan alasan karena teks

eksposisi hampir mirip dengan teks

argumentasi. (4) Siswa berharap ada

sumber belajar (bahan ajar) khusus

tentang materi teks eksposisi yang dapat

dijadikan panduan untuk belajar, terbukti

dari 90% responden setuju, dengan alasan

agar mudah memahami, membedakan,

dan menyusun teks eksposisi dengan

baik. (5) Modul diharapkan dapat

membantu dalam mempelajari teks

eksposisi. Terbukti dengan 85%

responden menyatakan setuju, dengan

alasan agar dapat memahami hakikat,

contoh, dan langkah-langkah mengenai

teks eksposisi lebih banyak, tanpa hanya

mengandalkan buku teks yang ada di

sekolah saja.

Page 4: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

| DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

4

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka penulis mengangkat judul “Desain

Bahan Ajar Teks Eksposisi dan

Implementasinya pada Siswa Kelas X

SMA/SMK”.

B. METODE

Metode yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitik. Metode tersebut

digunakan karena memiliki relevansi

dengan konsep penelitian kualitatif.

Metode deskriptif analitik ialah metode

penelitian yang dilakukan dengan cara

mendeskripsikan data yang dihasilkan ke

dalam bentuk uraian naratif dan

menginterpretasikan maknanya. Menurut

Sudjana (2012: 202) penelitian yang

menggunakan metode deskriptif analitik

memiliki prosedur, yakni: 1)

mengumpulkan data dari subjek

penelitian, 2) menguraikan data

penelitian, 3) menganalisis data

penelitian, 4) menemukan konsep-konsep

bermakna dari data yang telah dianalisis.

Instrumen yang digunakan penulis untuk

mengumpulkan data ialah angket dan

wawancara.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Bahan Ajar Modul Teks

Eksposisi untuk Siswa Kelas X dilakukan

melalui validasi dan implementasi. Pada

tahap validasi pakar melibatkan seorang

dosen pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Unswagati. Pada proses

penilaian oleh guru, melibatkan 2 orang

guru SMK Negeri 1 Lemahabang.

Sementara itu, kegiatan implementasi

dilakukan pada kelompok kecil dengan 6

orang siswa kelas X SMK Negeri 1

Lemahabang.

Tabel 4.1 Hasil Angket Penilaian Siswa

Nomor Subjek

Siswa

Nilai Angket

yang Diperoleh

1 Subjek 1 85

2 Subjek 2 71,9

3 Subjek 3 76,6

4 Subjek 4 87,5

5 Subjek 5 75

6 Subjek 6 84

Total Perolehan

Nilai Angket

80%

Berdasarkan hasil penilaian angket 6

orang siswa tersebut yang berisi pertanyaan

mengenai aspek-aspek modul seperti aspek

materi, penyajian materi, bahasa dan

keterbacaan, dan grafika diperoleh nilai

rata-rata 80% dari angket penilaian siswa

terhadap Modul Teks Eksposisi untuk

Siswa Kelas X. Dengan demikian, kriteria

kelayakan modul yang diperoleh

berdasarkan nilai rata-rata angket

menunjukkan modul cukup valid dengan

catatan perlu beberapa revisi pada aspek

tertentu.

Page 5: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |

5

Tabel 4.2 Hasil Angket Penilaian Guru

N0 Subjek

Pakar/Guru

Nilai Angket

yang

Diperoleh

1 Pakar/Dosen

Ahli

82,3%

2 Guru 2 91,1

Berdasarkan hasil angket penilaian

guru tersebut yang berisi pertanyaan

mengenai aspek-aspek modul seperti

aspek materi, penyajian materi, bahasa

dan keterbacaan, dan grafika.

Berdasarkan nilai hasil penjumlahan dari

angket validasi pakar/dosen dapat

diperoleh nilai rata-rata 82,3%.

berdasarkan nilai angket validasi guru

diperoleh nilai rata-rata 91,1%. Dengan

demikian, kriteria kelayakan modul yang

diperoleh berdasarkan nilai rata-rata

angket menunjukkan modul sangat valid.

Namun demikian, tetap ada sedikit revisi

pada bagian tertentu modul. Berikut ini

penjabaran hasil validasi atau penilaian

angket guru terhadap modul.

D. KEUNGGULAN MODUL TEKS

EKSPOSISI UNTUK SISWA

KELAS X SMA/SMK

Modul membandingkan dan

memproduksi teks eksposisi untuk siswa

kelas X SMA/SMK tersebut cukup efektif

sebagai salah satu alternatif bahan ajar

untuk membantu mempermudah

mempelajri materi teks eksposisi

khususnya dalam pembelajaran

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi. Hal ini sesuai dengan hasil

penilaian, bahan ajar ini memiliki nilai

rata-rata dari pakar sebesar 82,3% yang

termasuk dalam kategori sangat baik dan

nilai rata-rata dari guru sebesar 91,1%

yang termasuk dalam sangat baik.

E. KELEMAHAN MODUL TEKS

EKSPOSISI UNTUK SISWA

KELAS X SMA/SMK

Selain memiliki keunggulan,

modul membandingkan dan

memproduksi teks eksposisi untuk siswa

kelas X SMA/SMK ini juga memiliki

kelemahan, yaitu gambar ilustrasi pada

modul yang dianggap kurang menarik

oleh siswa dan gambar ilustrasi yang

disajikan dalam modul sebagian besar

adalah buatan peneliti sendiri, sehingga

belum maksimal.

