teknologi informasi dalam manajemen rekod di perpustakaan fib ui
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN REKOD
DI PERPUSTAKAAN FIB UI
MAKALAH ILMIAH
oleh
Tahira Anggia
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
2008
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayat, dan nikmat yang tiada tara kepada kita, khususnya penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini. Penulis merasa penting untuk
mengangkat tema teknologi informasi dalam manajemen rekod dalam karyanya
karena seperti yang kita tahu teknologi semakin berkembang dan betapa ruginya
kita jika kita tidak dapat memanfaatkan teknologi-teknologi tersebut dalam
kegiatan sehari-hari terutama dalam manajemen rekod dimana rekod merupakan
sesuatu yang akan selalu ada selama suatu organisasi terus menjalankan kegiatan
bisnisnya. Diharapkan dari karya ini pembaca dapat mengerti dan dapat melihat
bagaimana dampak yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi informasi dalam
manajemen rekod di Perpustakaan FIB UI.
Jakarta, 14 Desember 2008
Penulis
Tahira Anggia
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 2
ABSTRAK
Teknologi Informasi dalam Manajemen Rekod di Perpustakaan FIB UI
Teknologi informasi telah banyak memberikan kemudahan dalam
kegiatan-kegiatan di dalam suatu organisasi termasuk perpustakaan. Salah satu
kegiatan dalam perpustakaan yang membutuhkan bantuan teknologi informasi
adalah manajemen rekod. Rekod adalah sesuatu yang penting untuk dipelihara
dan disimpan oleh perpustakaan karena nilai dari rekod yang berkelanjutan dan
dapat menjadi suatu pembuktian dari kegiatan-kegiatan di perpustakaan. Untuk
memelihara dan menyimpan suatu rekod agar dengan mudah dapat ditemukan
kembali, suatu perpustakaan membutuhkan sistem yang melibatkan teknologi
informasi di dalamnya. Perpustakaan FIB UI sudah cukup baik dalam hampir
semua bidang kepustakaan namun belum banyak orang yang tahu bagaimana
sistem yang digunakan dalam perpustakaan ini dan apakah perpustakaan ini telah
memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Hal inilah yang menjadi alasan
penulis memilih Perpustakaan FIB UI sebagai objek penelitiannya.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen rekod adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan
setiap organisasi yang melakukan transaksi bisnis termasuk perpustakaan.
Rekod yang dihasilkan suatu organisasi berpengaruh besar pada
pembuktian otoritas organisasi tersebut karena itu rekod harus disimpan
dengan baik. Semakin banyak rekod yang dihasilkan suatu organisasi
maka kebutuhan akan suatu sistem penyimpanan rekod yang efektif dan
efisien semakin meningkat.
Sistem penyimpanan rekod yang efektif dan efisien itu dapat
diwujudkan dengan adanya teknologi informasi. Teknologi informasi
memudahkan para manajer rekod untuk menyimpan rekod dan membuat
rekod tersebut mudah untuk ditemukan kembali. Banyak organisasi
termasuk perpustakaan yang sudah mulai mengadaptasi sistem teknologi
informasi untuk kegiatan manajemen rekodnya. Universitas Indonesia juga
sudah mulai menggunakan teknologi informasi untuk manajemen rekod di
setiap perpustakaan fakultasnya. Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya adalah salah satu perpustakaan fakultas yang sudah memanfaatkan
teknologi informasi dalam manajemen rekodnya. Memang sudah
sepantasnya Perpustakaan FIB UI mulai menggunakan teknologi informasi
dalam manajemen rekodnya karena dengan visi memnjadi perpustakaan
yang unggul dalam menyediakan sumber informasi bidang ilmu-ilmu
budaya untuk pendidikan dan riset berskala internasional, Perpustakaan
FIB UI diharapkan dapat mewujudkan visi mereka dan menjadi
perpustakaan acuan.
Walau memang teknologi informasi banyak memberikan dampak
positif baik untuk manajer rekod maupun penggunanya, teknologi
informasi tetap memberikan beberapa dampak yang negatif. Dampak
positif dan negatif ini perlu diperhatikan sebelum suatu organisasi benar-
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 4
benar memutuskan untuk mengubah sistem manajemen rekodnya menjadi
sistem manajemen rekod yang menggunakan teknologi informasi.
Dalam pembahasan berikutnya akan dijelaskan lebih mendalam setiap
dampak yang diberikan teknologi informasi baik itu dampak positif
maupun negatif. Penelitian mengenai teknologi informasi dalam
manajemen rekod akan dilakukan pada kegiatan manajemen rekod di
Perpustakaan FIB UI yang sudah menggunakan teknologi informasi dalam
kegiatannya.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan dari makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran seta
menjelaskan bagaimana dampak dari penggunaan teknologi informasi
dalam manajemen rekod baik itu dampak positif maupun negatif.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah wawancara langsung
dengan pustakawan Perpustakaan FIB UI yang bertanggung jawab dalam
manajemen rekod.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 5
II. DAMPAK POSITIF DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM MANAJEMEN REKOD DI PERPUSTAKAAN FIB UI
Sistem yang digunakan Perpustakaan FIB UI dalam manajemen rekodnya
adalah LONTAR yaitu Library Automation and Digital Archives. Dengan sistem
ini, perpustakaan di masing-masing fakultas akan terintegrasi. Lontar adalah
sebuah software perpustakaan yang menggabungkan beberapa konsep dalam
perkembangan Library Information System (LIS), yaitu Library Automation,
Distributed Library System, dan Digital Library. Fungsi otomasi dalam sistem ini
akan memudahkan pustakawan dalam bekerja sebut saja laporan, statistik
pinjaman, pekerjaan sehari-hari bisa dilakukan otomatis.
II. 1. Mempercepat Temu Kembali Rekod
Dengan adanya sistem yang melibatkan teknologi informasi dalam
kegiatan manajemen rekod tentu akan memberikan kecepatan yang tidak dapat
disamai dengan manusia dalam menemukan kembali rekod. Sistem ini mengolah
data-data mengenai rekod yang dimasukkan oleh pustakawan lalu kemudian
dengan sendirinya akan menelesur rekod yang dicari sesuai dengan kata kunci
yang digunakan pengguna. Tanpa adanya teknologi informasi penemuan kembali
rekod secara manual pasti membutuhkan waktu yang lama oleh pustakawan dan
menambah tugas dari pustakawan.
II. 2. Memperluas Jenis Rekod yang Disimpan
Jenis rekod yang disimpan dengan menggunkan teknologi informasi pasti
berbeda dengan rekod yang disimpan secara manual. Rekod-rekod yang disimpan
dengan teknologi informasi terdiri dari rekod-rekod tercetak yang berubah bentuk
menjadi digital dan rekod-rekod yang memang aslinya berbentuk digital seperti
email, bukti pembayaran, data anggota, dan lain-lain. Manajemen rekod yang
dilakukan secara manual hanya dapat menyimpan jenis rekod yang tercetak
dengan begini rekod yang berbentuk digital tidak dapat disimpan dengan baik.
Sedangkan pada masa sekarang hampir semua kegiatan menggunakan teknologi
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 6
informasi karena itu rekod-rekod yang dihasilkan dari kegiatan tersebut berbentuk
digital.
II. 3. Meningkatkan Konsistensi dalam Pengelompokan Rekod
Rekod-rekod yang dihasilkan perlu dikelompokan menjadi kelompok-
kelompok rekod berdasarkan jenis, tanggal pembuatan atau isi rekod. Dari awal
pembuatan sistem LONTAR sudah ada pengelompokan rekod yang ditentukan
berdasarkan kebutuhan masing-masing perpustakaan. Perpustakaan FIB UI
mengelompokan rekod-rekodnya berdasarkan jenis kegiatannya. Dengan adanya
sistem ini konsistensi dalam mengelompokan rekod akan meningkat karena sistem
sudah dibuat tidak dapat diubah-ubah lagi kecuali dengan bantuan ahli. Dalam
manajemen rekod secara manual sering terjadi kesalahan dalam mengelompokan
rekod, seperti memasukan rekod ke berkas yang salah, atau manajer rekod lupa
kelompok-kelompok rekod yang sudah ada. Sehingga rekod satu dengan yang
lainnya bercampur dengan rekod lain yang berbeda fungsi.
II. 4. Mengurangi Terjadinya Duplikasi Data
Duplikasi data sering terjadi dalam manajemen rekod manual. Duplikasi
data dapat menyebabkan tidak adanya efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan
yang dilakukan. Jika ada suatu rekod baru yang isi dan jenisnya sama dengan
rekod yang sudah pernah disimpan masuk ke dalam penyimpanan rekod dengan
data yang sama tetapi dimasukkan ke kelompok yang berbeda dengan rekod
sebelumnya, maka rekod yang sama ditemukan dalam dua kelompok yang
berbeda. Dengan adanya sistem LONTAR, hal ini tidak akan terjadi karena sistem
akan dengan cepat mengidentifikasi data yang dimasukkan dan langsung dengan
sendirinya mengelompokannya ke dalam kelompok-kelompok rekod yang sesuai
dengan jenis kegiatannya.