Penggunaan bahasa pun masih

kurang baik, sehingga ada bagian-bagian

tertentu yang mungkin sulit dipahami

oleh siswa dan ada beberpa pengetikan

kata yang masih salah. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan hasil tanggapan siswa

setelah modul diimplementasikan di

sekolah, modul masih kurang dalam

bahasa/keterbacaan yang memperoleh

nilai untuk aspek bahasa/keterbacaan

adalah 70,84% termasuk dalam kategori

cukup dan aspek grafika memperoleh

nilai 64,59%, termasuk dalam kategori

kurang.Sementara itu, kreativitas yang

dituangkan peneliti dalam modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi ini masih minim karena

kurangnya pengalaman peneliti dalam

penyusunan modul.

Page 6: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

| DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

6

F. KELAYAKAN MODUL TEKS

EKSPOSISI UNTUK SISWA

KELAS X SMA/SMK

Kelayakan modul membandingkan

dan memproduksi teks eksposisi untuk

siswa kelas X SMA/SMK, dapat dilihat

dari penjumlahan hasil angket validasi

pakar dan guru serta hasil angket

tanggapan siswa saat diimplementasikan

di sekolah.

Pada saat validasi I oleh pakar modul

membandingkan dan memperoduksi teks

eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK

memperoleh hasil nilai rata-rata 82,3%.

Selanjutnya pada saat validasi II oleh dua

guru bahasa Indonesia modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi untuk siswa kelas X SMA/SMK

memdapat hasil nilai rata-rata 91,1% dan

hasil implementasi di skolah modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi mendapatkan hasil nilai respon

siswa 77,89%. Berdasarkan penjumlahan

dari ketiga hasil di atas modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi memperoleh nilai rata-rata

83,77%. Nilai tersebut

meninterpretasikan bahwa modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi cukup layak dan dapat

diujicobakan ketahap yang lebih luas.

G. SIMPULAN DAN SARAN

Desain bahan ajar membandingkan

dan memproduksi teks eksposisi untuk

siswa kelas X SMA/SMK didesian dalam

bentuk modul yang didesain berdasarkan

model desain Dick and Cery. Hasil

rancangan modul teks eksposisi meliputi :

(1) cover modul, (2) kata pengantar, (2)

daftar isi, (3) peta konsep, (4) gelosarium,

(6) bagian isi terdiri dari 3 bab, yaitu bab

I pendahuluan yang berisi tentang

deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan

modul, tujuan akhir pembelajaran dan

latihan. Bab II terdiri dari dua kegiatan

pembelajaran, yang isinya uraian materi,

rangkuman dan uji kompetensi atau

latihan dan Bab III evaluasi yang meliputi

uji kompetensi, kunci jawaban dan

refleksi.

Berdasarkan hasil validasi I oleh

pakar terhadap modul membandingkan

dan memproduksi teks eksposisi untuk

kelas X SMA/SMK, memproleh nilai

rata-rata yaitu (1) aspek materi 79,2%

termasuk dalam kategori baik, (2) aspek

penyajian materi 75% termasuk dalam

kategori baik, (3) aspek bahasa dan

keterbacaan 85%, termasuk dalam

kategorisangat baik, dan (4) aspek grafika

90%, termasuk dalam kategori sangat

baik. jadi, nilai rata-rata yang diperoleh

dari keseluruhan aspek adalah 82,3%.

Nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa

modul membandingkan teks eksposisi

lolos validasi dengan kriteria cukup valid.

validasi II oleh dua guru mata pelajaran

bahasa Indonesia terhadap modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi untuk kelas X SMA/SMK,

memproleh nilai rata-rata yaitu (1) aspek

materi 93,1% termasuk dalam kategori

sangat baik, (2) aspek penyajian materi

83,4% termasuk dalam kategori baik, (3)

aspek bahasa dan keterbacaan 92,5%,

termasuk dalam kategori sangat baik, dan

(4) aspek grafika 97,5%, termasuk dalam

kategori sangat baik. jadi, nilai rata-rata

yang diperoleh dari keseluruhan aspek

adalah 91,1%. Nilai tersebut dapat

dinyatakan bahwa modul

membandingkan teks eksposisi lolos

validasi dengan kriteria sangat valid.

Page 7: DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |

7

Implementasi dilakukan dengan

menggunakan kelompok kecil yaitu

hanya menggunakan 6 siswa kelas X.

Berdasarkan hasil implementasi modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi di sekolah setelah divalidasi,

mendapatkan nilai rata-rata dari hasil

angket tenggapan siswa terhadap modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi sebesar 80%. Bedasarkan hasil

skor tersebut modul membandingkan dan

memproduksi teks eksposisi untuk siswa

kelas X SMA/SMK termasuk dalam

kriteria cukup baik. skor tersebut

menginterpretasikan bahwa modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksposisi direspon positif oleh siswa

untuk dijadikan bahan ajar untuk

membantu mempelajari materi teks

eksposisi.

H. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

simpulan pada penelitian ini, peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut.

Hendaknya guru dan orang tua

memberikan pengarahan dan motivasi

kepada siswa untuk terus mau belajar,

khususnya pada materi teks eksposisi,

dalam rangka meningkatkan kualitas

belajar siswa.

Perlu diadakan pengembangan lebih

lanjut terhadap modul membandingkan dan

memproduksi teks eksposisi untuk siswa

kelas X SMA/SMK, untuk melengkapi

kekurangan pada modul tersebut.

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut

menguji evektifitas modul

membandingkan dan memproduksi teks

eksoposisi untuk siswa kelas X

SMA/SMK, dengan subjek yang lebih

banyak sehingga hasil yang didapatkan

lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Jakarta: Rajagrafindo.

Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan

Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Kencana.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar

Keterampilan Menulis. Bandung:

Angkasa.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2012.

Penelitian dan Penilaian

Pendidikan. Bandung: Algesindo.

Zainurrahman. 2013. Menulis: Dari Teori

Hingga Praktik (Penawar Racun

Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.