II. 5. Memperbaharui Data Secara Rutin
Sistem LONTAR terhubung dengan jaringan LAN (Local Area Network)
sehingga dapat selalu di-update. Sistem ini menghubungkan perpustakaan-
perpustakaan antar fakultas di UI. Setiap ada pembaharuan koleksi di salah satu
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 7
perpustakaan fakultas, perpustakaan fakultas lain juga akan menerima update data
koleksi yang dimasukkan ke dalam LONTAR. Hal ini sangat memudahkan
pengguna karena pengguna tidak perlu lagi pergi ke perpustakaan untuk melihat
rekod-rekod koleksi yang disimpan oleh salah satu perpustakaan fakultas di
lingkungan Universitas Indonesia.
III. DAMPAK NEGATIF DARI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM MANAJEMEN REKOD DI PERPUSTAKAAN FIB UI
III. 1. Keamanan Akses Rendah
Penggunaan teknologi informasi menyebabkan adanya akses yang
seringkali disalahgunakan oleh pengguna. Pembatasan akses dalam teknologi
informasi tidak terlihat jelas atau tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Beda
halnya dengan pembatasan akses secara langsung misalnya dengan ruangan-
ruangan. Kerahasiaan dalam teknologi informasi seringkali tidak terjaga, karena
itu setiap sistem sebaiknya mengantisipasi resiko ini. Keamanan akses yang
rendah merupakan resiko yang sangat merugikan bagi perpustakaan karena rekod-
rekod penting dari kegiatannya dapat dimodifikasi atau hilang oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
III. 2. Gangguan pada Server
Sistem LONTAR berjalan dengan baik karena terhubung dengan LAN.
Jika hubungan dengan jaringan LAN terganggu maka sistem ini tidak akan
berjalan. Server yang bertugas menjalankan sistem ini sering terganggu
hubungannya karena kesalahan teknis atau cuaca. Jika terjadi gangguan pada
server inilah yang akan menghambat kerja dari pustakawan dan juga merugikan
pengguna. Koneksi dengan server sebaiknya selalu diperiksa secara rutin agar jika
ada gangguan pada server dapat langsung diketahui penyebabnya dan langsung
diperbaiki oleh ahli teknologi informasi.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 8
III. 3. Keahlian Khusus Dibutuhkan
Tidak semua orang sudah menggunakan teknologi informasi dalam
kehidupan sehari-harinya. Masih banyak orang berpikiran konvensional yang
tetap melakukan kegiatannya secara manual. Pola pikir orang yang berbeda-beda
inilah yang membuat teknologi informasi membutuhkan adaptasi dalam
penggunaannya. Setiap pustakawan atau pekerja informasi di masa kini
diharapkan sudah memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi
ini. Untuk menerapkan sistem yang melibatkan teknologi informasi setiap
perpustakaan sebaiknya mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi
pustakawannya agar sistem yang akan diterapkan dapat dimanfaatkan secara
efektif.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 9
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Teknologi informasi dapat menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi
setiap orang namun jika tidak diperhatikan penerapannya teknologi informasi
dapat juga memberikan beberapa dampak negatif dalam penggunaan. Tidak
adanya penanganan khusus rekod atau arsip dalam Perpustakaan FIB UI
merupakan hal yang harus diperhatikan untuk kemajuannya. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi informasi
yaitu, sistem yang digunakan sebaiknya sudah diberikan keamanan akses seperti
pemberian password dan diadakan pengarahan kepada para staf perpustakaan
siapa-siapa saja yang diperbolehkan mendapat akses untuk rekod tertentu, koneksi
dengan server lebih ditingkatkan kualitasnya, dan perpustakaan sebaiknya
mengadakan perputaran tugas setiap staf perpustakaan agar pustakawan memiliki
kompetensi yang cukup di semua bidang terutama manajemen rekod.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 10
BIOGRAFI PENULIS
Tahira Anggia lahir di Medan pada tanggal 17 Juli
1989. Menempuh pendidikan sekolah dasar di SD
Iskandar Muda Lhokseumawe lalu pindah ke SDN
Rawa Barat 07 Jakarta. Setelah itu melanjutkan
pendidikannya di SLTPN 19 Jakarta dan SMAN 6
Jakarta. Semenjak SD sampai SMA sudah aktif
mengikuti kegiatan-kegiatan informal seperti drum band, choir, aubade, dan tari
saman. Dan telah banyak memenangi kejuaraan pada kegiatan tersebut. Anggie
meneruskan pendidikannya di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Saran, kritik, pertanyaan, dan segala hal tentang tulisan ini dapat dikirimkan ke email Tahira Anggia di [email protected]
Artikel ini boleh digunakan, dimodifikasi, dan disebarkan secara bebas, dengan syarat mencantumkan nama penulis dan sumber artikel pada daftar pustaka atau referens. Dilarang mengetik ulang, merubah nama pengarang, dan merubah copyright yang ada pada artikel ini.
Copyright © 2009-2014 www. kolordwijo.Co.cc 11